Anda di halaman 1dari 26

WISATA BUDAYA EROPA SEBAGAI SARANA EDUKASI:

FARMHOUSE
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Sekolah dan Tugas Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Genap Tahun Pelajaran 2021/2022

Disusun oleh:
1. Dinda Ariestya Evani/11 (4231)
2. Evita Maharani/13 (4249)
3. Fitriana Rahmawati/15 (4271)
4. Nur Aziza/25 (4418)
5. Rafa Nurul Ghozama/27 (4436)
6. Rosi Aurellia Indriani/29 (4458)
7. Syafika Dewi Lailya /31 (4475)
8. Tabita Bunga Sinaga/32 (4479)

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KEBOMAS


Kompleks Perum Alam Bukit Raya Blok A6 NO 8 Gresik
2022
i
LEMBAR PENGESAHAN
WISATA BUDAYA EROPA SEBAGAI SARANA EDUKASI: FARMHOUSE

Disetujui dan disahkan pada tanggal


Oleh:
Ketua Kelompok,

Tabita Bunga Sinaga


NIS. 0048596758

Wali Kelas,

Zumrotul Hidayah, S.Sos, M.Pd.


NIP. 197905062005012012

Pembimbing,

Bagus Sasmito Edi Wahono, M.Pd


NIP. 196909141998021004

Mengetahui,
Kepala SMAN Kebomas

Drs. Ali Imron,M.M.


NIP. 196401051991031003
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah serta karunianya, sehingga kami dapat melaksanakan study budaya
dengan lancar tanpa halangan satupun. Yang mana, salah satunya mengunjungi wisata edukasi
Farmhouse yang berlokasi di Bandung. Bahkan, kami juga dimampukan untuk menyelesaikan
laporan study budaya yang berjudul “Wisata Budaya Eropa sebagai Sarana Edukasi:
Farmhouse”. Laporan yang kami bahas di sini berisi mengenai apa saja yang terdapat dalam
wisata edukasi Farmhouse.

Laporan ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas akhir semester
genap kami dan kami juga berharap semoga laporan yang kami susun dapat memberikan
dampak positif dan semoga bermanfaat bagi semua pihak dan menjadi refrensi untuk
menambah wawasan dan pengetahuan bagi kita semua. Oleh karena itu, kami mengharapkan
segala kritik dan saran yang bisa menjadikan laporan ini jauh lebih baik lagi. Kami juga
memohon maaf atas kekurangan pada laporan yang kami buat, karena kami sebagai manusia
tidak luput dari kesalahan. Akhir kata, kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang bersangkutan dalam kelancaran penyusunan laporan ini.

Gresik, 30 Maret 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................................. i

KATA PENGENTAR ........................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii-iv

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH .........................................................................1


B. RUMUSAN MASALAH ..........................................................................................1-2
C. TUJUAN LAPORAN ...............................................................................................2
D. MANFAAT ...............................................................................................................2
E. METODOLOGI ........................................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORI

A. PENJELASAN JUDUL ............................................................................................3


B. PENJELASAN OBJEK ............................................................................................4

BAB III PEMBAHASAN

A. FARMHOUSE ..........................................................................................................5
B. TUJUAN DARI DIDIRIKANNYA FARMHOUSE ................................................5
C. SARANA PENDUKUNG TUJUAN PENDIRIAN YANG DISEDIAKAN OLEH
FARMHOUSE..........................................................................................................5-13

