Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Iklim investasi merupakan suatu proses jangka panjang yang senantiasa berjalan searah
dengan perkembangan usaha. Iklim investasi bukan hanya dipertimbangkan pada awal
rencana investasi, akan tetapi merupakan variabel strategis yang akan menentukan
keberahisan investasi sepanjang perusahan berjalan.

Suatu rencana investasi perlu dianalisis secara seksama. Analisis rencana investasi pada
dasarnya merupakan penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (baik besar atau kecil)
dapat dilaksanakan dengan berhasil, atau suatu metode penjajakan dari suatu gagasan usaha
atau bisnis tentang kemungkinan layak atau tidaknya gagasan usaha atau bisnis tersebut
dilaksanakan.

Pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut dengan investor. investor pada umumnya
digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu :
1. Investor individual
Contoh : Depahto di bank
2. Investor institusional
Terdiri dari perusahan-perusahan asuransi, lembaga penyimpanan dana (bank dan lembaga
simpan pinjam)
Contoh : Penanaman saham

I.2 Tujuan Investasi


• Menghasilkan sejumlah uang, yang akan meningkatkan kesejahteraan investor .
• Mengurangi tekanan inflasi
• Terhindar dari resiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya
pengaruh inflasi
• Dorongan untuk menghemat pajak.
BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 Definisi

Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan
biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang
akan datang. Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau penanaman modal bagi
perusahaan untuk membeli barang modal dan perlengkapan produksi untuk menambah
kemampuan produksi barang dan jasa dalam perekonomian.
Manajemen investasi adalah manajemen profesional yang mengelola beragam sekuritas
atau surat berharga seperti saham, obligasi dan aset lainya seperti properti dengan tujuan
untuk mencapai target investasi yang menguntungkan bagi investor. investor tersebut dapat
berupa institusi (perusahaan asuransi, dana pensiun, perusahaan dan lain-lain) ataupun dapat
juga merupakan investor perorangan, dimana sarana yang digunakan biasanya berupa kontrak
investasi atau yang umumnya digunakan adalah berupa kontrak investasi kolektif (KIK)
seperti reksadana.
Lingkup jasa pelayanan manajemen investasi adalah termasuk melakukan analisa
keuangan, pemilihan aset, pemilihan saham, implementasi perencanaan serta melakukan
pemantauan terhadap investasi.
Diluar industri keuangan, terminologi "manajemen investasi merujuk pada investasi
lainnya selain daripada investasi dibidang keuangan seperti misalnya proyek, merek paten,
dan banyak lainnya selain daripada saham dan obligasi".
Banyak metode pendekatan yang berbeda dari cara pengelolaan investasi yang dapat
dilakukan oleh sebuah perusahaan manajemen investasi, misalnya pertumbuhan (growth),
nilai (value fund), pasar netral, kapitalisasi kecil, indeks dan lain-lain, metode yang berbeda
ini masing-masing memiliki fitur, penganut, lingkungan finansial tertentu, sifat resiko khusus
yang berbeda-beda.

II.2 Jenis-jenis investasi

Aset yang dapat menjadi sarana investasi terbagi menjadi dua yaitu

1. Aset riil

Contoh : rumah, tanah dan emas


2. Aset finansial

Contoh : tabungan, deposito, obligasi, saham

Produk-produk investasi yang tersedia dipasaran antara lain :

a. Tabungan di bank
 Tabungan adalah menyimpan uang di bank untuk dipergunakan kemudian jika
diperlukan.
 Keuntungan investasi tabungan: dapat diambil kapan saja.
 Kerugian investasi tabungan: uang dapat diambil dengan mudah.

b. Deposito di bank
 Produk deposito di bank hampir sama dengan produk tabungan, bedanya, dalam
deposito tidak dapat mengambil uang kapanpun yang diinginkan, kecuali apabila
uang tersebut sudah menginap di bank selama jangka waktu tertentu.
 Selama deposito kita belum jatuh tempo, uang tersebut tidak akan terpengaruh
pada naik turunnya suku bunga di bank.

c. Saham
 Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut, dengan membeli
saham, berarti membeli sebagian perusahaan tersebut.
 Keuntungan yang bisa didapat dari saham ada dua yaitu deviden dan capital gain.

d. Properti
 Properti sama dengan emas, harga properti rumah dan tanah cenderung akan naik.
 Keuntungan investasi properti: Risiko kecil serta dapat disewakan sehingga dapat
memberi penghasilan tambahan.
 Kerugian investasi properti: perlu dana yang besar untuk membeli rumah atau
tanah.

e. Emas
 Emas adalah barang berharga yang paling diterima diseluruh dunia setelah mata
uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki
perekonomian yang kuat, yaitu Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada,
Dan Perancis).

f. Mata uang asing


 Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi. Investasi
dalam mata uang asing lebih berisiko dibandingkan dengan investasi dalam
saham.

g. Obligasi
 Obligasi atau sertifikat obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh
pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan atau
membiayai suatu proyek pemerintahan.

III.3 Kendala Operasional

1. Regulasi obat
Hambatan pertama untuk masuk di industri farmasi adalah aspek regulasi dalam
industri farmasi yang sangat ketat. Di Amerika Serikat regulator utama adalah Food and Drug
Administration (FDA), sedang di indonesia dipegang oleh Badan Pengawasan Obat dan
Makanan (BPOM)
2. Sistem Distribusi
Sistem jaringan distribusi dan pemasaran industri farmasi yang sangat kompleks,
jaringan sistem distribusi dan pemasaran mempunyai ciri menarik yaitu menggunakan konsep
“Detailing” dimana perusahan farmasi melalui jaringan distributor melakukan pendekatan
tatap muka dengan dokter yang berpraktek di Rumah Sakit ataupun praktek pribadi.
3. Hak Paten
Hak paten yang diberikan oleh pemerintah untuk industri farmasi yang berhasil
menemukan obat baru. Dengan adanya kebijakan paten maka perusahan farmasi baru harus
mempunyai obat baru yang membutuhkan biaya reset tinggi atau memproduksi obat-obat
generik yang sudah tidak ada patennya lagi dengan risiko banyak pesaing. Oleh karena itu
hambatan untuk masuk menjadi lebih rendah, dan harga dapat turun.
IV.4 Resiko Investasi
Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam melakukan investasi yaitu :
1. Turunnya nilai investasi,
Jika akan berinvestasi, kita harus mempertimbangkan seberapa besar penurunan nilai yang
tersedia
2. Sulitnya produk investasi itu dijual
Jika anda berinvestasi, kita harus mempertimbangkan seberapa besar penurunan nilai yang
bersedia.
KESIMPULAN

• Dalam investasi sering ditemukan beberapa hambatan dan resiko yang dapat
mempengaruhi investor menanamkan investasinya.

• Investasi dalam dunia farmasi memiliki peluang dan potensi yang sangat besar ini
dapat dilihat dari keuntungan industri farmasi berada dirangking keempat setelah
industri software, perminyakan, dan makanan, dibanding rata-rata industri,
keuntungan perusahan farmasi lebih besar yaitu 13,27% dibanding dengan rata-rata
10,19%
Daftar Pustaka

Hutabarat, Tito, Strategi Investasi, www. bisnis ekonomi.com, Jakarta

Anief, M. Manajemen Farmasi, Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta, 2001

Anonim, Teori Investasi, http:/ www.mediaindo.co.id/Agustus.2006, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai