Disusun oleh :
Desi Fitaloka
Nis :
0211021342
AKUNTANSI DAN LEMBAGA KEUANGAN
Mengetahui,
Kepala sekolah SMK MVP ARS Internasional
NRKS 20023L0010260141192548
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
DESI FITALOKA
2021102134
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “ Proses pemberian
bantuan dana untuk kegiatan seni budaya".
Penulis melakukan praktek kerja selama 4 (empat) bulan yang berlangsung pada tanggal 1
agustus 2022 hingga 30 November 2022
Adapun tujuan dari penyusunan dari laporan praktek kerja Lapangan diajukan untuk
memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti ujian Nasional (UN) dan laporan ini juga
sebangai bukti bahwa penulis telah mengikuti dan menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan,
Laporan ini dapat disusun dan diselesaikan dengan baik dan lancar berkat bantuan yang
berupa moral ataupun material. Oleh karena itu penulis banyak mengucapkan terimakasih
Kepada :
1. Allah SWT yang telah memberi kelancaran dan keselamatan
2. Orangtua serta keluarga besar yang telah membiayai dan mendidik serta memberi
dorongan kepada penulis dalam menyusun laporan ini
3. Bapak M. Faisal Usman ST M.MM Selaku Kepala sekolah SMK MVP ARS Internasional
4. Erik darmadianti s. Pd sebagai Wakasek bidang kurikulum di SMK MVP ARS
internasional
5. Bapak Ayi kosasih Selaku Wakasek di SMK MVP ARS internasional
6. Dina Yulianty,S.Pd, Selaku ketua kaprodi Akuntansi keuangan lembaga di SMK MVP
ARS internasional Bandung
7. Dewi Sartika s. Pd, Selaku guru pembimbing selama melaksanakan praktek kerja industri
(Prakerin)
8. Dewi Sartika s. Pd, Selaku wali kelas jurusan akuntansi keuangan lembaga
9. Rukmana Saputra SE.,M.M. Selaku pembimbing di dinas kebudayaan dan pariwisata kota
Bandung
10. Seluruh pegawai dan karyawan/ti di dinas kebudayaan dan pariwisata kota Bandung
11. Teman/sahabat penulis yang telah bekerja sama dan saling menyemangati.
Penulis berharap semoga dengan terselesaikannya laporan ini dapat menjadi titik
tolak penulis untuk menjadi lebih mudah dan bersungguh sungguh. Sudah tentu kekurangan
kekurangan akan terdapat dalam laporan ini Karen itu, saran dan kritik yang sifatnya
membangun dari setiap bacaan dari setiap pembaca sangat penulis harapkan, demi
kesempurnaan laporan ini.
Desi Fitaloka
Desi Fitaloka
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung (DISBUDPAR) merupakan salah satu
unsur pelaksana pemerintah daerah khusus Kota Bandung yang memiliki tugas pokok
melaksanakan sebagian urusan daerah di bidang kebudayaan dan Pariwisata. Salah satu
fungsi utama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung adalah perumusan kebijakan
teknis bidang kebudayaan dan pariwisata termasuk di dalamnya hal revitalisasi terhadap
bangunan dan kawasan cagar budaya yang ada di Kota Bandung.
Revitalisasi sendiri bukan sesuatu yang hanya berorientasi pada penyelesaian keindahan fisik
saja, tapi juga harus dilengkapi dengan peningkatan ekonomi masyarakatnya serta
pengenalan budaya yang ada. Menurut Perda Kota Bandung Nomor: 19 Tahun 2009 Tentang
Pengelolaan Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya Penentuan kawasan dan bangunan cagar
budaya ditetapkan berdasarkan kriteria nilai sejarah, nilai arsitektur, nilai ilmu pengetahuan,
nilai sosial budaya dan umur, serta tolak ukur penggolongan cagar budaya ditetapkan
berdasarkan ketentuan pendekatan teknis, sosio kultural, yuridis, dan ekonomi.
