Anda di halaman 1dari 23

P U T U S A N No 2515 K / Pdt / 2003 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara perdata

dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut dalam perkara : PT. TRIARTA AGUNG LESTARI, beralamat di Wijaya Graha Puri Blok C.26-27, Jalan Wijaya II Jakarta Selatan, dalam hal ini memberi kuasa kepada : KING BARLIAN NURDIN, SH., Advokat, berkantor di Law Office BASUKI & Associates, Wijaya Graha Puri Blok C No.26-27, Jalan Wijaya II Jakarta Selatan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 14 Nopember 2001, Pemohon Kasasi, dahulu Tergugat I Dalam Konpensi / Penggugat dalam Rekonpensi Pembanding ; melawan: 1. NY. Dr. LIAUW LIAN TJOE (sekarang LIANA RATNA PUNDARIKA), bertempat tinggal di Jalan Taman Wijaya Kusuma D / 10 RT.009 / 02 Cilandak, Jakarta Selatan, 2. NY. FIRDAUS, bertempat tinggal di Pamulang Permai I Blok A-4 / 11, RT.001 / 10, Pamulang, Tangerang, 3. Dr. AZIZ MASHABI, bertempat tinggal di Jalan Petamburan No.47 Jakarta Pusat, 4. NY. PRUNA SOERJATI PURNADI, bertempat tinggal di Jalan Sukabumi No.12 Menteng, Jakarta Pusat, 5. NY. Dra. SIE SWAN MIEN (sekarang HERMINA DJOJO), bertempat tinggal di Jalan Johar Baru VI No.7 Jakarta Pusat, 6. NY. ELLIYAH, bertempat tinggal di Villa Pejaten Mas II G.7 / 14 Jakarta Selatan, 7

7. NY. SRISASI GANDAHUSAHA (d/h OEI SIOK YAUW), bertempat tinggal di Jalan Suryo No.17 Blok S Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Para Termohon Kasasi, dahulu Para Penggugat dalam Konpensi / Para Tergugat dalam Rekonpensi Para Terbanding ; dan: BADAN PERTANAHAN NASIONAL cq. Kanwil Pertanahan Propinsi Banten (dahulu Prop. Jawa Barat), cq. Kantor Pertanahan Kabupaten

Tangerang, beralamat di Jalan Raya Tiga Raksa Tangerang, Turut Termohon Kasasi, dahulu Tergugat II dalam Konpensi Turut Terbanding ; Mahkamah Agung tersebut ; Membaca surat-surat yang bersangkutan ; Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Para Termohon Kasasi sebagai Penggugat-penggugat asli telah menggugat sekarang Pemohon Kasasi sebagai Tergugat asli dimuka persidangan Pengadilan Negeri Tangerang pada pokoknya atas dalil-dalil : Bahwa berdasarkan akta jual beli masing-masing, Penggugat I No.307 / Db / Agr / 1965, tanggal 10 Desember 1965 dibuat dihadapan M. Said, Camat Serpong / PPAT di Tangerang, II. No.208 / 10 / Serpong / 1993, tanggal 15 Juni 1993 dibuat dihadapan Tahir Kamili, SH. Notaris / PPAT di Tangerang dan No.209 / II / Serpong / 1993 tanggal 15 Juni 1993, dibuat dihadapan Tahir Kamili, SH. Notaris / PPAT / di Tangerang, III. No.305 / Db / Agr / 1965 tanggal 10 Desember 1965, dibuat dihadapan M.Said Camat Serpong / PPAT / di Tangerang, IV, V. No.309 / Db / Agr / 1965 tanggal 10 Desember 1965 dibuat dihadapan M. Said Camat Serpong / PPAT di Tangerang, VI. No.41 / I / Kab / Serpong / JB / 1994 tanggal 2 April 1994 dibuat dihadapan Triphosa Lily Ekadewi, SH. Notaris / PPAT di Tangerang dan No.42 / 2 / Kab / Serpong / JB / 1994 tanggal 2 April 1994 dibuat dihadapan Triphosa Lily Ekadewi, SH. Notaris / PPAT di Tangerang, VII. No.310 / Db / Agr / 1965 tanggal 10 Desember 1965, dibuat dihadapan M. Said Camat Serpong / PPAT di Tangerang, yang setempat dikenal

dikenal umum dan terletak di Desa Buaran, Kecamatan Serpong, Tangerang, masing-masing seluas, Penggugat I 723 M2 (tujuh ratus dua puluh tiga meter persegi), II. 570 M2 (lima ratus tujuh puluh meter persegi) dan 610 M2 (enam ratus sepuluh meter persegi), III. 630 M2 (enam ratus tiga puluh meter persegi), IV. 925 M2 (sembilan ratus dua puluh lma meter persegi) dan 785 M2 (tujuh ratus delapan puluh lima meter persegi), V. 825 M2 (delapan ratus dua puluh lima meter persegi), VI. 600 M2 (enam ratus meter persegi) dan 525 M2 (lima ratus dua puluh lima meter persegi), VII. 570 M2 (lima ratus tujuh puluh meter persegi) untuk selanjutnya disebut Tanah Kavling Depkes (bukti P.1.1 s/d P.VII.1) ; Bahwa tanah kavling Depkes tersebut telah diterbitkan Sertifikat Hak Milik masing-masing, Penggugat I No.160 / Desa Buaran tanggal 6 Maret 1972, Gambar Situasi No.313 tanggal 6 Maret 1972 atas nama Liauw Lian Tjoe, II. No.98 / Desa Buaran tanggal 18 September 1970, Gambar Situasi No.622 tanggal 15 Maret 1970 dan No.102 / Desa Buaran tanggal 18 September 1970, Gambar Situasi No.626 tanggal 15 September 1970 atas nama Ny. Firdaus, III. No.287 / Desa Buaran tanggal 8 Juni 1981 atas nama Dr. Aziz Mashabi, IV. No.9 / Desa Buaran tanggal 18 Maret 1968, Gambar Situasi No.5 tanggal 18 Maret 1968 dan No.22 / Desa Buaran tanggal 12 November 1974, Gambar Situasi No.46 tanggal 9 September 1968 atas nama Ny. Pruna Soerjati Purnadi, V. No.71 / Desa Buaran tanggal 9 Juni 1970, Gambar Situasi No.381 tanggal 9 Juni 1970 atas nama Ny. Dra. Sie Swan Mien, VI. No.665 / Desa Buaran tanggal 18 Januari 1994 dan No.666 / Desa Buaran tanggal 18 Januari 1994 atas nama Ny. Alliyah, VII. No.244 / Desa Buaran tanggal 8 Oktober 1976, Gambar Situasi No.2290 tanggal 8 Juli 1976 dan No.243 / Desa Buaran tanggal 8 Oktober 1976, Gambar Situasi No.2298 tanggal 8 Oktober 1976 atas nama Oei Hong Kian, yang telah dikuasakan kepada Ny. Srisasi Gandahusaha (d/h. Oei Siok Yauw) (bukti P.1.2 s/d P.VII.2) ; Bahwa terhadap obyek tanah Kav.Depkes sesuai point 1 (satu) tersebut diatas oleh Para Penggugat sampai saat ini tidak pernah dijual atau dialihkan kepada pihak ketiga dan siapapun juga ; Bahwa oleh karena Para Penggugat secara hukum adalah pemilik yang sah atas tanah kavling Depkes termaksud, maka sesuai dengan ketentuan hukum yang..

