Anda di halaman 1dari 8

KANTOR HUKUM

MELLY ANA DEWI, S.H., M.H.


Advokat dan Konsultan Hukum
Jl. Plampitan No. 49, Kota Semarang, Jawa Tengah
Email : Mellytbfw08@gmail.com

Nomor : 1211/XII/2019

Perihal : Surat Gugatan Derden Verset

Lampiran : Surat Kuasa Khusus

Kepada

Yth. Ketua Pengadilan Negeri Semarang

Jl. Siliwangi No. 512


Di Semarang
Dengan Hormat yang bertanda tangan di bawah ini saya :

Melly Ana Dewi, S.H., M.H., Advokat berkantor di Jl. Plampitan No. 49, Kota
Semarang, Jawa Tengah. Berdasarkan surat kuasa khusus dengan nomor
8/SK-H/III/19 Terlampir, bertindak untuk dan atas nama:
Nama : Tuan Ede Napitupulu
Alamat : Jl. Simpangan No. 5, Kelurahan Sumurbor,
Kecamatan Kalisari, Kabupaten semarang.
Tempat/Tanggal Lahir : Semarang, 16 Februari 1985
Umur : 34 tahun
Pekerjaan : Pedagang
Selanjutnya disebut sebagai PELAWAN;
Dengan ini pelawan hendak mengajukan perlawanan terhadap :
1. Sembiring, bertempat tinggal di Jl. Tanjakan No. 1 Semarang, dalam hal
ini diwakili oleh kuasanya, ADE RAHARJANTI, S.H., Advokat, berkantor di
Jl. Berputar No. 1 Semarang, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 2
Januari 2019, selanjutnya disebut sebagai TERLAWAN PENYITA;
2. Ardika Erde, bertempat tinggal di Jl. Melenggang No. 1 Semarang, yang
dalam hal ini diwakili oleh kuasanya, GEPE SWADANA, SH; advokat,
berkantor di Jl. Lengang No. 1 Semarang, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tertanggal 2 Februari, selanjutnya disebut sebagai TERLAWAN
TERSITA;
Adapun mengenai duduk perkaranya sebagai berikut :

1. Bahwa pada tanggal 7 Juli 2017 Pelawan telah membeli tanah dari
Terlawan Tersita yang terletak di Kota Semarang, Kecamatan
Pedurungan, Kelurahan Pedurungan Kidul seluas 1180 m2 yang
berbatasan dengan :
Sebelah Utara : Jalan Kuda Raya;

Sebelah Timur : Tanah HM No. 252 Sisa;

Sebelah Selatan : Tanah milik Nyonya Marsiko;

Sebelah Barat : Tanah milik Nyonya Arsiofa;

Untuk selanjutnya disebut sebagai OBJEK SENGKETA;


2. Bahwa jual beli antara Pelawan dengan Terlawan Tersita dilakukan
dihadapan Dra. Surat Sari yang menjabat sebagai Camat/PPAT dan untuk
pengurusan pendaftaran ke Kantor Pertanahan diserahkan kepada Emde
Fransji, Sekretaris Kelurahan Pedurungan Kidul. Namun sampai sekarang
sertifikat tersebut belum terbit;
3. Bahwa sebagaimana tertulis dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung

Page 2 of 8
Republik Indonesia No. 665K/Sip/1979 tanggal 22 Juli 1980 menyatakan :
“Dengan telah terjadinya jual beli antara penjual dan pembeli yang
diketahui oleh kepala kampung yang bersangkutan dan dihadiri oleh 2
orang saksi, serta diterimanya harga pemberian oleh penjual, maka jual
beli itu sudah sah menurut hukum, sekalipun belum dilaksanakan
dihadapan PPAT.” Waktu Pelawan melakukan jual beli objek sengketa
dengan Terlawan Tersita, yang pembayarannya sebesar Rp. 800.000.000
(delapan ratus juta rupiah) dan telah disaksikan oleh Lurah, Sekretaris
Kelurahan, dan Ketua RT setempat, maka jual beli itu sudah sah menurut
hukum;
4. Bahwa semua biaya untuk mengurus segala keperluan seperti pada
Positum 3 sudah dibayar lunas oleh Pelawan dan Pelawan telah
memenuhi kewajiban dengan membayar iuran warga kepada Ketua RT
setempat;
5. Bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia
No.992K/Sip/1979 tanggal 14 April 1980 yang menyatakan, “Semenjak
akta jual beli ditanda tangani di depan pejebat pembuat Akta tanah, hak
milik atas tanah yang dijual beralih kepada pembeli”. Jual-beli tanah
tersebut tanggal 7 Juli 2017 telah dilakukan di hadapan Camat/PPAT, Drs.
Surat Sari, maka demi hukum sejak ditandatangani pada tanggal 7 Juli
2017, hak milik dari tanah sengketa tersebut beralih kepada Pelawan,
dengan kata lain sejak ditandatangani akta jual beli di hadapan PPAT
tersebut sebagai tanda penyerahan (levering) atas objek sengketa dari
Terlawan Tersita kepada Pelawan, sehingga telah terjadinya peralihan hak
milik kepada Pelawan yang sah, oleh karenanya demi hukum Pelawan
merupakan pemilik yang sah atas tanah sengketa;
6. Bahwa pada tanggal 10 Juli 2019 Pelawan mendapat foto copy Berita

