Maka berdasarkan hal-hal yang terurai pada posita di atas, dapat kiranya pengadilan
menjatuhkan putusan sebagai berikut :
PRIMAIR
1. Menerima dan mengabulkan gugatan para penggugat seluruhnya;
2. Menyatakan perbuatan tergugat adalah Perbuatan Melawan Hukum yang menimbulkan
kerugian bagi paraa penggugat;
3. Bahwa para penggugat adalah ahli waris yang sah dari Budi Harto ;
4. Menyatakan bahwa objek sengketa berupa tanah pekarangan seluas 8000 M2 (delapan
ribu meter persegi). Berdasarkan Sertifikat Hak milik Bersama Nomor :
10.15.22.05.1.02324 Tahun 2014, yang terletak di Jl. Bengkuring Raya, Gang Terong
Pipit, Blok D; (P-2)
Dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara, berbatas dengan Sungai Kecil
Sebelah Timur, berbatas dengan Jl. Padat Karya
Sebelah selatan, berbatas dengan kebun jagung milik Khalida
Sebelah barat berbatasan dengan Perumahan Bengkuring Inside
Adalah sah milik para penggugat ;
5. Menyatakan pelatakan Revindikatoir Beslag atas tanah tersengketa di Jl. Bengkuring
Raya, Gang Terong Pipit, Blok D 8000M2 adalah sah dan berharga;
6. Menghukum tergugat membayar uang paksa (Dwangsom) dan ditanggung secara
renteng sebesar Rp. 900.000 (Sembilan ratus ribu rupiah) setiap harinya yang dapat
ditagih secara dan sekaligus oleh penggugat, karena lalai melaksanakan putusan
perkara ini ;
7. Menghukum tergugat untuk membayar ganti kerugian kepada para penggugat, karena
para penggugat tidak dapat menikmati apa yang menjadi haknya sebesar Rp.
200.000.000,00-(dua ratus juta rupiah) ;
8. Menghukum tergugat untuk membayar biaya perkara seluruhnya;
9. Menyatakan bahwa putusan pengadilan ini dapat dijalanka lebih dahulu walaupun ada
bantahan, banding dan kasasi;
10. Memerintahkan kepada tergugat I,II,III atapun siapa saja yang mendapatkan hak
daripadanya untuk segera mengosongkan tanah tersengketa yang terletak di Jl.
Bengkuring Raya, Gang Terong Pipit, Blok D seluas 8000M 2 (delapan ribu meter persegi)
dan mengembalikan kepada para penggugat sebagai pemilik sah dalam keadaan baik
setelah putusan ini diucapkan;
SUBSIDAIR
Seandainya pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.
1. P-1 Foto copy (sesuai dengan aslinya) Surat Untuk membuktikan 3 Rangkap
Pernyataan Ahli Waris tertanggal 10 bahwa para
Maret 2014 penggugat adalah
ahli waris dari Alm,
Budi Harto dan
berhak
mendapatkan
kepastian hukum
atas Sertifkat Hak
Milik Tanah
3. P-3 Foto copy (sesuai dengan aslinya) Surat Sertifikat Hak 1 Rangkap
Sertifikat Hak Milik (SHM) No. Milik atas nama
10.15.22.05.1.02324 Tahun 2014. Atas Budiharto yang telah
nama Maulidya, Wilza Dwi Fizrilla, Irma dibalik nama
Riswana menjadi Maulidya,
Wilza Dwi Fizrilla,
Irma Riswana
karena telah
menjadi Hak Waris
Maulidya, Wilza Dwi
Fizrilla, Irma
Riswana
4. P-4 Foto copy (sesuai dengan aslinya) Akta Untuk Membuktikan 1 Rangkap
Kematian No. 3503-KM-26032014-0075. tentang pengurusan
Persyaratan
Pembagian Ahli
waris
( Peralihan Hak Atas
tanah)
5. P-5 Foto copy (sesuai dengan aslinya) Ijin Untuk membuktikan 1 Rangkap
Mendirikan Bangunan No. berdirinya sebuah
1234/DPMPTSP-KS/IMB/C/XI/2006 bangunan rumah
diatas tanah dengan
Sertifikat Hak Milik
(SHM) No.
