Disusun Oleh :
Nama : FAHMI INDRA P
Absen : 10
Kelas : XI IPS3
MAN 1 GROBOGAN
TAHUN 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis ini disusun sebagai syarat untuk menempuh evaluasi belajar.
Disetujui dan diterima :
Hari : Senin
Tanggal : 19 Desember 2022\
Tempat : MAN 1 GROBOGAN
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Wali Kelas Waka Ur. Kesiswaaan
Mengetahui
Kepala MAN 1 Purwodadi
1. Sedikit karya yang dilakukan dengan sempurna lebih baik dari pada banyak
tiada menentu. (Rudi Hartono )
2. Kesibukan akan menghilangkan perasaan yang mengganggu. (Rudi Hartono)
3. Kesetiaan tidak bisa diukur dari kecantikan seseorang ( Rudi Hartono Kamus
Mini hal. 209 )
4. Sahabat sejatimu adalah orang yang selalu berterus terang padamu, jika
engkau berada dalam kebimbangan dia pun rela berkorban dan mencurahkan
tenaga demi dapat berkumpul denganmu. (Ali bin Abi Thalib R.A).
5. Ilmu ibarat buruan, sedangkan tulisan adalah talinya, ibarat buruanmu dengan
talinya yang kokoh. (Imam Syafi’i).
6. Sahabat sejati adalah tertawa dalam kegembiraan dan menangis bersama
dalam kesedihan (J.S. Badudu)
7. Sediakanlah waktumu untuk belajar, karena kita tak punya kuasa memutar
kembali waktu yang telah pergi. (Roudlotun Nafingah).
8. Pilihlah, beranilah, dan nikmatilah pekerjaanmu. (Roudlotun Nafingah)
9. Jangan mengeluh terlalu sering tanpa diimbangi usaha sebagai jalan
keluarnya.(Roudlotun Nafingah).
10. Sesali masa lalu karena ada kekecewaan dan kesalahan- kesalahan, tetapi
jadikan penyesalan itu sebagai senjata untuk masa depan agar tidak terjadi
kesalahan lagi.
PERSEMBAHAN
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan perjalanan yang
berjudul “LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR GOES TO BALI 2022”
dengan tepat waktu.
Kami ucapkan terimaksih pada :
1. Drs. H. Suprapto, M.Pd., sebagai kepala MAN 1 GROBOGAN
2. Ibu Nur Saadah, S.Sos., sebagai wali kelas 11 IPA 3 dan pendamping study
tour
3. Mulyo Hariyanto, S.Ag, M.Pd., sebagai pendamping studytour.
4. Orang tua penulis atas dukungan moral dan material yang di berikan.
5. Teman-teman dan segala pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan
laporan perjalanan ini dengan baik.
Halaman Judul.....................................................................................................
Pengesahan..........................................................................................................
Motto...................................................................................................................
Persembahan ......................................................................................................
Kata Pengantar....................................................................................................
Daftar Isi .............................................................................................................
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ....................................................................
1.2. Alasan Memilih Judul..........................................................
1.3. Tujuan Karya Tulis...............................................................
1.4. Metode Pengumpulan Data..................................................
1.5. Sistematika Penulisan...........................................................
BAB 2 : KONDISI UMUM PULAU BALI
2.1. Letak Geografis ..................................................................
2.2. Mata Pencaharian ................................................................
2.3. Adat Istiadat ........................................................................
2.4. Agama .................................................................................
BAB 3 : DESKRIPSI OBJEK WISATA DI BALI
3.1. Pantai Tanah Lot .................................................................
3.2. Danau Bedugul dan Pura Ulun Danu ..................................
3.3. Pantai Kuta ..........................................................................
3.4. Pantai Melasti ......................................................................
3.5. Patung Garuda Wisnu Kencana ...........................................
3.6. Tari Barong ..........................................................................
3.7. Tari Kecak ...........................................................................
3.8. Museum Bajra Shandi .........................................................
BAB 4 : PENUTUP
4.1. Simpulan ..............................................................................
4.2. Saran ....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua
pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan
satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot
ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan
pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang
mengembara dari Jawa. Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil
menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun
Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot,
Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai
meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben
menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Ia
menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan
kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke
tengah laut) dan membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya
menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara
ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor
pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3
kali lebih kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa
Bendesa Beraben akhirnya menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
Obyek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri
Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Disebelah utara Pura
Tanah Lot terdapat sebuah Pura yang terletak di atas tebing yang menjorok
ke laut. Tebing ini menghubungkan Pura dengan daratan dan berbentuk
seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang
indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai
pada sore hari untuk melihat keindahan sunset di sini.
