Anda di halaman 1dari 9

MAWARIS DALAM ISLAM

Nama Anggota :

Achmad Choirunnizam /01

Ahmad Fauzan S. /02

Alya Revani /05

Aristah Salsabila H. /07

Evita Maharani /13

Maulana Ahmad R. /18

Muhammad Bima F.R. /20

Puji Karyati /26

Rafa Nurul G. /27

Syafika Dewi L. /31

Tinta Candela T.B.D /33

Subbab yang akan dibahas :


A. Menganalisi Ketentuan Waris dalam Islam
B. Dasar – Dasar Hukum Waris
C. Ketentuan Mawaris dalam Islam
D. Manfaat Hukum Waris Islam

A. Menganalisis Ketentuan Waris dalam Islam


Mewaris merupakan serangkaian kejadian mengenai pengalihan pemilikan harta
benda dari seseorang yang meninggal dunia kepada seseorang yang masih hidup.
Demi terwujudnya kewarisan harus ada 3 unsur
1. Orang mati (yang disebut pewaris/mewariskan).
2. Harta milik orang yang mati atau orang yang mati meninggalkan harta waris
dan
3. Satu atau beberapa orang hidup sebagai keluarga dari orang yang mati, yang
disebut sebagai ahli waris.

Ilmu waris adalah ilmu yang diberikan status hukum oleh Allah SWT. Sebagai
ilmu yang sangat penting, karena ia merupakan ketentuan Allah SWT. Dalam
firman-Nya yang sudah terinci sedemikian rupa tentang hukum waris, terutama
mengenai ketentuan pembagian harta warisan(al-furuq al-muqaddarah).

Adapun menurut istilah, warisan adalah berpindahnya hak kepemilikan dari orang
yang meninggal kepada ahli warisnya yang masih hidup, baik yang ditinggalkan
itu berupa harta(uang), tanah, atau apa saja yang berupa milik legal secara syar'i.
Ilmu mewaris biasa disebut degan ilmu faraidh, yaitu ilmu yang membicarakan
segala sesuatu yang berhubungan dengan harta warisan, yang, mencakup masalah-
masalah orang yang berhak menerima warisan, bagian masing-masing dan cara
melaksanakan pembagiannya, serta hal hal lain yang berkaitan dengan ketiga
masalah tersebut.

