Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ASSET TETAP DAN PROPERTY INVESTASI

Dosen Pengampu : Dwi Astarani Aslindar, S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh :

1. Dewi Ambarwati (60120012)


2. Indah Khurul Ain (60120059)
3. Maulidatun Nikmah (60120032)
4. Nilnaa Rosyadah (60120037)

PROGRAM STUDI / JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SELAMAT SRI

2020/2021

1 | A s e t t e t a p d a n p r o p e r ti investasi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan berkah,
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “pasar
input dan pasar output”. Guna memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dwi Astarani Aslindar, S.Pd.,M.Pd


selaku Dosen Akuntansi Keuangan Menengah. Dan semua pihak yang telah membantu dalam
proses menyelesaikan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
pembaca dan penulis, kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan kearah yang lebih baik kedepannya.

Kendal, 29 Desember 2021

Penulis

2 | A s e t t e t a p d a n p r o p e r ti investasi
DAFTAR ISI

Kata Pengantar 2

Daftar isi 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Asset tetap dan property investasi 6


B. Pengakuan Asset tetap dan property investasi 15
C. Pengukuran Aseet tetap dan property investasi 16
D. Penyajian Aseet tetap dan property investasi 16

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 18
B. Saran 18

Daftar Pustaka 19

3 | A s e t t e t a p d a n p r o p e r ti investasi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Investasi merupakan suatu pengeluaran sejumlah dana dari investor atau
pengusaha guna membiayai kegiatan produksi untuk mendapatkan profit di masayang
akan datang. Investasi tercipta dari pendapatan yang di tabung atau dari penanaman
modal baik secara langsung maupun tidak langsung oleh berbagai pihak dengan
tujuan memperbesar output dan meningkatkan pendapatan dikemudian hari. Investasi
yang lazim di sebut dengan istilah penanaman modal,akan memberikan banyak
pengaruh kepada perekonomian suatu Negara ataupundalam cakupan yang lebih kecil,
yaitu daerah. Adakalanya pada suatu tingkat pendapatan nasional tertentu, tingkat
investasi mencapai tingkat yang tinggi danmenjadi sangat berbeda pada saat-saat
lainnya. Hal ini dapat dimungkinkankarena besarnya tingkat investsi yang sangat
bergantung kepada besarnyaharapan yang akan dicapai di masa yang akan datang.
Apabila ramalan di masa akan datang prospektif, maka adakecenderungan
para investor akan melakukan lebih banyak investasi, dan begitu pula sebaliknya Ada
dua peran investasi dalam makro ekonomi. Pertama, karenamerupakan pengeluaran
yang cukup besar dan tidak mudah habis. Perubahan besar dalam investasi akan
sangat mempengaruhi permintaan Agregat danahirnya akan berpengaruh juga pada
output dan kesempatan kerja. Kedua,investasi akan mendorong terjadinya akumulasi
modal, penambahan stok bangunan gedung dan peralatan penting lainnya akan
meningkatkan output potensial suatu bangsa dan merangsang pertumbuhan suatu
bangsa di bidangekonomi untuk jangka panjang. Dengan demikian investasi
memainkan dua peran yakni mempengaruhi output jangka pendek melalui dampaknya
terhadap permintaan Agregat dan mempengaruhi laju pertumbuhan output jangka
panjangmelalui dampak pembentukan modal terhadap output potensial dan
penawaranAgregat.