10.15.22.05.1.02324
Tahun 2014. Atas
nama Maulidya,
Wilza Dwi Fizrilla,
Irma Riswana
Bahwa, Penggugat telah menghadirkan Saksi kepersidangan yaitu 3 (Tiga) orang saksi
yang bernama dan masing-masing memberikan keterangan di bawah sumpah, pada pokoknya
sebagai berikut:
1. KHALIDA YUNI SAFITRI, Bersamaan ini Sebagai Saksi di bawah sumpah pada pokoknya
menerangkan bahwa:
Bahwa saksi kenal dengan para pihak yang berperkara dan tidak ada hubungan keluarga
dengan para pihak yang berperkara;
Bahwa saksi mengetahui untuk hal apa dia bersaksi dalam perkara ini, yaitu untuk hal
objek sengketa yang terletak di Jl. Bengkuring Raya, Gang Terong Pipit, Blok D yang
batas–batasnya telah para Penggugat tuangkan dalam surat gugatannya adalah sebagai
berikut :
Sebelah Utara, berbatas dengan Sungai Kecil;
Sebelah Timur, berbatas dengan Jl. Padat Karya;
Sebelah selatan, berbatas dengan kebun jagung milik Khalida;
Sebelah barat berbatasan dengan Perumahan Bengkuring Inside;
Bahwa benar batas tanah disebelah selatan berbatasan dengan kebun jagung milik saksi;
Bahwa saksi pernah melihat para penggugat menanam pohon sengon;
Bahwa saksi melihat para penggugat memanen pohon sengon;
Bahwa saksi melihat para penggugat membersihkan lahan yang di tanami pohon sengon;
Bahwa saksi tau bahwa Syahrul adalah anak angkat dari keluarga penggugat;
Bahwa saksi juga menyaksikan proses pengangkatan Syahrul (tergugat I) sebagai anak
angkat keluarga penggugat;
2. R.VIVA NUR HALISA, bersamaan ini sebagai saksi di bawah sumpah pada pokoknya
menerangkan bahwa :
Bahwa Saksi adalah Ibu lurah di Kelurahan Sempaja Kota Samarinda yang berprofesi
sebagai Kepala Kelurahan Sempaja Kota Samarinda;
Bahwa saksi telah menerima laporan dari Penggugat mengenai tanah yang dikuasai oleh
para tergugat;
Bahwa saksi telah melakukan teguran berupa surat teguran kepada para tergugat;
Bahwa saksi tidak mendapat respon apapun oleh para tergugat;
Bahwa saksi juga telah melakukan teguran berupa teguran secara langsung dengan
mendatangi para tergugat;
Bahwa setelah melakukan teguran langsung kepada para tergugat, saksi tidak mendapat
respon ataupun pergerakan dari para tergugat untuk menyelesaikan permasalahan ini.;
Bahwa saksi telah berusaha semaksimal mungkin namun para tergugat tidak memiliki
itikad baik untuk menyelesaikan permasalahan ini;
3. SHAFIRA AURA SILVANIA, bersamaan ini sebagai saksi di bawah sumpah pada pokoknya
menerangkan bahwa:
Bahwa saksi kenal dengan para pihak penggugat namun tidak ada hubungan keluarga;
Bahwa saksi Adalah dari Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda yang berprofesi
sebagai Staff di Kecamatan Samarinda Utara;
Bahwa saksi telah menerima laporan dari penggugat mengenai tanah yang di kuasai para
tergugat;
Bahwa hubungan antara Penggugat dengan Para Tergugat adalah memiliki hubungan
keluarga;
Bahwa saksi mengenali dan ingat wajahnya;
Bahwa para Penggugat adalah ahli waris tanah yang seluas 8000 M2 (delapan ribu meter
persegi) , yang terletak di Jl. Bengkuring Raya, Gang Terong Pipit, Blok D;
Bahwa yang saksi ketahui yaitu tentang perselisihan masalah bahwa Penggugat dan Para
Tergugat terkait Objek sangketa Ahli Waris Tanah;
Bahwa sepengetahuan saksi Bahwa Hak Milik Tanah tersebut milik dari Para Pihak
penggugat;
Bahwa saksi tahu Bukti surat P-1 berupa bukti surat Pernyataan Ahli Waris para
Penggugat;
Bahwa saksi telah dokumentasikan kapan surat tersebut ditanda tangani karena saksi
pada saat itu bertugas foto-foto;
Bahwa Saksi telah melakukan teguran berupa surat kepada para pihak tergugat sebanyak
3 kali;
Bahwa saksi juga telah melakukan teguran berupa teguran secara langsung dengan
mendatangi para tergugat;
Bahwa sepengetrahuan saksi Para Tergugat sampai saat ini belum sama sekali
membalikkan objek sangketa kepada Penggugat;
Menimbang bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Para Tergugat mengajukan Jawaban
dan gugatan Rekonvensi atas Gugatan tertanggal 2 Juli 2021, sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI :
1. Bahwa Tergugat Tergugat I, Tergugat II, dan Tegugat III menolak secara tegas
keseluruhan dalil dan dalih gugatan Penggugat kecuali dari apa yang diakuinya dalam
gugatan tidak bertentangan dengan eksepsi dan tidak merugikan kepentingan hukum
Tergugat.
