Anda di halaman 1dari 5

Nama : Iqbal Hutagalung

NPM 21071010229
Mata Kuliah : Hukum Waris
Kelas :C

ANALISIS PUTUSAN NOMOR PUTUSAN PA SURAKARTA


NOMOR 957/PDT.G/2018/PA.SKA
A. Duduk Perkara
Pengadilan agama Surakarta telah menerima sengketa yang telah terjadi dan diajukan. Di
mana si pewaris hanya memiliki 1(satu) orang anak yang bernama Maulida(bukan nama asli)
dan menjadi satu-satunya ahli waris yang sah, setelah pewaris meninggal dunia, obyek sengketa
dikuasai serta dihuni oleh penggugat, yaitu Nurul(bukan nama asli), Amel(bukan nama asli),
dan Hendra(bukan nama asli). Obyek sengketa berupa sebidang tanah beserta bangunan rumah
ataupun segala berdiri di atasnya, Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor: 3191, luas ± 179 M²,
berada di Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, kota Surakarta. Surat ukur tanggal 30-06-1986,
Nomor 1832/1986, semula sertifikat tercatatat atas nama: Aldi semenjak Aldi meninggal
`sekarang atau sejak tanggal 02-02-2018 tercatat menjadi atas nama: Nurul, Amel, dan Hendra.
Setelah orang tuanya meninggal dunia, Maulida (penggugat) sudah bermaksud untuk mengurus
obyek sengketa sebagai warisan peninggalan orang tuanya. Akan tetapi fisik sertifikat obyek
sengketa tidak ada pada penguasaannya melainkan berada pada Nurul (Tergugat I), Amel
(Terguagat II), dan Hendra (Tergugat III). peralihan atau balik nama sertifikat obyek sengketa
menjadi atas nama tergugat dilakukan di kantor pertahanan Kota Surakarta yang dimana
tergugat dengan mendasarkan sebagai ahli waris dari mendiang Aldi.
Dalam hal ini maka Pihak penggugat sudah melayangkan surat somasi tanggal 22
November 2018 yang terdaftar dalam Kepaniteraan Pengadilan Agama Surakarta
No.957/PDT.G/2018/PA.SKA Maulida dianggap menjadi Penggugat. Nurul dianggap menjadi
Tergugat I, Amel dianggap menjadi Tergugat II, Hendra dianggap menjadi Tergugat III dan
Kantor Pertahanan Kota Surakarta dianggap menjadi Turut Tergugat. Kemudian tanah &
bangunan tempat tinggal tadi diatas, dianggap menjadi Obyek Sengketa. Penguasaan fisik
sertifikat dan cara peralihan kembali nama sertifikat obyek sengketa yang dilakukan oleh
tergugat dilaksanakan pada Kantor Pertahanan Kota Surakarta (Turut Tergugat) berdasarkan
dalam alas hak : pewarisan menurut Penetapan Peradilan Agama Surakarta Nomor
0105/PDT.P/2016/PA.SKA., Tanggal 03-05-2017, pada penetapan ini dimaksud, dimohonkan
pada Tergugat atas dasar orisinil waris menurut mendiang Aldi, yakni dimana: Tergugat I
merupakan menjadi saudara-saudara termuda kandung, selanjutnya Tenggugat II dan Tergugat
III merupakan menjadi keponakan. Tanggal 1 November 2018, Penggugat baru mengetahui
ketika pada mintai interview sang penyidik POLRESTA Surakarta guna penyelidikan.
Penggugat mencermati dan mengamati data yg terdapat dan tertulis pada Obyek Sengketa tadi
yang didaku menjadi hak milik para Tergugat, dari aturan hal ini sebagai tidak berdasar atau
perbuatan melawan aturan dan tidak absah, kemudian surat-menyurat atas dasar penetapan
Pengadilan Agama Surakarta Nomor : 0105/PDT.P/2016/PA.SKA, lepas 03-05-207 tadi yang
sudah dikuasai para Tergugat tidak sah dan batal demi aturan atau dibatalkan.

