Penyusun
Mawaris| 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................................2
Daftar Isi...............................................................................................................................3
I. Mawaris.............................................................................................................................4
II. Tujuan Mempelajari Ilmu Mawaris.................................................................................4
III. Hal-hal yang harus Diselesaikan Sebelum Membagi Warisan.......................................4
IV. Sebab-sebab Mendapat Warisan.....................................................................................4
V. Sebab-sebab Ahli Waris Tidak Mendapat Warisan.........................................................4
VI. Warisan yang Tidak Sesuai dengan Hukum Islam.........................................................4
VII. Harta Benda Sebelum Diwariskan.................................................................................5
VIII. Ahli Waris dari Pihak Laki-laki...................................................................................5
IX. Ahli Waris dari Pihak Perempuan..................................................................................6
X. Ketentuan Bagian Harta Warisan....................................................................................6
XI. Ashabah (Ahli Waris yang bagian Harta Warisannya Tidak Tentu).............................7
XII. Hijab..............................................................................................................................7
XIII. Perhitungan Warisan....................................................................................................8
XIV. Contoh Perhitungan Warisan.......................................................................................8
Penutup..................................................................................................................................9
Mawaris| 3
I. Mawaris
Mawaris adalah Harta peninggalan yang diwarisi oleh para ahli warisnya.
Sedangkan, Faraid adalah bagian-bagian yang telah ditetapkan oleh syarak.
Ilmu mawaris adalah Ilmu untuk mengetahui orang yang berhak menerima pusaka,
orang yang tidak menerima pusaka, kadar yang diterima oleh tiap- tiap ahli waris dan
cara pembagiannya.
Warisan adalah harta yang ditinggal mati oleh seseorang yang meninggal dunia yang
menjadi hak bagi ahli warisnya.
Mawaris| 4
VII. Harta benda sebelum diwariskan
Sebelum harta warisan diserahkan ke ahli waris,
harus dikeluarkan terlebih dahulu :
1. Zakat
2. Biaya pengurusan jenazah
3. Pembayaran hutang
4. Wasiat
Wasiat adalah pesan si pewaris sebelum ia meninggal, agar Sebagian harta
peninggalannya ( setelah meninggal ) diserahkan kepada seseorang atau suatu
lembaga, dan yang pasti bukan ahli waris. Jumlah harta peninggalan yang
diberikan, tidak boleh Lebin dari 1/3 harta peninggalannya, kecuali atas
persetujuan seluruh ahli waris.
Diwajibkan atas
kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia
meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya
secara makruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.
Dilihat dari cara dan obyek wasiat, maka hukum berwasiat :
a. Wajib : untuk hal-hal yang berhubungan denagn hak Allah seperti
zakat. Fidyah dan puasa. Hal itu merupakan hutang yang wajib dibayar
b. Sunah : waisat disunahkan untuk selain kerabat dengan tujuan
mengharap ridho Allah. SWT
c. Makruh : apabila hartanya sedikit sedangkan ahli warisnya banyak
d. Haram : apabila harta yang akan diwasiatkan untuk tujuan yang dilarang
agama
Rukun Wasiat:
1. Orang yang berwasiat ( Musi )
2. Orang yang menerima waista ( Musallaahu)
3. Harta yang diwasiatkan ( Musabih )
4. Sighat wasiat / ijab qobul
Syarat orang yang berwasiat : baligh, berakal sehat, atas kehendak sendiri
tanpa ada unsur paksaan
Syatrat penerima wasiat : penerimanya benar2 ada,. Bukan pembunuh
pewasiat, dan bukan termsuk ahli waris
Syarat Harta yang diwasiatkan : (1) tidak melebihi 1/3 harta warisanya,
(2). Hartanya dapat dipindah hakkan (3). Hartanya bermanfaat dan ada
ketika diwasiatkan (4). Hartanya dipergunakan dalam hal yang baik
bukan dalam hal yang buruk
Syarat Sighat wasiat / ijab qobul wasiat : kalimatnya jelas dan dapat
difahami, penerimaan wasiat dilakukan setelah orang yang berwasiat
meninggal
VIII. Ahli Waris dari Pihak Laki-laki
1. Anak laki-laki
2. Cucu laki-laki (dari anak laki-laki)
Mawaris| 5
3. Bapak
4. Kakek (bapak dari bapak)
5. Saudara laki-laki sekandung
6. Saudaralaki-laki sebapak
7. Saudara laki-laki seibu
8. Anak laki dari saudara laki-laki sekandung
9. Anak laki dari saudara laki-laki sebapak
10. Paman yang sekandung dgn bapak
11. Paman yang sebapak dengan bapak
12. Anak laki-laki paman yang sekandung dengan bapak
13. Anak laki-laki paman yang sebapak dengan bapak
14. Suami
15. Laki-laki yg memerdekakan pewaris
Jika seluruh Ahli waris dari jalur laki2 semuanya ada maka ahli waris yang
diutamakan ada 3: ayah, suami, dan anak laki-laki
Mawaris| 6
a. bapak : apabila ada anak laki , cucu laki-laki dari anak laki-laki
anak perempuan cucu perempuan dari anak laki-laki
b. Ibu : apabila ada anak laki , cucu laki dari anak laki-laki, anak
perempuan, cucu perempuan dari anak laki-laki dan 2 orang
saudara laki / perempuan
c. Kakek / nenek apabila tidak ada bapak / ibu
d. Cucu perempuan dari anak laki2 : jika tidak ada anal laki / cucu laki
dari anak laki
e. Saudara perempuan sebapak: Jika tidak ada anak laki / perempuan, cuci laki
dari anak laki, saudara laki sekandung / seayah
f. Saudara seibu Tunggal baik laki /perempuan
XII. Hijab
Hijab adalah penghalang bagi ahli waris sehingga tidak untuk menerima harta
warisan karena ada ahli waris yg lebih dekat.
Macam macam hijab :
1. Hijab Nuqsan : Hijab yg dapat mengurangi bagian dari harta
warisan bagi ahli waris tertentu karena bersama sama dgn ahli waris
tertentu pula.
2. Hijab hirman ; hijab yg menyebabkan ahli waris kehilangan haknya atas
harta warisan krn terhalang oleh ahli waris yang lebih dekat/berhak
Mawaris| 7
5. Saudara laki seayah tidak mendapat jika masih ada anak laki, cucu laki, sdr laki
sekandung dan ayah
6. Saudara laki seibu tidak mendapat jika masih ada :anak laki,
Cucu laki dr anak laki, anak perempuan, cucu pr dari anak laki . Dan lain lain
Mawaris| 8
PENUTUP
Dari penjelasan mengenai ilmu mawaris maka kita dapat mendapat menyimpulkan bahwa
hikmah dari pembelajaran tentang warisan, yakni:
1. Menghindari sikap serakah / tamak karena orang lain juga punya hak untuk mendapatkan
bagian warisan.
2. Menghindari fitnah antara saudara
3. Mewujudkan keadilan dan kerukunan antara saudara dalam rumah tangga
4. Menghindari sengketa / perselisihan antar saudara dalam rumah tangga
Mawaris| 9