Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN

KUNJUNGAN KERJA LAPANGAN (KKL)


Bali, 19 – 23 JUNI 2023

Disusun untuk memenuhi tugas KKL


Sebagai syarat mengikuti Ujian Madrasah (UM)
Tahun Pelajaran 2023/2024

Disusun Oleh :
1. Adelia Yuliani
2. Ahmad Fauzan
3. Alfin Nadhiful Ikhsan
4. Amira Fathin Hanina Purwanto
5. Anindya Sifa Maharani
6. Annisa Tri Andayani

MADRASAH ALIYAH NAHDLATUL ‘ULAMA’ 01


BANYUPUTIH
KABUPATEN BATANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga karya tulis yang
berjudul Laporan Kegiatan Kunjungan Kerja Lapangan (KKL) ini dapat
diselesaikan sesuai rencana.
Kami menulis Laporan ini bertujuan untuk menambah wawasan para
pembaca tentang betapa kayanya adat dan kebudayaan di Indonesia dan tentu saja
juga untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada kami.
Karya tulis sederhana ini disusun dalam rangka hasil dari kegiatan KKL
yang meliputi ; 1). Kunjungan ke Kampus UIN Wahid Hasyim 2). Ziarah dan 3).
Kunjungan budaya. Dan tentu dalam pengumpulan data atau waktu mengadakan
penelitian, penulis menjumpai suka duka yang menambah pengalaman penulis.
Dalam penyelesaian karya tulis ini, penulis memperoleh bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan yang maha Esa
2. Bapak Mukhsin, S.Ag., M.Pd.I selaku Kepala MA NU 01 BANYUPUTIH
3. Bapak Miftahul Atiq, M.Pd.I selaku Kegiatan KKL yang telah mengadakan
kegiatan ini
4. Ibu. Faridah, S.Pd.I selaku guru pembimbing yang telah memberikan
dorongan dan bantuan dalam penulisan karya tulis ini
5. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan dan bantuan material dalam
pembuatan karya tulis ini, serta
6. Teman-teman XII MIPA dan pihak lain yang turut mendukung kami dan
memberi motivasi kepada kami.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan adanya kritik atau saran
perbaikan demi kesempurnaan laporan ini. akhir kata, semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Banyuputih,
Penulis

ii
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU

MA NU 01 BANYUPUTIH
TERAKREDITASI A
Nomor : 220/BAP-SM/X/2016 NSM : 131233250004 NPSN : 20364930
Alamat : Jl. Lapangan 9a Banyuputih Telp. 0285-6689045 Kodepos : 51271
Websites : manubanyuputih.id Email : manubanyuputih@gmail.com

LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kunjungan Kerja Lapangan (KKL) ini telah di periksa dan disahkan oleh
guru pembimbing dan ketua panitia KKL serta diketahui oleh Kepala MA NU 01
Banyuputih pada :
Hari : ........................................................
Tanggal : ........................................................

dan dinyatakan di terima sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Madrasah (UM)
Tahun Pelajaran 2023/2024

Banyuputih ............................ 2023


Mengesahkan,

Guru Pembimbing Ketua Panitia KKL

Faridah, S.Pd.I Miftahul Atiq, M.Pd.I

Mengetahui,
Kepala MA NU 01 Banyuputih,

Mukhsin, S.Ag, M.Pd.I.


NIP. 19710514 20071 01 001

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................i


LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar Belakang .............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................1
1.3 Tujuan Penulis..............................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.........................................................................2
1.5 Metode Penulisan..........................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
2.1 UNWAHAS..................................................................................3
2.2 Makam KH. Wahab Chasbullah...................................................7
2.3 Danau Beratan Bedugul dan Pura Ulundanu..............................12
2.4 Tari Barong.................................................................................14
2.5 Pantai Pandawa...........................................................................14
2.6 GWK...........................................................................................15
2.7 Pura Tanah Lot............................................................................18

BAB III PENUTUP13


3.1 Kesimpulan.................................................................................20
3.2 Saran...........................................................................................20

DAFTAR PUSAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kunjungan kerja lapangan (KKL) adalah suatu bentuk kegiatan yang
memberikan pengalaman belajar untuk siswa siswi. KKL dilaksanakan setiap
1 tahun sekali, KKL wajib di ikuti oleh seluruh siswa MA NU 01 Banyuputih.
Dalam KKL ini di harapkan semua siswa mendapat wawasan yang luas dan
mengenal dunia luar.
Hal ini tentunya membantu siswa untuk mendapat gambaran mengenai
cara berbicara dengan sopan kepada orang yang tidak mereka kenal. sehingga
kelak mereka bisa menjadi anak yang sopan dan di siplin kepada orang yang
lebih tua/orang yang tidak mereka kenal.
Diharapkan siswa dapat mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat
selama KKL berlangsung. Kegiatan KKL ini harus dirasakan sebagai
pengalaman belajar baru yang tidak diperoleh di MA NU 01 Banyuputih.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Universitas Wahid Hasyim
 Dimana lokasi UNWAHAS ?
 Bagaimana sejarah berdirinya UWAHAS ?
 Apa saja fakultas yang ada di UWAHAS ?
1.2.2 Makam KH. Wahab Chasbullah
 Dimana lokasi makam KH. Wahab Chasbullah ?
 Biografi KH. Wahab Chasbullah
1.2.3 Danau Beratan Bedugul dan Pura Ulundanu
 Dimana lokasi danau Bedugul dan pura Ulundanu ?
 Bagaimana sejarah danau Bedugul dan pura Ulundanu ?
1.2.4 Tari Barong
 Apa yang diceritakan dari tari tersebut

