NIM : 1908016082
Mata Kuliah : Hukum Perniagaan Internasional
Dosen Pengampu : Syukri Hidayatullah S.H M.H
UAS Hukum Perniagaan Internasional
1. Para Pihak
Respondent : Indonesia
Complaiment : Brazil
Third Party : United States; European Union; Japan; Korea, Republic of; China; Chile; New
Zealand; Norway; Viet Nam; Paraguay; Chinese Taipei; India; Australia; Argentina; Russian
Federation; Canada; Thailand; Oman; Qatar
2. Kronologis Gugatan
Konsultasi (Keluhan oleh Brasil)
Pada 16 Oktober 2014, Brasil meminta konsultasi dengan Indonesia terkait
tindakan tertentu yang diberlakukan oleh Indonesia atas impor daging unggas spesies
Gallus domesticus dan produk unggas spesies Gallus domesticus. Brasil mengklaim bahwa
tindakan tersebut tidak sesuai dengan:
Pasal 2.2, 2.3, 3.1, 5, 5.1, 5.2, 5.5, 5.6, 8 dan Lampiran C dari Perjanjian SPS;
Pasal 2.1, 2.2, 2.4, 5.1 dan 5.2 dari Perjanjian TBT;
Pada tanggal 31 Oktober 2014, Australia, Selandia Baru, Tionghoa Taipei, dan
Amerika Serikat meminta untuk bergabung dalam konsultasi. Pada 3 November 2014, Uni
Eropa meminta untuk bergabung dalam konsultasi. Selanjutnya, Indonesia
menginformasikan kepada DSB bahwa pihaknya telah menerima permintaan Australia, Uni
Eropa, Selandia Baru, Tionghoa Taipei dan Amerika Serikat untuk bergabung dalam
konsultasi tersebut.
Pada 15 Oktober 2015, Brasil meminta pembentukan panel. Pada rapat tanggal 28
Oktober 2015, DSB menunda pembentukan panel. Pada rapat DSB berikutnya pada 25
November 2015, Indonesia keberatan dengan pembentukan panel tersebut karena telah
beredar korrigendum permohonan panel atas permintaan Brazil. Mengingat keberatan
Indonesia, Brazil meminta agar pembentukan panel ditunda untuk pertemuan berikutnya.
Dengan tidak adanya keberatan Brasil, DSB menunda pembentukan panel.
Proses kepatuhan
Pada 13 Juni 2019, Brasil meminta pembentukan panel kepatuhan. Pada
pertemuannya pada 24 Juni 2019, DSB setuju untuk merujuk ke panel asli, jika
memungkinkan, masalah yang diangkat oleh Brasil. Australia, Kanada, Tiongkok, Uni Eropa,
India, Jepang, Korea, Selandia Baru, Norwegia, Federasi Rusia, Arab Saudi, dan Amerika
Serikat mencadangkan hak pihak ketiga mereka. Karena Ketua panel asli tidak tersedia,
maka panel kepatuhan terdiri dari anggota panel dari panel asli sebagai Ketua dan anggota
panel baru.
Pada 11 Februari 2020, Ketua panel menginformasikan kepada DSB bahwa sesuai
dengan jadwal panel yang diadopsi setelah berkonsultasi dengan para pihak, panel
memperkirakan akan mengeluarkan laporan akhirnya kepada para pihak pada kuartal
ketiga tahun 2020. Pada 14 Agustus 2020, Ketua panel memberi tahu DSB bahwa mereka
telah menerima permintaan dari Brasil untuk menangguhkan pekerjaannya sesuai dengan
Pasal 12.12 DSU hingga 12 September 2020, yang tidak ada keberatan dari Indonesia. Pada
tanggal 15 September 2020 dan 8 Oktober 2020, Ketua p anel menginformasikan kepada
DSB bahwa pihaknya menerima permintaan tambahan dari Brasil untuk menangguhkan
lebih lanjut pekerjaannya masing-masing hingga 8 Oktober 2020 dan 7 November 2020,
yang mana Indonesia tidak berkeberatan.
Pada 10 November 2020, laporan panel kepatuhan diedarkan kepada Anggota. Pada
17 Desember 2020, Indonesia memberi tahu DSB tentang keputusannya untuk mengajukan
banding ke Badan Banding tentang masalah hukum dan interpretasi hukum tertentu dalam
laporan panel. Pada 22 Desember 2020, Brasil memberi tahu DSB tentang keputusannya
untuk mengajukan banding silang.
3. Dasar Gugatan
Pasal 2.2, 2.3, 3.1, 5, 5.1, 5.2, 5.5, 5.6, 8 dan Lampiran C dari Perjanjian SPS;
Pasal 2.1, 2.2, 2.4, 5.1 dan 5.2 dari Perjanjian TBT;