SKRIPSI
Oleh :
Dimas Bryanputra C
NIM. 181910501065
SKRIPSI
Diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan Program Studi Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (S1) dan
mencapai gelar Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota
Oleh :
Dimas Bryanputra C
NIM. 181910501065
ii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat dan
karunia-Nya, sehingga penyusunan skripsi dengan judul “Strategi Pengembangan
Kawasan Permukiman Informal Berbasis Urban Heritage Dan Eco Settlement Di
Kampung Pandeyan, Kota Yogyakarta” dapat terselesaikan. Saya ucapkan terima
kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung dalam proses
penyusunan skripsi sehingga dapat berjalan dengan lancar. Terlebih saya ucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tua, atas segala hal yang telah diberikan, dukungan, usaha,
pembelajaran, dan didikan yang luar biasa. Harapan serta doa yang terbaik
bagi anaknya yang tidak pernah surut setiap waktunya. Sebuah kebanggaan
bisa terlahir dan dibesarkan oleh orang-orang yang selalu mendidik agar terus
berusaha, bersyukur, dan pantang menyerah dalam menggapai semua apa
yang diinginkan.
2. Seluruh keluarga, sanak saudara, elemen masyarakat, dan pihak stakeholder
yang telah memberikan dukungan, usaha, dan doanya dalam penyusunan
skripsi ini.
3. Ibu Dr. RR. Dewi Junita Koesoemawati, S.T., M.T. dan Ibu Dano Quinta
Revana, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan segala
waktu, arahan, bimbingan ilmu dan pembelajaran, serta dukungan sehingga
penyusunan skripsi dapat terselesaikan.
4. Seluruh mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah Dan Kota,
khususnya PWK Angkatan 2018 (P-1), atas segala waktu, kebersamaan, dan
kenangan yang telah dilalui bersama-sama selama ini. Salam Plano, PWK
Jaya!!!.
5. Almamater kebanggaan, Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota,
Fakultas Teknik, Universitas Jember.
6. Pihak lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Jember, 27 Juli 2022
Penulis
iii
MOTTO
“Kita harus bisa menerima berbagai keputusan yang mengecewakan, tetapi jangan
sampai kita berputus asa dan putus harapan”
(Marthin Luther King)
“Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Tidak ada keberhasilan tanpa
kebersamaan. Tidak ada kemudahan tanpa doa”
(Ridwan Kamil)
iv
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Penulis
v
SKRIPSI
Oleh
Pembimbing :
Dosen Pembimbing Utama : Dr. RR. Dewi Junita Koesoemawati, S.T., M.T.
Dosen Pembimbing Anggota : Dano Quinta Revana, S.T., M.T.
vi
LEMBAR PENGESAHAN
Hari, Tanggal :
Tempat : Fakultas Teknik Universitas Jember
Tim Penguji
Ratih Novi Listyawati, S.T., M.T. Ir. Rindang Alfiah, S.T., M.T.
NIP 199211222022032008 NIP 199112042020122003
Tim Pembimbing
Dr.RR Dewi Junita Koesoemawati S.T., M.T. Dano Quinta Revana,S.T., M.T.
NIP 197106101999032001 NIP 199001052022032010
Mengesahkan
Dekan Fakultas Teknik
Universitas Jember
Dr.Triwahju Hardianto,S.T.,M.T
NIP 197008261997021001
vii
RINGKASAN
Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota yang terkenal akan
kebudayaan dan sejarah historis yang kuat. Kota Yogyakarta memiliki berbagai
macam kawasan yang dikembangkan menjadi beberapa area khusus, salah satunya
yaitu kampung wisata atau kampung budaya. Kampung Pandeyan yang terletak di
Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, menjadi salah satu kampung yang
telah ditetapkan sebagai ampung Rintisan Budaya” oleh pemerintah Kota
Yogyakarta. Meski demikian, Kampung Pandeyan masih belum memiliki ciri
khas ataupun karakteristik yang mencirikan sebagai kampung budaya atau
kampung wisata. Hal ini menunjukkan perlu adanya pengembangan kawasan
Kampung Pandeyan yang didominasi oleh kawasan permukiman, menjadi
kawasan kampung yang lebih mengedepankan fungsi ekologis dan budaya
historis.
Penelitian diawali dengan mengetahui potensi dan permasalahan di area
Kampung Pandeyan. Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan observasi
awal serta melakukan wawancara dengan masyarakat melalui kuisioner, serta
meninjau dari kebijakan yang berlaku di area Kampung Pandeyan. Selanjutnya,
didapatkan hasil potensi dan permasalahan yang selanjutnya dikembangkan dalam
analisis Delphi, untuk menentukan tingkat kesesuaian kondisi eksisting kawasan,
potensi, dan permasalahan yang ada di Kampung Pandeyan, dengan konsep
Urban Heritage dan Eco Settlement. Variabel yang digunakan dalam penelitian
ini selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode kuantitatif berupa
Importance Performance Analysis (IPA), yang ditujukan untuk mengetahui
tingkat kepentingan dan kepuasan dari setiap variabel yang diuji. Output dari
analisis IPA yaitu diagram Cartesius sebagai dasar penentuan kuadran sekaligus
penentuan strategi pengembangan kawasan permukiman Kampung PandeyanHasil
akhir dari penelitian ini yaitu penentuan strategi pengembangan kawasan
permukiman di area Kampung Pandeyan berbasis Urban Heritage dan Eco
Settlement yang menjadi strategi dalam pengembangan “Kampung Rintisan
Budaya” Kampung Pandeyan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
viii
SUMMARY
The city of Yogyakarta is one of the cities known for its strong historical
culture and history. The city of Yogyakarta has various areas that have been
developed into several special areas, one of which is a tourist village or a cultural
village. Pandeyan Village, which is located in Umbulharjo District, Yogyakarta
City, is one of the villages that has been designated as a “Cultural Pioneer Camp”
by the Yogyakarta City government. However, Kampung Pandeyan still does not
have the characteristics or characteristics that characterize it as a cultural village
or tourist village. This shows the need for the development of the Pandeyan
Village area, which is dominated by residential areas, into a village area that
prioritizes ecological functions and historical culture in the Pandeyan Village area.
The research begins by knowing the potential and problems in the
Pandeyan Village area. The method used is by conducting initial observations and
conducting interviews with the community through questionnaires, as well as
reviewing the policies that apply in the Pandeyan Village area. Furthermore, the
results of the potential and problems were obtained which were further developed
in the Delphi analysis, to determine the level of suitability of the area's existing
conditions, potentials, and problems in Pandeyan Village, with the concepts of
Urban Heritage and Eco Settlement. The variables used in this study were then
analyzed using a quantitative method in the form of Importance Performance
Analysis (IPA), which was intended to determine the level of importance and
satisfaction of each variable being tested. The output of the IPA analysis is the
Cartesian diagram as the basis for determining the quadrant as well as determining
the strategy for the development of the Pandeyan Village settlement area.
The final result of this research is the determination of a strategy for
developing residential areas in the Pandeyan Village area based on Urban
Heritage and Eco Settlement which is a strategy in developing the "Kampung
Rintisan Budaya" Pandeyan Village, Umbulharjo Districts, Yogyakarta City.
ix
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat dan
karunia-Nya, sehingga penyusunan skripsi dengan judul “Strategi Pengembangan
Kawasan Permukiman Informal Berbasis Urban Heritage Dan Eco Settlement Di
Kampung Pandeyan, Kota Yogyakarta” dapat terselesaikan. Saya ucapkan terima
kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung dalam proses
penyusunan skripsi sehingga dapat berjalan dengan lancar.
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dari semua pihak yang
terkait. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Triwahju Hardianto, S.T., M.T., selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Jember;
2. Ir. Nunung Nuring Hayati, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi (S1)
Perencanaan Wilayah Dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Jember;
3. Dr. RR. Dewi Junita Koesoemawati, S.T., M.T. dan Dano Quinta Revana,
S.T., M.T., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan
bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini;
4. Ratih Novi Listyawati, S.T., M.T. dan Ir. Rindang ALfiah, S.T., M.T. selaku
dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukkan dalam
penyelesaian dan penyempurnaan skripsi ini;
5. Seluruh dosen pengajar dan Civitas Akademik Program Studi (S1)
Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Jember, yang
telah memberikan ilmu dan dukungan selama masa perkuliahan.