yang berlaku yaitu Pasal 20 ayat (1) Undang-Undang No.5 tahun 1960 yang menyatakan : hak milik adalah hak turun termurun, terluas dan terpenuh yang dapat dipunyai pribadi atau badan hukum tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah, maka dari itu Para Penggugat mohon kehadapan Bapak Ketua Pengadilan Negeri Tangerang berkenan untuk menyatakan bahwa tanah Kav.Depkes tersebut adalah sah dan berdasarkan hukum milik Para Penggugat ; Bahwa ironisnya pada tahun 1995, tanpa sepengetahuan dari Para Penggugat, ternyata Tergugat I telah mensertifikatkan tanah Kav. Depkes tersebut, yang diterbitkan oleh Tergugat II yakni sertifikat HGB No.7 / Desa Buaran (sekarang telah dipisahkan, dengan turunannya yakni HGB No.19 dan HGB No.20). Oleh karena itu patut diduga Tergugat I telah menyerobot dan menguasai tanah Kav. Depkes tersebut dengan cara melawan hukum ; Bahwa terlebih lagi, pada tahun 1996 tindakan penguasaan terhadap tanah milik Para Penggugat tersebut dilakukan oleh Tergugat I dengan menghalalkan berbagai cara, yaitu mengerahkan preman-preman, memancang papan nama PT. Triarta Agung Lestari diatas tanah kavling Depkes dan memagari tanah Kavling Depkes tersebut, sehingga Para Penggugat tidak dapat masuk kelokasi tanah kavling Depkes. Bahkan labih jauh pihak PT. Triarta Agung Lestari telah pula membuldozer tanah kavling Depkes. Adapun semua cara termaksud bertujuan untuk menguasai secara paksa dan dengan kekerasan agar dapat merebut / menduduki tanah kavling Depkes tersebut yang jelas dan berdasarkan hukum adalah milik Para Penggugat (bukti PP-3) ; Bahwa atas tindakan dari Tergugat I, maka Para Penggugat telah melaporkannya kepada pihak kepolisian, sebagaimana ternyata dari surat tanda penerimaan laporan No.Pol.465 / B / VII / 1997 / Res.Tng. tanggal 31 Juli 1997, No.Pol., dan No.Pol.447 / B / VII / 1997 / Res.Tng. tanggal 22 Juli 1997, dan akan tetapi ditindak lanjuti oleh Para Penggugat (bukti P-1.4 dan P-1.5) ; Bahwa tindakan dari Tergugat I tersebut jelas dan tegas merupakan suatu perbuatan yang melawan hukum, karena menyerobot suatu hak atas tanah yang bukan miliknya. Oleh karena itu Para Penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Tangerang menyatakan Tergugat I telah melakukan perbuatan melawan hukum terhadap Para Penggugat ; Bahwa demikian pula tindakan Tergugat II yang telah menerbitkan -----Sertifikat.

Sertifikat Hak Guna Bangunan No.7 / Desa Buaran (dan turunannya HGB No.19 dan HGB No.20), jelas merupakan suatu tindakan yang melawan hukum, karena menerbitkan suatu sertifikat yang didasarkan pada tindakan-tindakan dan datadata yang cacat hukum. Oleh karena itu pada tempatnya pula bila para Penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Tangerang menyatakan bahwa sertifikat HGB No.7 / Desa Buaran adalah cacat hukum atau tidak mempunyai kekuatan hukum ; Bahwa terlebih lagi para Penggugat dengan itikad baik telah berupaya mengundang Tergugat I guna memusyawarahkan secara kekeluargaan permasalahan tersebut, namun itikad baik Para Penggugat tidak mendapat tanggapan sebagaimana mestinya dari pihak Tergugat I (bukti PP-6) ; Bahwa terlebih-terlebih berdasarkan Putusan :Pengadilan Negeri Tangerang No.130 / Pdt.G / 2000 / PN.Tng. tanggal 5 April 2001, yaitu perkara antara R. Rachmat (Penggugat) melawan PT. Triarta Agung Lestari (Tergugat I) dan Badan Pertanahan Nasional cq. Kantor Pertanahan Propinsi Banten (d/h Prop. Awa Barat) cq. Kantor Pertanahan Kabupaten Tangerang (Tergugat II), yang pada pokoknya memutuskan : - Menyatakan Penggugat adalah pemilik sah berdasarkan hukum, atas dua bidang tanah yang terletak di Desa Buaran, Serpong, Tangerang..dstnya, - Menyatakan Tergugat I secara nyata telah melakukan perbuatan melawan hukum terhadap Penggugat, - Menyatakan sertifikat HGB No.7 / Desa Buaran, cacat hukum karenanya tidak berkekuatan hukum, - Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk tunduk pada isi putusan ini, - Menghukum Tergugat I atau siapa saja yang menerima pengalihan hak atas dua bidang tanah tersebut, segera mengosongkan dan menyerahkannya kepada Penggugat sebagai yang paling berhak,..dstnya (bukti PP-7) ; Selaras pula dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No.1631 K / Sip / 1974, tanggal 5 November 1975, yang menyatakan : Karena penguasaan tanah dan bangunan seperti yang dimaksud dalam surat keputusan Menteri Pertanian dan Agraria tanggal 10 April 1964 No.SK / 9 / K.A / 64 pada hakekatanya adalah pencabutan hak, yaitu dalam surat keputusan itu ditegaskan, bahwa wewenang penguasaan itu meliputi pula wewenang untuk mengosongkan tanah dan bangunan yang perlu disingkirkan, maka keputusan Manteri Pertanian dan Agraria tersebut harus dengan segera diikuti dengan keputusan Presiden ---mengenai..