Berdasarkan kriteria dan tolak ukur tersebut, kemudian ditentukan penggolongan bangunan
cagar budaya. Penggolongan ini pada akhirnya menentukan tindakan revitalisasi yang
nantinya dilakukan terkait penggolongan cagar budaya tersebut. Untuk menentukan golongan
bangunan cagar budaya perlu dilakukan analisis bangunan cagar budaya yang berfungsi
untuk mengetahui kondisi fisik tiap bangunan. Saat ini petugas dinas kebudayaan dan
pariwisata Kota Bandung seksi kebudayaan butuh waktu yang cukup lama dalam melakukan
analisis terhadap penilaian aspek dan kriteria terhadap cagar budaya yang ada. Masalah lain
yang dihadapi oleh petugas dinas kebudayaan dan pariwisata Kota Bandung adalah cukup
mengalami kesulitan dalam menentukan prioritas penentuan pengambilan keputusan
terhadap
bangunan dan atau kawasan cagar budaya yang akan direvitalisasi dikarenakan masih kurang
akurat dalam.
mekanisme perhitungan nilai yang telah ditentukan dari setiap kriteria masing- masing
bangunan dan kawasan cagar budaya.
Suatu sistem dibutuhkan oleh petugas dinas kebudayaan dan pariwisata Kota Bandung seksi
kebudayaan untuk lebih mempermudah proses pengolahan data bangunan dan kawasan cagar
budaya, mempercepat proses analisis terhadap cagar budaya tersebut berdasarkan penilaian
dari setiap kriteria yang dimiliki serta mampu memberikan rekomendasi untuk
mempermudah dalam mengambil keputusan berupa informasi cagar budaya yang menjadi
prioritas revitalisasi karena tindakan revitalisasi terhadap cagar budaya harus dilakukan
seoptimal mungkin khususnya untuk bangunan dan kawasan cagar budaya yang memilki
umur yang sudah tua dan keadaan fisiknya yang sudah mengalami banyak kerusakan karena
dikhawatirkan jika petugas kurang tepat dalam mengambil keputusan dalam melakukan
revitalisasi akan mengakibatkan terjadinya devitalisasi cagar budaya. Dari permasalahan ini
maka dilakukan penelitian tentang "Sistem Pendukung Keputusan Revitalisasi Terhadap
Bangunan Dan Kawasan Cagar Budaya Kota Bandung Di DISBUDPAR Kota Bandung".
Untuk mengetahui lebih lanjut sistem bantuan dana sangar seni di disbudpar kota Bandung
yang berjudul:" Proses pemberian bantuan dana untuk kegiatan seni budaya.
1.2. Identifikasi masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka penulis
Mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Apa saja kendala yang di temukan dalam proses pemberian bantuan dana ?
2. Bagaimana proses pemberian bantuan dana di disbudpar?
Dan jelaskan apa saja syaratnya yang harus di penuhi.
3. Bagaimana hasil pengajuan dari sanggar/lingkung seni?
1.3.1. Maksud
1. Sebagai salah satu syarat penilaian untuk ketuntasan praktek kerja industri di SMK
MVP ARS Internasional.
2. Untuk memenuhi salah satu syarat untuk kelulusan.
3. Menambah pengetahuan wawasan dan pengalaman yang bisa di dapatkan di dunia
kerja yang sesungguhnya.
1.3.2. Tujuan
Adapun tujuan dari prakerin sebagai berikut
1. Agar penulis dapat mengetahui kendalaapa yang ada dalam proses pemberian
bantuan dana di Dinas kebudayaan dan pariwisata kota Bandung
2. Agar penulis dapat mengetahui proses pemberian bantuan dana, di mulai dari
mengajukan permohonan
Bantuan dana kegiatan dengan di sertakan proposal dan
Program kegiatannya.
3.Agar penulis dapat mengetahui Hasil pengajuan dari sanggar/lingkung seni di
kurasi/di seleksi oleh tim dinas kebudayaan dan pariwisata kota Bandung.
