Nim: E1B122067
TUGAS 1
REAL ESTATE
Real estate seperti yang diungkapkan Gunther (1995 : 1), adalah suatu penyediaan tanah
beserta perlengkapannya yang berupa benda tidak bergerak untuk pembangunan perumahan
dan industri dengan status kepemilikan perseorangan. Sedangkan menurut Clap (1988), bahwa
real estate adalah sesuatu yang secara permanen melekat padanya, seperti pohon, bangunan,
dan mineral yang berada di bawah permukaan tanah. Di Indonesia, istilah real estate lebih
cenderung ditunjukkan kepada bentuk lingkungan perumahan yang dilengkapi dengan
fasilitasnya. Namun pada dasarnya, real estate adalah suatu produk yang dibangun di atas
sejumlah lahan atau kawasan.
Real Estate yaitu sebuah lahan (sebuah bisnis perumahan. dan bangunan lamnya) yang
berdiri sendiri secara permanen diatas Lalian Real Estate mencakup luas bidang tanah yang di
jadikan:
1. Tempat bangunan
2. Perumahan
3. Sekolah
4. Gedung dan sebagainya
Pada tahun 1974 mengatur real estate sebagai Sebuah industri proses penyediaan
Pengadaan, pengolahan gedung diatas tanah industri real estate menjadi penggerak penting
bagi negara. Dalam bahasa Inggris "Real Estate" yang berarti harta yang tidak bergerak berupa
tonah, SDA dan sebagainya. Dalam bahasa Jawa "Yasan” sesuatu yang dibuat Atau untuk
didirikan sedangkan Real Estate merupakan istilah untuk Tanah
Ada beberapa jenis real estate, dimana masing-masing punya tujuan dan kegunaan
yang unik. Sejumlah kategori utamanya akan diulas di bawah ini.
1. Residensial Real Estate
Tipe properti ini mengacu kepada setiap properti yang digunakan untuk tujuan
perumahan. Perumahan real estate terdiri dari perumahan untuk individu, keluarga, atau
kelompok orang. Contohnya termasuk rumah keluarga tunggal, kondominium, koperasi,
dupleks, townhouse, dan tempat tinggal multi keluarga dengan kurang dari lima unit individu.
2. Commercial Real Estate
Properti komersial mengacu pada tanah dan bangunan yang digunakan oleh bisnis
untuk menjalankan operasi mereka. Atau dengan kata lain setiap properti yang digunakan
secara eksklusif untuk tujuan bisnis, seperti kompleks apartemen, pompa bensin, toko
kelontong, rumah sakit, hotel, kantor, fasilitas parkir, restoran, pusat perbelanjaan, toko, dan
teater.
3. Industrial
Biasanya mengacu pada properti yang belum dikembangkan dan masih berupa tanah
kosong. Pengembang memperoleh tanah dan menggabungkannya dengan properti lain, serta
mengubah zonanya sehingga mereka dapat meningkatkan kepadatan dan meningkatkan nilai
properti. Termasuk properti yang belum dikembangkan adalah tanah kosong, dan tanah
pertanian (pertanian, kebun buah-buahan, peternakan, dan tanah hutan).
5. Tujuan Khusus
Real estate dengan tujuan khusus digunakan untuk umum, seperti kuburan, gedung
pemerintahan, perpustakaan, taman, tempat ibadah, dan sekolah.
Real estate dan properti memliki perbedaan terkait kondisi fisik dan kepemilikannya
• Real estate lebih menyatu terhadap kondisi fisiknya
• Properti mengacuh pada kepemilikannya
Beberapa rasio keuangan yang biasa digunakan dalam investasi properti meliputi:
1) Hasil Kotor:
Rasio ini membandingkan pendapatan sewa tahunan dengan harga
pembelian properti. Ini dihitung dengan membagi pendapatan sewa tahunan
dengan harga pembelian dan melipatgandakan 100. Hasil kotor yang lebih
tinggi menunjukkan investasi yang lebih menguntungkan.
2. Hasil bersih:
Rasio ini memperhitungkan biaya operasional properti, seperti biaya
pemeliharaan, asuransi, dan manajemen properti. Ini dihitung dengan membagi
pendapatan sewa bersih tahunan (pendapatan sewa dikurangi biaya operasional)
dengan harga pembelian dan melipatgandakan 100. Hasil bersih yang lebih
tinggi menunjukkan investasi yang lebih menguntungkan setelah akuntansi
untuk pengeluaran.