mengenai dikabulkannya pencabutan hak (Pasal 6 ayat 2 Undang-Undang No.20 tahun 1961), sedangkan keputusan Presiden yang dimaksud mengenai hal ini tidak dikeluarkan sampai saat ini, yang mana adalah suatu keharusan mutlak / syarat mutlak ; Bahwa sampai dengan saat ini Tergugat I masih merasa tanah Kav. Depkes tersebut adalah miliknya, padahal berdasarkan bukti-bukti dan saksisaksi secara jelas dan tegas menyatakan Para Penggugatlah yang sah dan berdasarkan hukum merupakan orang yang paling berhak atas tanah kav. Depkes tersebut untuk segera mengosongkannya dan selanjutnya

menyerahkannya kepada Para Penggugat sebagai orang yang paling berhak ; Bahwa dengan adanya peristiwa tersebut Para Penggugat mengalami kerugian yang tiada taranya, baik kerugian moriil maupun materiil dan itu disebabkan oleh perbuatan melawan hukum dari Tergugat I, adapun kerugian itu dapat diuraikan sebagai berikut : a. Kerugian Materiil : a. Para Penggugat selama pengurusan permasalahan ini merasa terganggu dalam berusaha dan telah pula kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan selama 2 (dua) tahun 3 (tiga) bulan (Mei 1999 s/d September 2001) sebesar Rp.2.100.000.000,- (dua milyar setatus juta rupiah) ; b. Biaya Pengacara sebesar Rp.150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) ; b. Kerugian Moriil : Para Penggugat sebagai pensiunan pegawai negeri, dokter umum dan pengusaha dengan adanya permasalahan ini, mengalami depresi yang amat sangat dan perasaan stress yang berkelanjutan serta berdampak psykologis bagi Para Penggugat, terlebih-lebih lagi kesehatan dari Para Penggugat sempat terganggu dengan adanya perbuatan dari Tergugat I tersebut. Oleh karena kerugian moriil ini tidak dapat dinilai dengan uang semata, namun demikian demi kepastian hukum patut kiranya bila dimintakan ganti rugi sebesar Rp.100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah) secara tunai dan sekaligus ; Bahwa kerugian-kerugian sebagaimana disebutkan pada butir 14 (empat belas).

belas) tersebut diatas tidaklah mungkin terjadi apabila Tergugat I tidak melakukan perbuatan melawan hukum terhadap Para Penggugat, karena itu pada tempatnya bila kerugian yang disebabkan oleh Tergugat temaksud

dipertanggung jawabkan kepada Para Penggugat untuk mengganti kerugian sesuai ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata ; Bahwa jumlah kerugian yang dialami oleh Para Penggugat baik berupa kerugian materiil maupun moriil selama proses perkara ini adalah sebagai berikut : a. Kerugian Materiil : - Terganggunya Para Penggugat berusaha dan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan selama 2 (dua) tahun 3 (tiga) bulan (Mei 1999 s/d September 2001), dengan rincian sebagai berikut : - Penggugat I sebesar Rp. - Penggugat II sebesar Rp. - Penggugat III sebesar Rp. - Penggugat IV sebesar Rp. - Penggugat V sebesar Rp. - Penggugat VI sebesar Rp. - Penggugat VII sebesar Rp. - Biaya Pengacara b. Kerugian Moriil Rp. 300.000.000,300.000.000,300.000.000,300.000.000,300.000.000,300.000.000,300.000.000,150.000.000,-

Rp.100.000.000.000,-

Jumlah.. Rp.102.250.000.000,Terbilang : seratus dua milyar dua ratus lima puluh juta rupiah) ; Bahwa oleh karena itu pada tempatnya bila Para Penggugat mohon kehadapan Bapak Ketua Pengadilan Negeri Tangerang yang menerima, memeriksa dan mengadili perkara perdata in casu berkenan untuk menghukum Tergugat I memberikan ganti rugi kepada Para Penggugat sebesar

Rp.102.250.000.000,- (seratus dua milyar dua ratus lima puluh juta rupiah), secara tunai dan sekaligus sejak putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde) ; Bahwa agar Tergugat I mau secara sukarela memenuhi isi putusan tersebut, Para Penggugat mohon kehadapan Bapak Ketua Pengadilan Negeri Tangerang yang menerima, memeriksa dan mengadili perkara perdata in casu --berkenan.

berkenan untuk menghukum Tergugat I membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap harinya manakala Tergugat I lalai melaksanakan putusan ini ; Bahwa untuk menjaga agar tanah kav. Depkes termaksud tidak dialihkan kepada pihak lainnya, dan untuk menjaga agar gugatan Para Penggugat tidak illusoir, maka cukup alasan dan berdasarkan hukum bila Para Penggugat mohon kehadapan Bapak Ketua Pengadilan Negeri Tangerang berkenan untuk meletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) atas 11 (sebelas) bidang tanah serta segala sesuatu yang ada diatasnya, setempat dikenal umum dan terletak masing-masing di Desa Buaran Serpong, Tangerang, yang kemudian menyerahkan sah dan berharga ; Bahwa oleh karena gugatan Para Penggugat didasarkan pada dalil-dalil dan bukti-bukti yang sah dan berdasarkan hukum, maka Para Penggugat mohon kehadapan Bapak Ketua Pengadilan Negeri Tangerang berkenan untuk menyatakan putusan ini dapat dijalankan telebih dahulu walaupun ada bantahan, verzet, banding atau kasasi (uitvoerbaar bij voorraad) Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, maka Penggugat mohon agar Pengadilan Negeri Tangerang memberi putusan sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya ; 2. Menyatakan Para Penggugat adalah pemilik yang sah dan berdasarkan hukum atas 11 (sebelas) bidang tanah yang terletak di Desa Buaran, Serpong, Tangerang, masing-masing seluas : Penggugat I 723 M2 (tujuh ratus dua puluh tiga meter persegi), II. 570 M2 (lima ratus tujuh puluh meter persegi) dan 610 M2 (enam ratus sepuluh meter persegi), III. 630 M2 (enam ratus tiga puluh meter persegi), IV. 925 M2 (sembilan ratus dua puluh lma meter persegi) dan 785 M2 (tujuh ratus delapan puluh lima meter persegi), V. 825 M2 (delapan ratus dua puluh lima meter persegi), VI. 600 M2 (enam ratus meter persegi) dan 525 M2 (lima ratus dua puluh lima meter persegi), VII. 570 M2 (lima ratus tujuh puluh meter persegi) dan 530 M2 (lima ratus tiga puluh meter persegi) sebagaimana tertuang dalam Sertifikat Hak Milik masing-masing Penggugat I No.160 / Desa Buaran tanggal 6 Maret 1972, Gambar Situasi No.313 tanggal 6 Maret 1972 atas nama Liauw Lian Tjoe, II. No.98 / Desa Buaran tanggal 15 September 1970 atas nama Ny. Firdaus, ---III..

