Disusun oleh:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2022
DAFTAR ISI
i
DAFTAR TABEL
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kota merupakan pusat perdagangan, pusat industri, pusat pertumbuhan
dan pusat permukiman. Dengan demikian, terdapat transaksi antarberbagai
kegiatan/sektor yang bernilai ekonomi. Selain itu, perlu ditambah dengan kriteria
bahwa konsentrasi itu berfungsi melayani daerah belakangnya (hinterland).
Artinya, berbagai fasilitas yang ada di tempat itu, seperti tempat perdagangan,
jasa, pendidikan, kesehatan, dan fasilitas sosial lainnya, tidak hanya melayani /
dimanfaatkan oleeh penduduk kota itu sendiri, tetapi juga melayani masyarakat
yang datang dari luar kota yang sering disebut sebagai daerah belakangnya.
Pertumbuhan kota yang meningkat tidak bisa dihindari. Solusi pada
masalah perkotaan sangat tergantung pada perencanaan kota yang efektif
mengenai pembangunan infrastruktur dan manajemen. Perencanaan tersebut
sebaiknya dapat memperhatikan pada masalah demografi, lingkungan, ekonomi,
dan spasial sosial yang mempengaruhi pengembangan dan lingkungan pada
masyarakat perkotaan. (Asoka et al, 2013)
Kelengkapan suatu fasilitas perkotaan akan menjadikan daerah tersebut
sebagai pusat permukiman penduduk. Permukiman adalah bagian dari lingkungan
hidup diluar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan
yang berfungsi sebagai daerah dimana penduduk terkonsentrasi dan hidup
bersama dalam lingkungan tersebut guna mempertahankan, melangsungkan, dan
mengembangkan hidupnya. Permukiman kota merupakan permukiman yang
memiliki karakteristik yaitu wilayah tersebut didominasi oleh lingkungan
terbangun (infrastruktur, bangunan dan fasilitas).
Infrastruktur memainkan peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan
ekonomi yang memberikan kontribusi terhadap pengurangan kesenjangan
ekonomi, kemiskinan dan perampasan di suatu negara. Akses yang lebih besar
dari masyarakat miskin terhadap pendidikan dan pelayanan kesehatan, air dan
sanitasi, jaringan jalan dan listrik dibutuhkan dalam pemerataan pembangunan
dan pemberdayaan sosial. (Srinivasu, 2013).
1
Dalam Rencana Pengembangan Sistem Pusat Pelayanan Kota, penentuan
rencana sistem pusat pelayanan kota dilakukan dengan memperhatikan rencana
sistem struktur tata ruang Kabupaten Purwakarta yang dikaji berdasarkan
perkembangan dan distribusi penduduk dan kegiatan serta kondisi eksisting
struktur tata ruang kota saat ini. (RTRW Kabupaten Purwakarta Tahun 2011-
2031). Tujuan pembagian pusat-pusat pelayanan dalam kota adalah agar terjadi
pemerataan pelayanan prasarana dan sarana perkotaan pada seluruh wilayah.
Sebaran pusat pelayanan berhirarki sesuai dengan kelengkapan fasilitas dan skala
pelayanan.
Hierarki perkotaan sangat perlu diperhatikan dalam perencanaan wilayah
karena menyangkut fungsi yang ingin di arahkan untuk masing-masing kota.
Dalam konteks dinamika perkembangan Kabupaten Purwakarta, terlaksananya
fungsi itu berkaitan dengan fasilitas kepentingan umum yang ada di masing-
masing wilayah. Banyaknya fasilitas yang harus tersedia di masing-masing kota
harus sejalan dengan luas pengaruh kota tersebut, dan tata guna lahan. Jumlah
penduduk yang diperkirakan akan memanfaatkan fasilitas tersebut. Distribusi
penduduk dan kegiatan pada beberapa bagian wilayah Kabupaten Purwakarta
mengakibatkan terjadinya peningkatan jumlah prasarana dan sarana dan fasilitas
pelayanan.
Penataan ruang wilayah Kabupaten Purwakarta sejalan dengan visi dan
misi pembangunan, potensi dan permasalahan serta isu strategis wilayahnya yaitu
untuk mewujudkan Kabupaten Purwakarta sebagai pusat pengembangan industri,
pertanian, dan pariwisata yang terpadu, berdaya saing, dan berwawasan
lingkungan (RTRW Kabupaten Purwakarta Tahun 2011-2031).
2
I.2.2 Sasaran
Sasaran dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui pusat kegiatan
yang ada di Kabupaten Purwakarta.