2. Bahwa mencermati gugatan Penggugat ini, seharusnya para Penggugat lebih cermat dalam
menetapkan subjek dalam gugatannya, seharusnya dari para Penggugat juga mampu
mencantumkan pihak-pihak lain yang telah memiliki sebagian dari tanah/lokasi objek
sengketa ini lewat peralihan hak dari pihak lain.
3. Bahwa sehubungan yang dijadikan objek sengketa oleh para Penggugat adalah tanah yang
dapat diartikan secara hukum adalah benda tetap (benda tak bergerak) maka berdasarkan
pada hukum acara perdata, Penggugat pula harus dapat menjelaskan secara jelas dan
terperinci mengenai identitas tanah, bentuk tanah a-qou sebagai objek sengketa.
4. Bahwa bila dilihat dari Posita gugatan yang diajukan oleh Para Penggugat tidak sesuai apa
yang menjadi posita gugatannya, kerena tidak ada relevansi sama sekali dengan perbuatan
yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III. Dimana dalam uraian Posita
tidak terlihat sama sekali adanya perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat
II. Dan justru apa yang telah dilakukan oleh Tergugat II dalam hal memiliki tanah tersebut
telah sesuai dengan prosedur dan aturan hukum yang berlaku. Dengan tidak
menggambarkan secara jelas bentuk perbuatan melawan hukum yang dilakukan para
Tergugat. Maka sudah sepatutnya secara hukum gugatan Para Penggugat dapat ditolak
atau tidak dapat diterima;
5. Bahwa dari uraian dan pertimbangan hukum para Penggugat diatas, maka dapat
disimpulkan secara hukum bahwa rumusan surat gugatan yang diajukan oleh pihak para
Penggugat tidak memenuhi syarat-syarat formil, olehnya sebagaimana dalam hukum acara
perdata dan praktik peradilan perdata dapat berakibat gugatan tidak dapat diterima. Dalam
Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I Nomor 1343/K/SIP/1975 berbunyi gugatan dinyatakan
tidak dapat diterima oleh karena (gugatan tersebut) tidak memenuhi persyaratan formil.
Selanjutnya mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk
dapat memutus dalam putusan dengan Amar sebagai berikut:
Menerima Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;
Menyatakan Gugatan Penggugat dapat ditolak atau tidak dapat diterima;
Menghukum Para Penggugat untuk membayar semua biaya yang timbul akibat
perkara ini.