III. No.287 / Desa Buaran tanggal 8 Juni 1981 atas nama Dr. Aziz Mashabi, IV. No.9 / Desa Buaran tanggal 18 Maret 1968, Gambar Siuasi No.5 tanggal 18 Maret 1968 dan No.22 / Desa Buaran tanggal 12 November 1974, Gambar Situasi No.46 tanggal 9 September 1968 atas nama Ny. Pruna Soerjati Purnadi, V. No.71 / Desa Buaran tanggal 9 Juni 1970, Gambar Situasi No.381 tanggal 9 Juni 1970 atas nama Ny. Dra. Sie Swan Mien, VI. No.665 / Desa Buaran tanggal 18 Januari 1994 dan No.666 / Desa Buaran tanggal 18 Januari 197, Gambar Situasi No.2290 tanggal 8 Juli 1976 dan No.243 / Desa Buaran tanggal 8 Oktober 1976, Gambar Situasi No.2289 tanggal 8 Oktober 1976 atas nama Oei Hong Kian, yang telah dikuasakan kepada Ny. Srisasi Gandahusada (d/h. Oei Siok Yauw) ; 3. Menyatakan Tergugat I melakukan perbuatan melawan hukum terhadap Para Penggugat ; 4. Menyatakan bahwa sertifikat HGB No.7 / Desa Buaran (sekarang telah dipisahkan, dengan turunannya yakni HGB No.19 dan HGB No.20), cacat hukum atau tidak mempunyai kekuatan hukum ; 5. Menghukum Tergugat II untuk tunduk dan taat pada isi putusan dalam perkara ini ; 6. Menghukum Tergugat I atau siapa saja yang menerima pengalihan atas 11 (sebelas) bidang tanah tersebut, segera mengosongkan dan menyerahkannya kepada Para Penggugat sebagai orang yang paling berhak ; 7. Menghukum Tergugat I memberikan ganti rugi materiil maupun moriil kepada Para Penggugat sebesar Rp.102.250.000.000,- (seratus dua milyar dua ratus lima puluh juta rupiah) secara tunai dan sekaligus sejak putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde), dengan perincian sebagai berikut : a. Kerugian Materiil : Terganggunya Para Penggugat berusaha dan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan selama 2 (dua) tahun 3 (tiga) bulan (Mei 1999 s/d September 2001), dengan rincian sebagai berikut : - Penggugat I sebesar Rp. - Penggugat II sebesar Rp. 300.000.000,300.000.000,- Penggugat III..

10

- Penggugat III sebesar Rp. - Penggugat IV sebesar Rp. - Penggugat V sebesar Rp. - Penggugat VI sebesar Rp. - Penggugat VII sebesar Rp. - Biaya Pengacara Rp.

300.000.000,300.000.000, 300.000.000,300.000.000,300.000.000,150.000.000,-

b. Kerugian Moriil ..Rp.100.000.000.000,Jumlah Rp.102.250.000.000,Terbilang : seratus dua milyar dua ratus lima puluh juta rupiah ; 8. Menghukum Tergugat I untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) ; 9. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan atas 11 (sebelas) bidang tanah yang setempat dikenal umum dan terletak di Desa Buaran, Serpong, Tangerang, masing-masing seluas Penggugat I 723 M2 (tujuh ratus dua puluh tiga meter persegi), II. 570 M2 (lima ratus tujuh puluh meter persegi), dan 610 M2 (enam ratus sepuluh meter persegi), III. 630 M2 (enam ratus tiga puluh meter persegi), IV. 925 M2 (sembilan ratus dua puluh lima meter persegi), dan 785 M2 (tujuh ratus delapan puluh lima meter persegi), V. 825 M2 (delapan ratus dua puluh lima meter persegi), VI. 600 M2 (enam ratus meter persegi), dan 525 M2 (lima ratus dua puluh lima meter persegi), VII. 570 M2 (lima ratus tujuh puluh meter persegi), dan 530 M2 (lima ratus tiga puluh meter persegi) ; 10. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada upaya hukum bantahan, verzet, banding atau kasasi (uitvoerbaar bij voorraad) ; 11. Menghukum Tergugat I untuk membayar ongkos perkara ; Atau : - Apabila Bapak Ketua Pengadilan Negeri Tangerang bependapat lain, mohon Para Penggugat diberikan putusan yang seadil-adilnya berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (et aequo et bono) ; Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat I dan II telah mengajukan Eksepsi dan Rekonpensi yang pada pokoknya sebagai berikut : Eksepsi..

11

Eksepsi Tergugat I : Bahwa Tergugat I dengan tegas menolak seluruh dalil gugatan Para Penggugat oleh karena berdasarkan fakta dan dasar hukum, gugatan Para Penggugat adalah tidak benar ; Bahwa gugatan Para Penggugat merupakan gugatan yang sangat kabur, terbukti dari hal-hal sebagai berikut : a. Bahwa dalam posita Para Penggugat butir 1, Para Penggugat telah menguraikan tentang adanya akta jual beli, masing-masing dari Penggugat dari Penggugat I s/d Penggugat VII..dst tanpa menyebutkan secara konkrit / jelas letak obyek sengketa, termasuk didalamnya batas-batas kepemilikan secara tegas tentang obyek sengketa yang dimiliki oleh Para Penggugat I s/d VII, akan tetapi dengan serta merta Para Penggugat menyatakan bahwa obyek sengketa selanjutnya disebut sebagai tanah Kavling Depkes (bukti P1.1 s/d P-VII.1) ; b. Bahwa oleh karena obyek sengketa yang dituntut oleh Para Penggugat tidak jelas batas-batasnya, dan lokasinya didalam tanah yang dikatakan Kavling Depkes yang begitu luas, maka obyek sengketa yang digugat tidak akurat dan kabur ; c. Bahwa disamping obyek yang dituntut oleh Para Penggugat tidak akurat letaknya, dalam gugatan perkara perdata seperti itu seharusnya masingmasing Para Penggugat mengajukannya secara sendiri-sendiri, tidak dalam bentuk gugatan secara bersama-sama ; d. Bahwa petitum No.9 dari gugatan Para Penggugat tentang permohonan conservatoir beslag (CB) atas obyek sengketa harus ditolak, setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima, oleh karena : 1. Bahwa batas-batas dan letak obyek sengketa yang digugat oleh masingmasing Penggugat I s/d VII tidak konkrit, jelas dan akurat, sehingga tehnis pelaksanaan conservatoir beslag (CB) atas obyek sengketa tidak dapat dilakukan (obyek sengketa kabur) ; 2. Bahwa didalam posita / fundamentum petendi Para Penggugat tidak dikemukakan alasan hukum tentang pemohonan conservatoir beslag (CB) atas obyek sebagaimana dituntut oleh Para Penggugat dalam petitum butir 9, akan tetapi secara serta merta Para Penggugat meminta agar.

