Anda di halaman 1dari 18

Kode Mata Kuliah : PWK21W0501

Mata Kuliah : Metoda Analisis Perencanaan II 


Tanggal Penyerahan : 03 Oktober 2022
Dosen : Apriadi Budi Raharja

ANALISIS PUSAT KEGIATAN & SCRAPPING GOOGLE


MAPS KABUPATEN BELITUNG

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metoda Analisis


Perencanaan II 

Disusun oleh:

Dovan Arya Firmansyah 203060006


Muhammad Finanza Rizky 203060028
Riyadh Syahir Hermawan 203060035
Muhammad Arbi Setiawan 203060045

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG

2022
DAFTAR ISI

i
DAFTAR TABEL

ii
DAFTAR GAMBAR

iii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kota merupakan pusat perdagangan, pusat industri, pusat pertumbuhan
dan pusat permukiman. Dengan demikian, terdapat transaksi antarberbagai
kegiatan/sektor yang bernilai ekonomi. Selain itu, perlu ditambah dengan kriteria
bahwa konsentrasi itu berfungsi melayani daerah belakangnya (hinterland).
Artinya, berbagai fasilitas yang ada di tempat itu, seperti tempat perdagangan,
jasa, pendidikan, kesehatan, dan fasilitas sosial lainnya, tidak hanya melayani /
dimanfaatkan oleeh penduduk kota itu sendiri, tetapi juga melayani masyarakat
yang datang dari luar kota yang sering disebut sebagai daerah belakangnya.
Pertumbuhan kota yang meningkat tidak bisa dihindari. Solusi pada
masalah perkotaan sangat tergantung pada perencanaan kota yang efektif
mengenai pembangunan infrastruktur dan manajemen. Perencanaan tersebut
sebaiknya dapat memperhatikan pada masalah demografi, lingkungan, ekonomi,
dan spasial sosial yang mempengaruhi pengembangan dan lingkungan pada
masyarakat perkotaan. (Asoka et al, 2013)
Kelengkapan suatu fasilitas perkotaan akan menjadikan daerah tersebut
sebagai pusat permukiman penduduk. Permukiman adalah bagian dari lingkungan
hidup diluar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan
yang berfungsi sebagai daerah dimana penduduk terkonsentrasi dan hidup
bersama dalam lingkungan tersebut guna mempertahankan, melangsungkan, dan
mengembangkan hidupnya. Permukiman kota merupakan permukiman yang
memiliki karakteristik yaitu wilayah tersebut didominasi oleh lingkungan
terbangun (infrastruktur, bangunan dan fasilitas).
Infrastruktur memainkan peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan
ekonomi yang memberikan kontribusi terhadap pengurangan kesenjangan
ekonomi, kemiskinan dan perampasan di suatu negara. Akses yang lebih besar
dari masyarakat miskin terhadap pendidikan dan pelayanan kesehatan, air dan
sanitasi, jaringan jalan dan listrik dibutuhkan dalam pemerataan pembangunan
dan pemberdayaan sosial. (Srinivasu, 2013).

1
Dalam Rencana Pengembangan Sistem Pusat Pelayanan Kota, penentuan
rencana sistem pusat pelayanan kota dilakukan dengan memperhatikan rencana
sistem struktur tata ruang Kabupaten Purwakarta yang dikaji berdasarkan
perkembangan dan distribusi penduduk dan kegiatan serta kondisi eksisting
struktur tata ruang kota saat ini. (RTRW Kabupaten Purwakarta Tahun 2011-
2031). Tujuan pembagian pusat-pusat pelayanan dalam kota adalah agar terjadi
pemerataan pelayanan prasarana dan sarana perkotaan pada seluruh wilayah.
Sebaran pusat pelayanan berhirarki sesuai dengan kelengkapan fasilitas dan skala
pelayanan.
Hierarki perkotaan sangat perlu diperhatikan dalam perencanaan wilayah
karena menyangkut fungsi yang ingin di arahkan untuk masing-masing kota.
Dalam konteks dinamika perkembangan Kabupaten Purwakarta, terlaksananya
fungsi itu berkaitan dengan fasilitas kepentingan umum yang ada di masing-
masing wilayah. Banyaknya fasilitas yang harus tersedia di masing-masing kota
harus sejalan dengan luas pengaruh kota tersebut, dan tata guna lahan. Jumlah
penduduk yang diperkirakan akan memanfaatkan fasilitas tersebut. Distribusi
penduduk dan kegiatan pada beberapa bagian wilayah Kabupaten Purwakarta
mengakibatkan terjadinya peningkatan jumlah prasarana dan sarana dan fasilitas
pelayanan.
Penataan ruang wilayah Kabupaten Purwakarta sejalan dengan visi dan
misi pembangunan, potensi dan permasalahan serta isu strategis wilayahnya yaitu
untuk mewujudkan Kabupaten Purwakarta sebagai pusat pengembangan industri,
pertanian, dan pariwisata yang terpadu, berdaya saing, dan berwawasan
lingkungan (RTRW Kabupaten Purwakarta Tahun 2011-2031).

