Abstract
The objektive of the research was to analyze pedagogical and profesional competence of
certified elementary school teachers on science learning. The research subjecs were 16 teachers.
The research method employed was qualitive descriptive by using survey data collected by
questionnare, observation and interview. The research result showed hat the pedagogical
competence of certified elementary school teachers in science learning in regional I and regional
II Tanantovea sub district with observation result reached 48% and questionnare was 76,12%. The
competence of the professional had haved on observation 45,97% and questionnare was 66,02%.
The pedagogical competence of certified elementary school teacher on science learning in regional
I and regional II Tanantovea sub district was good enough category. The professional competence
of certified elementary school teachers on science learning was in good enough category.
Keywords: pedagogic, professional, competence, certified teacher.
Guru sebagai tenaga pendidik sistematis tentang apa yang dilakukannya dan
merupakan komponen yang paling belajar dari pengalamannya, dan (5)
menentukan kualitas pendidikan, karena seyogyanya merupakan bagian dari
ditangan gurulah kurikulum dikembangkan masyarakat belajar dalam lingkungan
dan diaplikasikan. Ditangan guru yang profesinya.
profesional pembelajaran akan menjadi lebih Pemerintah memberikan apresiasi yang
bermakna. Sarana dan prasarana menjadi sangat tinggi terhadap profesionalitas guru
akan diberdayakan lebih maksimal dan iklim yang selama ini diberi julukan pahlawan
pembelajaran menjadi magnet pemicu tanpa tanda jasa. Slogan tersebut
pengalaman yang membentuk peserta didik sesungguhnya memiliki makna yang sulit
menjadi insan yang berilmu, bertanggung diterjemahkan secara verbalitas karena
jawab dan mampu menghadapi segala sesungguhnya jasa guru tercermin dari
tantangan masa depan. Disamping itu guru peningkatan sumber daya manusia serta mutu
adalah pemeran utama dalam proses generasi yang kini mampu bersaing di dunia
peningkatan kualitas pembangunan internasional. Salah satu bentuk apresiasi,
pendidikan, khususnya pendidikan formal. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan
Supriadi (1998), mengemukakan kebijakan yang dituangkan dalam Undang-
bahwa untuk menjadi profesional, seorang Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru
guru dituntut memiliki minimal lima hal dan Dosen yang antara lain mengatur tentang
yaitu (1) mempunyai komitmen pada peserta kesejahteraan guru dan syarat-syarat untuk
didik dan proses belajarnya, (2) menguasai mendapatkannya. Perhatian terhadap
secara mendalam bahan/ mata pelajaran yang peningkatan kesejahteraan guru
diajarkan serta cara mengajarnya kepada meningkatkan insentif guru melalui
peserta didik, (3) bertanggung jawab sertifikasi. Sertifikasi guru sebagai upaya
memantau hasil belajar peserta didik melalui peningkatan mutu guru dibarengi dengan
berbagai cara evaluasi, (4) mampu berpikir kesejahteraan guru, sehingga diharapkan
85
86 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 5 Nomor 3, Agustus 2016 hlm 85-94 ISSN: 2089-8630
dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan berusaha untuk mengatasinya, guru kurang
mutu pendidikan di Indonesia secara memperhatikan setiap siswa yang memiliki
berkelanjutan. Bentuk peningkatan keberagaman individual, baik latar belakang
kesejahteraan yaitu berupa pemberian kemampuan, pengetahuan, sikap dan
tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok motivasi belajar siswa. Pendekatan
kepada guru yang memiliki sertifikat pembelajarannya pendekatan konsep.
