Anda di halaman 1dari 17

PERTANYAAN:

Bu dosen, perkenankan saya menanyakan masalah tanah :


1. Prosedur pengurusan tukar guling tanah?
2. Maksud dan prosedur konsolidasi tanah?
3. Izin Peruntukan Penggunaan Tanah itu meliputi apa saja dan dasar hukumnya?
From: Mochammad Syukron
Date: Tuesday, September 25, 2012, 1:31 PM
JAWAB:
Bapak/mas Sukron yb
berikut jawaban dari saya, namun sangat singkat. saya sengaja publish ini di web, agar info ini juga
dapat bermanfaat bagi yang lain.
1. Tukar Guling (Ruislag)
Dasar Hukumnya saat ini adalah UU No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan PP
Nomor 38 Tahun 2007, sebelumnya diatur melalui ps. 13 Keppres No.25 Tahun 1995 dan Peraturan
Menteri Keuangan No. 30/KMK/1995
prosedurnya:
I. Dilakukan Penilaian (kondisi ril) terhadap tanah atau bangunan yang akan dilakukan tukar guling
II. Mengajukan Usulan dari Instansi/lembaga pengguna Anggaran (pemkab/pemkot) kepada
propinsimendagri dimintakan persetujuan menteri keuangan. setelah mendapatkan persetujuan
dilanjutkan kembali ke propinsi dari propinsi ke pemkab/pemkot. Catatan: tanah > 500jt harus
persetujuan DPRD, < 500jt, kondisonal. jika disetujui maka persetujuan tsb dijadikan dasar
pembuatan MoU antara pengguna anggaran dan investor. adapun prinsip penilaian: (1) tidak
merugikan negara; (2) Bangunan bersifat idle; (3) Terkena ketentuan UU Tata Ruang dan (4)
Negara tidak mempunyai anggaran
III. Proses Pelepasa Hak menjadi tanah negara (sertifikasi tanah tugas kantor pertanhan)
2. Maksud dan tujuan konsolidasi Tanah
Land Conculidation (LC) dasar Hukumnya PMNA no.4 tahun 96, intinya bahwa LC melakukan
proses Penataan kembali tanah yang tidak menimbulkan konflik dengan cara musyawarah untuk
penataan kembali tanah. contoh yang berhasil adalah Renon, Denpasar-Bali yang dibiayai oleh
Pemerintah Canada 1984-1986, dikatakan berhasil karena tidak ada konflik dan wilayahnya tertata
rapi.
3. Ijin Peruntukkan Tanah
Dasar Hukumnya adalah PMNA No.2 Tahun 1999 dengan dasar Advice Planning (AP) dari
Pemkot/pemkab dan Bappeda denga Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail
Tata Ruang (RDTR) sebagai dasar Analisa. BPN/kantor pertanaha sebagai tim teknis (peninjau
lapang) Land Use Planning (LUP)




















Jawaban Tergugat IV/ST. Zaher Azis
Perihal : Jawaban Tergugat IV.

Kepada Yth.
Ibu Ketua Majelis Hakim Perkara
Perdata No.14/Pdt.G/2010/PN. SGT.
Di
PENGADILAN NEGERI SENGETI.
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini : ANDI GUNAWAN, S.H.,Advokat/Penasehat Hukum
pada Kantor Lembaga Bantuan Hukum dan Keadilan (LBHK) beralamat di Jl. Ir. H. Juanda,
Lr. Anda No. 22 R.T. 25 R.W. 08, Simpang III Sipin, Kota Jambi. Kode Pos 36126, Telp. 0741-
61452.
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama mewakili kepentingan Pemberi Kuasa dari ST.
ZAHAR AZIZ selaku Tergugat IV berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 20 Desember 2010.
Dengan ini perkenankanlah Kami selaku Kuasa Hukum dari Tergugat IV mengajukan Jawaban dan
gugatan Rekonvensi atas Gugatan Para Penggugat tertanggal 9 Desember 2010, sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI.
1. Bahwa Tergugat IV menolak seluruh dalil-dalil yang diajukan oleh Para Penggugat, kecuali
yang diakui dan dinyatakan secara tegas dalam Jawaban ini;
2. Bahwa dalil Gugatan Para penggugat mengalami kurang pihak, dimana dalam gugatan para
Penggugat tidak mengikut sertakan Ahli Waris dari Alm. H. Usman Hamid Cs. selaku Pemilik asal
hak atas tanah Sertifikat Hak Milik No.309 Tahun 1990 dan juga tidak mengikut sertakan Camat
Jambi Luar Kota selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah, karena Tergugat IV didalam memperoleh
sebidang tanah berdasarkan sertifikat Hak Milik No. 309 Tahun 1990 berdasarkan Akta Jual Beli
No.351/JLK/1990 tertanggal 22 Juni 1990 yang dikeluarkan oleh Pejabat yang berwenang. Dengan
tidak diikut sertakan pihak-pihak tersebut, secara hukum gugatan yang diajukan Para Penggugat
mengalami kurang pihak.
