Antara
Melawan
Melalui :
Dengan Hormat,
Yang bertandatangan dibawah ini, S. ANDRE LESNUSSA, S.H., A. H. P. HARAHAP, S.H.,
SARLOTHA FEBIOALA MRAMRA, S.H., AMRIN, S.H., Kewarganegaraan Indonesia,
Pekerjaan Advokat/Konsultan Hukum, Pada KANTOR HUKUM BOB HASAN & PARTNERS
PAPUA, Beralamat di Ruko Tahiti No. 01 RT.001/RW.004 Kelurahan Asano Distrik Abepura -
Kota Jayapura, sebagai Penasehat Hukum, berdasarkan surat kuasa khusus Tertanggal 09
Desember 2022, bertindak untuk dan atas kepentingan Pemberi Kuasa/klien kami :
Setelah Terbanding/Tergugat meneliti dan mencermati Memori Banding yang diajukan oleh
Pembanding/Penggugat pada tanggal 28 November 2022, terkait keberatan dan tidak dapat
menerima putusan Pengadilan Negeri Kelas 1A Jayapura Nomor : 119/Pdt.G/2022/PN Jap,
dengan Amar Putusan sebagai berikut :
I. DALAM KONVENSI
A. Dalam Provisi
1. Menolak Provisi dari Penggugat
B. Dalam Eksepsi
1. Mengabulkan Eksepsi Tergugat sebagian
2. Menyatakan gugatan Penggugat kurang Pihak (Plurium Litis Consortium)
C. Dalam Pokok Perkara
1. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke
Verklaard);
II. DALAM REKONVENSI
1. Menyatakan gugatan Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi tidak dapat diterima
(Niet Ontvankelijke Verklaard);
PENDAHULUAN
2. Bahwa demi mencapai suatu peradilan yang fair, mohon kiranya pertimbangan dan
kebijaksanaan Bapak Ketua Pengadilan Tinggi Jayapura, melalui Majelis Hakim pemeriksa
perkara a quo, berkenan dapat mencermati fakta-fakta kebenaran yang telah
dikemukakan Terbanding, baik dalam materi Eksepsi, Jawaban, Gugatan Rekonvensi,
Duplik, Bukti-Bukti, Keterangan Saksi-Saksi, disertai Kesimpulan yang menjadi bagian dan
tidak terpisahkan dengan materi Kontra Memori Banding ini.
Adapun dasar-dasar Kontra Memori Banding ini diajukan terhadap Memori Pembanding,
berdasarkan uraian fakta-fakta sebagai Berikut :
1.3. Bahwa setelah Terbanding/Tergugat meneliti dan mencermati isi dari Memori
Banding pihak Pembanding/Penggugat angka 1, Penjelasan tersebut mengadung
unsur penghakiman secara sepihak kepada simbol penegak keadilan, yang apabila
dimakani dari penjelasan Pembanding/Penggugat sesungguhnya menunjukan fakta
kebenaran yang dimanipulasi, karena berdasarkan hasil pelaksanaan peninjauan
dilapangan menunjukan Pembanding/Penggugat lah yang sebenarnya melakukan
aktivitas pertokoan (jual-beli) diatas objek tanah sengketa Sertifikat Nomor. 1071
dan objek sengketa Sertifikat No. 417.
2. Terhadap Pertimbangan Hukum Kurang Pihak, pada angka 3 (tiga) halaman 6, 7 dan 8 :
2.2. Bahwa untuk menemukan dan mengukuhkan kedudukan hukum atas suatu objek
sengketa, maka semua pihak yang dianggap berkaitan dengan hak atas objek tanah
sengketa tersebut secara melawan hukum atau yang memberikan/menguasai hak itu
[apakah pejabat yang berwenang, para ahli waris atau saudara kandung, dan
sebagainya] termasuk yang mengalihkan hak itu [apakah yang menyerahkan,
menghibahkan, dan sebagainya] sesungguhnya haruslah ditarik sebagai pihak-pihak
untuk menentukan inkonsistensi subjek gugatan, sehingga putusan atas objek tanah
sengketa tersebut bersifat menyuluruh, tuntas dan mengikat.
