Anda di halaman 1dari 36

SIDANG 1

Pembacaan tata tertib sidang

Panitera: sidang pengadilan tata usaha negara samarinda yang memeriksa dan mengadili
sengketa tata usaha negara dengan nomor register 01/G/2020/PTUN.SMD antara
muh. Riswanto selaku penggugat melawan walikota samarinda selaku tergugat
akan segera dimulai.

Majelis hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri.

Hadirin dipersilakan duduk kembali

Hakim ketua: sidang pengadilan tata usaha negara samarinda yang memeriksa dan mengadili
sengketa tata usaha negara dengan nomor register 01/G/2020/PTUN.SMD antara
muh. Riswanto selaku penggugat melawan walikota samarinda selaku tergugat
dengan ini dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum. (tok 3x)

Kepada para pihak dipersilakan memasuki ruang sidang

Kepada para pihak dipersilakan duduk

Apakah benar saudara bernama Muhammad Riswanto sebagai Penggugat,


berkewarganegaraan Indonesia, pekerjaan pegawai negeri sipil sebagai
Pengelolah Data Kepegawaian Unit Kerja, bertempat tinggal di Perum Samarinda
City Kec Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur ?

Penggugat: benar yang mulia

HK Ketua: saudara penggugat, apakah dalam persidangan ini saudara bertindak untuk dan
atas nama diri sendiri atau didampingi oleh kuasa hukum?

Penggugat: Iya yang mulia, saya didampingi oleh kuasa hukum saya, novita sari sh mh

Hakim ketua: Saudara tergugat, apakah benar saudara adalah walikota samarinda yang
bertempat kedudukan di Jl. Balaikota, Bugis, Kec. Samarinda Kota, Kota
Samarinda, Kalimantan Timur ?

Tergugat: Benar yang mulia

HK Ketua: saudara Tergugat, apakah dalam persidangan ini saudara bertindak untuk dan
atas nama diri sendiri atau didampingi oleh kuasa hukum?

Tergugat: Iya yang mulia, saya didampingi oleh kuasa hukum saya, ahmad fauzan sh mh

Hakim ketua: Baiklah, diperintahkan kepada kuasa hukum tergugat dan penggugat untuk
maju untuk menyerahkan surat kuasa khusus dan kartu advokat pada majelis
hakim
(maju)

Kuasa hukum tergugat silakan memeriksa surat kuasa khusus dan KTPA dari
Kuasa hukum penggugat dan kuasa hukum penggugat silakan memeriksa surat
kuasa khusus dan KTPA dari kuasa hukum penggugat

Dipersilahkan kembali ketempat

Sesuai dengan penetapan hakim ketua majelis, setelah dilakukan pemeriksaan,


maka persidangan pada hari ini dilanjutkan persidangan untuk umum. Sesuai
dengan pasal 74, maka agenda sidang hari ini adalah penyampaian surat
gugatan dari pihak penggugat.

Saudara penggugat apakah sudah siap dengan gugatan saudara?

K. Penguggat : Siap yang mulia

Hk ketua : Sebelumnya tergugat apakah sudah menerima salinan gugatan?

K. Tergugat : Sudah yang mulia

Hakim ket : Kepada saudara penggugat silahkan membaca memori gugatan

K.H P : Terimakasih yang mulia, izinkan saya untuk membaca memori gugatan
penggugat dalam posisi berdiri

H Ket : silahkan

K.H P : Majelis hakim yang mulia, pihak tergugat yang saya hormati, dan para hadirin
yang berbahagia, izinkan saya selaku kuasa hukum dari penggugat untuk
membacakan pokok-pokok dari gugatan kami

 Surat gugatan dengan nomor register perkara 01/G/2020/PTUN. SMD antara Muhammad
riswanto sebagai penggugat melawan walikota samarinda sebagai tergugat

 Yang menjadi obyek gugatan adalah Surat Keputusan Walikota Samarinda Nomor:
188.45/854/X/2020, tertanggal 1 Oktober 2020 tentang Pemberhentian Tidak Dengan
Hormat Pegawai Negeri Sipil Atas Nama Muhammad Riswanto NIP. 19760524-2001122004
Di Lingkungan Pemerintah Kota Samarinda

 Kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara :


- Berdasarkan Pasal 47 UU No 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara Bahwa
“Pengadilan bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa
Tata Usaha Negara”.
- Pasal 1 Ayat (10) dan (9) Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 jo Pasal 87 Undang-
Undang Tahun 2014 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Bahwa oleh karena Surat
keputusan dalam perkara ini yang dikeluarkan oleh Tergugat menimbulkan Sengketa Tata
Usaha Negara, sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha Negara dan merupakan
suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang
bersifat konkrit, individual dan final, sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 51 Tahun
2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dalam Pasal 1 Butir 9, akan tetapi terbitnya
Surat Keputusan tersebut telah melanggar asas-asas umum pemerintahan yang baik, yang
terdiri dari Asas Kepastian Hukum dan Asas Kecermatan,
- Pasal 50 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo Pasal 2 PERMA Nomor 6 Tahun 2018
tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan Setelah Menempuh
Upaya Administratif yang mengatur bahwa “Pengadilan berwenang menerima, memeriksa,
memutus dan menyelesaikan sengketa administrasi pemerintahan setelah menempuh
upaya administratif”
- Pasal 75 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 maka terdapat 2 (dua) jenis upaya
administratif yaitu Keberatan dan Banding Administratif. Lebih lanjut didalam Pasal 76
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tersebut terdapat kaedah hukum bahwa upaya
banding administratif merupakan sebuah opsi (pilihan), artinya Ketika warga masyarakat
sudah mengajukan keberatan akan tetapi tidak menerima atas penyelesaian keberatan
tersebut maka warga masyarakat dapat memilih untuk melakukan Banding Administratif
atau langsung mengajukan gugatan ke Pengadilan tanpa harus mengajukan banding
administratif terlebih dahulu, dan terhadap penerbitan objek sengketa in litis Penggugat
telah mengajukan upaya administratif berupa keberatan secara tertulis tertanggal 23
Oktober 2018 yang ditujukan kepada Tergugat hal mana atas keberatan tersebut telah
ditanggapi oleh Tergugat melalui suratnya tertanggal 31 Oktober 2018 dengan demikian
Penggugat telah melakukan upaya administratif sebagaimana dimaksud Pasal 75 jo Pasal
76 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014
- Bahwa oleh karena keputusan aquo yang dikeluarkan oleh Tergugat merupakan sebuah
Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) dan sebelumnya telah dilakukan upaya administratif,
maka sesuai ketentuan Pasal 50 UU No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara, sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan UU No. 51 Tahun 2009 dan
Peraturan Mahkamah Agung R.I (PERMA) No. 6 Tahun 2018 tentang Pedoman
Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan Setelah Menempuh Upaya Administratif,
maka oleh karenanya Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda berwenang untuk
memeriksa, memutus dan menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara ini

 Kepentingan Penggugat Yang Dirugikan adalah Penggugat merupakan subyek hukum


orang yang kepentingannya dirugikan dengan terbitnya Surat Keputusan Walikota Samarinda
Nomor 188.45/854/X/2020 Tanggal 1 Oktober 2020 yang telah memberhentikan Penggugat
dengan tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dan dengan demikian hak-hak
Penggugat sebagai Pegawai Negeri Sipil berupa Gaji dan tunjangan lainnya juga
diberhentikan.

 Tenggat Waktu Dan Upaya Administratif:


- Bahwa Objek Sengketa diterbitkan oleh Tergugat pada tanggal 01 Oktober 2020
- Bahwa Objek Sengketa tersebut diterima/diketahui oleh Penggugat pada tanggal 02
Oktober 2020
- Bahwa telah Mengajukan keberatan Pada tanggal 23 Oktober 2020
- Bahwa mengajukan gugatan Pada tanggal 12 November 2020
- Telah memenuhi ketentuan pasal 55 UU Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara yang mengatur : “Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu
sembilan puluh hari terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya Kep.tusan
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara” Penggugat), sehingga gugatan ini masih dalam
tenggang waktu 90 (Sembilan puluh) hari.

 Adapun dasar-dasar penggugat adalah sebagai berikut

1. Bahwa Penggugat adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diangkat berdasarkan Surat
Keputusan Walikota Samarinda Nomor : SK.821.12/III-096/BKD, tanggal 03 Maret 2005,
dengan Nomor Induk Kepegawaian 550 018 196, dengan jabatan atau Golongan Ruang :
Pengatur Muda IIa, Satuan Organisasi/Instansi : Bagian Hukum Sektor. Samarinda

2. Bahwa dalam pengabdiannya sebagai PNS selama 15 Tahun 10 Bulan, Penggugat telah 3
(tiga) kali menerima kenaikan pangkat, dari Pangkat/Golongan Ruang : Pengatur Muda
II/a dan terakhir menjadi Pangkat/Golongan Ruang : Pengatur Tingkat I golongan ruang
II/d, Jabatan : Pengolah Data Kepegawaian Unit Kerja Badan Kepegawaian Dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia

3. Bahwa ternyata seluruh hasil perjuangan telah sirna karena pada tanggal 1 Oktober 2020
Penggugat diberhentikan secara tidak hormat oleh Walikota Samarinda, sesuai dengan
terbitnya Surat Keputusan Walikota Samarinda yang dalam hal ini menjadi obyek
gugatan, dengan alasan Penggugat telah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan
Putusan Pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap. Sehingga dengan
demikian hak-hak Penggugat sebagai Pegawai Negeri Sipil berupa Gaji dan tunjangan
lainnya juga diberhentikan sehingga sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari

 Selanjutnya hal-hal yang menjadi alasan penggugat adalah sebagai berikut:

