ABSTRAK
ABSTRACT
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebijakan Sertifikasi Guru kompetensi guru. Yaitu dengan suatu
merupakan salah satu implementasi program di namakan Program
dari Undang-Undang Nomor 14 Sertifikasi. Pemerintah menilai
Tahun 2005 Tentang Guru dan dengan kepastian tersebut bisa
Dosen. Berdasarkan hal tersebut memajukan pendidikan di Negara
seorang Guru dan Dosen yang telah Indonesia. Program sertifikasi bagi
memiliki kompetensi untuk semua guru di indonesia diharapkan
melaksanakan pelayanan pendidikan, mampu mendongkrak kualitas dari
setelah lulus uji kompetensi yang mutu guru itu sendiri, namun fakta
diselenggarakan oleh lembaga menunjukkan bahwa guru yang sudah
sertifikasi dan memiliki sertifikat. sertifikasi pun masih perlu di evaluasi
Lahirnya Undang-Undang tersebut (Menteri Pendidikan Nasional M.
menjadi kepastian akan terwujudnya Nuh).
kesejahteraan, dan peningkatan
agar menjadi manusia yang beriman menjadi faktor penentu adalah guru.
oleh mutu guru. Selain tuntutan adalah negara yang memiliki Sumber
peningkatan mutu pendidikan. Hal ini mencapai itu semua perlu adanya
dilakukan oleh guru atau pendidik Hal ini juga disebutkan dalam
melalui dua jalur yaitu jalur portofolio UU No. 14 tahun 2004 Pasal 10 ayat
dan jalur pendidikan profesi. Jalur (1) yaitu bahwa guru dituntut untuk
portofolio yaitu jalur pemerolehan memiliki kompetensi pedagodik,
sertifikasi guru yang dilakukan kompetensi kepribadian, kompetensi
dengan cara seorang guru sosial dan kompetensi professional
mengumpulkan berkas portofolio yang diperoleh melalui pendidikan
mulai dari awal mereka bekerja profesi.
sampai dia mengajukan berkas
Salah satu faktor yang
sertifikasi, yang jumlah penilaiannya
menentukan keberhasilan suatu
minimal 850 poin dan masa kerja
negara menjadi negara maju dan
minimal 18 tahun. Sedang untuk jalur
mampu mengatasi permasalahan yang
pendidikan dilakukan dengan
timbul adalah kualitas berpikir
mengikuti pendidikan profesi selama
masyarakat. Salah satu cara
1 tahun di perguruan tinggi yang
meningkatkan kualitas pendidikan
ditunjuk.
adalah peningkatan kualitas guru,
Tidak hanya kualifikasi karena guru memiliki peranan sentral
akademik, guru juga harus memiliki dalam proses pembelajaran di
kompetensi pedagogik, kompetensi sekolah. Guru berperan sebagai
kepribadian, kompetensi profesional, motivator dan mediator bagi siswa
dan kompetensi sosial. Dalam untuk dapat belajar secara efektif dan
menentukan calon peserta sertifikasi efisien.
diperlukan seorang assesor untuk Dinas Pendidikan
melaksanakan, menilai dan Dinas Pendidikan merupakan
memutuskan hasil uji kompetensi unsur pelaksana pemerintahan
bahwa peserta sertifikasi telah daerah, dipimpin oleh seorang Kepala
memenuhi persyaratan untuk Dinas yang berada di bawah dan
dinyatakan kompeten atau belum bertanggung jawab kepada
PNS), tugas tambahan, dan prestasi sertifikasi guru agar lebih berbasis
mengajar. dikelas.
menjadi acuan dalam bekerja sama. Bagian Dikdas tahun 2017. Adapun
guru secara terencana, terarah dan orang. Sudah 29 orang guru yang
tugas pokok guru, masih ada guru dalam diri guru itu sendiri, Padahal
dengan alasan tidak ada jam mengajar sosialisasi seperti melakukan seleksi
tersebut terjadi karena kondisi maupun hak imbal jasa atas pekerjaan
sekolah yang kelebihan guru atau yang telah mereka lakukan. Selain itu,
lokasi sekolah yang kelebihan guru adanya tunjangan profesi juga tidak
sedikit 18 jam tatap muka per minggu Sejalan dengan itu, Peraturan
menjadi 24 jam tatap muka per Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008
minggu. Khusus sekolah-sekolah di tentang Guru Pasal 53 menyatakan
daerah terpencil, pada umumnya bahwa Menteri, dalam hal ini Menteri
peserta didiknya sedikit sehingga Pendidikan Nasional, dapat
mempengaruhi jumlah rombongan menetapkan ekuivalensi beban kerja
belajar (rombel) dan rasio minimal untuk memenuhi ketentuan bagi guru
jumlah peserta didik terhadap yang bertugas pada satuan pendidikan
gurunya. layanan khusus, dan atau dibutuhkan
A. Kesimpulan awal.