B. Dasar – Dasar Hukum Waris


1. Al – Quran
Sumber hukum ilmu mawaris yang paling utama adalah al-Quran. Dalam
Islam saling mewarisi di antara kaum muslimin hukumnya adalah wajib
berdasarkan al-Qur±n dan Hadis Rasulullah saw. Banyak ayat al-Qur±n yang
mengisyaratkan tentang ketentuan pembagian harta warisan ini. Di antaranya
firman Allah Swt. dalam Q.S. an-Nisa’/4:7
2. As - Sunnah
Diantaranya Hadis dari Ibnu Mas’ud dan Hadis dari Abdullah bin Amr’
3. Posisi Hukum Kewarisan Islam di Indonesia
Hukum kewarisan Islam di Indonesia merujuk kepada ketentuan dalam
Kompilasi Hukum Islam (KHI), mulai pasal 171 diatur tentang pengertian
pewaris, harta warisan dan ahli waris. Kompilasi Hukum Islam merupakan
kesepakatan para ulama dan perguruan tinggi berdasarkan Inpres No. 1 Tahun
1991. Berikut table hokum waris islam menurut KHI, secara singkat :
C. Ketentuan Mawaris dalam Islam
1. Ahli Waris
Jumlah ahli waris yang berhak menerima harta warisan dari seseorang yang
meninggal dunia ada 25 orang,15 orang dari ahli waris pihak laki - laki yang
biasa disebut ahli waris ashabah(yg bagiannya berupa sisa setelah diambil oleh
zawil furud)dan 10 orang dari ahli waris pihak perempuan yang biasa disebut
ahli waris zawil furud(yang bagiannya telah ditemukan).
2. Syarat - Syarat Mendapatkan Warisan
1) Tidak adanya salah satu penghalang dari pengahalang penghalang untuk
mendapatkan warisan.
2) Kematian orang yang diwarisi, walaupun kematian tersebut berdasarkan
vonis pengadilan.
3) Ahli waris hidup pada saat orang yang memberi warisan meninggal dunia.
3. Sebab - Sebab Menerima Harta Warisan
a. Nasab(keturunan) adalah kerabat/ahli waris yang terdiri dari bapak dari
orang yang diwarisi/anak - anaknya beserta jalur kesampingnya saudara -
saudara beserta anak - anak mereke serta paman - paman.
b. Pernikahan adalah akad yang sah untuk menghalalkan berhubungan suami
istri,walaupun suaminya belum menggaulinya serta belum berdua
dengannya.
c. Wala' adalah seseorang yang memerdekakan budak laki - laki/budak
wanita.
4. Sebab - Sebab Tidak Mendapatkan Harta Warisan
a.)Kekafiran
b.)Pembunuhan
c.)Perbudakan
d.)Perzinaan
e.)Li'an
5. Ketentuan Pembagian Harta Warisan
Pembagian harta warisan dari seseorang yang meninggal dunia merupakan hal
yang terakhir dilakukan. Selain pengurusan jenazah,wasiat dan hutang si
mayatlah yangg harus terlebih dahulu ditunaikan.
Ahli waris dalam pembagian harta warisan terbagi 2 macam yaitu ahli waris
zawil furud(yang bagiannya telah ditentukan) dan ahli waris ashabah(yang
bagiannya berupa sisa setelah diambil oleh zawil furud)
A. Ahli Waris Zawil Furud
Ahli waris yg memperoleh kadar pembagian harta warisan telah diatur oleh
Allah Swt. Dalam Q.S. an-Nisa'/4 ada 6 kelompok yaitu:
1. Mendapat 1/2
a.)Suami, jika istri yang meninggal tidak ada anak laki - laki, cucu
perempuan.
b.)Anak perempuan, jika tidak ada saudara laki - laki/saudara anak laki -
laki.
c.)Cucu perempuan, jika sendirian tidak ada cucu laki - laki dari anak laki -
laki.
d.)Saudara perempuan sekandung jika sendirian, tidak ada saudara laki -
laki, tidak ada bapak, tidak ada anak.
e.)Saudara perempuan sebapak sendirian, tidak ada saudara laki - laki, tidak
ada bapak/cucu - cucu laki - laki dari anak laki - laki.
2. Mendapat 1/4
a.)Suami, jika istri yang meninggal tidak memiliki anak laki"/cucu laki".
b.)Istri, jika suami yang meninggal tidak memiliki anak laki"/cucu laki".
3.Mendapat 1/8
Yang berhak mendapatkan bagian 1/8 adalah istri, jika suami memiliki anak
atau cucu laki - laki atau perempuan dari anak laki".
4.Mendapat 2/3
a.)Dua anak perempuan atau lebih ,jika tidak ada anak laki"
b.)Dua cucu perempuan atau lebih dari anak laki", jika tidak ada anak laki"
atau perempuan sekandung
c.)Dua saudara perempuan sekandung atau lebih, jika tidak ada saudara
perempuan sebapak atau tidak ada anak laki" atau saudara perempuan
sekandung.
d.)Dua saudara perempuan sebapak atau lebih, jika tidak ada saudara
perempuan sekandung, atau tidak ada anak laki" atau perempuan sekandung
atau sebapak.
5.Mendapat 1/3
a.)Ibu,jika ada yang meninggal dunia tidak memiliki anak laki",cucu
perempuan atau laki" dari anak laki",tidak memiliki dua saudara atau lebih
baik laki" atau perempuan.
b.)Dua saudara seibu atau lebih, baik laki" atau perempuan, jika yg
meninggal tidak memiliki bapak, kakek, anak laki", cucu laki" atau perempuan
dari anak laki".
c.)Kakek, jika bersama dua orang saudara kandung laki", atau empat saudara
kandung perempuan, atau seorang saudara kandung laki" dan dua orang
saudara kandung perempuan.
6.Mendapat 1/6
a.)Ibu,jika yang meninggal dunia memiliki anak laki" atau cucu laki",
saudara laki" atau perempuan lebih dari dua yg sekandung atau sebapak seibu.
b.)Nenek, jika yang meninggal tidak memiliki ibu dan hanya ia yang
mewarisinya.