1. Bahwa Surat Keputusan yang diterima Penggugat atau yang dalam perkara ini sebagai
obyek sengketa, merupakan keputusan tertulis yang bersifat konkrit, individual dan final,
sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara dalam Pasal 1 Butir 9, akan tetapi terbitnya Surat Keputusan tersebut telah
melanggar asas asas umum pemerintahan yang baik, yaitu asas kepastian hukum dan
asas kecermatan karena :

1) Surat Keputusan yang diterbitkan oleh Tergugat sebagai dasar pemberian


sanksi pemberhentian tidak hormat terhadap Penggugat tidak berdasarkan
hukum karena pemberhentian tidak hormat tersebut dilaksanakan Tergugat
dalam tenggang waktu 7 (tujuh) tahun, yang mana pada awalnya
- Pada tanggal 12 September 2013, Penggugat dihukum selama 1 tahun
penjara karena terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
Tindak Pidana Korupsi, sesuai Putusan Pengadilan Negeri Samarinda No.
65/ Pid.B/2013/PN.Smd;
- Hukuman telah Penggugat jalani seluruhnya sesuai Surat Keterangan
Lepas dari Plh. Kepala Lapas Samarinda No. W.13.EI.PK. 01.02-138, tanggal
15 September 2014;
- Pada tanggal 09 Januari 2013, Penggugat menerima konsekuensi hukum
atas perbuatannya dan diberhentikan sementara oleh Walikota Samarinda,
sesuai Keputusan Walikota Samarinda Nomor: 188.45/01/I/2013, tanggal
09 Januari 2013 tentang Pemberhentian Sementara atas nama Muhammad
Riswanto NIP. 19760524 200112 2 004 Dari Jabatan Negeri Pegawai
Negeri Sipil Daerah Lingkungan Pemerintah Kota Samarinda;
- Pada tanggal 30 Oktober 2014, Penggugat diangkat kembali menjadi PNS
oleh Walikota Samarinda dengan Pangkat/Golongan Ruang yang ditambah
menjadi : Pengatur II/d, sesuai Keputusan Walikota Samarinda Nomor :
188.45/1085/XII/2014 tanggal 30 Oktober 2014 tentang Pengangkatan
Kembali Pengawai Negeri Sipil Daerah atas nama Muhammad Riswanto
NIP. 197605242001122004 Di Lingkungan Pemerintah Kota Samarinda;
- Pada tanggal dan tahun yang sama setelah pengangkatan kembali/sebagai
PNS, Penggugat menerima surat keputusan penurunan pangkat dari
Tergugat, sesuai Keputusan Walikota Samarinda Nomor :
188.45/1086/XII/2014 tanggal 30 Desember 2014 tentang Penurunan
Pangkat Setingkat Lebih Rendah Selama Tiga Tahun Kepada Pegawai
Negeri Sipil Atas Nama Muhammad Riswanto NIP. 197605242001122 004
Di Lingkungan Pemerintah Kota Samarinda Tahun 2014;

Dengan demikian terbukti surat keputusan pemberhentian tidak hormat


yang dikeluarkan oleh Tergugat cacat yuridis karena bertentangan dengan:
- Undang-undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan dalam Pasal 58 Ayat (6) menyatakan bahwa “Keputusan
tidak dapat berlaku surut, kecuali untuk menghindari kerugian
yang lebih besar dan/atau terabaikannya hak warga masyarakat ”
- Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil Pasal 252 menyatakan bahwa, “Pemberhentian
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 250 Huruf b dan Huruf d dan Pasal
251 ditetapkan terhitung mulai akhir bulan sejak putusan pengadilan
atas perkaranya yang telah memiliki kekuatan hukum tetap” ;
Mengingat, surat keputusan pemberhentian tidak dengan hormat yang diterbitkan
Tergugat adalah pada tanggal 01 Oktober 2020 (yang artinya telah melewati tenggang
watu) karena semestinya surat keputusan tersebut diterbitkan akhir September 2013
yakni setelah perkara mempunyai kekuatan hukum yang tetap

2) Bahwa Surat Keputusan tersebut telah merugikan kepentingan Penggugat, karena


Penggugat masih memiliki masa kerja 16 (enam belas) tahun, akibat kerugian
tersebut maka oleh Undang-Undang diberikan hak untuk memohon pembatalan
atau pernyataan tidak sah atas Surat Keputusan dimaksud sesuai ketentuan Pasal 53
Ayat 1 UU No.51 Tahun 2009, dan Penggugat mohon kepada Pengadilan Tata Usaha
Negara Samarinda agar memerintahkan Tergugat mencabut Keputusan yang
menjadi objek sengketa;
3) Bahwa tindakan Tergugat yang menerbitkan Surat Keputusan Pemberhentian
Tidak Dengan Hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintahan Kota
Samarinda kepada Penggugat, perbuatan mana telah bertentangan dengan
ketentuan yang berlaku dan asas-asas umum pemerintahan yang baik yakni;
- Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan;
- Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil;
- Asas Kepastian Hukum “Asas dalam negara hukum yang
mengutamakan landasan ketentuan peraturan perundang undangan,
kepatutan dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan
pemerintah” dimana KTUN Objek Sengketa bertentangan dengan asas
kepastian hukum karena diterbitkan dengan menabrak kaidah hukum dan
tidak mengikuti aturan serta ketentuan Undang-Undang Administrasi
Pemerintahan dan Peraturan Pemerintah tentang Manajemen PNS sehingga
dengan demikian mengakibatkan tidak adanya kepastian hukum terhadap
keabsahan dan keberlakuan dari KTUN yang menjadi Objek Sengketa a quo;
- Asas Kecermatan “Asas yang mengandung arti bahwa suatu keputusan
dan/atau tindakan harus didasarkan pada informasi dan dokumen yang
lengkap untuk mendukung legalitas penatapan dan/atau pelaksanaan
keputusan dan/atau Tindakan sehingga Keputusan dan/atau Tindakan yang
bersangkutan dipersiapkan dengan cermat sebelum Keputusan dan/atau
Tindakan tersebut ditetapkan dan/atau dilakukan”, Bahwa karena Objek
Sengketa diterbitkan dengan melanggar peraturan perundang-undangan
dan asas asas umum pemerintahan yang baik maka sepatutnya-patut diduga
keputusan tersebut diambil secara tidak cermat dan tidak memperhatikan
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan untuk mendukung
keabsahan Keputusan tersebut dan juga tidak dipersiapkan dengan cermat
sebelum Keputusan tersebut diterbitkan;
4) Bahwa demi efektifnya gugatan Penggugat dan demi tegaknya aturan serta guna
menghindari kerugian dari Penggugat dan mengantisipasi berlarut-larutnya masa
persidangan yang berasal dari pihak Tergugat dengan adanya Surat Keputusan yang
menjadi objek sengketa dalam perkara ini, maka patut apabila Penggugat memohon
agar Keputusan Tata Usaha Negara dimaksud dapat ditunda pelaksanaannya selama
proses pemeriksaan administrasinya berjalan hingga ada putusan pengadilan yang
memperoleh kekuatan hukum tetap sebagaimana diatur dalam Pasal 67 Ayat 2, 3
dan 4 Huruf (a) Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 jo UU
No. 51 Tahun 2009,
1) Karena Surat Keputusan yang menjadi objek sengketa jelas merugikan
kepentingan umum apabila diterbitkan dan diterapkan Kembali terhadap objek
permasalahan yang sama dikemudian hari, karena dalam penerbitannya
Tergugat terkesan tidak cermat dan selektif dalam menerapkan aturan
hukum yang dipergunakan sebagai dasar menerbitkan surat keputusan
(objek sengketa), mengingat yang dijadikan acuan sebagai dasar
pertimbangan hukum untuk menerapkan isi Pasal 87 Ayat (4) Huruf b
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 jo. Pasal 250 Huruf b Peraturan
Pemerintah No. 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
tanpa memperhatikan isi Pasal 58 Ayat (6) Undang-undang Nomor 30 Tahun
2014 tentang Administrasi Pemerintahan dan Pasal 252 Peraturan Pemerintah
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, dalam hal
memberikan sanksi berupa pemberhentian tidak dengan hormat terhadap
Penggugat atas perbuatan yang telah lalu 7 (tujuh) tahun silam;
2) Penggugat memiliki anak yang masih membutuhkan biaya untuk menempuh
pendidikannya hingga dewasa dan hingga saat ini Penggugat sebagai anak
masih merawat dan membiayai orangtuanya yang menyisakan seorang Ibu
yang sudah tua dan membutuhkan biaya untuk pengobatan;

Sehingga, Berdasarkan apa yang Penggugat uraikan diatas, Penggugat memohon dengan
hormat pada Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda agar kiranya berkenan menerima
gugatan Penggugat dan untuk selanjutnya memberikan putusan:

DALAM PERMOHONAN PENUNDAAN

Memberikan penetapan penundaan yang memerintahkan kepada Tergugat untuk


menunda pelaksanaan lebih lanjut Keputusan Tata Usaha Negara berupa :

1. Mengabulkan Permohonan Penundaan Pelaksanaan Objek Sengketa berupa Surat


Keputusan Walikota Samarinda yang menjadi obyek sengketa
2. Memerintahkan kepada Tergugat untuk menunda pelaksanaan Objek Sengketa berupa
Surat Keputusan Walikota Samarinda yang menjadi obyek sengketa

DALAM POKOK PERKARA

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


2. Menyatakan batal atau tidak sah Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan oleh
Tergugat berupa Surat Keputusan Walikota Samarinda yang menjadi obyek sengketa;
3. Memerintahkan kepada Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Walikota Samarinda
yang menjadi obyek sengketa;
4. Memerintahkan Tergugat untuk merehabilitasi kedudukan Penggugat pada kedudukan
semula sebagai PNS dengan pangkat Pengatur Tingkat I Golongan Ruang II/d, jabatan
Pelaksana, unit kerja Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kota Samarinda, atau menempatkannya di unit kerja lain yang sesuai dengan golongan
dan jabatannya, dan memulihkan segala hak-hak kepegawaian Penggugat;
5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara;
Hormat Kami,

Kuasa Hukum Penggugat


Novita Sari S.H., M.H.

cukup yang mulia

Hakim ketua : baik saudara penggugat, atas gugatan ini apakah masih ada perbaikan?

