Anda di halaman 1dari 6

KEPADA YTH.

Majelis Hakim Pemeriksa Perdata


Nomor : 16 / Pdt.G / 2021 / PN Raha
Di
Pengadilan Negeri Raha

Hal : Replik Penggugat atas eksepsi jawaban dan Rekonvensi Tergugat dan
Turut Tergugat dalam Perkara Perdata Nomor : 16 / Pdt.G / 2021 / PN
Raha

Dengan hormat,
Sehubungan dengan adanya eksepsi jawaban dan rekofensi tergugat pada perkara
perdata Nomor : 16 / Pdt.G / 2021 / PN Raha sebagai berikut :

A. REPLIK DALAM EKSEPSI


Bahwa penggugat dengan tegas menolak seluruh dalil-dalil yang disanpaiakn oleh
tergugat mengenai gugatan penggugat kecuali apa yang diakui dengan terang dan
tegas oleh penggugat.
Tergugat dalam eksepsinya menyatakan sebagai berikut :
1. GUGATAN PENGGUGAT TIDAK PUNYA LEGAL STANDING
Penggugat menjawab; bahwa legal standing atau disebut juga dengan
kedudukan hukum adalah keadaan dimana seseorang atau satu pihak
ditentukan telah memenuhi syarat (cakap hukum) dan oleh karena itu
mempunyai hak untuk memajukan permohonan gugatan penyelesaian
perselisihan atau sengketa di depan pengadilan.
Bahwa oleh karena penggugat telah berusia 59 tahun sehat jasmani dan
rohani dan merasa telah dilanggar haknya dan menjadikan orang yang
melanggar haknya sebagai tergugat beralamat di Jl. Gatot Subroto Kel.
Sidodadi Kec. Batalaiworu Kab. Muna masuk dalam wilayah hukum
Pengadilan Negeri Raha
Bahwa penggugat mendalilkan memiliki sengketa tanah dengan tergugat
yang dibeli dari Doktorandus LAODE ALI TANDA.
Begitu pula sebaliknya tergugat mendalilkan sebagai pemilik atas tanah objek
sengketa, maka dengan demikian nyata terdapat hubungan kedudukan
hukum (PERSONAL STANDING JUDISIO) penggugat sebagai pihak dalam
perkara tanah Aquo, untuk mempertahankan apa yang menjadi haknya dan
dapat membuktikan dalil-dalilnya
Mengutip Pasal 1365 BW, mengenai perbuatan melawan hukum (PMH) maka
ada 4 hal yang dapat disimpulkan; 1. Ada unsur perbuatan melawan hukum,
2. Ada unsur kesalahan, 3. Ada hubungan sebab akibat (Kausalitas) dan 4.
Ada unsur kerugian.
4 unsur tersebut di atas jika dihubungkan denganperbuatan tergugat maka
tergugat sudah melakukan perbuatan melawan hukum dan telah