3. Bahwa dalil gugatan Para Penggugat mengalami kekaburan (obscuur libel), hal mana terlihat
dari :
a. Bahwa apa yang diuraikan dalam dalil gugatan Para Penggugat tentanng Letak objek
tanah yang disengketakan adalah tidak jelas dan terang, karena tidak menyebutkan secara tegas
dimana lokasi yang sebenarnya objek tanah sengketa tersebut berada. Sedangkan tanah milik
Tergugat IV dahulunya terletak di RT. 15 Kelurahan Pal Merah, Kec. Jambi Selatan , kemudian
terjadi perubahan wilayah termasuk kedalam Wilayah Desa Kebun IX Kec. Mestong Kabupaten
Muaro Jambi, dan sekarang telah berubah lagi dan termasuk kedalam wilayah Rt.05 Desa Mekar
Jaya Kec. Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi ;
b. Bahwa Para Penggugat telah keliru didalam menguraikan status kepemilikan hak atas
tanah yang dimiliki oleh Tergugat IV, karena Tergugat IV tidak lagi memiliki Hak Atas Tanah
berdasarkan Sertifikat Hak Milik Nomor 309 Tahun 1990, melainkan memiliki hak atas
berdasarkan Sertifikat Hak Milik Nomor 3216 Tahun 2008 seluas 12.918 M
2
dan Nomor 3217
Tahun 2008 seluas 8017 M
2
di atas tanah objek yang disengketakan , begitu pula batas batas
yang dimiliki oleh Tergugat IV tidak sesuai apa yang diuraikan dalam dalil gugatan penggugat;
4. Bahwa kedudukan hukum Para Penggugat selaku pihak dalam hal mengajukan gugatan
terhadap Tergugat IV adalah tidak sah dan tidak mempunyai dasar hukum sama sekali, hal mana
dikarenakan objek tanah yang dimiliki oleh Tergugat IV berdasarkan Sertifikat Hak Milik No. 3216
Tahun 2008 dan No.3217 Tahun 2008 diperoleh dari Alm. H Usman Abdul Hamid Cs berdasarkan
sertifikat 309 Tahun 1990, tanah mana termasuk dalam objek perkara dalam Perkara Perdata
No.05/ Pdt.G/1990/PN.M.BLN. Jo No. 16 / Pdt / 1993 / PT.JBI Jo No. 840 K / Pdt. / 1994 yang
telah diajukan Peninjauan Kembali ( PK ) dalam perkara No. 191 PK / Pdt. / 1999 terhadap perkara
mana dimenangkan oleh Alm. H. Usman Abdul Hamid cs. Dan perkara tersebut telah mempunyai
kekuatan hukum Pasti. Untuk itu sudah sepatutnya secara hukum Gugatan Para Penggugat ditolak
atau tidak dapat diterima ;
5. Bahwa bila dilihat dari Posita gugatan yang diajukan oleh Para Penggugat tidak sesuai apa
yang menjadi posita gugatannya, kerena tidak ada relevansi sama sekali dengan perbuatan yang
dilakukan oleh Tergugat IV. Dimana dalam uraian Posita tidak terlihat sama sekali adanya
perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat IV. Dan justru apa yang telah dilakukan
oleh Tergugat IV dalam hal memiliki tanah tersebut telah sesuai dengan prosedur dan aturan
hukum yang berlaku. Dengan tidak menggambarkan secara jelas bentuk perbuatan melawan hukum
yang dilakukan Tergugat IV. Maka sudah sepatutnya secara hukum gugatan Para Penggugat dapat
ditolak atau tidak dapat diterima ;
Selanjutnya mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk dapat
memutus dalam putusan dengan Amar sebagai berikut :
- Menerima Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;
- Menyatakan Gugatan Penggugat dapat ditolak atau tidak dapat diterima;
- Menghukum Para Penggugat untuk membayar semua biaya yang timbul akibat perkara ini.