K.H P : tidak ada yang mulia

Hakim Ketua    : Saudara Tergugat, apakah ada pertanyaan atau hal lain yang ingin
disampaikan berkaitan dengan memori gugatan Penggugat?

K.H T : Terimakasih yang mulia atas kesempatannya, ada Yang Mulia, menurut kami
dalil-dalil yang disampaikan penggugat dalam surat gugatannya dari sisi
tenggang waktu pengajuan gugatan dikaitkan dengan tanggal terbitnya objek
sengketa berupa Surat Keputusan Nomor : 188.45/854/X/2020 tanggal 01
Oktober 2020 yang diterbitkan oleh Walikota Samarinda selaku Pejabat Pembina
Kepegawaian Daerah Kota Samarinda, gugatan Penggugat telah melampaui
batas waktu yang ditentukan oleh peraturan perundang undangan;

Hakim Ketua    : Apakah saudara ingin memberikan atau menjawab gugatan dari Penggugat
dalam persidangan ini?

K.H T : Iya Yang Mulia, kami Kuasa Hukum Tergugat akan mengajukan jawaban atas
gugatan penggugat. Namun Kami mohon Majelis hakim berkenan untuk
memberikan waktu agar kami bisa mempersiapkan jawaban atas gugatan
terlebih dahulu.

H : berapa lama waktu yang sdr butuhkan untuk menyiapkan jawaban?

KT : (diskuss) kami membutuhkan waktu 8 hari yang mulia

H : (diskuss) kepada pihak Penggugat apakah keberatan apabila sidang ditunda 8

hari kedepan?

KP : tidak yang mulia

H : baiklah panitera, 8 hari kedepan hari dan tanggal apa dan apakah dapat

diselenggarakan sidang?
Panitera : Kamis, 20 november 2020 , tidak ada jadwal persidangan yang mulia

H : baiklah untuk memberikan kesempatan kepada pihak tergugat untuk

menyiapkan jawabannya, maka sidang akan ditunda selama 8 hari kedepan

dan dilanjutkan pada hari kamis, 20 nov 2020

Sebelum sidang ditutup kepada para pihak penggugat apakah masih ada

pertanyaan?

KP : tdk ada yang mulia

H : tergugat masih ada yang ingin disampaikan ?

KT : tidak yang mulia

H : baiklah kepada para pihak karena telah hadir pada hari ini, maka tidak perlu

dipanggil lagi karena pemberitahuan ini dianggap pemanggilan yang resmi dari

pengadilan

Maka untuk itu sidang dinyatakan ditunda dan ditutup

Panitera : sidang telah selesai, majelis hakim akan meninggalkan ruang sidang, hadirin

dimohon berdiri

SIDANG 2

Panitera : sidang akan dimulai majelis hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin

dimohon berdiri, hadirin dipersilahkan duduk kembali

H : sidang pengadilan Tata usaha Negara samarinda, yang memeriksa dan


mengadili sengketa tata usaha Negara dengan nomor register sengketa
01/G/2020/PTUN.SMD antara Muh riswanto selaku penggugat melawan
walikota smd selaku tergugat dengan ini dinyatakan dibuka dan dibuka untuk
umum (tok 2x)

Hakim Ketua : -Pihak penggugat siap mengikuti persidangan hari ini

k.p: Siap yang mulia

h.k: Pihak tergugat siap mengikuti persidangan hari ini

k.t: Siap yang mulia


h.k: Berdasarkan berita acara persidangan yang lalu maka agenda sidang pada hari
ini adalah jawaban dari sdr tergugat, saudara tergugat apakah saudara sudah
siap dengan jawaban saudara?

KT : sudah siap yang mulia

H : diperintahkan untuk maju untuk menyerahkannya kpd majelis hakim

KT : baik yang mulia (maju kedepan)

Hakim Ketua : silakan menyerahkan salinan jawaban gugatannya kepada Penggugat.

K.H T : Baik yang Mulia.

Hakim Ketua : Saudara Tergugat silakan membacakan jawaban gugatannya.

K. H T : baik terimakasih yang mulia untuk kesempatannya, izinkanlah kami Kuasa


tergugat untuk membacakan jawaban atas gugatan penggugat dalam posisi
berdiri (baca eksepsi)

HK : Baik sdr penggugat apakah ada yang ingin disampaikan atas jabawan dari
tergugat?

KP : baik terimakasih yang mulia atas kesempatannya, menurut kami dalil-dalil


yang disampaikan oleh tergugat ternyata Tergugat tidak cermat dalam
mempelajari isi dan maksud gugatan Penggugat sehingga telah salah dalam
perkara ini dan memang benar Walikota Samarinda telah melakukan perbuatan
melawan hukum melalui penerbitan obyek sengketa Surat Keputusan nomor
188.45/854/X/2020 Tanggal 1 Oktober 2020 Tentang pemberhentian tidak
Dengan Hormat Pegawai Negari Sipil Yang di terbitkan oleh Tergugat

H Ket : Apakah saudara akan menjawab terhadap jawaban Tergugat dalam


persidangan hari ini?

KH P : Tentunya kami Kuasa Hukum penggugat akan mengajukan Replik terhadap


jawaban tergugat tetapi tidak dalam persidangan hari ini Yang Mulia. Kami
mohon majelis hakim berkenan memberikan waktu kepada kami untuk
mempersiapkan replik kami yang mulia

H : berapa lama waktu yang sdr dibutuhkan untuk menyusun replik?

KP : (diskuss) kami membutuhkan waktu 8 hari yang mulia

H : (diskuss) kepada pihak tergugat apakah keberatan apabila sidang ditunda 8

hari kedepan?

KT : tidak yang mulia


H : baiklah panitera, 8 hari kedepan hari dan tanggal apa dan apakah dapat

diselenggarakan sidang?

Panitera : selasa, 28 nov 2020 tidak ada jadwal persidangan yang mulia

H : baiklah untuk memberikan kesempatan kepada pihak penggugat untuk

menyiapkan repliknya, maka sidang akan ditunda selama 8 hari kedepan

dan dilanjutkan pada hari selasa, 28 nov 2020

Sebelum sidang ditutup kepada para pihak penggugat apakah masih ada

pertanyaan?

KP : tdk ada yang mulia

H : tergugat masih ada yang ingin disampaikan ?

KT : tidak yang mulia

H : baiklah kepada para pihak karena telah hadir pada hari ini, maka tidak perlu

dipanggil lagi karena pemberitahuan ini dianggap pemanggilan yang resmi dari

pengadilan

Maka untuk itu sidang dinyatakan ditunda dan ditutup

Panitera : sidang telah selesai, majelis hakim akan meninggalkan ruang sidang, hadirin

dimohon berdiri

SIDANG 3

Panitera : sidang akan dimulai majelis hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin

dimohon berdiri, hadirin dipersilahkan duduk kembali

H : sidang pengadilan Tata usaha Negara samarinda, yang memeriksa dan sidang
pengadilan Tata usaha Negara samarinda, yang memeriksa dan mengadili
sengketa tata usaha Negara dengan nomor register sengketa
01/G/2020/PTUN.SMD antara Muh riswanto selaku penggugat melawan walikota
smd selaku tergugat dengan ini dinyatakan dibuka dan dibuka untuk umum (tok
2x)

Hakim Ketua : Pihak penggugat siap mengikuti persidangan hari ini ?

k.p: Siap yang mulia


h.k: Pihak tergugat siap mengikuti persidangan hari ini ?

k.t: Siap yang mulia

h.k: Berdasarkan berita acara persidangan yang lalu maka agenda sidang pada hari
ini adalah replik dari saudara penggugat, saudara penggugat apakah saudara
siap dengan replik saudara?

Penggugat : Sudah Yang mulia

Hakim Ketua : Saudara penggugat dipersilahkan maju untuk menyerahkannya kepada majelis

Hakim K: Saudara Penggugat silakan menyerahkan salinan Repliknya kepada Tergugat.

Kuasa P    : Baik Yang Mulia.

Hakim K: Saudara Penggugat silakan membacakan Repliknya.

K.H P: Baik Yang Mulia, terima kasih atas kesempatannya. izinkanlah kami Kuasa
Hukum Penggugat berdiri untuk membacakan jawaban dari gugatan yang mulia.

Hakim Ketua    : Baik, silahkan!

 (membacakan repliknya)

HK : kpd sdr tergugat apakah ada yang ingin disampaikan atas replik dari Penggugat

Hakim K  : Apakah saudara Tergugat akan menjawab terhadap Replik Penggugat dalam
persidangan hari ini?

Kuasa T : Kami akan mengajukan jawaban terhadap Replik Penggugat tetapi untuk saat
ini kami belum siap sehingga kami mohon waktu untuk menyiapkan duplik Yang
Mulia.