I.2 Tujuan dan Sasaran


Adapun tujuan dan sasaran dari penyusunan makalah ini yaitu sebagai berikut:
I.2.1 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk menganalis pusat kegiatan dan
scrapping Google Maps Kabupaten Purwakarta.

2
I.2.2 Sasaran
Sasaran dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui pusat kegiatan
yang ada di Kabupaten Purwakarta.

3
BAB II
TINJAUAN TEORI
II.1 Wilayah
Definisi wilayah menurut UndangUndang Nomor 26 Tahun 2007 wilayah
adalah ruang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya
yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administrasi dan atau
aspek fungsional.

II.2 Kota
Pengertian kota secara umum adalah tempat bermukim, bekerja, dan
kegiatan warga kota baik itu dalam bidang ekonomi, pemerintahan, dll. Menurut
UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Otonomi Daerah, Kota adalah kawasan yang
mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan
sebagai tempat pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan
ekonomi.

II.3 Struktur Ruang


Menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Struktur ruang adalah
susunan pusat-pusat permukiman, sistem jaringan serta sistem prasarana maupun
sarana. Semua hal itu berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosialekonomi yang
secara hirarki berhubungan fungsional.

II.4 Hirarki Perkotaan


Kata hirarki (hierarchy) pada dasarnya merupakan organisasi dengan
susunan secara bertingkat (Salim,1996) . Menurut Nasoetion (1985) dalam
Sukasmianto (1999), ada dua macam hirarki yaitu hirarki fungsional dan hirarki
tata ruang. Hirarki fungsional terbentuk akibat pengelompokkan kegiatan sosial
dan ekonomi tertentu pada tempat tertentu yang berfungsi sebagai pusat
pelayanan. Sedangkan hirarki tata ruang mengacu kepada system tata ruang
wilayah. Hirarki perkotaan (Robinson Tarigan 2004) menyatakan tempat-tempat
konsentrasi yang umumnya berupa daerah perkotaan tersebar di suatu
wilayah/negara dengan penduduk (besarnya kota) yang tidak sama.

4
Faktor-Faktor Timbulnya Pusat Pelayanan
1. Faktor lokasi Letak suatu wilayah yang straegis menyebebkan suatu wilayah
dapat menjadi pusat pelayanan.
2. Faktor ketersedian sumber daya Ketersedian sumber daya dapat menyebabkan
suatu wilayah menjadi pusat pelayanan
3. Kekuatan aglomerasi Kekuatan aglomerasi terjadi karena ada sesuatu yang
mendorong kegiatan ekonomi sejenis untuk mengelompokan pada suatu lokasi
karena adanya suatu keuntungan yang selanjutnya akan menyebabkan
timbulnya pusat-pusat kegiatan.
4. Fakor investasi pemerintah Kegiatan faktor diatas menyebabkan timbulnya
pusat-pusat pelayanan secara ilmiah, sedangkann faktor investasi pemerintah
merupakan sesuatu yang sengaja dibuat (artificial).

II.5 Teori Tempat Pusat


Christaller dan Losch mengasumsikan tempat semacam itu sebagai titik
simpul-simpul dari suatu bentuk geometrik yang heksagonal yang memiliki
kawasan pengaruh terhadap daerah sekitarnya. Hubungan dan lokasi tempat
tempat yang sentral dengan tempat yang sentral disekitarnya, membentuk hierarki
jaringan seperti sarang lebah. Bentuk tersebut digambarkan pada gambar berikut:

II.6 Sarana
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011
Tentang Perumahan Dan Kawasan Permukiman sarana adalah bangunan fisik
pelengkap yang menunjang kehidupan masyarakat baik secara ekonomi, sosial
dan budaya. Dalam penyediaan sarana tersebut harus memenuhi berdasarkan
kebutuhan masyarakat terhadap jumlah dan jenis sarana tersebut.

II.7 Fasilitas Sosial


Fasilitas sosial merupakan fasilitas yang digunakan orang banyak atau
fasilitas yang ditujukan untuk dipakai bersama. Fasilitas sosial adalah fasilitas
yang diadakan oleh pemerintah atau swasta yang bisa dimanfaatkan oleh
masyarakat umum. Jenis-jenis fasilitas sosial yakni fasilitas pendidikan, fasilitas
kesehatan, dan fasilitas peribadatan. Menurut Conyers, D. dan P. Hills (1984)

5
BAB III
METODOLOGI

III.1 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode
pengumpulan data sekunder dengan cara studi literatur dan pengumpulan data
statistik dari situs online yang dibutuhkan dalam analisis.

