Anda di halaman 1dari 6

BERITA-ACARA

(lanjutan ke-2)

Persidangan umum Pengadilan Semu Fakultas Hukum Universitas


Mulawarman yang memeriksa dan mengadili perkara Perdata pada peradilan
tingkat pertama, dilangsungkan pada hari …….. tanggal…….. dalam perkara
gugatan antara :

ANANDA AISYAH, tersebut ;

Lawan:

ABDILLAH, tersebut ;

Susunan majelis yang bersidang sama dengan sidang yang lalu;

Setelah sidang dibuka oleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk
umum, lalu kedua belah pihak yang berperkara dipanggil masuk dan datang
menghadap kedalam ruangan persidangan;

Untuk Penggugat hadir Para Penggugat dan Kuasanya ADIBA AL QADIRI,


S.H., M.H., dan kawan-kawan tersebut;

Untuk Tergugat hadir Para Tergugat dan Kuasanya RAHIMAH, S.H., M.H.,
dan kawan-kawan tersebut;

Selanjutnya pemeriksaan perkara dilanjutkan dengan pembacaan


Jawaban Gugatan dari Tergugat dengan menyerahkan salinan jawaban
gugatannya kepada Penggugat terlebih dahulu kemudian dibacakan yang
isinya adalah sebagai berikut;

DALAM EKSEPSI: 

A. Eksepsi gugatan Penggugat tidak memenuhi syarat formil/tidak lengkap


pihak-pihaknya; 
1. Bahwa Tergugat menolak secara tegas semua dalil gugatan penggugat
sebagaimana tertuang dalam Surat Gugatannya yang terdaftar tanggal
30 september 2022, kecuali yang nyata-nyata diakui secara tegas
kebenarannya oleh tergugat; 
2.   Eksepsi Plurium Litis Consortium; 
Bahwa Pengugat ada menyebutkan batas-batas tanah yang menjadi
objek sengketa, diantaranya batas sebelah Utara dan sebelah Timur
berbatasan dengan Tanah Perwatasan Nia, akan tetapi ternyata dalam
gugatannya yang terdaftar tanggal 30 september 2022 itu penggugat
sama sekali tidak mengikutsertakan yang bersangkutan, dalam hal ini
Nia. Sehingga dengan demikian gugatan penggugat mengandung cacat
formil berupa tidak lengkapnya pihak tergugat yang digugat; 
B. Eksepsi Gugatan Penggugat Obscuur libel atau tidak jelas alias kabur; 
Bahwa gugatan penggugat seperti tertuang dalam surat gugatannya
yang terdaftar pada tanggal 30 September 2022 tersebut adalah
obscuur libel karena antara Posita dan Petitum bertolak belakang.
Penggugat dalam Posita menyatakan Tergugat tidak memiliki alas hak
dan sempat melaporkan kepada pihak berwajib, namun dalam Petitum
Pengugat memohon agar tidak mengesahkan alat bukti atau alas hak
yang akan Tergugat hadirkan. Kemudian juga di dalam gugatannya
bertentangan dengan petitum yang dimana dalam gugatannya
penggugat meminta biaya Denda/Sewa Tanah dan menurut Tergugat
apabila hal tersebut dimintakan maka gugatan Penggugat dapat
dinyatakan obscuur libel.
C. Gugatan penggugat salah alamat/salah obyek (error in obyecto); 
Bahwa sebagaimana didalilkan Penggugat dalam Posita gugatannya
menyatakan lokasi objek sengketa terletak di Jl. Ambalut No. 13,
Lempake, Kec. Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur
dengan batas-batas yaitu:
 Sebelah Utara : Tanah Perwatasan Nia 
 Sebelah Timur : Tanah Perwatasan Nia
 Sebelah Selatan : Tanah Perwatasan Nanda
 Sebelah Barat : Tanah Perwatasan Nanda
Dari keterangan diatas, Penggugat tidak berbatasan dengan dan
beralasan untuk dinyatakan salah alamat/salah obyek (error in
obyecto); 
D. Gugatan Penggugat salah orang (error in person) 
Bahwa Penggugat mengajukan gugatan terhadap Abdillah,
sedangkan nama tersebut tidak ada di alamat tersebut. Identitas asli
sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk adalah Muhammad Abdillah. Oleh
karenanya, dapat dipastikan gugatan Penggugat salah orang (Error in
person) dan tidak memenuhi syarat formiil.