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL...........................................................................................................ii
LEMBAR
PERSEMBAHAN..................................................................................................iii
LEMBAR MOTTO.................................................................................................iv
LEMBAR PERNYATAAN.....................................................................................v
SKRIPSI..................................................................................................................vi
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................vii
SUMMARY............................................................................................................ix
PRAKATA...............................................................................................................x
DAFTAR ISI...........................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiii
DAFTAR TABEL..................................................................................................xv
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................3
1.3. Tujuan Penelitian...........................................................................................4
1.4. Manfaat Penelitian.........................................................................................4
1.5. Batasan Penelitian.........................................................................................4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................6
2.1. Kawasan Permukiman dan Perumahan.........................................................6
2.2. Klasifikasi Kawasan Permukiman.................................................................7
2.3. Tipe Kawasan Permukiman...........................................................................7
2.4. Faktor Pengaruh Pengembangan Kawasan Permukiman.............................8
2.5. Definisi Kawasan Perkampungan.................................................................9
2.6. Konsep Kawasan Pariwisata Urban Heritage.............................................11
2.7. Konsep Eco Settlement................................................................................13
2.8. Analisis Delphi............................................................................................14
2.9. Analisis Importance Performance (IPA).....................................................15
xi
2.10. Penelitian Terdahulu.................................................................................16
2.11. Sintesa Penelitian......................................................................................23
2.12. Kerangka Alur Penelitian..........................................................................24
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN.............................................................25
3.1. Jenis Dan Pendekatan Penelitian...........................................................25
3.2. Lokasi Penelitian...................................................................................25
3.3. Variabel Penelitian................................................................................27
3.4. Metode Pelaksanaan Penelitian.............................................................29
3.5. Metode Analisis Data............................................................................36
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................44
4.1. Aspek Fisik Kawasan..................................................................................44
4.2. Aspek Non Fisik Kawasan..........................................................................50
4.3. Fasilitas Kawasan........................................................................................53
4.4. Utilitas Kawasan..........................................................................................60
4.5. Potensi dan Permasalahan Kawasan Studi..................................................67
4.6. Tinjauan Kebijakan.....................................................................................71
4.7. Analisis Kesesuaian Penerapan Konsep Urban Heritage dan Eco Settlement
Di Kawasan Kampung Pandeyan.......................................................................73
4.8. Analisis Penentuan Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kepuasan Melalui
Importance Performance Analysis (IPA)...........................................................85
4.9. Penentuan Strategi Pengembangan Kawasan Permukiman Kampung
Pandeyan............................................................................................................91
BAB V. Penutup..................................................................................................112
5.1. Kesimpulan................................................................................................112
5.2. Saran..........................................................................................................112
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................114
LAMPIRAN ........................................................................................................117
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Analisis IPA......................................................................................15
Gambar 2. 2 Kerangka Alur Penelitian..................................................................24
Gambar 3. 1 Peta Deliniasi Lokasi Penelitian........................................................27
Gambar 3. 2 Grafik Alur Tahapan Analisis Delphi...............................................37
Gambar 3. 3 Diagram Alur Pikir Penelitian...........................................................43
Gambar 4. 1 Peta Deliniasi Lokasi Penelitian........................................................45
Gambar 4. 2. Peta Aspek Topografi Kampung Pandeyan.....................................46
Gambar 4. 3. Peta Aspek Hidrologi Kampung Pandeyan......................................47
Gambar 4. 4. Peta Aspek Klimatologi Kampung Pandeyan..................................48
Gambar 4. 5. Peta Aspek Geologi Kampung Pandeyan........................................49
Gambar 4. 6 . Peta Penggunaan Lahan Wilayah Kampung Pandeyan..................50
Gambar 4. 7. Peta Aspek Kependudukan Kampung Pandeyan.............................52
Gambar 4. 8 Kegiatan “Gelar Seni Bakdo Kupat 2022” Dan Kirab Budaya
Kampung Pandeyan...............................................................................................53
Gambar 4. 9. Sarana Pendidikan di Wilayah Kampung Pandeyan........................54
Gambar 4. 10 . Peta Fasilitas Pendidikan Wilayah Kampung Pandeyan...............55
Gambar 4. 11. Sarana Kesehatan di Wilayah Kampung Pandeyan.......................56
Gambar 4. 12 Peta Fasilitas Kesehatan Wilayah Kampung Pandeyan..................56
Gambar 4. 13. Sarana Peribadatan di Wilayah Kampung Pandeyan.....................57
Gambar 4. 14. Peta Fasilitas Peribadatan Wilayah Kampung Pandeyan...............58
Gambar 4. 15 Sarana Perdagangan dan Jasa di Wilayah Kampung Pandeyan......58
Gambar 4. 16 Sarana Perkantoran dan Bangunan Umum di Wilayah Kampung
Pandeyan................................................................................................................59
Gambar 4. 17. Peta Fasilitas Perkantoran dan Bangunan Umum Wilayah
Kampung Pandeyan...............................................................................................60
Gambar 4. 18. Prasarana Jaringan Listrik di Wilayah Kampung Pandeyan..........61
Gambar 4. 19 . Prasarana Jaringan Air Bersih di Wilayah Kampung Pandeyan...62
Gambar 4. 20. Peta Jaringan Air Bersih Wilayah Kampung Pandeyan.................63
Gambar 4. 21 Prasarana Jaringan Drainase di Wilayah Kampung Pandeyan.......63
xiii
Gambar 4. 22. Peta Jaringan Drainase Wilayah Kampung Pandeyan...................64
Gambar 4. 23. Prasarana Jaringan Komunikasi di Wilayah Kampung Pandeyan. 64
Gambar 4. 24 Prasarana Jaringan Persampahan di Wilayah Kampung Pandeyan 65
Gambar 4. 25. Prasarana Jaringan Transportasi di Wilayah Kampung Pandeyan.66
Gambar 4. 26. Peta Prasarana Jaringan Transportasi di Wilayah Kampung
Pandeyan................................................................................................................67
Gambar 4. 27. Alur Proses Penentuan Potensi dan Permasalahan Kawasan.........67
Gambar 4. 28 Alur Tahapan Analisis Delphi.........................................................74
Gambar 4. 29. Diagram Cartesius Konsep Eco Settlement...................................95
Gambar 4. 30. Diagram Cartesius Konsep Urban Heritage..................................97
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Indikator Variabel Konsep Eco Settlement...........................................13
Tabel 2. 2 Penelitian Terdahulu.............................................................................18
Tabel 3. 1 Variabel Penelitian................................................................................28
Tabel 3. 2 Sampel Kelompok Stakeholder.............................................................32
Tabel 3. 3 Data Jumlah Penduduk Kampung Pandeyan........................................34
Tabel 3. 4. Variabel Dalam Analisis Delphi..........................................................38
Tabel 3. 5. Variabel Dalam Analisis IPA...............................................................39
Tabel 3. 6. Interval Indeks Skala Likert.................................................................40
Tabel 3. 7. Desain Penelitian.................................................................................42
Tabel 4. 1. Tingkat Curah Hujan Kelurahan Pandeyan.........................................47
Tabel 4. 2. Luasan Guna Lahan Kecamatan Umbulharjo......................................49
Tabel 4. 3. Aspek Kependudukan Kelurahan Pandeyan........................................51
Tabel 4. 4. Ketersediaan Fasilitas Pendidikan Kelurahan Pandeyan.....................54
Tabel 4. 5. Ketersediaan Fasilitas Kesehatan Kelurahan Pandeyan......................55
Tabel 4. 6. Ketersediaan Fasilitas Peribadatan Kelurahan Pandeyan....................57
Tabel 4. 7. Jumlah Pengguna Jaringan Listrik Kelurahan Pandeyan.....................61
Tabel 4. 8. Tinjauan Kebijakan Pengembangan Kawasan Kampung Pandeyan. . .72
Tabel 4. 9. Variabel Penilaian Kesesuaian Penerapan Konsep Urban Heritage dan
Eco Settlement Di Kampung Pandeyan.................................................................74
Tabel 4. 10 Penetapan Stakeholder dalam Wawancara Analisis Delphi...............76
Tabel 4. 11. Dokumentasi Wawancara Analisis Delphi Pada Setiap Stakeholder 78
Tabel 4. 12. Hasil Eksplorasi Analisis Delphi Tahap-1.........................................80
Tabel 4. 13. Hasil Eksplorasi Analisis Delphi Tahap-2.........................................82
Tabel 4. 14. Interval Indeks Skala Likert...............................................................85
Tabel 4. 15. Penjabaran Jumlah Responsi Masyarakat Wilayah Kampung
Pandeyan (Variabel Konsep Eco Settlement).........................................................86
Tabel 4. 16. Penjabaran Jumlah Responsi Masyarakat Wilayah Kampung
Pandeyan (Variabel Konsep Urban Heritage)........................................................87
Tabel 4. 17. Perhitungan Indeks Skala Likert Konsep Eco Settlement..................88
Tabel 4. 18 Perhitungan Indeks Skala Likert Konsep Urban Heritage.................90
xv
Tabel 4. 19. Interval Indeks Skala Likert...............................................................92
Tabel 4. 20 Hasil Perhitungan Rata-Rata Tingkat Kepuasan Dan Tingkat
Kepentingan Dan Kesesuaian................................................................................93
Tabel 4. 21 Analisis Kuadran Konsep Eco Settlement Kampung Pandeyan.........95
Tabel 4. 22. Analisis Kuadran Konsep Urban Heritage Kampung Pandeyan......97
Tabel 4. 23 Penentuan Strategi Pengembangan Konsep Eco Settlement Kawasan
Permukiman Kampung Pandeyan..........................................................................99
Tabel 4. 24. Penentuan Strategi Pengembangan Konsep Urban Heritage Kawasan
Permukiman Kampung Pandeyan........................................................................104
xvi
1
BAB I. PENDAHULUAN
umumnya tidak memiliki prasarana, utilitas dan fasilitas sosial yang cukup baik
jumlah maupun kualitasnya dan dibangun di atas tanah yang telah dimiliki, disewa
atau dipinjam pemiliknya (Yudosono, et al dalam Komarudin., 1997).
untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Berdasarrkan tipe ini, sifat permukiman
lebih banyak bersifat permanen. Bangunan fisik rumah dibangun sedemikian rupa
agar penghuninya dape menyelenggarakan kehidupannya dengan nyaman.
