Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MANAJEMEN INVESTASI

INVESTASI DI SEKTOR RIIL (INVESTASI PROPERTI)

Dibimbing oleh : Dahlia Bonang M.SI

DikerjakanOleh :

1) Widya andryani 200501084


2) Muhammad Yudi 200501109
3) Suji Anggraeni 200501117

4.C JURUSAN EKONOMI SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM MATARAM

2022

ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrohim

Assalamualaikum warrohmatullohi wabarokatuh

Dengan menyebut nama Alloh Swt yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan rasa puja beserta puji syukur atas kehadiran Alloh Swt yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, inayah, serta taufiknya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan
tepat waktu.
Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Rasululloh Saw semoga
mendapatkan syafaatnya dihari akhir kelak. Makalah ini telah kami susun sesuai dengan
referensi tentang “ Investasi dalam sektor riil ( investasi properti)”.
Kami berharap makalah yang kami susun ini bisa membantu menambah pengetahuan dan
wawasan serta bermanfaat bagi para pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itulah, kami minta maaf apabila terdapat informasi yang salah
atau kurang lengkap. Kami juga mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca mengenai
makalah ini agar kedepannya kami dapat menyusun makalah yang lebih baik lagi.

Meninting , 15 mei 2022

Kelompok 11

(penyusun)

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................ii


DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar belakang...........................................................................................................1
2. Rumusan masalah.....................................................................................................1
3. Tujuan........................................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN

1. Pengertian real assets.................................................................................................3


2. Definisi investasi properti..........................................................................................3
3. Kaidah syariah investasi property..............................................................................4
4. Langkah langkah investasi property..........................................................................5
5. Potensi resiko investasi properti................................................................................9

BAB 3 PENUTUP

1. Kesimpulan................................................................................................................12

Daftar pustaka

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Investasi terutama untuk jangka panjang memang sangat penting, apalagi kondisi
ekonomi saat ini tidak bisa kita prediksi dengan mudah.Jenis investasi pun semakin
beragam saat ini, mulai dari investasi emas, saham, hingga barang-barang branded juga
dinilai dapat menjadi investasi yang menguntungkan.Meski pilihan investasi semakin
banyak, tapi tetap saja investasi properti masih menjadi pilihan yang tetap digemari oleh
banyak orang.Selain nilai jual properti tetap stabil dan kian meningkat, banyak juga yang
beranggapan bahwa investasi properti cenderung lebih minim risiko dibanding jenis
investasi lainnya.Investasi properti bisa dibilang tricky, meskipun nilainya tetap stabil dan
memiliki resiko rendah.Karena itu ada banyak orang termasuk para pemula, yang masih
ragu untuk memulai investasi dalam bidang property.

Jadi Investasi properti adalah jenis investasi yang berkaitan dengan pembelian,
kepemilikan, penyewaan, pengelolaan, dan penjualan real estate untuk menghasilkan
keuntungan atau profit. Investasi properti adalah pembelian properti real estate yang
ditujukan untuk mendapatkan Return of Investment (ROI), baik melalui hasil sewa,
penjualan kembali atau keduanya.Properti itu sendiri dapat dimiliki oleh investor
perorangan, investor dalam bentuk kelompok, atau sebuah korporasi.Dilihat dari jangka
waktu investasinya, investasi properti adalah investasi yang cukup fleksibel, ia dapat
menjadi investasi jangka pendek atau investasi jangka panjang. 

B. Rumusan masalah
a. Pengertian real assets
b. Definisi investasi properti.
c. Kaidah syariah investasi properti
d. Langkah-langkah investasi properti.
e. Potensi resiko investasi properti.

1
C. Tujuan
a. Bagaimana pengertian real assets ?
b. bagaimana definisi investasi properti ?
c. bagaimana kaidah syariah investasi property ?
d. Apa saja langkah-langkah investasi properti?
e. Bagaimana potensi resiko investasi properti ?