1
1.2.5 Pantai Pandawa
 Apa saja keindahan yang dinikmati di Pantai Pandawa
 Dimana lokasi Pantai Pandaw
1.2.6 GWK
 Apa saja tempat-tempat yang dapat dikunjungi di GWK ?
 Dimana lokasi GWK?
1.2.7 Pura Tanah Lot
 Dimana lokasi Pura Tanah Lot ?
 Bagaimana sejarah pendirian Pura Tanah Lot?

1.3 Tujuan Penulisan


 Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang tidak diajarkan
di sekolah.
 Untuk menambah pengalaman serta membiasakan belajar secara
langsung mengenal tempat-tempat bersejarah dan budaya setempat
dengan cara berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
 Menumbuhkan rasa cinta tanah air

1.4 Manfaat Penulisan


 Menambah ilmu pengetahuan, wawasan yang umum dan luas.
 Mengenal daerah-daerah yang indah dan dipelihara di Indonesia.
 Mengetahui asal usul dari tempat wisata.
 Mempererat keakraban dengan teman satu sekolah.
 Dapat melakukan interview secara langsung dengan pemandu wisata.

1.5 Metode Penulisan


 Metode observasi langsung.
 Metode wawancara.
 Metode studi kepustakaan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 UNWAHAS

1. Dimana lokasi UNWAHAS


Universitas Wahid Hasyim adalah sebuah Perguruan Tinggi Swasta di
Indonesia yang berlokasi di Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia.
Universitas Wahid Hasyim Semarang yang lebih dikenal dengan slogan
“Kampus ASWAJA”, mulai beroperasi sebagai sebuah Lembaga
Pendidikan Tinggi pada tahun akademik 2000-2001.\
Alamat: Jl. Menoreh Tengah X No.22, Sampangan, Kec.
Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah 50232

2. Bagaimana sejarah berdirinya UNWAHAS


Di dalam Anggaran Dasar Nahdlatul Ulamat Bab IV Pasal 6
ditetapkan bahwa dalam upaya mencapai tujuan Nahdlatul Ulama salah
satu usahanya adalah di bidang pendidikan, pengajaran dan kebudayaan.
Untuk terwujudnya kebudayaan yang sesuai dengan ajaran Islam, sehingga
mampu membina dan mengembangkan manusia muslim yang bertaqa,
berbudi luhur , berpengetahuan luas dan terampil, serta berguna bagi
agama, bangsa dan Negara, perlu dilakukan melalui penyelenggaraan
pendidikan tinggi. Keputusan ini ternyata sudah diamanatkan dalam setiap

3
muktamar NU maupun konferensi-konferensi wilayah yang dituangkan
dalam setiap program kerjanya.
Untuk merealisasikan amanat tersebut, pada tanggal 7 Mei 1999 di
Semarang didirikanlah Yayasan Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama Jawa
T engah yang disahkan dengan Akte Notaris Tri Joko Subandrio, S.H.,
nomor 13 tahun 1999 tertanggal 7 Mei 1999.
Yayasan tersebut melakukan persiapan untuk berdirinya sebuah
perguruan tinggi dan langkah awal disepakati pendirian Politeknik
Nahdlatul Ulama yang selanjutnya dikembangkan menjadi sebuah
Universitas NU.
Pada tanggal 11 Mei 1999, Ketua Pengurus Wilayah NU Jawa Tengah
Drs. H. Ahmad menugaskan Ketua LP Maarif NU Jawa Tengah Drs. HM.
Chabib Toha, MA dan Drs. Mudzakir Ali, MA sebagai sekretaris Yayasan
untuk berkonsultasi kepada Ketua Umum PBNU, KH. Abdurrahman
Wahid di Jakarta tentang rencana pendirian Politeknik NU. Hasil
konsultasi Ketua Umum PBNU justru memerintahkan untuk mendirikan
Universitas dan membuat proposal untuk kepentingan dimaksud.
Pada tanggal 12 Juli 1999 Ketua YPTNU Drs. KH. Syamsuddin
Anwar , Sekretaris YPTNU, Drs. Mudzakir Ali, MA dan Mahmutarom
HR, SH, MH Wakil Ketua Panitia Pendiri, berkonsultasi kepada Ketua
Umum PBNU yang menggariskan hal-hal sebagai berikut:
1. Untuk nama Universitas, jangan memakai nama Islam atau NU, tetapi
jadikanlah Islam dan NU sebagai ruhnya.
2. Nama yang tepat bagi universitas tersebut, diperintahkan untuk
konsultasi dengan para ulama dan tawassul kepada Almarhum KH.
Sholeh Darat;
3. Perlu diatur ketegasan hubungan hirarkhi antara Universitas dan
Yayasannya dengan NU baik PWNU maupun PBNU yang tertuang
dalam akta notaries, meski pun tetap mengindahkan kemandirian
Yayasan dalam pengelolaan Universitas;