2. Tipe Permukiman Berdasarkan Karakter Fisik dan Non Fisik
Pada hakekatnya permukiman memiliki struktur yang dinamis, setiap saat
dapat berubah dan pada setiap perubahan ciri khas lingkungan memiliki
perbedaan tanggapan. Hal ini terjadi dalam kasus permukiman yang besar, karena
perubahan disertai oleh pertumbuhan. Sebagai suatu permukiman yang menjadi
semakin besar, secara mendasar dapat berubah sifat, ukuran, bentuk, rencana,
gaya bangunan, fungsi dan kepentingannya. Jadi jika tempat terisolasi sepanjang
tahun kondisinya relatif tetap sebagai organisme statis suatu kota besar maupun
kecil akan menghindari kemandegan,kota akan berkembang baik kearah vertikal
maupun horizontal, fungsi baru berkembang dan fungsi lama menghilang,
pengalaman sosial dan transformasi ekonomi mengalami perkembangan pula.
perekonomian dan tingkat pendidikan paling rendah meskipun tidak tertutup bagi
penduduk berpenghasilan dan berpendidikan tinggi (Khudori, 2002). Secara
definitif, kampung memiliki beberapa karakteristik yang signifikan yaitu :
1. Faktor geografik yang menentukan sebagai dasar pembentukan
kelompok/asosiasi
2. Hubungan lebih bersifat intim dan awet
3. Homogen
4. Besarnya kelompok primer
Perkembangan wilayah saat ini, mulai muncul beberapa istilah yang
berkaitan dengan kawasan perkampungan, yaitu Kampung Kota. Nursyahbani
(2015) menyatakan bahwa kampung Kota secara umum diketahui sebagai suatu
pemukiman yang tumbuh di kawasan urban tanpa perencanaan infrastruktur dan
jaringan ekonomi kota. Jika dilihat secara fisik kampung kota biasanya identik
dengan ketidakteraturan hingga kondisi yang kumuh. Namun, kampung kota juga
biasanya memiliki ciri khas tertentu berdasar sejarahnya masing-masing.
Kampung kota merupakan bagian dari tata ruang kota yang memiliki kekhasan
permukiman, yang penghuninya memiliki aktivitas yang beragam yang
memberikan warna identitas dari kampung kota bersangkutan. Kampung kota
yang merupakan kawasan permukiman di perkotaan identitas yang dimiliki
kampung kota sangat ditentukan oleh aktivitas yang dilakukan penghuninya
(Sumintarsih, 2014). Selanjutnya, Kampung Kota merupakan sebuah sistem
permukiman pedesaan, mewakili suatu budaya bermukim, memberi corak dan
aktivitas khas perkotaan tersendiri yang berkaitan dengan konsep survival
(mempertahankan diri) terhadap kultur modern perkotaan di sekitarnya
(Budihardjo, 1997).
Kampung kota pada dasarnya tumbuh dan berkembang di kawasan
tertentu kota akibat adanya latar belakang sosial-budaya dari masyarakatnya yang
dipertahankan. Masyarakat kampung kota adalah kelompok masyarakat yang
tinggal di kawasan perkotaan (urban areas) dengan tetap mempertahankan budaya
‘kampung’ di kawasan tempat tinggalnya – walaupun kawasan tersebut sudah
berubah menjadi kawasan perkotaan. Akibat dari upaya mempertahankan budaya
11
Peneliti/ Tahun/
No. Metode Data Hasil Penelitian
Judul/
Lokasi
1. Cihntyaningtyas Meytasari, 1. Metode Analisis 1. Data Fisik dan Non Fisik 1. Periodesasi perkembangan
Endah Tisnawati / 2018 / Deskriptif Kawasan Kota Lama Kota Lama Semarang.
Pengembangan Elemen Produk Rasionalistik Semarang 2. Pertumbuhan aspek
Wisata di Kawasan Kota Lama 2. Kondisi perekonomian pariwisata Kota Lama
Semarang Dengan Pendekatan dan aspek kebudayaan Semarang
Attractive Urban Heritage / Kota Lama Semarang 3. Perubahan kondisi aspek fisik
Semarang / dan non fisik Kota Lama
Semarang
19
Peneliti/ Tahun/
No. Metode Data Hasil Penelitian
Judul/
Lokasi
2. Muhammad Nur Hidayat / 2019 / 1. Metode Analisis 1. Suhu dan 1. Skoring penilaian kualitas lingkungan
Kajian Kualitas dan Kenyamanan Snowball kelembapan relatif Kampung Pandeyan
Termal 2. Metode Penelitian kampung di 2. Pemetaan kondisi permukiman
Permukiman Berbasis Eco- Deskriptif Yogyakarta Kumuh di Kampung Pandeyan
Settlement di Kota Yogyakarta / Kuantitatif 2. Kondisi aspek fisik dan
Yogyakarta 3. Purpose Sampling non fisik, Kampung
Pandeyan
20
Peneliti/ Tahun/
No. Metode Data Hasil Penelitian
Judul/
Lokasi
3. Sheilla Agustina Maharani, 1. Metode Deskriptif 1. Data statistik 1. Perkembangan identitas Kampung
Bagus Prasetyo Adi, Endah Kualitatif kependudukan Budaya Pandeyan
Tisnawati / 2018 / Sinau Sambi 2. Aktivitas seni budaya 2. Pengembangan dan strategi dari
Ngabudayan : Perencanaan warga Kampung peningkatan potensi Kampung
Kampung Pandeyan Sebagai Pandeyan Budaya Pandeyan
Pusat Wisata, Seni, dan Budaya 3. Kondisi visual 3. Pemetaan potensi Kampung
di Kota Yogyakarta / Yogyakarta sarana prasarana di Pandeyan
Kampung Pandeyan
21
Peneliti/ Tahun/
No. Metode Data Hasil Penelitian
Judul/
Lokasi
4. Kartika Puspa Dewi, Veronica. 1. Metode Analisis 1. Aspek Ekologi 1. Aspek dalam Eco Settlement secara
A. Kumurur, Rieneke. L.E. Sela / Deskriptif 2. Aspek Ekonomi eksisting dalam wilayah penelitian.
2019 / Penentuan Kualitas 2. Analisis Skoring 3. Aspek Sosial 2. Kesesuaian konsep Eco Settlement
Permukiman Berdasarkan 4. Aspek Kelembagaan dalam kondisi eksisting.
Kriteria Eco Settlement Di 3. Strategi dan Arahan Pengembangan
Kelurahan Sindulang Satu, Kota Konsep Eco Settlement dalam
Manado / Universitas Sam Aspek Ekologi, Ekonomi, Sosial,
Ratulangi, Manado. Kelembagaan.
22
Peneliti/ Tahun/
No. Metode Data Hasil Penelitian
Judul/
Lokasi
5. Theresia Budi Jayanti / 2017 / 1. Metode 1. Potensi Kawasan 1. Strategi Pengembangan Urban
Strategi Pengembangan Urban Analisis 2. Budaya Heritage Tourism Kota Cirebon
Heritage Tourism Kota Cirebon, Deskriptif 3. Bangunan Bersejarah
Jawa Barat / Universitas 4. Sosial Kemasyarakatan
Tarumanegara, Jakarta Barat. 5. Faktor Internal dan
Eksternal Kawasan
Wisata
Kawasan
1. Lewis Mumford, dalam Wesnawa,2015
Perumahan dan Klasifikasi
Permukiman
1. UU No.1 Tahun 2011 ttg Perumahan dan
Tipe Kawasan Permukiman
Strategi Pengembangan
Kawasan Permukiman Faktor Pengaruh 1. Danisworo, dalam
Pengembangan Komaruddin,1997
Informal Berbasis Urban
Heritage dan Eco Kawasan Budiharjo,1992
Perkampungan Definisi
Settlement, Kampung Turner,1972
Budaya Pandeyan, Kota Konsep Urban Klasifikasi 1. Moldan & Dahl,2007
Yogyakarta Heritage Variabel
Konsep Eco Definisi 1. Puslitbangkim, 2006
Settlement
Metode Analisis Delphi
Analisis Analisis IPA
Sumber : Analisa Data Sekunder; 2021
25
26
Pekerjaan Umum (2006) dan menurut Widayanti (2015), yang dijelaskan dalam
tabel 3.1 yaitu sebagai berikut.