Hakim Ketua : berapa lama waktu yang saudara butuhkan untuk menyusun duplik

Tergugat : 8 hari yang mulia

Hakim Ketua : (Diskusi gituch,) baik saudara penggugat, apakah saudara keberatan apabila
sidang ditunda selama 8 hari kedepan

Penggugat : Tidak Yang mulia

Hakim Ketua : Baiklah Panitera, 8 hari kedepan hari dan tanggal apa? Dan apakah kita dapat
menyelenggarakan sidang

Panitera : Rabu , 6 desember 2020 tidak ada jadwal persidangan yang mulia
Hakim Ketua : Baiklah untuk memberikan kesempatan kepada pihak tergugat untuk
menyiapkan dupliknya maka sidang ditunda selama 8 hari kedepan dan
dilanjutkan hari rabu tanggal 6 desember 2020, sebelum sidang ditutup
terhadap pihak penggugat apakah masih ada yang ingin disampaikan

k.Penggugat : Tidak yang mulia

Hakim ketua : Tergugat ada yang masih ingin disampaikan

k. Tergugat : Tidak yang mulia

Hakim Ketua : Baiklah, dikarenakan para pihak telah hadir pada persidangan ini maka tidak
perlu dipanggil lagi karena pemberitahuan ini dianggap pemanggilan yang resmi
dari pengadilan

Panitera : sidang telah selesai majelis hakim akan meninggalkan ruangan sidang hadirin
dimohon bediri

SIDANG 4

Panitera : sidang segera dimulai majelis hakim memasuki ruangsidang hadirin dimohon
bediri, hadirin di persilahkan duduk kembali

Hakim Ketua : Sidang Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda yang memeriksa dan mengadili
sengketa tata usaha negara dengan nomor register 01/G/2020/PTUN.SMD,
antara muh. Riswanto selaku penggugat melawan walikota samarinda selaku
tergugat dengan ini dibuka dan terbuka untuk umum

Hakim ketua : baiklah berdasarkan berita acara yang lalu maka agenda sidang pada hari ini
adalah duplik dari pihak tergugat , saudara tergugat apakah saudara sudah siap
dengan duplik saudara

Tergugat : Sudah Yang mulia

Hakim Ketua: Saudara tergugat dipersilahkan maju untuk menyerahkannya kepada majelis
hakim

tergugat : Baik yang mulia (Maju ngasih tuh berkas kepada hakim dan tergugat)

Hakim K: Saudara Tergugat silakan menyerahkan salinan Dupliknya kepada Penggugat.

Kuasa T: Baik Yang Mulia.

Hakim K: Saudara Tergugat silakan membacakan Dupliknya.

Kuasa T: Baik Yang Mulia, terima kasih atas kesempatannya. (membacakan dupliknya)
Hakim K: Saudara Penggugat apakah ada pertanyaan dan tanggapan atas Duplik dari
Tergugat?

Kuasa P: Tidak ada yang mulia

Hakim K : Apakah Kuasa Hukum Penggugat akan mengajukan jawaban atau tanggapan
atas duplik dari pihak tergugat?

Kuasa P : Tidak yang mulia. Kami tetap pada gugatan kami semula Yang Mulia.

Hakim Ketua : Baiklah dikarenakan tergugat telah menyerahkan dupliknya maka agenda sidang
selanjutnya adalah pembuktian surat dari para pihak, untuk mempersingkat
waktu, dari hakim kami menawarkan apabila pembuktian surat kita lakukan
terlebih dahulu, lalu dilanjutkandengan pembuktian saksi, apakah penggugat
keberatan?

KH Pengggt : tdk yang mulia

MH : apakah tergugat keberatan?

KH tergugat : tdk yang mulia

MH: baiklah diawali oleh pihak penggugat untuk pembuktian surat, sdr penggugat
berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pembuktian suratnya?

KH Pngt : (diskusi) sekitar 2 hari yang mulia

MH : untuk sdr tergugat berapa lama? Apakah 2 hari juga untuk pembuktian surat?

KH Tergugat : 2 hari juga bisa yang mulia

MH : panitera bisa dibacakan jadwal hari dan tanggal untuk bisa dilakukan
persidangan?

Panitera : jumat , 8 desember 2020 tidak ada jadwal persidangan yang mulia

MH : baiklah untuk memberikan waktu kepada para pihak untuk melakukan


pembuktiaan suratnya maka sidang ditunda hingga 2 hari kedepan dan
dilanjutkan pada jumat , 8 desember 2020 sebelum sidang ditutup kepada pihak
penggugat apakah ada yang ingin disampaikan?

Penggat : tdk ada yang mulia

MH : untuk pihak tergugat apakah ada yg ingin disampaikan?

Tergugat : tidak ada yang mulia


MH : kpd para pihak dikarenakan sudah hadir pada perisdangan ini maka tidak perlu
dipanggil lagi karna persidangan ini dianggap pemanggilan resmi dari
pengadilan, maka untuk itu sidang dinyatakan ditunda dan ditutup (ketua hakim
ketuk palu sekali)

Panitera : sidang telah selesai, majelis hakim akan meninggalkan ruang sidang, hadirin

dimohon berdiri

SIDANG 5

Panitera : sidang akan dimulai majelis hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin

dimohon berdiri, hadirin dipersilahkan duduk kembali

MH : Sidang Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda yang memeriksa dan


mengadili sengketa tata usaha negara dengan nomor register
01/G/2020/PTUN.SMD, antara muh. Riswanto selaku penggugat melawan
walikota samarinda selaku tergugat dengan ini akan dibuka dan terbuka untuk
umum (tok3x)

Mh : berdasarkan berita acara persidangan 2 hari lalu maka agenda sidang hari ini
adalah penyerahan alat bukti surat yang diawali oleh pihak penggugat terlebih
dahulu, sdr penggugat apakah sdr sudah siap dengan alat bukti surat sdr?

Penguggat : sudah yang mulia

MH : penggugat diperintahkan untuk maju dan menyerahkannya kepada majelis


hakim

Penggugat : baik yang mulia SHARESCREEN (maju kedepan menyerahkan bukti surat kepada
mh)

MH : diperintahkan kepada pihak tergugat untuk maju untuk memeriksa alat bukti
surat oleh penggugat

Tergugat : baik yang mulia, (maju ke depan)

Mh dan Para pihak memeriksa bukti surat

H Ketua Silahkan kembali ketempat

H.k: setelah penyerahan alat bukti surat dari pihak penggugat maka agenda sidang
selanjutnya adalah pembuktian alat bukti surat dari pihak tergugat. Kepada
saudara tergugat, apakah saudara sudah siap dengan alat bukti saudara?

h.t: siap yang mulia


h.k: diperintahkan untuk maju menyerahkannya kepada majelis hakim

k.t: baik yang mulia (maju)

h.k: diperintahkan untuk penggugat untuk maju, untuk memeriksa bukti dari pihak
tergugat

k.p: baik yang mulia (maju)

h.k: silakan kembali ketempat. (duduk)

h.k: dikarenakan kedua belah pihak telah menyerahkan alat bukti suratnya, maka
agenda sidang selanjutnya adalah pembuktian saksi yang diawali dari pihak
penggugat terlebih dahulu. Saudara penggugat apakah sdr sudah siap dengan
saksi saudara?

k.p: sudah yang mulia

Hakim ketua : berapa orang saksi yang akan hadir?

K.P: 1 orang yang mulia

Hakim ketua: baik bisa dimulai?

KH.P : bisa yang mulia

Hakim ketua: baiklah, petugas hadirkan saksi dari pihak Penggugat

Petugas: kepada saksi Penggugat silahkan memasuki ruang sidang

Hakim ketua: sebelumnya saya minta identitasnya

Saksi memberikan identitasnya

Hakim K : Baik, untuk pemeriksaan saksi 1 selanjutnya saya         serahkan pada hakim
anggota 1. Silahkan hakim anggota 1!

Hakim 1: baik silahkan duduk, baik saudara saksi apakah saudara dalam keadaan sehat
dan siap Untuk diperiksa pada hari ini?

Saksi P : sehat dan siap yang mulia

Hakim 1 : baiklah saya akan menanyakan identitas terlebih dahulu tapi dijawab dengan
suara jelas dan keras ya, Nama saudara?

Saksi P : Nur Afifah

Hakim dk : tempat dan tanggal lahir?


Saksi P : Samarinda, 19 oktober 1986

Hakim dk : alamat?

Saksi P : jl. Lempake Tepian NO.51, Rt.01, Kelurahan Gunung Lingai, kecamatan Sungai
Pinang, Kota Samaribda

Hakim dk : pekerjaan

Saksi P : Pegawai Negeri Sipil

Hakim dk : agama?

Saksi P : islam

Hakim dk : berjenis kelamin perempuan dan berkewarganegaraan Indonesia, apakah


benar?

Saksi P : benar yang mulia

Hakim dk : petugas bantu saya dalam pengambilan sumpah

Petugas : siap yang mulia

Hakim dk : Bismillahirrohmanirrohim, demi Allah, saya bersumpah akan memberikan


keterangan yang sebenar-benarnya, yang tidak lain dan tidak bukan dari yang
sebenarnya.

Saksi P : Bismillahirrohmanirrohim, demi Allah, saya bersumpah akan memberikan


keterangan yang sebenar-benarnya, yang tidak lain dan tidak bukan dari yang
sebenarnya.

Hakim dk : baik cukup silahkan duduk, petugas kembali ketempat

Hakim dk : Apakah saudara mengenal pihak penggugat?

Saksi P : Kenal yang mulia

Hakim dk : Apakah saudara mengenal pihak tergugat?

Saksi P : Kenal yang mulia

Hakim dk : baik bisa saudara saksi jelaskan apa yang anda ketahui mengenai sengketa ini?

Saksi P : baik yang mulia, saya disini merupakan rekan kerja Penggugat yang bekerja

Sebagai Pengatur Tingkat I golongan Ruang II/d, Pengelolah data Badan

Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota samarinda yang


dimana disini saya selaku ketua badan Kepegawaian terlebih

dahulu menerima Surat Keputusan Walikota Tentang Pemberhentian Tidak

Hormat Pegawai Negeri Sipil atas nama Penggugat sebelum Surat Keputusan

tersebut akhirnya saya sampaikan kepada Penggugat.