4
4. Ketua Umum PBNU menyanggupi mencarikan dana untuk pengadaan
lahan seluas 10-20 ha dan pengembangan Gedung Rektorat, satu
gedung perkuliahan serta dana operasinal awal sebagai persyaratan
pendirian;
5. Awal perkuliahan, disetujui dibuka pada tahun akademik 2000/2001
6. Untuk pengaturan teknis selanjutnya ditugaskan Ketua PBNU, Fajrul
Falakh, SH, MA, M.Sc sebagai konsultan.

Setelah Pengurus Yayasan dan Panitia Pendiri berkonsultasi dengan


Ketua Umum PBNU tersebut, maka diambil langkah-langkah sbb:
1. Melalui beberapa kali wasilah dan musyawarah mengenai nama
Universitas antara lain Universitas Nusantara, Universitas Duta
Bangsa, Universitas Kebangsaan dan Universitas Wahid Hasyim.
Akhirnya disepakati nama Universitas Wahid Hasyim, dengan
pertimbangan beliau adalah salah seorang Pendiri Republik Indonesia.
Tokoh Agama dari kalangan NU yang Nasionalis. Nama tersebut
disetujui PBNU pada forum konsultasi pada tanggal 6 Agustus 1999.
2. Mengenai hubungan hirarkhi universitas/yayasan dengan PWNU dan
PBNU, dilakukan penyempurnaan terhadap Akta Notaris yang
dituangkan dalam Akta No. 56 T ahun 1999 tanggal 9 Nopember 1999.
a. Apa saja fakultas yang ada di UNWAHAS
Ekonomi:,Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,Teknik,Pertanian,armasi
dengan Program Studi Farmasi (S1)
b. Program Studi Baru. Adapun program studi yang diajukan meliputi
10 program studi, yaitu:
1. Program Studi Manajemen (S1)
2. Program Studi Akuntansi (D3)
3. Program Studi Perpajakan (D3)
4. Program Studi Komunikasi (D3)
5. Program Studi Teknik Informatika (S1)
6. Program Studi Teknik Komputer (D3)

5
7. Program Studi Teknik Sipil (D3)
8. Program Studi Agrobisnis (D3)
9. Program Studi Produksi dan Teknologi Pakan Ternak (D3)
10. Program Studi Farmasi (S1)
Untuk memantapkan rencana pembukaan program studi tersebut,
Pengurus Yayasan dan Panitia yang terdiri KH. Syamsuddin
Anwar , Drs. Mudzakir Ali, MA dan Drs. H. Noor Ahmad, MA
berkonsultasi dengan Kopertis Wilayah VI yang menghasilkan
persetujuan rencana Fakultas dengan 10 program studi sebagai
berikut:
1) Fakultas Ekonomi:
a. Program Studi Manajemen (S1)
b. Program Studi Akuntansi (S1)
2) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik:
a. Program Studi Ilmu Politik (S1)
b. Program Studi Ilmu Hubungan Internasional (S1)
3) Fakultas Teknik :
a. Program Studi Teknik Mesin (S1)
b. Program Studi Teknik Kimia (S1)
c. Program Studi Teknik Elektronika (DIII)
4) Fakultas Pertanian :
a. Program Studi Agrobisnis/Sosial Ekonomi Pertanian (S1)
b. Program Studi Produksi dan Teknologi Pakan Ternak
(DIII)

6
2.2 Makam KH. Wahab Chasbullah

1. Dimana Lokasi Makam KH. Wahab Chasbullah


Makam beliau berada di kawasan pondok Pesantren Bahrul Ulum
Tambakberas Jombang tepatnya di jalan Kyai Haji Wahab Chasbullah
No.80, Tambak Rejo, Kec. Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur
2. Biografi KH. Wahab Chasbullah
Kiai Haji Abdul Wahab Hasbullah (KH Abdul Wahab Chasbullah
Kyai Wahab) adalah seorang ulama pendiri Nahdatul Ulama. KH Abdul
Wahab Hasbullah adalah seorang ulama yang berpandangan modern,
da’wahnya dimulai dengan mendirikan media massa atau surat kabar,
yaitu harian umum “Soeara Nahdlatul Oelama” atau Soeara NO dan Berita
Nahdlatul Ulama. Bersama dengan KH Hasyim Asy’ari menghimpun
tokoh pesantren dan keduanya mendirikan Nahdlatul Ulama (Kebangkitan
Ulama) pada tahun 1926. Kiai Wahab juga berperan membentuk Majelis
Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi).
Pada masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan, Kiai Wahab
bersama Hasyim Asy’ari dari Jombang dan Kiai Abbas dari Cirebon
merumuskan Resolusi Jihad sebagai dukungan terhadap perjuangan
kemerdekaan. Sesudah Hasyim Asy’ari meninggal dunia, Kiai Wahab
menjadi Rais Am NU. Dia meningkatkan dukungan NU kepada
Pemerintah Indonesia dalam memenangi perang melawan Pemerintah
Belanda.

