Disusun oleh:
Kota Madiun adalah sebuah kota dataran rendah dengan luas 33,23 km 2 yang masuk dalam
wilayah Provinsi Jawa Timur bagian barat. Kota Madiun terbagi menjadi 3 kecamatan dan 27
kelurahan. Salah satu kecamatannya adalah Kecamatan Mangu Harjo yang terletak di belahan barat
kota Madiun, dengan di dalamnya terdapat Sungai Madiun yang membujur di hulu paling selatan di
wilayah kelurahan Nambangan Kidul dan hilir di utara di wilayah kelurahan Sogaten dan Patihan
dengan luas wilayah 10,657 km². Kecamatan Mangu Harjo terbagi menjadi 9 Kelurahan salah satu
Kelurahan yang menjadi studi kajian studio ini berada di Kelurahan Pangongangan yang terletak 1
Km dari pusat kota Madiun dan 3 Km dari pusat kecamatan.
Kota Madiun memiliki potensi besar pada sektor pariwisata terutama pada ruas jalan
Pahlawan yang Kawasannya terbagi kedalam tiga kelurahan yaitu Kelurahan Madiun Lor,
Kelurahan Pangongangan dan Kelurahan Kartoharjo. Keberadaan Pahlawan Street Center atau
biasa disebut PSC sukses membuat Kota Madiun menjadi daerah jujukan wisata. Buktinya adalah
tingginya tingkat kunjungan. Pada 2022 misalnya tercatat sebanyak 45.104 wisatawan datang
berkunjung. Artinya rata-rata sekitar 1.500 wisatawan berkunjung setiap hari di Kota Madiun.
Pahlawan Street Center dibangun pada tahun 2019, diatas lahan yang dulunya menjadi
kawasan banjir, yang kemudian disulap oleh Walikota Maidi sebagai destinasi wisata baru di Jawa
Timur. Pahlawan Street Center menampung ratusan bangku taman bernuansa Eropa, lampu kota,
dan bunga disepanjang jalan juga beberapa ikon-ikon dunia. Diantaranya Miniatur Ka’bah,
Miniatur Menara Eifel, Merlion Singapura, dan masih banyak ikon dunia lainnya. Adanya PSC
menjadikan Kota Madiun ramah lingkungan dengan memiliki tempat wisata yang menjadi andalan.
Pembangunan PSC bertujuan untuk memperkuat perekonomian Kota Madiun. PSC terletak
dalam zona perdagangan. Hal ini diperkuat dengan keberadaan berbagai pusat perbelanjaan di
sekitarnya. Di sekitar pusat perbelanjaan akan mengalami kenaikan jumlah penduduk, jumlah
rumah, jumlah toko, dan jumlah industry yang akan mempengaruhi peningkatan terhadap nilai
tanah. Selain itu di Kelurahan Pangongangan juga terdapat objek wisata lain yaitu Lintasan Balap
Bantaran, Wisata Sungai Bantaran, dan juga Aloon-aloon Kota Madiun.
1.3.2 Sasaran
Mengidentifikasi Potensi dan Masalah Kelurahan Pangongangan dengan
menggunakan metode survey dan Analisis perencanaan untuk mengumpulkan
informasi terperinci mengenai jenis tanah, ketersediaan air, topografi desa, jenis dan
kualitas sarana dan prasarana, struktur sosial dan budaya, serta potensi ekonomi guna
merumuskan pengembangan potensi wilayah berkelanjutan.
Undang-undang
Peraturan Daerah
a. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 6 Tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Madiun Tahun 2010-2030.
b. Peraturan Walikota Madiun Nomor 22 Tahun 2020 tentang Masterplan Smart
City Kota Madiun Tahun 2019-2024.
c. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 8 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Ketentraman dan Ketertiban Umum.
2.2. Teori
Perencanaan adalah proses kontinu dalam pengambilan keputusan atau pilihan
mengenai bagaimana memanfaatkan sumber daya yang ada semaksimal mungkin guna
mencapai tujuan-tujuan tertentu di masa depan (Conyer, 1984). Salah satu ekonom
pembangunan terkemuka, Sachs mempromosikan konsep "Pembangunan Berkelanjutan"
yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Baginya, perencanaan
pembangunan yang sukses harus memperhitungkan dampak jangka panjang dari kegiatan
ekonomi dan memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak merugikan lingkungan atau
masyarakat (Jeffrey Sachs, 1995).
Pembangunan suatu wilayah tidak bisa lepas dari proses perencaan yang sudah
direncanakan. Perencanaan merupakan suatu pemilihan dan dapat menghubungkan fakta-
fakta, membuat dan menggunakan asumsi yang memiliki kaitan dengan masa datang
dengan menggambarkan dan merumuskan suatu kegiatan tertentu yang diyakini dapat
dilakukan untuk mencapai suatu hasil tertentu (George R. Terry: 1975).
BAB III
METODOLOGI PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1. Jenis Data dan Kebutuhan Data
Data merupakan sebuah komponen yang penting dalam suatu proses perencanaan.