Tabel 3. 1 Variabel Penelitian
1. Data Primer
Data primer didapatkan dengan penelitian langsung ke beberapa titik lokasi
kawasan permukiman di Kampung Pandeyan. Untuk data primer, terbagi atas
beberapa jenis data, antara lain yaitu :
a) Data Kondisi Eksisting Wilayah Studi
Pada pengumpulan data mengenai kondisi eksisting wilayah studi, sekaligus
berkaitan dengan pengumpulan data primer, pada penelitian ini peneliti
menggunakan dua metode pengumpulan, yaitu dengan melakukan wawancara
secara primer dengan menyebarkan kuesioner dengan responden yaitu masyarakat
yang bermukim di wilayah Kampung Budaya Pandeyan, serta melakukan
observasi secara primer berdasarkan batasan deliniasi yang telah ditentukan
sebelumnya.
Metode wawancara digunakan untuk mengetahui secara umum kondisi
eksisting wilayah studi melalui perspektif para responden. Untuk responden yang
dituju yaitu masyarakat yang bermukim dalam wilayah Kampung Budaya
Pandeyan dan memilikiwaktu bermukim minimal 1 tahun di wilayah tersebut serta
para pengunjung di lokasi Kampung Budaya Pandeyan. Untuk jumlah responden
memiliki jumlah minimal 20 orang, dengan maksimal responden yaitu 50 orang.
Hal ini ditujukan agar data yang digunakan memiliki validitas yang maksimal,
serta menunjang kegiatan analisis data yang lain.
Kuesioner yang digunakan juga menjadi alat penunjang dalam kegiatan
wawancara yang nantinya akan dilakukan. Pada penelitian ini peneliti telah
menyiapkan kuesioner yang berisikan pertanyaan tertulis, dimana nantinya setiap
responden akan menjawab sesuai dengan perspektifnya masing-masing. Hal ini
dilakukan dengan tujuan agar peneliti mampu untuk mengidentifikasi serta
menjabarkan setiap variabel dalam penelitian secara detail.
b) Prioritas Penanganan Permasalahan dan Pengembangan Potensi
Wilayah
32
Jumlah Penduduk
Kelurahan /
Laki- Jumlah Rasio Kepadatan/m2
Kampung Perempuan
Laki
Kampung Pandeyan 5.975 6.186 12.161 8,812
Sumber : BPS Kecamatan Umbulharjo Dalam Angka, 2019
36
𝒏 = 103 responden
Dimana jumlah dari responden yang diharapkan terlibat dalam penelitian
ini berjumlah 103 responden. Selain dari jumlah sampel yang telah ditentukan,
diperlukan adanya beberapa kriteria dari sampel responden yang ditentukan
sebelumnya. Berikut merupakan kriteria dari sampel responden yang terlibat
dalam penelitian ini :
a. Masyarakat
o Merupakan warga domisili Kampung Pandeyan
o Menempati kawasan permukiman Kampung Pandeyan selama
lebih dari 1 tahun
o Memiliki pemahaman mengenai Kampung Budaya Pandeyan
o Berusia 17 – 65 tahun
b. Pemerintah
37
Analisis ini dilakukan untuk mengidentifikasi tiga hal, yaitu potensi yang
dapat dikembangkan, permasalahan yang perlu diselesaikan, dan isu strategis yang
terjadipada studi kasus pengembangan kawasan permukiman di Kampung Budaya
Pandeyan, yang nantinya akan melibatkan data primer dan juga data sekunder.
Dalam teknik analisis ini, digunakan metode analisis deskriptif kualitatif, dengan
ditunjang oleh data hasil observasi dan hasil wawancara yang dilakukan kepada
responden yang telah ditentukan sebelumnya.
3. Teknik Analisis Kualitatif Delphi
Proses Delphi telah digunakan di berbagai bidang studi seperti perencanaan
program, penilaian assesment, penetuan kebijakan, dan pemanfaatan sumber daya
untuk mengembangkan berbagai alternatif, menjelajahi atau mengekspos yang
mendasari asumsi, serta berkorelasi penilaian pada suatu topik yang mencakup
berbagai disiplin ilmu. Menurut Budiharjo (1992), Teknik Delphi cocok sebagai
metode untuk pembangunan konsensus dengan menggunakan serangkaian
kuesioner dikirimkan menggunakan beberapa iterasi untuk mengumpulkan data
panel dari subyek yang dipilih
Teknik Analisis Delphi ditujukan untuk mengetahui seberapa besar peran dari
masyarakat, terutama dalam hal pengembangan kawasan permukiman di kawasan
Kampung Budaya Pandeyan, sekaligus untuk mengetahui potensi dan
permasalahan apa saja yang terjadi di wilayah studi tersebut. Gambar 3.3.
merupakan penjelasan tahapan atau langkah yang digunakan dalam analisis
Delphi.
39
Pelaksanaan Wawancara
wilayah studi. Adapun indeks interval dalam pembobotan mengenai indeks dari
Tingkat Kesesuaian dalam pembobotan Skala Likert dijelaskan pada tabel 3.6,
yaitu :
Tabel 3. 6. Interval Indeks Skala Likert
……………………………….3)
Dimana :
Tki = Tingkat kesesuaian responden.
Xi = Skor penilaian kinerja perusahaan
Yi = Skor penilaian kepentingan pelanggan
Sumbu mendatar (X) akan diisi oleh skor tingkat kinerja, sedangkan sumbu
tegak (Y) akan diisi oleh skor tingkat kepentingan.
43
3. Analisis Kuadran
Analisis kuadran digunakan untuk mencari indikator jasa pelayanan dengan
menggunakan diagram kartesius dan tahapan analisis perhitunggan terbagi
menjadi dua. Tahapan pertama menghitung rata-rata penilaian kepentingan dan
kinerja untuk setiap atribut sedangkan tahapan kedua untuk menghitung rata-rata
tingkat kepentingan dan kinerja untuk keseluruhan atribut. Setelah diperoleh
bobot kinerja dan kepentinganatribut serta nilai rata-rata kinerja dan kepentingan
atribut, kemudian nilai-nilai tersebut masukkan ke dalam diagram kartesius.
a. Desain Penelitian
Dalam subbab desain penelitian, dijelaskan mengenai proses penelitian,
terutama yang berkaitan dengan proses input hingga output yang akan
dilaksanakan dalam penelitian ini. Adapun beberapa kebutuhan atau desain dari
penelitian ini dijelaskan pada tabel 3.7. berikut.
Mulai
Pengumpulan Data
Analisis yang digunakan yaitu menggunakan Analisis yang digunakan yaitu analisis IPA,
analisis Delphi, dimana tahapan yang dilakukan dimana nantinya digunakan untuk mengetahui
dengan melakukan wawancara dnegan kuesioner strategi pengembangan kawasan permukiman
yang telah ditentukan, dengan output yang berdasarkan dari hasil pengolahan data wawancara
diharapkan yaitu hasil gambaran umum kawasan yang telah dilakukan sebelumnya.
Kampung Budaya Pandeyan.
Selesai
antara 83 mdpl sampai dengan 97 mdpl. Pada gambar 4.2. merupakan peta kondisi
topografi serta kontur yang ada di wilayah Kampung Pandeyan.
4.1.5. Geologi
Secara geologi, Kelurahan Pandeyan terletak di daerah dataran dengan
aliran alluvial yang berasal dari Gunung Merapi. Adapun material utama
penyusun batuan yang ada di wilayah Kelurahan Pandeyan yaitu struktur batuan
yang tersedimentasi dimana hasil ini didapatkan melalui proses vulkanik erupsi
Gunung Merapi. Berdasarkan struktur tanah, wilayah Kelurahan Pandeyan
memiliki jenis tanah berupa tanah Regosol. Secara umum, ciri-ciri jenis tanah
Regosol yaitu tanah muda yang belum mengalami perkembangan lanjut,
bertekstur kasar, cenderung gembur, peka terhadap erosi, kemampuan menyerap
air yang tinggi, dan bersifat cukup subur karena kaya akan unsur hara. Berikut
merupakan peta dari kondisi geologi kawasan Kampung Pandeyan yang tertera
pada gambar 4.5.
memiliki luasan wilayah secara umum, dengan klasifikasi penggunaan lahan yang
dijelaskan dalam tabel 4.2 sebagai berikut.
