Pendalaman Konsep
Dasar Manajemen
Properti
Properti selain untuk bisnis investasi juga termasuk dalam aset, yang menurut
kamus Barron ( dalam Dictionary of real estate terms) aset dalam arti ‘sesuatu yang
memiliki nilai’. Aspek nilai properti sebagai aset dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Properti memiliki nilai ekonomi. Pernyataan ini terkait dengan adanya nilai
pemenfaatan tertinggi dan terbaik (Highest and Best Use)
b. Properti menghasilkan pendapatan dari pengoperasian properti itu sendiri
c. Properti memiliki fisik, fungsi dan hak penguasaan yang juga terdapat pada
aset
d. Properti memiliki economical life time yang cukup panjang
KONSEP DASAR
MANAJEMEN PROPERTI
BERDASAR PADA
PENGEMBANGAN
PROPERTI
Prospek Manajemen Properti Melalui Gambaran
Perkembangan Bisnis Properti di Indonesia
Pelaku bisnis properti diharuskan memiliki modal skill negosiasi dan lobi untuk
meyakinkan pihak-pihak kreditor dan investor, karena fungsi pelaku bisnis properti
akan menjadi perantara antara konsumen dan perbankan yang akan membantu
pemenuhan dana untuk pengelolaan properti.
Selain skill tersebut dibutuhkan juga kejelian bisnis untuk mencari lokasi strategis
yang diminati investor, karena tempat atau lokasi suatu properti sangat
mempengaruhi tawaran harga dan minat konsumen untuk membeli sebuah properti.
Hal terpenting bagi manajer properti adalah bagaimana memprediksi soal
perkembangan pembangunan sebuah daerah. Penguasaan teknologi pembangunan
dan pengembangan properti di Tanah Air juga harus dikuasai sepenuhnya oleh SDM
dalam negeri.
KONSEP DASAR
MANAJEMEN PROPERTI
BERDASAR PADA BISNIS
PROPERTI
Optimasi dari Arus Kas dan Memelihara serta
Meningkatkan Nilai Property
Kegiatan manajemen properti dalam kaitannya dengan bisnis bertujuan untuk optimasi dari
arus kas dan memelihara serta meningkatkan nilai properti terdiri dari :
a. Pemasaran ruangan agar diperoleh penyewa dengan harga yang terbaik:
Lingkup pekerjaan malalui promosi untuk menarik minat penyewa selain pemberian diskon
b. Penagihan biaya sewa dan pelayanan:
Lingkup kegiatan dengan membuat suatu sistem penagihan sewa yang effektif terkait
dengan kondisi dan situasi penyewa serta jenis pelayanan yang optimal dan nyaman bagi
penyewa, termasuk masalah sampah, listrik, air, keamanan dan lingkungan yang hijau.
c. Pemeliharaan properti:
Pekerjaan secara berkala atau insidentil, seperti kebersihan dan perbaikan atau pengecekan
instalasi. Pekerjaan jangka menengah, seperti pengecatan dan untuk jangka panjang seperti
pembongkaran atau penggantian bagian yang mengalami kerusakan serta tidak dapat
diperbaiki lagi.
d. Pengelolaan keuangan:
Lingkup pekerjaan dengan memberi laporan keuangan secara berkala dengan
memperhatikan skala prioritas pengeluaran serta penghematan biaya-biaya.
Optimasi dari Arus Kas dan Memelihara
serta Meningkatkan Nilai Property
Aktivitas yang dilakukan dalam manajemen properti yang berhubungan dengan pajak dan asuransi adalah :
Tiga faktor penentu keberhasilan investasi yaitu lokasi, harga, serta legalitas dan rencana pemerintah.
Dalam berinvestasi properti, lokasi merupakan faktor yang membuat investasi menjadi diminati. Lokasi yang mudah
dijangkau, terpantau atau terkait dengan pengawasan merupakan hal yang dipertimbangkan investor. Selain itu
lokasi strategis perlu memperhatikan akses jalan, sumber air, dan bebas banjir.
Harga terbaik untuk membeli tanah adalah harga dibawah Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) tanahsedangkan harga yang
cukup adil adalah harga yang sama dengan harga NJOP. . Perlu dilakukan survei dengan harga properti di kawasan
sekitar sebagai perbandingan untuk mendapatkan harga terbaik.
Investasi dalam properti perlu memperhatikan pula status tanah, perlu dilakukan konsultasikan dengan notaris atau
pejabat pembuat akta tanah untuk membantu pengecekan, misal untuk memastikan kelengkapan sertifikasi dan
rencana tata kota untuk pengembangan terhadap daerah dimana properti tersebut berada.
Tiga Faktor Penentu
Keberhasilan Investasi
Selain ketiga hal tersebut, hal lain yang penting dipertimbangkan adalah luas tanah, bentuk, lokasi,
kondisi, permukaan tanah, sisi menghadap jalan, jalur pembuangan air, kontur tanah, kondisi lingkungan
dan daya pandang.
Perangkat keberhasilan investasi properti dapat dilakukan melalui tahapan, dan dalam rangkaian proses
investasi properti setiap tahapan akan memberi kontribusi demi keberhasilan invesatasi secara
keseluruhan. Adapun tahapan tersebut yaitu:
a. Tahap rencana investasi
b. Tahap pengelolaan atau manajemen operasional
c. Tahap evaluasi untuk penyempurnaan pengelolaan properti
Proses Penilaian Dalam Investasi Property
Proses penilaian (valuation) ini untuk mengukur suatu investasi bagi manajer properti, apakah nilai investasi
properti mengalami kenaikan atau tidak melalui formulasi
Salah satu keberhasilan manajer properti adalah menjaga nilai dari properti dengan mempertimbangkan biaya
operasional dbanding pendapatannya, sehingga dapat diukur dari kontribusi penghasilan bersih (Net Operating
Income) dari properti tersebut. Semakin tinggi tingkat hasil yang diperoleh (Yield) suatu investasi maka akan
semakin tinggi resiko dan tingkat pengembalian yang akan diperoleh (risk and return).
Indikator Penilaian, Evaluasi dan Strategi
dalam Investasi Property
Indikator untuk acuan dalam penilaian investasi properti secara keseluruhan akan menjadi prediksi pendapatan
dan pengeluaran dari umur investasi yang direncanakan, dan ini adalah tugas manajer properti melalui strategi,
tugas kerja dan evaluasi dari tugas tersebut dalam rangka memperoleh pendapatan yang maksimal dengan
biaya pengeluaran/biaya operasional yang optimal.