2.3. Bahwa agar putusan mengenai objek tanah dapat diselasaikan dan diputuskan
secara menyuluruh, tuntas, dan mengikat maka Terbanding/Tergugat berpendapat
tidak hanya Terbanding/Tergugat saja yang menguasai objek tanah
Pembanding/Penggugat tetapi pihak-pihak lain juga yang ikut berkepentingan
menguasai objek tanah sengketa yang diakui milik Pembanding/Penggugat, perlu
ditarik sebagai pihak-pihak karena terhadap kedudukan objek tanah sengketa yang
diakui milik Penggugat masih menjadi bagian yang tidak terpisahkan, dengan tidak
ditariknya subjek hukum pemegang hak Sertifakat Hak Milik nomor 1081 atas nama
Yosina Done, disertai tidak mencermati kedudukan dari Ny. Yohana Yacoba Done,
S.Th [anak prtama] Ny. Blandina Done [anak kedua] dan Ny. Keture Done [anak
ketiga] masing-masing adalah para saudara kandung dari Tn. Yohanes Calvin Done
[anak keempat] para ahli waris dari almarhum Yulianus Done [Ondoafi Kampung
Dosay], sehingga putusan yang diperoleh dapat mengikat pihak-pihak yang merasa
sebagai pemilik objek tanah sengeketa.
2.4. Bahwa menurut M. Yahya Harahap, S.H., dalam bukunya yang berjudul Hukum
Acara Perdata (hal. 113), mengatakan bahwa: ‘’kekeliruan pihak
mengakibatkan gugatan cacat eror in persona (kekeliruan mengenai
orang), cacat kekeliruan itu berbentuk diskualifikasi (salah orang yang bertindak
sebagai penggugat), dapat juga berbentuk salah pihak yang ditarik sebagai Tergugat
(gemis aanhoedarmigheid) atau mungkin juga berbentuk plurium litisconsortium
(kurang pihak dalam gugatan), bentuk kekeliruan apapun yang terkandung
dalam gugatan sama-sama mempunyai akibat hukum :
Bahwa gugatan Penggugat terbukti kurang pihak (plurium litis consortium) maka
akibat hukum dari kekeliruan kurang menarik para pihak dalam perkara ini
menyebabkan gugatan Penggugat menjadi eror in persona dan gugatan harus
dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvantkelijke Verklaard).
2.5. Bahwa dalam eksepsi Terbanding/Tergugat sudah sangat jelas dan tepat
menegaskan tentang kurang pihak (Plurium Litis Consortium), sehingga cukup
beralasan melalui pertimbangan hukum yang cermat, Majelis Hakim yang
memeriksa pada tingkat pertama Pengadilan Negeri Kelas 1A Jayapura, telah
menyatakan gugatan Penggugat sekarang Pembanding tidak dapat diterima.
3. Bahwa Pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kelas 1A Jayapura, pada
halaman 49, alinea kedua sudah sangat jelas dan benar :
3.2. Perlu diketahui bahwa dalam Peraturan Menteri Agraria No. 5 Tahun 1999 tentang
Pedoman Penyelesaian Masalah Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat, Pasal 4 ayat
(2) “Pengelepasan tanah ulayat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b untuk
keperluan pertanian dan keperluan lain yang memerlukan Hak Guna Usaha atau Hak
Pakai, dapat dilakukan oleh masyarakat hukum adat dengan penyerahan
penggunaan tanah untuk jangka waktu tertentu, sehingga sesudah jangka waktu
itu habis, atau sesudah tanah tersebut tidak dipergunakan lagi atau
diterlantarkan sehingga hak guna usaha atau hak pakai yang bersangkutan hapus,
maka penggunaan selanjutnya harus berdasarkan persetujuan baru dari
masyarakat hukum adat yang bersangkutan sepanjang hak ulayat masyarakat
hukum adat itu masih ada sesuai ketentuan Pasal 2.
3.3. Sehingga apabila telah terjadi jual-beli tanah, antara orang tua Penggugat dan
saudara Umar Sukarna, sebagaimana yang telah diuraikan dalam dalil
Pembanding/Penggugat, maka cukup beralasan telah terjadi Perbuatan Melawan
Hukum. Karena orang tua Penggugat Harun Mahmud dan saudara Umar Sukarna
Secara sepihak dan Melawan Hukum telah melakukan transaksi jual-beli tanah yang
bukan miliknya.
Berdasarkan uraian fakta-fakta kebenaran yang telah dikemukakan diatas, mohon kiranya
atas pertimbangan dan kebijaksanaan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Jayapura, untuk
menjatuhkan putusan dalam perkara ini, dengan amar putusanya sebagai berikut :
MENGADILI
MENGADILI SENDIRI
I. DALAM KONVENSI
A. Dalam Provisi
1. Menolak Provisi dari Penggugat
B. Dalam Eksepsi
1. Mengabulkan Eksepsi Tergugat sebagian
2. Menyatakan gugatan Penggugat kurang Pihak (Plurium Litis Consortium)
Demikian Kontra Memori Banding ini kami ajukan, atas pertimbangan dan kebijaksanaan
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Jayapura yang memeriksa, mengadili dan memutuskan
perkara a quo, mewakili Terbanding kami ucapkan terima kasih.
Hormat Kami,
Kuasa Hukum Terbanding/Tergugat