DALAM REKONVENSI
1. Bahwa Tergugat II Konvensi sekarang dalam kedudukannya selaku Penggugat
Rekonvensi akan mengajukan gugatan Rekonvensi terhadap Penggugat I, Penggugat II
dan Penggugat III Konvensi dalam kedudukannya sekarang selaku para Tergugat
Rekonvensi;
2. Bahwa apa yang telah dikemukakan dalam Konvensi juga dimasukkan dalam Rekonvensi
ini, sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan;
3. Bahwa keluarga Penggugat rekonvensi/Tergugat II konvensi memiIiki bidang tanah
berdasarkan Sertifikat Hak Milik Nomor 08 Jl. Bengkuring Raya, Gang Terong Pipit, Blok D
tanggal 03 April 1961 Surat Ukur No.0042/Samarinda/1961 tanggal 29 Maret 1961 luas
1000m2 atas nama Hadiwijoyo (T-1); (sertifikat tanah)
dengan batas-batas sebagai berikut:
a. Utara berbatasan dengan : Ansu Fati
b. Barat berbatasan dengan : Ansu Fati dan kebun jagung Khalida
c. Selatan berbatasan dengan : Kebun jagung Khalida
d. Timur berbatasan dengan : Jl. Padat Karya
4. Bahwa setelah dilakukan balik nama dan pengukuran kembali serifikat tersebut berubah
menjadi Sertifikat Hak Milik Nomor 08, Jl. Bengkuring Raya, Gang Terong Pipit, Blok D,
penerbitan tanggal 14 Agustus 2011 surat Ukur No.0046/Samarinda/2011 tanggal 10
Agustus 2011 seluas 1000m2 atas nama Roy Wibowo (T-2);(SHM)
Dengan batas-batas sebagai berikut:
a. Utara berbatasan dengan : Alm. Budi Harto
b. Barat berbatasan dengan : Alm. Budi Harto dan kebun jagung Khalida
c. Selatan berbatasan dengan : kebun jagung Khalida
d. Timur berbatasan dengan : Jl. Padat Karya
5. Bahwa Penggugat rekonvensi/Tergugat II konvensi memperoleh hak atas tanah tersebut
dari warisan keluarganya tahun 2011 berdasarkan Surat Keterangan Ahli Waris Nomor
032/SKAW/SMD/XI/2011 tertanggal 05 Juni 2011 (T-3); (surat waris)
6. Bahwa tanah yang diwariskan kepada Tergugat II dahulu diperoleh keluarganya dari jual-
beli keluarga Penggugat rekonvensi/Tergugat II konvensi dengan Alm. Abdul Aziz
berdasarkan akta jual beli Nomor 12/1961 tertanggal 23 Februari 1961, yang dilakukan
dihadapan camat Samarinda Kota selaku Pejabat Pembuat akta Tanah, terhadap jual beli
mana telah dilakukan proses balik nama. (T-4); (akta jual-beli)
7. Bahwa sejak memperoleh tanah warisan tersebut dari tahun 2011 Penggugat
rekonvensi/Tergugat II konvensi telah mengurus dan mengelola tanah tersebut dengan
berkebun sayur sayuran pada sebagian tanah disamping objek sengketa seluas 500m2.
Dan baru pada tahun 2013 Alm. Budi Harto dan para Penggugat yang telah membeli
tanah dari Ansu Fati mulai menanami sebagian tanah milik Penggugat
rekonvensi/Tergugat II seluas 500m2 dengan pohon sengon.
8. Bahwa perbuatan Penggugat sempat ditegur beberapa kali Penggugat
rekonvensi/Tergugat II konvensi untuk tidak menanam pohon sengon di sebagian tanah
milik Roy. Atas teguran saat itu, Penggugat mengatakan bahwa mereka akan
memindahkan tanaman sengon ke tempat yang lain, dan Roy mempercayai pernyataan
dari Penggugat;
9. Bahwa setelah 5 bulan kemudian, Penggugat rekonvensi/Tergugat konvensi II mendapati
pohon sengon yang ditanam Penggugat dahulu ternyata tidak dipindahkan dan akhirnya
tetap tumbuh pada tanah miliknya seluas 500m2. Saat itu juga Tergugat II mendatangi
rumah Penggugat melayangkan teguran secara lisan berulang kali, namun Penggugat
hanya mengiyakan tetapi tidak dilaksanakan. Penggugat rekonvensi/Tergugat II konvensi
yang bosan menegur akhirnya membiarkan pohon sengon tersebut tumbuh sebab tanah
tersebut juga masih belum dipakai untuk menanam sayuran,yang dipakai adalah sebagian
dari luas tanah dari total 1000m2;
10. Bahwa oleh karena Penggugat telah tanpa hak menguasai dan menempati tanah miIik
rekonvensi/Tergugat II konvensi tanpa persetujuan, maka Penggugat sendiri telah
melakukan perbuatan melawan hukum, dan Tergugat II berhak untuk menebang pohon
sengon yang tumbuh di atas tanah miliknya sebab telah berulang kali ditegur dan tidak
diperdulikan. Selain itu para Penggugat konvensi juga tidak berhak menuntut ganti rugi
sepeser pun dari pohon yang ditebang untuk mengosongkan lahan milik Penggugat
rekonvensi.