BAB IV PENUTUPAN

A. KESIMPULAN .........................................................................................................14
B. SARAN .....................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................15


iii

LAMPIRAN...........................................................................................................................16
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Studi budaya atau cultural studies merupakan praktek signifikasi representasi
dengan mengeksplorasi pembentukan makna pada beragam konteks. Untuk
memahami studi budaya secara lebih lanjut dapat disimak melalui beberapa
karakteristik studi budaya menurut Sardar dan Van Loon, antara lain memahami
budaya dalam segala bentuk kompleksnya juga menganalisis konteks sosial dan
politik tempat budaya tersebut berasal, mengasumsikan suatu identitas dan
kepentingan bersama antara yang mengetahui dengan yang diketahui, antara
pengamat dengan yang diamati.1 Dengan begini dapat disimpulkan bahwa studi
budaya memerlukan sebuah objek yang diamati agar suatu hal yang ingin kita
ketahui atau pelajari tidaklah abstrak, sehingga kita dapat menarik manfaatnya. Baik
itu menjadi lebih paham akan objek yang kita pelajari dan sebagainya, seperti yang
telah dikatakan pada kalimat sebelumnya.

Untuk itu, kami memutuskan mengambil sebuah objek wisata untuk dipelajari,
yakni Farmhouse yang berlokasi di Lembang, Bandung Barat. Kami memilih objek
wisata ini karena kami menganggap dapat mempelajari hal baru, khususnya budaya
dari luar Indonesia yang mana tidak dibutuhkan untuk datang ke benua asalnya
dalam melakukan observasi. Jadi, dalam kata lain budget yang dikeluarkan tentu
tidak terlalu besar dan yang terpenting kami bisa mendapatkan ilmu baru yang
dahulu mungkin tidak dapat diperoleh jika tidak berangkat langsung ke benua
asalnya.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat sebelumnya, untuk memudahkan
penulis, maka penulis perlu membatasi masalah yang akan dibahas dengan pokok
permasalahan yakni,
1. Apa itu Farmhouse?

1
Cultural Studies (Jakarta: Binus University) Paragraf 1-2
1. Apa tujuan dari didirikannya Farmhouse?
1
2. Apa saja sarana pendukung tujuan pendirian yang disediakan oleh Farmhouse?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui apa itu Farmhouse.
2. Untuk mengetahui tujuan dari didirikannya Farmhouse.
3. Untuk mengetahui sarana pendukung tujuan pendirian yang disediakan oleh
Farmhouse.

D. MANFAAT
Kami sebagai penulis berharap dengan adanya laporan ini akan memberikan
kontribusi, baik bagi kami sendiri maupun bagi para pembaca. Yakni, memotivasi
kami selaku siswa agar lebih semangat lagi dalam belajar dimanapun dan melalui
apapun. Selain memang melalui laporan ini kami juga memenuhi tugas dan nilai mata
pelajaran Bahasa Indonesia semester genap tahun pelajaran 2021/2022 di SMA Negeri
1 Kebomas, Gresik. Sedangkan, untuk para pembaca kami mengharapkan dapat
mengetahui bahwa belajar dapat melalui objek apapun sekaligus dilakukan sambil
bersenang-senang.

E. METODELOGI
Metode yang penulis gunakan dalam membuat laporan ini sebagai berikut:
1. Observasi
Penulis melakukan pengamatan secara langsung pada objek wisata yang
dikunjungi. Observasi bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu
masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat pembuktian
terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya.

2. Wawancara
Penulis mencari tahu tentang kebudayaan eropa dan sejarah objek wisata yang
berada di Lembang, Bandung, Jawa Barat dari para pemandu wisata yang
berada di objek wisata tersebut. Penyusun mengajukan beberapa pertanyaan
yang berhubungan dengan penyusunan laporan karya tulis kepada responden
dengan cara melakukan tanya–jawab.
2

BAB II

KAJIAN TEORI

A. PENJELASAN JUDUL

Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan, wisata


adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan
mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau
mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
Sedangkan menurut salah satu blog, wisata merupakan kegiatan perjalanan baik individu
maupun grup dari tempat tinggal menuju suatu tempat tertentu untuk mendapatkan
pengalaman diluar aktivitas kesehariannya (seperti: bekerja, sekolah, mengurus rumah
tangga dll) dalam waktu yang sementara. Jadi, pada intinya wisata adalah sebuah kegiatan
perjalanan yang dilakukan seseorang atau sekelompok ke tempat tertentu dengan tujuan
tertentu. Untuk budaya sendiri menurut salah satu antropolog Indonesia
(Koentjaraningrat), yakni seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan
manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya dengan cara belajar. Sehingga,
dapat disimpulkan bahwa budaya Eropa ialah sebuah gagasan yang dihasilkan oleh rakyat yang
tinggal di wilayah Eropa yang bentuknya dapat berupa seni, arsitektur, musik, sastra, dan
filsafat.