. pengumpulan data
1. Survey
Survei (survey) atau lengkapnya self-administered survey adalah metode pengumpulan
data primer dengan memberikan pertanyaan pertanyaan kepada responden individu. Jadi bisa
disimpulkan survei adalah metode untuk menumpulkan informasi dari kelompok yang
mewakili sebuah populas.
2. Interview
Interview atau wawancara adalah kegiatan tanya jawab secara lisan untuk memperoleh
informasi. Bentuk informasi yang diperoleh ditanyakan dalam tulisan, atau direkam secara
audio,visual, atau audio visual. Wawancara merukapan kegiatan utama dalam kajian
pengamatan.
3. Studi literatur
Metode studi literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode
pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengolah bahan penelitian
pada sistematika penulisan ini terdiri dari 4 Bab yang mempunyai uraian dan
penjelasannya masing-masing, yaitu:
JUDUL LAPORAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
Map
Cap
Buku jurnal
Mesin Fotocopy
Mesin Printer
Komputer
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Waktu dan Lokasi Praktek Kerja industri
Penulis menyelesaikan pekerja industri di mulai pada tanggal
Prakerin dilaksanakan selama 4 bulan terhitung dari tanggal 01 agustus
2022 hingga 30 november 2022. Jam kerja dimulai pukul 08.00 WIB
sampai pukul 16.30 WIB.
3.1.1 Sejarah
Sejarah Dinas kebudayaan dan pariwisata kota Bandung
tahun 1969 dengan tujuan untuk menjamin pembinaan dan pembangunan yang
efektif dan berlanjut dalam
pelaksanaan yang diusahakan oleh pihak pemerintah dan swasta, dengan tugas
membantu Menteri Perhubungan dan Dirjen Pariwisata.
Hal tersebut lebih membuat Dinas Pariwisata memiliki kewenangan lebih yang
diberikan berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999 dengan struktur organisasi dan
tata kerja Dinas Pariwisata Kota Bandung pun mengalami perubahan yang
diatur dalam peraturan daerah no. 5 tanggal 7 Maret 2001 mengenai struktur
organisasi Dinas Pariwisata Kota Bandung dan pada tanggal 4 Desember 2007
melalui Peraturan Daerah nomor 13 Tahun 2007 Dinas Pariwisata Daerah Kota
Bandung dirubah lagi menjadi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung
hingga saat.
Tugas
Tugas pokok dan fungsi perangkat daerah ini sudah diatur berdasarkan Peraturan
Walikota Bandung Nomor 1398 Tahun 2016:
Perangkat daerah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung mempunyai tugas
pokok yaitu menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kebudayaan dan bidang
pariwisata berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Untuk melaksanakan
tugas pokok sebagaimana dimaksud, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai
fungsi sebagai berikut:
VISI
“ Mewujudkan Kota Bandung Sebagai Kota Seni Budaya dan Tujuan Wisata
Internasional”.
MISI
Dinas Prariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung Memiliki Beberapa Misi Yaitu:
2. Jika ingin di acc bantuan dana di Disbudpar kota Bandung harus dengan
ketentuan yang sudah ada dan kebijakan yang sudah di sepakati.
2. Profosal
Profosal fungsinya untuk mengetahui apa yang akan di ajukan dan program
kegiatan yg diajukan kepada dinas kebudayaan dan pariwisata kota Bandung
Maksud dan tujuan sangat lah perlu untuk mengetahui kegiatan apa saja yang
akan dilaksanakan dan diadakan nya kegiatan tersebut
4. Anggaran biaya
Dinas budaya dan pariwisata saya kota Bandung memiliki tanggung jawab
dan kewenangan untuk melestarikan Budaya memelihara sektor pariwisata di
kota Bandung, dalam pasal 13 pelaturan walikota Bandung nomor 1398 tahun
2016 tertera Bidang Produk Budaya dan Kesenian Merupakan bagian dari Dinas
Budaya dan Pariwisata kota Bandung.
