30-09-2022
Disusun Oleh :
Moch Taufiq Muttaqin (203060009)
Caesar Faris Hersanto (203060027)
Riyadh Syahir Hermawan (203060035)
Muhammad Ariiq Ashshiddiq (203060045)
UNIVERSITAS PASUNDAN
2022
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................3
1. Pengertian Manajemen .....................................................................................................3
2. Pengertian Bisnis ..............................................................................................................3
3. Pengertian Properti ...........................................................................................................3
4. Pengertian Real Estat ........................................................................................................4
5. Pengertian Manajemen Bisnis Properti .............................................................................4
6. Pengertian Rantai Bisnis Properti .....................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................................................5
1. Kaitan nilai bisnis dan real estat .......................................................................................5
2. Rantai Bisnis Properti .......................................................................................................6
3. Rantai Bisnis Usaha Properti ............................................................................................8
BAB 3 KESIMPULAN.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................14
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasiaan, dan pengotrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (Goals) secara
efektif dan efisien. Menurut James A.F. Stoner Management is the procces of planning,
organizing, leading and controling the effort of organization member an using all other
organizational resources to achive stated organizational goals. Manajemen ialah proses
perencanaan organisasi, kepemimpinan dan pengawasan terhadap usaha-usaha anggota
organisasi dan penggunaan semua sumber-sumber organisasi lainnya untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
2. Pengertian Bisnis
Menurut Prof.L.R.Dicksee, bisnis adalah suatu bentuk aktivitas yang utamanya
bertujuan untuk memperoleh keuntungan bagi yang mengusahakan atau yang
berkepentingan dalam terjadinya aktivitas tersebut.
3. Pengertian Properti
Properti adalah setiap fisik atau tidak yang berwujud fisik yang dimiliki seseorang
atau bersama dengan sekelompok atau milik badan hukum. Kata properti berasal dari
Bahasa Inggris yaitu "property" yang berarti sesuatu yang dapat dimiliki seseorang. Di
Indonesia, istilah “properti” identik dengan real estate, rumah, tanah, ruko, gedung, atau
gudang Belakangan, istilah properti bergeser dari pengertian semula menjadi lebih
spesifik pada pengertian harta benda tak bergerak (tanah/bangunan).
menurut kamus besar Bahasa Indonesia, properti adalah harta berupa tanah dan
bangunan serta sarana dan prasarana yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tanah
dan/atau bangunan yang dimaksudkan. Berdasarkan Pengertian tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa pengertian properti adalah hak untuk memiliki sebidang tanah dan
memanfaatkan apa saja yang ada di atasnya Dalam hal ini yang dimaksud sebagai
properti adalah bangunan berkonstruksi horizontal atau vertikal (bertingkat) yang
digunakan untuk rumah bertempat tinggal (hunian), atau bangunan yang digunakan untuk
tempat usaha dan lainnya (non-hunian).
3
4. Pengertian Real Estat
Real Estate (real estat) didefinisikan sebagai “land and all improvement made
both on and to land”, atau tanah dengan segala perbaikan dan pengembangannya.
Sehingga real estate dapat diartikan sebagai tanah dan semua benda yang menyatu di
atasnya (berupa bangunan) serta yang menyatu terhadapnya (halaman, pagar, jalan,
saluran, dan lain-lain yang berada di luar bangunan) Real Estate ialah benda fisik
berwujud yang dapat dilihat dan disentuh, bersama-sama dengan segala sesuatu yang
didirikan pada tanah yang bersangkutan, di atas atau di bawah tanah.
4
BAB 2
PEMBAHASAN
Dalam hal ini dapat kita lihat berdasarkan tabel nilai diatas bahwasanya kaitan
nilai bisnis dan real estat ini memiliki banyak kaitan dan intrumen yang terdapat sehingga
dapat dikatakan bahwa komponen-komponen nilai diatas ini dapat menjadi acuan dalam
mengaplikasikan pada rantai bisnis properti.