pendidik. Penelitian yang telah dilakukan oleh
Berdasarkan pengamatan penulis Rahayu (2012) yang melakukan penelitian
tentang dampak kebijakan sertifikasi bagi SD tentang kompetensi pedagogik dan
di Kecamatan Tanantovea dalam kepribadian guru biologi bersertifikasi
meningkatkan standar kompentensi guru pendidik di SMA 3 Semarang bahwa
tentang pembelajaran sains belum optimal. kompetensi pedagogik guru dalam
Peneliti dapat menggambarkan bahwa pengelolaan pembelajaran cukup baik tetapi
sertifikasi guru memberi motivasi tersendiri belum optimal dalam mengaplikasikan
dalam meningkatkan kesejahteraan, belum pengelolaan pembelajaran yang memenuhi
dalam tataram meningkatkan kompetensi standar sains. Proses pembelajaran peserta
guru itu sendiri. Kemampuan guru SD dalam didik hanya menerima konsep yang diberikan
pembelajaran sains masih perlu ditingkatkan, oleh guru tanpa pernah membuktikan konsep
terutama yang telah lulus sertifikasi ternyata tersebut.
kompetensinya belum maksimal, belum Program sertifikasi guru diharapkan
menunjukkan perbedaan kinerja dari guru menjadi instrumen penting dalam upaya
yang belum tersertifikasi yaitu guru kurang meningkatkan kualitas pembelajaran, maka
mampu menguasai teori belajar, masih harapannya tentu ketika seorang guru telah
banyak guru yang hanya mencopi dengan mendapatkan sertifikat sebagai seorang
silabus dan rencana pembelajaran yang sudah pendidik profesional, dia bisa
ada sebelumnya, dan guru-guru masih mentransformasikan diri menjadi seorang
menggunakan proses pembelajaran sains guru yang menunjukkan dan menjaga sikap
pola lama, yaitu proses pembelajaran satu profesionalismenya dalam melaksanakan
arah yang didominasi oleh guru yang tidak tugas kependidikan. Alur sertifikasi guru
mengarahkan dan memfasilitasi peserta didik yang selama ini dilakukan, baik melalui
dalam belajar dan mengembangkan fortopolio maupun diklat belum menjadi
pembelajaran dari lingkungan dari mana jaminan dalam pembelajaran sains di kelas.
peserta didik belajar. Hasil penelitian sebelumnya dilakukan
Metode pembelajaran yang digunakan oleh siti Zulkaedah Hasibuan tentang
kebanyakan hanya menggunakan metode sertifikasi pendidik dan profesionalitas
ceramah dan masih banyak guru yang tidak menunjukkan bahwa sertifikasi tidak
menggunakan alat bantu dalam proses menjamin tercapainya guru profesional
pembelajaran. Seharusnya guru yang telah walaupun ada perbedaan terhadap yang
memiliki sertifikat pendidik dalam mengajar belum sertifikasi tetapi belum signifikan.
banyak menggunakan metode dan media Berdasarkan latar belakang masalah
ataupun sumber yang beraneka ragam, diatas, maka dirumuskan permasalahan yaitu
sehingga peserta didik tidak merasa bosan bagaimana kompetensi pedagogik dan
dan cenderung pasif dalam kegiatan profesional guru Sekolah Dasar tersertifikasi
pembelajaran. Sebagian guru kurang pada pembelajaran sains?.
memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran
dalam menumbuhkan motivasi, minat, dan
kreativitas siswa untuk belajar dan kurang
Muhammad Ridwan Kalu, dkk. Kompetensi Pedagogik Dan Profesional Guru Sekolah Dasar …………………………87
86
84
82
80
78
76
74
72
70
68
66
64
1 2 3 4 5 6 7
60
50
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7
Kompetensi pedagogik guru SD yang pengetahuan awal peserta didik, kegiatan ini
tersertifikasi pada pembelajaran sains di bertujuan untuk mengetahui kemampuan
Wilayah I dan Wilayah II Kecamatan awal yang telah dimiliki peserta didik.
