Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

AKUNTANSI PERPAJAKAN PADA PROPERTI INVESTASI


Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Akuntansi Perpajakan
Dosen Pengampu : Bpk. Bagus Margono, S.E., M.Ak.

Disusun Oleh :

1. Maysaroh NPM. 2003020


2. Dosma Aritha Br. Kudadiri NPM. 2003024
3. Angela Dwi Suci Novita D NPM. 2003025
4. Siti Khodijah NPM. 2003040
5. Deti Kurnia NPM. 2003044

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

STIE MIFTAHUL HUDA

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami sampaikan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, karena

dengan rahmat dan hidayah-Nya kami masih diberi kelancaran sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah ini. Yang mana disusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas

mata kuliah Akuntansi Perpajakan.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada semua pihak

khususnya bagi kami penulis dan teman-teman mahasiswa program studi Akuntansi

semester 5 STIE MIFTAHUL HUDA pada umumnya. Kami sadar bahwa makalah ini

belum sempurna dan memiliki banyak kekurangan.

Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

semua pihak yang membaca.

Pamanukan, 04 Desember 2022

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii


BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................ 3
1.3 Tujuan................................................................................................................ 3
BAB IIT INJAUAN PUSTAKA..................................................................................... 4
2.1 Landasan Teori................................................................................................. 4
2.1.1 Pengertian Properti Investasi menurut Peraturan Perpajakan ...........4

2.1.2 Pengertian Properti Investasi menurut Standar Akuntansi

Keuangan .................................................................................................5

BAB III PEMBAHASAN....................................................................................................... 9


3.1 Definisi Akuntansi Perpajakan Properti Investasi........................................... 9
3.2 Keuntungan Properti Investasi.......................................................................... 10
3.3 Aspek Pajak dari Properti Investasi................................................................. 10
3.4 Perlakuan Pajak terhadap Properti Investasi................................................ 12
3.5 Perhitungan Pajak................................................................................................. 13
3.6 Perhitungan Bisnis Properti Menggunakan ROI dan Cap Rate............... 16
3.6.1 Pengertian ROI dan Cap Rate.................................................................... 16
3.6.2 Faktor-fator yang mempengaruhi ROI.................................................... 17
3.6.3 Perhitungan ROI dan Cap Rate................................................................. 18
3.6.4 Perhitungan Pajak Bisnis Khusus Kos-kosan...............................................20
BAB IVP ENUTUP....................................................................................................... 21
4.1 Kesimpulan..................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ditengah pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan maju, serta gaya hidup

yang semakin mahal dalam lingkungan masyarakat, orang-orang berlomba-lomba

dalam mencari keuntungan dengan berusaha mengalokasikan dana yang mereka

punya sebaik mungkin agar bisa menghasilkan uang dengan sedikit tenaga yang

dikeluarkan. Seperti kata pepatah yang mengatakan “ Don’t put your eggs in one

basket”. Dalam berinvestasi, seorang investor yang rasional akan memilih investasi

yang berpotensi memiliki return yang besar dengan risk yang lebih kecil. Dengan

menempatkan uang mereka tidak hanya dalam 1 jenis investasi, hal ini dilakukan

untuk meminimalisir terjadinya kerugian yang mereka terima.

Selain dari investasi saham yang dikategorikan sebagai aset berisiko dimana

tingkat return aktual di masa depan masih mengandung ketidakpastian, seperti hal

nya kemungkinan terjadinya perusahaan yang bangkrut dan tentunya bisa berimbas

kepada kita sebagai investor.

Adapun selain daripada saham, Investasi Properti juga merupakan salah satu

investasi yang menjanjikan keuntungan yang lebih tinggi dibanding saham. Hal ini

dikarenakan Properti Investasi merupakan investasi dengan melalui Properti ( tanah

atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau keduanya) yang dikuasai (oleh

1
pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk

kenaikan nilai.

Setiap tahunnya beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan harga properti ini

yakni, inflasi global, tren kenaikan suku bunga, lahan yang semakin langka karena

kebutuhan tempat tinggal bertambah dari tahun ke tahun, kenaikan material bahan

bangunan serta beberapa dampak global lainnya yang diprediksi berimbas pada

perekonomian dan bisnis properti.

Jika kita bisa mengelola properti investasi tersebut dengan baik dan benar, di

masadepan tidak menutup kemungkinan keuntungan yang didapat bisa berkali-kali

lipat dari yang kita punya hari ini.