2
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian real assets


“Real asset atau sektor riil merupakan aset yang memiliki bentuk fisik
tertentu dan nilainya terkait dengan sifat fisiknya, seperti bangunan, tanah, mesin,
dan sejenisnya.Properti merupakan salah satu contoh investasi dalam bentuk aset
riil.Properti adalah hak untuk memiliki sebidang tanah dan memanfaatkan apa saja
yang ada di dalamnya.”Istilah properti mencakup hal-hal yang berhubungan
dengan tanah, termasuk segala kegiatan yang dilakukan di atas tanah tersebut
seperti hunian, ruko, apartemen, gedung, menara, dan sejenisnya.1

B. Devinisi investasi property

Pada awalnya istilah properti berasal dari istilah tunure.Istilah ini


muncul pertama kali di Inggris pada masa pemerintahan raja-raja dan kaum
bangsawan yang menguasai tanah.Perkembangan selanjutnya istilah tunure
kemudian berubah menjadi real property dan sekarang lebih populer dengan
istilah properti. Pengertian properti adalah hak untuk memiliki sebidang tanah
dan memanfaatkan apa saja yang ada di dalamnya. 2

Investasi properti adalah jenis investasi yang berkaitan dengan pembelian,


kepemilikan, penyewaan, pengelolaan, dan penjualan real estate untuk menghasilkan
keuntungan atau profit. Investasi properti adalah pembelian properti real estate yang
ditujukan untuk mendapatkan Return of Investment (ROI), baik melalui hasil sewa,
penjualan kembali atau keduanya.Properti itu sendiri dapat dimiliki oleh investor
perorangan, investor dalam bentuk kelompok, atau sebuah korporasi.Dilihat dari jangka
waktu investasinya, investasi properti adalah investasi yang cukup fleksibel, ia dapat
menjadi investasi jangka pendek atau investasi jangka panjang. Ada berbagai jenis

1
Nor Hadi, Pasar Modal..., h. 3
2
Teguh Sutanto, Hari Gini Gak Bisnis Properti?, (Yogyakarta: Buku Pintar, 2013), h. 15

3
property yang bisa dijadikan investasi, diantaranya tanah, rumah hunian, rumah mewah,
ruko, apartemen, gedung, dan lain sebagainya.

C. Kaidah syariah investasi property

Properti adalah hak untuk memiliki sebidang tanah dan memanfaatkan


apa saja yang ada di dalamnya, yakni mencakup rumah hunian, ruko,
apartemen, kondonium, gedung, dan jenis-jenis lainnya. Proses transaksi jual beli properti
belum tentu sama persis dengan proses penjualan produk lainnya. Karena sebagaian besar
penjualan property di pasar primer sehingga pembeli tidak dapat langsung memiliki
properti yang dibelinya.3
Murabahah adalah salah satu skema pembiayaan dengan metode jual beli yang
bisa digunakan dalam kredit kepemilikan rumah. Dengan murabahah, bank akan membeli
rumah yang diminta nasabah lalu menjualnya kembali kepada nasabah. Kemudian
nasabah membayar kepada bank dengan cara cicilan atau sekaligus di akhir waktu
kesepakatan pelunasan. Besarnya cicilan adalah tetap, tidak berubah sampai masa
pembayaranberakhir.4

Berdasarkan fatwa DSN nomor 04 tahun 2000 tentang murabahah tentang


ketentuan umum murabahah dalam bank syariah:

1) Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba.
2) Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syariah Islam.
3) Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya
jika pembelian dilakukan secara utang.
4) Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga jual senilai
harga beli plus keuntungannya. Dalam hal ini bank harus memberitahu secara jujur
harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan.
5) Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada jangka waktu
tertentu yang telah disepakati.

3
Teguh Sutanto, Hari Gini Gak Bisnis Properti?, (Yogyakarta : Buku Pintar, 2013), h
4
Taufik Hidayat, Buku Pintar..., h. 166

4
6) Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad tersebut, pihak bank
dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah.5

Berdasarkan mekanisme jual beli di atas maka investasi properti ada yang
menggunakan akad jual beli murabahah. Akad jual beli tersebut
telah diatur dalam fatwa DSN. Jadi, investasi properti ini dibolehkan
asalkan mengikuti ketentuan yang ada.

D. Langkah-langkah investasi property

Sebagai pemula sebaiknya kita tidak mengambil langkah terburu-buru karena banyak
hal yang harus dipelajari sebelum memulai investasi properti. Salah satu hal yang harus
diperhatikan sebelum membeli properti yaitu proses pembelian properti tidaklah mudah.
Terkadang banyak langkah yang harus dilewati. Perhatikan sistem pembayaran yang akan
Anda pilih, jika Anda memilih melakukan pembayaran dengan KPR pastikan seluruh
persyaratan lengkap sebelum melakukan pengajuan. Langkah-langkah investasi property
yaitu :

 Memilih Lokasi yang Tepat

Lokasi adalah salah satu hal yang harus ditentukan terlebih dahulu sebelum Anda
hendak membeli rumah atau memulai bisnis properti. Orang-orang biasanya memutuskan
untuk mulai membangun rumah karena lokasi strategis. Atas pertimbangan itulah lokasi
menjadi faktor utama yang harus diperhatikan untuk memulai investasi properti. Lokasi
juga sangat mempengaruhi harga jual properti, lokasi strategis mudah dijangkau dan
dekat dengan pusat keramaian menjadikan sebuah rumah memiliki harga jual yang tinggi.