5
2. Rantai Bisnis Properti
Rantai bisnis properti merupakan seluruh kegiatan dalam bisnis properti mulai dari
perencanaan sampai pemasaran.
1. Pengadaan Lahan
Pengadaan lahan bertujuan untuk pembangunan dan menyangkut pengaturan kembali
penggunaan, pemanfaatan, pemilikan, dan penguasaan tanah (landreform) sejalan dengan
penatagunaan tanah.
2. Pemetaan Lahan
Pemetaan lahan merupakan suatu kegiatan untuk :
6
3. Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu rangkaian kegiatan yang terstruktur untuk mencapai tujuan
pada masa mendatang secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan sumber daya.
4. Bahan bangunan
Bahan bangunan merupakan bahan yang digunakan untuk tujuan konstruksi. Banyak
bahan alami, seperti tanah liat, pasir, kayu dan batu, bahkan ranting dan daun telah
digunakan untuk membangun bangunan. Selain dari bahan alami, produk buatan banyak
digunakan, dan beberapa lagi kurang sintetik.
5. Kontraktor
Kontraktor merupakan suatu badan hukum atau badan usaha yang di kontrak atau disewa
untuk menjalankan proyek pekerjaan berdasarkan isi kontrak yang dimenangkannya dari
pihak pemilik proyek yang merupakan instansi/lembaga pemerintahan, badan hukum,
badan usaha, maupun perorangan, yang telah melakukan penunjukan secara resmi.
6. Pengelolaan
Pengelolaan merupakan suatu proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang
terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan dalam hal ini terkait
dengan kegiatan bisnis properti.
7
3. Rantai Bisnis Usaha Properti
Secara umum proses usaha real estate adalah kegiatan investor yang menghasilkan
produk berupa properti baik berupa residensial seperti rumah, rumah susun, rumah toko,
rumah kantor, atapun apartemen. Selain menghasilkan produk yang bersifat residensial
dapat pula produk yang bersifat komersial seperti, perkantoran, pertokoan, kawasan
industri, dan pergudangan.
8
a Persiapan
Kegiatan dalam tahap persiapan ini meliputi: penelitian pendahuluan, potensi pasar,
kelayakan bisnis, perencanaan konstruksi, dan rencana anggaran biaya. Pengusaha real
estate dalam menjalan kegiatan persiapan ini dapat dilakukan oleh dirinya sendiri ataupun
dapat pula menggunakan pihak ketiga yaitu jasa konsultan.
B. Perizinan
Langkah selanjutnya setalah proses persiapan selesai dilakukan, maka harus dilakukan
pengurusan berbagai perizinan diantaranya: Izin Lokasi, Izin Pematangan Tanah, Izin
Perubahan Penggunaan Tanah, Izin Mendirikan Bangunan, dan izin-izin lainnya. Dalam
menjalankan proses pengurusan izin ini, pihak pengusaha juga dapat dilakukan oleh
dirinya sendiri ataupun dapat pula menggunakan pihak ketiga.
C. Pengadaan lahan
Dalam pengadaan lahan untuk pembangunan pihak pengembang didapat dengan cara
yaitu pembelian langsung kepada pemilik tanah ataupun kerjasama dengan pemilik lahan.
Dalam pengadaan lahan seringkali pihak pengembang menggunakan jasa broker untuk
mencari dan mendapatkan lahan tersebut.
d. Pembangunan
Lahan yang telah dikuasai pengusaha real estate akan ditindaklanjuti dengan aktivitas
pembangunan berupa pematangan lahan, pembangunan sarana, prasarana, utilitas, dan
tentunya pembangunan unti properti yang akan dijual. Pada tahap ini pihak pengembang
umumnya menggunakan pihak ketiga yaitu pengusaha di bidang jasa konstruksi.