2
1.2 Rumusan Masalah

1. Properti Investasi apa saja yang menghasilkan keuntungan yang tinggi ?

2. Bagaimana Perlakuan Properti Investasi menurut Standar Akuntansi Keuangan?

3. Bagaimana Perlakuan Properti Investasi menurut Peraturan Pajak di Indonesia ?

4. Bagaimana cara menghitung Properti Investasi?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui dan menganalisis properti investasi mana saja yang

berpotensi menghasilkan laba besar

2. Untuk menganalisis perlakuan Properti Investasi menurut Standar Akuntansi

Keuangan

3. Untuk menganalisis perlakuan Properti Investasi menurut Peraturan Perpajakan

di Indonesia

4. Untuk memahami cara menghitung Properti Investasi

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Properti Investasi menurut Peraturan Perpajakan

Menurut Leroy Beaulieu, pajak adalah bantuan, baik secara langsung

maupun tidak dipaksakan oleh kekuasaan publik atau penduduk dari barang untuk

menutup belanja pemerintah.

Menurut Undang- undang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan

Nomor 6 tahun 1983 yang diubah dengan nomor 16 tahun 2009 pasal 1 ayat (1),

pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau

badan yang bersifat memaksa berdasarkan unsdang- undang, dengan tidak

mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara

bagi sebesar- besarnya kemakmuran rakyat.

Disebutkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.06/2009

Aset Properti adalah aset yang berupa tanah, tanah dan bangunan, dan atau satuan

rumah susun/ apartemen termasuk benda-benda yang melekat dan merupakan satu

kesatuan atau kelengkapan aset tersebut.

4
2.1.2 Pengertian Properti Investasi menurut Standar Akuntansi

Keuangan

Aktiva atau aset adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan baik yang

berwujud maupun yang tidak berwujud yang dapat dinilai dengan satuan mata

uang dan digunakan untuk operasional normal suatu perusahaan.

Properti Investasi merupakan Aset Tetap yang berwujud dalam bentuk

siap pakai dengan dibangun terlebih dahulu sehingga dapat digunakan dalam

menjalankan operasional suatu perusahaan yang memiliki masa manfaat lebih

dari 1 tahun. Dengan kata lain Properti Investasi ini dapat disimpan hingga

harganya naik untuk dijual, dan digunakan sendiri untuk operasional perusahaan.

Dalam Standar Akuntansi Keuangan Properti juga dikelompokkan ke dalam

Aset Lancar seperti persediaan karena sifatnya yang dapat dijual dan disewakan

pada pihak lain.

Berdasarkan Stanford Encyclopedia Of Philosophy dengan judul buku

“property” , Properti biasanya menunjukkan sesuatu yang dikenal sebagai entitas

yang erat kaitannya dengan kepemilikan seseorang maupun kelompok orang atas

suatu hak eksklusif.

Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 13 tahun 2009

dijelaskan bahwa Properti Investasi adalah tanah atau bangunan atau bagian dasi

suatu bangunan atau keduanya yang dikuasai oleh pemilik atau lessee melalui

sewa pembiayaan untuk menghasilkan rental atau kenaikan nilai atau keduanya

5
dan tidak digunakan untuk produksi atau penyedia barang atau jasa untuk tujuan

administratif atau dijual dalam kegiatan sehari-hari.

Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dijelaskan contoh Properti

Investasi antara lain :

1. Tanah yang dikuasai dalam jangka waktu untuk kenaikan nilai dan bukan

untuk dijual jangka pendek dalam kehidupan sehari-hari,

2. Tanah yang dikuasai saat ini yang kegunaannya belum ditentukan,

3. Bangunan yang dimiliki melalui sewa pembiayaan dan disewakan kepada

pihak lain melalui satu atau lebih sewa operasi,

4. Bangunan yang belum terpakai tapi tersedia untuk disewakan kepada pihak

lain melalui satu atau lebih sewa operasi,

5. Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan yang di masa

depan digunakan sebagai Properti Investasi.

Contoh bukan Properti Investasi :

1. Properti yang dimaksud untuk dijual dalam kegiatan sehari-hari atau sedang

dalam proses pembangunan untuk dijual sesuai dengan PSAK 14 mengenai

persediaan,

2. Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan atas nama pihak

ketiga,

3. Properti yang digunakan sendiri sesuai dengan PSAK 16 mengenai Aset

Tetap,

6
4. Properti yang disewakan kepada entitas lain dengan cara sewa pembiayaan.