11. Bahwa berdasarkan pasal 385 KUHP yang berbunyi “Barang siapa dengan maksud
menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara hukum, menjual, menukarkan atau
membebani dengan crediet verband sesuatu hak atas tanah Indonesia, sesuatu gedung,
bangunan, penanaman atau pembenihan, padahal diketahui bahwa yang mempunyai atau
turut mempunyai hak atasnya adalah orang lain” dipidana penjara selama 4 (empat)
tahun penjara;
12. Bahwa terhadap tindakan Tergugat Rekonvensi yang menempati tanah hak milik
Penggugat Rekonvensi/Tergugat II Konvensi merupakan perbuatan melawan hukum
karena menimbulkan kerugian kepada Penggugat Rekonvensi/Tergugat II Konvensi yaitu
Penggugat Rekonvensi tidak dapat menggunakan tanah miliknya sendiri untuk
memperluas usaha perkebunan berupa sayur-sayuran.
13. Bahwa berdasarkan Pasal 1365 KUHPerdata yang menyatakan “setiap perbuatan melawan
hukum, yang oleh karenanya menimbulkan kerugian pada orang lain, mewajibkan orang
yang karena kesalahannya menyebabkan kerugian itu mengganti kerugian”;
14. Bahwa oleh karena dasar kepemilikan tanah berdasarkan sertifikat hak milik Nomor 0046
tahun 2011 terhadap tanah yang dijadikan objek sengketa seluas 500m2, maka terhadap
tindakan dan perbuatan para Tergugat rekonvensi/Penggugat konvensi yang telah
menguasai dan menggunakan tanah milik rekonvensi/Tergugat II konvensi yang sama
sekali tidak berdasar. Oleh karena itu sudah sepatutnya secara hukum dapat dinyatakan
atau diperintahkan kepada para Tergugat rekonvensi untuk membayar ganti rugi atau
pembayaran kompensasi atas penggunaan tanah Penggugat rekonvensi/Tergugat II
konvensi selama ± 6 tahun sebesar 150 juta rupiah dan secara sukarela membersihkan
lahan seluas 500m2 Penggugat rekonvensi dari bekas penebangan pohon tanpa suatu
beban apapun seperti semula.
15. Bahwa oleh karena Gugatan Rekonvensi yang diajukan oleh Penggugat
Rekonvensi/Tergugat II Konvensi didukung bukti-bukti dan dasar hukum yang jelas, maka
sudah sepatutnya putusan dalam perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu ( uit
voorbaar bij vooraad) walaupun ada verzet, banding dan kasasi.
Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan Tergugat II Konvensi serta gugatan Penggugat
Rekonvensi di atas, selanjutnya mohon kepada Ibu/Bapak Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini, berkenan memutus perkara dengan amar sebagai
berikut:
DALAM KONVENSI:
1. Menyatakan menolak Gugatan Para Penggugat seluruhnya atau setidak-tidaknya
menyatakan Gugatan tidak dapat diterima;
2. Menghukum Para Penggugat untuk membayar segala biaya yang ditimbulkan dalam
Perkara ini;
DALAM REKONVENSI:
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Rekonvensi Penggugat Rekonvensi/Terguigat II
Konvensi seluruhnya;
2. Menyatakan Pengugat Rekonvensi/Tergugat II Konvensi selaku pemilik yang sah atas
sebidang tanah seluas 500m2 yang dijadikan objek sengketa dalam gugatan rekonvensi
berdasarkan Sertifikat Hak Milik Nomor 08, Jl. Bengkuring Raya, Gang Terong Pipit, Blok
D, penerbitan tanggal 14 Agustus 2011 surat Ukur No.0046/Samarinda/2011 tanggal 10
Agustus 2011 seluas 1000m2 atas nama Roy Wibowo, dengan batas-batas sebagai
berikut:
a. Utara berbatasan dengan : Alm. Budi Harto
b. Barat berbatasan dengan : Alm. Budi Harto dan kebun jagung Khalida
c. Selatan berbatasan dengan : kebun jagung Khalida
d. Timur berbatasan dengan : Jl. Padat Karya
3. Menyatakan terhadap perbuatan Para Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi yang
telah menguasai tanah milik Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi II adalah tidak
benar dan merupakan perbuatan perbuatan melawan hukum;
4. Menghukum Para Tergugat Rekonvensi/Penggugat konvensi untuk membayar ganti rugi
atau pembayaran kompensasi atas penggunaan tanah Penggugat rekonvensi selama ±
6 tahun sebesar 150 juta rupiah dan secara sukarela membersihkan lahan seluas 500m2
Penggugat rekonvensi dari bekas penebangan pohon tanpa suatu beban apapun seperti
semula.
