VA
06
2015124037
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, atas seluruh curahan rahmat dan
hidayatnya sehingga pembuatan tugas ini, penulis mampu menyelesaikan tepat pada
waktunya. Dalam menyusun skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak Ir. I Gede Made Oka Aryawan, MT Selaku Dosen Mata Kuliah Manajemen
Properti.
2. Rekan-rekan kelas 5A D4 MPK yang telah memberikan masukan yang membangun
dalam penyelesaian laporan ini.
Sebagai manusia biasa penulis menyadari penyusunan skripsi ini jauh dari kata
sempurna karena keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh
penulis. Oleh karenanya atas kesalahan dan kekurangan dalam penulisan Laporan ini,
Penulis memohon maaf dan bersedia menerima kritikan yang membangun.
Terakhir, harapan penulis, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi siapa
saja yang membacanya.
Badung , 1 Desember2022
PENDAHULUAN
1.4. MANFAAT
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan pertimbangan kepada calon
investor yang ingin menanamkan modal atau berinvestasi pada bidang property di daerah
kabupaten badung.
1.5. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dan batasan masalah dari penelitian ini antara lain:
1.Wilayah Kabupaten badung merupakan lokasi yang akan dipilih sebagai lokasi
penelitian.
2. Kondisi tanah dianggap rata dan sudah siap bangun.
3.Kondisi ekonomi dalam keadaan stabil, artinya tidak terjadi krisis ekonomi yang
menyebabkan ketidak stabilan pasar.
4. Jumlah unit yang dijual sesuai dengan asumsi masing-masing model investasi.
5. Analisis terhadap aspek finansial hanya dilakukan dengan empat kriteria investasi,
yaitu : NPV, BCR, IRR, BEP,dan Sensivitas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. INVEATASI
2.1.1. Pengertian Investasi
Investasi adalah aktivitas menempatkan modal baik berupa uang atau aset berharga
lainnya ke dalam suatu benda, lembaga, atau suatu pihak dengan harapan pemodal atau
investor kelak akan mendapatkan keuntungan setelah kurun waktu tertentu. Karena
harapan mendapatkan keuntungan di kemudian hari inilah investasi disebut juga sebagai
penanaman modal. Istilah investasi sendiri berasal dari kata Bahasa Italia, investire yang
berarti memakai atau menggunakan. Umumnya, dana atau aset yang ditanamkan oleh
seorang investor akan dikembangkan oleh badan atau pihak yang mengelola. Keuntungan
dari hasil pengembangan tersebut nantinya akan dibagikan kepada investor sebagai imbal
balik sesuai dengan ketentuan antara kedua pihak.
2.1.2. Jenis-jenis Investasi
Jenis-jenis investasi menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan
yaitu :
1) Investasi Lancar Investasi lancar adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan untuk
dimiliki selama setahun atau kurang.
2) Investasi Jangka Panjang Investasi jangka panjang adalah investasi selain investasi
lancar.
3) Mempertahankan Investasi Properti Properti adalah investasi pada tanah atau bangunan
yang tidak digunakan oleh perusahaan yang berinvestasi.
4) Investasi Dagang Investasi dagang adalah investasi yang ditunjuk untuk mempermudah
atau mempertahankan bisnis atau hubungan perdagangan.
2.2. PROPERTY
Properti menunjukkan kepada sesuatu yang biasanya dikenal sebagai entitas dalam
kaitannya dengan kepemilikan seseorang atau sekelompok orang atas suatu hak
eksklusif. Bentuk yang utama dari properti ini termasuk real property (tanah), kekayaan
pribadi (personal property) (kepemilikan barang secara fisik lainnya), dan kekayaan
intelektual. Hak dari kepemilikan adalah terkait dengan properti yang menjadikan
sesuatu barang menjadi “Kepunyaaan seseorang” baik pribadi maupun kelompok,
menjamin si pemilik atas haknya untuk melakukan segala suatu terhadap properti sesuai
dengan kehendaknya, baik untuk menggunakannya ataupun tidak menggunakannya,
untuk mengalihkan hak kepemilikannya. Beberapa ahli filosofi menyatakan bahwa hak
atas properti timbul dari normal sosial. Beberapa lainnya mengatakan bahwa hak itu
timbul dari moralitas atau hukum alamiah (natural law).