9
e. Pemasaran
Untuk menjadikan produknya dapat terjual, pihak pengembang harus melakukan kegiatan
pemasaran produk. Kegiatan pemasaran ini dapat dilakukan oleh pihak pengembang
sendiri, ataupun menggunakan pihak lain seperti perusahaan advertising, event
organizing pameran, dan lainnya.
f. Penjualan
Terakhir tentunya produk tersebut dijual kepada konsumen, baik secara tunai, tunai
bertahap, maupun secara kredit dengan pihak perbankan.
lebih baik (Rafitas, 2005). Menurut Siti (2009) Perbaikan ini ditandai dengan banyaknya
pembangunan proyek yang ada di kota-kota besar khususnya di DKI Jakarta dan kota-
kota besar lainnya baik yang bersifat komersial, industrial, hunian ataupun investasi
jangka panjang yang akan mendatangkan tambahan devisa yang besar bagi negara dan
memberikan peluang kerja yang cukup berarti bagi masyarakat Indonesia. Tahun 2009
jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 230 juta jiwa (BPS, 2008). Dengan
jumlah penduduk sebesar itu maka kebutuhan akan sektor properti khususnya perumahan
akan semakin besar. Begitu juga dengan permintaan terhadap apartemen, pusat
perbelanjaan, perkantoran serta bangunan-bangunan komersial lainnya juga akan
10
mengalami peningkatan. Hal ini tentu saja akan berimplikasi pada pertumbuhan industri
properti yang nantinya akan mempengaruhi kegiatan ekonomi dan perkembangan
ekonomi nasional.
Properti tergolong dalam sektor konstruksi yang merupakan salah satu sektor
potensial bagi pembangunan nasional karena mampu mendatangkan penerimaan
pemerintah baik pusat maupun daerah. Sektor properti mampu memberikan dampak
berganda (multiplier effect) pada peningkatan kesejahteraan, baik secara langsung
(melalui penciptaan lapangan pekerjaan) maupun tidak langsung (melalui kontribusinya
terhadap PDB nasional).
4. Permintaan Pasar
11
pendapatan mereka tinggi maka permintaan dapat dilakukan dalam jumlah yang besar,
dan sebaliknya, jika pendapatan mereka rendah maka permintaan yang dapat dilakukan
jumlahnya kecil.
Pengembangan produk properti, adalah suatu proses bisnis yang mencakup kegiatan
yang berkisar dari renovasi dan penyewaan kembali pada produk yang telah ada, hingga
pembelian mentah suatu produk dan penjualan parsel kepada orang lain. Kegiatan ini
dilakukan oleh suatu perusahaan atau orang-orang tertentu yang dikenal dengan
pengembang real estat
Dan pengembangan properti adalah suatu cara dalam meningkatkan nilai suatu lahan
dengan sentuhan desain dan fasilitas lainnya maka jika suatu lahan dijadikan sebuah
properti baik itu kawasan perumahan maupun kawasan perdagangan dan jasa maka lahan
tersebut akan memiliki nilai jual yang tinggi maka sangat diperlukanlah yang namanya
pengembangan produk properti dengan melakukan inovasi-inovasi baru dalam proses
pengembangan properti ini.
Ide bisnis adalah gambaran singkat dan tepat mengenai bisnis yang hendak didirikan atau
dijalankan. Memiliki Ide bisnis adakah langkah awal yang baik untuk mengubah
keinginan dan kreatifitas menjadi peluang bisnis. Ide bisnis berawal dari, yaitu:
Dalam hal bisnis properti ide bisnis ini sangat diperlukan karena ketersediaan
lahan semakin terbatas dan permintaan semakin tinggi. Hal tersebur mengharuskan para
pengembang untuk memikirkan bagaimana sebuah bisni properti ini dapat berjalan dan
tentunya memberikan keuntungan. Maka inovasi inilah menjadi dasar untuk sebuah suatu
12
ide yang menarik sehingga ide ini dapat diterima dan diterjemahkan kedalam sebuah
perencanaan bisnis pengembangan properti.
BAB 3
KESIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
14