5. Menyatakan Putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun ada upaya hukum
Banding dan Kasasi;
6. Menghukum Para Tergugat Rekonvensi untuk membayar semua biaya yang timbul
dalam perkara ini;
Atau jika Ketua/Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil – adilnya (Aqua Et
Bono);
T-1 Buku Tanah Hak Milik Nomor 08 Jl. Untuk membuktikan bahwa Fotokopi
Bengkuring Raya, Gang Terong Pipit, Blok D kepemilikan tanah keluarga
tanggal 03 April 1961 Surat Ukur Nomor Tergugat II atas tanah seluas
0042/Samarinda/1961 tanggal 29 Maret 1961 1000 M2 yang berlokasi di Jl
luas 1000m2 atas nama Hadiwijoyo; Bengkuring Raya, Gang Terong
Pipit, Blok D yang diwariskan
ke Tergugat II/Roy Wibowo.
T-2 Buku Tanah Milik Nomor 08, Jl. Bengkuring Untuk membuktikan Fotokopi
Raya, Gang Terong Pipit, Blok D, penerbitan kepemilikan sah Tergugat
tanggal 14 Agustus 2011 surat Ukur II/Roy Wibowo terhadap tanah
No.0046/Samarinda/2011 tanggal 10 Agustus seluas 1000 M2, termasuk di
2011 seluas 1000m2 atas nama Roy Wibowo; dalamnya tanah yang dijadikan
objek sengketa seluas 500 M2.
T-4 Akta Jual Beli Tanah Nomor Untuk membuktikan bahwa Fotokopi
12/01/AJB/SR/1961 tanggal 23 Maret 1961 tanah seluas 1000 M2 tersebut
yang dibuat oleh Annisa Kurniasari, S.H., telah dibeli oleh Alm.
M.Kn selaku PPAT Kota Samarinda; Hadiwijoyo yang merupakan
ayah Roy Wibowo dari Alm.
Abdul Aziz tahun 1961.
T-5 Surat Perjanjian jual beli tanah dibawah Untuk membuktikan bahwa Asli
tangan tanggal 11 April 2019; benar Antara Roy Wibowo dan
Yuliana Vidaresi telah
melakukan perjanjian jual beli
tanah secara sah
T-9 Surat Permohonan Balik Nama Sertifikat Untuk pembuktian keabsahan Fotokopi
Tanah Warisan; kepemilikan sertifikat tanah
Tergugat II/Roy Wibowo
Selain alat bukti surat tertulis, Tergugat juga mengajukan 2 (dua) orang saksi yang masing-
masing bernama Ine Ismaya dan Rafi Yahya Priatna untuk memberi keterangan di bawah
sumpah agar memberikan keterangan dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut:
1. Saksi Ine Ismaya (saksi jual-beli tanah lisan Tergugat I dengan Tergugat II)
Bahwa saksi kenal dengan para pihak yang berperkara dan tidak ada hubungan keluarga
dengan para pihak yang berperkara;
Bahwa saksi merupakan teman dari Roy Wibowo/Tergugat II;
Bahwa saksi mengetahui bahwa objek yang disengketakan adalah tanah yang terletak di
Jl. Bengkuring Raya, Gang Terong Pipit, Blok D Samarinda;
Bahwa saksi mengetahui perjanjian jual beli yang dilakukan Syahrul dan Roy Wibowo
memang benar dilakukan secara lisan di tempat kediaman Syahrul/Tergugat I;
Bahwa saksi diminta oleh Roy Wibowo/Tergugat II untuk menjadi saksi pada saat
dilakukan perjanjian jual-beli lisan dengan Syahrul/Tergugat I;
2. Saksi Rafi Yahya Priatna (saksi jual-beli tanah tertulis Tergugat II dan Tergugat III)
Bahwa saksi merupakan ketua RT. 05 di kelurahan Sempaja Utara, Kec. Samarinda Utara,
Kota Samarinda dan saksi menjabat sebagai ketua RT terhitung sejak tahun 2016.