Hakim dk : saudara saksi apakah anda mengetahui perilaku menyimpang yang dilakukan

Penggugat?

Saksi P : saya mengetahui hal tersebut yang mulia, pada tahun 2013 Penggugat pernah

terjerat Kasus Korupsi terkait dengan Pengimputan data laporan keuangan

kantor Kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia kota samarinda

tetapi Penggugat telah menerima hukuman atas perbuatannya dengan saksi

pidana penjara selama 1 (satu) tahun .

Hakim dk : apakah saudara saksi mengetahui bahwa Penggugat Setelah Bebas Penggugat

diangkat kebali menjadi Pegawai Negri Sipil?

Saksi P : saya mengetahu hal tersebut yang mulia, bahwa Penggugat pada tahun 2016

kembali diangkat menjadi pegawai negeri sipil oleh walikota Samarinda dengan

pangkat ruang yang ditambah menjadi Pengatur II/d

Hakim dk : baik saudara saksi, apakah bendar anda mengetahui bahwa penggugat telah

diberhentikan dari kantor badan kepegawaian kota samarinda?

Saksi P : Benar yang mulia saya mengetahui hal tersebut, sebelum itu setelah kembali
bekerja Pengguagt juga pernah mendapatkan surat keputusan penurunan
pangkat setingkat lebih rendah oleh walikota samarinda. Setalah kembali
bekerja Penggugat kembali dipanggil atas keluarnya surat keputusan walikota
samarinda tentang pemberhentian secara tidak hormat dari kantor Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Samarinda dan
dicabut jabatannya sebagai Pegawai Negeri Sipil

Hakim dk : baiklah terimakasih, saudara tergugat apakah ada pertanyaan?

KH. T : Tidak ada yang mulia

Hakim dk : Baiklah saudara saksi, keterangan saudara kami anggap cukup, saudara
Dipersilahkan meninggalkan ruang sidang, namun sebelumnya saudara bisa
mengambil kartu identitas, Dipersilahkan

Saksi P : (mengambil kartu identitas kepada hakim anggota dan meninggalkan ruang
sidang)

hakim dk : baiklah pihak penggugat apakah masih ada saksi yang ingin diajukan?

KH Penggugat : tidak ada yang mulia

Hakim dk : sudah cukup hakim ketua

Hakim Ketua : Baiklah dikarenakan pemeriksaan saksi dari pihak penggugat telah selesai,
maka agenda sidang selanjutnya adalah pemeriksaan saksi dari pihak tergugat,
saudara tergugat apakah saudara sudah siap dengan saksi saudara?

KH.T : siap yang mulia

Hakim ketua : berapa orang yang akan hadir?

KH.T : 1 orang yang mulia

Hakim ketua : Baik bisa dimulai?

Kh. T : bisa yang mulia

Hakim ketua : baiklah, petugas hadirkan saksi dari pihak tergugat

Petugas : kepada saksi tergugat silahkan memasuki ruang sidang

Hakim ketua : sebelumnya saya minta identitasnya

Saksi : (memberi identitas ke hakim ketua)

Hakim K : Baik, untuk pemeriksaan saksi 1 selanjutnya saya         serahkan pada hakim
anggota 1. Silahkan hakim anggota 1!

Hakim dk : baik silahkan duduk, baik saudara saksi apakah saudara dalam keadaan sehat
dan siap untuk diperiksa pada hari ini?

Saksi T : Sehat dan siap yang mulia

Hakim dk: Baiklah saya akan menanyakan identitas terlebih dahulu tapi dijawab dengan
suara yang jelas dan keras ya , Nama saudara?

Saksi T : Arisna Cantika

Hakim dk: Tempat dan tanggl lahir?


Saksi T : samarinda 22 juli 1980

Hakim dk: alamat?

Saksi T : Jl. Sultan Alimudin bla

Hakim dk: Pekerjaan?

Saksi T : Pegawai Negeri Sipil

Hakim dk: Agama?

Saksi T : Islam

H.k dk: berjenis kelamin perempuan dan berkewarganegaraan Indonesia. Apakah benar?

Saksi T : benar yang mulia

Hakim dk: Petugas tolong bantu saya dalam pengambilan sumpah

Petugas: siap yang mulia

Hakim dk: Baiklah saudara saksi silakan mengikuti lafal sumpah yang saya ucapkan dengan
jelas dan hikmat.

Hakim dk: Bismillahirrohmanirrohim, demi Allah, saya bersumpah akan memberikan keterangan
yang sebenar-benarnya, yang tidak lain dan tidak bukan dari yang sebenarnya.

Saksi t: Bismillahirrohmanirrohim, demi Allah, saya bersumpah akan memberikan


keterangan yang sebenar-benarnya, yang tidak lain dan tidak bukan dari yang
sebenarnya.

Hakim dk: baik cukup silahkan duduk untuk petugas Kembali ketempat

Hakim dk: Apakah saudara mengenal pihak penggugat?

Saksi T : Kenal yang mulia

Hakim Ketua: Apakah saudara mengenal pihak tergugat?

Saksi t : Kenal yang mulia

Hakim dk: baik Saudara saksi Apakah benar anda mengetahui bahwa penggugat telah di
berhentikan dari kantor badan kepegawaian dan sdm kota smd ?

Saksi T: Benar yang mulia saya mengetahui bahwa penggugat telah diberhentikan secara
tidak hormat dari kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Kota Samarinda dan dicabut jabatannya sebagai Pegawai Negeri Sipil
sesuai dengan adanya Keputusan Walikota Samarinda

Hakim dk: Saudara saksi apakah anda mengetahui penggugat pernah terjerat kasus
korupsi?

Saksi T: Saya mengetahui hal tersebut yang mulia, bahwa pada tahun 2013 Penggugat
pernah terjerat Kasus Korupsi terkait dengan Penginputan data laporan
keuangan kantor kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia kota
samarinda

Hakim Ketua: Saudara saksi bagaimana anda tahu kejadian tersebut?

Saksi T: Saya mengetahui kejadian itu karena pada saat kejadian tersebut saya pernah
mengajukan laporan untuk pengadaan inventarisasi sarana prasarana Kantor
kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia kota samarinda,
kemudian saya menerima rincian biaya pengadaan inventarisasi sarana dan
prasarana kantor dimana rincian biaya tersebut terdapat tanda tangan
penggugat dan kepala keuangan kantor, dan kemudian rincian biaya tersebut
tidak sesuai denga napa yang telah diajukan, hingga terjadinya kasus korupsi
yang dialami oleh penggugat, pengadaan inventarisasi sarana dan prasarana
kantor tidak jalan namun laporan pengeluaran biaya untuk inventarisasi terus
bertambah, sehingga perbuatan penggugat ini sangat merugikan kantor.

Hakim dk: baiklah terimakasih, saudara Penggugat apakah ada pertanyaan?

KH. P : Tidak ada yang mulia

Hakim dk: Baiklah terimakasih atas keterangan yang saudara sampaikan, saudara boleh
meninggalkan ruangan sidang. Cukup hakim ketua

Hakim K: baik, sesuai dengan berita acara, agenda selanjutnya adalah penambahan bukti
para pihak dan keterangan ahli.

Hakim K: dari Penggugat apakah sudah siap dengan ahlinya ?

K P: belum siap yang mulia

Hakim K: sdr tergugat apakah sudah siap ?

K.T: belum siap yang mulia

MH: baiklah diawali oleh pihak penggugat untuk keterangan ahli, sdr penggugat
berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan ahli?

KH Pngt : (diskusi) sekitar 2 hari yang mulia


MH : untuk sdr tergugat berapa lama? Apakah 2 hari juga untuk menyiapkah ahli?

KH Tergugat : 2 hari juga bisa yang mulia

MH : panitera bisa dibacakan jadwal hari dan tanggal untuk bisa dilakukan
persidangan?

Panitera : Senin, 10 Desember 2020 dan tidak ada jadwal persidangan yang mulia

Hakim ketua : baiklah, untuk menyiapkan penambahan bukti para pihak dan keterangan ahli,
maka sidang akan ditunda selama dua hari kedepan dan dilanjutkan pada hari
Senin, 10 Desember 2020 sebelum sidang ditutup kepada para pihak penggugat
apakah masih ada pertanyaan ?
Kh penggugat : tidak ada yang mulia

Hakim ketua : tergugat apakah masih ada yang ingin disampaikan ?

kh tergugat : tidak ada yang mulia

Hakim ketua : baiklah, kepada para pihak karena telah hadir pada opersidangan hari ini maka
tidak perlu dipanggil lagi karena pemberitahuan ini dianggap sebagai
pemanggilan yang resmi dari pegadilan, maka untuk itu sidang dinyatakan
ditunda dan diundur (tok 3x)

Panitera : sidang telah selesai majelis hakim akan meninggalkan ruang sidang para
hadirin dimohon berdiri

SIDANG 6

Panitera : sidang akan dimulai majelis hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri, hadirin dipersilahkan duduk kembali

Hakim K: Sidang Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda yang memeriksa dan mengadili
sengketa tata usaha negara dengan nomor register 01/G/2020/PTUN.SMD,
antara muh. Riswanto selaku penggugat melawan walikota samarinda selaku
tergugat dengan ini akan dibuka dan terbuka untuk umum (tok 3x)

Hakim K: para pihak yang berperkara di persilahkan untuk menempati tempat yang telah
disediakan
Hakim K: baik, sesuai dengan penundaan persidangan minggu yang lalu, agenda pada hari
ini adalah penambahan bukti para pihak dan keterangan ahli. Untuk penambahan
bukti parapihak apakah ada yang akan menambah bukti surat,penggugat ?

KH P : dari penggugat cukup yang mulia


Hakim K: dari Tergugat ?