DALAM KONVENSI ;
1. Bahwa apa yang telah dikemukakan dalam Eksepsi juga dimasukkan dalam Konvensi ini,
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan;
2. Bahwa pada prinsipnya Tergugat IV menyangkal dan menolak dalil-dalil Gugatan yang
diajukan Penggugat, kecuali yang diakui secara tegas dalam Jawaban ini;
3. Bahwa apa yang dikemukakan Para Penggugat pada point 2 dalil gugatanya, pada dasarnya
Tergugat IV tidak pernah mengetahui tentang adanya Sertifikat Hak Milik No. 751 Tahun 1981 atas
nama Junaidi Milik Para Tergugat. Karena Tergugat didalam memperoleh atau memiliki tanah
objek yang disengketakan diperoleh dari Alm. H. Usman Abdul Hamid Cs. Yang telah diterbitkan
Sertifikat Hak Milik No. 309 Tahun 1990 seluas 37.595 M
2
atas nama Alm.H. Usman Abdul
Hamid Cs didasarkan kepada Akta Jual Beli No.351/JLK/1990 tertanggal 22 Juni 1990 yang
dikeluarkan oleh Camat Jambi Luar Kota selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah yang berwenang.
Selama dalam proses balik nama dan pengukuran tanah dilapangan atas sertifikat Hak Milik
No.309 Tahun 1990 oleh Badan Petanahan Nasional ( BPN ) Batang Hari tidak ada pihak-pihak
yang menyanggah ataupun keberatan atas terbitnya Sertifikat Hak Milik No. 309 Tahun 1990 Milik
Alm. Usman Abdul Hamid Cs. pada saat itu. Disamping itu juga terhadap tanah yang dimiliki Alm.
H.Usman Abdul Hamid Cs. berdasarkan Sertifikat Hak milik 309 Tahun 1990 adalah merupakan
salah satu sebagaian tanah miliknya yang telah dikuasainya terlebih dahulu yang telah diterbitkan
sertifikat dari Lahan miliknya seluas 80 Ha. (delapan puluh Hektar) yang diikut sertakan dalam
mempertahankan tanah miliknya, dengan mengajukan gugatan Pekara Perdata No.05/
Pdt.G/1990/PN.M.BLN di Pengadilan Negeri Bulian, yang telah dilakukan upaya Hukum Banding
Perkara No. 16 / Pdt / 1993 / PT.JBI, Kasasi . No. 840 K / Pdt. / 1994 dan Peninjauan Kembali (
PK ) No. 191 PK / Pdt. / 1999 . perkara tersebut semuanya dimenangkan oleh Alm. H.Abdul
Hamid Cs dan telah mempunyai kekuatan hukum pasti. Atas dasar mana secara hukum terlihat
keberadaan sertifikat Hak Milik No. 751 Tahun 1981 milik Para Penggugat bukan berada diatas
tanah Milik Tergugat IV. Unruk iru sudah sepatutnya secara hukum gugatan Penggugat dapat
ditolak ;
4. Bahwa apa yang didalilkan oleh Para Penggugat pada point 3 adalah tidak berdasar dan
beralasan hukum sama sekali, hal mana dikarenakan keberadaan Sertifikat Hak Milik No. 751
Tahun 1981 milik Para Tergugat patut dipertanyakan keabsahannya ? apakah memang benar
dikeluarkan oleh instansi terkait, karena bila dilihat secara hukum dasar sertifikat No. 751 Tahun
1981 didasarkan kepada Gambar Tanah yang bukan dibuat oleh instansi terkait dan juga dasar
perolehan haknya tidak jelas. Disamping itu juga letak objek tanahnya tidak dijelas dan terang
dimana letak posisi tanah yang sebenarnya, Para Penggugagat dalam hal menempatkan lokasi
tanahnya hanya didasarkan hasil dari apa yang dilakukan oleh Saudara Chandra Kirana dan
masyarakat menggunakan RT.33 Kelurahan Lingkar selatan Kec.Jambi selatan. Hal mana sangat
berbeda dengan status lokasi kepemilikan tanah Hak milik Tergugat IV. secara hukum jelas
berdasarkan Putusan Pengadilan dalam perkara No.05/ Pdt.G/1990/PN.M.BLN yang telah
mempunyai kekuatan hukum pasti, objek tanah yang disengketakan dahulunya termasuk dalam
wilayah Rt.15 Kel. Pal Merah Kec. Jambi Selatan, kemudian terjadi perubahan sehingga masuk
kedalam wilayah Desa Kebun IX Kec. Mestong Kabupaten Muaro jambi, dan sekarang telah
berubah lagi menjadi Rt.05 Desa Mekar Jaya, Kec. Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi.
