Ir Benny Supriyanto
Nilai Sewa Pasar ( Market Rental Value )
Hak sewa adalah bagian dari hak atas real properti , yang
berasal dari hubungan kontraktual antara pihak pemilik properti
dengan pihak penyewa , yaitu pihak yang menerima hak non –
permanen untuk menggunakan properti sewa dengan membayar
sewa atau pertimbangan ekonomis bernilai lainnya .
❑ Return
❑ Risk
❖ Pride of ownership
Investor properti selain memiliki motif investasi murni,
mereka juga merasakan kebanggaan akan kepemilikan
properti tersebut. Sebagai gambaran yang mudah suatu
perusahaan yang berkembang pesat dan memiliki
prestise di pasar tentunya ingin melengkapi prestise
tersebut dengan memiliki gedung kantor yang megah
dan sesuai dengan nuansa dan visi perusahaan
tersebut. Sebagai contoh hampir semua BUMN besar,
perusahaan konglomerasi dan perusahaan
multinasional memiliki gedung sendiri sebagai kantor
pusat.
❖ Personal control
Berdasarkan dengan dasar legalitas kepemilikan atas properti yang
memang sangat ketat dan kuat, tentunya sebagai implikasi
daripada kepemilikan tersebut investor sebagai pemilik memiliki
kontrol yang sangat kuat terhadap pengelolaan properti
bersangkutan.
❖ Personal use and occupancy
Terkait dengan pertumbuhan bisnis perusahaan, maka prestise
perusahaan tersebut di mata pasar juga akan meningkat. Selain
itu, pertumbuhan bisnis juga akan meningkatkan akumulasi
pertumbuhan kapital atau modal yang dimiliki oleh perusahaan.
Biasanya, sebagai pendukung prestise tersebut dan juga ditunjang
oleh kemampuan kapitalnya, maka perusahaan akan menguasai
properti untuk dipergunakan sendiri, seperti sebagai kantor pusat,
fasilitas akomodasi internal, ruang menjamu tamu penting
perusahaan, ataupun penggunaan internal lainnya.
❖ Security of capital
Properti sebagaimana dalam pandangan investasi
merupakan salah satu option atau portofolio dalam investasi.
Berkenaan dengan hal tersebut, akumulasi kapital sebagai
implikasi dari tanbungan dan akumulasi pendapatan
memberikan pandangan kepada pemilik modal untuk
mengamankan kapitalnya. Sebagai salah satu option
investasi, maka properti juga menjadi satu sarana untuk
mengamankan kapitalnya.
❖ High operating yield
Properti sendiri memiliki kinerja yang memungkinkan untuk
mendapatkan tingkat pengembalian investasi yang tinggi dari
pendapatan operasinya. Hal ini terlihat dari tingkat
pengembalian properti yang relatif lebih tinggi dibandingkan
portofolio investais lainnya.
❖ Leverage
Investasi properti sangat memungkinkan orang dengan
dana yang terbatas mampu untuk menguasai ataupun
mengelola investasi properti yang besar. Hal ini mungkin
terjadi oleh karena adanya pinjaman yang menambah
kemampuan permodalan untuk investasi. Sebagai
gambaran iklim investasi properti di Indonesia adalah debt
to equity ratio yang bisa mencapai 70% : 30%.
1. Illiquidity
Investasi properti sangat sulit untuk mampu secara cepat
dikonversikan dalam bentuk uang cash. Hal ini terkait dengan
nilainya yang besar.
2. Time constraints
Properti membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dilakukan
transaksi ataupun perpindahan kepemilikan
3. Depreciation factor
Properti mengalami apa yang dikenal dengan depresiasi
(penurunan nilai).
4. Government control
Properti sangat sarat dengan kontrol pemerintah, mulai dari
kebijakan investasi, peraturan pembangunan, peraturan
peruntukan tanah dan bangunan, perpajakan dan lain-lain.
5. Highly related to market cycle
Investasi properti sangat terkait dengan siklus pasar properti.
Pertimbangan – pertimbangan dalam Keputusan
Investasi Properti
❖ Investor akan menghitung dengan cermat tingkat keuntungan
dan tingkat risikonya.
❑ Keuntungan akan selalu sejalan dengan risiko, semakin
tinggi tingkat keuntungan semakin tinggi pula tingkat
risikonya.
❖ Perlu diungkap resiko secara transparan dan juga alternatif
jalan keluarnya, sehingga investor akan merasa lebih pasti
dalam menanamkan investasinya.