Tabel 4. 2. Luasan Guna Lahan Kecamatan Umbulharjo
fisik kawasan wilayah Kampung Pandeyan yang dibahas pada penelitian kali ini,
antara lain yaitu aspek demografi dan aspek sosial kebudayaan
4.2.1. Aspek Demografi Kemasyarakatan
Aspek demografi kemasyarakatan dalam penelitian ini akan membahas
mengenai beberapa hal, diantaranya yaitu mengenai aspek kependudukan serta
berbagai hal yang meliputi sosial kemasyarakatan yang ada di wilayah Kelurahan
Pandeyan, diantaranya yaitu :
4.2.1.1. Kependudukan
Menurut data yang dilansir dari Badan Pusat Statistika Kota Yogyakarta
(Kecamatan Umbulharjo Dalam Angka) pada tahun 2021, terlihat bahwa wilayah
Kelurahan Pandeyan memiliki jumlah hasil penentuan penduduk sebesar 12.234
jiwa, dengan kepadatan Penduduk dimana persentase jumlah penduduknya
sebesar 18,35% dari jumlah total penduduk di wilayah Kecamatan Umbulharjo.
Selanjutnya, ditinjau dari jenis kelamin dan sex ratio, didapatkan data di wilayah
Kelurahan Pandeyan memiliki jumlah penduduk laki-laki sebanyak 6.006 jiwa,
jumlah penduduk perempuan sebanyak 6.228, dengan tingkat sex ratio sebesar
96%. Tabel 4.3. merupakan penjelasan data rincian dari aspek kependudukan di
wilayah Kelurahan Pandeyan.
Tabel 4. 3. Aspek Kependudukan Kelurahan Pandeyan
Gambar 4. 8 Kegiatan “Gelar Seni Bakdo Kupat 2022” Dan Kirab Budaya
Kampung Pandeyan
Sumber : Data Primer; 2022
Pada gambar 4.8. dijelaskan mengenai kegiatan Gelar Seni Bakdo Kupat
2022 Dan Kirab Budaya yang ada di wilayah Kampung Pandeyan. Dilansir dari
website Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Tahun 2020, Dalam rangka
meningkatkan atraksi daya tarik kampung wisata pandeyan setiap tahun secara
rutin juga digelar upacara adat dan tradisi yang diberi nama “Bakdo Kupat” yang
diselenggarakan satu minggu setelah idul fitri. Prosesi upacara adat dan tradisi
bakdo kupat dimulai dengan kirab atau arak arakan gunungan ketupat dan diiringi
jodang yang berisi ketupat dan kelengkapannya. Arak arakan diikuti oleh segenap
warga masyarakat pandean serta berbagai kelompok kesenian rakyat dan dikawal
oleh kelompok bregodo keprajuritan. Setelah kirab selesai kemudian peserta kirab
berkumpul di halaman depan masjid setempat untuk berdoa bersama memohon
perlindungan dan keselamatan serta kehidupan yang sejahtera dari Tuhan Yang
Maha Esa untuk kehidupan yang akan datang setelah doa selesai sebagai
ungkapan kegembiraan maka dilakukan makan bersama menyantap ketupat
dengan lauk pauk yang sudah disediakan dan gunungan ketupat juga diperebutkan
atau dibagikan kepada warga serta mesyarakat umum yang hadir dalam
acara “Bakdo Kupat”, yang selanjutnya diakhiri dengan kegiatan pertunjukan
wayang kulit semalam suntuk di pendopo rumah budaya pandeyan yang
dibawakan oleh warga masyarakat pandeyan sendiri.
Pada gambar 4.11. dan 4.12. merupakan penjelasan sampel dari kondisi
eksisting mengenai ketersediaan dari fasilitas kesehatan di wilayah Kampung
Pandeyan.
4.3.3. Fasilitas Peribadatan
Fasilitas Peribadatan merupakan tempat yang digunakan umat beragama
untuk melakukan aktivitas beribadah menurut keyakinan masing-masing. Fasilitas
peribadatan ini merupakan hal yang sangat penting dan harus ada di sebuah
kawasan. Pada tabel 4.6 dijelaskan mengenai ketersediaan beberapa fasilitas
peribadatan di wilayah Kelurahan Pandeyan.
Tabel 4. 6. Ketersediaan Fasilitas Peribadatan Kelurahan Pandeyan
Musholla &
Masjid Gereja Vihara Pura
Langgar
21 14 1 - -
Sumber : Data BPS (Kecamatan Umbulharjo Dalam Angka 2021); Data Sekunder
Berdasarkan data pada tabel 4.6, didapatkan data berupa jumlah
ketersediaan fasilitas peribadatan di wilayah Kelurahan Pandeyan yang
didominasi oleh fasilitas peribadatan berupa masjid, musholla langar, serta adanya
gereja. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat di Kelurahan Pandeyan
memeluk agama Islam. Gambar 4.13. merupakan contoh dari kondisi eksisting
fasilitas peribadatan di wilayah Kampung Pandeyan. Selanjutnya, pada gambar
4.14. merupakan hasil pemetaan ketersediaan fasilitas peribadatan yang ada di
wilayah Kampung Pandeyan.
Gambar 4. 17. Peta Fasilitas Perkantoran dan Bangunan Umum Wilayah Kampung
Pandeyan
Tinjauan Gambaran
Umum
Kondisi Potensi dan
Eksisting Permasalahan
Klasifikasi Potensi
Wawancara dan Permasalahan
& Kuisioner melalui Survei
Primer
Klasifikasi Potensi
Tinjauan dan Permasalahan
melalui tinjauan
Kebijakan dokumen (Survei
Data Sekunder
Pelaksanaan Wawancara
No Stakeholder Dokumentasi
.
1. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kota Yogyakarta
81
No Stakeholder Dokumentasi
.
2. Dinas Lingkungan Hidup Kota
Yogyakarta
No Stakeholder Dokumentasi
.
4. Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
Kota Yogyakarta
No Stakeholder Dokumentasi
.
6. Tokoh masyarakat
No Variabel
R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9
. Berpengaruh
Kepadatan
1. S TS S S S TS S S TS
Bangunan
2. Aksesibilitas S S S S S S S S S
Ketersediaan
3. S S S S S S S S S
Sarana Prasarana
Peran Serta
4. S S S S S S S S S
Masyarakat
Peran Serta
5. S S S S S S S S S
Pemerintah
Atraksi Budaya
6. S S S S S S S S S
dan Citra Kawasan
Demografi
7. S S S S S S S S S
Kependudukan
Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2022
84
Berdasarkan hasil eksplorasi analisis Delphi tahap 1 yang tertera dalam tabel
4.12, dijelaskan bahwa terdapat beberapa variabel yang masih belum mencapai
konsensus pada setiap responden yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu,
terdapat penambahan beberapa variabel yang disarankan oleh responden
mengenai pengembangan kawasan Kampung Pandeyan, diantaranya yaitu :
a) Ketersediaan layanan transportasi
Variabel ini menjadi variabel tambahan dari responden stakeholder, dengan
alas an penambahan yaitu ketersediaan layanan transportasi menjadi salah satu
aspek penting dalam menunjang mobilitas, baik bagi masyarakat maupun
wisatawan yang berkunjung ke area Kampung Pandeyan. Hal ini juga didukung
dengan kondisi eksisting wilayah Kampung Pandeyan yang layanan
transportasinya masih belum optimal.
b) Pelestarian kegiatan kebudayaan
Alasan stakeholder menambahkan variabel pelestarian kegiatan kebudayaan
yaitu mulai berkurangnya beberapa kegiatan atau atraksi wisata yang berada di
Kampung Pandeyan. Hal ini terlihat secara eksisting dari berkurangnya kelompok
masyarakat sadar wisata dan budaya yang ada di wilayah Kampung Pandeyan
yang menjadi penggerak utama dalam kegiatan wisata dan budaya yang ada di
Kampung Pandeyan.
Berikut merupakan hasil eksplorasi analisis Delphi Tahap 2 yang tertera dalam
tabel 4.13. berikut.
Tabel 4. 13. Hasil Eksplorasi Analisis Delphi Tahap-2
No Variabel R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9
. Berpengaruh
1. Kepadatan S TS S S S TS S S TS
Bangunan
2. Aksesibilitas S S S S S S S S S
3. Ketersediaan S S S S S S S S S
Sarana Prasarana
4. Peran Serta S S S S S S S S S
Masyarakat
5. Peran Serta S S S S S S S S S
Pemerintah
85
6. Atraksi Budaya S S S S S S S S S
dan Citra Kawasan
7. Demografi S S S S S S S S S
Kependudukan
Ketersediaan
8*. Layanan S S S S S S S S S
Transportasi
Pelestarian
9*. S S S S S S S S S
Kebudayaan
Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2022
Berdasarkan hasil eksplorasi Analisis Delphi tahap 1 dan 2 yang terdapat pada
tabel 4.13, dijelaskan mengenai beberapa variabel yang telah diajukan sebagai
variabel dalam pengembangan kawasan permukiman di Kampung Pandeyan,
dengan penambahan variabel yang diajukan oleh pihak stakeholder terdapat pada
poin 8(*) dan poin 9(*), yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
a) Identifikasi Terhadap Variabel Kepadatan Bangunan
Berdasarkan konsensus yang telah dilakukan sebelumnya terhadap 9
responden, didapatkan hasil bahwa variabel kepadatan bangunan tidak disetujui
oleh seluruh responden. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kepadatan bangunan
di wilayah permukiman Kampung Pandeyan memiliki tingkat kepentingan yang
rendah dan memiliki kondisi yang kurang baik.