 Mempersiapkan Dana

Selain menentukan lokasi, biaya juga menjadi salah satu faktor yang menentukan
orang melakukan investasi properti. Anda harus mempersiapkan dana untuk menanggung
5
Dewan Syariah Nasional MUI, Himpunan Fatwa..., h. 24

5
biaya pokok dan biaya lain yang menjadi kewajiban. Adakalanya jumlah yang
dikeluarkan tidak sedikit dan membuat investor pemula terkejut. Berikut beberapa biaya
yang harus disiapkan sebelum mulai melakukan investasi properti.

 Biaya Tanda jadi

Biaya tanda jadi akan ditentukan oleh pengembang. Namun jika membeli properti
melalui pasar sekunder maka biaya tanda jadi ditentukan oleh penjual properti.
Biaya tanda jadi adalah bentuk kejelasan Anda membeli rumah atau biasa disebut
dengan booking fee.

 Uang Muka

Setelah Anda mengeluarkan biaya tanda jadi, kewajiban selanjutnya yaitu


menyiapkan uang muka. Anda diharuskan melunasi uang muka jika membeli
rumah melalui pihak pengembang. Sedangkan jika Anda membeli melalui pasar
sekunder, uang muka ditaksir sebesar 20%-50% sesuai ketentuan pihak bank.

 Angsuran

Untuk pemula, investasi properti biasanya dilakukan dengan cara kredit atau cicil
selama beberapa tahun kedepan dengan membayar uang angsuran setiap
bulannya. Besarnya angsuran ditentukan atas kesepakatan Anda dan pihak bank,
namun jumlahnya tidak akan melebihi besarnya penghasilan Anda dan pasangan.

 Pilih Pengembang yang Terpercaya

Sebelum mulai melakukan investasi properti, penting bagi Anda untuk mengetahui
latar belakang pengembang properti yang hendak Anda beli. Jangan lantas mudah
percaya dengan pengembang yang sudah terkenal. Pastikan performanya juga baik dan
dapat dipercaya. Pilihlah pengembang yang memiliki minimal 5 tahun pengalaman dalam
bidang properti. Seluruh informasi mengenai pengembang biasanya bisa didapatkan
melalui website terkait.

6
 Cek Harga Pasar

Jangan terburu-buru saat hendak membeli properti. Banyak hal yang harus ditinjau
ulang sebelum memutuskan membeli. Salah satu hal yang harus Anda perhatikan yaitu
harga pasar yang sedang berlaku. Anda harus mengetahui harga pasaran sebuah rumah
yang hendak dibeli. Melakukan pengecekan harga pasar bisa melalui online atau
melakukan riset langsung. Dengan begitu Anda bisa mendapatkan harga terbaik untuk
investasi properti Anda.

 Fasilitas yang Memadai

Setelah cek harga pasar, Anda juga harus mengetahui fasilitas apa saja yang
disediakan oleh pengembang. Fasilitas yang memadai juga akan meningkatkan harga jual
properti. Perhatikan ketersediaan fasilitas internal dan eksternal. Fasilitas internal antara
lain tempat ibadah, arena olahraga, area bermain dan standar infrastruktur seperti gerbang
perumahan. Sementara fasilitas eksternal adalah fasilitas yang ada di sekeliling
perumahan seperti pusat perkantoran, sekolah, rumah sakit dan pusat perbelanjaan. Hal
ini sangat penting diperhatikan oleh Anda yang baru memulai melakukan investasi
properti.

 Persetujuan KPR

Biasanya orang-orang akan berusaha mendapat persetujuan KPR guna meringankan


pembayaran rumah. KPR juga menjadi hal yang memudahkan untuk investor pemula
melakukan investasi properti. Memiliki persetujuan KPR membuat agen perumahan atau
vendor yakin mengenai minat Anda dalam membeli rumah dan melakukan investasi
properti. Selain itu KPR juga mencegah kegagalan transaksi jual beli rumah antara Anda
dan agen perumahan.