7
KH Abdul Wahab Hasbullah lahir di Jombang, Jawa Timur pada 31
Maret 1888. Ayahnya adalah KH Hasbulloh Said, Pengasuh Pesantren
Tambakberas Jombang Jawa Timur, sedangkan Ibundanya bernama Nyai
Latifah. Dan mempunyai cicit bernama Rizky Fadlullah
Kiai Haji Abdul Wahab Hasbullah juga seorang pelopor dalam
membuka forum diskusi antar ulama, baik di lingkungan NU,
Muhammadiyah dan organisasi lainnya. Ia belajar di Pesantren Langitan
Tuban, Pesantren Mojosari Nganjuk, Pesantren Tawangsari Sepanjang,
belajar pada Syaikhona R. Muhammad Kholil Bangkalan Madura, dan
Pesantren Tebuireng Jombang di bawah asuhan Hadratusy Syaikh KH. M.
Hasyim Asy‘ari. Disamping itu, Kyai Wahab juga merantau ke Makkah
untuk berguru kepada Syaikh Mahfudz at-Tirmasi dan Syaikh Al-Yamani
dengan hasil nilai istimewa.
KH. Abdul Wahab Hasbulloh merupakan bapak Pendiri NU Selain itu
juga pernah menjadi Panglima Laskar Mujahidin (Hizbullah) ketika
melawan penjajah Jepang. Ia juga tercatat sebagai anggota DPA bersama
Ki Hajar Dewantoro. Tahun 1914 mendirikan kursus bernama “Tashwirul
Afkar”.
Tahun 1916 mendirikan Organisasi Pemuda Islam bernama Nahdlatul
Wathan, kemudian pada 1926 menjadi Ketua Tim Komite Hijaz. KH.
Abdul Wahab Hasbulloh juga seorang pencetus dasar-dasar kepemimpinan
dalam organisasi NU dengan adanya dua badan, Syuriyah dan Tanfidziyah
sebagai usaha pemersatu kalangan Tua dengan Muda.
KH. A. Wahab Hasbullah adalah pelopor kebebasan berpikir di
kalangan Umat Islam Indonesia, khususnya di lingkungan nahdhiyyin.
KH. A. Wahab Hasbullah merupakan seorang ulama besar Indonesia. Ia
merupakan seorang ulama yang menekankan pentingnya kebebasan dalam
keberagamaan terutama kebebasan berpikir dan berpendapat. Untuk itu
kyai Abdul Wahab Hasbullah membentuk kelompok diskusi Tashwirul
Afkar (Pergolakan Pemikiran) di Surabaya pada 1914.

8
Mula-mula kelompok ini mengadakan kegiatan dengan peserta yang
terbatas. Tetapi berkat prinsip kebebasan berpikir dan berpendapat yang
diterapkan dan topik-topik yang dibicarakan mempunyai jangkauan
kemasyarakatan yang luas, dalam waktu singkat kelompok ini menjadi
sangat populer dan menarik perhatian di kalangan pemuda. Banyak tokoh
Islam dari berbagai kalangan bertemu dalam forum itu untuk
memperdebatkan dan memecahkan permasalahan pelik yang dianggap
penting.
Tashwirul Afkar tidak hanya menghimpun kaum ulama pesantren. Ia
juga menjadi ajang komunikasi dan forum saling tukar informasi antar
tokoh nasional sekaligus jembatan bagi komunikasi antara generasi muda
dan generasi tua. Karena sifat rekrutmennya yang lebih mementingkan
progresivitas berpikir dan bertindak, maka jelas pula kelompok diskusi ini
juga menjadi forum pengkaderan bagi kaum muda yang gandrung pada
pemikiran keilmuan dan dunia politik.
Bersamaan dengan itu, dari rumahnya di Kertopaten, Surabaya, Kyai
Abdul Wahab Hasbullah bersama KH. Mas Mansur menghimpun
sejumlah ulama dalam organisasi Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Tanah
Air) yang mendapatkan kedudukan badan hukumnya pada 1916. Dari
organisasi inilah Kyai Abdul Wahab Hasbullah mendapat kepercayaan dan
dukungan penuh dari ulama pesantren yang kurang-lebih sealiran
dengannya. Di antara ulama yang berhimpun itu adalah Kyai Bisri
Syansuri (Denanyar Jombang), Kyai Abdul Halim, (Leimunding Cirebon),
Kyai Alwi Abdul Aziz, Kyai Ma’shum (Lasem) dan Kyai Cholil
(Kasingan Rembang). Kebebasan berpikir dan berpendapat yang
dipelopori Kyai Wahab Hasbullah dengan membentuk Tashwirul Afkar
merupakan warisan terpentingnya kepada kaum muslimin Indonesia. Kyai
Wahab telah mencontohkan kepada generasi penerusnya bahwa prinsip
kebebasan berpikir dan berpendapat dapat dijalankan dalam nuansa
keberagamaan yang kental. Prinsip kebebasan berpikir dan berpendapat
tidak akan mengurangi ruh spiritualisme umat beragama dan kadar