b) Identifikasi Terhadap Variabel Aspek Aksesibilitas
Secara umum, semua stakeholder menyetujui mengenai variabel pendukung
kesesuaian konsep Urban Heritage dan Eco Settlement yaitu keterjangkauan
aksesibilitas yang dianggap menjadi salah satu faktor pendukung utama dalam
pengembangan kawasan permukiman di Kampung Pandeyan. Dari hasil seluruh
stakeholder, dapat disimpulkan bahwa keterjangkauan aksesibilitas sangat
penting, terutama dalam menjadi faktor pendukung utama dalam mobilitas di
dalam wilayah Kampung Pandeyan.
c) Identifikasi Terhadap Variabel Ketersediaan Sarana Prasarana
Secara umum, semua stakeholder menyetujui mengenai variabel pendukung
kesesuaian konsep Urban Heritage dan Eco Settlement yaitu ketersediaan sarana
prasarana. Berdasarkan hasil pendapat stakeholder, ketersediaan sarana prasarana
86
Tabel 4. 15. Penjabaran Jumlah Responsi Masyarakat Wilayah Kampung Pandeyan (Variabel Konsep Eco Settlement)
Kepentingan Kepuasan
Variabel Konsep Eco Settlement
STP (1) TP (2) CP (3) P (4) SP (5) STB (1) TB (2) CB (3) B (4) SB (5)
Kepadatan Bangunan 5 17 46 31 4 15 19 53 15 1
Ketersediaan Kelas Jalan 1 8 19 34 41 9 17 44 28 5
Ketersediaan Transportasi 0 2 11 41 49 15 21 34 28 5
Ketersediaan sarana pendidikan 0 0 7 28 68 7 23 45 24 4
Ketersediaan sarana kesehatan 2 0 8 26 67 0 4 23 45 31
Ketersediaan sarana peribadatan 0 0 9 32 62 1 2 25 40 35
Ketersediaan sarana perdagangan dan jasa 0 2 14 42 45 1 3 29 39 31
Kondisi sarana kawasan 0 1 10 51 41 1 5 31 42 24
Ketersediaan utilitas sanitasi 0 1 14 38 50 2 5 30 40 26
Ketersediaan utilitas jaringan listrik 0 0 3 35 65 1 1 26 44 31
Ketersediaan utilitas jaringan telekomunikasi 0 0 6 39 58 2 3 23 45 30
Kondisi utilitas kawasan 0 1 13 48 41 1 4 30 46 22
Peran masyarakat dalam pengembangan kawasan 0 0 12 42 49 0 6 38 38 21
permukiman
Peran pemerintah dalam pengembangan kawasan 0 1 16 46 40 0 5 46 35 17
permukiman
Efektivitas program pemerintah 0 1 18 52 32 1 8 39 42 13
Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2022
90
Tabel 4. 16. Penjabaran Jumlah Responsi Masyarakat Wilayah Kampung Pandeyan (Variabel Konsep Urban Heritage)
Kepentingan Kepuasan
Variabel Konsep Urban Heritage
STP (1) TP (2) CP (3) P (4) SP (5) STB (1) TB (2) CB (3) B (4) SB (5)
Atraksi dan Citra Kawasan 0 1 17 48 37 3 17 29 52 2
Ketersediaan sarana pendidikan 0 3 13 39 48 6 16 50 33 16
Ketersediaan sarana kesehatan 0 0 10 37 56 0 2 31 44 26
Ketersediaan sarana peribadatan 0 0 11 40 52 1 1 25 45 31
Ketersediaan sarana perdagangan dan jasa 0 2 13 41 47 0 2 29 41 31
Kondisi sarana kawasan 0 0 10 47 46 0 3 29 40 31
Ketersediaan utilitas sanitasi 0 0 11 48 44 0 3 42 42 16
Ketersediaan utilitas jaringan listrik 0 0 5 45 53 0 1 35 51 16
Ketersediaan utilitas jaringan telekomunikasi 0 0 7 44 52 0 6 36 52 9
Kondisi utilitas kawasan 0 0 11 55 37 0 0 26 54 23
sarana
kawasan
Ketersediaan
utilitas 446 392 86,6 76,11
sanitasi
Ketersediaan
utilitas 474 412 92,03 80
jaringan listrik
Ketersediaan
utilitas
jaringan 464 407 90,09 79,02
telekomunikas
i
Kondisi
utilitas 438 393 85,04 76,31
kawasan
Peran
masyarakat
dalam
429 380 83,3 73,78
pengembanga
n kawasan
permukiman
Peran
pemerintah
dalam
434 373 84,27 72,24
pengembanga
n kawasan
permukiman
Efektivitas
program 421 367 81,74 71,26
pemerintah
Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2022
93
Variabel Indeks
Jumlah Skor Jumlah Skor Indeks
Konsep Urban Kepentingan
Kepentingan Kepuasan Kepuasan (%)
Heritage (%)
Atraksi dan
419 337 81,35 65,43
Citra Kawasan
Ketersediaan
sarana 438 388 85,04 75,33
pendidikan
Ketersediaan
458 403 88,93 78,25
sarana kesehatan
Ketersediaan
sarana 453 413 87,96 80,19
peribadatan
Ketersediaan
sarana
440 410 85,82 79,61
perdagangan dan
jasa
Kondisi sarana
444 408 86,21 79,22
kawasan
Ketersediaan
445 380 86,40 73,78
utilitas sanitasi
Ketersediaan 460 391 89,32 75,92
94
utilitas jaringan
listrik
Ketersediaan
utilitas jaringan 457 373 88,73 72,42
telekomunikasi
Kondisi utilitas
438 409 85,04 79,41
kawasan
Intensitas atraksi
442 409 85,82 79,41
wisata
Kondisi
lingkungan 440 411 85,43 79,80
kawasan
Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2022
Dari hasil perhitungan indeks kepentingan dan indeks kepuasan skala
Likert pada variabel konsep Urban Heritage pada tabel 4.18, dijelaskan bahwa
masyarakat menilai variabel Ketersediaan jaringan listrik menjadi variabel yang
sangat penting dan dibutuhkan masyarakat, dengan penilaian indeks kepentingan
sebesar 89,32% sedangkan atraksi dan citra kawasan menjadi variabel yang
dianggap cukup penting atau berada satu tingkat dibawahnya, dengan penilaian
indeks kepentingan sebesar 81,35%. Selanjutnya, berdasarkan indeks kepuasan,
variabel atraksi dan citra kawasan menjadi variabel yang dinilai memiliki kondisi
yang kurang baik dengan penilaian indeks kepuasan sebesar 65,43% dan variabel
ketersediaan sarana peribadatan menjadi variabel dengan penilaian kondisi dari
masyarakat yaitu sangat baik dengan nilai 80,19%.
Dimana :
Tki = Tingkat kesesuaian responden.
Xi = Skor penilaian kinerja perusahaan
Yi = Skor penilaian kepentingan pelanggan
Sumbu mendatar (X) akan diisi oleh skor tingkat kinerja, sedangkan sumbu
tegak (Y) akan diisi oleh skor tingkat kepentingan. Adapun hasil Tingkat
Kesesuaian Responden didasarkan pada interval dijelaskan pada tabel 4.19, yaitu
sebagai berikut :
Tabel 4. 19. Interval Indeks Skala Likert
Tabel 4. 20 Hasil Perhitungan Rata-Rata Tingkat Kepuasan Dan Tingkat Kepentingan Dan Kesesuaian
Ketersediaan sarana
20 P20 410 3,98 442 4,29 92,76% Tinggi
perdagangan dan jasa
21 P21 Kondisi sarana kawasan 408 3,96 448 4,35 91,07% Tinggi
Ketersediaan utilitas
22 P22 380 3,69 445 4,32 85,39% Tinggi
sanitasi
Ketersediaan utilitas
23 P23 391 3,80 460 4,47 85,00% Tinggi
jaringan listrik
Ketersediaan utilitas
24 P24 373 3,62 457 4,44 81,62% Tinggi
jaringan telekomunikasi
25 P25 Kondisi utilitas kawasan 409 3,97 438 4,25 93,38% Tinggi
26 P26 Intensitas atraksi wisata 409 3,97 444 4,31 92,12% Tinggi
Kondisi lingkungan
27 P27 411 3,99 441 4,28 93,20% Tinggi
Kampung Pandeyan
Sumber : Hasil Analisis Data Primer; 2022
98
Berikut merupakan penjelasan dari hasil analisis kuadran yang terdapat pada
tabel 4.22.
1) Kuadran 1 : Kuadran Prioritas Utama (Concentrate These)
Merupakan kuadran dengan penanganan prioritas utama, memiliki tingkat
kepentingan yang tinggi, namun secara eksisting masih belum memenuhi
kepuasan masyarakat. Adapun variabel yang termasuk kuadran 1 yaitu
ketersediaan jaringan telekomunikasi.