3.2 Danau Bedugul dan Pura Ulun Danu
Nama danau ini aslinya bukan danau Bedugul, melainkan danau Beratan /
Bratan. Namun karena masuk wilayah kawasan objek wisata Bedugul, maka
banyak wisatawan lebih familiar menyebut nama danau Beratan / Bratan
dengan nama danau Bedugul.
Daya tarik utama danau Bratan terletak pada:
1. Pemandangan Pura yang berada di tengah danau. Nama pura yang
berada di tengah danau adalah Pura Ulun Danu Bratan Bedugul.
2. Udara sejuk daerah pegunungan. Karena danau Bratan lokasinya
berada pada ketinggian sekitar 1.239 meter di atas permukaan air laut,
maka udara sejuk akan terasa saat anda mengunjungi tempat wisata
Pura Ulun Danu Beratan.
3. Curah hujan diarea Bedugul sangat tinggi karena berada diarea
pegunungan, jadi persiapkan payung atau jas hujan.
4. Di dalam areal kawasan danau Bratan terdapat pemandangan warna-
warni bunga, pepohonan cemara yang rindang dan hijaunya
rerumputan.
5. Terdapat rusa dan kijang yang berada di dalam area objek wisata pura
Ulun Danu Beratan Bedugul.
6. Tersedia fasilitas parkir yang memadai, toilet, dan taman bermain
untuk anak-anak.
7. Area perkebunan tertata rapi serta kebersihan tempat wisata sangat
terjaga.
8. Terdapat toko-toko kecil yang menjual souvenir khas Bali serta
restoran buffet, salah satunya Mentari Restoran Bedugul.
9. Tersedia warung maupun restoran dengan berbagai menu makanan
yang berada di dekat kawasan danau Bedugul.
10. Kemudian, tersedia banyak tempat menginap bagi anda yang ingin
bermalam di kawasan Bedugul Bali.
Selain itu di Bedugul juga ada Pura Ulun Danu. Pura Ulun Danu Beratan di
bangun pada tahun 1634 oleh I Gusti Agung Putu (Raja Kerajaan
Mengwi).Pembangunan pura berfungsi atau di tujukan untuk pemujaan Tuhan
Yang Maha Esa, dalam manifestasinya sebagai Tri Murti (Brahma, Wisnu dan
Siwa). Untuk memohon kesuburan lahan pertanian, kemakmuran masyarakat,
kesejahteraan manusia dan kelestarian alam agar terhindar dari bencana.
Selain keunikan lokasi, bentuk arsitektur pura juga sangat unik dengan ciri
khas arsitektur Bali. Tempat pemujaan di bangun dari kayu yang bentuknya
seperti pagoda, dengan jumlah 11 tingkatan pada area atap
bangunan.Keindahan arsitektur pura juga di tambah dengan keindahan latar
belakang perbukitan, serta danau alami yang mengelilingi area pura.
3.3 Pantai Kuta
Pantai Melasti adalah salah satu pantai yang sangat eksotis karena
lokasinya sangat tersembunyi dan berada di balik tebing dan memiliki cerita
sejarah yang hampir sama dengan pantai pandawa. Lokasi pantai melasti
yang berada di balik bukit kapur yang menjulang tinggi sehingga untuk
mencapai para pengunjung harus melewati dinding tebing kapur yang begitu
mempesona hingga sampai bibir pantai yang berpasir puth nan eksotis yang
di lengkapi dengan kolam kolam kecil bagaikan kolam alami.
Karena lokasinya terisolasi maka menjadikan pantai Melasti ini masih
belum banyak diketahui oleh wisatawan. Namun bedanya setelah terbukanya
akses jalan masuk menuju lokasi pantai sehingga saat ini bisa lewati oleh
kendaraan seperti mobil dengan membelah bukit tebih karang yang
menjadikan daya tarik Pantai Melasti ini luar biasa tidak kalah dengan Pantai
Pandawa.