12

agar obyek sengketa diletakkan conservatoir beslag (CB) dinyatakan sah dan berharga ; Oleh karena itu, permohonan conservatoir beslag (CB) atas obyek sengketa tersebut harus ditolak, oleh karena tidak ada korelasi hukum antara fundamentum petendi / posita dengan petitum ; e. Bahwa permohonan Para Penggugat agar asset yang bergerak dan tidak bergerak yang terletak di Wijaya Graha Puri, Jalan Wijaya II Blok C No.2627, Jakarta Selatan harus ditolak, oleh karena asset tersebut bukan milik PT. Triarta Agung Lestari (Tergugat I), sesuai dengan surat keberatan dari Ir. Jimmy Halim, Direktur Utama PT. Setia Cipta Dinamika, tertanggal 29 November 2001 (vide bukti T.I No.1 biru) ; Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka Tergugat I mohon agar Majelis Hakim berkenan untuk menjatuhkan Putusan Sela dengan menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima ; Dalam Rekonpensi : Bahwa berdasarkan bukti T.1 No.2 s/d T.1 No.20 biru sebagaimana dikemukakan dalam pokok perkara telah membuktikan secara yuiridis formal bahwa Penggugat Rekonpensi telah melangkapi persyaratan dan memenuhi ketentuan prosedur perolehan hak atas tanah sebagaimana dibuktikan dengan keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Barat (Tergugat Rekonpensi VIII) No.876 / HGB / KWBPN / 1995, tanggal 26 Januari 1995 tentang pemberian Hak Guna Bangunan kepada PT. Triarta Agung Lestari (Penggugat Rekonpensi), vide bukti T.1 No.19 biru ; Bahwa oleh karena itu Tergugat VIII telah menerbitkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.7, GS 1839 / 1995 seluas : 7.840 M2, tanggal 1 Pebruari 1995 atas nama PT. Triarta Agung Lestari (Penggugat Rekonpensi), vide bukti T.1 No.20 biru ; Bahwa proses penerbitan sertifikat HGB sebagaimana bukti T.1 No.22 biru yang diterbitkan oleh Tergugat Rekonpensi VIII atas nama Penggugat Rekonpensi sebelumnya didahului oleh : a. Surat pelepasan hak atas tanah No.593 / 367 / 1994 tanggal 27 Juni 1994 dibuat oleh Camat, Kepala Kecamatan Serpong, Kabupaten Dati II Tangerang dari Mina binti Miin kepada Ir. Jimmy Halim selaku Dirut PT. --Tal

13

Tal, atas nama milik adat Girik C4 Persil 67 a D.I seluas 1.880 M2 terletak di Desa Buaran, Kecamatan Serpong, Kabupaten Dati II, vide bukti T.1 No.16 biru ; b. Surat pernyataan sengketa, tidak pernah diperjual belikan, tidak pernah dijaminkan, tanggal 27 Juni 1994 ; c. Surat pernyataan tidak sengketa, dibuat oleh Kepala Desa Buaran yang diketahui oleh Camat Serpong, Kabupaten Dati II Tangerang No.593 / 367Ag / 1994 tanggal 22 September 1994 ; d. Kutipan Girik C.723 atas nama Mina binti Miin tanggal 20 September 1994, dibuat oleh Kepala Desa Buaran yang diketahui oleh Camat Serpong, Kabupaten Dati II Tangerang, vide T.1 No.17 biru ; Bahwa atas kelengkapan persyaratan dan dipenuhinya prosedur ketentuan perolehan hak atas tanah dimaksud, barulah Penggugat Rekonpensi menguasai lahan obyek sengketa ; Bahwa dengan demikian terbukti Penggugat Rekonpensi menguasai dan mengelola obyek sengketa secara sah menurut hukum (tidak ada unsur perbuatan melawan hukum). Dengan demikian gugatan yang diajukan oleh Para Penggugat Konpensi yang sekarang menjadi Tergugat Rekonpensi I s/d VII adalah gugatan yang tanpa dilandasi dasar hukum yang akurat, dapat dikatagorikan sebagai perbuatan melawan hukum ; Bahwa adanya gugatan Para Penggugat Konpensi yang sekarang menjadi Tergugat Rekonpensi I s/d VII sangat merugikan Penggugat Rekonpensi, baik secara materiil maupun moril. Oleh karena itu berdasarkan Pasal 1365 BW, dengan ini Penggugat Rekonpensi mengajukan tuntutan ganti rugi sebesar Rp.150.000.000.000,- (seratus lima puluh milyar rupiah), yang harus dibayar tunai oleh Tergugat Rekonpensi I s/d VII secara tanggung renteng dengan rincian sebagai berikut : a. Kerugian atas pemanfaatan obyek sengketa sebesar Rp.110.000.000.000,-

b. Honor Pengacara dan ongkos-ongkos lainnya sebesar Rp. 1.000.000.000,c. Kerugian Immateriil sebesar Rp. 39.000.000.000,Jumlah seluruh ganti rugi Rp.150.000.000.000,Bahwa sangat dimungkinkan Para Tergugat membangkang untuk melaksanakan putusan perkara ini, oleh karena itu Penggugat mohon agar Para Tergugat.