Lalu, sarana sendiri memiliki definisi segala sesuatu yang dipakai sebagai alat untuk
mencapai makna dan tujuan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008). Sedangkan, edukasi
menurut KBBI adalah suatu proses untuk mengubah sikap dan perilaku individu maupun
kelompok dalam usaha mendewasakan diri yang dilakukan dengan mengikuti pelatihan,
pengajaran, proses, dan cara mendidik. Dengan begini, kita dapat mengetahui bahwa
sarana edukasi ialah alat yang dipakai untuk mencapai sebuah tujuan yakni sebuah proses
untuk mengubah sikap dan perilaku individu melalui sesuatu. Jadi, dapat disimpulkan
maksud dari judul “Wisata Budaya Eropa sebagai Sarana Edukasi: Farmhouse” ialah
sebuah kegiatan perjalanan yang dilakukan seseorang atau sekelompok ke tempat tertentu
dengan tujuan mempelajari karya yang dihasilkan oleh rakyat yang tinggal di wilayah Eropa
yang bentuknya dapat berupa seni, arsitektur, musik, sastra, dan filsafat. Yang mana, kegiatan
belajar budaya tersebutlah alatnya melalui salah satu destinasi wisata Farmhouse.

3
B. PENJELASAN OBJEK
Farmhouse merupakan taman hiburan dengan konsep bergaya Eropa yang di dalamnya
terdapat kebun binatang mini dan resto trendi. Farmhouse terletak di Jl. Raya Lembang
No.108, Gudangkahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Farmhouse
terbilang sebagai tempat wisata Lembang yang baru karena mulai beroperasi sekitar tahun
2015. Berada tidak jauh dari pusat Lembang, popularitasnya melesat naik cukup cepat.
Dari awal dibuka untuk umum langsung penuh dengan pengunjung. Lokasi yang strategis
di ruas jalan utama Bandung – Lembang, ditambah banyaknya spot berfoto yang bagus
membuat Farmhouse Bandung langsung menjadi tempat wisata yang difavoritkan oleh
pengunjung.
4
BAB III

PEMBAHASAN

A. FARMHOUSE
Farmhouse merupakan salah satu destinasi wisata yang berlokasi di Lembang, Bandung
Barat. Sekilas jika hanya difokuskan pada namanya, kita akan mengira tempat ini
merupakan wisata yang berkaitan dengan peternakan. Namun, sebenarnya tempat ini berisi
berbagai spot terkenal yang berada di wilayah benua Eropa. Destinasi wisata ini, terbilang
sebagai destinasi wisata baru karena baru saja dibuka pada tahun 2015 lalu. Meski
demikian, pengunjung yang datang terbilang banyak. Tidak hanya dari daerah Bandung
saja, tetapi juga dari luar daerah Jawa Barat. Walaupun mayoritas pengunjungnya berasal
dari wilayah jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi).

B. TUJUAN DARI DIDIRIKANNYA FARMHOUSE


Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa Farmhouse merupakan sebuah destinasi wisata
yang berisi berbagai spot terkenal dari wilayah Eropa. Ternyata tujuan dari didirikannya
destinasi wisata ini tidak jauh dari hal tersebut, yaitu mengenalkan pada masyarakat
mengenai budaya Eropa, baik melalui arsitektur tiruan, kebiasaan atau tradisi yang
dituangkan pada salah satu spotnya, dan sebagainya. Untuk target pengunjungnya sendiri
tidak dikhususkan pada satu kalangan saja melainkan seluruh usia.2 Dengan begini, dapat
ditarik kesimpulan bahwa dengan adanya destinasi ini dapat membuat rakyat sekitar tidak
perlu jauh-jauh ke Eropa untuk mengetahui bagaimana kenampakan Eropa. Selain itu,
dengan dibangunnya tempat ini juga memungkinkan memenuhi keinginan rakyat untuk
berswafoto seperti layaknya di Eropa tanpa perlu merogoh kocek yang besar jika
dibandingkan pergi langsung ke tempat aslinya.