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
II.1 Wilayah
Definisi wilayah menurut UndangUndang Nomor 26 Tahun 2007 wilayah
adalah ruang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya
yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administrasi dan atau
aspek fungsional.
II.2 Kota
Pengertian kota secara umum adalah tempat bermukim, bekerja, dan
kegiatan warga kota baik itu dalam bidang ekonomi, pemerintahan, dll. Menurut
UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Otonomi Daerah, Kota adalah kawasan yang
mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan
sebagai tempat pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan
ekonomi.
4
Faktor-Faktor Timbulnya Pusat Pelayanan
1. Faktor lokasi Letak suatu wilayah yang straegis menyebebkan suatu wilayah
dapat menjadi pusat pelayanan.
2. Faktor ketersedian sumber daya Ketersedian sumber daya dapat menyebabkan
suatu wilayah menjadi pusat pelayanan
3. Kekuatan aglomerasi Kekuatan aglomerasi terjadi karena ada sesuatu yang
mendorong kegiatan ekonomi sejenis untuk mengelompokan pada suatu lokasi
karena adanya suatu keuntungan yang selanjutnya akan menyebabkan
timbulnya pusat-pusat kegiatan.
4. Fakor investasi pemerintah Kegiatan faktor diatas menyebabkan timbulnya
pusat-pusat pelayanan secara ilmiah, sedangkann faktor investasi pemerintah
merupakan sesuatu yang sengaja dibuat (artificial).
II.6 Sarana
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011
Tentang Perumahan Dan Kawasan Permukiman sarana adalah bangunan fisik
pelengkap yang menunjang kehidupan masyarakat baik secara ekonomi, sosial
dan budaya. Dalam penyediaan sarana tersebut harus memenuhi berdasarkan
kebutuhan masyarakat terhadap jumlah dan jenis sarana tersebut.
5
BAB III
METODOLOGI
6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
7
No Kecamatan Luasan Kecamatan (Ha) Persentase (%)
16 Cibatu 5.650 5,8
17 Bungursari 5.466 5,6
Jumlah 97.172 100
Sumber : Kabupaten Purwakarta Dalam Angka Tahun 2022
Luas Kecamatan
6% 6% Jatiluhur Sukasari
5% 6%
10% Maniis Tegalwaru
4% Plered Sukatani
3% 7%
Darangdan Bojong
5%
8% Wanayasa Kiarapedes
4% Pasawahan Pondoksalam
5%
10% 3% Purwakarta Babakancikao
6%
7% 7% Campaka Cibatu
Bungursari
8
Gambar IV. 1 Peta Administrasi Kabupaten Purwakarta
IV.1.2 Kependudukan
Jumlah Penduduk Kabupaten Purwakarta secara keseluruhan berjumlah
1.011.47 jiwa, tersebar disetiap kecamatan dan memiliki persentase sesuai jumlah
penduduknya. Berikut tabel jumlah penduduk per kecamatan di Kabupaten
Purwakarta.
Tabel IV. 2 Jumlah Penduduk Kabupaten Purwakarta
No Kecamatan Jumlah Penduduk (Ribu) Persentase (%)
1 Jatiluhur 75,10 7,42
2 Sukasari 17,53 1,73
3 Maniis 36,49 3,61
4 Tegalwaru 54,05 5,34
5 Plered 84,57 8,36
6 Sukatani 78,18 7,73
7 Darangdan 71,95 7,11
8 Bojong 53,78 5,32
9 Wanayasa 43,67 4,32
10 Kiarapedes 28,85 2,85
11 Pesawahan 50,33 4,98
12 Pondoksalam 31,14 3,08
13 Purwakarta 180,30 17,83
14 Babakancikao 61,16 6,05
15 Campaka 51,27 5,07
16 Cibatu 31,66 3,13
9
No Kecamatan Jumlah Penduduk (Ribu) Persentase (%)
17 Bungursari 61,44 6,07
Jumlah 1.011,47 100
Sumber : Kabupaten Purwakarta Dalam Angka Tahun 2022
10
Perguruan
No Kecamatan SD SMP SMA SMK
Tinggi
12 Pondoksalam 11 6 1 1 1
13 Purwakarta 10 9 4 7 2
14 Babakancikao 9 5 4 5 2
15 Campaka 10 6 3 2 -
16 Cibatu 10 6 2 1 -
17 Bungursari 10 4 2 4 1
Total 192 120 51 47 8
Sumber: Kabupaten Purwakarta Dalam Angka 2021
11
DAFTAR PUSTAKA
I
TABEL KENDALI
II
TABEL KONTRIBUSI
III