Volume 3 Nomor 4 Juli 2019 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337
DOI :. http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v3i4.7509 .v3i2.6845
Samsuar
Samsuar1965@gmail.com
Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga
ABSTRACT
This research is motivated by a conventional learning orientation where teacher-centered learning must be transformed into student-centered
learning. The purpose of this study was to improve the professional competence of elementary school teachers through lesson study. This study uses a
class action research design that has stages of planning, implementation, observation, and reflection. This research was conducted at the target
schools in the city of Dumai. The research subjects were 10 V-grade teachers taken from each of the target schools. The research instrument used
observation sheets and interview sheets. The results of this study indicate an increase in the professional competence of elementary school teachers
through lesson study with the percentage of the first cycle of 64% with enough categories to 82% with good categories. The conclusion drawn is that
the professional competence of teachers through Lesson Study has increased.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh orientasi pembelajaran yang konvensional di mana pembelajaran berpusat pada guru harus diubah menjadi
pembelajaran berpusat pada siswa. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kompetensi profesional guru sekolah dasar melalui lesson study.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang memiliki tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian
ini dilakukan di sekolah binaan di Kota Dumai. Subjek penelitian berjumlah 10 orang guru kelas V yang diambil dari masing-masing sekolah binaan.
Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan lembar wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadi peningkatan kompetensi
profesional guru sekolah dasar melalui lesson study dengan persentase siklus I sebesar 64% dengan kategori cukup menjadi 82% dengan kategori
baik. Kesimpulan yang ditarik adalah bahwa kompetensi profesional guru melalui lesson study mengalami peningkatan.
Citation : Samsuar. (2019). Upaya Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Sekolah Dasar melalui Lesson Study. Jurnal
PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran), 3(4), 888-896. DOI: http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v3i4.7509.
PENDAHULUAN
Berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2005 sikap dan perilaku siswa yang memiliki berbagai
pasal 1 tentang Guru dan Dosen dinyatakan macam karakteristik.
bahwa guru merupakan pendidik profesional yang Profesionalisme guru dalam
memiliki tugas utama dalam mendidik, mengajar, merencanakan, melaksanakan, dan melakukan
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan evaluasi pembelajaran di sekolah memiliki peran
mengevaluasi siswa pada jalur pendidikan formal, penting untuk menghasilkan siswa yang memiliki
pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan kualitas baik dan prestasi yang membanggakan.
menengah. Oleh sebab itu peran guru tercermin Seperti yang diungkapkan Sato (2012) bahwa
dalam melaksanakan tugas dan tanggung guru yang baik harus memiliki kemampuan
jawabnya sehari-hari baik di sekolah/madarasah merencanakan, menerapkan, dan mengevaluasi
dengan menampilkan sosok guru yang menguasai serta refleksi pembelajaran untuk mewujudkan
berbagai metode, strategi dalam pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas.
tugasnya sehari-hari dalam menghadapi berbagai
KAJIAN TEORETIS
Kompetensi Profesional Guru prestasi siswa karena guru profesional mampu
Pengembangan profesionalisme guru menciptakan suasana pembelajaran yang interaktif
berpengaruh terhadap proses pembelajaran yang antara guru dan siswa (Akiba dan Liang, 2016).
pada akhirnya berdampak terhadap kualitas Untuk menjadi guru yang profesioanl, guru harus
pendidikan secara khusus prestasi siswa dan memiliki kompetensi yang mendukung
umumnya mutu pendidikan secara luas. Penting profesionalitasnya dalam proses pembelajaran,
bagi sekolah untuk mengembangkan ada 4 kompetensi berdasarkan PP No 32 tahun
profesionalitas guru jika ingin meningkatkan 2013 tentang standar nasional pendidikan yaitu: 1)
sebanyak 3-6 orang yang terdiri guru yang pembelajaran seperti rencana pelaksanaan
bersangkutan dan pihak-pihak lain yang kompeten pembelajaran dan lembar kerja siswa yang
serta memiliki kepentingan dengan lesson study, mencerminkan pembelajaran yang berpusat pada
(2) Develop student learning goals: anggota tim siswa (student centered). Perencaan mengacu
mendiskusikan apa yang akan diajarkan kepada pada permasalahan dan kebutuhan siswa sehingga
siswa sebagai hasil dari lesson study, (3) Plan the diketahui fakta solusi yang akan digunakan untuk
research lesson: guru-guru mendesain pemecahan masalah pembelajaran.