C. SARANA PENDUKUNG TUJUAN PENDIRIAN YANG


DISEDIAKAN OLEH FARMHOUSE
Seperti yang sudah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, kita mengetahui bahwa
tujuan dari didirikannya Farmhouse ialah untuk mengenalkan budaya Eropa kepada
5
2
Wawancara dengan salah satu stuff di pusat informasi Farmhouse pada hari Sabtu, 26 Maret 2022 pukul 13.15
WIB
masayarakat. Oleh sebab itu, untuk mendukung tujuan tersebut maka disediakan beberapa
sarana atau spot pada Farmhouse, antara lain:

1. Gembok Cinta
Selain sebagai spot foto, tempat ini merupakan sebuah lokasi yang memang
disediakan untuk menuliskan nama kita dengan nama pasangan kita pada sebuah
gembok yang kuncinya dapat dibuang di kolam pancuran dekat gembok cinta
tersebut dipasang.

Gambar 3.1 Kelompok 27 berfoto bersama di spot Gembok Cinta Farmhouse

Gambar 3.2 Gembok Cinta Farmhouse

Pada intinya, lokasi ini memang memiliki fungsi yang sama persis dengan
gembok cinta yang berada di Pont des Art, Paris, Prancis. Hanya saja, gembok
cinta pada Pont des Art dipasang pada pagar jembatan di atas Sungai Seine dan
kunci gembok
6
langsung dibuang ke sungai di bawahnya. Walaupun gembok cinta ini sendiri di
Paris sudah dicopot sejak tahun 2015 silam karena dikhawatirkan akan merusak
jembatan.3 Namun, dengan adanya objek ini pada Farmhouse dapat membuat
rakyat Indonesia yang belum sempat ke Paris tidak perlu bersedih hati.

Gambar 3.3 Gembok Cinta di Pont des Art, Paris, Prancis

2. Kincir Angin
Sebuah konstruksi khas dari negeri Belanda atau Holland, sehingga tak heran
apabila Belanda disebut juga sebagai negeri kincir angin. Di Belanda dahulu,
kincir angin mempunyai fungsi utama untuk memompa air dari dataran rendah
kembali ke sungai di atas tanggul, supaya tanahnya bisa ditanami. Dengan kata
lain, Kincir angin merupakan teknologi yang dibuat pada zaman dulu karena
kesulitan air di Belanda. Selain itu, kincir angin juga berfungsi untuk
menggerakkan roda untuk mengeringkan lahan basah, menggerakkan alat
pemotong kayu, dan meremukkan biji gandum atau biji jagung, hingga diubah
menjadi energi listrik. Sebenarnya, bangunan kincir angin ini juga ada banyak
jenisnya, seperti polder mill, sawmill, corn mill, dan chalk mill. Bahkan pada
Perang Dunia II, posisi kincir angin digunakan sebagai pesan rahasia antara
penduduk lokal.4

3
Deddy Herdiana, Demi Lestarikan Sejarah, Ratusan Ribu Gembok Cinta di Paris Dibongkar (Jawa Barat:
jabar.tribunnews.com, 2015) Paragraf 1-3
4
Avisena Ashari, Dibuat Berabad-Abad Lalu, Apakah Kincir Angin di Belanda Masih Digunakan? (bobo.grid.id,
2019) Paragraf 3
7

Gambar 3.4 Kenampakan Kincir Angin di Belanda

Meskipun kincir angin pada Farmhouse hanya sebatas hiasan yang digunakan
untuk berswafoto saja. Dalam artian, tidak berfungsi sebagaimana kincir angin
yang berada di Belanda. Namun, secara looks like konstruksi hampir menyerupai
kincir angin dari negeri tersebut.