Bahwa saksi mengetahui objek yang disengketakan adalah tanah yang terletak di
kelurahan Sempaja Utara, Jl. Bengkuring Raya, Gang Terong Pipit, Blok D, Kota
Samarinda.
Bahwa saksi tidak tahu kapan persisnya transaksi yang terjadi antara Syahrul/Tergugat I
dan Roy Wibowo/Tergugat II, yang saksi ketahui hanya pada saat Roy Wibowo mulai
membangun usahanya diatas tanah tersebut yakni pada bulan desember tahun 2018.
Bahwa pada 02 April 2019, Roy Wibowo mendatangi rumah saksi dengan menyampaikan
maksud dan tujuannya yakni hendak menjual tanah warisan miliknya dan meminta saksi
untuk menjadi saksi perjanjian jual beli tanah dengan Yuliana Vidaresi.
Bahwa pada tanggal 03 April 2019, Roy Wibowo/tergugat II bersama Yuliana
Vidaresi/Tergugat III datang ke rumah saksi sesuai janji untuk menandatangani
perjanjian jual beli tanah di depan saksi.
Menimbang, bahwa selanjutnya segala sesuatu yang termuat dalam berita acara
persidangan perkara ini, untuk menyingkat putusan ini dianggap telah termuat dan menjadi
bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini;
Menimbang, bahwa akhirnya para pihak menyatakan tidak ada hal-hal yang diajukan
lagi dan mohon putusan;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
DALAM EKSEPSI:
Menimbang, bahwa berdasarkan Jawaban dari Tergugat tertanggal 17 Januari 2021
dalam eksepsinya pada konklusinya menyatakan bahwa gugatan para Penggugat tidak memiliki
relevansi dengan para Tergugat dan dalam uraian Posita tidak terlihat sama sekali adanya
perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat II. Dan justru apa yang telah
dilakukan oleh Tergugat II dalam hal memiliki tanah tersebut telah sesuai dengan prosedur
dan aturan hukum yang berlaku. Dengan tidak menggambarkan secara jelas bentuk perbuatan
melawan hukum yang dilakukan para Tergugat.
Menimbang, bahwa berdasarkan replik dari Penggugat tertanggal 25 Januari 2021 yang
menyatakan Bahwa perbuatan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III telah memasukkan
keterangan yang tidak sesuai dengan yang sebenarnya tersebut jelas masuk dalam kualifikasi
perbuatan melawan hukum yang menimbulkan kerugian bagi penggugat baik materil maupun
immaterial sebagaimana diatur dan dimaksud dalam Pasal 1365 KUHPerdata.