Tabel 2.1 Karakteristik Properti Investasi, Aset Tetap dan Persediaan

Karakteristik Properti Investasi Aset Tetap Persediaan

Dijual/ Disimpan hingga mengalami Digunakan untuk Dijual

Digunakan/ kenaikan nilai dan dapat dijual kegiatan

Disimpan atau disewakan dalam jangka


operasional
waktu panjang, dan digunakan
perusahaan
sebagian

Umur Jangka panjang lebih dari 1 Jangka panjang Jangka pendek

Ekonomis tahun lebih dari 1 tahun kurang dari 1

tahun

Penyusutan Tidak dilakukan penyusutan Disusutkan hingga Tidak

sampai aset disewakan atau habis umur disusutkan

digunakan ekonomis, dijual

atau di disposal

Penyajian Sesuai dengan harga pasar Harga perolehan Harga

dalam laporan awal dikurangi perolehan

keuangan dengan akumulasi

depresiasi

7
Properti Investasi diakui sebagai aset apabila :

a. Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan dari aset yang

tergolong properti investasi akan mengalir ke dalam entitas (unit usaha); dan

b. Biaya perolehan investasi dapat diukur dengan andal.

Oleh sebab itu, entitas tidak mengakui dalam jumlah tercatat properti investasi

sehubungan dengan biaya harian penggunaan properti. Biaya akan diakui dalam

laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pengeluaran biaya properti ini ditujukan

untuk perbaikan dan pemeliharaan properti, jadi dalam properti investasi tidak

diakui adanya penyusutan.

8
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Definisi Akuntansi Perpajakan Properti Investasi

Akuntansi Perpajakan Properti Investasi adalah Peraturan yang berlaku

di Indonesia bagi mereka pelaku bisnis properti investasi yang tertuang dalam

Akuntansi Properti investasi yang terdapat pada PSAK 13 dan mengenai iuran

pajaknya baik PPh Final maupun Properti investasi yang diakui sebagai aset

pada PMK No.79/PMK.30.2008.

Elemen – elemen properti investasi :

1. Aset berupa tanah dan bangunan atau bagian dari suatu bangunan, atau

keduanya. Aset Properti investasi harus berupa tanah dan/atau bangunan.

2. Dikuasai oleh pemilik atau penyewa.yang artinya aset ini tidak selalu

dimiliki sendiri, bisa juga disewakan kepada pihak lain yang disewa

melalui finance lease/sewa pembiayaan.;

3. Tidak digunakan dalam kegiatan sehari-hari, namun disewakan melalui

sewa operasi, ato didiamkan saja untuk kenaikan nilai semata, atau untuk

kedua-duanya (disewakan sekaligus menunggu kenaikan nilai);

4. Tidak digunakan dalam aktivitas produksi atau pengadaan barang atau

jasa atau tujuan administratif sekalipun atau bahkan dijual dalam

aktivitas normal perusahaan.

9
3.2 Keuntungan Properti Investasi

Keunggulan berinvestasi properti adalah mengenai nilai properti yang

cenderung stabil dari waktu ke waktu bahkan semakin meningkat, mengingat

bahwasannya kebutuhan akan hunian dan bangunan akan selalu ada setiap saat

sehingga harganya semakin meningkat dengan minimnya penawaran hal ini

akan menimbulkan peluang yang sangat besar untuk kalangan pebisnis.

Kemudian jika berinvestasi pada properti yang memiliki nilai aset yang tinggi

maka hal ini sangat menguntungkan terutama jika dalam jangka waktu yang

Panjang.

3.3 Aspek Pajak dari Properti Investasi

Komersial Keteranga
Uraian Fiskal (UU Pajak)
(PSAK 13) n

di laporan
pasal 28
posisi
Pencatatan sebagai aset Sesuai ketentuan komersial (7) UU
keuangan
KUP
(Neraca)

diakui sebagai pendapatan


Penghasilan dari Diakui sebagai
sewa yang dikenai PPh Final pasal 4 (2)
Properti investasi yang pendapatan
Pasal 4 (2) atas sewa tanah UU PPh
disewakan sewa
dan/atau bangunan
Properti investasi tidak
Tidak ada
menghasilkan karena Tidak ada pengakuan
pengakuan -
tidak disewakan dengan penghasilan
Penghasilan
sewa operasi