B. Keputusan Hakim Pengadilan Agama Surakarta Nomor: 957/PDT.G/2018/PA.SKA


Kasus yang telah diajukan ke Pengadilan Agama Surakarta oleh pihak Tergugat yang
dalam hal ini memberi kuasa kepada oleh NAFI’UDDIN FAUZI MAHFUDH, S.H. dan
CANDRA TOFIK NURCAHYA, S.H. dan pihak Tergugat Nurul, umur 77 tahun, agama
Islam, pekerjaan swasta, bertempat kediaman di Jalan Gulon RT.001, RW.019, Kelurahan
Jebres, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, yang selanjutnya disebut sebagai Tergugat. Dengan
Putusan sebagai berikut:
1) Menyatakan Tergugat yang telah secara sah dan patut untuk datang menghadap di
persidangan dan telah memberikan keterangan secukupnya disertai dengan bukti-bukti yang
telah di sampaikan melalui lisan maupun tertulis, pihak Tergugat IV tidak datang di
persidangan kendatipun telah di panggil secara resmi dan tidak adanya kejelasan alasan yang
dipandang sah menurut hukum
2) Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian
3) Dalam perkara ini baik pewaris, ahli waris, para pihak yang terlibat semuannya beragama
Islam, para Penggugat dan Tergugat adalah didalilkan merupakan anak, saudari kandung, dan
anak dari saudara kandung dari pewaris dan obyek sengketa juga didalilkan sebagai harta
warisan dari pewaris, oleh karenanya Penggugat telah memenuhi syarat kedudukan hukum
(legal standing) untuk mengajukan gugatan kewarisan dalam a quo;
4) Menetapkan hukuman bahwa Aldi bin Karsosentono meninggal dunia pada tanggal 01
Oktober 2014 dengan meninggalkan ahli waris seorang anak perempuan (Penggugat), seorang
saudara perempuan (Tergugat I) dan 2 orang ahli waris pengganti dari seorang saudara laki-
laki yaitu Tergugat II dan Tergugat III
5) Menetapkan bahwa sebidang tanah dan bangunan rumah, seluas ±179 M2, terletak di Jl.
Kartika VI Kampung Gulon RT. 001 RW. 019, Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Kota
Surakarta.
6) Menetapkan hukum bahwa bagian masing-masing ahli waris almarhum Aldi bin
Karsosentono atas harta warisan tersebut diatas adalah sebagai berikut :
a) Penggugat (anak perempuan) mendapat ½ bagian;
b) Tergugat I, (saudara perempuan) mendapat sisa (ashobah maal ghoir);
c) Tergugat II, (ahli waris pengganti dari saudara);
d) Tergugat III, (ahli waris pengganti dari saudara); Nomor (a) dan (b) sebagai ahli waris
pengganti dari saudara lakilaki mendapatkan bagian dari ashobah dengan ketentuan
bagiannya tidak boleh melebihi dari ahli waris yang sederajat yang digantikan (b)
(7) Menghukum kepada Tergugat, dan atau siapapun juga yang memperoleh hak dari padanya
untuk menyerahkan bagian para Penggugat dan ahli waris lainnya sesuai denganbagian yang
telah ditentukan dalam keadaan tanpa suatu ikatan apapun juga dengan pihak lain, bila perlu
dengan bantuan alat negara;
8) Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya;
9) Membebankan kepada Tergugat konpensi/Penggugat Rekonpensi untuk membayar seluruh
biaya perkara ini sejumlah Rp. 2.011.000, (Dua juta sebelas ribu rupiah);

