Anda di halaman 1dari 13

MENGEKSPLORASI BUDAYA INDONESIA MELALUI TARI

PIRING DARI SUMATERA BARAT

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Project Tema BHINEKA TUNGGAL IKA


Semester Ganjil
Tahun ajaran 2022/2023

Disusun oleh:

1. Zulfikar Junian S.H (222310140)


2. Rasyid Ghani.N (222310129)
3. Chiara Putri (222310111)
4. Shalwa Syaida (222310134)
5. Marsha Apriani (222310120)
6. Nurmalia.Lia.R (222310127)
7. Moch.Fasha.H.A.S (222310122)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PELABUHANRATU

Jl. Bhayangkara Km. 1 Palabuhan Ratu. Citepus, Kec. Pelabuhan Ratu. Kab.
Sukabumi, Jawa Barat, Dengan kode Pos 43364

1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN SENI TARI PIRING DARI SUMATERA BARAT
Tahun 2022/2023

Hari :
Tanggal :
Disahkan : SMAN 1 PELABUHAN RATU

Menyetujui
Waka Bidang Kurikulum Kordinator Kegiatan

Elis Rohmiati, S.E Eka Sri Wahyuni, M.Pd

Mengetahui
Kepala SMAN 1 Pelabuhanratu

Hadi Komara Purkoni, S S,M M,Pd


Nip:197104251998021002

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Project yang berjudul “Seni tari
piring dari Sumatera Barat”

Dalam penulisan Project ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan keterbatasan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan Project ini.

Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada


pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan Project ini, khususnya kepada
Guru pembimbing kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami,
sehingga kamidapat menyelesaikan tugas ini.

Pelabuhan Ratu, 2022

3
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................2
KATA PENGANTAR.......................................................................................................3
DAFTAR ISI......................................................................................................................4
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................5
B. Rumusan Masalah..................................................................................................6
C. Tujuan....................................................................................................................6
D. Manfaat..................................................................................................................6
E. Metode...................................................................................................................7
BAB II...............................................................................................................................7
PEMBAHASAN................................................................................................................7
A. Remaja indonesia yang lebih menyukai budaya luar.............................................8
B. Cara untuk mengapresiasi budaya Indonesia........................................................10
C. Cara mengenal budaya yang ada Indonesia..........................................................11
BAB III............................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
A. Simpulan..............................................................................................................12
B. Saran....................................................................................................................13

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masyarakat Minangkabau menyebut seni pertunjukan dengan istilah pamainan
anak nagari (permainan anak negeri). Dengan kata lain permainan anak nagari
adalah konsep masyarakat Minangkabau untuk menyebutkan berbagai macam
bentuk seni pertunjukan tradisional. Menurut A.A Navis pamainan anak nagari
memiliki dua sifat, yaitu pamainan anak nagari yang bersifat Minangkabau dan
yang tidak bersifat Minangkabau (Navis, 1986: 265). Pamainan anak nagari pada
sifat pertama adalah pamainan anak nagari yang bertolak dari kaba (tradisi lisan
yang ada di Minangkabau) sebagai tema dan pencak silat sebagai gerakan dengan
dendang (Jawa= tembang) serta karawitan sebagai alat pendukung tradisional.
Salah satu dari berbagai jenis dan bentuk dari pamainan anak nagari yang bersifat
Minangkabau adalah Tari Piring.Tari Piring sebagai ekspresi estetik seniman
(masyarakat) Minangkabau merupakan jenis tari yang sangat dominan di
Minangkabau, baik dari segi kuantitas dan pengaruhnya terhadap penciptaan tari
kreasi baru.

Tari Piring ini biasanya ditampilkan dalam upacara kesuburan, seperti upacara
pesta panen sebagai rasa syukur atas berhasilnya panen. Biasanya tari Piring
ditampilkan oleh 1 sampai 10 orang penari laki-laki. Hal ini disebabkan karena
pada masa dahulu di Minangkabau tabu bagi wanita untuk menari di hadapan
umum. Kehadiran tari piring di dalam syukuran tersebut hanya berfungsi sebagai
hiburan. Salah satu dari ratusan nagari yang terdapat di Minangkabau yang sampai
sekarang masih memelihara Tari Piring dengan baik adalah nagari Padang Magek
yang merupakan bagian dari Kabupaten Tanah Datar Propinsi Sumatera Barat.
Selain Tari Piring, nagari Padang Magek juga memiliki beberapa tari tradisional
lainnya seperti: Tari Mulo Pado, Tari Kain, Tari Padang, Tari Turun Mandi Anak,
Tari Sewah, Tari Lukah Gilo, dan Tari Galombang. Taritari tradisional ini sampai
sekarang masih dapat ditemui terutama pada kegiatankegiatan atau upacara-
upacara tertentu sesuai dengan fungsi dan kegunaan dari masingmasing tari