Berdasarkan fakta hukum tersebut, jelas terlihat keberadaan sertifikat No.751 Tahun 1981 tidak
tumpang tindih dan tidak berada diatas tanah milik Tergugat IV yang telah diterbitkan sertifikat
Hak Milik No. 3216 dan 3217. oleh karenanya cukup beralasan hukum gugatan Para Penggugat
Patut untuk ditolak ;
5. Bahwa pada point 4 dan 5 dalil gugatan Para Penggugat adalah tidak benar dan beralasan
hukum sama sekali. Karena tanah objek sengketa dahulunya adalah kebun karet milik Alm. Usman
Abdul Hamid Cs. yang sebahagian tanahnya telah diterbitkan sertifikat termasuk salah satu
sertifikat 309 Tahun 1990 yang kemudian dijual kepada Tergugat IV. Pada waktu itu tidak ada sama
sekali alm. Junaidi maupun Para Penggugat mengakui itu tanah miliknya. Dan baru pada bulan
Maret 2002 Alm. Junaidi telah melakukan pengerusakan di Tanah Milik Tergugat IV , perbuatan
Alm. Junaidi tersebut dilaporkan kekepolisian dan disidangkan di Pengadilan Negeri Muara Bulian
dalam Perkara Pidana No. 123/ Pid. B/ 2003/ PN. MBLN, sejak kejadian itu Alm. Junaidi sampai
meninggal dunia tidak berani lagi mengganggu Tanah Milik Tergugat IV, dan ternyata kemudian
pada bulan Januari 2007 telah didoser lagi oleh Saudara Kim Lay ( Edi Gunawan ) , atas perbuatan
tersebut Tergugat IV Menemui Saudara Kim Lay memberitahukan untuk menghentikan segala
kegiatan diatas tanah tersebut. Hal mana tidak ditanggapi oleh Sdr. Kim Lay dan menyatakan dia
sudah beli tanah tersebut dari Penggugat IMAR binti Abdulah ( Istri Alm.Junaidi ). atas kejadian
mana Tergugat IV membuat laporan Pengaduan di Kepolisian di Polres Murao Jambi dengan No.
Pol. LP/B-02/I/2009/SPK tertanggal 7 Januari 2009, Proses perkara mana sudah P.21 untuk
dilimpahkan Kejaksaan, ternyata belum dapat dilimpahkan terhalang karena Sdr. Kim Lay ( Edi
Gunawan ) tidak mau menyerahkan Sertifikat Asli No. 751 Tahun 1981 untuk disita sebagai barang
bukti, hingga sampai saat sekarang Sdr. Kim Lay sulit untuk ditemui, jadi adalah tidak benar kalau
Para Penggugat telah mengelola tanah tersebut dan membangun rumah dan pagar. Namun entah
kenapa akhirnya Para Penggugat mengajukan Gugatan Perkara Perdata ini. Secara hukum Tergugat
IV masih tetap menguasai tanah miliknya berdasarkan sertifikat Hak Milik No. 3216 dan 3217
Tahun 2008.
6. Bahwa dalil gugatan Para Penggugat Pada Poin 6, 7 dan 8 terlalu dini mengatakan
Sertifikatnya tumpang tindih dengan sertifikat milik Tergugat IV. Pada prinsipnya Tergugat IV
tidak pernah mengakui keberadaan adanya sertifikat hak Milik No. 751 Tahun 1981 milik Para
Penggugat tersebut. karena berdasarkan hasil pemeriksaan dikepolisian dan juga berdasarkan hasil
pemeriksaan yang dilakukan oleh Pihak Tergugat VI ( BPN Muaro jambi ) sebagaimana surat
Kepala Kantor Pertanahan. Kabupaten Muaro Jambi Tertanggal 26 Agustus 2009 dan tertanggal 17
Nopember 2009 yang menjelaskan hasilnya sebagai berikut :
Data Lapangan ( Objek ) SHM No.751.
- Bahwa SHM No.751/Pal Merah tanggal 03-12-1981 berikut pecahannya belum tergambar /
belum terploting pada peta pendaftaran yang ada di Kantor Pertanahan Kabupaten Muaro Jambi.
- Pemegang sertifikat SHM No. 751 ( Pal Merah ) menunjuk lokasi di Desa Kebun Sembilan
yang telah mempunyai sertifikat SHM No. 309.
- Terhadap sertifikat SHM No.309telah mempunyai kekuatan hukum ( Azas Delimitasi
Kontradiktur ) yang dapat ditunjukan kebenarannya dilapangan.
- Data pendukung SHM No.309 :
a. Surat Tugas Pengukurab Nomor : 127/SP-P/2007 tanggal 26 Januari 2007.
b. Peta hasil Rekontruksi Pengukuran SHM No. 309 Desa Kebun Sembilan atas nama Zakar
Aziz.
c. Surat Keterangan Pendaftaran tanah ( SKPT ) No. 1005/SKPT/2001 tanggal 6 Nopember
2001.