pembelajaran guna mencapai tujuan belajar dan 2) Tahap pelaksanaan (do)
mengantisipasi bagaimana para siswa akan Tahapan ini meliputi: 1) kegiatan
merespons, (4) Gather evidence of student pembelajaran yang dilakukan oleh salah satu guru
learning: salah seorang guru tim melaksanakan berdasarkan kesepakatan atau pengajuan diri
pembelajaran, sementara yang lainnya melakukan untuk mempraktikkan RPP yang telah disusun
pengamatan, mengumpulkan bukti-bukti dari bersama, 2) kegiatan observasi yang dilakukan
pembelajaran siswa, 5) Analyze evidence of oleh guru lain terhadap pembelajaran yang
learning: tim mendiskusikan hasil dan menilai dilakukan oleh salahsatu guru. Hal ini bertujuan
kemajuan dalam pencapaian tujuan belajar siswa, untuk melihat kesiapan guru dalam mengajar
6) Repeat the process: kelompok merevisi sesuai perencanaan juga untuk memberikan
pembelajaran, mengulang tahapan-tahapan mulai masukan jika terdapat kekeliruan atau kekurangan
dari tahapan ke-2 sampai dengan tahapan ke-5 dalam mempraktikan proses pembelajaran sesuai
sebagaimana dikemukakan di atas, dan tim perencanaan.
melakukan sharing atas temuan-temuan yang ada. 3) Tahap refleksi (see)
Peneliti merujuk tahapan menurut Mulyana Tahapan refleksi merupakan hal
karena meskipun sederhana namun sudah terpenting agar tujuan pembelajaran dapat tercapai
mencakup tahapan yang penting sesuai definisi dengan baik sesuai yang direncanakan. Guru
lesson study yang dikemukakan sebelumnya. melakukan diskusi mengenai praktik
Berdasarkan tahapan tersebut, penelitian ini pembelajaran, masing-masing guru memberikan
disesuaikan dengan subjek dan tujuan penelitian. tanggapan terhadap pembelajaran yang dilakukan.
Adapun penjelasan dari setiap tahapannya adalah Hal ini dilakukan untuk memberikan perbaikan
sebagai berikut: dalam pembelajaran agar pada praktik di kelas
1) Tahap perencanaan (plan) dapat dilaksanakan dengan baik.
Dalam tahap perencanaan, para guru
berkolaborasi untuk menyusun rancangan
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan desain (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan
penelitian tindakan sekolah. Pemilihan desain (observating), dan refleksi (reflecting). Penelitian
penelitian ini karena erat kaitannya dengan ini berupaya meningkatkan kompetensi
tahapan yang ada di lesson study. Adapun tahapan profesional guru melalui lesson study. Siklus
penelitian tindakan sekolah adalah perencanaan lesson study dapat dilihat pada gambar berikut:
ditekankan pada kemampuan kognitif, sedangkan membandingkan dengan tekanan yang diberikan
kemampuan psikomotorik dan afektif belum oleh tutup pena terhadap tangan; 4) guru harus
terukur; 6) dalam menutup pelajaran guru tidak memilih bahasa yang mudah dipahami oleh siswa
melakukan refleksi dalam menyimpulkan misal kata edukasi diubah menjadi pendidikan; 5)
pelajaran serta tidak memberikan pengayaan penilaian merupakan faktor penting dalam
maupun remedial terhadap siswa mengenai mengukur keberhasilan pembelajaran karena
materi yang dipelajari. dengan penilaian akan diketahui apakah
Melihat banyaknya kendala yang pembelajaran dikatakan berhasil atau belum.
ditemukan maka perlu perbaikan yang lebih Sesuai dengan penilaian autentik maka penilaian
optimal melalui lesson study di mana guru secara harus mengukur kemampuan siswa pada
bersama membahas permasalahan dan kemampuan kognitif, psikomotorik, dan afektif;
mengajukan solusi yang tepat untuk memecahkan 6) guru harus melakukan refleksi terhadap materi
masalah tersebut. Adapun perbaikan sesuai yang yang dipelajari siswa, serta memberikan tugas
dihadapi adalah 1) guru harus memperkaya pemahaman lebih lanjut jika siswa sudah
pengetahuan dengan banyak belajar dan memahami pelajaran atau memberikan remedial
berdiskusi dengan guru lain mengenai materi jika siswa belum mencapai kriteria kelulusan
yang akan dipelajari oleh siswa sehingga siswa minimal yang ditetapkan.