9
keimanan seorang muslim. Dengan prinsip kebebasan berpikir dan
berpendapat, kaum muslim justru akan mampu memecahkan problem
sosial kemasyarakatan dengan pisau analisis keislaman.
Pernah suatu ketika Kyai Wahab didatangi seseorang yang meminta
fatwa tentang Qurban yang sebelumnya orang itu datang kepada Kyai
Bisri Syansuri. “Bahwa menurut hukum Fiqih berqurban seekor sapi itu
pahalanya hanya untuk tujuh orang saja”, terang Kyai Bisri. Akan tetapi Si
Fulan yang bertanya tadi berharap anaknya yang masih kecil bisa
terakomodir juga. Tentu saja jawaban Kyai Bisri tidak memuaskan
baginya, karena anaknya yang kedelapan tidak bisa ikut menikmati pahala
Qurban. Kemudian oleh Kyai Wahab dicarikan solusi yang logis bagi Si
Fulan tadi. “Untuk anakmu yang kecil tadi belikan seekor kambing untuk
dijadikan lompatan ke punggung sapi”, seru kyai Wahab.
Dari sekelumit cerita di atas tadi, kita mengetahui dengan jelas bahwa
seni berdakwah di masyarakat itu memerlukan cakrawala pemikiran yang
luas dan luwes. Kyai Wahab menggunakan kaidah Ushuliyyah “Maa laa
yudraku kulluh, laa yutraku julluh”, Apa yang tidak bisa diharapkan
semuanya janganlah ditinggal sama sekali. Di sinilah peranan Ushul Fiqih
terasa sangat dominan dari Fiqih sendiri.
Dari catatan sejarah berdirinya GP Ansor dilahirkan dari rahim
Nahdlatul Ulama (NU). Berawal dari perbedaan antara tokoh tradisional
dan tokoh modernis yang muncul di tubuh Nahdlatul Wathan, organisasi
keagamaan yang bergerak di bidang pendidikan Islam, pembinaan
mubaligh dan pembinaan kader. KH. Abdul Wahab Hasbullah, tokoh
tradisional dan KH. Mas Mansyur yang berhaluan modernis, akhirnya
menempuh arus gerakan yang berbeda justru saat tengah tumbuhnya
semangat untuk mendirikan organisasi kepemudaan Islam. Dua tahun
setelah perpecahan itu, pada 1924 para pemuda yang mendukung KH.
Abdul wshab hasbulloh –yang kemudian menjadi pendiri NU– membentuk
wadah dengan nama Syubbanul Wathan (Pemuda Tanah Air).

10
Organisasi inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Gerakan
Pemuda Ansor setelah sebelumnya mengalami perubahan nama seperti
Persatuan Pemuda NU (PPNU), Pemuda NU (PNU), dan Anshoru
Nahdlatul Oelama (ANO).
Nama Ansor ini merupakan saran KH. Abdul Wahab Hasbullah —
ulama besar sekaligus guru besar kaum muda saat itu, yang diambil dari
nama kehormatan yang diberikan Nabi Muhammad SAW kepada
penduduk Madinah yang telah berjasa dalam perjuangan membela dan
menegakkan agama Allah. Dengan demikian ANO dimaksudkan dapat
mengambil hikmah serta tauladan terhadap sikap, perilaku dan semangat
perjuangan para Sahabat Nabi yang mendapat predikat Ansor tersebut.
Gerakan ANO harus senantiasa mengacu pada nilai-nilai dasar sahabat
Ansor, yakni sebagi penolong, pejuang dan bahkan pelopor dalam
menyiarkan, menegakkan dan membentengi ajaran Islam.
Meski ANO dinyatakan sebagai bagian dari NU, secara formal
organisatoris belum tercantum dalam struktur organisasi NU. Baru pada
Muktamar NU ke-9 di Banyuwangi, tepatnya pada tanggal 10 Muharram
1353 H atau 24 April 1934, ANO diterima dan disahkan sebagai bagian
(departemen) pemuda NU. Dimasukkannya ANO sebagai salah satu
departemen dalam struktur kelembagaan NU berkat perjuangan kiai-kiai
muda seperti KH. Machfudz Siddiq, KH. A. Wahid Hasyim, KH. Dachlan.
Kiai Haji Abdul Wahab Hasbullah wafat di Jombang pada 29
Desember 1971. Beliau dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 7
November 2014 oleh Presiden Joko Widodo bersama dengan Djamin
Ginting, Sukarni Kartodiwirjo, dan HR Muhammad Mangundiprojo.