Berdasarkan fakta tersebut, jelas terlihat keberadaan Sertifikat SHM No.751 Tahun 1981 berikut
pecahannya tidak tergambar dan terdaftar pada Kantor Petanahan Kabupaten Muaro Jambi. Dengan
demikian secara hukum keberadaan sertifikat SHM No. 751 Tahun 1981 berikut Pecahanya tidak
tumpang tindih dengan SHM No.309 Tahun 1990 milik Tergugat IV. Oleh karenanya sudah
sepatutnya secara hukum gugatan Para Penggugat patut untuk ditolak ;
7. Bahwa tidak beralasan hukum bagi Para Penggugat untuk meminta diletakkan Sita Jaminan
atas tanah objek yang disengketakan. Karena tanah objek yang disengketakan adalah bukan Hak
milik para Penggugat, melainkan milik Tegugat IV berdasarkan bukti kepemilkan Hak atas tanah
sertifikat No. 3216 dan 3217 Tahun 2008. untuk itu sudah sepatutnya secara hukum permohonan
sita mana patut untuk ditolak ;
8. Bahwa untuk dalil-dalil gugatan yang selebihnya yang tidak ditanggapi, pada prinsipnya
Tergugat IV tetap menolaknya :
9. Bahwa oleh karena dalil-dalil gugatan Para Penggugat tidak didukung oleh bukti-bukti yang
kuat, maka sangatlah patut dan beralasan hukum untuk menolak atau tidak dapat diterima Gugatan
yang diajukan oleh Para Penggugat ;
DALAM REKONVENSI
1. Bahwa apa yang telah dikemukakan dalam Konvensi juga dimasukkan dalam Rekonvensi ini,
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan;
2. Bahwa Penggugat Rekonvensi / Tergugat IV Konvensi ada memiliki 2 bidang tanah
berdasarkan seretifikat Hak Milik No. 3216 Tahun 2008 seluas 12.918
2
dan No.3217 tahun 2008
seluas 8017 M
2
yang berlokasi Di Rt.05 Desa Mekar Jaya Kec. Sungai Gelam Kabupaten Muaro
Jambi dengan batas-batas sebagai berikut :
Sertifikat Hak milik No. 3216 Tahun 2008 dengan batas-batas sebagai berikut:
a. Utara berbatasan dengan : St. Zaher Aziz.
b. Selatan berbatasan dengan : St. Zaher Aziz.
c. Barat berbatasan dengan : Alm. Usman Abdul Hamid.
d. Timur berbatasan dengan : Jln. Lingkar selatan.
Sertifikat Hak Milik No.3217 Tahun 2008 dengan batas-batas sebagai berikut:
a. Utara berbatasan dengan : St. Zaher Aziz.
b. Selatan berbatasan dengan : Hendrik JK.
c. Barat berbatasan dengan : Alm. Usman Abdul Hamid.
d. Timur berbatasan dengan : Jln. Lingkar Selatan.
3. Bahwa Penggugat Rekonvensi / Tergugat IV Konvensi memperoleh hak atas tanah tersebut
berdasarkan jual-beli dengan Almarhum H. Usman Abdul Hamid Cs yang telah memiliki sertifikat
hak milik Milik No.309 Tahun 1990 proses jual beli mana berdasarkan Akta Jual Beli
No.351/JLK/1990 tertanggal 22 Juni 1990, yang dilakukan dihadapan Camat Jambi Luar Kota
selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah, terhadap jual-beli mana telah dilakukan proses balik nama.
Adapun tanah milik Almarhum H. Usman Abdul Hamid Cs yang telah diterbitkan sertifikat No.309
Tahun 1990 adalah merupakan tanah objek perkara dalam Pekara Perdata No.05/
Pdt.G/1990/PN.M.BLN di Pengadilan Negeri Bulian, yang telah dilakukan upaya Hukum Banding
Perkara No. 16 / Pdt / 1993 / PT.JBI, Kasasi . No. 840 K / Pdt. / 1994 dan Peninjauan Kembali (
PK ) No. 191 PK / Pdt. / 1999 . tanah tersebut adalah merupakan salah satu sebagian tanah yang
dikuasainya terlebih dahulu yang telah diterbitkan sertifikat yang diikut sertakan dalam gugatan
perkara tersebut. adapun hasil keputusan perkara tersebut semuanya dimenangkan oleh Alm.
H.Abdul Hamid Cs dan telah mempunyai kekuatan hukum pasti.