1
menyebabkan kerugian bagi penggugat. Kongritnya adalah hilangya sebidang
tanah milik penggugat.
Berdasarkan uraian di atas maka eksepsi tergugat dan turut tergugat tentang
penggugat tidak mempunyai legal standing menjadi tidak beralasan menurut
hukum dan harus di tolak.
2. GUGATAN PENGGUGAT BUKAN WENANG PENGADILAN NEGERI RAHA
Bahwa eksepsi yang bukan mengenai kompotensi absolut ataupun relatif
dihubungkan dengan ketentuan pasal 162 Rbg dinyatakan “ Tangkisan yang
dikemukan oleh tergugat, kecuali tentang hal hakim tidak berwenang, tidak
boleh dikemukakan dan ditimbang sendiri-sendiri melainkan harus
dibicarakan dan diputus bersama-sama dengan pokok perkara “. Dan
konsisten dengan putusan MA RI Nomor : 935 K/SIP/1985 yang menyatakan :
bahwa eksepsi yang bukan kompotensi absolut atau relatif, diperiksa dan
diputus bersama-sama dengan pokok perkara. Maka dengan demikian
penggugat berpendapat bahwa eksepsi yang bukan mengenai kompetensi
absolut atau relatif tersebut harus diperiksa, dipertimbangkan, dan diputus
bersama-sama dengan pokok perkara.
3. GUGATAN PENGGUGAT KURANG PIHAK (PLURIUM LITIS KOSORTIUM)
Dalam eksepsi tersebut tergugat mendalilkan gugatan penggugat kurang
pihak karena tidak menggugat Doktorandus LAODE ALI TANDA sebagai
pihak dalam perkara Aquo. Penggugat menjawab :
3.1 Penggugat adalah orang yang merasa bahwa haknya telah dilanggar dan
kemudian menjadikan orang yang telah melanggar haknya tersebut
sebagai pihak tergugat.
3.2 Penggugat adalah pihak yang paling mengetahui siapa-siapa saja orang
yang di anggap telah melanggar haknya tersebut
3.3 Posita dan petitum yang disusun dalam surat gugatan memiliki hubungan
hukum dengan kedudukan pihak-pihak dalam gugatan penggugat.
Artinya bahwa dalil-dalil yang disusun hanyalah mengenai perbuatan
melawan hukum yang dilakukan oleh tergugat saja dan tidak membahas
mengenai perbuatan melawan hukum orang lain.
3.4 Bahwa mengenai tidak dihadirkannya Doktorandus LAODE ALI TANDA
sebagai pihak Tergugat adalah hak Penggugat. Hal ini sejalan dengan
Yuris Prodensi Mahkama Agung RI Nomor : 2471 K /1981 tanggal 18
Januari 1981 yang menyatakan bahwa Penggugat lah yang harus
berwenang untuk siapa-siapa saja yang digugatnya. Bahwa Doktorandus
LAODE ALI TANDA tidak ditarik sebagai pihak tergugat tetapi karena
terkait kepentingan hukum atas tanah Aquo, maka Doktorandus LAODE
ALI TANDA tetap akan dijadikan saksi didepan majelis pemeriksa untuk
didengar keterangannya tentang tanah Aquo.
Kemudian mengenai Asis Iskandar Enda yang tergugat klaim sebagai ahli
waris tanah Aquo, lalu dijadikan alasan untuk menguatkan dalil-dalil
tergugat adalah sangat keliru atau tidak benar karena saudara Asis
Iskandar Enda tidak berhak atas tanah Aquo.

2
3.5 Bahwa fakta persidangan sebelumnya perkara Nomor 1/ Pdt.G/2020/PN
Raha tanggal 24 November tahun 2020, tergugat mendalilkan bahwa
obyek tanah Aquo di beli dari Doktorandus LAODE ALI TANDA akan
tetapi tidak dapat menunjukan bukti peralihan hak atas tanah kemudian
pada perkara yang sama dengan Nomor : 16/Pdt.G/2021/PN Raha
tanggal 12 Agustus tahun 2021 tergugat mendalilkan tanah Aquo
diberikan dari Asis Iskandar Enda (Cucu LAODE IPA) atau disebut
sebagai ahli waris tanah Aquo.
Penggugat menjawab; tanah Aquo bukan tanah warisan dari LAODE IPA
yang diwakafkan pada Asis Iskandar Enda. Cerita tanah LAODE IPA
tahun 1946 hari ini masih diklaim sebagai tanah warisan adalah cerita
komedi yang tidak perlu dipertahankan. Bahwa tentang perolehan hak
atas tanah warisan telah diatur dalam peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Didalam peraturan pemerintah Nomor 24 tahun 1997 ditegaskan bahwa
perolehan hak tanah warisan harus melibatkan pejabat umum untuk
didaftar dikantor badan pertanahan nasional setempat, untuk
mendapatkan akta kepemilikan yang sah menurut hukum. Menurut
penggugat klaim tersebut atas tanah warisan tidak benar maka patut
untuk ditolak.
4. GUGATAN PREMATUR
Mengenai eksepsi tergugat yang menyatakan gugatan penggugat prematur
maka penggugat menjawab sebagai berikut : bahwa yang dimaksud dengan
gugatan prematur secara umum dapat diartikan sebagai gugatan yang
diajukan masih terlalu dini, sehingga permasalahan yang hendak digugat
belum terbuka waktunya untuk diajukan. Bahwa sifat atau keadaan prematur
melekat pada belum sampainya batas waktu untuk menggugat sesuai dengan
jangka waktu yang disepakati. Bahwa penggugat menjawab tanah Aquo yang
dipersengketakan antara penggugat melawan tergugat dan turut tergugat
tidak ada kesepakatan batas waktu penggugat harus mengajukan gugatan
perdata di Pengadilan Negeri raha. Dengan demikian eksepsi tergugat
mengenai gugatan penggugat prematur adalah tidak relevan atau tidak benar
sehingga menjadi tidak beralasan dan harus di tolak.
5. GUGAGAT PENGGUAGAT TIDAK JELAS (OBSECURE LIBEL)
Dalam eksepsi tergugat menyatakan gugatan penggugat kabur (obsecure
libel) dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Dalil yang disampaikan dalam gugatan penggugat adalah perbuatan
melawan hukum yang dilanggar tergugat dengan cara menyerobot tanah
hak penggugat
2. Obyek tanah yang dipersengketakan letaknya jelas, alamatnya jelas, luas
dan batas-batasnya jelas sebagaiman yang termuat dalam posita dan
petitum gugatan penggugat.
3. Dasar tuntutan penggugat sebagaiman diatur pada pasal 1365 BW
tentang perbuatan melawan hukum dan peraturan pemerintah pengganti