5
tersebut. Seperti upacara pengangkatan penghulu, upacara turun mandi anak,
penyambutan tamu, dan lainlain. Keadaan seperti ini tidak terlepas dari
masyarakat pendukungnya yang merasa memiliki kepedulian terhadap
kelangsungan hidup tari-tarian tradisional yang mereka dapatkan secara turun-
temurun. Seiring dengan itu, sebagaimana yang dikatakan Malinowski dalam
Haviland bahwa suatu kebudayaan akan tetap bertahan apabila kebudayaan
tersebut masih mampu memenuhi kebutuhan dari masyarakatnya (Haviland, 1988:
351).1

B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah tentang remaja Indonesia:
1. Mengapa remaja indonesia lebih menyukai budaya luar?
2. Bagaimana cara untuk mengapresiasi budaya indonesia ?
3. Bagaimana cara mengenal budaya indonesia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui alasan remaja Indonesia lebih menyukai budaya luar.
2. Mengedukasi remaja Indonesia agar lebih tertarik ke budaya sendiri.
3. Mengetahui lebih dalam tentang kebudayaan indonesia

D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Bisa mendapatkan beberapa pengetahuan baru karena sudah banyak
mendapatkan informasi-informasi yang berguna untuk menulis project ini.
2. Bagi Pembaca
Agar remaja Indonesia lebih tertarik ke budaya daerah sendiri ketimbang
budaya luar. Menciptkan generasi yang lebih peduli terhadap budaya
daerah masing-masing. Remaja Indonesia bisa melestarikan budaya
daerahnya masing-masing.

6
3. Bagi Sekolah
Menciptakan Murid yang peduli terhadap budaya Indonesia di setiap
lingkungan sekolah masing-masing.

E. Metode
Metode penelitian yang kami gunakan yaitu Metode Observasi, kami langsung
menuju lokasi dan meninjau kegiatan acara tanpa adanya wawancara atau
kuisioner.

BAB II
PEMBAHASAN

7
Di bawah ini akan dibahas faktor-faktor remaja indonesia yang tidak menyukai
budayanya.

A. Remaja Indonesia yang lebih menyukai budaya luar


Generasi sekarang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Akibat
perkembangan teknologi dan budaya asing yang masuk, membuat generasi muda
semakin kurang peduli dan kurang mencintai budayanya sendiri. Karena
kurangnya minat mereka untuk mempelajari budaya sendiri, padahal bangsa
Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan bahkan ada yang menjadi warisan
budaya dunia.

1. Kurangnya minat dan kesadaran


Minat merupakan hal yang paling terpenting, mengapa??, karena jika
seseorang dipaksa untuk mempelajari sesuatu, maka hal itu tidak akan ada artinya
sama sekali. Sesuatu yang dipelajari secara paksa tidak akan dapat dimengerti,
oleh karena itu ia harus mempunyai minat untuk mempelajari hal tersebut tanpa
adanya paksaan melainkan kesadaraan yang timbul dengan sendirinya karena rasa
kecintaannya kepada budayanya sendiri.
Ketidakpedulian terhadap budaya sendiri.

2. Ketidakpedulian terhadap budaya sendiri


Banyak sekali generasi muda yang tidak peduli akan budaya nya sendiri,
beberapa orang bahkan mengganggap bahwa kebudayaan merupakan sesuatu
yang tidak penting. Padahal budaya merupakan harta yang sangat berharga dan
merupakan suatu identitas kita, apalagi seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia
terkenal akan keragaman budaya nya. 3 diantaranya menjadi warisan budaya
dunia yaitu Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Situs Manusia Purba
Sangiran.
Namun walau sudah dikenal luas di dunia, tetapi masyarakat Indonesia
masih banyak yang tidak paham makna yang terkandung didalamnya dan masih
banyak yang kurang peduli, oleh karena itu mulailah untuk peduli terhadap

8
budaya kita untuk memajukan budaya kita ini, yang merupakan salah satu harta
yang berharga bagi negara kita dan merupakan indentitas kita.