14

Tergugat juga dihukum untuk membayar uang paksa (dwangsom) atas keterlambatan melaksanakan putusan perkara ini sebesar Rp.10.000.000,(sepuluh juta rupiah) setiap harinya ; Bahwa untuk dapat dipenuhinya tuntutan ganti rugi Penggugat Rekonpensi mengajukan tuntutan ganti rugi sebesar Rp.150.000.000.000,(seratus lima puluh milyar rupiah), maka Penggugat Rekonpensi mohon agar tanah dan rumah maupun asset bergerak masing-masing milik Para Penggugat Konpensi yang sekarang menjadi Tergugat Rekonpensi I s/d VII diletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) ; Bahwa berdasarkan uraian dan pembuktian tersebut diatas, Tergugat I / Penggugat Rekonpensi mohon agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tangerang berkenan menjatuhkan putusan : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi seluruhnya ; 2. Menyatakan perbuatan Tergugat Rekonpensi I s/d VII merupakan perbuatan melawan hukum ; 3. Menyatakan Penggugat Rekonpensi adalah satu-satunya pemilik sah menurut hukum atas tanah seluas 7.840 M2 berdasarkan keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Barat No.876 / HGB / KWBPN / 1995 tanggal 26 Januari 1995, dan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.7, GS 1839 / 1995 tanggal 1 Pebruari 1995 (vide bukti T.1 No.19 dan 20 biru), dan mempunyai kekuatan hukum berlaku ; 4. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) atas tanah dan rumah maupun asset bergerak masing-masing milik Para Penggugat Konpensi yang sekarang menjadi Tergugat Rekonpensi I s/d VII yang diletakkan oleh Jurusita Pengadilan Negeri Tangerang ; 5. Menghukum Tergugat Rekopnpensi I s/d VII untuk membayar tunai secara tanggung renteng ganti rugi sebesar Rp.150.000.000.000,- (seratus lima puluh milyar rupiah) kepada Penggugat Rekonpensi ; 6. Menghukum Tergugat Rekonpensi I s/d VII untuk membayar tunai uang paksa secara tanggung renteng sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) setiap hari keterlambatan melaksanakan putusan ini ; 7. Memerintahkan Kepala Kantor Lelang untuk menjual lelang dimuka umum rumah maupun asset bergerak dan tidak bergerak masing-masing milik Para Penggugat..

15

Penggugat Konpensi yang sekarang menjadi Tergugat Rekonpensi I s/d VII, apabila Tergugat I s/d VII tidak dapat membayar ganti rugi secara tuani, kemudian hasilnya diperhitungkan sebagai pembayaran ganti rugi kepada Para Penggugat ; 8. Menghukum Tergugat Rekonpensi VIII untuk tunduk pada putusan perkara ini ; 9. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu walaupun ada Banding, Kasasi, Verzet dan upaya hukum lainnya ; 10. Menghukum Tergugat Rekonpensi I s/d VII untuk membayar biaya perkara ini secara tanggung renteng ; Atau : - Menyatakan Kepada Majelis Hakim untuk memutuskan dengan seadil-adilnya (Ex Aequo et Bono) ; Eksepsi Tergugat II : Bahwa Tergugat II menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil dan alasan hukum yang dikemukakan oleh Penggugat, kecuali terhadap hal-hal yang diakui secara jelas dan dianggap menguntungkan Tergugat II ; Bahwa gugatan Para Penggugat yang sangat tidak terarah (abscuur libel) ; Alasan Hukum : Bahwa para Penggugat pemilik Sertifikat Hak Milik No.9, 22, 71, 98, 102, 160, 243, 244, 287, 665 dan 666 / Buaran yang terletak di Desa Buaran Kecamatan Serpong, tidak menyebutkan batas-batas tanahnya ; Sedangkan dihukum acara yang berlaku setiap gugatan haruslah membuat halhal atau obyek masalah yang jelas dan terang supaya Hakim tidak keliru dalam mengambil keputusannya ; Bahwa yang menjadi obyek gugatan dalam perkara No.231 / Pdt.G / 2001 / PN.Tng. adalah menyangkut Sertifikat Hak Guna Bangunan No.7 / Buaran, Gambar Situasi tanggal 1 Februari 1995 No.1839 seluas 7.840 M2 terletak di Desa Buaran Kecamatan Serpong tercatat atas nama PT. Triarta Agung Lestari berkedudukan di Jakarta diterbitkan pada tanggal 12 Juli 1995. Sesuai catatan yang ada pada buku tanah Sertifikat Hak Guna Bangunan No.7 / Buaran, berasal dari bekas tanah milik adat C No.723 Persil 67 a S.II atas nama Mina Miin dan C No.4 Persil 67 a D.I atas nama Atun Pungkir ; Bahwa.

16

Bahwa sesuai Peta Situasi tanggal 10 November 1994 No.15983 / 1994 bidang tanah HGB No.7 / Buaran diatas tanah milik Para Penggugat adalah sangat tidak cermat, karena Sertifikat HGB No.7 / Buaran antara lain berada diatas tanah Hak Milik No.71, 160, 243, 244, 665 dan 666 / Buaran ; Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas kiranya cukup alasan bagi Majelis Hakim yang terhormat untuk berkenan menerima Eksepsi Tergugat II seluruhnya ; Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Tangerang telah mengambil putusan, yaitu putusannya tanggal 20 Mei 2002 No.231 / Pdt.G / 2001 / PN.Tng. yang amarnya berbunyi sebagai berikut : DALAM EKSEPSI : - Menolak eksepsi Tergugat I dan Tergugat II ; DALAM POKOK PEKARA : - Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian ; - Menyatakan Tergugat I melakukan perbuatan melawan hukum terhadap para Penggugat ; - Menyatakan para Penggugat adalah pemilik yang sah dan berdasarkan hukum atas 11 (sebelas) bidang tanah yang terletak di Desa Buaran Serpong Tangerang dengan luas : Penggugat I 723 M2 (tujuh ratus dua puluh tiga meter persegi) ; Penggugat II 570 M2 (lima ratus tujuh puluh meter persegi) ; 610 M2 (enam ratus sepuluh meter persegi) ; Penggugat III 630 M2 (enam ratus tiga puluh meter persegi) ; Penggugat IV 925 M2 (sembilan ratus dua puluh lima meter persegi) ; 785 M2 (tujuh ratus delapan puluh lima meter persegi) ; Penggugat V 825 M2 (delapan ratus dua puluh lima meter persegi) ; Penggugat VI 600 M2 (enam ratus meter persegi) ; 525 M2 (lima ratus dua puluh lima meter persegi) ; Penggugat VII 570 M2 (lima ratus tujuh puluh mete persegi) ; 530 M2 (lima ratus tiga puluh meter persegi) ; sebagaimana tertuang dalam Sertifikat Hak Milik masing-masing Penggugat : Penggugat I : No.160 / Desa Buaran tanggal 6 Maret 1972, Gambar Situasi No.313 tanggal 6 Maret 1972 atas nama Liauw Lian Tjoe ; Penggugat II