11
2.3 Danau Beratan Bedugul dan Pura Ulundanu

1. Dimana lokasi Danau Bedugul dan Pura Ulundanu


Lokasinya terletak di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti,
Kabupaten Tabanan, Bali. Danau Beratan Bedugul terletak paling timur di
antara dua danau lainnya yaitu Danau Tamblingan dan Danau Buyan, yang
merupakan gugusan danau kembar di dalam sebuah kaldera besar. Danau
Beratan berada di jalur jalan provinsi yang menghubungkan Denpasar-
Singaraja serta letaknya dekat dengan Kebun Raya Eka Karya. Di tengah
danau terdapat sebuah pura yaitu Pura Ulun Danu, yang merupakan tempat
pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai pemberi kesuburan.

2. Bagaimana sejarah Danau Bedugul dan Pura Ulundanu


a. Sejarah Singkat Dari Nama Bedugul
Ada beberapa cerita yang menyebutkan sejarah asal-usul nama
tempat wisata ini sehingga disebut Bedugul. Cerita pertama adalah,
Bedugul diambil dari dua kata “Bedug” karena keberadaan kelompok
komunitas Muslim di sekitar Bedugul dan “Kul” dari Kul-kul yang
merupakan alat komunikasi tradisional untuk orang Bali yang
fungsinya hampir sama, yaitu sebagai kentongan. Penggabungan dua
kata ini kemudian menjadikan nama daerah ini disebut Bedugul.Kisah
sejarah lainnya adalah asal usul nama Bedugul, yaitu pada zaman kuno

12
ada seorang raja yang sedang mandi di Danau Beratan dan secara tidak
sengaja terlihat oleh penduduk setempat, sementara mereka
mengatakan bedogol sang Raja terlihat. Itulah beberapa versi
penamaan tempat wisata Bedugul.
b. Sejarah Pura Ulun Danu Beratan
Seperti tertulis di atas, bahwa di Danau Beratan ada sebuah kuil
bernama Pura Ulun Danu. Di halaman depan candi, tepat di sisi kiri
Ulun Danu Beratan, ada sarkofagi dan papan batu, yang diperiksa dari
zaman megalitik, sekitar 500 tahun SM. Dalam pengusiran Babad
Mengwi, ia menjelaskan bahwa I Gusti Agung Putu, yang merupakan
pendiri kerajaan Mengwi, mendirikan sebuah kuil di tepi Danau
Beratan, sebelum ia mendirikan Pura Taman Ayun. Di Lontar Babad
Mengwi tidak disebutkan secara pasti kapan ia mendirikan Pura Ulun
Danu Beratan, tetapi yang ditemukan dalam pengusiran Babad
Mengwi tidak disebutkan secara pasti kapan ia mendirikan Pura Ulun
Danu Beratan, tetapi yang ditemukan dalam pengusiran Babad
Mengwi adalah pendirian Pura Taman Ayun, yang upacaranya
diadakan di Anggara Kliwon Medangsia di Saka Sad Bhuta Yaksa
Dewa yaitu Saka pada 1556 atau 1634 M.
Berdasarkan uraian dalam pengusiran tersebut, dilihat bahwa Pura
Ulun Danu Beratan didirikan sebelum tahun Saka 1556, oleh I Gusti
Agung Putu. Sejak berdirinya candi, kerajaan Mengwi telah menjadi
terkenal, dan I Gusti Agung Putu menerima gelar bangsanya “I Gusti
Agung Sakti”. Sampai sekarang, Pura Ulun Danu telah menjadi tempat
wisata di Bedugul yang sering dikunjungi oleh wisatawan lokal dan
asing.

13
2.4 Tari Barong

1. Apa yang diceritakan dari tari tersebut


Tari Barong merupakan peninggalan kebudayaan pra-Hindu yang
melambangkan pertempuran antara kebaikan (dharma) dan keburukan
(adharma). Menurut keyakinan masyarakat Bali, khususnya yang
beragama Hindu, kebaikan dan keburukan selalu berdampingan atau
disebut juga sebagai Rwa Bhineda. Kata Barong berasal dari kata
bahruang yang berarti beruang.Tari Barong menceritakan tentang
pertarungan antara Barong dan Rangda, juga dilengkapi dengan tokoh-
tokoh lainnya, seperti kera (sahabat Barong), Dewi Kunti, Sadewa (anak
Dewi Kunti) serta para pengikut Rangda. Dalam tarian ini, Barong
melambangkan kebaikan dimana penari menggunakan kostum binatang
berkaki empat dan keburukan yang dilambangkan dengan Rangda, yaitu
sosok menyeramkan dengan dua taring runcing mulutnya.