III.2 Metode Pengolahan dan Analisis Data


Beberapa analisis yang dipakai dalam kajian ini adalah data kuantitatif
yang telah didapatkan kemudian dianalisis menggunakan analisis skalogram,
analisis indeks sentralitas, dan analisis gravitasi, serta analisis deskriptif
digunakan untuk menganalisa data dengan mengambarkan keadaan wilayah
penelitian sesuai data yang diperoleh, kemudian mengklasifikasi berdasarkan
tujuan yang dicapai.

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Karakteristik Dan Gambaran Umum Lokasi


IV.1.1 Letak Geografis Dan Administrasi
Kabupaten Purwakarta terletak di bagian Utara Provinsi Jawa Barat
dengan batas koordinat yaitu antara 107º 30’ - 107º 40’ Bujur Timur dan 6º 25’ -
6º 45’ Lintang Selatan. Luas wilayah keseluruhan wilayah Kabupaten Purwakarta
memiliki luas sebesar 97.172 Ha dengan batas wilayah administrasi meliputi:
 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Karawang, Kabupaten
Cianjur dan Kabupaten Bogor.
 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten
Subang
 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Subang dan Kabupaten
Bandung Barat.
 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat dan
Kabupaten Cianjur.

Kabupaten Purwakarta terdiri dari 17 Kecamatan dengan luas wilayah


keseluruhan mencapai 97. 172 Ha. Berikut ini adalah tabel luas kecamatan yang
berada di Kabupaten Purwakarta dan persentasenya :

Tabel IV. 1 Luas Wilayah Kabupaten Purwakarta


No Kecamatan Luasan Kecamatan (Ha) Persentase (%)
1 Jatiluhur 6.011 6,2
2 Sukasari 9.201 9,5
3 Maniis 7.164 7,4
4 Tegalwaru 7.323 7,5
5 Plered 3.148 3,2
6 Sukatani 9.543 9,8
7 Darangdan 6.739 6,9
8 Bojong 6.869 7,1
9 Wanayasa 5.655 5,8
10 Kiarapedes 5.216 5,4
11 Pasawahan 3.696 3,8
12 Pondoksalam 4.408 4,5
13 Purwakarta 2.483 2,6
14 Babakancikao 4.240 4,4
15 Campaka 4.360 4,5

7
No Kecamatan Luasan Kecamatan (Ha) Persentase (%)
16 Cibatu 5.650 5,8
17 Bungursari 5.466 5,6
Jumlah 97.172 100
Sumber : Kabupaten Purwakarta Dalam Angka Tahun 2022

Luas Kecamatan

6% 6% Jatiluhur Sukasari
5% 6%
10% Maniis Tegalwaru
4% Plered Sukatani
3% 7%
Darangdan Bojong
5%
8% Wanayasa Kiarapedes
4% Pasawahan Pondoksalam
5%
10% 3% Purwakarta Babakancikao
6%
7% 7% Campaka Cibatu
Bungursari

Gambar I. 1 Grafik Luas Wilayah Administrasi Kabupaten Purwakarta

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, Kabupaten Purwakarta memiliki 17


Kecamatan. Kecamatan dengan luasan terbesar terletak di Kecamatan Sukatani
dengan luas 9. 543 Ha dengan persentase 9,8%, sedangkan kecamatan dengan
luasan terendah terletak di Kecamatan Purwakarta dengan luas 2.483 Ha dengan
persentase 2,6% dari total luas keseluruhan Kabupaten Purwakarta.

8
Gambar IV. 1 Peta Administrasi Kabupaten Purwakarta
IV.1.2 Kependudukan
Jumlah Penduduk Kabupaten Purwakarta secara keseluruhan berjumlah
1.011.47 jiwa, tersebar disetiap kecamatan dan memiliki persentase sesuai jumlah
penduduknya. Berikut tabel jumlah penduduk per kecamatan di Kabupaten
Purwakarta.
Tabel IV. 2 Jumlah Penduduk Kabupaten Purwakarta
No Kecamatan Jumlah Penduduk (Ribu) Persentase (%)
1 Jatiluhur 75,10 7,42
2 Sukasari 17,53 1,73
3 Maniis 36,49 3,61
4 Tegalwaru 54,05 5,34
5 Plered 84,57 8,36
6 Sukatani 78,18 7,73
7 Darangdan 71,95 7,11
8 Bojong 53,78 5,32
9 Wanayasa 43,67 4,32
10 Kiarapedes 28,85 2,85
11 Pesawahan 50,33 4,98
12 Pondoksalam 31,14 3,08
13 Purwakarta 180,30 17,83
14 Babakancikao 61,16 6,05
15 Campaka 51,27 5,07
16 Cibatu 31,66 3,13

