Anda di halaman 1dari 5

Perihal : Duplik Tergugat

Sidrap, 25 September 2023

Kepada:

Yth. Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Agama kelas 1A Surabaya

Cq.Majelis Hakim yang memeriksa Perkara Nomor:


3322/Pdt.G/2023/Pa.Sby

Di _

Pengadilan Agama Kelas 1A Surabaya


Jl. Ketintang Madya VI No. 3, Jambangan Kec. Jambangan,
Kabupaten Kota Surabaya, Jawa Timur 60232

Assalmualaikum Wr. Wb.


Yang bertandatangan dibawah ini saya:

Nama : LISA Binti TONI


Tempat & Tanggal lahir : Pare-pare, 26 Oktober 1989
Umur : 33 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Berdomisili di : Jl. Jend. Sudirman,
Kampung Baru Bojoe, Batu
Lappa - Wattang Pulu,
Sidrap, Sulawesi Selatan
———————————————

Selanjutnya disebut sebagai Tergugat;

DALAM EKSEPSI :

1. Bahwa dalam point 1 Penggugat menanggapi Jawaban


Tergugat dengan tanggapan yang mengada-ada,
Penggugat hanya menerangkan tentang perkara dalam
Perkawinan yang termaktub dalam pasal 49 Undang-
undang No. 3 Tahun 2006 tentang perubahan atas
Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang peradilan
Agama , huruf (a) tentang “PERKAWINAN”, padahal
dalam gugatannya sendiri adalah hanya mengenai
Pembatalan Akta Pernyataan;

2. Bahwa dalam point 2 landasan hukum untuk


menentukan Kewenangan Relatif Pengadilan Agama ini
merujuk pada ketentuan Pasal 118 HIR atau Pasal
142 R.Bg. jo. Pasal 66 dan Pasal 73 Undan -Undang
Nomor 7 Tahun 1989. Dan dalam Pasal 118 Ayat (1)
1

HIR/Pasal 142 Ayat (5) R.Bg. Menganut asas bahwa
yang berwenang adalah Pengadilan ditempat kediaman
Tergugat, dan asas ini dalam bahasa latin disebut
“Actor Sequitor Forum Rei”;

3. Bahwa dalam Kompetensi Relatif (Relative


Competentie) Peradilan Agama adalah kewenangan
ataupun kekuasaan mengadili suatu perkara
berdasarkan wilayah atau daerah hukum (Yurisdiksi)
Pengadilan Agama. Dalam Pasal 54 Undan -Undang
Nomor 7 Tahun 1989 telah ditentukan bahwasanya
Hukum Acara Perdata yang berlaku pada lingkungan
Peradilan Umum adalah Hukum Acara yang berlaku
pula pada lingkungan Peradilan Agama;

4. Bahwa pengajuan Gugatan diajukan ke Pengadilan


Agama yang daerah hukumnya meliputi letak objek
sengketa itu berada. Sedangkan objek sengketa
yaitu “Akta Pernyataan” dibuat dan disahkan di
Kabupaten SIDRAP, Sulawesi Selatan tempat domisili
Tergugat berada;

5. Bahwa tanggapan Replik dalam point 3, jawaban yang


dinyatakan oleh Tergugat benar adanya dengan
landasan hukum yang sangat jelas telah dijelaskan
secara rinci dan lengkap oleh Tergugat mengenai
Kaburnya Gugatan (Obscuur Libel) yang diajukan ke
Pengadilan Agama Surabaya;

6. Bahwa Gugatan tersebut tidak relevan dengan dalil-


dalil Gugatan yang diajukan. Semua dalil-dalil
Gugatan tersebut telah dibahas dalam Replik dan
Duplik Gugatan Cerai dengan Nomor Perkara : 184/
Pdt.G/2023/Pa.Sidrap;

DALAM POKOK PERKARA :

1. Bahwa segala yang termuat dalam Eksepsi diatas


mohon dianggap terulang kembali Dalam Pokok Perkara
ini;

2. Bahwa Tergugat menyangkal dan menolak dengan tegas


seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat, kecuali yang
diakui secara tegas oleh Tergugat;

3. Bahwa dalam menanggapi posita gugatan poin 5 adalah


sebagai berikut :

2

• Bahwa Gugatan Pembatalan Akta Perjanjian Kawin
tersebut bukan merupakan Akta Perjanjian Kawin
melainkan hanyalah “Akta Pernyataan” yang
disepakati bersama antara Penggugat dan Tergugat
yang disahkan oleh Notaris & PPAT Nurul Fadliah,
S.H., M.kn. di Daerah Tergugat berdomisili yaitu
di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan;

• Bahwa Perjanjian Kawin mempunyai tata cara dan


wajib untuk dilaporkan ke Pegawai Pencatat Nikah
(“PPN”) setempat;

• Bahwa faktanya akta Pernyataan yang digugat untuk


dibatalkan hanya dibuat dihadapan Notaris & PPAT,
dan tidak melalui tahapan pelaporan dihadapan
Pegawai Pencatat Nikah (PPN);

• Bahwa Akta Pernyataan tersebut dibuat semata-mata


karena permohonan dari Penggugat yang memohon
untuk tidak diceraikan yang akhirnya disanggupi
oleh Tergugat dengan syarat membuat Akta
Pernyataan tersebut bersama-sama dihadapan
Notaris tanpa paksaan dari pihak manapun;