KHT: tergugat cukup yang mulia

Hakim K: baik kalau begitu dari Penggugat apakah sudah siap dengan ahlinya :

KH P: Siap yang mulia

Hakim K: akan mengajukan berapa ahli ?

KH P: satu ahli yang mulia

Hakim K: untuk ahli dari Penggugat dapat dihadirkan ke muka sidang

Panitera: baik yang mulia, ahli silakan memasuki ruang persidangan

Saksi ahli: (masuk dan memberi hormat kemudian duduk)

Hakim ketua: saudara ahli apakah sudah membawa KTP dan CV saudara

Ahli: sudah yang mulia

Hakim K: boleh diperlihatkan

Ahli: (maju untuk memperlihatkan identitas diri, lalu duduk kembali)

Hakim K : Baik, untuk pemeriksaan ahli selanjutnya saya         serahkan pada hakim
anggota 2. Silahkan hakim anggota 2!

Hakim aj: saudara calon ahli, sebelumnya kami akan meng crosschek identitas anda
terlebih dahulu
Ahli: baik yang mulia

Hakim aj: nama siapa ?

Ahli : Dr. Oksa Anindia S.H., M.H.

Hakim aj: Tempat Tanggal lahir saudara?

Ahli : 22 Juli 1980

Hakim aj: kewarganegaraan ?

Ahli: Indonesia

Hakim aj: Alamat saudara?

Ahli: Perumahan Alaya Cluster Agathis, Blok AC No. 20, Kelurahan Sungai
Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda
Hakim aj: apa pekerjaan saudara?

Ahli : Saya Dosen Fakultas Hukum Universitas Mulawarman yang mulia

Hakim aj: agama saudara?

Ahli : Islam yang mulia

Hakim aj: apakah saudara mengenal dari pihak Tergugat?

Ahli : tidak yang mulia

Hakim aj: kenal dengan kuasa hukumnya ?

Ahli : saya tidak kenal yang mulia

Hakim aj: baik, terhadap ahli yang dihadirkan Penggugat, apakah Tergugat
keberatan ?

KH T : tidak yang mulia

Hakim aj: baik, karena saudara tidak memenuhi larangan yang ada dalam pasal 102 ayat 2
Jo pasal 88 UU Peratun, maka dapat di izinkan sebagai ahli dipersidangan ini.
Dan sebelumnya apakah saudara dalam keadaan sehat serta siap untuk
memberikan keterangan sebagai ahli ?

Ahli : sehat dan siap yang mulia

Hakim aj: apakah saudara bersedia disumpah dalam memberikan kesaksian menurut
agama saudara?
Ahli : bersedia yang mulia (sumpah dan saksi berdiri)

Hakim aj: baik silakan berdiri dan akan dibantu oleh petugas dan hakim anggota 1

Rohaniawan menuju kearah ahli yang akan diambil sumpahnya, ahli berdiri

Hakim aj: saudara yang Bersumpahya, Ikuti kata-kata saya. bismillahirrohmanirrohim, demi
allah, saya bersumpah akan memberikan keterangan yang sebenar-benarnya,
yang tidak lain dan tidak bukandari yang sebenarnya.
Ahli : (duduk kembali)

Hakim aj: baik karena saudara telah disumpah, maka selanjutnya anda harus
memberikan keterangan yang sebenarnya dan apabila anda berbohong maka
ada 2 konsekuensi yaitu konsekuensi didepan hukum dan konsekuensi di depan
tuhan.

Ahli : (mengangguk mengiyakan)


Hakim aj: selanjutnya dalam persidangan ini anda akan kami panggil sebagai ahli ya

Ahli : baik yang mulia

Hakim aj: saudara ahli, ada beberapa pertanyaan yang harus anda jawab sesuai
keahlian anda. Bisa anda jelaskan, tentang kepentingan penggugat untuk
menggugat dalam perkara ini?

Ahli: Bahwa berdasarkan Pasal 53 Ayat (1) UU Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan
Tata Usaha Negara yang berbunyi “Orang atau Badan Hukum perdata yang
merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu KeputusanTata Usaha Negara dapat
mengajukan gugatan tertulis kepada Pengadilan yang berwenang berisi tuntutan
agar Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau
tidak sah, dengan atautanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau rehabilitasi”;

Bahwa apabila sebagai Pegawai Negeri Sipil diberhentikan tidak dengan hormat,
makahak-hak Penggugat sebagai Pegawai Negeri Sipil berupa Gaji dan tunjangan
lainnya juga diberhentikan, maka Pegawai Negeri Sipil tersebut memiliki
kepentingan yang dirugikan atas terbitnya Surat Keputusan tentang
Pemberhentian tidak Dengan Hormat Pegawai NegeriSipil;

Hakim aj: baik. kepada pihak penggugat apakah yang ditanyakan?

KH. P: ada yang mulia

Hakim aj: silahkan

KH. P: terimakasih yang mulia. Saudara ahli, dalam mengajukan gugatan ke


Peradilan Tata Usaha Negara apakah ada peraturan tenggang waktunya?

Ahli : bahwa berdasarkan Pasal 55 UU Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan


Tata Usaha Negara yang berbunyi “Gugatan dapat diajukan hanya dalam
tenggang waktu sembilan puluh hari terhitung sejak saat diterimanya atau
diumumkannya Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara.”;

KH. P: seorang PNS dapat diberhentikan tidak hormat karena apa?

Ahli: Bahwa PNS dapat diberhentikan tidak dengan hormat karena dihukum
penjara berdasarkan putusasan pengadilan karena melakukan tindak pidana
denganpidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana yang dilakukan
dengan berencana berdasarkan Pasal 87 Ayat (4) huruf d UU Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara;

KH. P: Apakah ada undang-undang selain itu?


Ahli: Bahwa Undang-undang pemberhentian itu tidak hanya diatur di dalam
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tetapi juga di dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 11 Tahun 2017 yang mengatur tentang manajemen kepegawaian di
dalam proses manajemen kepegawaian itu mulai saat di masuk perencanaan
kemudian mutasi promosi jabatan sampai pemberhentian dan Bahwa di dalam
Pasal 287 Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 yang isinya tentang
keputusan pengaktifan kembali sebagai PNS disertai hak kepegawaian oleh PPK

KH. P: apakah PNS yang melakukan tindak pidana dan yang sudah diaktifkan kembali
setelah pemberhentian sementara bisa diaktifkan kembali?

Ahli: Bahwa berdasarkan pasal yang sudah saya sebutkan dapat diketahui bahwa bagi
PNS yang melakukan tindak pidana dan yang sudah diaktifkan kembali setelah
pemberhentian sementara, maka tidak mungkin diberhentikan lagi dan Bahwa
jika memberhentikan PNS yang telah diaktfifkan kembali, harus ada pelanggaran
baru/tindak pidana baru yang dilakukan PNS setelah PNS tersebut diaktifkan
kembali.

KH. P: cukup yang mulia


Hakim aj: baiklah, pihak tergugat apakah ada yang ingin ditanyakan?
KH. T: tidak ada yang mulia

Hakim aj: Baiklah saudara ahli, keterangan saudara kami anggap cukup, saudara
dipersilahkan meninggalkan ruang sidang, namun sebelumnya saudara bisa
mengambil kartu identitas, Dipersilahkan

Ahli P: (mengambil kartu identitas kepada hakim anggota dan meninggalkan ruang
sidang)

Hakim aj cukup hakim ketua


Hakim k: Baiklah dikarenakan pemeriksaan saksi dari pihak penggugat telah selesai,
maka agenda sidang selanjutnya adalah pemeriksaan saksi dari pihak tergugat,
saudara tergugat apakah saudara sudah siap dengan ahlinya?

KH T: siap yang mulia

Hakim K: akan mengajukan berapa ahli ?

KH T: satu orang ahli yang mulia

Hakim K: apakah ahli sudah hadir ?

KH T: sudah yang mulia


Hakim K: untuk ahli dapat dihadirkan kemuka sidang

Panitera: baik yang mulia, ahli silakan memasuki ruang persidangan

Ahli T : (masuk dan memberi salam kemudian duduk)

Hakim k: saudara ahli apakah sudah membawa KTP dan CV saudara ?

Ahli T : sudah yang mulia

Hakim Ketua: boleh diperlihatkan ?

Ahli T : (maju untuk memperlihatkan identitas diri, lalu duduk kembali)

Hakim K : Baik, untuk pemeriksaan ahli selanjutnya saya serahkan pada hakim anggota 2.
Silahkan hakim anggota 2!

Hakim aj: saudara calon ahli terlebih dahulu saya akan, meng crosschek identitas
anda apakah sesuai dengan yang ada di KTP

Ahli T : baik yang mulia

Hakim aj: namanya siapa ?

Ahli T : Dra. Ayunda Nurshah Putri, S.H,.M.Si. yang mulia

Hakim aj: Tempat Tanggal Lahir ?

Ahli T : Makassar, 7 Mei 1979

Hakim aj: Kewarganegaraan ?

Ahli T : Indonesia yang mulia

Hakim aj: alamat saudara ?

Ahli T : Jl. H.A.M.M.M. Rifaddin, Perumahan Grand Tamansari, Cluster Tarakan,


Blok B4, No. 5, Kota Samarinda

Hakim aj: Pekerjaan ?

Ahli T : saya Dosen di Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Mulawarman yang mulia

Hakim aj: Agama saudara ?

Ahli T : islam yang mulia

Hakim aj: Apakah saudara mengenal dari Pihak Penggugat ?


Ahli : tidak kenal yang mulia

Hakim aj: kenal dengan kuasa hukumnya ?

Ahli : kuasa hukumnya, baru liat yang mulia

Hakim aj: baru liat???? (ahli mengiyakan dengan mengangguk) terhadap ahli yang
dihadirkan oleh Tergugat, apakah Penggugat keberatan?