3
undang-undang Nomor 51 tahun 1960 tentang larangan pemakaian tanah
seizin yang berhak atau kuasanya
4. Identitas para pihak baik yang tergugat maupun turut tergugat telah
disebutkan scara jelas dan memiliki hubungan hukum antara para pihak
dalam perkara tanah Aquo
5. Petitum gugatan yang penggugat mohonkan pada majelis hakim
pemeriksa perkara tanah Aquo cukup jelas
Dengan demikian gugatan penggugat kabur sebagai mana yang didalilkan
tergugat dan turut tergugat adalah tidak benar dan patut untuk ditolak

B. DALAM REKONFENSI
Pada bagian ini penggugat menjawab konvensi tergugat bahwa yang
penggugat pahami pada pasal 132 A/Hir yang maknanya adalah; gugatan ini
adalah merupakan balasan dari gugatan yang diajukan penggugat, maka
dengan ini penggugat berpendapat bahwa tergugat tidak dapat mengajukan
rekonfensi tetapi dengan pemeriksaan yang berbeda dan terpisah, dan dapat
diputus dengan putusan yang berbeda. Untuk itu penggugat menolak
rekonfensi dan konvensi tergugat. Bahwa kebolehan melakukan pemeriksaan
konvensi dan rekonfensi diserahkan pada pertimbangan majelis hakim dan
dilakukan secara terpisah.

C. DALAM POKOK PERKARA


Bahwa seluruh dalil-dalil yang disampkaikan oleh tergugat pada pokok
perkara adalah tidak benar dan tidak beralaskan hukum. Untuk itu mohon
majelis hakim untuk menolak atau tidak dapat diterima dengan alasan :
1. Bahwa tergugat dalam eksepsinya mendalilkan penggugat membeli tanah
Aquo dari Doktorandus LAODE ALI TANDA yang tidak memiliki alas hak
karena tanah Aquo adalah tanah warisan LAODE IPA yang saat ini
dikuasai oleh Asis Iskandar Enda (Cucu LAODE IPA).
Penggugat menjawab tanah Aquo yang dibeli penggugat dari Doktorandus
LAODE ALI TANDA telah memiliki dokumen alas hak berupa Surat
Keterangan perolehan penguasaan yang dikeluarkan Kepala kelurahan
Laiworu MUH. SAID tahun 1993 dengan Nomor 109/LWR/93 dan Nomor
register 16/SKP/III/93 tanggal 29 Maret 1993 dan telah disahkan dan
ditanda tangani Camat, Kepala wilayah Kec. Katobu Doktorandus
LASJKAR KOEDOES, NIP. 01072344.
Menurut penggugat dengan Surat keterangan tanah tersebut diatas
membuktikan bahwa saudara Doktorandus LAODE ALI TANDA sejak
tahun 1993 menguasai tanah Aquo dan sah menurut hukum.
2. Dalam eksepsi jawaban tergugat pada pokok perkara poin 20 mendalilkan
bahwa tidak pernah ada transaksi jual beli tanah Aquo antara Asis
Iskandar Enda dengan Doktorandus LAODE ALI TANDA.
Penggugat menjawab; didalam gugatan penggugat tidak menggugat
perbuatan melawan hukum yang dilakukan orang lain tetapi penggugat