• Bahwa Gugatan Pembatalan Akta Pernyataan tersebut


dikarenakan Tergugat meggugat cerai Penggugat dan
Akta Pernyataan tersebut dapat memberatkan posisi
Penggugat dalam sidang Pembuktian yang sedang
berjalan di Pengadilan Agama Sidrap;

• Bahwa Harta yang tertuang dalam Akta Pernyataan


tersebut sedang disidangkan dalam sidang cerai
yang sedang berlangsung di Pengadilan Agama Kelas
1B Sidrap dengan Nomor Perkara : 184/Pdt.G/2023/
Pa.Sidrap;

• Bahwa dalam dalil-dalil Gugatan tersebut bahkan


meminta untuk menyita jaminan padahal pokok
Gugatan hanyalah Pembatalan Akta, bukan Sengketa
Harta atau Sengketa Hak Milik;

• Bahwa Gugatan tersebut seharusnya dalam tataran


Hukum Kenotariatan yang benar mengenai akta
Notaris dan Notaris, jika suatu akta Notaris
dipermasalahkan oleh Para Pihak, maka:

1. Para pihak datang kembali ke Notaris untuk


membuat Akta Pembatalan atas Akta tersebut,

3
dan dengan demikian Akta yang dibatalkan
sudah tidak mengikat lagi para pihak, dan
Para Pihak menanggung segala akibat dari
pembatalan tersebut;

2. Jika Para Pihak tidak sepakat akta yang


bersangkutan untuk dibatalkan, salah satu
pihak dapat menggugat pihak lainnya, dengan
gugatan untuk mendegradasikan Akta Notaris
menjadi akta di bawah tangan;

3. Setelah Didegradasikan, maka Hakim yang


memeriksa gugatan dapat memberikan penafsiran
tersendiri atas Akta Notaris yang sudah
didegradasikan, apakah tetap mengikat Para
Pihak atau dibatalkan. Hal ini tergantung
Pembuktian dan Penilaian Hakim.

• Bahwa Penggugat memanfaatkan Mediasi dalam


gugatan di Pengadilan agama Surabaya untuk
mengalihkan Harta bersama atau Gono-gini dan Hak
Asuh Anak dalam surat yang sudah di draft dengan
beberapa poin-poin di dalamnya dan disodorkan
kepada Tergugat saat Mediasi berlangsung yang
mana surat tersebut telah ditandatangani oleh
Penggugat;

4. Menanggapi Replik Poin 5 tentang “Hibah”, bahwa


Hibah sama dengan hadiah dan menurut Kompilasi
Hukum Islam :
• Pasal 171 huruf (g) “Hibah adalah pemberian suatu
benda secara sukarela dan tanpa imbalan dari
seseorang kepada orang lain yang masih hidup
untuk dimiliki”;
• Pasal 212 “Hibah tidak dapat ditarik kembali,
kecuali hibah orang tua kepada anaknya”;

5. Menanggapi Replik Poin 7 :


• Bahwa Penggugat tidak berhak meletakkan sita
jaminan (conservatoir beslaag) terhadap harta
tidak bergerak milik Tergugat. Karena sebidang
tanah dan bangunan yang terletak di Jl. Ngagel
Wasono III/9, Kelurahan Baratajaya, Kecamatan
Gubeng, Kota Surabaya, Luas: 133.60 m2 telah
dikuasai oleh Tergugat sebagaimana Surat Izin
Pemakaian Tanah Nomor 188.45/0757P/436.7.11/2018
pemegang izin atas nama LISA (Tergugat) tanggal
13 Februari 2018 yang dikeluarkan oleh A.N.
4
Walikota Surabaya Kepala Dinas Pengelolaan
Bangunan dan Tanah Pemerintah Kota Surabaya.
Dengan demikian, Maka, Tergugat mohon kepada
Ketua Pengadilan Agama Surabaya cq. Majelis
Hakim perkara a quo menolak permohonan sita
jaminan (conservatoir beslaag) yang diajukan
oleh Penggugat.
• Bahwa Seluruh harta yang dimuat dalam dalil
gugatan telah dimuat dalam perkara Gugatan Cerai
dengan No : 184/Pdt.G/2023/Pa.Sidrap, dan telah
masuk tahap Pemeriksaan Setempat (PS) untuk
kemudian dibagi sebagai harta bersama (gono-
gini);

Sebagaimana telah dijelaskan dalam dalil-dalil Duplik


diatas sesuai dengan bukti dan Hukum Perundang-undangan
yang berlaku, maka Tergugat memohon kepada Majelis Hakim
untuk :

DALAM EKSEPSI:
- Mengabulkan Eksepsi Tergugat;
-
DALAM POKOK PERKARA:
1. Menyatakan bahwa Pengadilan Agama Kelas 1A Surabaya
tidak berwenang untuk memeriksa dan mengadili
perkara Perdata Nomor : 3322/Pdt.G/2023/Pa.Sby;

2. Menjatuhkan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima


yaitu NO (Niet Ontvankelijke Verklaard);

3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara;

SUBSIDIER :
Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon
putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Demikian penyampaian Eksepsi dari Tergugat, atas


perhatian Majelis Hakim yang Mulia kami ucapkan
terimakasih.
Hormat Kami

LISA

Anda mungkin juga menyukai