4 | A s e t t e t a p d a n p r o p e r ti investasi
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian aset tetap?
2. Bagaimana pengakuan asset tetap?
3. Apa pengertian property investasi ?
4. Bagaimana pengakuan property investasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian asset tetap
2. Untuk mengeatahui bagaimana pengakuan asset tetap
3. Untuk mengetahui pengertian property investasi
4. Untuk mengetahui bagaimana pengakuan property investasi

5 | A s e t t e t a p d a n p r o p e r ti investasi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Aset Tetap


Aset tetap adalah asset berwujud yang:
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau
jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau tujuan administratif, dan
2. Diharapkan untukdigunakan selama lebihdari satu periode.
Berdasarkan defenisi di atas terdapat beberapa hal penting terkait asset
tetap, yaitu:
a. Aset tetap adalah aset berwujud, yaitu mempunyai bentuk fisik (seperti
tanah, bangunan), berbeda dengan paten atau merek dagangyang tidak
mempunyai bentuk fisik (merupakan aset tak berwujud).
b. Aset tetap mempunyai tujuan penggunaan khusus, yaitu
digunakandalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk
direntalkan pada pihak lain, atau untuk tujuan administratif.
c. Aset tetap termasuk ke dalam aset tidak lancar, karena diharapkanakan
digunakan untuk lebih dari 1 (satu) periode akuntansi.
a) Pengakuan
1. Sebagaimana pengakuan untuk aset lainnya, biaya perolehan
aset tetap harusdiakui sebagai aset jika dan hanya jika:
2. Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan
berkenaan denganaset tersebut akan mengalir ke entitas , dan
3. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.Ini merupakan
prinsip pengakuan umum untuk aset tetap. Prinsip initerapkan
pada saat pengakuan awal aset, pada saat ada bagian tertentu
dari asetyang diganti, dan jika ada pengeluaran tertentu yang
terjadi terkait dengan asettersebut selama masa manfaatnya.
Jika pengeluaran tersebut menimbulkanmanfaat ekonomis di
masa depan, maka dapat diakui sebagai aset.

6 | A s e t t e t a p d a n p r o p e r ti investasi
b) Pengukuran Awal
Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset
padaawalnya harus diukur sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset
tetapmeliputi berikut ini.
1. Harga perolehannya, termasuk bea impor dan pajak pembelian
yangtidak boleh dikreditkan setelah dikurangi diskon
pembelian dan potongan-potongan lain.
2. Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk
membawaaset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset
siap digunakansesuai dengan keinginan dan maksud
manajemen.
3. Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap
danrestorasi lokasi aset.

Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung adalah:

1. Biaya imbalan kerja (seperti yang telah didefinisikan dalam PSAK


24Imbalan Kerja)yang timbul secara langsung dari pembangunan
atauakuisisi aset tetap
2. Biaya penyiapan lahan untuk pabrik
3. Biaya penanganan (handling) dan penyerahan
4. Biaya perakitan dan instalasi
5. Penjualan produk yang dihasilkan sehubungan dengan
pengujiantersebut (misalnya, contoh yang di produksi dari peralatan
yang sedangdiuji)
6. Komisi professional. Pada saat perolehan aset tetap, maka harus
diestimasikan dan dihitung nilaikininya ( present value) dari biaya
sehubungan dengan pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan
biaya restorasi aset tetap tersebut. Nilai tersebutkemudian ditambahkan
pada biaya perolehan aset tetap. Total biaya perolehan,termasuk
estimasi biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan
biayarestorasi aset tetap, akan disusutkan selama estimasi masa
manfaatnya.

7 | A s e t t e t a p d a n p r o p e r ti investasi
a. Aset kualifikasian (qualifying asset)
Aset kualifikasian (qualifying asset) adalah aset yang membutuhkan suatu
peridewaktu yang substansial agar siap untuk digunakan atau dijual sesuai
denganmaksudnya.Berikut adalah beberapa aset yang dapat memenuhi criteria aset
kualifikasian, yaitu:
1. Persediaan
2. Pabrik manufaktur
3. Fasilitas pembangkit listrik
4. Aset tak berwujud
5. Properti investasi
b. Aset Keuangan dan persediaan

Aset keuangan dan persediaan yang dipabrikasi atau diproduksi dengan


periode waktu yang pendek bukan termasuk aset kualifikasian. Begitu pula asetyang
siap untuk digunakan atau dijual sesuai dengan maksudnya ketika diperolehtidak
termasuk aset kualifikasian.Awal tanggal kapitalisasi bunga pinjaman adalah tanggal
ketika entitas pertama kalimemenuhi semua kondisi berikut.