Tanantovea dengan kuesioner dari tujuh Indikator penelitian tentang menguasai
indikator rata-rata 76,12% atau kategori baik, teori belajar dan prinsip- prinsip
kompetensi pedagogik guru SD yang pembelajaran yang mendidik berada pada
tersertifikasi pada pembelajaran sains dengan kategori baik dan cukup baik, maka guru
observasi dari tujuh indikator 48 % kategori sains SD diharapkan dalam melakasanakan
cukup baik. Dari rata-rata kuesioner dan pembelajaran sains di kelas guru harus
observasi, indikator penilaian dan evaluasi menggunakan berbagai teknik yang dapat
yang paling belum optimal disebabkan memotivasi kemauan belajar peserta didik.
responden dalam melaksanakan penilaian Indikator penelitian tentang pengembangan
tidak melakukan dengan berbagai teknik dan kurikulum sains yang dilakukan guru berada
jenis penilaian hanya pada tes tertulis dan pada kategori baik dan cukup baik, artinya
penugasan, selain itu masih banyak pengembangan kurikulum sains masih perlu
responden yang tidak menganalisis disesuaikan dengan kebutuhan lokal, dimana
penilaian untuk mengidentifikasikan guru dapat mengimplementasikan materi-
topik/kompetensi dasar yang sulit sehingga materi sains ke dalam kehidupan peserta
dapat diketahui kelemahan dan kekuatan didik.
masing-masing peserta didik untuk dilakukan Indikator penelitian tentang kegiatan
remedial dan pengayaan. pembelajaran yang mendidik berada pada
Hasil penelitian pada indikator kategori baik dan cukup baik, diharapkan
memahami karakteristik peserta didik berada dalam pembelajaran sains guru
pada kategori baik dan cukup baik, guru mengkomunikasikan informasi baru sesuai
perlu memahami peserta didik melalui dengan usia dan tingkat kemapuan belajar
karakteristik peserta didik yang berkaitan pesera didik, guru banyak memberikan
dengan aspek intelektual, emosional, moral kesempatan bertanya kepada peserta didik,
dan latar belakang peserta didik, hal ini melakukan praktek, dan menggunakan
bertujuan agar proses interaksi peserta didik berbagai alat bantu yang dapat memotivasi
dengan guru terjadi, sehingga tujuan belajar peserta didik untuk mencapai tujuan
pembelajaran tercapai sesuai yang pembelajaran. Indikator penelitian
diharapkan. Dalam pelaksanaan memahami dan mengembangkan potensi
pembelajaran, guru mengidentifikasikan pesrta didik berada pada kategori baik dan
90 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 5 Nomor 3, Agustus 2016 hlm 85-94 ISSN: 2089-8630
cukup baik, diharapkan dalam pembelajaran terhadap perkembangan peserta didik, teknik
sains guru dapat melaksanakan pembelajaran evaluasi, penguasaan terhadap model-model
dengan menggunakan berbagai model dan metode pembelajaran, disamping
pembelajaran yang dapat mengembangkan penguasaan mata pelajaran dan iptek yang
kreativitas peserta didik. Guru harus terampil berkaitan dengan pengajaran. Selanjutnya
menggunakan metode pembelajaran yang responden dalam pembelajaran sains metode
tepat dan sesuai dengan karakteristik yang sering digunakan adalah ceramah,
pembelajaran serta situasi pada saat materi belum mampu menetukan metode yang
pelajaran yang disajikan. Indikator digunakan agar tujuan pembelajaran dapat
komunikasi dengan peserta didik peserta tercapai. Schramm dalam Suwarna (2005)
didik berada pada kategori baik dan cukup mengatakan bahwa, sebelum melakukan
baik, diharapkan guru dapat berinteraksi proses belajar mengajar (PBM) seorang guru
dengan peserta didik dengan mengajukan harus menentukan metode yang akan
pertanyaan untuk mengetahui pemahaman, digunakan agar tujuan pembelajaran yang
menjaga partisipasi dengan peserta didik, telah disusun dapat tercapai, pemilihan
menanggapi pertanyaan peserta didik dengan metode yang akan digunakan harus sesuai
benar dan menghilangkan kebingunagan dengan tujuan dan sifat materi yang akan
peserta didik. menjadi obyek pembelajaran.