10
Kenaikan / penurunan
nilai properti investasi Gain on impairment atau loss
Kenaikan /
sebagai akibat on impaiment tidak diakui
penurunan -
implementasi PSAK 68 karena pada dasarnya
nilai diakui
(Nilai Wajar) dan PSAK unrealized
48 (Impairment)2
Biaya penyusutan Dibebankan
bangunan yang dan dicatat di Harus dikoreksi fiskal karena pasal 9 UU
disewakan dengan sewa laporan Penghasilannya bersifat Final PPh
operasi laba/rugi
Biaya penyusutan
Dibebankan
bangunan yang tidak Harus dikoreksi fiskal karena
dan dicatat di pasal 9 UU
disewakan dan tidak tidak berhubungan dengan
laporan PPh
menghasilkan kegiatan usaha
laba/rugi
pendapatan
dapat Apabila dilakukan dengan
dilakukan seizin dirjen pajak dikenai
Revaluasi aset properti apabila PPh Final pasal 19 UU PPh Pasal 19
Investasi diindikasikan apabila tidak dikenai PPh UU PPh
terjadi Final (semata-mata dilakukan
perubahan nilai untuk tujuan komersial)

Pengenaan PPN atas Tetap dikenakan PPN karena


- UU PPN
sewa Sewa terutang PPN

Laba diakui di Dikenakan PPh Final atas


Penjualan Properti Pasal 4 ()
Laporan Pengalihan hak atas tanah
Investasi UU PPh
Laba/Rugi dan/atau bangunan

11
3.4 Perlakuan Pajak terhadap Properti Investasi

Properti investasi diatur berbeda dalam peraturan pajak di Indonesia. Hal

tersebut tertuang dalam PMK No.79/PMK.30/2008 yang menyatakan tidak

mengakui adanya propertiinvestasi melainkan mengakuinya sebagai aset tetap.

Kemudian dalam UU PPh No. 36 tahun 2008, pasal 11 mengenai aspek

penyusutan seperti tarif dan metode penyusutannya dilakukan sesuai dengan

ketentuan perpajakan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan apabila melakukan Investasi

propertikhususnya di Indonesia :

o Pada saat Pembelian

▪ BPHTB

▪ PPN dan PPnBM yang dipungut PKP yang bergerak di

bidang properti

▪ PPN atas kegiatan membangun sendiri ( UU PPN pasal 16

B)

▪ PPh 22 atas barang sangat mewah

▪ PNBP pendaftaran tanah di BPN

o Pada saat Penjualan

▪ PPh final atas pengalihan Ha katas Tanah dan Banguan

o Pada saat Memiliki/Menyewa

▪ PBB Perdesaan dan Perkotaan

▪ PPh Final atas persewaan tanah dan bangunan

12
▪ PPh 23 atas building management service

▪ PPN/VAT atas sewa ruangan

o Pada Transaksi Keuangan

▪ Pembiayaan dengan Leasing bebas PPh 23 dan PPN

▪ Pembiayaan dengan utang selain dari bank bunganya

terhutang PPh 23 sebesar 15%

3.5 Perhitungan Pajak

Contoh kasus terkait Properti Investasi :

1) Sewa Gedung kantor antara pemilik dan penyewa langsung

Sebuah Gedung disewakan dengan harga Rp. 20.000.000 per bulan oleh

Tn. Cio kepada sebuah badan usaha tanpa perantara. Biaya maintenance

dan utilitas perbulan rata-rata adalah RP. 10.000.000. Berikut

perhitungan biaya sewa yang harus dibayar penyewa kepada pemilik.

Biaya Sewa per bulan Rp. 20.000.000

Biaya Maintenance dan utilitas/bulan 10.000.000

PPN (10% dari total biaya) 3.000.000

PPh 4 ayat 2 (10% dri DPP) (3.000.000)

Total Pembayaran Biaya sewa Rp. 30.000.000

13
(Pencatatan Jurnal Pemilik)

Kas Rp. 30.000.000

PPh 4 (2) Rp. 3.000.000

PPN Keluaran Rp. 3.000.000

Pendapatan sewa Rp. 30.000.000

(Pencatatan Jurnal Penyewa)

Sewa bayar dimuka Rp. 20.000.000

Biaya Maintenance Rp. 10.000.000

PPN Masukan Rp. 3.000.000

PPh 4 (2) Rp. 3.000.000

Kas Rp. 30.000.000

2) Sewa Kondominium dari Pemilik kepada Penyewa melalui titip sewa

oleh Badan Pengelola Kondominium

Sebuah kondominium disewakan dengan harga Rp. 3.500.000 per bulan.