1. Terjadinya pengeluaran untuk aset.


2. Terjadinya biaya pinjaman.
3. Entitas telah melakukan aktivitas yang diperlukan untuk menyiapkan
aset untuk digunakan atau dijual sesuai dengan maksudnya.

Tingkat kapitalis adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman atas saldo


pinjaman periode berjalan dari dana secara umum tersebut. Jumlah biaya pinjaman
yang dikapitalisasi selama suatu periode tidak boleh melebihi jumlah biaya pinjaman
yang terjadi.Biaya perolehan aset tetap adalah setara dengan nilai tunainya dan diakui
pada saat terjadinya. Jika entitas memperoleh aset tetap secara kredit dan pembayaran
untuk aset melampaui jangka waktu kredit normal, maka perbedaan antara nilai tunai
dengan pembayaran total diakui sebagai beban bunga selama periode kredit (kecuali
dikapitalisasi sesuai dengan PSAK 26 Biaya Pinjaman).Entitas dapat melakukan
akuisisi aset tetap secara gabungan, dan membayar satu harga untuk aset gabungan
tersebut. Dalam kasus seperti ini, maka biaya perolehan tersebut harus dialokasikan
ke masing-masing jenis aset, karena tiapaset mempunyai masa manfaat yang berbeda

8 | A s e t t e t a p d a n p r o p e r ti investasi
dan perlu disusutkan terpisah.Pengalokasian tersebut dilakukan berdasarkan proporsi
nilai wajar dari aset yangdiperoleh.

Entitas dapat memperoleh aset tetap melalui pertukaran aset nonmoneter,atau


kombinasi aset moneter dan nonmoneter. Dalam hal ini maka biaya perolelah dari
suatu aset tetap diukur pada nilai wajar kecuali:

1. Transaksi pertukaran tidak memiliki subtansi komersial


2. Nilai wajar dari aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur
secara andal. Jika aset yang diperoleh tersebut tidak dapat diukur
dengan nilai wajar, maka biaya perolehannya diukur dengan jumlah
tercatat dari aset yang diserahkan.
c) Pengukurannya Setelahnya
Untuk aset tetap, setelah pengakuan awal entitas harus memilih model
biaya(cost model) atau model revaluasi (revaluation model ) sebagai
kebijakanakuntansinya. Model yang dipilih oleh entitas harus diterapkan
terhadap ‘’ seluruhaset tetap dalam kelompok yang sama’’. Kebijakan tersebut
‘’tidak perlu diterapkanuntuk semua aset tetap yang dimiliki perusahaan’’.
Beberapa contoh kelompok asset adalah:
1. Tanah
2. Tanah dan bangunan
3. Mesin
4. Kapal
5. Pesawat udara
6. Kendaraan bermotor
7. Perabotan
8. Peralatan kantor.
d) Model Biaya
Dalam model biaya, setelah diakui sebagai aset maka suatu aset tetap
dicatatsebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi
rugi penurunan nilai aset. Sebagai contoh, PT Berlian membeli Peralatan
dengan biaya perolehan Rp1miliar, pada tanggal 2 Januari 2015. Entitas
mengestimasi umur manfaatPeralatan tersebut adalah 10 tahun, tanpa nilai
sisa. Entitas menggunakan metode penyusutan garis lurus. Pada tanggal 31

9 | A s e t t e t a p d a n p r o p e r ti investasi
Desember, diestimasi terdapat rugi penurunan nilai Peralatan sebesar Rp20
juta.