Page 3 of 8
Acara Sita Eksekurotial No. 00/Pdt. Eks./2019/PN. Smg. yang dimohonkan
Terlawan Penyita kepada Terlawan Tersita yang didapat dari Lurah
setempat. Pelawan sama sekali tidak mengetahui jika objek sengketa
menjadi perkara di pengadilan dan telah diletakan sita eksekutorial;
7. Bahwa setelah Pelawan menyelidiki ke Pengadilan Negeri Semarang,
ternyata terdapat gugatan yang diajukan tertanggal 12 Januari 2019 yang
disusun dan ditanda tangani oleh kuasanya ADE RAHARJANTI, S.H.,
Advokat, berkantor di Jl. Berputar No. 1 Semarang, berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tanggal 2 Januari 2019 antara Terlawan Penyita melawan
Terlawan Tersita atas objek sengketa di Pengadilan Negeri Semarang
dalam Perkara Gugatan Nomor 00/Pdt.G/2018/PN Smg;
8. Bahwa Pelawan juga tidak pernah digugat atau diikutsertakan sebagai
Turut Tergugat oleh Terlawan dalam perkara Perdata No.
00/Pdt.G/2018/PN Smg;
9. Bahwa sebagai pihak dalam perkara perdata tersebut, secara yuridis tetap
berhak mengajukan Perlawanan sesuai dengan Yurisprudensi MA RI
Nomor 510 K/Pdt/2000 tanggal 27 Februari 2001 yang menyatakan
bahwa ”....Yang dapat mengajukan gugatan Perlawanan (Verzet) atas sita
jaminan bukan hanya pihak ketiga saja melainkan pihak Tergugat, pemilik
atau derden verzet";
10.Bahwa perlawanan yang diajukan pelawan ( derden verzet) diajukan
sebelum berlangsungnya sita eksekutorial, maka dari itu perlawanan yang
diajukan sah demi hukum.
11.Bahwa dalam surat gugatan itu disebutkan pada tanggal 14 Februari 2018
Terlawan Penyita telah membeli objek sengketa dari Terlawan Tersita
dengan harga Rp 1.000.000.000 (satu miliyar Rupiah). Jual beli objek
sengketa antara Terlawan Penyita dan Terlawan Tersita dilakukan

Page 4 of 8
dihadapan PPAT Wanda Swantini, S.H.;
12.Bahwa jual beli objek sengketa antara Terlawan Penyita dan Terlawan
Tersita dilakukan pada tahun 2018, padahal pada tanggal 7 Juli 2017
seperti pada positum 2, Pelawan telah lebih dahulu membeli objek
sengketa dari Terlawan Tersita, Jual Beli yang dilakukan dihadapan Dra.
Surat Sari, Camat/PPAT pada tanggal 7 Juli tahun 2017 seperti pada
Positum 3, maka demi hukum jual-beli yang dilakukan oleh Terlawan
Tersita dan Terlawan Penyita merupakan jual beli yang tidak sah;
13.Bahwa pada tanggal 5 Agustus 2018 gugatan Nomor 00/Pdt.G/2018/PN
Smg antara Terlawan Tersita dengan Terlawan Penyita telah dijatuhi
putusan yang berkekuatan hukum tetap dimana salah satu amar putusan
menyatakan jual beli obyek sengketa antara Terlawan Penyita dan
Terlawan Tersita adalah sah menurut hukum maka haruslah dinyatakan
tidak sah dan tidak mengikat;
14.Bahwa oleh karena transaksi jual beli objek sengketa antara Terlawan
Penyita dan Terlawan Tersita tidak sah secara hukum, maka Terlawan
Penyita bukan sebagai pemilik yang sah secara hukum atas objek
sengketa;
15.Bahwa ketentuan hukum penyitaan tidak dapat dilakukan terhadap harta
milik pihak ketiga sebagaimana ketentuan Pasal 195 ayat (6) HIR jo. Pasal
207 HIR jo. Pasal 208 HIR. Berdasarkan buku II Mahkamah Agung pada
halaman 145, disebutkan bahwa: "Perlawanan pihak ketiga terhadap sita
jaminan maupun sita eksekusi dapat diajukan berdasarkan ketentuan
Pasal 195 ayat (6) HIR jo. Pasal 206 ayat (6) RBg";
16.Bahwa perbuatan Terlawan Tersita menjual kembali objek sengketa
kepada Terlawan Penyita, yang sebelumnya telah dijual kepada Pelawan
atas alas hak yang sah yaitu melalui jual beli, telah terbukti secara sah