Menimbang, bahwa mengenai eksepsi tidak ada relevansi yang diajukan oleh Para Tergugat,
pertimbangan Majelis Hakim sebagai berikut :
Menimbang, bahwa sesuai Yurispodensi Mahkamah Agung Republik Indonesia,
tertanggal 16 Juni 1971 No. 305 K/Sip/1971 disebutkan “Hanya Penggugatlah yang berwenang
untuk menentukan siapa–siapa yang akan digugatnya“.Bahwa berdasarkan yurisprudensi
tersebut telah dijelaskan bahwa hanya Penggugatlah yang tahu kepentingan atau haknya telah
dilanggar atau dirugikan oleh siapa-siapa saja. Bahwa selanjutnya apakah pihak-pihak yang
ditarik menjadi pihak (Tergugat) ada kaitannya atau tidak, bahwa terlebih dahulu berdasarkan
bukti P-3 Foto copy (sesuai dengan aslinya) Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 10.15.22.05.1.02324
Tahun 2014. Atas nama Maulidya, Wilza Dwi Fizrilla, Irma Riswana yang dalam hal ini
kesemuanya adalah Penggugat, sehingga terhadap Perbuatan Melanggar Hukum yang
dilakukan oleh Tergugat telah sesuai dengan yang dimaksud dalam Pasal 1365 KUHPerdata
karena Syahrul (Tergugat I) telah menjual obyek sengketa kepada Tergugat II tidak
berdasarkan prosedur hukum dan eksepsi tersebut haruslah dinyatakan ditolak;
DALAM REKONVENSI:
MENGADILI
DALAM EKSEPSI:
Menolak Eksepsi Tergugat Seluruhnya ;
DALAM POKOK PERKARA:
DALAM KONVENSI:
1. Mengabulkan Gugatan para Penggugat untuk sebagian;
2. Menyatakan bahwa Para Penggugat adalah ahli waris yang sah dari almarhum BUDI HARTO;
3. Menyatakan bahwa Objek Sengketa berupa sebidang tanah pekarangan kepada para ahli
warisnya seluas 7500 M2 (delapan ribu meter persegi). Berdasarkan Sertifikat Hak milik
Bersama Nomor : 10.15.22.05.1.02324 Tahun 2014, yang terletak di Jl. Bengkuring Raya,
Gang Terong Pipit, Blok D; Dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara, berbatas dengan Sungai Kecil;
Sebelah Timur, berbatas dengan Jl. Padat Karya;
Sebelah selatan, berbatas dengan kebun jagung milik Khalida
Sebelah barat berbatasan dengan Perumahan Bengkuring Inside
Dalam perkara ini mohon disebut. sebagai objek sengketa
Adalah milik Para Penggugat
4. Menyatakan bahwa perbuatan Para Tergugat yang menguasai objek sengketa milik Para
Penggugat, kemudian Tergugat I menjual objek sengketa kepada Tergugat II dan Tergugat
III tanpa dasar hukum dan merugikan Para Penggugat, adalah perbuatan melawan hukum
(Onrechtmatige Daad) atau melanggar hak orang lain in casu hak Para Penggugat ;
5. Menghukum Para Tergugat atau siapa saja yang menguasai dan menikmati hasil dari pada
tanah objek sengketa untuk meninggalkan dan mengosongkan objek sengketa kemudian
menyerahkan kepada Para Penggugat dalam keadaan utuh dan sempurna tanpa syarat ;
6. Menghukum Para Tergugat untuk tunduk dan patuh terhadap putusan perkara ini ;
7. Menghukum Para Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) secara tanggung
renteng sebesar Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) setiap hari keterlambatan Para
Tergugat menaati putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap ;
8. Menolak gugatan Para Penggugat untuk selain dan selebihnya ;
9. Menghukum Para Tergugat untuk membayar secara tanggung renteng semua biaya yang
timbul dalam perkara gugatan ini sebesar Rp.4.461.000,00 (empat juta empat ratus enam
puluh satu ribu rupiah).
DALAM REKONVENSI:
1. Menyatakan bahwa Objek Sengketa berupa sebidang tanah Kepada Roy WIbowo seluas 500
m2. Berdasarkan sertifikat hak milik Nomor 0046 tahun 2011 tersebut yang telah dilakukan
balik nama oleh Tergugat II di Jl. Bengkuring Raya, Gang Terong Pipit, Blok D, penerbitan
tanggal 14 Agustus 2011 surat Ukur No.0046/Samarinda/2011 tanggal 10 Agustus 2011
Dengan batas-batas sebagai berikut:
Utara berbatasan dengan : Alm. Budi Harto
Barat berbatasan dengan : Alm. Budi Harto dan kebun jagung Khalida
Selatan berbatasan dengan : kebun jagung Khalida
Timur berbatasan dengan : Jl. Padat Karya
Adalah milik Tergugat II.
2. Menghukum Para Penggugat untuk membayar ganti rugi atau pembayaran kompensasi atas
penggunaan tanah Penggugat rekonvensi selama ± 6 tahun sebesar 150 juta rupiah dan
secara sukarela membersihkan lahan seluas 500m2 Tergugat II dari bekas penebangan
pohon tanpa suatu beban apapun seperti semula.
PANITERA PENGGANTI,