Tgl Keterangan Ref Debit Kredit


Jan Peralatan Rp. 1.000.000.000
2015
Kas Rp. 1.000.000.000
Beban penyusutan Rp. 100.000.000
Akumulasi penyusutan Rp. 100.000.000
Rp. 1.000.000.000/10thn = Rp.
100.000.000
31/12 Rugi penurunan nilai Rp. 20.000.000
/2015
Akm. Rugi penurunan nilai Rp. 20.000.000
Nilai tercatat pada 31 Desember 2015

Biaya perolehan Rp.1.000.000.000


Akumulasi penyusutan (Rp. 100.000.000)
Akumulasi rugi penurunan (Rp. 20.000.000)
Neto Rp. 880.000.000

e) Model Revaluasi
Revaluasi harus dilakukan dengan keteraturan yang cukup regular
untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari
jumlahyang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada tanggal neraca.
Standar tidak mengharuskan revaluasi dilakukan setiap tahun. Frekuensi
revaluasi bergantung pada pergerakan nilai wajar dari aset tetap. Menurut
PSAK 16, nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan
suatu aset antara pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan
memadai dalam suatu transaksi dengan wajar (arm’s lengthtransaction). Nilai
wajar dari aset tetap, seperti tanah, bangunan, pabrik, dan peralatan, biasanya
ditentukan melalui penilaian yang dilakukan oleh penilai. Namun entitas dapat
mengestimasikan nilai wajar menggunakan pendekatan peghasilan atau biaya
pengganti yang telah disusutkan (depreciated replacement cost
approach).Selisih lebih nilai wajar dari nilai tercatat aset tetap dicatat di akun
surplusrevaluasi, yang merupakan komponen pendapatan komprehensif
lainnya. Jikasuatu aset tetap direvaluasi, maka terdapat 2 alternatif perlakuan
untuk akumulasi penyusutan aset tetap, adalah sebagai berikut.

10 | A s e t t e t a p d a n p r o p e r ti investasi
1. Disajikan kembali secara proporsional dengan perubahan dalam
jumlah tercatat bruto dari aset sehingga jumlah tercatat aset
setelah revaluasi sama dengan jumlah revaluasian. Metode ini
sering digunakan apabila aset direvaluasi dengancara memberi
indeks untuk menentukan biaya pengganti yang telah
disusutkan.
2. Dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto dari aset dan jumlah
tercatat neto setelah eliminasi disajikan kembali sebesar jumlah
revaluasian dari asettersebut. Metode ini sering digunakan
untuk bangunan.
Berikut adalah contoh penerapan metode revaluasi. PT B memiliki
Peralatan dengan biaya perolehan Rpl.56 miliar yang diperoleh pada tanggal 1
Januari 2014. Masamanfaat Peralatan tersebut adalah 6 tahun, tanpa nilai sisa.
PT B memilih metode revaluasi untuk Peralatan tersebut. Pada tanggal 31
Desember 2015 nilai wajar Peralatan tersebut adalah Rp1.6 miliar.

Tgl Keterangan Ref Debit Kredit


1/1/14 Peralatn Rp.
1.560.000.000
Kas Rp. 1.560.000.000
31/12/ Beban penyusutan Rp.
14 260.000.000
Akumulasi penyusutan Rp. 260.000.000
(1.560.000.000/6tahun=260.000.000)

Nilai buku Peralatan per 31 Desember 2015 Rp. 1.040.000.000


= Rpl.560.000.000 - (Rp260.000.000 x 2 tahun)
Selisih Surplus Revaluasi Rp. 560.000.000
= Rp1.600.000.000 - Rp1.040.000.000

f) Metode Proporsional

Tgl Keterangan Ref Debit Kredit


Peralatan Rp. 420.000.000
Akumulasi penyusutan Rp. 140.000.000
Surplus revaluasi Rp. 560.000.000
Gross up nilai peralatan = Rp 800.000.000 × 6/4 = Rp 1.200.000.000

11 | A s e t t e t a p d a n p r o p e r ti investasi
g) Metode Eliminasi
Jika jumlah tecatat aset meningkat akibat revaluasi, kenaikan
tersebutlangsung di kredit ke surplus revaluasi. Namun, apabila sebelumnya
aset tersebutmengalami penurunan nilai yang diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif maka kenaikan tersebut harus diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif hingga sebesar jumlah penurunan tersebut.
Sebaliknya jika jumlah tercatat aset turun akibat revaluasi, maka
penurunantersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Namun,
penurunan nilaiakibat revaluasi tersebut langsung didebit ke surplus revaluasi
selama penurunantersebut tidak melebihi saldo kredit surplus revaluasi untuk
aset tersebut.