❖ Biasanya investor akan melihat risiko usaha dari perdagangan
saham di bursa untuk perusahaan sejenis dimana
investasinya akan ditanamkan.
Pertimbangan – pertimbangan dalam Keputusan
Investasi Properti
Modal /
Investasi
1
( 1+i )1
1
( 1+i )2
1
( 1+i )3
1
( 1+i )n-3
1
( 1+i )n-2
1
( 1+i )n-1
1
( 1+i )n
n PBT
Nilai Sekarang = ∑
n-1
( 1 + I )n
38
METODE INVESTASI / PENDEKATAN
PENDAPATAN
Arus kas bersih tahunan yang didiskonto ke Nilai Kini
adalah Nilai Pasar Properti :
n PBTn
Nilai Pasar = ∑
n-1
( 1 + i )n
39
Langkah – langkah dalam melakukan penentuan Nilai
Pasar Sewa dan Nilai Sewa
46
Data Pasar
0 1 2 3 4 5 6
Harga Pasar Kontrak 130,000,000 6% 130,000,000 137,800,000 146,068,000 154,832,080 164,122,005 2,919,966,966
2,400,000,000
GIM 18.46
47
Obyek Properti yang Direncanakan Untuk Disewakan
0 1 2 3 4 5 6
Harga Pasar Kontrak 108,333,333 6% 108,333,333 114,833,333 121,723,333 129,026,733 136,768,337 2,433,305,805
2,000,000,000
48
Obyek Properti yang Direncanakan Untuk Disewakan
0 1 2 3 4 5 6
Harga Pasar Kontrak 189,583,333 6% 189,583,333 200,958,333 213,015,833 225,796,783 239,344,590 4,258,285,158
3,500,000,000
49
Metode Kapitalisasi Pendapatan
189,583,333
50
PERHITUNGAN NILAI PASAR SEWA RUMAH
TINGGAL
PERHITUNGAN NILAI SEWA DENGAN ROYALTY : 10 % .
( Bayar tiap tahun dan Tanpa pengikatan perjanjian )
NILAI SEWA
Tahun ke 0 1 2 3 4 5 6
Proyeksi Arus Kas TH 1 TH 2 TH 3 TH 4 TH 5 TH 6
Luas Tanah
Tarif Sewa 2% 3,338,336,799 3,405,103,535 3,473,205,606 3,542,669,718 3,613,523,112 3,685,793,574
Kontribusi Tetap ( Royalty ) 10% 333,833,680 340,510,354 347,320,561 354,266,972 361,352,311 368,579,357
Arus Kas Bagi Pemilik Tanah 3,672,170,479 3,745,613,889 3,820,526,166 3,896,936,690 3,974,875,423 4,054,372,932
GIM 15
52
PERHITUNGAN NILAI SEWA DENGAN ROYALTY : 10 % .
( Bayar tiap tahun dan dibuat pengikatan perjanjian notaris )
NILAI SEWA
Tahun ke 0 1 2 3 4 5 6
Proyeksi Arus Kas TH 1 TH 2 TH 3 TH 4 TH 5 TH 6
Luas Tanah
Tarif Sewa 2% 1,954,125,263 1,993,207,769 2,033,071,924 2,073,733,363 2,115,208,030 2,157,512,190
Kontribusi Tetap ( Royalty ) 10% 195,412,526 199,320,777 203,307,192 207,373,336 211,520,803 215,751,219
Arus Kas Bagi Pemilik Tanah 2,149,537,790 2,192,528,546 2,236,379,116 2,281,106,699 2,326,728,833 2,373,263,409
GIM 26
53
PERHITUNGAN NILAI SEWA DENGAN ROYALTY : 10 % .
( Bayar saat ini , yaitu saat dibuat pengikatan perjanjian sewa didepan notaris )
NILAI SEWA
Tahun ke 0 1 2 3 4 5 6
Proyeksi Arus Kas TH 1 TH 2 TH 3 TH 4 TH 5 TH 6
Luas Tanah
Tarif Sewa 2% 1,183,408,814 1,207,076,990 1,231,218,530 1,255,842,901 1,280,959,759 1,306,578,954
Kontribusi Tetap ( Royalty ) 10% 118,340,881 120,707,699 123,121,853 125,584,290 128,095,976 130,657,895
Arus Kas Bagi Pemilik Tanah 1,301,749,695 1,327,784,689 1,354,340,383 1,381,427,191 1,409,055,734 1,437,236,849
GIM 43
54
| 55