Kompetensi pedagogik guru SD Sudjana (2004) berpendapat, ada
tersertifikasi pada pembelajaran sains DI beberapa kualifikasi yang harus dipenuhi
Wilayah I dan wilayah II Kecamatan oleh seorang guru, yakni: Pertama, mengenal
tanantovea cukup baik disebabkan oleh dan memahami karakteristik siswa seperti
kurangnya kemampuan guru dalam kemampuan, minat, motivasi, dan aspek
mengelola pembelajaran sains, metode yang kepribadian lainnya. Kedua, menguasai
digunakan masih banyak metode ceramah, bahan pelajaran dan cara mempelajari bahan
penggunaan teknologi dalam hal ini media pelajaran. Ketiga, menguasai pengetahuan
kurang dipergunakan sehingga proses belajar tentang belajar dan mengajar seperti teori-
mengajar tidak efektif dan tidak efisien. teori belajar, prinsip-prinsip belajar, teori
Pembelajaran sains lebih menekankan pada pengajaran, prinsip-prinsip mengajar, dan
penguasaan fakta dan konsep, yang menjadi model-model pengajaran. Keempat, terampil
bahan hafalan bagi peserta didik. membelajarkan siswa, termasuk
Pembelajaran sains bahkan dilaksanakan merencanakan dan melaksanakan proses
dalam bentuk latihan-latihan penyelesaian pembelajaran, memilih dan menggunakan
soal-soal semata dalam rangka mencapai media serta alat bantu pengajaran, memilih
target nilai tes tertulis evaluasi hasil belajar dan menggunakan metode-metode mengajar,
sebagai ukuran utama dalam kesuksesan dan memotivasi siswa. Kelima, terampil
mengelola pembelajaran. Pembelajaran yang menilai proses dan hasil belajar seperti
menekankan pada penguasaan sejumlah membuat ala-alat penilaian, mengelola data
konsep dan kurang menekankan pada hasil penilaian, menafsirkan dan meramalkan
penguasaan kemampuan dasar kerja ilmiah hasil penilaian, mendiagnosis kesulitan
atau keterampilan proses, akhirnya guru tidak belajar dan serta memamfaatkan hasil
terlalu terdorong untuk menghadirkan penilaian untuk menyempurnakan proses
fenomena-fenomena alam melalui alat peraga belajar mengajar. Keenam, terampil
sederhana kedalam pembalajaran sains. melaksanakan penilaian dan pengkajian
Hal ini sesuai dengan pendapat proses belajar mengajar serta memamfaatkan
Asmani (2009) bahwa pada diri guru perlu hasil-hasilnya untuk kepentingan tugas-tugas
ditumbuhkan kesadaran penguasaan
Muhammad Ridwan Kalu, dkk. Kompetensi Pedagogik Dan Profesional Guru Sekolah Dasar …………………………91
profesinya. Ketujuh, bersikap positif terhadap tersertifikasi untuk menepis anggapan negatif
tugas profesinya. bahwa guru sesudah tersertifikasi tidak ada
Kemampuan penguasaan kompetensi bedanya dengan guru yang belum
pedagogik oleh guru tersertifikasi akan tersertifikasi hanya mengajar tanpa didukung
sangat memungkinkan guru tersebut cara mengajar yang baik.
menjalani aktivitas mengajarnya dengan
lebih baik, penggunaan metode pembelajaran Kompetensi Profesional Guru SD
yang lebih variatif, penggunaan model Tersertifikasi pada Pembelajaran Sains
pembelajaran yang baik, pemanfaatan media Hasil analisis angket kompetensi
pembelajaran yang sesuai, pengelolaan profesional dapat dilihat Tabel 3.
penilaian yang obyektif. Kompetensi
pedagogik selayaknya dimiliki oleh guru
No Indikator Kompetensi Profesional Nilai Perolehan
1 Penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola fikir keilmuan 73,44 %
yang mendukung mata pelajaran yang diampu
2 Mengembangkan keprofesian melalui tindakan reflektif 58,59 %
Rata-rata 66,02 %
80
70
60
50
40
30
20
10
0
1 2
92 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 5 Nomor 3, Agustus 2016 hlm 85-94 ISSN: 2089-8630
60
50
40
30
20
10
0
1 2