2) Kuadran 2 : Lanjutkan Prestasi (Keep Up The Good Work)
Merupakan kuadran dengan tujuan mempertahankan tingkat kepuasan yang
telah didapatkan sebelumnya, dengan mengedepankan tingkat kepentingan.
Adapun variabel yang termasuk dalam kuadran 2 yaitu ketersediaan sarana
kesehatan, ketersediaan sarana peribadatan, kondisi sarana penunjang kawasan,
serta ketersediaan prasarana listrik.
3) Kuadran 3 : Prioritas Rendah (Low Priority)
Merupakan kuadran dengan tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan yang
rendah. Hal ini menunjukkan bahwa variabel dalam kuadran ini memiliki prioritas
penanganan yang rendah. Adapun variabel yang termasuk dalam kuadran 3 yaitu
variabel citra dan daya tarik kawasan, ketersediaan sarana pendidikan, serta
ketersediaan prasarana sanitasi.
4) Kuadran 4 : Kuadran Berlebihan (Possible Overkill)
Merupakan kuadran dengan tingkat kepuasan yang tinggi, dalam arti memiliki
kondisi yang sangat baik, tetapi, bukan menjadi kepentingan yang utama bagi
masyarakat yang menggunakan variabel tersebut. Adapun variabel yang termasuk
ke dalam kuadran 4 yaitu ketersediaan perdagangan dan jasa, kondisi prasarana
penunjang kawasan, jumlah produk atau atraksi wisata, serta kondisi kenyamanan
lingkungan di kawasan permukiman Kampung Pandeyan.
Berdasarkan penjabaran dari analisis pembobotan, Skala Likert, hingga hasil
analisis kuadran dan diagram Cartesius, didapatkan hasil strategi pengembangan
kawasan permukiman di Kampung Pandeyan yang dijelaskan pada tabel 4.23.
berikut.
102
Tabel 4. 23 Penentuan Strategi Pengembangan Konsep Eco Settlement Kawasan Permukiman Kampung Pandeyan
Kampung Pandeyan.
Berdasarkan hasil observasi, 1. Pemeliharaan prasarana sanitasi,
didapatkan hasil bahwa di kawasan baik bagi masyarakat secara
permukiman Kampung Pandeyan pribadi maupun milik komunal
Ketersediaan utilitas sanitasi
sudah tersedia prasarana sanitasi, bagi wisatawan / pengunjung di
baik bagi pribadi dan juga secara wilayah Kampung Pandeyan.
komunal.
Masyarakat sangat mudah dalam 1. Optimalisasi pengelolaan dan
menjangkau prasarana jaringan perawatan jaringan dan
listrik di kawasan Kampung prasarana listrik berupa
Ketersediaan utilitas jaringan Pandeyan. pemeliharaan tiang dan jaringan
listrik kabel telekomunikasi, di area
padat penduduk kawasan
permukiman Kampung
Pandeyan.
Ketersediaan utilitas jaringan Masyarakat sangat mudah dalam 1. Optimalisasi pengelolaan dan
telekomunikasi menjangkau prasarana jaringan perawatan prasarana
telekomunikasi di kawasan telekomunikasi berupa
Kampung Pandeyan. pemeliharaan tiang dan jaringan
kabel telekomunikasi di area
padat penduduk kawasan
105
permukiman Kampung
Pandeyan.
Masyarakat menjadi salah satu 1. Peningkatan aspek kelembagaan
faktor utama dalam pengembangan berupa koordinasi tingkat
kawasan di Kampung Pandeyan. lingkungan (RT dan RW)
Peran masyarakat dalam dengan kelompok pengelola
pengembangan kawasan Kampung Budaya Pandeyan.
permukiman 2. Peningkatan inovasi berupa
penambahan atraksi atau produk
wisata di wilayah Kampung
Pandeyan.
Kuadran 3 Kepadatan Bangunan Wilayah Kampung Pandeyan 1. Penambahan fasilitas berupa
(Low Priority) tergolong padat dari segi masyarakat RTH, dengan mengedepankan
dan bangunannya. kepentingan area hijau di
kawasan permukiman Kampung
Pandeyan.
2. Pemeliharaan kondisi dan
ketersediaan jaringan jalan di
kawasan permukiman Kampung
Pandeyan.
106
Kuadran 2 Ketersediaan sarana kesehatan Berdasarkan hasil penilaian 1. Perbaikan beberapa sarana
(Keep Up The Good masyarakat, didapatkan bahwa kesehatan di lingkup RT dan
Work) ketersediaan sarana kesehatan di RW di kawasan permukiman
Kampung Pandeyan sudah Kampung Pandeyan.
mencukupi kebutuhan masyarakat.
Ketersediaan sarana peribadatan Berdasarkan hasil penilaian 1. Optimalisasi keterjangkauan
masyarakat, didapatkan bahwa sarana peribadatan berupa
ketersediaan sarana peribadatan di perawatan bangunan dan
Kampung Pandeyan sudah kawasan di sekitar sarana
mencukupi kebutuhan masyarakat, peribadatan di kawasan
tetapi diperlukan akses yang lebih Kampung Pandeyan.
mudah dalam menjangkau sarana
peribadatan di kawasan Kampung
Pandeyan.
Kondisi sarana kawasan Masyarakat cukup mudah dalam 1. Peningkatan secara umum
menjangkau sarana penunjang di kualitas ketersediaan sarana di
kawasan Kampung Pandeyan. Kampung Pandeyan.
2. Optimalisasi berupa pengelolaan
dan perawatan sarana umum
penunjang kegiatan di kawasan
109
Kampung Pandeyan.
Ketersediaan utilitas jaringan Masyarakat sangat mudah dalam 1. Optimalisasi pengelolaan dan
listrik menjangkau prasarana jaringan perawatan jaringan dan
listrik di kawasan Kampung prasarana listrik, khususnya di
Pandeyan area padat penduduk kawasan
Kampung Pandeyan.
Kuadran 3 Citra dan daya tarik kawasan Minimnya identitas kawasan dan ciri 1. Pengembangan daya tarik
(Low Priority) khas dari kawasan Kampung melalui optimalisasi dan
Pandeyan, belum ditunjang dengan peningkatan intensitas kegiatan
beberapa jenis atraksi wisata yang wisata di Kampung Budaya
ada. Pandeyan.
2. Pengelolaan ciri khas berupa
landmark, tugu, serta beberapa
bangunan bersejarah di kawasan
kampung Pandeyan.
Ketersediaan sarana pendidikan Masih minimnya ketersediaan jenis 1. Penambahan jenis sarana
pendidikan dengan jumlah penduduk pendidikan berupa SMP dan
di Kampung Pandeyan yang padat. SMA di Kampung Pandeyan
2. Optimalisasi pelayanan sarana
pendidikan berupa perbaikan
fisik bangunan dan layanan
110
pendidikan di kawasan
Kampung Pandeyan.
Ketersediaan utilitas sanitasi Berdasarkan hasil observasi, 1. Pemeliharaan prasarana sanitasi,
didapatkan hasil bahwa di kawasan baik bagi masyarakat secara
permukiman Kampung Pandeyan pribadi maupun milik komunal
sudah tersedia prasarana sanitasi, bagi wisatawan / pengunjung.
baik bagi pribadi dan juga secara
komunal.
Kuadran 4 Ketersediaan sarana perdagangan Penataan secara optimal mengenai 1. Mengadakan pelatihan terhadap
(Possible Overkill) dan jasa ketersediaan jenis sarana UMKM yang ada di Kampung
perdagangan dan jasa. Pandeyan dalam menunjang
kegiatan perdagangan dan jasa
di kawasan Kampung Pandeyan.
Kondisi utilitas kawasan Pelayanan prasarana penunjang 1. Pengelolaan prasarana
kawasan di Kampung Pandeyan penunjang kegiatan dan
yang masih belum optimal. keterjangkauan akses menuju
area permukiman Kampung
Pandeyan.
Intensitas atraksi wisata Minimnya identitas kawasan dan ciri 1. Peningkatan inovasi dan
khas dari kawasan Kampung kualitas berupa penambahan
Pandeyan, belum ditunjang dengan atraksi atau produk wisata di
111
13. Peningkatan kualitas bangunan dengan sistem RTH Privat di area padat
bangunan di kawasan Kampung Pandeyan.
14. Pengelolaan jaringan jalan dan keterjangkauan akses menuju kawasan
permukiman Kampung Pandeyan
15. Pengawasan terhadap kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan kegiatan
budaya dan wisata di Kampung Pandeyan
16. Optimalisasi pengelolaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan
masyarakat di Kampung Pandeyan
17. Mengadakan pelatihan terhadap UMKM yang ada di Kampung Pandeyan
dalam menunjang kegiatan perdagangan dan jasa di kawasan Kampung
Pandeyan.