Rencana Anggaran Biaya adalah suatu perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan
untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan
bangunan proyek. Anggaran biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung dengan
teliti, cermat dan memenuhi syarat. Anggaran biaya bangunan yang sama akan berbeda-
beda di masing-masing daerah, disebabkan karena perbedaan harga bahan dan upah
tenaga kerja.
Dalam penyusunan RAB dengan pagu anggaran tertentu harga dipakai adalah harga
dari BPS+PPn+PPh+keuntungan 15%+inflansi 7% lebih cocok untuk penyusunan harga
atau anggaran (RKAP) untuk tahun anggaran mendatang bukan untuk tahun anggaran
berjalan. Selain itu, besaran inflasi juga tergantung pada besaran inflansi yang ditentukan
oleh lembaga keuangan negara yang artinya setiap tahun tidak sama. Oleh karena itu,
dalam pembuatan RAB diperlukan ketelitian dalam pembuatannya.
Menurut Husein Umar [17] studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap
rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun,
tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang
maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan. Terdapat beberapa metode dalam
menentukan kelayakan dari suatu properti, antara lain :
1.5.1 Metode Net Present Value (NPV)
Kelayakan investasi dengan metode Net Persent Value (NPV) dinilai dari
keuntungan bersih yang diperoleh diakhir pekerjaan suatu proyek atau investasi.
Keuntungan bersih tersebut dihitung dari selisih nilai sekarang investasi dengan aliran
kas bersih yang diharapkan dari proyek atau investasi dimasa yang akan dating atau pada
periode tertentu. Penilaian kelayakan investasi dengan pendekatan NPV ini merupakan
metode kuantitatif yang mampu menunjukan layak tidaknya suatu proyek atau investasi.
Perhitungan NPV dirumuskan sebagai berikut :
NPV = ∑PVt – A0
NPV = (PV1 + PV2 + …) – A0
PV = NCF x Discount factor
Discount factor = 1/(1+r)t Keterangan :
NPV = Net Present Value
PV = Present Value
NCF = aliran kas
A0 = investasi yang dikeluarkan pada awal tahun
r = biaya modal
t = periode waktu investasi/proyek
Pengambilan keputusan investasi dalam metode ini menggunakan asumsi sebagai berikut
:
1. Jika NPV0 > NPV1, maka investasi atau proyek dinilai tidak layak karena beresiko
mengalami kerugian.
2. Jika NPV0 < NPV1, maka investasi atau proyek dinilai layak karena berpotensi
menghasilkan keuntungan.
3. Jiak NPV0 = NPV1, maka investasi atau proyek dinilai tidak layak karena tidak
menghasilkan keuntungan.
Benefit Cost Ratio (BCR) adalah rasio antara menfaat bersih yang bernilai positif
dengan manfaat bersih yang bernilai negatif. Suatu proyek atau kegiatan investasi dapat
dikatakan layak bila diproleh B/C > 1 dan dikatakan tidak layak bila diproleh B/C < 1.
Sedangkan pengertian lain dari Analisis Benefit Cost Ratio (BCR) terhadap suatu
keadaan dan disebut tu adalah proyek, merupakan suatu analisis yang diperlukan untuk
melihat sejauh mana perbandingan antara nilai antara manfaat terhadap nilai biaya dilihat
pada kondisi nilai sekarang/present value (PV). Perhitungan analisis BCR didasarkan
pada tingkat suku bunga. Jika nilai BCR pada suku bunga berlaku lebih besar dari 1,
proyek dikatakan layak secara ekonomi dan dapat dikatakan untuk dibangun. Ukuran
dari penelitian suatu kelayakan proyek adalah :
Metoda Internal Rate of return (IRR) adalah untuk mengukur kelayakan suatu
investasi berdasarkan tingkat suku bunga yang dapat menjadikan jumlah nilai sekarang
keuntungan yang diharapkan sama dengan jumlah nilai sekarang dari biaya modal (NPV
= 0). Dalam metode ini, time value of money telah diperhitungkan sehingga arus kas
yang diterima telah didiskonkan atas dasar biaya modal atau tingkat bunga yang
diterapkan.