yang bingung akan dapat memahami pelajaran
ketika guru bisa memperikan penjelasan dengan Siklus II
baik; 2) guru harus memahami model Kompetensi profesional guru melalui
pembelajaran yang dipilih agar proses lesson study pada siklus II mengalami
pembelajaran berjalan dengan baik; 3) ada peningkatan. Peneliti berupaya menganalisis dan
banyak alat dan bahan yang ada di sekitar untuk bersama guru menemukan solusi untuk
dijadikan sebagai media pembelajaran, misal meningkatkan kompetensi profesional guru.
dalam belajar tekanan. Guru dapat meminta Adapun peningkatan yang tejadi setelah
siswa memberikan tekanan pada ujung pena dilakukan perbaikan dapat dilihat pada tabel 3
terhadap telapak tangan siswa, kemudian berikut:
Siklus II menunjukkan peningkatan yang meningkat menjadi 82% dengan kategori baik.
signifikan. Persentase kompetensi profesional Secara klasikal 90% guru memiliki kompetensi
guru melalui lesson study pada siklus II profesional yang baik. Hal ini menunjukkan
semua indikator yang harus dimiliki guru tercapai memperbanyak pengetahuan dengan membaca
dengan baik, di mana 1) kemampuan guru dalam dari buku paket, glossarium, atau media
membuka pelajaran sangat baik terbukti dengan noncetak; 6) penilaian proses dan hasil belajar
adanya apersepsi, motivasi, penyampaian tujuan yang dilakukan guru sudah mengukur
pembelajaran dengan baik; 2) guru menguasai kemampuan kognitif, psikomotorik, dan afektif.
materi pelajaran dengan baik sehingga dalam Hal ini menunjukkan bahwa siswa selain mampu
penyampaian terlihat sangat lugas dan memahami materi juga mampu melakukan
memberikan pemahaman yang baik bagi siswa; tindakan serta memiliki kecakapan dalam materi
3) penguasaan pendekatan dan strategi tersebut dalam kehidupan sehari-hari; 7) pada
pembelajaran yang baik sehingga guru dapat penutupan pembelajaran guru sudah melakukan
mengelola pembelajaran secara sistematis sesuai refleksi pembelajaran dengan bersama-sama
dengan tahapan yang ada pada masing-masing siswa menyimpulkan materi yang dipelajari serta
model pembelajaran; 4) pada awalnya guru memberikan penugasan pengayaan atau remedial
mengira bahwa pemanfaatan media pembelajaran bagi siswa yang belum mencapai kriteria
membutuhkan dana dan waktu yang banyak ketuntasan minimal yang ditetapkan.
namun sebenarnya pemanfaatan media terletak Penelitian ini sejalan dengan penelitian
pada kreatifitas guru dalam memanfaatkan alat yang dihasilkan oleh Mardiningsih (2015) bahwa
dan bahan yang ada di lingkungan sekitar. lesson study dapat meningkatan profesionalisme
Penelitian yang dilakukan Sugandi (2019) guru dan berdampak pada peningkatan motivasi
menyatakan bahwa memadukan supervisi dan belajar siswa. Penelitian lain mengemukakan
lesson study dalam waktu yang bersamaan selain bahwa Implementasi LS secara berkelanjutan
dapat merengkuh dua kegiatan juga sekaligus akan membantu guru mengembangkan
dapat meningkatkan kompetensi guru dalam kompetensi profesional dan mempercepat
membuat dan menggunakan media pembelajaran; peningkatan profesionalismenya (Prihantoro,
5) gaya bahasa perlu ditingkatkan karena bahasa 2011). Rokhmaniyah dan Surandari (2016)
yang baik dari penggunaan kosa kata, cara menyimpulkan lesson study pengembangan
penyampaian, intonasi, dan gerak tubuh memiliki bahan pembelajaran berbasis potensi lokal dapat
pemahaman yang bermacam-macam yang meningkatkan kompetensi profesional guru SD di
ditangkap oleh siswa. Oleh karena itu, guru harus Kabupaten Kebumen tahun 2015.
melihat cara berkomunikasi orang lain dan juga
DAFTAR PUSTAKA
Akiba, M., dan Liang, G. (2016). Effects of Almujab, S., Yogaswara, S. M., Novendra, A. M.,
Teacher Professional Learning Activities on dan Maryani, L. (2018). Penerapan Lesson
Student Achievement Growth. The Journal Study melalui Metode Project Based
of Educational Research, 109 (1), 99–110. Learning untuk Meningkatkan Keaktifan