Anda di halaman 1dari 9

HUKUM MENUNDA PEMBAGIAN HARTA WARISAN

Assalamualaikum Ustad,

Papa kami bernama : H. Nurdin, pekerjaan Dagang, meninggal dunia pada tanggal
11Nopember 2015, meninggalkan : seorangl istrii, Zurainis, 64 th (pekerjaan sejak
sebelum meniah/ setelah menikah dengan almarhum papa sampai saat ini menjadi
Ibu Rumah Tangga). anak-anak: 1. Saya, Dedy Hendri (L), 46 tahun

2 Henny Viorita, (P), 45 th . 3. Alm. Robby Carlos, (L), * meninggal dunia pada
tahun 1998, pada usia 21 th 4'. Rully Hendrawa, (L), 37 tn 5. Mary Septisari, (P),
35 th 6. Rizky Alvino Febrian, (L), 19 th

TOPIK SYARIAH ISLAM

HUKUM MENUNDA PEMBAGIAN HARTA WARISAN

WARISAN UNTUK ANAK DAN CUCU

CARA KONSULTASI AGAMA

Keterangan :

Alm Robby Carlos, adalah anak ke 3, meninggal dunia pada tahun 1998, kurang
lebih lebih 17 tahun lebih dulu meninggal sebelum papa. Alm. Robby
meninggalkan seorang anak laki bernama Riizky Alvino Febriya (Rian), yg
kemudian diangkat sebagai anak bungsu oleh kakeknya (Alm. H. Nurdin/papa).
dan neneknya ( Zurainis /mama).
# Sebelum meninggal papa berwasiat agar warisan dari papa supaya di bagi rata
saja termasuk untuk rian cucunya.. supaya adil dan tidak ribut2...

# menurut adik-adik, sepeninggalan papa, selama mama masih hidup semua


warisan papa adalah hak penuh mama, jadi belum bisa disegerakan pembagiannya,
walaupun ada ahli waris lain (anak) yang membutuhkannya.

Pendapat mama dan adik-adik tentang pembagian warisan adalah sebagai berikut :

Pendapat 1 (Pendapat dari Mama dan Heni/anak no 2) mereka berpendapat untuk


mengikuti wasiat dari papa sebelum meninggal dunia..yaitu d bagi rata ..

Pendapat 2 (Pendapat dari Rully Hendrawan, anak laki2 no 4), berpendapat bahwa
warisan ini pembagiannya harus : (A) mengikuti hukum syariat Islam, yakni
bagian laki-laki adalah 2 kali dari bagian yg di peroleh perempuan, untuk
pembagian kepada ibu/mama dia tidak menjelaskan berapa besaran pembagiannya.
(B) Lalu pembagian untuk Rian, cucu yg dii angkat menjdi anak pembagiannya
mengikuti wasiat dari papa yakni sama bagiannya dgn paman2nya.

Pendapat 3 (Mary Septiasari) pendapatnya sama dengan pendapat Rully


Hendrawan, anak No 4.

Pendapat 4 (Pendapat anak No 1, Dedy Hendri) berpendapat agar kita mencari/


mendatangkan ustad yg mengerti ilmu pembagian warisan secara syariat Islam,
kita berikan data keluarga siapa sja yg di tinggalkan oleh papa, apa saja harta yg
tinggalkan papa lalu kita mendengarkan penjelasan Ustad, bagaimana pembagian
secara syariat islam itu ? Dari mana dasarnya..dan bertanya bila kita kurang jelas
sampai kita mengerti betul..
Dengan pendapat-pendapat dari masing2anggota keluarga yang berbeda-beda,
mohon agar Ustad bisa menjelaskan pertanyaan kami sebagai berikut: :

1. a) Saya ingin menanyakan bagaimana hukumnya jika warisan tidak dibagikan


sesuai hukum Islam, melainkan dibagikan secara merata antara anak perempuan
dan anak laki-laki. Mohon penjelasan untuk menghilangkan keraguan kami, karena
pada dasarnya saya mengetahui bahwa kita sebagai umat Islam harus berpedoman
pada Al-Quran (termasuk dalam hal pembagian warisan), tetapi ketika pembagian
harta warisan, keluarga tidak mengikuti hukum warisan dalam Islam, padahal
sebelumnya saya dan adik laki-laki telah mengingatkan mengenai hukum
pembagian ini agar sesuai dengan Al-Quran.

b) Bagaimanakah aturan pembagian untuk istri/mama, berapakah besar pembagian


untuk mama/istri?.