Data yang akan diolah akan menghasilkan informasi dan dijadikan acuan untuk membuat
sebuah perencanaan dengan wilayah studi. Data yang dibutuhkan dalam kegiatan
pelaksanaan ini diuraikan dalam bentuk tabel. Kebutuhan data digunakan sebagai acuan
kelompok dalam menentukan aspek-aspek apa saja beserta unit amatannya yaitu kelurahan.
List dari data-data apa saja yang dibutuhkan dalam proses perencanaan suatu wilayah pada
kegiatan pelaksanaan ini adalah Kelurahan Pangongangan. Jenis data dapat dilihat pada
tabel berikut.
Pendapatan Karakteristik
rata-rata penduduk
masyarakat
Data Data
persebaran kepadatan
penduduk penduduk
Data Laju
migrasi pertumbuhan
penduduk penduduk.
, Kebiasaan
masyarakat
di wilayah
studi
Kebudayaa Mengetahui
n yang ada ciri khas
di suatu daerah
Masyarakat
1. Observasi
Salah satu cara untuk mendapatkan informasi apapun dari suatu peristiwa
dengan cara mengamati secara langsung ke lapangan. Selain itu, observasi ini juga
termasuk kegiatan pencatatan yang dilakukan secara sistematis tentang semua
gejala objek yang diteliti. Observasi dalam kegiatan ini dilakukan dengan cara
melihat atau mengamati secara langsung kondisi eksisting fisiografi, sarana dan
prasarana, kondisi ekonomi, sosial budaya di lokasi kegiatan studi, tepatnya di Desa
Pangongangan, Kecamatan Mangunharjo, Kota Madiun dengan menggunakan
beberapa alat bantu seperti kamera sebagai alat dokumentasi, alat tulis, check list
mengenai data yang diamati, serta peta dasar sebagai panduan dalam melakukan
survei atau observasi lapangan.
2. Wawancara.
Kegiatan tanya jawab dengan pihak yang bersangkutan. Pada metode ini
peneliti dan responden berhadapan langsung (face to face) untuk mendapatkan
informasi secara lisan dengan tujuan mendapatkan data yang dapat menjelaskan
permasalahan pelaksaan kegiatan. Wawancara dalam kegiatan ini merupakan suatu
teknik pengumpulan data melalui interaksi secara langsung dengan masyarakat
Desa Pangongangan, Kecamatan Mangunharjo, Kota Madiun melalui kegiatan
tanya jawab untuk mendapatkan berbagai informasi berupa keterangan ataupun
pendapat masyarakat itu sendiri. Adapun dalam melakukan kegiatan wawancara
perlu dilakukan beberapa hal untuk menunjang keberhasilan teknik pengumpulan
data ini. sebagai berikut:
4. Studi Literatur
Disebut juga dengan studi kepustakaan yaitu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan
dari suatu penelitian. Studi literatur adalah cara untuk menyelesaikan persoalan dengan
menelusuri sumber-sumber tulisan yang pernah dibuat sebelumnya.
3) Analisi SWOT
Analisis SWOT adalah suatu metode atau teknik yang digunakan dalam
manajemen bisnis untuk mengevaluasi faktor-faktor internal dan eksternal yang
memengaruhi kesuksesan suatu penelitian di Kelurahan Pangongangan. Singkatan
"SWOT" sendiri merujuk pada keempat elemen yang dievaluasi:
Strengths (Kekuatan): Ini merujuk pada keunggulan internal dari suatu
entitas. Kekuatan dapat berupa aset, sumber daya, keterampilan khusus, atau aspek
positif lainnya yang memberikan keunggulan kompetitif atau kontribusi positif
terhadap pencapaian tujuan.
Weaknesses (Kelemahan): Ini mencakup aspek-aspek internal yang
membatasi atau melemahkan entitas. Kelemahan dapat berupa keterbatasan
sumber daya, kurangnya keterampilan khusus, atau aspek negatif lainnya yang
menghambat kemampuan entitas untuk mencapai tujuan atau bersaing efektif di
pasar.
Opportunities (Peluang): Ini merujuk pada faktor-faktor eksternal yang
dapat dimanfaatkan oleh suatu entitas untuk mencapai pertumbuhan, keberhasilan,
atau keunggulan kompetitif. Peluang dapat berupa tren pasar, perubahan regulasi,
perkembangan teknologi, atau perubahan dalam lingkungan bisnis yang dapat
dimanfaatkan untuk keuntungan entitas.
Threats (Ancaman): Ini adalah faktor-faktor eksternal yang dapat
menghambat kesuksesan atau kelangsungan hidup suatu entitas. Ancaman dapat
berupa persaingan intensif, perubahan kebijakan, perubahan preferensi konsumen,
atau risiko ekonomi yang dapat mengganggu kinerja atau pertumbuhan entitas
tersebut.
Analisis SWOT biasanya dilakukan sebagai langkah awal dalam
perencanaan strategis atau proses pengambilan keputusan. Dengan menyelidiki
dan memahami keempat elemen ini, organisasi dapat mengidentifikasi strategi
yang sesuai untuk memaksimalkan kekuatan, mengatasi kelemahan,
memanfaatkan peluang, dan mengelola ancaman yang dihadapi. Ini membantu
untuk mengambil langkah-langkah yang lebih terinformasi dan strategis dalam
identifikasi potensi masalah di Kelurahan Pangongangan.