❖ Lokasinya tetap
❖ Memerlukan pengembangan
❖ Memerlukan keahlian
❖ Tidak ada data resmi
❖ Tidak ada pasar resmi
❖ Hanya sedikit ilmu tentang pasar real estate
❖ Perlu pembiayaan
❖ Menyangkut kegiatan jangka panjang
❖ Relatif berupa satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-
pisahkan
Sifat Investor Properti dapat dibagi menjadi :
❖ Pengembang
❖ Akan memperoleh keuntungan dari kegiatan usaha
pengembangan properti
❖ Pengguna
❖ Akan memperoleh manfaat dari kepemilikan atau penggunaan
properti
❖ Investor
❖ Akan memperoleh keuntungan atas modal yang ditanamkan
dalam investasi properti dengan perhitungan yang seksama
❖ Spekulator
❖ Akan memperoleh keuntungan dari spekulasi penempatan
modal dalam investasi properti
Kelebihan Investasi di bidang Properti
1. Pride of ownership
Investor properti selain memiliki motif investasi murni, mereka juga merasakan
kebanggaan akan kepemilikan properti tersebut. Sebagai gambaran yang mudah
suatu perusahaan yang berkembang pesat dan memiliki prestise di pasar tentunya
ingin melengkapi prestise tersebut dengan memiliki gedung kantor yang megah dan
sesuai dengan nuansa dan visi perusahaan tersebut. Sebagai contoh hampir semua
BUMN besar, perusahaan konglomerasi dan perusahaan multinasional memiliki
gedung sendiri sebagai kantor pusat.
2. Personal control
Berdasarkan dengan dasar legalitas kepemilikan atas properti yang memang sangat
ketat dan kuat, tentunya sebagai implikasi daripada kepemilikan tersebut investor
sebagai pemilik memiliki kontrol yang sangat kuat terhadap pengelolaan properti
bersangkutan.
8. Capital appreciation
Properti sendiri memiliki cirikhas yang meningkatkan nilai kapital sebagai
implikasi kenaikan harga tanah. Kenaikan nilai ini memang sebagai
implikasi supply demand mechanism oleh karena tanah memiliki
keterbatasan supply sedangkan deman terus meningkat, sehingga secara
relatif harga akan terus meningkat.
Kekurangan Investasi dibidang Properti
1. Illiquidity
Investasi properti sangat sulit untuk mampu secara cepat dikonversikan
dalam bentuk uang cash. Hal ini terkait dengan nilainya yang besar.
2. Time constraints
Properti membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dilakukan transaksi
ataupun perpindahan kepemilikan.
3. Depreciation factor
Properti mengalami apa yang dikenal dengan depresiasi (penurunan
nilai).
4. Government control
Properti sangat sarat dengan kontrol pemerintah, mulai dari kebijakan
investasi, peraturan pembangunan, peraturan peruntukan tanah dan
bangunan, perpajakan dan lain-lain.
5. Highly related to market cycle
Investasi properti sangat terkait dengan siklus pasar properti.
Pertimbangan dalam Keputusan Investasi Properti
❖ Investor akan menghitung dengan cermat tingkat keuntungan dan
tingkat risikonya.
❖ Keuntungan akan selalu sejalan dengan risiko, semakin tinggi
tingkat keuntungan semakin tinggi pula tingkat risikonya.
❖ Perlu diungkap resiko secara transparan dan juga alternatif jalan
keluarnya, sehingga investor akan merasa lebih pasti dalam
menanamkan investasinya.
❖ Biasanya investor akan melihat risiko usaha dari perdagangan
saham di bursa untuk perusahaan sejenis dimana investasinya
akan ditanamkan.
❖ Investasi Properti merupakan usaha dengan biaya tinggi , sehingga
diperlukan pendanaan melalui hutang dengan alasan :
❖ Mempercepat waktu pengembangan
❖ Membagi resiko yang tinggi atas Investasi Properti
Pengertian Resiko dalam Investasi Properti dan
Klasifikasi Resiko nya
❖ Resiko dapat berupa :
❖ Kegagalan yang mungkin terjadi karena perubahan kondisi ekonomi,
lingkungan, sosial, politik dan keamanan
❖ Tujuan yang diharapkan tidak sesuai dengan yang ingin dicapai
❖ Kerugian-kerugian yang di luar dugaan semula akibat investasi
❖ Klasifikasi resiko :
❖ Business risk
❖ Liquidity risk
❖ Default risk
❖ Market risk
❖ Interest rate risk
❖ Financial risk
❖ Purchasing power risk
❖ Systematic & unsystematic risk
Filosofi Resiko Investasi
Filosofi 1: Keuntungan yang maksimum untuk tingkat risiko
tertentu. Pihak-pihak yang bertanggung jawab seharusnya
menganalisis kemampuan dana dalam menghadapi risiko dan
berusaha untuk menemukan investasi yang akan mencapai tingkat
keuntungan tertinggi yang konsisten dengan tingkat risiko.
Filosofi 2: Risiko minimum untuk tingkat keuntungan tertentu.
Pihak-pihak yang bertanggung jawab seharusnya menghitung
keuntungan yang diperoleh yang dibutuhkan oleh dana guna
memenuhi kewajibannya dan kemudian menemukan sekuritas yang
memiliki risiko terendah yang konsisten dengan tingkat keuntungan
tersebut.
Ciri-ciri Khusus dari Investasi Properti