Tgl Keterangan Ref Debit Kredit


Akumulasi penyusutan Rp. 520.000.000
Peralatan Rp. 520.000.000
Peralatan Rp. 560.000.000
Surplus revaluasi Rp. 560.000.000

h) Penghentian Pengakuan
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat:
1. Dilepaskan, Atau
2. Tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya.

Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap
harusdimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat asettersebut
dihentikan pengakuannya.

Berikut adalah contoh penghentian pengakuan tetap. PT Mara membeli


mesin padatanggal 1 Juli 2012 dengan harga perolehan Rp400 juta. Aset
tersebut mempunyaiumur manfaat 10 tahun dan nilai sisa Rp80 juta. Pada
tanggal 1 Januari 2015, entitasmenjual aset tersebut dengan harga Rp324 juta.

Penyusutan per tahun Rp. 32.000.000


= (Rp. 400.000.000 – Rp. 80.000.000) / 10 tahun
Akumulasi penyusutan sampai tanggal I Januari 2015 Rp. 80.000.000
= Rp. 32.000.000 x 2,5

12 | A s e t t e t a p d a n p r o p e r ti investasi
Nilai tercatat pada tanggal I Januari 2015 Rp. 320.000.000
= Rp. 400.000.000 – Rp. 80.000.000
Keuntungan penjualan aset tetap Rp. 4.000.000
= Rp. 324.000.000 – Rp. 320.000.000
Ayat jurnal untuk mencatat penjualan mesin tersebut adalah sebagai berikut.

Kas Rp324.000.000

Akumulasi Penyusustan Rp80.000.000

Mesin Rp400.000.000

Keuntungan dari Penjualan Aset Tetap Rp 4.000.000

i) Penyajian dan Pengungkapan


Aset tetap disajikan di neraca (laporan perubahan ekuitas) di bagian aset tidak
lancar. Laporan keuangan mengungkapkan,untuk setiap kelompok aset tetapantara
lain:
1. Dasar pengukuran yang digunakan dalam menentukan tercatat bruto.
2. Metode penyusutan yang digunakan
3. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (jumlah dengan
akumulasirugi penurunan nilai) pada awal dan akhir periode
4. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode.
Laporan keuangan juga mengungkapkan antara lain:
1. Keberadaan dan jumlah restribsi atas hak milik,dan aset tetap
yangdijaminkan untuk utang
2. Jumlah pengeluaran yang diakui dalam jumlah tercatat aset tetap
yangsedang dalam pembangunan.
3. Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan aset tetap.
4. Jumlah kompensasi dari pihak ketiga untuk aset tetap yang mengalami
penurunan nilai,hilang atau dihentikan yang dimasukkan daklam
laporanlaba rugi komprehensif,jika tidak diungkapkan secara terpisah
pada laporanlaba rugi komprehensif.

Untuk alasan yang serupa juga perlu diungkakan:

13 | A s e t t e t a p d a n p r o p e r ti investasi
1. Penyusutan apakah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif atau
diakuisebagai bagian dari biaya perolehan aset lain selama satu periode
2. Akumulasi penyusutan pada akhir periode untuk aset tetap
pengungkapantersebut dapat muncul dari perubahan estimasi dalam:
a. Nilai residu.
b. Estimasi biaya pembongkaran,pemindahan atau restorasi atau
aset tetap.
c. Umur manfaat.
d. Metode penyusutan.