Gambar 3.5 Kelompok 27 berfoto bersama di spot Kincir Angin Farmhouse

3. Bangunan-Bangunan Eropa
Bangunan-bangunan seperti ini sesungguhnya hampir tersebar di seluruh lokasi
Farmhouse. Ada yang berupa Gedung yang digunakan sebagai tempat
persewaan pakaian khas bergaya Eropa sekaligus sebagai cafe, menara seperti
bagian pada ujung kastil, rumah-rumah biasa bergaya khas Eropa, dan rumah
Hobbit seperti
8
pada film The Lord of The Rings yang sesungguhnya berada di Matamata,
Selandia Baru.

Gambar 3.6 Tiga anggota kelompok 27 di depan tempat persewaan baju serta café
dengan gaya bangunan bernuansa Eropa

Gambar 3.7 Kenampakan pemandangan dari atas menara


9

Gambar 3.8 Foto salah satu anggota di depan rumah bergaya Eropa

Gambar 3.9 Foto salah satu anggota di depan Rumah Hobbit Farmhouse

4. Balon Udara
Merupakan sebuah wisata yang banyak dicari oleh semua orang. Destinasi
balon udara yang paling terkenal saat ini berada di Cappadocia, Turki.
Sedangkan, balon udara sendiri ditemukan oleh Joseph Montgolfier dan
Stephen Montgolfier dari Prancis Selatan pada tahun 1783 dengan tujuan
penciptaan agar dapat menggapai awan.5

10

Gambar 3.10 Pemandangan Balon Udara di Cappadocia, Turki

Namun, seperti pada pembahasan sebelumnya bahwa Farmhouse memang


ditujukan untuk . Maka, rakyat Indonesia tidak perlu jauh-jauh menuju
Cappadocia jika ingin melihat balon udara dan sekedar berfoto saja. Karena,
balon udara di tempat ini tidak dapat diterbangkan seperti yang di Cappadocia.

Gambar 3.11 Foto Balon Udara di Farmhouse

5
Niken Bestari, Sejarah Penemuan Balon Udara, Penumpang Pertamanya Bukan Manusia (bobo.grid.id, 2022)
Paragraf 1-3
5. Petting Zoo
Sebuah tempat yang memang dikhususkan untuk memberi makan, berswafoto,
bermain, atau sekedar melihat-lihat hewan yang ada. Hewan tersebut antara
lain, domba, kelinci, guinea pig, beberapa jenis burung, serta reptil. Uniknya,
beberapa kandang khusus hewan ternak memang sengaja dibuat mirip dengan
model kandang peternakan yang ada di Eropa.

11

Gambar 3.12 Foto salah satu anggota kelompok 27 bersama kelici di Farmhouse

Gambar 3.13 Foto beberapa reptil di Farmhouse


Gambar 3.14 Foto beberapa jenis burung di Farmhouse

12

Gambar 3.15 Foto domba di Farmhouse

6. Pabrik Kue
Meskipun satu tempat ini keluar dari konteks tujuan didirikannya Farmhouse,
tetapi menurut kami tempat ini tidak kalah penting. Ya, oleh-oleh dari tempat
ini yang berupa kue dibuat langsung di pabrik yang berada disini. Jadi,
kualitas kue di tempat ini tentunya tidak usah dipertanyakan lagi
kesegarannya.
Gambar 3.16 Kegiatan pembuatan kue di Farmhouse

13
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Farmhouse merupakan salah satu destinasi wisata yang berlokasi di Lembang,
Bandung Barat yang berisi berbagai spot terkenal yang berada di wilayah benua Eropa.
Ternyata, tujuan dari didirikannya Farmhouse sendiri memang mengenalkan kepada
masyarakat mengenai budaya Eropa baik melalui asitektur tiruan, kebiasaaan atau tradisi
yang dituangkan kepada salah satu sportnya dan sebagainya. Nah, untuk mendukung
tujuan tersebut maka disediakan beberapa sarana atau spot di Farmhouse antara lain,
gembok cinta, kincir angin, bangunan-bangunan bergaya eropa, balon udara, dan petting
zoo.