2.5 Pantai Pandawa

14
1. Apa saja keindahan yang dapat dinikmati di pantai Pandawa
a. Deretan tebing kapur yang memukau
b. Air laut dan ombak yang tenang dan jernih
c. Pasir putih bertekstur seperti bubuk mutiara yang sangat bersih.
d. Airnya berwarna biru kehijauan sejernih kristal.
2. Dimana lokasi pantai Pandawa
Pantai Pandawa terletak di Desa Kutuh, Kuta Selatan, Badung,
Bali. Pantai ini bisa ditempuh selama 30 menit dari Nusa Dua dan
Uluwatu. Sedangkan dari Bandara Ngurah Rai Bali berjarak 40 menit.
Berkendara dari Canggu, Seminyak, dan Kuta hanya membutuhkan waktu
30 menit sampai satu jam. Traveler bisa menggunakan transportasi roda
dua maupun roda empat. Biasanya wisatawan menggunakan jasa
penyewaan mobil ataupun motor untuk mengunjungi Pantai Pandawa

2.6 GWK

1. Apa saja tempat-tempat yang dapat dikunjungi di GWK


GWK Cultural Park yang dimiliki oleh group PT. Alam Sutera Realty
Tbk. ini mempunyai beberapa tempat rekreasi di antaranya:
a. Plaza Wisnu
Plaza Wisnu adalah titik tertinggi di dalam kawasan GWK di mana
terdapat potongan patung Dewa Wisnu setinggi 23 meter.

15
Karena lokasinya yang tinggi, Anda dapat melihat panorama
sekitarnya. Patung Wisnu, sebagai titik pusat dari Plaza Wisnu,
dikelilingi oleh air mancur dan sumber mata air suci yang tidak pernah
kering bahkan pada musim kemarau.
Parahyangan Somaka Giri terletak di area Plaza Wisnu. Tempat
yang disucikan oleh masyarakat sekitar ini secara historis telah
dipercaya sebagai air suci yang dapat menjadi berkat dengan kekuatan
magis yang kuat untuk menyembuhkan bermacam penyakit.
b. Street Theater
Street Theater adalah titik awal dan akhir kunjungan ke Taman
Budaya Garuda Wisnu Kencana. Di sini kita dapat menemukan banyak
toko dan restoran di satu tempat dan dimana semua perayaan terjadi.
Anda bisa mendapatkan souvenir Bali dan merchandise GWK
khususnya di Kencana Souvenirs. Kita bahkan dapat menemukan spa
Bali dan produk aromaterapi di toko ini. Sementara di sini, mengapa
tidak mencoba pijat refleksi kaki Bali setelah berjalan-jalan.
c. Lotus Pond
Lotus Pond adalah area outdoor terbesar di Garuda Wisnu Kencana
(GWK). Dengan demikian, Lotus Pond adalah tempat yang tepat untuk
mengadakan acara outdoor skala besar.
Selama bertahun-tahun, GWK telah dipercaya untuk acara skala
besar diadakan, baik nasional maupun internasional, acara di Lotus
Pond seperti konser musik, pertemuan internasional, partai besar.
Lotus Pond adalah tempat yang unik dengan pilar batu kapur di sisi
dan patung megah Garuda di latar belakang.
d. Indraloka Garden
Taman ini diberi nama Indraloka karena pemandangan panorama
yang indah. Indraloka Garden adalah salah satu tempat paling favorit
di Garuda Wisnu Kencana untuk mengadakan pesta kecil menengah,
pengumpulan dan upacara pernikahan. Kita bisa melihat pemandangan
Bali dari atas Indraloka Garden.

16
e. Amphitheatre
Amphitheatre adalah tempat di luar ruangan untuk pertunjukan
khusus dengan akustik yang dirancang dengan baik. Setiap sore Anda
bisa menonton tari Kecak yang terkenal dan gratis yaitu sekitar pukul
18.30 s/d 19.30 WITA. Bahkan Tari Kecak ini dapat dikolaborasikan
dengan tarian daerah lainnya.
f. Tirta Agung
Tirta Agung adalah ruang luar yang sempurna untuk acara
menengah. Lokasinya yang berdekatan dengan ticket counter Plaza
Bhagawan kerap dimanfaatkan sebagai lokasi drop off dan parkir
kendaraan pengunjung.
g. Tirta Amertha
Tirta Amertha merupakan gerbang masuk utama untuk menuju ke
dalam kawasan GWK Cultural Park. Di lokasi ini terdapat miniatur
patung Garuda Wisnu Kencana yang dihiasi dengan air mancur. Lokasi
Tirta Amertha merupakan salah satu photo spot favorit para
pengunjung sebelum masuk ke dalam kawasan. Di seblah timur,
terdapat diinding besar yang dihiasi dengan lukisan mural bergambar
kisah Ramayana. Sementara di sisi barat terdapat Kencana Souvenir
Shop, dimana pengunjung dapat memilih berbagai oleh-oleh dan
cendera mata untuk dibawa pulang.
h. Bali Parade
Sebuah pertunjukkan dimana beberapa penari dan pembawa alat
musik mengelilingi area GWK. Parade ini menunjukkan bagaimana
persiapan masyarakat Bali sebelum melakukan sembahyang. Disini
para penari membawa beberapa sesajen yang biasa disuguhkan saat
sembahyang. Tepat di depan patung Dewa Wisnu, para penari ini
mulai melakukan pertunjukkan tari.