3 Hasil Arus Kas:
Rasio ini berfokus pada arus kas properti, yang merupakan jumlah uang
yang tersisa setelah mengurangi biaya operasi dan layanan utang dari
pendapatan sewa. Ini dihitung dengan membagi arus kas tahunan dengan harga
pembelian dan mengalikan 100. Hasil arus kas yang lebih tinggi menunjukkan
arus kas yang lebih kuat dan potensi pengembalian positif.
4.Pengembalian Investasi (ROI):
Rasio ini mengukur pengembalian investasi awal investor. Ini dihitung
dengan membagi laba bersih dari investasi dengan investasi awal dan
melipatgandakan 100. ROI yang lebih tinggi menunjukkan pengembalian
investasi yang lebih tinggi.
Di Indonesia, pengertian properti mengacu pada hukum Amerika, seperti halnya
pengertian real estate. Sehingga, jika real estate adalah tanah dan bangunannya, properti adalah
hak untuk memiliki atau menguasai tanah serta bangunan yang terletak di atasnya.
• Perbedaan Real Estate dan Real property
Mengutip penjelasan dalam buku “Cara Kaya Melalui Properti” karya Panangian
Simanungkalit, real estate adalah tanah dengan segala perbaikan dan perkembangannya.
Perbaikan yang dimaksudkan adalah semua buatan manusia yang dilekatkan pada
tanah. Sehingga, real estate bisa diartikan sebagai tanah dan semua benda yang menyatu di
atasnya (berupa bangunan) serta yang menyatu terhadapnya (halaman, pagar, jalan, saluran,
dan lain-lain yang berada di luar bangunan).
Perumahan real estate, termasuk properti yang dimaksudkan untuk dijual kepada
pembeli atau disewakan kepada penyewa. Ini termasuk rumah, townhouse, dan gedung
apartemen. Sedangkan, real property didefinisikan sebagai kepentingan dan hak-hak yang
menyangkut kepemilikan tanah, bangunan, dan perbaikan yang menyatu terhadapnya. Real
property serupa dengan istilah yang mengacu pada tanah dan setiap penambahan atau
perbaikan yang dilakukan di atasnya.
Real estate memandang fisiknya seperti bangunan ataupun tanah. Sedangkan properti,
memandang fisik bangunan atau tanah juga, tetapi ditambah dengan kepemilikan atas tanah
dan bangunan tersebut.
Sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan memegang peranan penting dalam
bidang perekonomian dan pembangunan di Indonesia. Saham disektor properti, real estate, dan
konstruksi bangunan bergerak di bidang pembangunan rumah, gedung, jalan, dan fasilitas
umum lainnya.
• Pertumbuhan Pasar Real Estate dan Properti di Indonesia
Perumahan Permintaan akan rumah mungil, apartemen, dan perumahan vertikal terus
meningkat di Indonesia. Pusat Perbelanjaan Indonesia memiliki pasar perbelanjaan yang besar
dan terus berkembang, melibatkan pesatnya pertumbuhan ritel modern dan e-commerce.
Gedung Bertingkat Gedung bertingkat yang modern dan fungsional adalah investasi yang
menguntungkan bagi perusahaan dan investor real estate di Indonesia.
• Perusahaan properti, real estate, dan konstruksi bangunan
Perusahaan properti, real estate, dan konstruksi bangunan cenderung mengalami
perkembangan yang sangat pesat serta meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2014 banyaknya
perusahaan sub sektor properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak
45 perusahaan, tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi 47 perusahaan, tahun 2016
mengalami peningkatan menjadi 49 perusahaan, tahun 2017 mengalami penurunan menjadi 47
perusahaan karena 2 perusahaan delisting dan melakukan merger dengan perusahaan lain, serta
ditahun 2018 menjadi sebanyak 48 perusahaan, dan di bulan Oktober 2019 sebanyak 54
perusahaan. Pada sub sektor konstruksi bangunan, perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia hingga tahun 2018 terdapat 16 perusahaan.
Namun kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2020 diketahui mengalami perlambatan
karena pandemi Covid-19. Sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan menjadi indeks
sektoral dengan penurunan terdalam.