c) Dan kedudukan cucu yang diangkat menjadi anak, yang mana ayah dari si cucu
tersebut meninggal dunia lebih dahulu dari sang kakek, bagaimana kedudukannya
di dalam pembagian warisan secara syairiat Islam ini ? Apakah mendapat bagian
dan berapa besar bagiannya ?

d) Dan bila sdh jelas pembagian secara islam dan sudah disepakati bersama, mhn
agar ustad bisa memberikan contoh cara perhitungannya agar kami tidak ragu
dalam membuat perhitungannya

2. Apakah benar setelah papa meninggal, dan selama mama masih hidup, maka
warisan secara otomatis menjadi hak penuh mama. Dan belum pantas untuk
dibagikan. Apakah berdosa atau menjadi durhaka terhadap mama, apabila ada
salah satu anaknya (ahli waris) yang sedang kesusahan dan membutuhkan warisan
tersebut dan meminta bagiannya ?

3. Apa hukumnya secara Islam apabila ada ahli waris yg mengulur2 waktu atau
menahan2 warisan pdhal ada salah satu ahli waris yg membutuhkan dan meminta
agar warisan segera dibagi.

4. Sebagai orang Islam, berdosakah bila dalam pembagian warisan kita tidak
mengikuti pembagian secara syariat Islam?

Demikian pertanyaan kami Ustad, Semoga penjelsan ustad memberikan


pencerahan dan suatu pemahaman yg dapat menjawab perbedaan pendapat dari
tiap-tia[ anggota keluarga kami, jawaban yang bersumber dari Al quran dan sunnah
yang akan menjadi acuan kami di dalam mengarungi bahtera kehidupan
selanjutnya, sehingga tercapai kesepakatan penmbagian warisan dari peninggalan
almarhum papa kami. Dan semoga berkah hendaknya dan bermanfaat bagi masin-
masing anggota keluarga yang tinggalkan. Amin Ya Rabbal Alamin...

Wasaalam,
JAWABAN

1.a. Hukum membagi harta warisan secara Islam adalah wajib (lihat: QS An-Nisa
4:13). Baca detail: Hukum Membagi Warisan secara Islam

Namun, bagi ahli waris menerima bagian harta waris adalah hak. Dia bisa
menerima atau menolak atau menerima lalu diberikan pada orang lain. Ini artinya,
kalau semua ahli waris yang berhak setuju untuk membagi secara merata, maka
tidak ada masalah. Karena, itu berarti sebagian ahli waris yang memiliki bagian
lebih besar rela membagikan kelebihan bagiannya pada ahli waris lain yang lebih
kecil. Namun demikian, kalau ada satu saja ahli waris yang tidak setuju dengan
pembagian secara sama, maka pembagian waris harus dikembalikan pada hukum
waris Islam yang asal.

1.b. Dalam kasus ini, istri pewaris mendapat bagian 1/8 karena adanya anak
kandung.

1.c. Cucu tidak mendapat hak waris selagi ada anak kandung. Demikian juga anak
angkat tidak mendapat hak waris dalam Islam. Namun, dia bisa mendapat bagian
karena adanya wasiat dari almarhum. Dan wasiat tidak boleh lebih dari 1/3. Baca
detail: Wasiat dalam Islam

1.d. Persentase pembagian sebagai berikut (setelah harta dipotong wasiat untuk
cucu/anak angkat): (i) istri mendapat bagian 1/8 (seperdelapan); (ii) sisanya yang
7/8 diberikan pada anak-anak kandung selain anak ke-3 dg bagian yg laki-laki
mendapat bagian dua kali lipat dari anak perempuan. Jadi, dari sisa harta yang 7/8
tsb. anak lelaki masing-masing mendapat bagian 2/8; sedangkan kedua anak
perempuan masing-masing mendapat 1/8. Baca detail: Hukum Waris Islam
2. Tidak benar. Seluruh harta warisan harus dibagi segera setelah pewaris
meninggal setelah dipotong untuk biaya pemakaman, bayar hutang pewaris dan
melaksanakan wasiat. Pihak penanggungjawab (dalam hal ini istri) yang tidak mau
membagi warisan hukumnya berdosa karena harta warisan adalah hak setiap ahli
waris sesuai bagian masing-masing seperti disebut dalam QS An-Nisa 4:13. Anak
yang menuntut hak waris pada ibunya adalah boleh dan tidak berdosa karena itu
adalah hak yang diberikan Tuhan padanya. Namun demikian, tetap gunakan cara
dan perilaku yang santun saat meminta hak tsb.