17

Penggugat II : No.98 / Desa Buaran tanggal 18 September 1970 Gambar Situasi No.622 tanggal 15 September 1970 dan No.102 / Desa Buaran tanggal 18 September 1970, Gambar Situasi No.626 tanggal 15 September 1970 atas nama : Ny. Firdaus ; Penggugat III : No.287 / Desa Buaran tanggal 8 Juni 1981 atas nama Dr. Aziz Mashabi ; Penggugat IV : No.9 / Desa Buaran tanggal 18 Maret 1968, Gambar Situasi No.5 tanggal 18 Maret 1968 dan No.22 / Desa Buaran tanggal 12 November 1974, Gambar Situasi No.46 tanggal 9 September 1968 atas nama Ny. Pruna Soejati Purnadi ; Penggugat V : No.71 / Desa Buaran tanggal 9 Juni 1970, Gambar Situasi No.381 tanggal 9 Juni 1970 atas nama Ny. Drs. Sie Swan Mien ; Penggugat VI : No.655 / Desa Buaran tanggal 18 Januari 1994 dan No.666 / Desa Buaran tanggal 18 Januari 1994 atas nama Ny. Elliyah ; Penggugat VII : No.244 / Desa Buaran tanggal 8 Oktober 1976, Gambar Situasi No.2290 tanggal 8 Juli 1976 dan 243 / Desa Buaran tanggal 8 Oktober 1976, Gambar Situasi No.2289 tanggal 8 Oktober 1976 atas nama Oei Hong Kian, yang telah dikuasakan kepada Ny. Srisasi Ganda Husada (d/h. Oei Siok Yauw) ; - Menyatakan bahwa sertifikat HGB No.7 / Desa Buaran (sekarang telah dipisahkan, dengan turunannya yaitu HGB No.19 dan HGB No.20, cacat hukum atau tidak mempunyai kekuatan hukum ; - Menghukum Tergugat II untuk tunduk dan taat pada isi putusan dalam perkara ini ; - Menghukum Tergugat I atau siapa saja yang menerima pengalihan atas 11 (sebelas) bidang tanah tersebut, segera mengosongkan dan menyerahkannya kepada Para Penggugat sebagai orang yang paling berhak ; - Menghukum Tergugat I untuk membayar uang paksa / dwangsom sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap harinya manakala Tergugat I lalai melaksanakan putusan ini ; - Menyatakan sah dan berharga sita jaminan atas 11 (sebelas) bidang tanah, ----sesuai

18

sesuai Berita Acara Sita Jaminan No.231 / B.A.Pdt.G / 2001 / PN.Tng. yang dilakukan pada tanggal 4 Maret 2002 oleh Jurusita H. Suryadarma ; - Menolak gugatan selebihnya ; DALAM REKONPENSI : - Menyatakan gugatan Penggugat Rekonpensi I / Tergugat I Konpensi II tidak dapat diterima ; DALAM KONPENSI / DALAM REKONPENSI : - Menghukum Tergugat I Konpensi / Penggugat I Rekonpensi untuk membayar ongkos perkara sebesar Rp.3.214.000,- (tiga juta dua ratus empat belas ribu rupiah) ; Putusan mana dalam tingkat banding atas permohonan Tergugat I telah dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Bandung dengan putusannya tanggal 22 April 2003 No.385 / Pdt / 2002 / PT.Bdg. Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada Tergugat I pada tanggal 29 Mei 2003 kemudian terhadapnya oleh Tergugat I dengan perantaraan kuasanya khusus, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 14 Nopember 2001 diajukan permohonan kasasi pada tanggal 11 Juni 2003 sebagaimana ternyata dari akte pernyataan kasasi No.231 / Pdt.G / 2001 / PN.Tng. yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Tangerang permohonan mana kemudian disertai oleh memori kasasi yang diajukan secara tertulis yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 24 Juni 2003 ; Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam Undang-undang, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formil dapat diterima ; Menimbang, bahwa keberatan-keberatan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah : 1. Bahwa Pemohon pada tanggal 11 Juni 2003 telah menandatangani risalah pernyataan permohonan kasasi, Model : C.12 Pdt. Dan risalah kasasi ini disampaikan pada tanggal 24 Juni 2003, yaitu masih dalam tenggang waktu yang ditentukan dalam Undang-Undang No.14 tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, dengan demikian risalah kasasi ini harus dinyatakan ----dapat.

19

dapat diterima ; 2.. Bahwa berdasarkan Pasal 30 Undang-Undang No.14 tahun 1985 tentang Mahkamah Agung menentukan 3 alasan hukum untuk Pemohon Kasasi, yaitu : a. Judex factie tidak berwenang / melampaui batas wewenang ; b. Salah menerapkan / melanggar hukum yang berlaku ; c. Judex factie lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan, yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan ; Bahwa Pemohon Kasasi dengan ini mengajukan keberatan atas putusan Pengadilan Tinggi Bandung daftar No.385 / Pdt / 2002 / PT.Bdg. tertanggal 22 April 2003, dengan alasan sebagai berikut : Keberatan Pertama : a. Bahwa judex factie in casu Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung dalam putusan perkara a quo tidak mempertimbangkan secara adil materi memori banding maupun alat bukti yang diajukan Pemohon Kasasi yaitu tentang bukti Berita Acara maupun pengumuman di media cetak yang dilakukan oleh Badan Pertanahan Kabupaten Tangerang, sebagai Turut Terbanding semula sebagai Tergugat II dalam Konpensi tentang pembatalan dan pencabutan Sertifikat Hak Milik atas obyek sengketa ; b. Bahwa dengan telah dibatalkan dan dinyatakan dicabut masing-masing Sertifikat Hak Milik para Termohon Kasasi oleh Badan Pertanahan Kabupaten Tangerang melalui prosedur yang ditentukan berdasarkan ketentuan yang berlaku, maka akibat hukumnya adalah yaitu obyek yang dipersengketakan menjadi gugur dan hapus demi hukum ; Keberatan Kedua : a. Bahwa pertimbangan hukum judex factie in casu Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung telah memihak kepada para Termohon Kasasi dahulu para Penggugat, dan tidak mendukung penegakan supremasi hukum terbukti dengan pertimbangan hukum judex factie a quo tidak memerinci secara jelas dan akurat akan tetapi secara serta merta Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung dapat membenarkan -dan.