Page 5 of 8
dan meyakinkan sehingga perbuatan Terlawan Tersita merupakan
perbuatan melawan hukum sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1365
KUHPerdata yang menyatakan bahwa : “Tiap perbuatan yang melanggar
hukum dan membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang
yang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk menggantikan
kerugian tersebut.”
17.Bahwa perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Terlawan Tersita
telah menimbulkan kerugian bagi Pelawan atas objek sengketa yang dijual
dua kali, karenanya Pelawan meminta ganti kerugian kepada Terlawan
Tersita dengan rincian sebagai berikut :
12.1. Iuran warga Rt (2017 s/d2019) : Rp 3.000.000

12.2. Pembangunan tembok pembatas : Rp 20.000.000

JUMLAH : Rp 23.000.000

18.Bahwa karena Pelawan merupakan pemilik yang sah atas objek sengketa
maka cukup beralasan agar sita eksekutorial atas tanah sengketa
dinyatakan tidak sah dan tidak mengikat;
19.Bahwa oleh karena gugatan perlawanan pihak ketiga ( derden verzet) ini
diajukan dengan alas hak milik dengan alat bukti yang otentik, maka
Pelawan selain mohon dinyatakan sebagai Pelawan yang baik dan benar
(allgoed opposant), Pelawan juga mohon agar putusan dalam perkara ini
dapat dijatuhkan dengan amar dapat dilaksanakan terlebih dahulu
(uitvoerbaar bijvoorraad), walaupun para Terlawan melakukan upaya
hukum banding atau kasasi;

Maka berdasarkan segala apa yang terurai diatas, kiranya Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Semarang berkenan memutuskan :

Page 6 of 8
PRIMAIR :

1. Menyatakan perlawanan Pelawan sebagai pihak ketiga adalah tepat dan


beralasan;

2. Menyatakan pelawan adalah pelawan yang jujur;

3. Menyatakan jual beli antara Pelawan dan Terlawan Tersita adalah jual
beli yang sah dan mengikat;

4. Menyatakan Pelawan adalah pemilik sah dari tanah yang terletak di Kota
Semarang, Kecamatan Pedurungan, Kelurahan Pedurungan Kidul;

5. Menyatakan bahwa Putusan Nomor 00/Pdt.G/2018/PN. dan Putusan


Nomor 00/Pdt.G/2019/PT Jtg batal demi hukum;

6. Memerintahkan untuk mengangkat sita eksekutorial atas Tanah milik


Pelawan pada putusan 00/Pdt.G/2018/PN.;

7. Menyatakan bahwa Terlawan Tersita telah melakukan perbuatan


melawan hukum;

8. Menghukum Terlawan Tersita untuk membayar kerugian sebesar Rp


23.000.000 kepada Pelawan;

9. Menghukum Terlawan Penyita dan Terlawan Tersita secara tanggung


renteng untuk membayar biaya perkara ini;

10. Menyatakan keputusan ini dapat dijalankan lebih dahulu meskipun timbul
verzet atau banding.

Page 7 of 8
SUBSIDAIR :

Apabila Pengadilan Negeri Semarang berpendapat lain, mohon keputusan


yang seadil-adilnya. (ex aquo et bono).

Hormat Saya,
Kuasa Hukum Pelawan
Melly Ana Dewi, S.H., M.H.

Melly Ana Dewi, S.H., M.H.

Page 8 of 8

Anda mungkin juga menyukai