PENDAHULUAN
pendidikan Islam menunjukkan bahwa menjadi guru tidaklah mudah, sebab guru
memegang peranan yang sangat penting dalam proses pendidikan. 1 Hal ini
nilai positif melalui bimbingan dan keteladanan. Peran dan kedudukan guru yang
dan moral serta spiritual. Dengan demikian, akan dihasilkan generasi masa depan
1
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
hal. 74
2
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2001), hal. 25
3
Koiron Rosyadi, Pendidikan Profetik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hal. 180
1
2
yang siap hidup dengan tantangan zamannya.4 Dengan kata lain, perbaikan
kualitas pendidikan harus berpangkal dari guru dan berujung pada guru pula. Guru
hasil pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, upaya perbaikan apapun yang
sumbangan yang signifikan tanpa didukung oleh guru yang profesional dan
berkualitas.5
makin mendapat perhatian penting dari pemerintah. Guru sebagai salah satu
Pemerintah akan memposisikan guru sebagai profesi utama, sama dengan profesi
dokter, notaris, akuntan. Tiap guru harus memiliki bukti profesionalitas dari
kepada guru yang telah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh lembaga
4
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan
Sukses dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), hal. 40
5
Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007),
hal. 5
6
Ibid., hal. 33
3
tunjangan profesi, melainkan untuk dapat menunjukkan bahwa dia telah memiliki
profesionalisme guru akan menjadi kenyataan, sehingga tidak setiap orang dapat
menjadi guru, dan tidak pula banyak orang yang menjadikan pekerjaan ini sebagai
batu loncatan seperti yang terjadi belakangan ini. Hal ini merupakan konsekuensi
logis dari Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD), yang direalisasikan dalam
merupakan angin segar yang sangat berarti bagi guru, dan akan menorehkan
sejarah baru bagi perkembangan guru di Indonesia, karena mereka akan mendapat
Meskipun demikian, tentu saja para guru dituntut untuk memenui kewajibannya
kenaikan gaji akan diberikan kepada guru yang sudah mendapatkan sertifikasi.
Akhyak, Profil Pendidik Sukses: Sebuah Formulasi dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
7
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Sertifikasi guru sebagai upaya
tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok bagi guru yang memiliki sertifikasi
guru.8
masih sangat rendah, hal ini dapat diketahui masih banyaknya peserta didik yang
gagal sekolah (drop out) dan rendahnya kualitas lulusan sekolah dan secara makro
disebabkan oleh; (1) masih banyak guru yang tidak menekuni profesinya secara
utuh. Hal ini disebabkan oleh sebagian guru yang bekerja di luar jam kerjanya
8 ?
Kunandar, Guru Profesional..., hal. 79
9
Syafaruddin, Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan: Konsep, Strategi, dan Aplikasi,
(Jakarta: Grasindo, 2002), hal. 12
5
swasta yang mencetak guru asal jadi, tanpa mempehitungkan outputnya kelak di
lapangan, sehingga menyebabkan banyak guru yang tidak patuh terhadap etika
profesinya; (4) kurangnya motivasi guru dalam meningkatkan kualitas diri karena
guru tidak dituntut untuk meneliti sebagaimana yang diberlakukan pada dosen di
perguruan tinggi.10
Berangkat dari hal diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sertifikasi guru
guru ini, diharapkan bahwa guru mampu bekerja secara profesional dan maksimal
Namun kenyataanya yang terjadi masih banyak guru yang sudah memiliki
dalam bidangnya.
MAN 2 Tulungagung.”
C. Fokus Penelitian
10
Muiyasa, Standar Kompetensi..., hal. 10
6
Tulungagung?
D. Tujuan Penelitian
Tungangung.
MAN 2 Tulungagung.
Tulungagung.
diharapkan dapat memberikan manfaat atau nilai guna, baik manfaat dalam
bidang teoritis maupun dalam bidang praktis. Adapun manfaat penelitian yang
a. Secara Teoritis
literatur bagi khasanah keilmuan serta sebagai bahan masukan dan tambahan
Tulungagung. Dan akan mendorong para peneliti lain untuk mengkaji hal
b. Secara Praktis
dan pembaca pada umumnya yang terkait dengan seorang guru yang sudah
ataupun arahan, acuan dan bahan pertimbangan serta referensi bagi peneliti
F. Penegasan Istilah
8
1. Secara Konseptual
a. Sertifikasi Guru
dosen.11
11
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen,
(Bandung: Citra Umbara, 2006), hal. 4
12
Masnur Muslich, Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik, (Jakarta: Bumi Aksara,
2007), hal. 2
13
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2002), hal. 897
9
wawasan yang bersumber dari kitab suci Al Quran atau Al Hadits baik
dilihat dari segi sistem, proses dan produk (hasil) yang diharapkan maupun
pekerjaan yang dilakukan oleh guru PAI (Fiqh, Quran Hadits, Aqidah
2. Secara Operasional
seorang guru PAI (Fiqh, Quran Hadits, Aqidah Akhlak, dan SKI) yang sudah
14
Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992), hal. 4
15
Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), hal. 7
10
persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar lampiran, daftar tabel, dan abstrak.
Bagian teks, terdiri dari lima bab dan masing-masing bab berisi sub-sub bab,
antara lain :
Bab II Kajian Pustaka, yang terdiri dari : tinjauan tentang sertifikasi guru,
tinjauan tentang profesionalitas guru PAI dan peran sertifikasi guru dalam
kehadiran peneliti, sumber data, prosedur pengumpulan data, teknik analisis data,
surat pernyataan keaslian tulisan, dan daftar riwayat hidup. Demikian sistematika