3. Kurangnya informasi dan pengetahuan


Salah satu contohnya seperti yang terdapat pada poin ke 2, yaitu
"Indonesia memiliki beberapa warisan budaya, 3 diantaranya termasuk dalam
warisan budaya dunia yaitu Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Situs
Manusia Purba Sangiran, namun walau sudah dikenal di dunia tetapi masyarakat
Indonesia masih banyak yang tidak paham makna yang terkandung didalamnya".
Hal ini disebabkan karena kurangnya informasi dan pengetahuan dari
masyarakat khususnya generasi muda. Padahal sekarang ini teknologi sudah
berkembang, dengan perkembangan seperti ini kita dapat mengakses informasi
dengan sendirinya. Namun generasi muda masa kini banyak yang tidak tertarik
untuk membaca hal tersebut melainkan lebih tertarik pada budaya asing yang
mereka anggap lebih menarik.

4. Akibat malu dan gengsi


Banyak juga dari generasi muda saat ini yang merasa malu dan gengsi
untuk memperkenalkan budaya mereka sendiri kepada semua orang, mereka
beranggapan bahwa budaya mereka merupakan sesuatu yang memalukan, tidak
menarik, dan dianggap ketinggalan jaman (Kurang Trend). Padahal jika dipelajari
dengan baik, kita dapat mengembangkan budaya kita menjadi sesuatu yang
menarik, apalagi sekarang ini budaya menjadi trend wisata masa kini, dengan
begitu kita tidak perlu malu dan justru harus mengembangkan budaya kita agar
lebih dikenal oleh banyak orang.

5. Lebih tertarik pada budaya asing


Generasi muda adalah generasi yang menyukai suatu kebebasan, mereka
selalu ingin bebas melakukan segala hal yang mereka inginkan. Mereka lebih

9
tertarik dengan budaya barat karena mereka beranggapan bahwa itulah yang
mereka inginkan, mereka mulai mengikuti kebiasaan budaya barat seperti
memakai pakian yang seksi dan mini, sepatu yang tinggi, dan beranggapan bahwa
berciuman itu merupakan hal biasa.

B. Cara untuk mengapresiasi budaya Indonesia


Berikut adalah beberapa cara mengapresiasi upacara adat dan seni budaya serta
tradisi Nusantara:

1. Merawat, melestarikan, dan mengembangkan budaya dan tradisi Nusantara.


2. Mengabadikan pelaksanaan upacara adat dan tradisi budaya dalam bentuk foto
maupun video.
3. Turut berpartisipasi dalam kegiatan tradisi maupun upacara adat.
4. Menghargai keberadaan tradisi dan budaya yang memeriahkan keragaman budaya
Nusantara.
5. Mempelajari dan memahami budaya dan tradisi Nusantara.

Pembahasan

Tradisi merupakan kebiasaan yang dilakukan secara turun temurun oleh


berbagai generasi dan telah menjadi bagian dari identitas kehidupan suatu
kelompok masyarakat. Sementara itu, budaya adalah suatu cara hidup yang
berkembang dalam suatu kelompok masyarakat.

Seiring dengan berkembangnya zaman, terutama pada era globalisasi


seperti sekarang ini, keberadaan tradisi dan budaya mulai pudar dimakan waktu.
Mungkin pelaksanaan tradisi dan budaya dianggap tidak efektif dan efisien pada
masa modern ini. Di sisi lain, pelaksanaan tradisi dan budaya juga sering kali
bertentangan dengan ajaran kepercayaan dan agama.

10
Meskipun begitu, apabila tidak dijaga dan dilestarikan, tradisi budaya
dapat punah tertelan zaman. Hal tersebut tentu tidak dapat dikatakan merupakan
hal yang menyenangkan, apalagi untuk terjadi di negeri Indonesia yang kaya akan
beragam tradisi ini.

Karena itulah, sebagai generasi muda, kita harus ikut serta dalam
melestarikan tradisi dan budaya. Pelestarian tersebut dapat berupa hal-hal yang
sederhana, dari mengabadikan pelaksanaan tradisi dan budaya dalam media sosial
hingga bergabung dalam komunitas tradisi dan budaya untuk secara aktif belajar
dan kemudian mengajarkan tradisi dan budaya tersebut.

C. Cara mengenal budaya yang ada Indonesia


Indonesia sebagai Negara Kepulauan, sangat kaya akan ragam budaya. Dari
Sabang sampai Merauke. Dari Mianggas sampai Rote. Terbentang ribuan gugusan
pulau yang dihuni maupun tidak dihuni.