B. Ahli waris Asabah


Yaitu perolehan bagian dari harta warisan yang tidak ditetapkan bagiannya
dalam furud yang enam (1/2,1/4,1/3,2/3,1/6,1/8), tetapi mengambil sisa
warisan setelah ashabul furud mengambil bagiannya. Bila seorang di antara
ahli waris didapati seorang diri, maka berhak mendapatkan semua harta
warisan, namun bila bersama ashabul furud, ia menerima sisa bagian dari
mereka. Berikut contoh kasusnya :
Ahli waris Asabah dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Asabah binnasab (hubungan nasab), dibagi menjadi 3 yaitu:
a) Asabah bin an nafsu (semua ahli waris laki laki kecuali suami,saudara
laki laki seibu, dan mu'tiq yang memerdekakan budak).
b) Asabah bil ghair (keempat wanita itu bukanlah bukanlah karena
kedekatan kekerabatan mereka dengan pewaris,tetapi karena adanya
Asabah lain).
c) Asabah ma'al gair, dibagi menjadi 2 yaitu:
1) Saudara perempuan sekandung satu orang tua lebih berasa bersama
dengan anak perempuan satu atau lebih atau bersama putri dan anak
laki laki satu atau lebih atau bersama dengan keduanya.
2) Saudara perempuan seayah satu orang atau lebih bersama dengan
anak perempuan satu atau lebih atau bersama putri dari anak laki
laki satu atau lebih atau bersama dengan keduanya.
2. Asabah bissabab (karena sebab)
Adalah orang - orang yang membebaskan budak, baik laki-laki atau
perempuan. Jika semua ahli waris itu ada atau berkumpul, maka ada 3 kondisi
yang harus diperhatikan,seperti:
1) Jika semua ahli waris laki - laki berkumpul, maka yang berhak
mendapatkan hanyalah 3 orang yaitu: ayah, anak laki-laki dan suami,
dengan pembagian ayah 1/6,suami 1/4, dan sisanya adalah anak laki-
laki.
2) Jika semua ahli waris berkumpul, maka yang mendapatkan warisan
adalah istri 1/8,ibu1/6, anak perempuan 1/2, dan sisanya saudara
perempuan sekandung.
3) Jika berkumpul semua ahli waris laki-laki dan perempuan, maka yang
mendapatkan warisan adalah ibu, bapak, anak laki - laki, anak
perempuan, suami/istri dengan pembagian berikut:
 Jika ahli waris tersebut terdapat istri, maka ayah 1/6,ibu 1/6,
istri 1/8, dan sisanya anak laki" dua kali lipat dari anak
perempuan sebagai Asabah.
 Jika ahli waris terdapat suami, maka ayah 1/6,ibu 1/6,suami
1/4, dan sisanya anak laki laki dua kali lipat dari anak
perempuan sebagai Asabah.

D. Manfaat Hukum Waris Islam


1. Terciptanya ketenteraman hidup dan suasana kekeluargaan yang harmonis.
2. Menciptakan keadilan dan mencegah konflik pertikaian
3. Peduli kepada orang lain sebagai cerminan pelaksanaan ketentuan waris
dalam islam.

