Dosen Pengampu:
Hanny lubaba, S.M,. M.M
Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
1. DANIL FARHAN
2. KANELA
Syukur semoga tetap terjaga oleh kita karena Allah SWT telah memberi nikmat yang
luar biasa kepada kita, salah satunya nikmat kesehatan. Tidak lupa sholawat salam kita
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita tunggu syafa’atnya di hari kiamat nanti.
Kami selaku penulis bersyukur bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “resiko dan
manfaat investasi syariah”. Makalah ini kami tulis untuk memenuhi tugas mata kuliah sejarah
pemikiran ekonomi islam.
Banyak pihak yang membantu dalam penyelesaian makalah ini. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Ibu hanny lubaba, S.M,. M.M selaku Dosen Pengampu manajemen investasi syariah
2. Tidak lupa teman-teman EKSYA Kelas B yang saling membantu dan mendukung.
Semoga segala bentuk bantuan dan dukungan yang diberikan kepada penulis dibalas oleh
Allah SWT.
Kami selaku penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna juga masih
banyak kesalahan-kesalahannya. Untuk itu kami selaku penulis menerima kritik dan saran
agar dari situ kami dapat belajar lagi dan memperbaiki di kesempatan selanjutnya. Kami
selaku penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi yang
membacanya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.............................................................................................................1
1.3 Tujuan masalah.................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
2.1 Resiko investasi................................................................................................................2
2.2 Manfaat investasi..............................................................................................................4
2.3 Resiko dan manfaat investasi syariah...............................................................................5
2.4 Mengurangi resiko investasi.............................................................................................8
BAB III.....................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................10
3.2 Saran...............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang
dilakukan pada saat ini, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan
datang (Tandelilin, 2007:2). Istilah investasi dapat berkaitan dengan berbagi macam
aktifitas, seperti menginvestasikan sejumlah dana pada aset riil (tanah, mesin, atau
bangunan), maupun aset finansial (deposito, saham, ataupun obligasi) merupakan
aktifitas yang sering dilakukan investor.
Seluruh aktifitas investasi yang dilakukan oleh investor akan melalui kegiatan yang
disebut proses investasi. Untuk memahami proses investasi, seorang investor terlebih
dahulu harus mengetahui beberapa konsep dasar investasi yang akan menjadi dasar
pijakan dalam setiap pembuatan keputusan investasi yang dibuat. Hal mendasar dalam
proses pembuatan keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antara keuntungan
yang diharapkan dan risiko suatu investasi. Hubungan risiko dan keuntungan merupakan
hubungan yang linear, dimana semakin besar keuntungan maka semakin besar risiko
yang akan ditanggung.
Untuk mengetahui, tentang resiko dan manfaat investasi syariah, kami sebagai penulis
berharap pembaca bisa memahami apa yang akan kami paparkan.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah ”risiko”. Berbagai macam
risiko, seperti risiko kebakaran, tertabrak kendaraan lain dijalan, risiko terkena banjir
dimusim hujan dan sebagainya, dapat menyebabkan kita akan menanggung risiko-risiko
jika kita tidak mengantisipasi dari awal. Lebih-lebih dalam dunia bisnis, ketidakpastian
beserta risikonya merupakan sesuatu yang tidak dapat diabaikan begitu saja, malahan
harus diperhatikan secara cermat, bila orang menginginkan kesuksesan. Risiko tersebut
antara lain : kebakaran, kerusakan, kecelakaan, pencurian, penipuan, kecurangan,
penggelapan dan sebagainya, yang dapat menimbulkan kerugian yang tidak kecil.
Dengan kata lain, bagi seseorang yang akan melakukan kegiatan investasi
kemungkinan yang akan ditemukan dan dihadapi adalah adanya risiko (risk) dan
kemungkinan adanya manfaat berupa keuntungan atau pendapatan (return). Kedua
elemen ini akan selalu melekat pada setiap aktivitas investasi manusia. Tidak ada satu
pun kegiatan investasi di dunia ini yang aman dan bebas risiko. Dan tingkat risiko yang
dihadapi-pun akan sangat beragam pula dan tidak pernah sama.
Adapun definisi resiko investasi adalah pendapatan negatif (return negative) saat
melakukan investasi yang berujung pada kerugian. Menurut Ricky W, Griffin dan
Ronald J. Elbert, definisi resiko adalah ketidakpastian tentang sesuatu di masa
mendatang (uncertainty about future events).1
1
Ricky W, Griffin dan Ronald J. Elbert, Bisnis, Alih Bahasa : Rd. Soemarnagara, (Jakarta: Erlangga,
2006), hlm. 752.