Bentangan alam ini menunjukan keeksotiannya, juga dalam ragam adat


istiadat. Banyak Suku yang mendiami negara yang kita cintai ini. Tak pelak,
keragaman ini, menyatukan bangsa yang berdaulat. Bhineka Tunggal Ika adalah
semboyang "roh" penyatu anak-anak negeri.

Keunikan ini pulalah yang membuat Indonesia sangat dicintai oleh warga
negara asing. Banyak diantara mereka menghabiskan waktu di Indonesia. Belajar
budaya dan adat istiadat adalah salah satu target mereka selama di Indonesia.
Bahkan, banyak diantara mereka yang kemudian memilih menjadi warga negara
Indonesia.

1. Tokoh Adat
Tokoh Adat memegang peranan penting dalam menjaga dan melestarikan
budaya atau adat istiadat setempat. Jika, kita ingin dapatkan banyak informasi
tentang keunikan budaya atau adat istiadat suatu daerah, maka langkah pertama
adalah mengunjungi Tokoh Adat.

11
2. Ritual Adat
Prosesi adat syarat makna budaya. Disini kita dapat mengerti dan
memahami setiap nilai yang terkandung dalam adat istiadat setempat. Jangan
pernah lewatkan prosesi ini. Anda akan menemukan sejuta makna kehidupan yang
terkandung di dalamnya

3. Tarian Tradisional
Jangan habiskan waktu anda ketika anda berada disuatu daerah dan terlibat
dalam tarian daerah tersebut, tanpa menanyakan nilai yang terkandung di
dalamnya. Setiap tarian yang dimainkan mencerminkan nilai sosial daerah
setempat.

4. Pakaian Tradisional
Banyak diantara kita mengagumi kain adat/kain tenun suatu daerah tanpa
menyadari disitulah tersirat makna dan cerita kehidupan daerah setempat. Kalau
kita membelinya di Toko Souvernir, anda pasti tidak mendapatkan cerita budaya
tersebut. Namun, jika anda membelinya langsung pada orang yang
membuat/menenun, anda akan tahu ada apa dibalik setiap motif yang dirangkai.
Pakaian adat bukan sekedar asesoris, namun "buku" yang tak tertulis dari cerita
budaya atau adat istiadat suatu daerah. Anda akan menemukan nilai-nilai lokal
yang sudah terbentuk turun temurun dan anda akan sadar, bahwa ternyata
masyarakat adat sudah melakukan apa yang saat ini terjadi, sebagai akibat dari
berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan teknologi.

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan hasil studi pustaka dapat disimpulkan

12
1. Banyak remaja Indonesia zaman sekarang yang lebih menyukai budaya luar
dari pada budaya daerah sendiri. Maka dari itu kita harus tetap mengapresiasi
budaya daerah di Indonesia dengan cara mengikuti seni tari. Dengan seni tari ini
kita akan tahu bahwa Budaya Indonesia lebih baik dari pada budaya asing.

2. Mengapresiasi budaya Indonesia merupakan kewajiban para remaja di


Indonesia karena pada dasarnya tempat di daerah mereka masing-masing
mempunyai beberapa budaya yang sangat menarik dan patut di coba.

3. Kita harus tahu bahwa budaya di Indonesia sangatlah banyak. Sehingga kita
bisa tahu bahwa budaya di Indonesia sangatlah menarik, karena di masing-masing
daerah pasti mempunyai budayanya sendiri. Kita dapat mengenal budaya di
Indonesia dengan menggunakan teknologi zaman sekarang. Karena teknologi saat
ini sangatlah berguna untuk kehidupan kita sehari-hari. Kita dapat menggunakan
Smartphone, Komputer, atau yang lainnya untuk menemukan sumber informasi
tentang budaya yang ada di Indonesia.

B. Saran
Sebagai remaja Indonesia yang cinta pada budaya Indonesia, sudah
seharusnya kita melestarikan budayanya. Budaya Indonesia merupakan budaya
yang sangat unik sehingga orang asing juga sangat tertarik pada budaya
Indonesia. Untuk melestarikan budaya bisa dengan cara ikut berpartisipasi
mengikuti Tarian yang ada di Indonesia. Hanya dengan mengikuti seni tari kita
sudah di anggap melestarikan budaya Indonesia

Daftar Pustaka

Syahrial. (2013, Desember). 12(2), 128-142.

13

Anda mungkin juga menyukai