 Pilih Tenor yang Sesuai Dengan Kemampuan Anda

Saat Anda mengajukan KPR pihak bank akan menawarkan berbagai macam tenor.
Tenor yang ditawarkan berkisar antara 5 hingga 10 tahun. Ketersediaan tenor akan

7
dihitung oleh pihak bank berdasarkan kemampuan Anda. Jangan memaksakan memilih
tenor pendek jika Anda belum siap secara finansial, perlu diingat investasi properti
adalah investasi jangka panjang yang menguntungkan.

 Surat Pembelian Tanah

Hal lain yang harus diperhatikan saat melakukan investasi properti yaitu memastikan
sertifikat tanah yang dikeluarkan oleh pengembang sah secara hukum. Sebagai investor
pemula, Anda harus jeli dalam memilih unit perumahan sebagai investasi properti.  Anda
bisa menanyakan hal tersebut melalui notaris yang mengurus akta tanah. Surat-surat
tersebut akan menentukan status tanah kavling yang Anda miliki dan keseluruhan kavling
perumahaan.

 Mempersiapkan Dana Tambahan

Saat melakukan transaksi jual beli properti, Anda harus mempersiapkan dana lebih
karena tidak menutup kemungkinan akan ada biaya tambahan yang harus ditanggung
dalam proses pembelian investasi properti. Berikut beberapa biaya tambahan yang
mungkin muncul dalam transaksi jual beli properti.

Biaya Bank

Pembelian rumah menggunakan KPR berarti Anda harus melakukan beberapa


tahap pengecekan kelengkapan berkas yang berbayar. Salah satunya yaitu biaya survey
aset properti sebelum membeli rumah. Pada umumnya pengecekan sertifikat tanah dan
harga jual properti didasari oleh harga pasar yang berlaku.

Biaya Asuransi

Biaya asuransi biasanya meliputi asuransi jiwa sebesar 1% sampai 2% dari total
pinjaman. Selain itu aka nada asuransi kebakaran sebesar 1% dari total pinjaman.

Biaya Notaris

8
Notaris adalah pihak yang akan banyak membantu Anda mengurus akta dan
sertifikat jual beli. Biaya notaris menjadi kewajiban Anda sepenuhnya. Besarnya biaya
notaris disesuaikan dengan kebutuhan pembeli.

Pajak

Pajak adalah kewajiban yang tidak bisa dihindari dalam setiap transaksi jual beli
properti. Biaya pajak akan timbul dengan KPR ataupun pembayaran tunai. Pajak yang
timbul dalam jual beli properti yaitu BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan)

 Waktu Serah Terima Unit

Setelah seluruh langkah untuk membeli rumah telah Anda jalani, selanjutnya pastikan
waktu serah terima rumah atau properti lain yang Anda beli. Jangan sampai ada
keterlambatan yang akan merugikan Anda di kemudian hari. Jangan sampai tujuan utama
Anda investasi properti justru akan merugikan.

E. Potensi resiko investasi property

Sebenarnya besar tidaknya risiko bergantung pada toleransi risiko Anda, oleh
karena itulah sebagian berani berinvestasi properti dan sebagian lagi memilih instrumen
investasi lainnya.

Berikut  risiko investasi properti sebelum Anda memilih untuk berinvestasi:

1. Beban Perawatan (Management Burden)

Pemilik atau investor properti tak dapat membiarkan investasinya berjalan dengan
hasil yang meningkat terus menerus, tanpa memastikan properti tersebut dalam keadaan
baik. Dia juga mesti mengeluaran biaya tambahan guna merawat kondisi bangunan agar
income dari sewa bisa meningkat.

9
2. Investasi Padat Modal (High Capital Investment)

Investasi properti pun dapat dikatakan sebagai investasi yang bersifat padat modal
(capital intensive). Karena semakin besar modal yang ditanamkan dalam properti, relatif
semakin besar pula hasil yang didapatkan investasi properti tersebut.

3. Keterjangkauan Investasi (Affordability Investment)

Dalam bisnis properti, harga mencerminkan kondisi penawaran dan permintaan.


Harga properti ditetapkan berdasarkan sifat-sifat pasar lokal serta tren yang memengaruhi
permintaan dan penawaran properti.