Sesuai dengan PSAK 25, entitas mengungkapkan sifat dan dampak


perubahanestimasi akuntansi yang berdampak material pada periode
berikutnya. Untuk asettetap, Pengungkapan tersebut dapat muncul dari
perubahan estimasi dalam:

a. Nilai residu.
b. Estimasi biaya pembongkaran, pemindahan atau restorasi suatu
aset tetap.
c. Umur manfaat.
d. Metode penyusutan.

Jika aset tetap disajikan pada jumlah refaluasi, hal yang harus diungkapkan:

a. Tanggal efektif revaluasi


b. Apakah nilai independen dilibatkan
c. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam meestimasi
nilaiwajar aset
d. Penjelasan mengenai nilai wajar aset yang ditentukan secara langsung
berdasar harga yang dapat diobservasi dalam suatu pasar aktif
atautransaksi pasar terakhir yang wajar atau diestimasi menggunakan
teknik penilaian lainnya
e. Untuk setiap kelompok aset tetap, jumlah tercatataset seandainya
asettersebut dicatat dengan model biaya
f. Surplus revaluasi, yang menunjukkan perubahan selama periode dan
pembatasan-pembatasan distribusikepada pemegang saham.

14 | A s e t t e t a p d a n p r o p e r ti investasi
Sesuai dengan PSAK 48, sesuai entitas mengungkapkan informasi
penurunannilai aset tetap sebagai tambahan informasi yang di
syaratkan.Informasi berikut relevan dengan kebutuhan pengguna laporan
keuangan, sehinggaentitas juga dianjurkan melakukan pengungkapan atas:

a. Jumlah tercatat aset tetap yang tidak dipakai sementara


b. Jumlah tercatat bruto dari setiap aset tetap yang telah
disusutkan penuhdan masih digunakan
c. Jumlah tercatat aset tetap yang dihentikan dari penggunaan
aktif dantidak diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual
d. Jika model biaya digunakan, nilai wajar aset tetap apabila
berbedasecara material dari jumlah tercatat
B. Definisi Properti Investasi
Property investasi adalah property (tanah atau bangunan atau atau bagian
darisuatu bangunan atau kedua-duanya ) yang dikuasai oleh pemilik atau lesse
atau penyewa melalui sewa pembiayaan untuk menghasilkan rental atau untuk
kenaikkannilai atau kedua-duanya dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan adminstratif atau untuk dijual
dalam kegiayanusaha sehari-hari.
a) Pengakuan
Biaya perolehan property investasi harus diakui sebagai jika dan hanya
besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan asset
tersebutakan mengalir ke entitas; dan biaya perolehan asset dapat dikur secara
andal.

C. Pengukuran awal
Pada pengukuran awal, property investasi yang memenuhi kualifikasi
untuk diakui sebagai asset harus diukur sebesar biaya perolehan yang meliputi
harga pembelian dan biaya yang dapat diatribusikan secara langsung.
a) Pengukuran setelah perolehan
Entitas harus memilih model nilai wajar atau model biaya sebagi
kebijakanakuntansi untuk pengukuran setelah perolehan. Berbeda dengan