KH P: tidak yang mulia

Hakim aj: baik, karena saudara tidak memenuhi larangan yang ada dalam pasal 102
ayat 2 Jo pasal 88 UU Peratun, maka dapat diizinkan sebagai ahli di persidangan
ini. Dan sebelumnya apakah saudara dalam keadaan sehat serta siap untuk
memberikan keterangan sebagai ahli ?

Ahli : sehat dan siap yang mulia

Hakim aj: apakah saudara bersedia diambil sumpah dalam memberikan kesaksian menurut
agama saudara ?

Ahli : bersedia yang mulia

Hakim aj: baik silakan berdiri dan akan dibantu oleh petugas dan hakim anggota 1

Rohaniawan menuju kearah ahli yang akan diambil sumpahnya, ahli berdiri

Hakim 1: saudara saya akan memandu saudara dalam bersumpah, saudara yang
bersumpah ya, Ikuti kata-kata saya. Bismillahirrohmanirrohim, demi Allah, saya
bersumpah akan memberikan keterangan yang sebenar-benarnya, yang tidak
lain dan tidak bukan dari yang sebenarnya.

Ahli T : (duduk kembali)

hakim aj: baik karena saudara telah disumpah, maka selanjutnya anda harus
memberikan keterangan yang sebenarnya dan apabila anda berbohong maka
ada 2 konsekuensi yaitu konsekuensi didepan hukum dan konsekuensi di depan
tuhan.

Ahli T : (mengangguk mengiyakan)

Hakim aj: selanjutnya dalam persidangan ini anda akan kami panggil sebagai ahli ya

Ahli T : baik yang mulia


Hakim aj: Saudara ahli, ada beberapa pertanyaan yang harus anda jawab sesuai keahlian
anda. Bisa anda jelaskakan, apa kaitannya hukum administrasi dengan perkara
ini?

Ahli T: baik yang mulia. Hukum kepegawaian sendiri merupakan bagian dari hukum
admistrasi, jadi kalau kembali kepada definisi hukum administrasi maka hukum
administrasi itu merupakan instrumen yuridis untuk mengendalikan masyarakat,
selain sarana hukum ada personil, ada finansial, dan material personil.

Dalam Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009 di Pasal 1 angka 9 yaitu suatu


penetapan tertulis dibuat oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara itu sama
dengan Hukum Administrasi, yaitu bersifat konkret, idividual, final dan
menimbulkan akibat hukum, bagi seseorang atau badan hukum perdata.

Didalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 setiap penetapan tertulis yang


dikeluarkan pemerintah, disitu menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau
badan hukum perdata.

Jadi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014, dimana setiap


instansi pemerintahan itu harus membuat SOP dalam rangka menerbitkan suatu
keputusan. (untuk apa ? agar setiap pejabat TUN tidak sewenang wenang atau
melampaui kewenangannya dalam menerbitkan atau mengambil suatu
keputusan). Seperti itu yang mulia

Hakim aj: kepada pihak Penggugat dan Tergugat apakah ada yang ditanyakan ?

KH T: ada yang mulia

Hakim aj: baik, dipersilahkan kepada Tergugat untuk terlebih dahulu memberikan
pertanyaan kepada ahli ?

KH T: terimakasih yang mulia. Saudara ahli jelaskan apa yang anda ketahui mengenai
penerapan hukum disiplin?

Ahli T : terkait hukum disiplin maka harus dilakukan pemeriksaan oleh atasan
langsung, jadi kalau ada pegawai yang diduga melakukan pelanggaran disiplin
apakah itu temuan, pelaporan, maka yang bersangkutan harus diperiksa
sehingga semua pihak harus didengar, untuk membuktikan benar tidaknya
yang bersangkutan melakukan suatu pelanggaran disiplin dimana untuk
menentukan disiplinnya ringan, sedang, atau berat hukumannya, sehingga
harus melalui suatu pemeriksaan. Tetapi kalau itu pemberhentian tidak hormat
karena Putusan Hakim maka tidak perlu ada pemeriksaan cukup didasarkan
pada putusan Hakim, mengapa demikian karena pelanggaran kesalahan
tersebut sudah diperiksa pengadilan dan dibuktikan oleh Putusan Hakim yaitu
bahwa Putusan Hakimlah yang selalu dianggap benar. Tidak perlu ada lagi
pembuktian pada saat menjatuhkan. Seperti itu;
KH Tergugat : lalu jelaskan apa yang ahli ketahui mengenai pemberhentian Tidak Dengan
Hormat Pegawai Negeri Sipil yang berkaitan dengan Perkara ini ?

Ahli T : Bahwa berkaitan dengan pemberhentian tidak dengan hormat itu ada dua
penyebab yaitu : pertama: karena itu merupakan pelanggaran disiplin pegawai
negeri sipil karena itu sehingga dikenakan hukum disiplin berat; kedua
diberhentikan tidak dengan hormat akibat putusan pengadilan. Akibat dari
putusan pengadilan dimana dalam Undang-Undang itu mengatur pengawai
negeri sipil yang dijatuhi hukuman dapat diberhentikan tidak dengan hormat;
dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara dan
PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Managemen Pegawai Negeri Sipil bahwa
Pegawai Negeri itu dapat diberhentikan tidak dengan hormat apabila pertama:
yang bersangkutan itu dipidana penjara atau kurung 2 (dua) tahun atau lebih
karena perbuatannya itu terencana, kedua diberhentikan tidak dengan hormat
itu karena melanggar hukum pidana karena terbukti melanggar Undang-
Undang Dasar dan Pancasila; maka yang kedua merupakan kejahatan jabatan
atau kejahatan yang berhubungan dengan jabatan, yang kaitannya dimana
pegawai negeri yang melakukan pelanggaran jabatan dikatakan pelanggaran
jabatan atau kaitannya dengan jabatan dipidana walaupun tidak sampai 2 (dua)
tahun maka ini masuk dapat diberhentikan tidak dengan hormat;

KH Tergugat : lalu bagaimana menurut ahli, tentang keputusan yang menjadi kewenangan
Tergugat

Ahli T : terkait dengan keputusan yang menjadi kewenangan Tergugat,


sebagaimana diatur dalam PP No 12 Tahun 2017, penyelenggara pemerintah
daerah berlaku pembinaan dan pengawasan dalam beberapa hal, dalam
pengambilan keputusan dia harus berkoordinasi, konsultasi dan sebagainya,
kemudian ini menjadi dasar bagi Tergugat dalam pengambilan keputusan.
Dalam kasus ini Walikota Samarinda telah berkoordinasi dengan BKN, KPK, dan
KSN Samarinda Perihal koordinasi bersama terkait pengawasan dan
pengendalian kepegawaian yang pada intinya mendorong Pejabat Pembina
Kepegawaian baik instansi Pusat maupun Daerah untuk mendorong penegakan
peraturan terkait managemen ASN ditindak lanjuti berdasarkan keputusan
bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi dan Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang penegakan
hukum terhadap pegawai negeri sipil yang telah dijatuhi hukuman berdasarkan
Putusan Pengadilan yang berkekuatan Hukum tetap karena melakukan tindak
pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan;
berdasarkan identifikasi tersebut mencermati dalam gugatan dan jawaban
tergugat bahwa Penggugat adalah salah satu PNS yang telah dijatuhi hukuman
berdasarkan Putusan Pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Yang mana
Penggugat terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana
korupsi sesuai dengan Putusan Pengadilan Negeri Samarinda Nomor: 65/Pid-
B/2013 PN.Smd. dan sudah seharusnya diberhentikan tidak dengan hormat
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

karena dia sebagai seorang administrator, maka dasar-dasar tindakannya


Peraturan Pemerintahan, Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik untuk
melakukan suatu tindakan apabila dia melanggar pidana maka itu termasuk
suatu kejahatan karena konsep kejahatan itu hanya ada dalam hukum pidana,
dalam Hukum Administrasi dan hukum perdata tidak ada konsep kejahatan,
yang ada dalam hukum pidana maka dari tindakan bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan bertentangan dengan asas-asas umum
pemerintahan yang baik apakah ini ada sanksi pidananya pada unsur
kejahatan, misalkan saya melakukan tindakan korupsi dan saya seorang PNS,
maka melakukan tindakan korupsi ini sebuah kejahatan ada unsur pidananya
dan tindakannya termasuk merugikan negara berarti ada suatu kejahatan
karena melakukan tindakan korupsi inilah masuk pada ranah kejahatan
merupakan sebuah kejahatan;

dimaksud kerugian negara yaitu berkurangnya uang, berkurangnya barang,


berkurangnya surat berharga secara nyata dan pasti akibat perbuatan melawan
hukum baik sengaja maupun lalai itu di Pasal 1 angka 22 Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2004 tentang perbendaharaan negara, jadi yang saya lakukan
itu kejahatan jabatan selaku PNS;

KH Tergugat : Cukup yang mulia

Hakim Ketua : baik. Pihak penggugat apakah ada yang ingin ditanyakan ?

KH Penggugat : tidak ada yang mulia

Hakim Ketua : Baiklah saudara ahli, keterangan saudara kami anggap cukup, saudara
dipersilahkan meninggalkan ruang sidang, namun sebelumnya saudara bisa
mengambil kartu identitas, Dipersilahkan

Ahli T : (mengambil kartu identitas kepada hakim anggota dan meninggalkan ruang
sidang)

Hakim Ketua : baiklah. Dikarenakan pemeriksaan saksi dari pihak Tergugat telah selesai maka
agenda selanjutnya adalah penyerahan kesimpulan dari pihak Penggugat dan
Tergugat.

Hakim Ketua : Pada Penggugat apakah sudah siap dengan kesimpulan saudara?
KH Penggugat : belum yang mulia

Hakim Ketua : Tergugat sudah siap dengan kesimpulan saudara

KH Tergugat : belum yang mulia

Hakim Ketua : apabila diberikan waktu 3 hari, Penggugat apakah cukup untuk menyiapkan
kesimpulan?