Untuk menghitung nilai IRR harus dilakukan dengan cara trial and error atau
menggunakan table tingkat bunga. Adapun formula perhitungan IRR sebagai berikut :
PV : Present Value
1. Suatu investasi dikatakan layak, jika nilai IRR yang dihasilkan lebih besar dari
tingkat bunga yang diterapkan.
2. Suatu investasi dikatakan tidak layak, jika nilai IRR yang dihasilkan lebih kecil dari
tinggkat bunga yang ditetapkan.
Dengan menganalisis kelayakan investasi, investor dapat mengetahui secara jelas
prospek dari proyek atau investasi tersebut, apakah menguntungkan atau tidak. Secara
lebih lanjut, tindakan penanaman modal pada suatu proyek yang menguntungkan bisa
memberikan tingkat pengembalian yang diharapkan dimasa yang akan dating.
2.5.4 Metode Discounted Payback Period (DPP)
Payback period adalah suatu metode berapa lama investasi akan kembali atau
periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi( initial cash
investment ) dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback period
merupakan rasio antara initial cash investment dengan cash flownya yang hasilnya
merupakan satuan waktu. Menurut Sucipto [20] Suatu usulan investasi akan disetujui
apabila payback period -nya lebih cepat atau lebih pendek dari payback period yang
disyaratkan oleh perusahaan.
Keterangan:
n = tahun terakhir di mana arus kas masih belum bisa menutupi initial investment
Dengan adanya nilai diatas dapat diketahui nilai kelayakan suatu proyek yang diproleh
dari nilai NPV, BCR, IRR, DPP, dan Sensitivitas. Suatu proyek dapat dikatakan layak
dan ekonomis untuk dibangun apabila :
1. Harga BCR lebih besar dari 1,0.
2. Harga NPV mempunyai tanda positif.
3. Nilai IRR mengaibatkan nilai present value cost sama dengan nilai present
value benefit (PV biaya = PV pemasukan)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Rumah kos lantai 2 ini terletak di daerah Abiansemal, Badung. Lokasinya cukup
strategis dengan pusat perekonomian dan Pendidikan.akses ke rumah kos ini cukup
besar bisa di lewati oleh mobil dan truk serta rumah kos ini tidak jauh dari pusat kota
Denpasar, hanya pergi melalui jalan darat sekitar 30 menit.
4.2.1. Investasi
Rumah kos ini disewakan dengan harga per unit Rp.144.000.000,- setahun
akan tetapi tidak termasuk didalamnya biaya listrik,. Biaya listrik, menjadi beban
dari pihak yang menyewa kos. Setiap tahun harga sewa tersebut mengalami
kenaikan sesuai dengan laju inflasi. Dengan demikian maka bisa diproyeksikan
pendapatan sewa selama masa investasi sebagaimana dapat dilihat pada tabel 4.2.
Metode ini digunakan untuk memperoleh suatu tingkat bunga dimana nilai
pengeluaran sekarang bersih (NPV) adalah nol. Proyek pembangunan rumah
kos ini memiliki Internal Rate of Return sebesar 28,3% dengan nilai MARR
sebesar 12%. Ini menandakan bahwa proyek pembangunan rumah kos ini
memiliki IRR lebih tinggi dari suku bunga dan proyek ini layak untuk
diteruskan.
Proyek rumah kos ini ini memiliki Benefit Cost Ratio sebesar 4,71. Ini
menandakan bahwa proyek pembangunan villa memiliki BCR lebih tinggi
dari 1 dan proyek ini layak untuk diteruskan.
4. Discounted Payback Period (DPP)
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis aspek finansial pada rencana proyek pembangunan “rumah
kos lantai 2, dengan penilaian terhadap Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio
(BCR), Discounted Payback Period (PBP), Internal Rate of Return (IRR), dan Analisis
Sensitivitas adalah sebagai berikut:
1. Nilai Net Present Value dengan periode investasi 15 tahun adalah sebesar Rp.
1,304,990,068.28,- > 0 (Layak).
2. Nilai Internal Rate of Return adalah sebesar 25,7% > MARR 12% (Layak).
5.2 Saran
Dari hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran dalam menentukan kelayakan
investasi. Namun disadari juga bahwa dalam hasil analisis kelayakan ini masih perlu
penyempurnaan