15 | A s e t t e t a p d a n p r o p e r ti investasi
model revaluasi, model nilai wajar dalam propertyinvestasi harus diterapkan
untuk seluruh property investasi.
b) Penghentian Pengakuan
Property investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau
ketika property tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki
manfaatekonomis di masa depan. Pelepasan ini dapat dilakukan dengan cara
dijual ataudisewakan secara sewa pembiayaan. Laba atau rugi yang timbul
dari pelepasan property investasi merupakan selisih antara hasil neto dari
pelepasan dengan jumlahtercatat asset , dan diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif dalam periodeterjadinya penghentian.
Apabila tujuan dari penggunaan asset mengalami perubahan maka
perludilakukan transfer klasifikasi jika dan hanya jika terdapat perubahan
penggunaanseperti :
1. Dimulainya penggunaan oleh pemilik
2. Dimulainya pengembangan untuk dijual
3. Berakhirnya pemakaian oleh pemilik
4. Dimulai sewa operasi kepada pihak lain
5. Berakhirnya pembangunan atau pengembangan dan akan
dgiunakan untuk tujuan property investasi.
D. Penyajian
Property investasi disajikan sebagai bagian dari asset tidak lancar didalam
laporan posisi keuangan (neraca).
a) Pengungkapan
Entitas mengungkapkan antara lain sebagai berikut :
1. Apakah entitas tersebut menerapkan model nilai wajar atau model
biaya.
2. Jika menerapkan model nilai wajar , apakah, dan dalam keadaan
bagaimana , hak, atas property yang dikuasai dengan cara sewa
operasidiklasifikasikan dan dicatat sebagai property investasi.
3. Apabila pengklasifikasian ini sulit dilakukan, criteria yang
digunakanuntuk membedakan property investasi dengan property
yang digunakansendiri dan dengan property yang dimiliki untuk
dijual dalam kegiatansehari-hari.

16 | A s e t t e t a p d a n p r o p e r ti investasi
4. Metode dan asumsi signifikan yang diterapkan dalam menentukan
nilaiwajar dari property investasi, yang mencakup pernyataan
apakah penentuan nilai wajar tersebut didukung oleh bukti pasar
atau factor lainnya.
5. Sejauh mana nilai wajar property investasi didasarkan atas
penilaian oleh penilai independen yang diakui dan memiliki
kualifikasi profesiaonalyang relevan.
6. Jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif untuk :
a. Penghasilan rental dari property
b. Beban operasi langsung yang timbul dari property investasi
yangmenghasilkan penghasilan rental selama periode
tersebut
c. Beban operasi langsung yang tidak menghasilkan
pendapatanrental selama periode tersebut.
d. Perubahan kumulatif dalam nilai wajar yang diakui dalam
laporanlaba rugi komprehensif atas penjualan property
investasi
7. Eksistensi dan jumlah pembatasan atas realisasi dari property
investasiatau pembayaran penghasilan dan hasil pelepasan
8. Kewajiban kontraktual untuk membeli , membangun, atau
mengembangkan property investasi atau untuk perbaikan,
pemeliharaan, atau peningkatan.

17 | A s e t t e t a p d a n p r o p e r ti investasi
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Aset tetap adalah aset berwujud yang:

1. Dimiliki untuk dipergunakan dalam produksi atau penyediaan barang


atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atauuntuk tujuan
administratif, dan

2. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode

Sedangkan menurut PSAK 13 (revisi 2007), properti investasi adalah


property(tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya)
yangdikuasai (oleh pemilik atau lesseel penyewaan melalui sewa pembiayaan) untuk
menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai kedua-duanya, dan tidak untuk:

1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau


untuk tujuan administrative.
2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.Berdasarkan penjelasan di
atas dapat dilihat beberapa perbedaan antara aset tetapdan properti
investasi,yaitu property investasi harus berbentuk properti (yaitu
tanahatau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-
duanya) dan digunakanuntuk menghasilkan rental atau untuk
kenaikan nilai.
B. Saran
Kami sebagai penulis menyadari banyak kekurangan dalam mencari informasi
tentang materi yang kami tulis ini. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun untuk perbaikan kedepannya.
Nilai tercatat Peralatan per 31 Desember 2015
Biaya peroleha Rp. 1.000.000.000
Akumulasi penyusutan (Rp. 100.000.000)
Akumulasi rugi penurunan nilai (Rp. 20.000.000)
Peralatan neto Rp. 880.000.000

18 | A s e t t e t a p d a n p r o p e r ti investasi
DAFTAR PUSTAKA

Buku paket “Akuntansi Keuangan Menengah” Berbasis PSAK, Edisi 2, Buku 1, penerbit
Salemba Empat

19 | A s e t t e t a p d a n p r o p e r ti investasi

Anda mungkin juga menyukai