Penyewa kondominium ini dititip disewakan oleh pemilik kepada badan

pengelola. Oleh karena itu pengelola akan membebankan biaya service

charge an utilitas per bulan secara terpisah dari invoice pembayaran

sewa. Biaya service charge per bulan adalah Rp. 391.500 dan rata-rata

biaya utilitas seitar Rp. 500.000 per bulan (Belum termasuk PPN).

14
Berdasarkan Perjanjian titip sewa, biaya maintenance charge dan utilitas

akan dibayarkan oleh penyewa kepada badan pengelola langsung, maa

perhitungan pembayaran dua invoice tersebutadalah :

Pemilik :

Biya sewa per bulan Rp. 3.500.000

PPN Rp. 350.000

Potongan PPh 4 ayat 2 Rp. (350 .000)

Total pembayaran yang diterima Rp. 3.500.000

Badan Pengelola :

Service Charge per bulan Rp. 391.500

Utilitas per bulan Rp. 500.000

PPN Rp. 89 .150

PPh 23 (2% dari DPP Service charge) Rp. (7.830)

Total pembayaran yang diterima Rp. 972.820

(Pencatatan Jurnal Pemilik)

Kas Rp. 3.500.000

PPh 4 (2) Rp. 350.000

PPN Keluaran Rp. 350.000

Pendapatan Sewa Rp. 3.500.000

(Pencatatan Jurnal Badan Pengelola Kondominium)

15
Kas Rp. 972.820

PPh 23 Rp. 7.830

PPN Masukan Rp. 89.150

Pendapatan Jasa Rp. 891.500

3.6 Perhitungan Bisnis Properti Menggunakan ROI dan Cap Rate

3.6.1 Pengertian ROI dan Cap Rate

ROI ( Return on Investment) merupakan pengukuran

efisiensiinvestasi dengan membandingkan laba bersih dengan modal

yang sudah diinvestasikan. ROI ini juga merupakan perhitungan

pengembalian modal dan dapat menghitung banyaknya modal yang telah

hilang selama investasi.

Cap Rate (Capitalization Rate) merupakan perhitungan yang

digunakan dalam perhitungan jual beli aset properti. Cap rate juga

merupakan perhitungan untuk pendapatan operasional bersih yang nilai

asetnya direkap secara tahunan untuk digunakan dalam penentuan

potensi pengembalian investasi.

Untuk mendapatkan nilai aset maka menggunakan rumus :

Tingkat Kapitalisasi (Cap rate) =

Penghasilan operasionalbersih : Harga pembelian

Adapun persentase kisaran cap rate adalah :

16
● Lahan kosong (0,5% - 2%)

● Rumah sewa (3% - 5%)

● Ruko dan Rukan (6% - 9%)

● Kios dan toko (5% - 10%)

● Apartemen dan kondominium(7% - 12%)

3.6.2 Faktor-fator yang mempengaruhi ROI


Untuk melihat probabilitas dalam mengukur keuntungan, ada 2 faktor

yang dapat mempengaruhi untung rugi ROI, yaitu :

1. Profit Margin, digunakan untuk mengontrol

kebutuhanoperasional. Yaitu perbandingan pendapatan terhadap

penjualan.Dimana ( (Penjualan bersih – harga pokok) / penjualan

bersih )

2. Tingkat Perputaran Aktiva, digunakan untuk mengukur kecepatan

perputaran aktiva dalam satu periode untuk pengembalian

investasi selepas dari hasil ROI bernilai positif atau negatif.

17
3.6.3 Perhitungan ROI dan Cap Rate

● ROI (Return on Investment)

Rumusnya :

ROI = ((Pendapatan Penjualan – Modal Bisnis) : Biaya Investasi

Awal) x 100%

Contoh : Ny. Sinta membuka bisnis properti yaitu kos-kosan, dengan

modal awalnya sebesar Rp. 30.000.000. Beberapa bulan kemudian,

kosannya terisi penuh 10 pintu dan mendapatkan pendapatan Rp.