18. Pengelolaan ciri khas berupa landmark, tugu, serta beberapa bangunan
bersejarah di kawasan kampung Pandeyan
114
BAB V. Penutup
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi dan analisa pengolahan data, dijelaskan bahwa
wilayah Kampung Pandeyan yang terletak di Kecamatan Umbulharjo, Kota
Yogyakarta, telah ditetapkan sebagai Kampung Rintisan Budaya dan Wisata dari
Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, melalui Dokumen Rencana Strategis Dinas
Pariwisata Kota Yogyakarta, dengan memenuhi segala aspek dalam perwujudan
kawasan Kampung Rintisan Budaya dan Wisata. Selanjutnya, kawasan Kampung
Pandeyan memiliki beberapa ciri khas dari kawasannya, antara lain yaitu memiliki
atraksi dan produk wisata yang bervariasi, seperti gelaran Bakdho Kupat,
Karawitan, Wayang Kulit, Gamelan, hingga kesenian tarian adat dan Jathilan. Hal
ini juga ditunjang dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang cukup memadai
bagi wisatawan maupun masyarakat yang ada di kawasan Kampung Pandeyan.
Berdasarkan hasil pengolahan data melalui Analisis Delphi, didapatkan
hasil bahwa tidak semua variabel dalam konsep Eco Settlement dan Urban
Heritage mencapai konsensus pada setiap stakeholder yang telah ditentukan
sebelumnya. Adapun hasil dari pengambilan konsensus di tiap stakeholder
memunculkan variabel baru, yaitu ketersediaan layanan transportasi dan
pelestarian kebudayaan di lingkungan Kampung Pandeyan. Selanjutnya, ditinjau
dari hasil analisis IPA mengenai penentuan strategi pengembangan kawasan
permukiman Kampung Pandeyan, dijelaskan bahwa terdapat beberapa strategi
yang terbagi atas 4 kuadran yang berbeda, dengan rincian kuadran pertama
merupakan kuadran dengan penanganan strategi prioritas, berupa penambahan
sarana pendidikan, peningkatan kualitas lingkungan secara privat dan komunal,
hingga opttimalisasi pelayanan dari ketersediaan sarana dan prasarana penunjang
kegiatan di kawasan Kampung Pandeyan.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan dari penelitian ini, didapatkan
rekomendasi mengenai penelitian ini yaitu peningkatan konsensus terhadap
115
kondisi lingkungan Kampung Pandeyan yang menjadi salah satu prioritas strategi
pengembangan kawasan permukiman Kampung Pandeyan. Selanjutnya,
diharapkan hasil dari penelitian ini mampu menjadi bahan pertimbangan dalam
pelaksanaan pengembangan kawasan permukiman Kampung Pandeyan.
116
DAFTAR PUSTAKA
Agustina Maharani, Sheilla; Adi Prasetyo, Bagus; Tisnawati, Endah. 2017. Sinau
Sinambi Ngabudayan : Perencanaan Kampung Pandeyan Sebagai Pusat
Wisata, Seni Dan Budaya Di Kota Yogyakarta. Indonesia. Program Studi
Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Teknologi
Yogyakarta.
Budi Jayanti, Theresia. 2017. Strategi Pengembangan Urban Heritage Tourism
Kota Cirebon, Jawa Barat. Indonesia. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik,
Universitas Tarumanegara, Jakarta Barat.
BPS Kota Yogyakarta Tahun 2018
BPS Kota Yogyakarta Tahun 2019
BPS Kota Yogyakarta Tahun 2020
BPS Kota Yogyakarta Tahun 2021
Candra Wardina Sari, Serlina; Samsuri; Wahidin, Darto. 2018. Penguatan
Kewarganegaraan Ekologis Untuk Mewujudkan Ketahanan Lingkungan
(Studi di Kampung Gambiran, Kelurahan Pandeyan, Kecamatan
Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta). Indonesia.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Carissa Putri, Mangesti; Junita Koesoemawati, Dewi; Trisiana, Anita. 2019.
Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Sarana Prasarana dan Lokasi
Perumahan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Studi
Kasus Perumahan Griya Pesona Karangrejo Banyuwangi). Indonesia.
Universitas Jember.
Dewi, K. P., Kumurur, V. A., & Sela, R. L. . (2019). Penentuan Kualitas
Permukiman Berdasarkan Kriteria Eco-Settlement Di Kelurahan Sindulang
Satu Kota Manado. Spasial, 6(1), 169–177.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/spasial/article/view/25301/24988
Djarot Purbadi, Yohanes; Christophori Lake, Reginaldo. 2019. Konsep Kampung-
Wisata Sejahtera, Kreatif, Cerdas dan Lestari Berkelanjutan Kasus Studi
di Karangwaru Riverside, Yogyakarta. Indonesia. Program Studi
Arsitektur, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pariwisata Provinsi D.I.Yogyakarta
117
Tahun 2017-2022
Hadi, Wisnu. 2019. Menggali Potensi Kampung Wisata Di Kota Yogyakarta
Sebagai Daya Tarik Wisatawan. Indonesia. Fakultas Sains danTeknologi,
Universitas Bina Sarana Informatika.
Hidayat, M. N. (2018). Kajian Kualitas Dan Kenyamanan Termal Permukiman
Untuk Arahan Penataan Permukiman Berbasis Eco-Settlements Di
Kelurahan Pandeyan Kota Yogyakarta.
https://www.neliti.com/id/publications/228909/kajian-kualitas-dan-
kenyamanan-termal-permukiman-untuk-arahan-penataan-permukima
Jayanti, T. B. (2017). Strategi Pengembangan Urban Heritage Tourism Kota
Cirebon, Jawa Barat. Jurnal Koridor, 8(2), 195–205.
https://doi.org/10.32734/koridor.v8i2.1347
Junita Koesoemawati, Dewi. 2016. Social Cohesion of Pendalungan Community
and Urban Space Integration in Jember. Indonesia. Fakultas Teknik,
Universitas Jember.
Kusuma Wardani, Yanuar; Herwangi, Yogi; Sarwadi, Ahmad. 2018. Peran
Struktur Sosial Dalam Pembangunan Sarana Prasarana Permukiman
Perkotaan. Indonesia. Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, Departemen
Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah
Mada. Yogyakarta
Maharani, S. A., Adi, B. P., & Tisnawati, E. (2019). Sinau Sinambi Ngabudayan:
Perencanaan Kampung Pandeyan Sebagai Pusat Wisata, Seni Dan Budaya
Di Kota Yogyakarta. SMART: Seminar on Architecture …, 4, 471–481.
https://smartfad.ukdw.ac.id/index.php/smart/article/view/138
Meythasari, Chintyaningtyas; Tisnawati, Endah. 2018. Pengembangan Elemen
Produk Wisata Di Kawasan Kota Lama Semarang Dengan Pendekatan
Attractive Urban Heritage. Indonesia. Program Studi Arsitektur, Fakultas
Sains dan Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta.
Puspa Dewi, Kartika; A. Kumurur, Veronica; L.E.Sela, Rieneke. 2019. Penentuan
Kualitas Permukiman Berdasarkan Kriteria Eco Settlement Di Kelurahan
Sindulang Satu, Kota Manado. Indonesia. Program Studi Perencanaan
Wilayah dan Kota, Uniersitas Sam Ratulangi, Manado.
RTRW Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2019-2039
RTRW Kota Yogyakarta Tahun 2021-2041
RDTR Kota Yogyakarta Tahun 2015-2035
RPJMD Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022
118
Pengembangan
Kampung UMKM Kegiatan
Pandeyan, masyarakat nonformal Survey
2.
Kota wilayah UMKM Primer
Yogyakarta Kampung perdagangan
Pandeyan
Kurangnya
Kampung Pengembangan lahan bagi
Pandeyan, inovasi atraksi kegiatan Survey
3.
Kota wisata dan atraksi wisata Primer
Yogyakarta kebudayaan dan
kebudayaan
121
Ketersediaan
Kampung Keterjangkauan
sarana
Pandeyan, akses sarana Survey
4. prasarana
Kota prasarana Primer
transportasi
Yogyakarta transportasi
yang minim
Kampung
Kelestarian Kondisi
Pandeyan, Survey
5. vegetasi di area vegetasi yang
Kota Primer
jaringan jalan kurang terawat
Yogyakarta
122
Kampung Keterbatasan
Pandeyan, Pengembangan lahan dalam Survey
6.
Kota fungsi RTH pemenuhan Primer
Yogyakarta fungsi RTH
Kepadatan
bangunan yang
Kampung
Pengembbangan terlalu padat
Pandeyan, Survey
7. fungsi guna mengganggu
Kota Primer
lahan sirkulasi
Yogyakarta
kegiatan
masyarakat
123
Perawatan
Kampung Ketersediaan jaringan kabel
Pandeyan, dan pengelolaan listrik dan Survey
8.
Kota jaringan listrik komunikasi Primer
Yogyakarta dan komunikasi yang belum
optimal
124
Lampiran 2. Peta
1. Peta Geografis Kawasan
125
2. Peta Klimatologi
3. Peta Geologi
126
4. Peta Hidrologi
127
8. Peta Kontur
132
6. Tokoh masyarakat
144
145