4. Bahwa sejak pembelian dari tahun 1990 Penggugat Rekonvensi / Tergugat IV Konvensi IV
telah mengurus dan mengelola tanah tersebut serta melakukan pemagaran dengan kawat berduri
dan menempatkan seorang penjaga kebun. Pada saat itu tidak pernah ada gangguan dari siapapun
juga. Dan baru pada bulan Maret 2002 Alm. Junaidi ( Suami Imar Tergugat Rekonvensi) telah
melakukan pengerusakan di Tanah Milik Penggugat Rekonvensi , perbuatan Alm. Junaidi tersebut
dilaporkan kekepolisian dan disidangkan di Pengadilan Negeri Muara Bulian dalam Perkara Pidana
No. 123/ Pid. B/ 2003/ PN. MBLN, sejak kejadian itu Alm. Junaidi sampai meninggal dunia tidak
berani lagi mengganggu Tanah Milik Penggugat Rekonvensi. Selama tidak ada gangguan lagi diatas
tanah tersebut, Penggugat Rekonvensi talah melakukan jual-beli atas tanah sertifikat No. 309
Tahun 1990 sehingga terjadi pemecahan sertifikat No. 309 Tahun 1990 menjadi 3 (tiga) bidang
tanah yang masing-masing bersertifikat Hak Milik Nomor. 3215, 3216, 3217, Tahun 2008 ;.
5. Bahwa baru kemudian pada bulan Januari 2007 tanah milik Penggugat Rekonvensi / Tergugat
IV Konvensi di ratakan dengan mengunakan alat berat Doser oleh Saudara Kim Lay (Edi
Gunawan), atas perbuatan tersebut Tergugat IV Menemui Saudara Kim Lay dan memberitahukan
untuk menghentikan segala kegiatan diatas tanah tersebut. Pemberitahuan dan peringatan mana
tidak ditanggapi oleh Sdr. Kim Lay dan menyatakan dia sudah beli tanah tersebut dari Tergugat
Rekonvensi / Penggugat Konvensi IMAR binti Abdulah ( Istri Alm.Junaidi ). atas kejadian mana
Penggugat Rekonvensi /Tergugat IV Konvensi membuat laporan Pengaduan di Kepolisian di
Polres Murao Jambi dengan No. Pol. LP/B-02/I/2009/SPK tertanggal 7 Januari 2009, Proses
perkara mana sudah P.21 untuk dilimpahkan Kejaksaan, ternyata belum dapat dilimpahkan
terhalang karena Sdr. Kim Lay ( Edi Gunawan ) tidak mau menyerahkan Sertifikat Asli No. 751
Tahun 1981 untuk disita sebagai barang bukti, hingga sampai saat sekarang Sdr. Kim Lay sulit
untuk ditemui.
6. Bahwa terhadap tindakan dan perbuatan yang dilakukan oleh Para Tergugat Rekonvensi / Para
Penggugat Konvensi yang telah menjual dan atau menyuruh orang lain menguasai tanah milik
Penggugat Rekonvensi yang termasuk sebagian dalam Sertifikat Hak Milik No. 3216 seluas 5000
M
2
dan seluruhnya yang termasuk dalam sertifikat Hak Milik No.3217 seluas 8017 M
2
, dengan
cara mendirikan Rumah dan membangun pagar beton yang didasarkan kepada Sertifikat Hak Milik
No. 751 Tahun 1981 atas nama Alm. Junaidi adalah merupakan perbuatan melawan hukum.
Karena secara hukum keberadaan sertifikat No. 751 Tahun 1981 tidak berada diatas tanah milik
Penggugat Rekonvensi dan tidak tumpah tindih dengan penerbitan Sertifikat Hak Milik No. 3216
dan 3217 Tahun 2008 Milik Penggugat Rekonvensi/ Tergugat IV Konvensi ;
7. Bahwa berdasarkan Hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Pihak Kepolisian Polres Muaro
Jambi berdasarkan Laporan Polisi No LP/B-02/I/2009/SPK tertanggal 7 Januari 2009, serta
berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Pihak Tergugat VI ( BPN Muaro jambi )
sebagaimana surat Kepala Kantor Pertanahan. Kabupaten Muaro Jambi Tertanggal 26 Agustus 2009
dan tertanggal 17 Nopember 2009 perihal penemuan Lokasi Administrasi SHM. 751 Tahun 1981
yang menjelaskan hasilnya sebagai berikut :
Data Lapangan ( Objek ) SHM No.751.
- Bahwa SHM No.751/Pal Merah tanggal 03-12-1981 berikut pecahannya belum tergambar /
belum terploting pada peta pendaftaran yang ada di Kantor Pertanahan Kabupaten Muaro Jambi.
- Pemegang sertifikat SHM No. 751 ( Pal Merah ) menunjuk lokasi di Desa Kebun Sembilan
yang telah mempunyai sertifikat SHM No. 309.
- Terhadap sertifikat SHM No.309 telah mempunyai kekuatan hukum ( Azas Delimitasi
Kontradiktur ) yang dapat ditunjukan kebenarannya dilapangan.