KH Penggugat : cukup yang mulia

Hakim Ketua : tergugat cukup 3 hari ?

KH Tergugat : Cukup yang mulia

Hakim Ketua : baik lah Panitera 3 hari kedepan hari dan tanggal apa ?

Panitera : senin, 13 desember 2020 dan tidak ada jadwal persidangan yang mulia

Hakim ketua : baiklah untuk memberikan waktu kepada pihak Penggugat dan Tergugat untuk
Menyiapkan kesimpulannya maka sidang akan ditunda selama 3 hari kedepan
Dan akan dilanjutkan pada hari senin, 13 desember 2020 Sebelum sidang
ditutup, apakah masih ada yang disampaikan?

Penggugat : tidak yang mulia

Tergugat : tidak yang mulia

Hakim Ketua : baiklah dikarenakan para pihak telah hadir dalam persidangan ini, maka tidak
perlu dipanggil lagi karena pemberitahuan ini dianggap sebagai pemanggilan
yag resmi dari pengadilan maka untuk itu sidang dinyatakan ditunda dan
ditutup

Panitera : sidang telah telah selesai majelis hakim akan meninggalkan ruang sidang
hadirin dimohon berdiri.

SIDANG 7

Panitera : sidang akan segera dimulai majelis hakim akan memasuki rung sidang hadirim
dimohon berdiri, hadirin dipersilahkan duduk kembali.

Hakim Ketua : Sidang Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda yang memeriksa dan
mengadili sengketa tata usaha negara dengan nomor resegiter sengketa
1/G/PTUN.SMD antara muh. riswanto selaku Penggugat melawan Walikota
Samarinda selaku tergugat dengan ini dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum

Hakim Ketua : pihak penggugat siap mengikuti persidangan hari ini ?


KH Penggugat : siap yang mulia

Hakim ketua : saudara tergugat siap mengikuti persidangan hari ini ?

KH Tergugat : siap yang mulia

Hakim Ketua : baiklah berdasarkan berita acara persidangan yang lalu maka agenda sidang
pada hari ini adalah penyerahan kesimpulan dari kedua belah pihak yang
diawali dengan pihak penggugat. Saudara penggugat apakah saudara sudah
siap dengan kesimpulan saudara ?

KH Penggugat : siap yang mulia

Hakim Ketua : baik, Silahkan maju untuk menyerahkan kepada majelis hakim

Hakim ketua : baik selanjutnya adalah penyerahan kesimpulan dari saudara tergugat. Saudara
tergugat sudah siap dengan kesimpulannya ?

KH Tergugat : siap yang mulia

Hakim ketua : baik diperintahkan untuk maju untuk menterahkan kepada majelis hakim

Kh tergugat : baik yang mulia

Hakim ketua : baiklah dikarenakan kedua belah pihak penggugat dan tergugat telah
menyerahkan kesimpulannya maka untuk memberikan kesempatan bagi majelis
hakim untuk bermusyawarah dan menyiapkan putusan maka persidangan akan
ditunda selam dua minggu pada para pihak penggugat apakah keberatan?

Kh penggugat : tidak yang mulia

Hakim ketua : Bisa mengikuti persidangan 2 minggu kedepan ?

Kh penggugat : bisa yang mulia

Hakim ketua : tergugat keberatan dua minggu kedepan?

Kh tergugat : tidak yang mulia

Hakim ketua : bisa mengikuti sidang ya ?

kh tergugat : bisa yang mulia

Hakim ketua : panitera 2 minggu kedepan itu hari dan tanggal berapa ?

Panitera : Senin, 27 desember 2020 dan tidak ada jadwal persidangan yang mulia

Hakim ketua : baiklah, untuk menyiapkan putusan maka sidang akan dituda selama dua
minggu kedepan dan dilanjutkan pada hari Senin, 27 desember 2020 sebelum
sidang ditutup kepada para pihak penggugat apakah masih ada pertanyaan ?

Kh penggugat : tidak ada yang mulia

Hakim ketua : tergugat apakah masih ada yang ingin disampaikan ?

kh tergugat : tidak ada yang mulia

Hakim ketua : baiklah, kepada para pihak karena telah hadir pada opersidangan hari ini maka
tidak perlu dipanggil lagi karena pemberitahuan ini dianggap sebagai
pemanggilan yang resmi dari pegadilan, maka untuk itu sidang dinyatakan
ditunda dan di undur

Panitera : sidang telah selesai majelis hakim akan meninggalkan ruang sidang para
hadirin dimohon berdiri

SIDANG 8

Panitera : sidang segera dimulai majelis hakim akan memasuki ruang persidangan hadirin
dimohon berdiri hadirin dipersilahkan duduk kembali

Hakim ketua : sidang pengadilan tata usaha negara samarinda yang memeriksa dan mengadili
sengketa tata usaha negara dengan nomor register sengketa
1/G/2020/PTUN.SMD muh riswanto selaku pengguat melawan walikota
samarinda selaku tergugat dengan ini telah dibuka dan terbuka untuk umum.
Hakim ketua : baik, pihak penggugat, siap mengikuti persidangan? hari ini agenda pembacaan
Putusan..

Kh pengugat : siap yang mulia

Hakim ketua : baik tergugat siap mengikuti persidangan hari ini ya ?

Kh tergugat : siap yang mulia

Hakim ketua : baiklah sesuai dengan berita acara persidangan yang lalu maka agenda sidang
hari ini adalah pembacaan putusan oleh majelis hakim. Kepada para pihak
penggugat dan tergugat harap didengarkan dengan cermat.

Majelis hakim : putusan dengan nomor register 1/G/2020/PTUN.SMD Demi keadilan


berdasarkan ketuhanan yang maha esa pengadilan tata usaha negara
samarinda yang memeriksa dan mengadili sengketa tata usaha negara pada
tingkat pertama menjatuhkan putusan seperti dibawah ini dalam sengeta antara
nama, kewarganegaraan, pekerjaan, temnpat tinggal berdasarkan surat kuasa
khusus tertanggal…… memberikan kuasa kepada nama, berkantor pada…….
Bertindak untuk dan atas nama penggugat untuk selanjutanya disebut sebagai
pihak penggugat
melawan Walikota samarinda berkedudukan di kantor……. Berdasarkan surat
kuasa khusus nomor tertanggal……memberikan kuasa kepada nama berkantor
pada……. Bertindak untuk dan atas nama tergugat untuk selanjutanya disebut
sebagai pihak Tergugat

pengadilan tata usaha negara tersebut telah membaca gugatan penggugat,


telah membaca penetapan ketua pengadilan tata usaha negara samarinda
no……tanggal……. Tentang penetapan susunan hak majelis hakim, telah
membaca penetapan ketua majelis hakim nomor…..tanggal…. tentang
pemeriksaan persiapan, telah membca penetapan ketua majelis hakim nomor
……..tanggal…… tentang pemeriksaan persidangan telah membaca berkas
perkara yang bersangkutan telah memeriksa bukti-bukti tertulis dari kedua
belah pihak dan mendengarkan keterangan saksi

telah mebaca berita acara pemeriksaan dalam perkara dan segala sesuatu yang
terjadi dalam persidangan tersebut..

Hakim Anggota 1 : Tentang duduknya perkara, menimbang bahwa penggugat telah


mengajukan gugatan dan dicatat dalam pemeriksaan perkara No.
1/G/2020/PTUN.SMD tertanggal 12 November 2020 dengan alasan-
Alasan sebagai berikut : (BACAIN ALASAN GUGATAN)

Hakim Anggota 2 : Menimbang bahwa dari perbedaan persepsi tentang penerbitan surat
keputusan obyek gugatan a quo antara penggugat dan tergugat,
majelis hakim akan mempertimbangkan tentang alasan yang
menjadi dasar gugatan ini. (BACAIN PERTIMBANGAN HAKIM
EKSEPSI&PENUNDAAN)

Hakim Anggota 1: (dalam perkara)

Hakim Ketua : (BACAIN AMAR PUTUSAN)

Demikian putusan ini diputuskan dalam rapat permusyawaratan pada


tanggal … oleh para majelis hakim PTUN Samarinda dengan Andrean
Himawan, S.H., M.H sebagai Hakim Ketua Majelis Sidang, Adhika
Berliana Siahaan S.H., M.H. dan Alda Jesika, S.H., M.H sebagai Hakim
Anggota.

Keputusan majelis pada hari ini 27 Desember 2020 dibacakan dimuka


sidang terbuka untuk umum oleh majelis hakim tersebut dibantu oleh
Wilza Dwi Fizrilla, S.H sebagai panitera pengganti dan dihadiri oleh
kedua pihak yang berperkara.
Baiklah demikianlah putusan dalam sengketa ini telah diadili dan
dibacakan oleh majelis hakim.

Bagaimana tanggapan saudara penggugat atas putusan tsb?

KH. P : Kami akan mengajukan banding yang mulia

Hakim ketua : baik, Tergugat bagaimana tanggapan saudara?

KH. T : Kami menerima saja yang mulia

Hakim Ketua : Baik, bagi pihak yang tidak puas dengan putusan ini dapat menempuh
upaya
hukum banding ke PT TUN Samarinda dengan tenggang waktu 14 hari
terhitung sejak putusan ini dibacakan.

Dengan selesainya pembacaan putusan maka selesailah sudah seluruh


rangkaian pemeriksaan dalam sengketa hari ini dan selanjutnya
persidangan dalam sengketa ini telah selesai dan dinyatakan ditutup.
(ketok palu 3x)

Panitera : Sidang telah selesai, majelis hakim akan meninggalkan ruang sidang
hadirin dimohon berdiri.

Anda mungkin juga menyukai