Setelah dibukanya akses jalan menuju pantai Melasti yang dulunya
terisolasi oleh tebing batu karang yang besar dan menjulang tinggi ini
menjadi keunikan tersendiri, para pengunjung dipaksa untuk melewati jalur
yang berkontur jalanan yang berliku - liku yang berada di atas tebing. Akse
jalan yang di apit oleh tebing - tebing karang putih yang cantik dan identik
dengan karang jalanan menuju pantai Pandawa Bali. Saat kita dapat dengan
mudah melewati baik mengunakaan Bus, mobil roda empat maupun
kendaraan roda dua seperti sepeda motor.
Pantai Melasti juga sering dijadikan spot untuk prewedding dan banyak
pasangan calon pengantin memilih Pantai Melasti karena menawarkan
keunikan dan panorama yang indah dengan background tebing dan daya tarik
pemandangan laut yang luar biasa indahnya. Tidak sedikit juga pasangan
yang berasal dari mancanegara memilih Pantai Melasti sebagai tempat
prewedding karena memiliki banyak keunikan.
3.5 Patung GWK
Tari Barong adalah salah satu kebudayaan yang sering diasosiasikan dengan
hal spiritual. Bila melihat sejarahnya, tarian ini menggambarkan pertempuran
klasik antara kebaikan dengan kejahatan.Dalam kepercayaan masyarakat Bali,
Barong merupakan salah satu tokoh yang wujudnya menyerupai singa. Barong
dianggap sebagai raja roh yang mewakili kebajikan atau dikenal juga sebagai
sosok malaikat pelindung.
Nah, Barong ini memiliki sosok musuh bebuyutan bernama Rangda (dalam
bahasa Jawa artinya janda). Rangda dikenal juga sebagai ratu iblis yang
memimpin para pasukan penyihir jahat di muka bumi.Dalam drama tarinya,
kita akan menyaksikan cerita Barong yang berusaha melenyapkan sihir
Rangda, sebab makhluk tersebut sedang berusaha menguasai dunia lewat ilmu
hitamnya. Lalu, para pria akan bertarung satu sama lain menggunakan keris
belati, namun saat Barong muncul keris tersebut tiba-tiba berubah arah dan
malah menusuk diri mereka sendiri.Setelah itu, para pemain mulai mengalami
kesurupan. Melihat kondisi tersebut, Barong berusaha keras untuk
mengalahkan Rangda agar kondisi alam kembali seimbang.
Pada akhirnya, dalam cerita tersebut Barong berhasil mengalahkan Rangda.
Kemudian para pemain yang kesurupan tadi perlahan mulai sadar dan seperti
terlahir kembali (reinkarnasi) berkat percikan air suci.
3.7 Tari Kecak
Tarian Kecak yaitu salah satu satu tarian yang cukup populer di Pulau
Bali. Tak hanya terkenal saja, tarian ini biasanya juga digunakan sebagai
upacara penyambutan tamu, maupun upacara keagamaan.
Tari Kecak merupakan salah satu tarian yang berasal dari Bali. Tarian ini
disebut juga dengan nama Tari Api atau Tari Cak. Tarian ini adalah tarian
pertunjukan hiburan massal. Tarian ini dipentaskan oleh beberapa penari laki-
laki, dengan mengenakan kain penutup kotak-kotak berwarna hitam putih
seperti bentuk dari papan catur.Tarian ini dimainkan tanpa menggunakan
iringan iringan alat musik berupa gamelan.
Dengan duduk secara berbaris membentuk pola lingkaran dan diiringi
seruan irama berbunyi “cak, cak, cak” seraya mengangkat kedua
tangan.Tarian tersebut merupakan salah satu tarian sakral. Tampak dari penari
yang terbakar api, tetapi mereka tidak mengalami kesakitan dan tidak terbakar
justru mereka menjadi kebal terhadap api.Selain Tari Api atau Tari Cak, Tari
Kecak juga dikenal dengan sebutan Tari Sanghyang yang ditampilkan ketika
adanya upacara keagamaan.Pada saat itu, para penari ini umumnya
kemasukan roh halus, dan dapat berinteraksi dengan para leluhur atau dewa
yang telah disucikannya. Penari ini dijadikannya sebagai media untuk
menyampaikan sabda Nya. Ketika kerasukan, mereka pun melakukan
tindakannya diluar dugaan. Contohnya yaitu melakukan beberapa gerakan
yang cukup berbahaya maupun mengeluarkan suara yang jarang sekali
mereka keluarkan.
3.8 Museum Bajra Shandi