- Data pendukung SHM No.309 :
b. Surat Tugas Pengukurab Nomor : 127/SP-P/2007 tanggal 26 Januari 2007.
c. Peta hasil Rekontruksi Pengukuran SHM No. 309 Desa Kebun Sembilan atas nama Zakar
Aziz.
d. Surat Keterangan Pendaftaran tanah ( SKPT ) No. 1005/SKPT/2001 tanggal 6 Nopember
2001.
Berdasarkan fakta tersebut, jelas terlihat keberadaan Sertifikat SHM No.751 Tahun 1981 berikut
pecahannya tidak tergambar dan terdaftar pada Kantor Petanahan Kabupaten Muaro Jambi. Dengan
demikian secara hukum keberadaan sertifikat SHM No. 751 Tahun 1981 berikut dengan Pecahanya
SHM. No.752 Tahun 1981, SHM. No. 899 Tahun 1982 dan SHM. No. 901 Tahun 1982, tidak
tumpang tindih dengan SHM No.309 Tahun 1990 yang sekarang telah dipecah menjadi SHM. No.
3215, 3216 dan 3217 Tahun 2002 milik Tergugat IV. Oleh karenanya sudah sepatutnya secara
hukum Sertifikat Hak Milik No. 751 Tahun 1981 atas nama Junaidi Milik Para Tergugat
Rekonvensi tidak mempunyai kekuatan hukum ;
8. Bahwa oleh karena dasar kepemilikan sertifikat Hak Milik Para Tergugat Rekonvensi SHM.
751 Tahun 1981 tidak tergambar dan terdaftar di Kantor Badan Petanahan Muaro Jambi ( Tergugat
VI Konvensi ), maka terhadap tindakan dan perbuatan Para Tergugat Rekonvensi yang telah
menjual dan menyuruh mengusai tanah milik Penggugat Rekonvensi tidak berdasar sama sekali.
Oleh karena itu sudah sepatut secara hukum dapat dinyatakan atau diperintahkan kepada Para
Tergugat Rekonvensi dan atau orang lain yang perolehannya dari Para Tergugat Rekonvensi untuk
segera mengosongkan dan membongkar bangunan rumah dan pagar yang ada diatas tanah Milik
Penggugat Rekonvensi / Tergugat IV Konvensi berdasarkan sertifikat Hak milik No. 3216 dan
3217 Tahun 2008 untuk diserahkan kepada Penggugat Rekonvensi secara sukarela tanpa suatu
beban apapun juga ;
9. Bahwa untuk menjamin agar gugatan Penggugat Rekonvensi tidak sia-sia dikemudian hari,
yang dikhawatirkan akan dialihkan atau dipindah tangan kepada orang lain, maka sudah sepatutnya
secara hukum dimohonkan kepada Ibu/Bapak Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini dapat
meletakkan sita jaminan (Conservatoir Beslag) atas tanah objek yang disengketakan
:
10. Bahwa untuk supaya Para Tergugat Rekonvensi tidak ingkar di dalam melaksanakan isi
putusan ini, maka sudah sepatutnya apabila Tergugat lalai di dalam menjalankan isi putusan ini,
dapat dihukum membayar uang paksa(dwangsom) sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap
harinya.
11. Bahwa oleh karena Gugatan Rekonvensi yang diajukan oleh Penggugat Rekonvensi/Tergugat
IV Konvensi didukung bukti-bukti dan dasar hukum yang jelas, maka sudah sepatutnya putusan
dalam perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu (uit voorbaar bij vooraad) walaupun ada verzet,
banding dan kasasi.
Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan Tergugat IV Konvensi serta gugatan Penggugat
Rekonvensi di atas, selanjutnya mohon kepada Ibu/Bapak Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara ini, berkenan memutus perkara dengan amar sebagai berikut:
DALAM KONVENSI :
- Menyatakan menolak Gugatan Para Penggugat seluruhnya atau setidak-tidaknya
menyatakan Gugatan tidak dapat diterima ;
- Menghukum Para Penggugat untuk membayar segala biaya yang ditimbulkan dalam Perkara
ini ;
DALAM REKONVENSI :
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Rekonvensi Penggugat Rekonvensi / Terguigat IV
Konvensi seluruhnya ;
2. Menyatakan Pengugat Rekonvensi / Tergugat IV Konvensi selaku pemilik yang sah atas 2 (
dua ) bidang berdasarkan sertifikat Hak milik yaitu :
Sertifikat Hak milik No. 3216 Tahun 2008 seluas 12918 M
2
dengan batas-batas sebagai
berikut :
a. Utara berbatasan dengan : St. Zaher Aziz.
b. Selatan berbatasan dengan : St. Zaher Aziz.
c. Barat berbatasan dengan : Alm. Usman Abdul Hamid.
d. Timur berbatasan dengan : Jln. Lingkar selatan.