PERTANYAAN – PERTANYAAN

1. Indonesia memakai beberapa hukum waris, kemukakan hukum waris menurut adat
indonesia! (22)
2. Bacakan dan jelaskan dalil tentang harta warisan! (03)
3. Bagaimana cara ahli waris membagi harta warisannya? (12)
4. Apa tujuan adanya pembagian warisan? (29)
5. Apa saja yang menyebabkan seseorang berhak mendapatkan harta waris? (29)
6. Ahli waris asabah terbagi menjadi 2, tolong sebutkan dan jelaskan! (12)
7. Bagaimana ketentuan ahli waris ashabah mendapatkan seluruh harta warisannya? (16)
8. Mengapa seorang budak tidak boleh mendapatkan harta warisan? (15)
9. Dalam ketentuan ahli waris zawid furud terdapat orang orang yang mendapatkan setengah
bagian siapa saja itu? (08)
10. Apa hal hal yang perlu di selesaikan sebelum dilakukan pembagian waris? (21)
11. Bacakan dasar hukum waris yang ada pada surat an nisa 4:7-12 dan an nahl 16:75 (19)
12. Sebutkan 10 asas dalam hukum waris islam! (15)
13. Jika seorang suami menikah lagi lalu mempunyai anak dari istri kedua, apakah mendapat
warisan? Dan bagaimana pembagiannya? (11)
14. Apakah anak tiri bisa menerima warisan? (34)
15. Jika suami istri tersebut sudah bercerah dan menikah lagi apa anak kandung akan
mendapat warisan juga? (35)
16. Terkadang pembagian warisan pada tiap tiap keluarga justru menimbulkan pertentangan.
Hal ini dimungkinkan karena adanya salah satu anggota keluarga yang merasa tidak adil akan
pembagian warisan tersebut meskipun pembagian tersebut sudah dilakukan sesuai hukum -
hukum yang berlaku dan hal tersebut beresiko besar terhadap konflik antar keluarga/putusnya
tali silahturahmi. Hal ini tentu saja bertentangan dengan manfaat hukim waris islam yaitu
menciptakan keadilan dan mencegah konflik. Lantas bagaimana tanggapan kelompok anda
tentang hal ini? (28)

17. Jika seseorang dengan tidak sengaja membunuh orang lain apakah dia masih berhak
untuk mendapatkan warisan tersebut? (35) jawaban : Masih, tapi pelakunya bisa mewarisi
kecuali terhadap harta diyat (harta yang harus diserahkan kepada korban)

18. Jika terdapat seorang ayah yang beragama islam, kemudian memiliki seorang anak dan
anaknya murtad, apakah anak itu masih berhak mewarisi warisan bapaknya? (17) jawaban : ia
tetap berhak mendapatkan warisan, namun istilah warisan yang digunakan adalah “wasiat
wajibah”.
19. Apakah ada salah satu anggota keluarga yang hilang dalam jangka waktu yang lama
apakah masih berhak menerima harta warisan dari keluarga yang lain? (17)
20. Meninggalnya salah satu anggota keluarga tentu akan diikuti proses pembagian waris dari
pewaris kepada ahli waris. Namun, bagaimana jika seluruh anggota keluarga meninggal
dunia? (14)
21. Apa hukumnya menjual harta warisan orang tua untuk melunasi utang mereka ketika
masih hidup? (14)
22. jika ada seorang pembantu bekerja pada seorang majikan dan pembantu tersebut
kemudian hidupnya kaya raya lalu kemudian meninggal apakah majikan tersebut berhak
mendapatkan warisan? (30)
23. Jika seseorang yang meninggal mewariskan seluruh warisannya untuk membangun
masjid dan seorang anak meminta sedikit warisan tersebut. Apakah seorang anak itu berhak
mendapatkan walaupun sedikit? (25)
24. setiap ahli waris memiliki bagian yang berbeda tergantung dekat tidaknya dengan yang
meninggal Siapakah ahli waris yang mendapat ½? (25)
25. Apa warisan nabi muhammad untuk anaknya? (34)
26. Jika terdapat pasangan kemudian sang istri meninggal sehingga tersisa sang suami dan
kerabat dari sang istri hanya tersisa seorang diri saja. Bagaimana pembagian warisannya?(9)
27. Bagaimana jadinya jika ahli waris mewariskan hartanya kepada seluruh anak-anaknya.
Kemudian pada saat ia wafat nyatanya harta warisan tersebut hanya diambil oleh salah satu
orang atau tuanya saja? (04)
28. Mengapa banyak orang sering menyebut warisan sebagai "barang panas"? (04)
29. Harta hasil pernikahan pertama. kemudian si istri meninggal dunia, kemudian suami
menikah lagi dan istri merawat dan membesarkan anaknya hingga dewasa. Apakah si istri
atau Ibu sambung mendapatkan bagian harta warisan tersebut dari hasil pernikahan pertama?
30. Apa yang dapat kalian simpulkan dari bab ahli waris islam? (06)

Anda mungkin juga menyukai