20

dan menyetujui pendirian Majelis Hakim tingkat pertama dianggap sudah benar ; Keberatan Ketiga : 1. Bahwa Pengadilan Tinggi Bandung tidak mempertimbangkan sama sekali bukti-bukti yang diajukan oleh Tergugat I Pemohon Kasasi, yaitu bukti tentang pencabutan Sertifikat Hak Milik No.160 atas nama Dr. Liaw Lian Djoe (Termohon Kasasi) dan seterusnya desa Buaran Kecamatan Serpong dan seterusnya, sebagaimana pengumuman yang dimuat dalam Harian Buana tertanggal 12 April 1995 No.200 tahun ke23 dan tanggal 23 Mei 1995 No.232 tahun ke-23 ; 3. Bahwa pencabutan Sertifikat Hak Milik No.160 atas nama Dr. Liaw Lian Djoe (Termohon Kasasi) dan seterusnya tersebut diatas telah dilaksanakan oleh Badan Pertanahan Tangerang berdasarkan pengumuman pertama dan kedua tanggal 2 Mei 199 No.35 dan tanggal 2 Juni 1995 No.44 (vide bukti T.1 No.19 dan 20) dalam berkas Jawaban 1 sekarang Pemohon Kasasi dan pengumuman Berita Negara masing-masing : a. Pengumuman pertama No.04 / I / P2T / BPN / IV / 1995 tanggal 5 April 1995, dengan catatan bahwa : apabila dalam waktu 2 (dua) bulan setelah tanggal pengumuman ini sertifikat-sertifikat tersebut tidak diserahkan ke Kantor Pertanahan Kabupaten Tangerang, maka sertifikatsertifikat tersebut di atas dinyatakan tidak berlaku lagi jo ; b. Pengumuman kedua No.07 / II / P2T / BPN / V / 1995, dengan catatan bahwa : apabila dalam waktu 1 (satu) bulan setelah tanggal pengumuman ini sertifikat-sertifikat tersebut tidak diserahkan ke Kantor Pertanahan Kabupaten Tangerang, maka sertifikat-sertifikat tersebut diatas dinyatakan tidak berlaku lagi (vide bukti Tergugat I Pembanding No.1 dan 2 terasir kuning dalam berkas perkara banding) ; Bahwa judex factie in casu Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung tidak pernah mempertimbangkan keabsahan dari pada Sertifikat Hak Milik No.160 atas nama Dr. Liaw Lian Djoe (Termohon Kasasi) dan seterusnya di desa Buaran, atas nama Para Penggugat Termohon Kasasi yang telah dicabut dan dimatikan dari peredaran berdasarkan Keppres No.55 tahun 1993 sebagai tertuang dalam Berita Negara tersebut diatas ; 4..

21

4. Bahwa atas pencabutan Sertifikat Hak Milik No.160 atas nama Dr. Liaw Lian Djoe (Termohon Kasasi) dan seterusnya didesa Buaran tersebut diatas ternyata Para Penggugat / Termohon Kasasi tidak pernah mengajukan keberatan sesuai dengan ketentuan Pasal 1 Undang-Undang No.20 tahun 1961 atau Para Penggugat Termohon Kasasi seharusnya mengajukan gugatan baru menurut tuntutan Keppres No.55 tahun 1993 (periksa Purwoto, 1998 : 532 526) ; 5. Bahwa dengan demikian Sertifikat Hak Milik No.160 atas nama Dr. Liaw Lian Djoe (Termohon Kasasi) dan seterusnya tersebut diatas sudah tidak mempunyai kekuatan hukum berlaku lagi dan tidak bisa dipergunakan Para Penggugat Termohon Kasasi sebagai dasar mengajukan gugatan dalam perkara ini, oleh karena substansi hak kepemilkikan atas tanah sengketa sudah gugur secara hukum ; Bahwa berdasarkan keberatan-keberatan dan pembuktian dalam Memori Kasasi ini telah terbukti bahwa judex factie in casu Pengadilan Tinggi Bandung lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan, yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan perkara a quo (vide Pasal 30 ayat c Undang-Undang No.14 tahun 1985 tentang Mahkamah Agung) ; Menimbang, bahwa atas keberatan-keberatan kasasi tersebut Mahkamah Agung berpendapat : mengenai keberatan-keberatan ad.2. : bahwa keberatan-keberatan ini tidak dapat dibenarkan, karena

Pengadilan Tinggi (judex factie) tidak salah menerapkan hukum, sedang keberatan kedua juga tidak dapat dibenarkan karena Pengadilan Tinggi (judex factie) berwenang mengambil alih pertimbangan hukum Pengadilan Negeri, sepanjang pertimbangan hukum Pengadilan Negeri tersebut sudah tepat dan benar menurut penilaian Pengadilan Tinggi (judex factie) ; mengenai keberatan ad.3 : bahwa keberatan ini tidak dapat dibenarkan, karena hal tersebut adalah merupakan penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, hal mana tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada tingkat kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan adanya kesalahan penerapan hukum, adanya pelanggaran hukum yang -berlaku..

22

berlaku, adanya kelalaian dalam memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan atau bila Pengadilan tidak berwenang atau melampaui batas wewenangnya sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30 Undang-undang No.14 tahun 1985 yo Undang-Undang No.4 tahun 2004 ; Menimbang, bahwa berdasarkan apa yang dipertimbangkan diatas, lagi pula dari sebab tidak ternyata bahwa putusan Judex Factie dalam perkara ini bertentangan dengan hukum dan / atau Undang-undang, maka permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi tersebut harus ditolak ; Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi ditolak, maka Pemohon Kasasi dihukum untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini ; Memperhatikan Pasal-pasal dari Undang-undang No.4 tahun 2004 dan Undang-undang No.14 tahun 1985 yo Undang-Undang No.5 tahun 2004 ; M E N G A D I L I: Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : PT. TRIARTA AGUNG LESTARI tersebut ; Menghukum Pemohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) ; Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari : Selasa tanggal 14 Juni 2005 oleh H. Parman Soeparman, SH.MH. Ketua Muda yang ditunjuk oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Sidang, H. Abbas Said, SH. dan Arbijoto, SH. Hakim-Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua beserta H. Abbas Said, SH. dan Arbijoto, SH. Hakim-Hakim Anggota tersebut, dan Asep Iwan Iriawan, SH.MH. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak.-

Hakim-Hakim Anggota, ttd./ H. Abbas Said, SH. ttd./ Arbijoto, SH.

K e t u a, ttd., H. Parman Soeparman, SH.MH.

23

Biaya-biaya : 1. Materai Rp. 6.000,2. Redaksi Rp. 1.000,3. Administrasi Kasasi Rp.493.000,Jumlah.. Rp.500.000,-

Panitera Pengganti, ttd., Asep Iwan Iriawan, SH.MH.

Untuk Salinan MAHKAMAH AGUNG RI a.n. Panitera Plt. Kepala Direktorat Perdata,

PARWOTO WIGNJOSUMARTO, SH.NIP.040.018.142.

Anda mungkin juga menyukai