Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nabila Fitri Parinduri

NPM : 1806200420
Mata Kuliah : Legal Opinion

Kepada Yth,
Ditempat.

Dengan hormat,
Merujuk pada pertemuan kami tanggal 31 Maret 2022 dengan klien kami bapak Ashabul
Furudh,dikantor hukum Muhammad Aldi Yusri Sinaga S.H & Associates, dengan ini kami
sampaikan Legal Opinion kami sebagai berikut :
A. Kasus Posisi
1. Ibu Reni dan bapak Aldi menikah pada tahun 2007. Ibu Reni yang berprofesi
sebagai guru di sebuah sekolah SMA dan Bapak Aldi yang berprofesi sebagai
anggota POLRI di Polres. Selama menikah mereka tidak di karuniai seorang anak
pun. Pada tahun 2012 bu reni menderita sakit kanker kandungan sehingga ia pun
meninggal pada tahun 2013.
2. Bu reni meninggalkan beberapa harta mulai dari tanah, tabungan dan warisan dari
almarhumah bapaknya yang jika di kalkulasihkan sebesar Rp. 900.000.000,-. Ibu
reni meninggalkan seorang suami, dua orang saudari kandung yang bernama Rini
dan Luna, dan seorang ibu yang sudah tua. Bagaimanakah pembagian harta waris
masing-masing sesuai hukum kewarisan Islam yang memiliki keadilan secara
prosedural dan secara substansial.
3. Harta warisan dibagikan kepadan suami, 2 saudari kandung dan ibu.
Suami mendapat 300.000.000,-
Ibu mendapat 200.000.000,-
2 saudari kandung mendapat 400.000.000,-
Berdasarkan warisan diatas jika penyelesaian pembagian waris menggunakan asal
masalah yang pertama maka harta akan mengalami kekurangan sebesar Rp.
450.000.000,- karena bagian ahli waris total sebanyak Rp. 1.350.000.000,-
sementara harta waris hanya sebesar Rp. 900.000.000,-. Akan tetapi setelah di-
aul-kan, jumlah masing-masing harta waris yang diterima ahli waris adalah sesuai
dengan kaidah hukum kewarisan. Yakni suami mendapatkan Rp. 300.000.000,-,
Ibu mendapatkan Rp. 200.000.000,-, dan dua saudari kandung mendapatkan Rp.
400.000.000,-
B. Undang-Undang yang Berkaitan
1. Pasal 832 KUH Perdata
2. Pasal 49 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989
3. Pasal 174 Ayat 2 KHI
C. Analisis Kasus
1. Pada masa hidupnya bu reni ia sangatlah orang yang dermawan, ia terkenal baik
oleh lingkukan hidupnya dan juga guru yang sangat berjasa dalam sekolah tempat
ia berkerja
2. Ketika ia meninggal dunia harta yang beliau hibahkan menjadi harta warisan. Tapi
disayangkan karena beliau tidak memiliki anak maka harta warisan jatuh kepada
suami, 2 saudari kandung dan ibu yang sudah tua.
3. . Bagi pewaris yang beristeri dari seorang, maka masing-masing isteri berhak
mendapat bagian dagi gono-gini dari rumah tangga dengan suaminya sedangkan
keseluruhan bagian pewaris adalah menjadi hak milik para ahli warisnya (Pasal
190 KHI).
D. Kesimpulan
Berdasarkan kasus diatas jika penyelesaian pembagian waris menggunakan asal
masalah yang pertama maka harta akan mengalami kekurangan sebesar Rp.
450.000.000,- karena bagian ahli waris total sebanyak Rp. 1.350.000.000,- sementara
harta waris hanya sebesar Rp. 900.000.000,-. Akan tetapi setelah di-aul-kan, jumlah
masing-masing harta waris yang diterima ahli waris adalah sesuai dengan kaidah
hukum kewarisan. Yakni suami mendapatkan Rp. 300.000.000,-, Ibu mendapatkan
Rp. 200.000.000,-, dan kedua saudari kandung mendapatkan Rp. 400.000.000,-
E. Rekomendasi
Melihat kasus diatas, baiknya melakukan kompromi antar sisa keluarga yang
ditinggalkan sebelum membagikan harta warisan tersebut. Karena beberapa harta ada
mengatasnamakan 2 saudari kandung beliau yng bernama Rina dan Luna dan juga
suami serta ibu nya. sehingga harus berdiskusi secara kepala terbuka agar tidak
terjadi pertikaian antar keluarga. Dan harta dibagi ulang secara merata.

Anda mungkin juga menyukai