38.000.000. dengan keuntungan yang didapat sebesar Rp. 8.000.000.

maka perhitungan ROInya adalah

ROI = ((Rp.38.000.000 – Rp. 30.000.000)/ Rp. 30.000.000) x 100%

= 0,26 x 100%

= 26%

● Cap Rate (Capitalization Rate)

Rumusnya :

Tarif sewa (rupiah/tahun) = Nilai properti (rupiah) X Cap Rate %

Contoh : Ny. Wulan ingin investasi berupa sewa Apartemen. Dengan

membeli unit 3BU di The Cold Apartemen seharga Rp. 900.000.000.

dengan nilai jual apartemen tersebut memiliki cap rate sekitar 7%-12%.

Dengan melihat lokasi apartemen yang ada diwilayah premium, maka

18
nilai cap rate nya bisa mencapai 11%. Maka perhitungan Cap Ratenya

adalah :

Tarif Sewa = 11% x Rp. 900.000.000

= Rp. 99.000.000

3.6.4 Perhitungan Pajak Bisnis Khusus Kos-kosan


Ketentuan pembayaran pajak berlaku juga untuk indekos namun

bisnis ini tidak termasuk kedalam penghasilan sewa tanah dan bangunan

akan tetapi masuk ke dalam golongan penghasilan usaha. Berdasarkan

Peraturan pemerintah RI No. 46 tahun 2013 pasal 2 ayat 1, PPh untuk

usaha yang diperoleh wajib pajak memiliki perhitungan bruto tertentu.

Pada bisnis kos-kosan apabila pendapatan omset tidak lebih dari RP. 48

M per tahun, maka akan dikenakan pph final dengan tarif 1% dari total

satu bulan.

Contohnya :

Tn. Bayu menjalankan bisnis properti kos-kosan 12 pintu dengan

harga Rp. 1,5 juta per kamar.

Omset sebulan = harga sewa x banyak kamar

= Rp. 1.500.000 x 12 unit

= Rp. 18.000.000

19
Omset setahun = RP. 18.000.000 x 12 bulan

= Rp. 216.000.000

PPh final = omset perbulan x 1%

= Rp. 18.000.000 x 1%

= Rp. 180.000

20
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Properti Investasi adalah tanah atau banguan atau bagian dari suatu

bangunan atau keduanya yang dikuasai oleh pemilik atau leasse melalui sewa

atau pembiayaan untuk menghasilkan rental atau kenaikan nilai atau keduanya

dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau persediaan barang atau jasa atau

tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha itu sehari-hari. Kaitannya

dengan Akuntansi Properti Investasi merupakan Aset Tetap yang berwujud

dalam bentuk siap pakai dengan dibangun terlebih dahulu sehingga dapat

digunakan dalam menjalankan operasional suatu perusahaan yang memiliki

masa manfaat lebih dari 1 tahun. Adapun kaitannya dengan Akuntansi

Perpajakan disebutkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor

93/PMK.06/2009 Aset Properti adalah aset yang berupa tanah, tanah dan

bangunan, dan atau satuan rumah susun/ apartemen termasuk benda-benda yang

melekat dan merupakan satu kesatuan atau kelengkapan aset tersebut.

21
DAFTAR PUSTAKA

Madjid, SE., MS.I., Ak., CA. Dr Suhirman. Akuntansi Properti Investasi.

Articles. 2018 November 27. Properti Investasi.

https://accounting.binus.ac.id/2018/11/27/psak-13-2015-properti-investasi.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2022. PSAK 13 Properti Investasi.

http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/pernyataan-sak-15-psak-13-

properti-investasi

Sari Purnama Citra. 2022 Oktober 20. Pengertian dan Cara Investasi Properti yang

Wajib Diketahui. https://www.rumah123.com/panduan-properti/tips-properti-61271-

pengertian-dan-cara-investasi-properti-yang-wajib-anda-tahu-id.html

Nasikhudin. 2021 Mei 19. Aspek Pajak Aset Properti Investasi (Seri Perbedaan PSAK

dan Pajak). https://nasikhudinisme.com/2021/05/19/aspek-pajak-aset-properti-investasi-

seri-perbedaan-psak-dan-pajak/

Nasikhudin. 2017 September 28. PSAK 13: Properti Investasi.

https://nasikhudinisme.com/2017/09/28/psak-13-properti-investasi/

Admin. 2017 Maret 17. Properti Investasi.

https://jagoakuntansi.com/2017/03/17/properti-investasi/

iv

Anda mungkin juga menyukai