3. Hukumnya berdosa menunda dan mengulur waktu pembagian warisan apabila


tanpa persetujuan ahli waris yang lain. Karena itu sama dengan memakan hak harta
orang lain. Sama dengan mencuri atau korupsi yang hukumnya dosa besar. Baca
detail: Dosa Besar dalam Islam

4. Seperti diterangkan di poin 1.a. hukumnya wajib membagi warisan berdasarkan


sistem waris Islam. Kecuali apabila seluruh ahli waris -- dalam kasus ini istri dan
seluruh anak kandung -- sepakat untuk membagi secara merata. Baca detail:
Hukum Membagi Warisan secara Islam

______________________
WARISAN UNTUK ANAK DAN CUCU

Assalamua’laikum warrahmautllahi wa barakaatuh.

Ustadz saya ingin menanyakan tentang hak waris.

1. Kakek (meninggal 1963)

Nenek (meninggal 1975)

Keduanya memiliki 2 orang anak laki2 dan mewariskan harta kepada Bapak (B)
kami sebagai berikut:

a. Tanah 400 m2 dan diatasnya ada rumah

b. Tanah tegalan dengan luas 3.000 m2

c. Tanah sawah 400 m2

2. Pada tahun 1953 Bapak (B) kami menikah dengan Istri pertama (I1) dan
memiliki

a. 1 anak perempuan (A1)

b. Namun bercerai pada tahun 1955.

c. Istri pertama (I1) menikah dengan laki-laki lain pada tahun 1956.

Anak perempuan (A1) tinggal bersama ibunya (I1)

3. Pada tahun 1959 Bapak (B) menikah lagi dengan ibu kami (I2) dan memiliki 6
orang anak

a. 1 orang perempuan (A2)

b. 5 orang laki-laki (A3, A4, A5, A6, A7)

c. Pada pernikahan kedua ini harta Bapak kami (B) bertambah tanah seluas 7.000
m2
d. Pada tahun 1986 Bapak kami meninggal dunia. Namun harta waris dari Bapak
kami belum dibagikan ke anak2 dan istri keduanya yaitu:

i. Anak perempuan (A1) dari istri pertama (I1)

ii. Anak perempuan (A2) dari istri kedua (I2)

iii. Anak laki-laki (A3 s/d A7) dari istri kedua (I2)

iv. Istri kedua (I2)

4. Pada tahun 2009 kakak laki-laki (A3) kami meninggal dunia dan pada saat itu
sudah memiliki keluarga (1 istri dan 3 orang anak laki2 yang semuanya masih ada
sampai sekarang)

5. Pada tahun 2013 Ibu kami sebagai istri kedua (I2) meninggal dunia dan
meninggalkan 5 orang anak yang masih hidup yaitu 1 perempuan (A2) dan 4 orang
laki-2 (A4,A5,A6,A7)

6. Saat ini anak-anak dari Bapak kami yang masih hidup sampai saat ini adalah:

a. 1 orang anak perempuan (A1) dari istri pertama (I1)

b. 1 orang anak perempuan (A2) dari istri kedua (I2)

c. 4 orang anak laki-laki (A4, A5, A6, A7) dari istri kedua (I2)

Sampai saat ini harta peninggalan Bapak kami berupa harta waris dari
Kakek/Nenek berupa

a. Tanah 400 m2 dan diatasnya ada rumah

b. Tanah tegalan dengan luas 3.000 m2

c. Tanah sawah 400 m2

Dan harta hasil usaha Bapak (B) dan Ibu kami (I2) berupa:

a. Tanah tegalan 7.000 m2


Pertanyaan:

1. bagaimana cara pembagian harta waris tersebut kepada anak2nya yang masih
hidup saat ini (6 orang anak) seperti di poin nomor 6 di atas

2. dan bagaimana dengan hak keluarga kakak laki-laki kami yang sudah meninggal
dunia.

Terlampir adalah gambar silsilah dan kronologi kematian keluarga Bapak.

Sebelumnya saya ucapkan terima kasih

Wassalam warrahmatullahi wa barakaatuh.

JAWABAN

1. Semua anak kandung yang masih hidup saat pewaris meninggal berhak
mendapatkan warisan. Itu berarti A3 juga mendapat warisan karena dia wafat
setelah almarhum ayah. Adapun sistem pembagiannya adalah anak lelaki mendapat
bagian dua kali lipat dibanding anak perempuan.

2. Harta waris A3 diberikan kepada ahli warisnya yaitu 1 istri dan 3 orang anak
laki2 dengan rincian: (a) Istri mendapat 1/8; (b) Sisanya yang 7/8 diberikan pada
ketiga anak lelaki masing2 mendapat 1/3 (dari 7/8). Baca detail: Hukum Waris
Islam

Anda mungkin juga menyukai