DALAM POKOK PERKARA:

1. Bahwa tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil Penggugat,


kecuali yang secara tegas diakui oleh Tergugat; 
2. Bahwa segala apa yang diuraikan dalam Eksepsi di atas adalah
merupakan satu kesatuan dengan dan dianggap terulang kembali
dalam Pokok Perkara sekarang ini; 
3. Bahwa mohon segala apa yang tidak ditanggapi oleh Tergugat berkenaan
dengan gugatan penggugat tersebut baik perkata maupun perkalimat
berarti adalah ditolak; 
4. Bahwa dalil posita gugatan penggugat pada angka 2 dengan tegas
Tergugat tolak karena Tergugat tidak pernah membongkar tembok
apapun dan menimbun di tanah Penggugat, melainkan Tergugat
menimbun tanah di tanah hak Tergugat sendiri untuk kepentingan
umum, yakni pembangunan Rumah Ibadah Mesjid untuk warga
sekitar; 
5. Bahwa tidak benar dalil gugatan penggugat pada angka 3 yang
menyatakan Tergugat menghalang-halangi sehingga menimbulkan
keributan pada saat peninjauan lokasi. Yang benar justru, Penggugat
mengirimkan oknum preman kerumah Tergugat untuk menakut-nakuti
dan mengancam Tergugat;  
6. Bahwa seandainya jika benar Tergugat melakukan perbuatan melawan
hukum tentunya Pihak berwenang dalam hal ini Polresta Samarinda
akan mengamankan Tergugat, namun pada kenyataannya hingga saat
ini Tergugat tidak ditahan; 
7. Bahwa secara nyata dan jelas tanah perwatasan tersebut adalah milik
Tergugat sehingga apa yang didalilkan oleh Penggugat dalam Gugatan
bahwa Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan
menguasai tanah perwatasan miliknya adalah salah, sebaliknya
Penggugatlah yang telah melakukan Perbuatan melawan hukum dengan
mengklaim tanah tersebut adalah miliknya tanpa adanya bukti yang
kuat;
8. Bahwa tanah perwatasan tersebut merupakan milik alm. Abdullah yaitu
orang tua dari Tergugat yang telah lama mengusai tanah perwatasan
tersebut sejak tahun 2002 yang kemudian tanah perwatasan tersebut
diwariskan kepada ahli warisnya, sehingga ada dasar yang kuat bahwa
tanah perwatasan tersebut merupakan sah milik Tergugat;
9. Bahwa tanah perwatasan tersebut adalah sah milik tergugat yang mana
tanah perwatasan tersebut merupakan tanah warisan yang dibuktikan
dengan adanya Surat waris dari Alm. Abdullah yaitu selaku orang tua
dari Tergugat yang di berikan Tertanggal pada 6 Juli 2010; (T.3)
10. Bahwa Tergugat pada dasarnya tanah perwatasan tersebut akan
diwakafkan kepada masyarakat yang tinggal di Jl. Ambalut, Kelurahan
Lempake, Kec. Samarinda Utara, Kota Samarinda berdasarkan Surat
wakaf yang oleh Tergugat tertanggal 25 November 2019 untuk
mengelola/menggunakan tanah tersebut dengan tujuan pembangunan
Masjid; (T.4)
11. Bahwa berdasarkan Surat keterangan Persetujuan dari warga yang
dalam hal tersebut diwakili oleh Ketua RT. 24 yang berisi persetujuan
warga setempat untuk pembangunan Masjid atas tanah perwatasan
tersebut tertanggal 17 September 2018; (T.7).

Berdasarkan hal-hal yang Tergugat uraikan di atas, dengan ini Tergugat


memohon Kepada Yang Mulia Bapak Ketua/Majelis Hakim perkara a quo,
berkenan memeriksa dan memutuskan sebagai Hukum, sebagai berikut:

PRIMAIR

I. DALAM EKSEPSI 
Menerima dan mengabulkan Eksepsi Tergugat;  
II. DALAM POKOK PERKARA 
1. Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya atau setidak-
tidaknya menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima
(Niet Ontvankelijk Verklaard);
2. Menghukum penggugat untuk membayar segala biaya yang timbul
dalam perkara ini;

Kemudian atas pertanyaan Hakim Ketua, Kuasa Tergugat tidak


mengajukan pertanyaan dan Kuasa Penggugat menyatakan tetap pada
gugatan semula, maka mengingat telah dibacakannya Duplik, Penggugat dan
Tergugat meminta penundaan persidangan yang akan datang dengan acara
Pembuktian dari Pihak Penggugat dan Pihak Tergugat;

Berhubung oleh karena itu, Majelis Hakim lalu menunda persidangan ini
dan selanjutnya Hakim Ketua menetapkan persidangan yang akan datang
pada hari S EN IN, tanggal 05 Maret 2020 serta memberitahukan penundaan
tersebut kepada kedua belah pihak yang berperkara dipersidangan agar
mereka hadir pada hari sidang yang telah ditetapkan itu dengan tidak
dipanggil lagi karena pemberitahuan ini merupakan panggilan resmi;

Setelah Hakim Ketua mengumumkan penundaan tersebut dalam


persidangan yang terbuka untuk lalu sidang ditutup;

Demikianlah dibuat berita acara ini yang ditanda tangani oleh Hakim
Ketua dan Panitera;

Panitera, Hakim Ketua,

NOOR WAHYUNI SYECH, S.H. DEDE WAHYUDI, S.H., M.H.

Anda mungkin juga menyukai