4
hanya menggugat tergugat yang telah melakukan perbuatan melawan
hukum dengan cara mensertifikatkan tanah hak penggugat secara diam-
diam tanpa sepengetahuan penggugat. Artinya bahwa Asis Iskandar Enda
tidak punya kepentingan hukum dengan penggugat secara keperdataan
tetapi secara jelas dan terang tergugat telah menyerobot atau
mengaburkan hak penggugat sehingga merugikan penggugat.
3. Turut tergugat dalam eksepsi jawabannya mendalilkan bahwa penerbitan
sertifikat hak milik Nomor 00576 / Sidodadi / 2015 telah sesuai dengan
prosedur sehingga sah menurut hukum.
Penggugat menjawab; bahwa disaat pengukuran tanah Aquo BPM,
Kepala Kelurahan Sidodadi, Kepala Lingkungan, RT/RW tidak
memberitahu penggugat sebagai saksi sekaligus bertanda tangan atas
batas-batas dan luas tanah obyek sengketa. Bahwa jika yang dimaksud
Sertifikat nomor 00576 / Sidodadi / 2015 adalah sesuai prosedur maka itu
tidak benar dan patut untuk ditolak. Perlu penggugat jelaskan ukuran
tanah Aquo dan batas-batasnya : lebar tanah tergugat dan tanah
penggugat dihitung dari Utara ke Selatan adalah lebih kurang 31 meter.
Panjang dari barat ke Timur lebih kurang 65 meter.
- Tanah hak tergugat yang diberikan Doktorandus LAODE ALI TANDA
lebar 8 meter x panjang 65 meter.
- Tanah hak penggugat yang dibeli dari Doktorandus LAODE ALI
TANDA lebar 17 meter x panjang 65,25 meter.
Bahwa pada saat tergugat yang mensertifikatkan tanah yang menjadi
haknya, sekaligus secara diam-diam mengambil tanah hak penggugat
lalu dimohonkan menerbitkan sertifikat atas nama tergugat dengan
SHM Nomor 00576/Sidodadi/2015. Dengan demikian menurut
penggugat SHM Nomor 00576/Sidodadi/2015 tidak memiliki kekuatan
hukum yang mengikat dan patut untuk ditolak.
4. Bahwa eksepsi jawaban tergugat pada sidang pertama dalam perkara
Nomor 1 /Pdt.G/2020/PN Raha tanggal 24 November 2020 mendalilkan
tanah Aquo dibeli dari Doktorandus LAODE ALI TANDA akan tetapi tidak
dapat dibuktikan secara hukum atau tidak benar.
Pada perkara kedua masih dalam obyek sengketa yang sama dengan
nomor 16 Pdt.G/2021/PN Raha tanggal 12 Agustus 2021 tergugat
mendalilkan bahwa tanah Aquo diberikan dari saudara Asis Iskandar
Enda.
Dari dua keterangan yang berbeda tersebut diatas membuktikan bahwa
eksepsi tergugat tidak dapat dipertanggung jawabkan secara hukum dan
patut untuk ditolak.
5. Bahwa Asis Iskandar Enda dalam kesaksiannya didepan majelis hakim
pemeriksa perkara Nomor 1/Pdt.G/2020/PN Raha menjawab pertanyaan
hakim “ Apakah saudara saksi yang perintahkan tergugat tinggal di
tanah Aquo ?, Asis Iskandar Enda menjawab tidak lalu siapa yang
memerintahkan tergugat tinggal di atas tanah Aquo?, Asis Iskandar

5
Enda menjawab; mungkin Doktorandus LAODE ALI TANDA karena
saudaranya” Menurut penggugat jawabab Asis Iskandar Enda adalah
orang yang bukan pemilik tanah Aquo dan tidak mengetahui tentang
riwayat tanah Obyek sengketa.
6. Bahwa untuk dapat dipertimbangkan eksepsi jawaban dan rekonfensi
tergugat yang ditujukan pada majelis hakim pemeriksa perkara Nomor
016/Pdt.G/2021/PN Raha tidak memenuhi syarat formil sebuah eksepsi
karena tidak ditandatangani oleh tergugat atau kuasanya. Sehingga
menurut penggugat harus diabaikan atau ditolak.
Dari uraian tersebut di atas tergugat tidak dapat membuktikan dalil-
dalilnya dan Asis Iskandar Enda adalah saksi tergugat dan tidak
mengetahui riwayat tanah obyek sengketa.

A. DALAM EKSEPSI
- Menolak eksepsi tergugat atau setidaknya tidak dapat diterima untuk
seluruhnya
- Menyatakan pemeriksaan dalam perkara ini dilanjutkan dalam proses
pemeriksaan pokok perkara.

B. DALAM POKOK PERKARA


- Menerima dan mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya
sebagaimana yang telah penggugat ajukan dalam gugatan penggugat.
- Menghukum tergugat untuk membayar segala biaya perkara yang timbul
dalam perkara ini.
- Atau apabila majelis hakim berpendapat lain penggugat mohon putusan
yang seadil-adilnya.

Demikian replik ini penggugat sampaikan semoga dapat membantu majelis hakim
dalam memutus perkara ini dengan berpedoman pada hakekat kebenaran dan
keadilan.

Raha, 30 September 2021


Penggugat,

Ir. LA SIADA

Anda mungkin juga menyukai