17
2. Dimana lokasi GWK
GWK terletak di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan,
Kabupaten Badung, kira-kira 40 kilometer di sebelah selatan Denpasar,
ibu kota provinsi Bali.

2.7 Pura Tanah Lot

1. Dimana lokasi Pura Tanah Lot


Pura Tanah Lot terletak di Desa Beraban, Kecamatan Kediri,
Kabupaten Tabanan, sekitar 13 kilometer di sebelah selatan Kota Tabanan.
2. Bagaimana sejarah pendirian Pura Tanah Lot
Dikisahkan pada abad ke -15, Bhagawan Dang Hyang Nirartha atau
dikenal dengan nama Dang Hyang Dwijendra melakukan misi penyebaran
agama Hindu dari pulau Jawa ke pulau Bali.Pada saat itu yang berkuasa di
pulau Bali adalah Raja Dalem Waturenggong. Beliau sangat menyambut
baik dengan kedatangan dari Dang Hyang Nirartha dalam menjalankan
misinya, sehingga penyebaran agama Hindu berhasil sampai ke pelosok –
pelosok desa yang ada di pulau Bali.
Dalam sejarah Tanah Lot, dikisahkan Dang Hyang Nirartha, melihat
sinar suci dari arah laut selatan Bali, maka Dang Hyang Nirartha mencari
lokasi dari sinar tersebut dan tibalah beliau di sebuah pantai di desa yang
bernama desa Beraban Tabanan.Pada saat itu desa Beraban dipimpin oleh

18
Bendesa Beraban Sakti, yang sangat menentang ajaran dari Dang Hyang
Nirartha dalam menyebarkan agama Hindu. Bendesa Beraban Sakti,
menganut aliran monotheisme.Dang Hyang Nirartha melakukan meditasi
di atas batu karang yang menyerupai bentuk burung beo yang pada
awalnya berada di daratan.Dengan berbagai cara Bendesa Beraban ingin
mengusir keberadaan Dang Hyang Nirartha dari tempat meditasinya.
Menurut sejarah Tanah Lot berdasarkan legenda Dang Hyang Nirartha
memindahkan batu karang (tempat bermeditasinya) ke tengah pantai
dengan kekuatan spiritual. Batu karang tersebut diberi nama Tanah Lot
yang artinya batukarang yang berada di tengah lautan.Semenjak peristiwa
itu Bendesa Beraban Sakti mengakui kesaktian yang dimiliki Dang Hyang
Nirartha dengan menjadi pengikutnya untuk memeluk agama Hindu
bersama dengan seluruh penduduk setempat.
Dikisahkan di sejarah Tanah Lot, sebelum meninggalkan desa
Beraban, Dang Hyang Nirartha memberikan sebuah keris kepada bendesa
Beraban. Keris tersebut memiliki kekuatan untuk menghilangkan segala
penyakit yang menyerang tanaman.Keris tersebut disimpan di Puri Kediri
dan dibuatkan upacara keagamaan di Pura Tanah Lot setiap enam bulan
sekali. Semenjak hal ini rutin dilakukan oleh penduduk desa Beraban,
kesejahteraan penduduk sangat meningkat pesat dengan hasil panen
pertanian yang melimpah dan mereka hidup dengan saling menghormati.

19
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kegiatan ini sangat berguna karena dapat dijadikan ajang belajar dengan
cara mengamati langsung tempat-tempat yang dikunjungi. Dengan adanya
kegiatan ini kita juga dapat memperoleh pengalaman belajar diluar sekolah,
dan itu lebih baik daripada terus belajar di kelas dan mau tidak mau harus
menguasai materi yang diajarkan tanpa tau bentuk pengaplikasian nyatanya

3.2 Saran
1. Dengan diadakannya kegiatan ini harusnya bisa diambil manfaatnya.
2. Kegiatan KKL hendaknya dijadikan sebagai pengembangan potensi diri,
bukan untuk ajang bersenang-senang saja.
3. Sebaiknya pada saat ditempat wisata diberikan waktu yang lebih lama,
sehingga bisa mencari informasi dan pengalaman tanpa terburu-buru

20
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Wahid_Hasyim_Semarang, diakses
pada tanggal 6 Juli 2023
https://goo.gl/maps/gjvvHicK5pj42ckM8 diakses pada tanggal 6 Juli 2023
https://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Wahid_Hasyim_Semarang diakses pada
tanggal 6 Juli 2023
https://id.wikipedia.org/wiki/Abdul_Wahab_Hasbullah, diakses pada tanggal 6
Juli 2023
https://www.gurupendidikan.co.id/danau-bedugul/, diakses pada tanggal 6 Juli
2023
https://www.balitoursclub.net/tari-barong/, diakses pada tanggal 6 Juli 2023
https://www.detik.com/bali/wisata/d-6481783/pantai-pandawa-bali, diakses pada
tanggal 6 Juli 2023
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Taman_Budaya_Garuda_Wisnu_Kencana, diakses
pada tanggal 6 Juli 2023
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tanah_Lot, diakses pada tanggal 6 Juli 2023

21

Anda mungkin juga menyukai