C. Dasar Pertimbangan Putusan Hakim


Hakim yang memutuskan bahwa badan peradilan berhak memutus perkara dan dapat
memutus sengketa, sehingga segala kesalahan dapat diperbaiki, sepanjang hal itu masih dalam
kekuasaannya. Banyak masyarakat Indonesia yang memiliki harapan besar terhadap semua
lembaga peradilan yang berupaya menciptakan masyarakat yang sejahtera, damai dan adil.
Putusan perkara terkait sengketa tanah waris yang terjadi dalam Inkuisisi Surakarta,
sebagaimana tertuang dalam putusan Inkuisisi Surakarta. Nomor : 957 / Pdt.G/PA.Ska :
1) Berdasarkan putusan kasus yang dilaporkan, dalam hal ini semua pihak kecuali Tergugat IV
hadir dalam sidang ini.
2) Tergugat mengajukan gugatan pertanahan terhadap penggugat.
3) Menguatkan sebagian tuduhan penggugat.
4) Aldi bin Karsosentono meninggal pada tanggal 1 Oktober 2014, meninggalkan dua ahli
waris pengganti, seorang putri (penggugat), seorang saudara perempuan (tergugat I), dan
seorang saudara laki-laki.
Jalan Kartika VI Kampung Gulon RT:001, RW:019, Desa Jebres, Kecamatan Jebres, Kota
Surakarta Memastikan bahwa tanah dan luas kavling perumahan ± 179 m² berada dalam batas-
batas sebagai berikut: Utara: Jalan Kampung (Jl. Kartika VI), Timur: Jalan Kampung. Selatan:
Halaman kosong (milik Ngadiso). Barat: Kost Mayangsuri dan gedunggedung pensiun itu
adalah milik Aldi bin Karsosentono dan harus dibagi dengan warisan.
Membuktikan demi hukum bahwa bagian masing-masing ahli waris Almarhum Aldi bin
Karsosentono dalam harta warisan di atas adalah sebagai berikut:
1) Penggugat (anak perempuan) memenangkan bagiannya.
2) Tergugat I (kakak) terdakwa mendapatkan sisanya (ashobah maal ghoir);
3) Tergugat II (saudara perempuan ahli waris);
4) Tergugat III (saudara perempuan ahli waris);
5) Klausul dan menerima bagian Ashobah sebagai ahli waris pengganti saudara kandung.
Namun, bagian itu tidak boleh melebihi bagian ahli waris yang setara yang akan diganti (5.2).
6) Hukuman terhadap tergugat atau penggugat dan ahli waris lainnya menurut bagian yang
ditentukan di negara bagian yang tidak berhubungan dengan pihak lain seperlunya dengan
bantuan surat-surat negara.
7) Tentang pembagian harta warisan bila hanya ada satu anak perempuan. Berdasarkan Firman
Tuhan Surah An-Nisa’ (4): 11, 12, dan 176
8) Tolak klaim penggugat untuk orang lain dan istirahat;
Oleh karena itu, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa terdakwa terlibat dalam sengketa tanah
tanpa sepengetahuan ahli waris yang sah dan mengganti nama sertifikat menjadi nama
terdakwa.

D. Analisis Terkait Pembagian Harta Waris Apakah Sesuai dengan Al-Qur’an & KHI
Berdasarkaan Perkara Sengketa Warisan dalam putusan tersebut maka dapat di simpulkan :
• Hakim membagi harta waris yang di sengketakan, Maulida (Penggugat) mendapatkan ½,
kemudian Nurul (Tergugat 1), Amel (Tergugat 2), Hendra (Tergugat 3) mendapatkan sisanya,
dengan catatan Hendra (Tergugat 3) meskipun laki-laki ia tidak boleh melebihi dari Maulida
(Tergugat 1), karena Hendra (Tergugat 3) merupakan ahli waris pengganti Nurul (Tergugat 1),
Amel (Tergugat 2), Hendra (Tergugat 3) mendapatkan ashobah maal ghoiri. Hakim
memberikan catatan kepada Hendra (Tergugat 3) tidak boleh melebihi Maulida (Tergugat 1).
• Dasar Hukum Hakim dalam Putusan Perkara Nomor: 957/PDT.G/2018/PA.SKA menggunakan
dua sumber hukum:
a) Hukum Tertulis: Ada beberapa peraturan yang menjadi sumber hukum tertulis. Yaitu,
perintah presiden pertama tahun 1991 tentang pengeditan hukum Islam, Konstitusi dan BW
(Burglijke Wetboek) atau hukum perdata, yaitu Pasal 182 KHI: Jika seseorang meninggal tanpa
meninggalkan ayah serta anak memiliki saudara laki-laki atau ayah, dalam hal ini ia
memperoleh setengah bagian. Jika saudara perempuan memiliki dua atau lebih saudara
perempuan kandung atau ayah biologis, mereka bersama-sama menerima dua pertiga bagian.
Jika saudara perempuan bersama saudara laki atau perempuan, bagian saudara laki itu adalah
2:1 saudara perempuan itu.
b) Hukum Tidak Tertulis: Adapun sumber hukum yang tidak tertulis, sebagai berikut: Al-
qur`an dan Hukum Adat. Penetapan putusan yang di ambil oleh majelis hakim harus
mempunyai sumber, agar terciptanya kepastian hukum, kemanfaatan dan keadilan. Perkara
Nomor: 957/PDT.nG/2018/PA.SKA. hakim mengambil 2 sumber yaitu, pada surat An-Nisa
ayat 11, 12, dan 176, serta mengacu pada Pasal 182 Kompilasi Hukum Islam.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Putusan yang telah dijatukan
oleh hakim Nomor 957/Pdt.g/2018/PA.Ska telah memenuhi Syarat Hukum Islam sebagai
sumber hukum yang berlaku dan telah memenuhi Surat An Nisa’ ayat 11, 12, dan 176,
Ketentuan dalam KHI dengan menggunakan redaksi Pasal 182, Hukum Islam (KHI).

Anda mungkin juga menyukai