B. SARAN
Menurut kami, ada beberapa kekurangan dari destinasi wisata ini. Yang pertama ialah
lahan parkir yang cukup sempit sehingga jika pengunjung membeludak, maka dapat
membuat pengunjung yang ingin ke tempat ini akan bingung hanya untuk mencari parkir.
Oleh karena itu, kami menyarankan agar ada satu tempat khusus parkir lagi walaupun
berbeda lokasi dari destinasi wisata (dengan catatan masih di wilayah destinasi wisata
dan dapat dengan mudah dijangkau dengan berjalan kaki dari tempat parkir) apabila tidak
memungkinkan adanya pelebaran lahan untuk tempat parkir di tempat yang sama dengan
destinasi. Yang kedua ialah petugas untuk menyobek tiket kurang banyak. Seperti apa
yang kami alami kemarin, kami perlu menunggu cukup lama untuk antri masuk. Untuk
itu, saran kami pada destinasi wisata ini ialah untuk menambahkan petugas lagi untuk
menyobek tiket.
14

DAFTAR PUSTAKA

Binus University, 21 September 2014. Cultural Studies, paragraf 1-2.

Wawancara dengan salah satu stuff Farmhouse, tanggal 26 Maret 2022 pukul 13.15
WIB.

Herdiana, Deddy. 2015. Demi Lestarikan Sejarah, Ratusan Ribu Gembok Cinta di
Paris Dibongkar. Jawa Barat: jabar.tribunnews.com.

Ashari, Avisena. 2019. Dibuat Berabad-Abad Lalu, Apakah Kincir Angin di Belanda
Masih Digunakan? bobo.grid.id, paragraf 3.

Bestari, Niken. 2022. Sejarah Penemuan Balon Udara, Penumpang Pertamanya Bukan
Manusia. bobo.grid.id, paragraf 1 dan 3.
15

LAMPIRAN

1. Gambar 3.1 Kelompok 27 berfoto bersama di spot Gembok Cinta Farmhouse.............6


2. Gambar 3.2 Gembok Cinta Farmhouse...........................................................................6
3. Gambar 3.3 Gembok Cinta di Pont des Art, Paris, Prancis.............................................7
4. Gambar 3.4 Kenampakan Kincir Angin di
Belanda........................................................8
5. Gambar 3.5 Kelompok 27 berfoto bersama di spot Kincir Angin
Farmhouse................8
6. Gambar 3.6 Tiga anggota kelompok 27 di depan tempat persewaan baju serta café
dengan gaya bangunan bernuansa
Eropa.........................................................................9
7. Gambar 3.7 Kenampakan pemandangan dari atas
menara..............................................9
8. Gambar 3.8 Foto salah satu anggota di depan rumah bergaya
Eropa..............................9
9. Gambar 3.9 Foto salah satu anggota di depan Rumah Hobbit
Farmhouse......................10
10. Gambar 3.10 Pemandangan Balon Udara di Cappadocia, Turki………………………
10
11. Gambar 3.11 Foto Balon Udara di Farmhouse..………………………………………
11
12. Gambar 3.12 Foto salah satu anggota kelompok 27 bersama kelici di Farmhouse……
11
13. Gambar 3.13 Foto beberapa reptil di Farmhouse……………………………………..12
14. Gambar 3.14 Foto beberapa jenis burung di
Farmhouse……………………………...12
15. Gambar 3.15 Foto domba di Farmhouse………………………………………………
12
16. Gambar 3.16 Kegiatan pembuatan kue di Farmhouse…………………………………
13

16

Anda mungkin juga menyukai