Ada satu perbedaan signifikan antara menilai properti dan saham, yaitu  affordability.
Affordability tidak menjadi isu dalam saham, karena transaksi pembelian saham
dilakukan secara tunai. Sebaliknya, transaksi properti biasanya merupakan pembelian
leverage yang melibatkan pembiayaan dari bank.

4. Biaya Transaksi yang Tinggi (High Cost Transaction)

Untuk berinvestasi di sektor properti, Anda harus mengeluarkan biaya yang lebih
tinggi dibanding berinvestasi di sektor lain. Biaya-biaya tersebut berupa pajak, antara
lain: PPH (5% yang dikenakan bagi penjual) dan BPHTB (5% yang dikenaan bagi
pembeli).

5. Waktu Lama untuk Membeli (Time Consuming Acquisition)

Membeli properti yang sesuai keinginan tidak bisa dalam tempo singkat, bisa
dalam hitungan minggu atau bulan. Hal ini juga dijelaskan dalam sifat properti yang tidak
likuid (lack of liquidity). Bahkan seorang pakar properti dari Amerika Serikat
mengatakan, carilah 100 properti, pilih tiga yang terbaik, untuk mendapatkan satu
properti yang diinginkan.

6. Terbatasnya Pengetahuan (Lack of Knowledge)

10
Pengetahuan yang terbatas disebabkan karena properti yang bersifat lokal
(localized). Harga sebuah rumah di satu tempat, belum tentu sama dengan di tempat lain.
Hal ini membuat investor harus jeli dan membuat survei terhadap di lokasi incarannya.

7. Penyusutan Bangunan (Building Depreciation)

Investasi properti yang berbasis pada tanah dan bangunan, walaupun dari tahun ke
tahun meningkat—akibat harga tanah yang meningkat akibat kelangkaan—namun
bangunan di atasnya secara teoritis memiliki umur.

Hal ini berbeda dengan tanah yang memiliki umur panjang alias abadi. Secara teoritis,
bangunan dapat berumur 20, 30, atau 40 tahun, tergantung fungsi, kualitas, dan standar
kekokohan bangunan (konstruksi).

8. Hancur Bila Terjadi Bencana Alam (Physical Hazard)

Dibandingkan dengan investasi lain, investasi properti memiliki risiko kehancuran


tanah dan bangunan yang bisa disebabkan gempa, tanah longsor, tsunami dan lain-lain.

Namun, hal ini sebenarnya dapat diatasi dengan asuransi, sehingga secara praktis
kehancuran akibat bencana dapat dihilangkan dengan biaya tambahan untuk membayar
premi asuransi.

11
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN

Properti merupakan salah satu contoh investasi dalam bentuk aset. Pengertian properti
adalah hak untuk memiliki sebidang tanah, termasuk segala kegiatan yang dilakukan di
atas tanah tersebut. Mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad tersebut,
pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah. Salah satu hal yang
harus diperhatikan sebelum membeli properti yaitu proses.

Murabahah adalah salah satu skema pembiayaan dengan metode jual beli yang bisa
digunakan dalam kredit kepemilikan rumah. Dengan murabahah, bank akan membeli
rumah yang diminta nasabah lalu menjualnya kembali kepada nesbagaian besar penjualan
property.

Sebagai pemula sebaiknya kita tidak mengambil langkah terburu-buru. Anda memilih
melakukan pembayaran dengan KPR pastikan seluruh persyaratan lengkap. Salah satu hal
yang harus diperhatikan sebelum membeli properti.

Resiko dalam investasi property Mesti mengeluaran biaya tambahan guna merawat
kondisi bangunan agar income dari sewa bisa meningkat. Harga properti ditetapkan
berdasarkan sifat-sifat pasar lokal serta tren yang memengaruhi permintaan dan
penawaran properti. Membeli properti yang sesuai keinginan tidak bisa dalam tempo
singkat, bisa hitungan minggu atau bulan. Bahkan seorang pakar properti dari Amerika
Serikat mengatakan, carilah 100 properti, pilih tiga yang terbaik, untuk mendapatkan satu
properti.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dewan Syariah Nasional MUI. Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI.
Cet. 3. Jakarta: Erlangga: 2006.
Dewan Syariah Nasional MUI. Himpunan Fatwa Keuangan Syariah. Jakarta:
Erlangga. 2014.

Halim, Abdul. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat. 2003.

Monika fitri wulandari. Investasi financial asset dan real asset dalam konsep
prekonomian islam. Bengkulu. 2017

13

Anda mungkin juga menyukai