9
No Kecamatan Jumlah Penduduk (Ribu) Persentase (%)
17 Bungursari 61,44 6,07
Jumlah 1.011,47 100
Sumber : Kabupaten Purwakarta Dalam Angka Tahun 2022

Jumlah Penduduk Kabupaten Purwakarta


3% 2%
6% 7% 4%Jatiluhur Sukasari
5% Maniis Tegalwaru
5% Plered Sukatani
6%
Darangdan Bojong
8%
Wanayasa Kiarapedes
Pesawahan Pondoksalam
18% Purwakarta Babakancikao
8%
Campaka Cibatu
7% Bungursari
5% 5%
3% 4%
3%

Gambar IV. 2 Grafik Jumlah Penduduk di Kabupaten Purwakarta


Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa dengan jumlah penduduk
tertinggi yaitu di Kecamatan Purwakarta dengan presentase 18% sebanyak
180,30 jiwa dan jumlah penduduk terendah yaitu di Kecamatan Sukasari dengan
presentase 2% sebanyak 17,53 jiwa.

IV.2 Analisis Ketersediaan Sarana Pendidikan Dan Sarana Perdagangan


IV.2.1 Ketersediaan Sarana Pendidikan
Tabel IV. 3 Ketersediaan Sarana Pendidikan Di Kabupaten Purwakarta Tahun
2020
Perguruan
No Kecamatan SD SMP SMA SMK
Tinggi
1 Jatiluhur 10 7 4 2 1
2 Sukasari 5 5 1 - -
3 Maniis 8 6 3 3 -
4 Tegalwaru 13 10 3 3 -
5 Plered 16 9 5 3 -
6 Sukatani 14 10 4 4 -
7 Darangdan 15 10 3 3 1
8 Bojong 14 8 2 3 -
9 Wanayasa 15 8 5 3 -
10 Kiarapedes 10 5 2 1 -
11 Pesawahan 12 6 3 2 -

10
Perguruan
No Kecamatan SD SMP SMA SMK
Tinggi
12 Pondoksalam 11 6 1 1 1
13 Purwakarta 10 9 4 7 2
14 Babakancikao 9 5 4 5 2
15 Campaka 10 6 3 2 -
16 Cibatu 10 6 2 1 -
17 Bungursari 10 4 2 4 1
  Total 192 120 51 47 8
Sumber: Kabupaten Purwakarta Dalam Angka 2021

IV.2.2 Ketersediaan Sarana Perdagangan


IV.3 Analisis Pusat Kegiatan
IV.3.1 Skalogram
Analisis skalogram merupakan suatu alat analisis yang digunakan untuk
mengetahui kemampuan suatu daerah (dalam hal ini kecamatan) dalam rangka
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Untuk menentukan banyaknya kelas
dalam menentukan jumlah hierarki yang dikehendaki dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Jumlah Orde = 1 + 3,3 log n
Jumlah Orde = 1 + 3,3 log 17
Jumlah Orde = 1 + 3,3 (1,23) = 5,06 = 5 (dibulatkan)

Tabel IV. 4 Hasil Analisis Skalogram


IV.3.2 Indeks Sentralitas
Untuk menentukan kecamatan sebagai pusat pertumbuhan dalam hal ini
PusatKegiatan/Pelayanan tidak cukup hanya melihat keberagaman fasilitasnya
saja, tetapi juga mempertimbangkan frekuensi setiap jenis fasilitas tersebut.
Tingkat frekuensi fasilitas pada suatu kecamatan mempengaruhi indeks sentralitas
kecamatan tersebut. Semakin tinggi frekuensinya maka akan semakin besar nilai
sentralitasnya.

Tabel IV. 5 Hasil Analisis Indeks Sentralitas

11
DAFTAR PUSTAKA

Wansaga, Naltri, dkk. (2020). ANALISIS HIRARKI PUSAT-PUSAT KEGIATAN DI KOTA


MANADO. Jurnal Spasial Vol 7. No. 2, 2020.

Badan Pusat Statistik (BPS), 2019. Kabupaten Purwakarta Dalam Angka.

Utara, Endang. (2015) ANALISIS SISTEM PUSAT PELAYANAN PERMUKIMAN DI KOTA


YOGYAKARTA TAHUN 2014. Journal of Economics and Policy(1) (2015): 1-88

I
TABEL KENDALI

II
TABEL KONTRIBUSI

No Kecamatan SD SMP SMA SMK Perguruan


Tinggi
1 Membalong 12 4 1 - -
2 Tanjungpandan 16 7 5 4 3
3 Badau 7 3 - 1 -
4 Sijuk 10 4 1 1 -
5 Selat Nasik 4 2 - 1 -
TOTAL 49 20 7 7 3

No Jenis Perdagangan 2020


1 Pasar / Market 4
2 Toko / Store 340
3 Kios 525
TOTAL 869

III

Anda mungkin juga menyukai