Sertifikat Hak Milik No.3217 Tahun 2008 seluas 8017 M
2
dengan batas-batas sebagai
berikut:
a. Utara berbatasan dengan : St. Zaher Aziz.
b. Selatan berbatasan dengan : Hendrik JK.
c. Barat berbatasan dengan : Alm. Usman Abdul Hamid.
d. Timur berbatasan dengan : Jln. Lingkar Selatan.
3. Menyatakan Sertifikat Hak Milik No. 3216 Tahun 2008 dan No.3217 Tahun 2008 milik
Penggugat Rekonvensi / Terguigat IV Konvensi adalah sah dan berkekuatan hukum ;
4. Menyatakan terhadap objek tanah sengketa berdasarkan sertifikat Hak Milik No. 309 Tahun
1990 atas nama St. Zaher Aziz seluas 37.595 M
2
berikut pemecahannya No.3215, 3216 dan 3217
Tahun 2008 atas nama St. Zaher Aziz adalah merupakan tanah Hak Milik Alm. H.Usman Hamid Cs
yang termasuk dalam objek Perkara dalam Perkara Perdata No.05/ Pdt.G/1990/PN.M.BLN di
Pengadilan Negeri Bulian, yang telah dilakukan upaya Hukum Banding Perkara No. 16 / Pdt / 1993
/ PT.JBI, Kasasi . No. 840 K / Pdt. / 1994 dan Peninjauan Kembali ( PK ) No. 191 PK / Pdt. / 1999
. yang telah mempunyai kekuatan Hukum Pasti ;
5. Menyatakan terhadap perbuatan Para Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi yang telah
menguasai tanah tanah milik Penggugat Rekonvensi / Tergugat Konvensi IV didasarkan kepada
Sertifikat Hak Milik No. 751 Tahun 1981 adalah tidak benar dan merupakan perbuatan perbuatan
melawan hukum ;
6. Menyatakan Sertifikat hak Milik No. 751 Tahun 1981 atas nama Junaidi milik Para Tergugat
Rekonvensi / Penggugat Konvensi berikut dengan pemecahanya SHM. No.752 Tahun 1981, SHM.
No. 899 Tahun 1982 dan SHM. No. 901 Tahun 1982 tidak mempunyai kekuatan hukum dan tidak
tumpang tindih dengan keberadaan Sertifikat Hak Milik No.309 Tahun 1990 yang sekarang telah
dipecah menjadi Sertifikat Hak Milik No. 3216 Tahun 2008 dan No.3217 Tahun 2008 milik
Penggugat Rekonvensi ;
7. Menghukum Para Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi dan siapapun yang mendapat
hak dari padanya, untuk segera mengosong/meninggalkan serta membongkar bangunan rumah dan
pagar yang berada diatas tanah objek sengketa;
8. Memerintahkan kepada Para Tergugat Rekonvensi / Penggugat Konvensi dan siapapun yang
mendapat hak dari padanya atas tanah objek perkara yang dikuasainya, termasuk sebagian tanah ob
jek perkara ke dalam Sertifikat Hak Milik No. 3216 seluas 5000 M
2
dan seluruh objek tanah
perkara yang termasuk dalam sertifikat Hak Milik No.3217 seluas 8017 M
2
, yang berlokasi di
Desa Mekar Jaya Rt.05 Kec. Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi. Untuk diserahkan kepada
Penggugat Rekonvensi tanpa suatu beban apapum juga ;


9. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan atas tanah objek yang disengketakan ;
10. Menyatakan Putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun ada upaya hukum Banding
dan Kasasi ;
11. Menghukum Para Tergugat Rekonvensi untuk membayar uang paksa ( Dwangsom
)

sebesar Rp.1.000.000,- ( Satu Juta Rupiah ) setiap harinya apabila lalai dalam melaksanakan isi
Putusan ini ;
12. Mehukum Para Tergugat Rekonvensi untuk membayar semua biaya yang timbul dalam perkara
ini ;


Sekiranya Ibu / Bapak Majelis Hakim dalam perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang
seadil-adilnya.
Demikianlan Jawaban dan Gugatan Rekonvensi ini disampaikan, atas perhatian dan perkenannya
diucapkan terima kasih.
Jambi, 23 Pebruari 2011
Hormat Kami,
Kuasa Hukum Tergugat IV Konvensi /
Penggugat Rekonvensi.

ANDI GUNAWAN, S.H.

Anda mungkin juga menyukai