Bidang Produk Budaya dan Kesenian ini merupakan kaki tangan dari
Disbudpar. di anggap dengan kepada bidang seksi pengembangan produk
budaya dan kesenian. Seksi promosi produk budaya dan kesenian. Dan
prasananas seni budaya. Menurut pelaturan walikota Bandung nomber 1398
tahun 2016 dalam ketentuan umum pasal 1. Menjelaskan:
Hal ini menjadikan Bidang Produk Budaya dan kesenian memiliki program
kerja berdasarkan RPJD. RPJMD dan RKPD. Bidang produsen perlu mengkaji
dan melaksanakan program kerja lingkup budaya dan kesenian produsen juga
mefasilitasikan dan menyusun kebijakan teknik dan perancanan di bidang
produksi budaya san Kesenian.
3.2 Tugas
Bidang produk budaya dan kesenian di pimpin oleh seorang kepada bidang
yang membawahi seksi pengembangan produk budaya dan kesenian. Seksi
promosi budaya dan kesenian Saranan dan prasarana seni Budaya.
Tugas Bidang Produk seni dan budaya ini sudah di kelompokan dan di
tetapkan berdasarkan pelaturan walikota Bandung nomor 1398 tahun 2016.
Wewenang untuk".
1. Menyusun rencana dan program kerja
2. Merumuskan kebijakan lingkup dan produk budaya dan kesenian
3. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan lingkup budaya dan kesenian
4. Melaksanakan administrasi memfasilitasi, melakukan, sosialisasi,
melakukan pengawasan lingkup produk dan budaya kesenian.
-Misi
" Misi dari bidang produk dan kesenian ialah mendukung dan menjalankan
misii dari dinas kebudayaan dan pariwisata untuk mengembangkan budaya.
Kesenian dan pariwisata kota Bandung"
-Tujuan
Tujuan dari bidang produk dan seni adalah melaksanakan pengoordinasaian
perumusan kebijakan teknis pengoordinasaian, pembinaan, fasilitas dan
pelaksanaan tugas penyusunan perencanaan di bidang produk budaya dan
kesenian.
- Sasaran
Sasaran dari bidang produk dan seni ialah berdasarkan RPJD, RPJMD, dan
RKPD dengan melaksanakan program kerja dengan pokus pada bidang Budaya
dan kesenian seperti pelaku seni dan pelaksanaan budaya kota Bandung.
BAB IV
PENUTUP
4.1 kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, penulis dapat
menyimpulkan bahwa:
1.Sanggar atau lingkung seni mengajukan permohonan
Bantuan dana kegiatan dengan di sertakan proposal dan
Program kegiatannya.
2.Sanggar/lingkung seni yang mengajukan harus terdaftar di dinas pemerintahan kota
Bandung, memalui di dinas kebudayaan dan pariwisata kota Bandung.
3.Hasil pengajuan dari sanggar/lingkung seni di kurasi/di seleksi oleh tim dinas
kebudayaan dan pariwisata kota Bandung.
4.2. Saran-Saran
1. Sebaiknya jika ingin mengajukan proses bantuan dana di Disbudpar kota Bandung
untuk kegiatan sanggar atau lingkung seni, harus lengkap dengan proposal dan harus
sudah terdaftar.
2. Lebih teliti lagi agar dapat cepat di acc pengajuan bantuan dana,
Dan konfirmasikan kembali agar lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://ppid.bandung.go.id/knowledgebase/sejarah-singkat-disbudpar-kota-
bandung
https://www.disbudpar.bandung.go.id/c_home/download_logo_hjkb
https://ppid.bandung.go.id/knowledgebase/struktur-organisasi-disbudpar-kota-
bandung/
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/05/27/dana-adalah#:~:text=Hal
%20ini%20sesuai%20dengan%20definisi,disediakan%20untuk%20suatu
%20keperluan%3B%20biaya.
1. Tk Layung sari
2. SDN 175 Tanjakan
3. MTS Cahaya Harapan
4. SMK MVP ARS Internasional
PENGALAMAN ORGANISASI
1. Angklung
2. Marcing band
Lampiran 1.