Anda di halaman 1dari 2

1.

Berdasarkan hukum waris di Indonesia, ahli waris terdiri dari keluarga yang berada pada
garis lurus ke bawah (sedarah), baik yang sah menurut undang-undang maupun yang di
luar perkawinan, dan suami atau istri yang hidup terlama. Orang tua dan saudara pewaris,
baik laki-laki maupun perempuan, serta keturunan mereka juga termasuk ahli waris.
Keluarga dalam garis lurus ke atas sesudah bapak dan ibu pewaris, meliputi kakek,
nenek, dan leluhur selanjutnya ke atas dari pewaris, serta anggota keluarga yang berada
pada garis ke samping seperti paman dan bibi beserta keturunannya hingga derajat
keenam serta garis ke atas lainnya seperti saudara dari kakek dan nenek beserta
keturunanya hingga derajat keenam juga termasuk ahli waris. Dalam kasus ini, anak-anak
Dodit, yaitu 2 orang anak lelaki dan 2 orang anak perempuan, termasuk ahli waris. Anak
perempuan dari pernikahan kedua Dodit juga termasuk ahli waris.

2. Berdasarkan informasi yang diberikan, maka pembagian waris dapat dihitung sebagai
berikut:

- Anak pertama menerima sebidang tambak seluas 1 hektar.

- Sisa harta warisan yang ditinggalkan oleh Pak Dodit adalah 4 rumah dengan taksiran
harga masing-masing Rp. 800.000.000 dan 4 mobil dengan taksiran harga total Rp.
800.000.000. Total harta warisan yang ditinggalkan adalah Rp. 4.000.000.000 + Rp.
800.000.000 = Rp. 4.800.000.000.

- Pembagian waris untuk anak-anak Dodit dapat dihitung sebagai berikut:

- Anak lelaki pertama mendapatkan 2/7 x Rp. 4.800.000.000 = Rp. 1.371.428.571,43.

- Anak lelaki kedua mendapatkan 2/7 x Rp. 4.800.000.000 = Rp. 1.371.428.571,43.

- Anak perempuan pertama mendapatkan 1/7 x Rp. 4.800.000.000 = Rp.


685.714.285,71.

- Anak perempuan kedua mendapatkan 1/7 x Rp. 4.800.000.000 = Rp. 685.714.285,71.

Sumber :
BMP HKUM4408

Anda mungkin juga menyukai