2
Miyosi Ariefiansyah, Jago Investasi, (Jakarta: PT. Niaga Swadaya, 2013), hlm. 116-122.
v
b. Eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar yang menyebabkan penurunan nilai
investasi, seperti adanya musibah, perubahan kebijakan pemerintah dan kondisi
politik hukum, tren perubahan investasi.
2. Kenaikan investasi tidak sebanding kenaikan inflasi
Resiko kenaikan investasi yang tidak sebanding dengan kenaikan inflasi
terjadi karena adanya kenaikan harga barang secara terus menerus yang akan
berimbas pada banyak sedikitnya keuntungan investasi.
3. Jenis atau sifat investasi yang susah untuk dijual lagi
Resiko yang berasal dari jenis atau sifat invesatsi yang susah dijual lagi
dipengaruhi oleh adanya sifat atau jenis investasi yang berbeda-beda.
Jenis investasi dibagi menjadi 2 jenis atau sifat, yaitu:
a. Investasi likuid atau mudah untuk dicairkan, biasanya masuk dalam jenis jangka
pendek seperti tabungan dan deposito
b. Investasi non likuid atau sulit untuk dicairkan segera seperti pada sektor property
Menurut Panji Anoraga dan Piji Pakarti, dalam melaksanakan investasi seorang
investor harus memahami akan berhadapan dengan beberapa resiko, yaitu:3
vi
5. Risiko Tingkat Bunga (Interest Rate Risk)
Risiko tingkat bunga merupakan risiko yang timbul akibat perubahan tingkat
bunga yang belaku dipasar biasanya risiko ini berjalan belawanan dengan harga-harga
instrumen pasar Modal.
6. Risiko Mata Uang (Currency Risk)
Risiko mata uang merupakan risiko yang timbul akibat pengaruh perubahan
nilai tukar mata uang Domestik (misalnya rupiah) terhadap mata uang negara lain
(misalnya dolar Amerika Serikat).
7. Risiko Daya Beli
Risiko daya beli merupakan risiko yang timbul akibat pengaruh perubahan
tingkat inflasi. Perubahan ini akan menyebabkan berkurangya daya beli uang yang
diinvestasikan maupun bunga yang diperoleh dari investasi, sehingga nilai riil
pendapatan menjadi lebih kecil.
Manfaat investasi dapat berwujud pendapatan positif yang biasa disebut return.
Return adalah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan, individu dan institusi dari
hasil kebijakan investasi yang dilakukannya. Dalam pandangan R. J. Shook, pengertian
return adalah laba investasi, baik melalui bunga atau deviden.4
1. Aspek ekonomi
Manfaat investasi dari aspek ekonomi ini antara lain adalah;
a. Pendapatan atau keuntungan (return) yang lebih besar dari nilai investasi.
b. Pertumbuhan ekonomi akan berjalan dengan baik.
c. Adanya kompetensi yang sehat.
d. Menciptakan lapangan kerja yang luas.
2. Aspek sosial
Manfaat investasi dari aspek sosial ini antara lain adalah:
a. Adanya interaksi positif antara investor dan pengelola modal.
b. Membiasakan masyarakat untuk tidak bersikap konsumtif.
4
R. J. Shook, Wall Street Dictionary, Kamus Lengkap Wall Street, Penterjemah : Prof. Roy Simbel,
(Jakarta: Erlangga, 2002), hlm. 519.
5
Miyosi Ariefiansyah, Op.Cit, hlm. 128-134.
vii
c. Membiasakan masyarakat untuk mempunyai perencanaan yang matang untuk
jangka panjang.
d. Membiasakan diri untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik di masa
mendatang.
Dalam investasi syariah tentunya juga pasti akan menghadapai apa yang disebut
dengan resiko (risk) dan pendapatan (return) atau manfaat secara umum.
Masing-masing investasi memiliki tingkat resiko yang terbagi dalam low risk low
return, moderat risk medium return dan high risk high return. Oleh karena itu Islam
dalam menanggapi masalah resiko dalam berinvestasi menganjurkan umatnya untuk
menggunakan prinsip kehati-hatian atau wara’ (prudent), sebagaimana Sabda
Rasulullah Saw., untuk sebaiknya meninggalkan segala sesuatu yang menimbulkan
keraguan.
viii
Dalam investasi syariah terdapat berbagai resiko, antara lain:
ix
oleh bank, tetapi terdapat kezaliman dalam pembagian keuntungan, sehingga
salah satu pihak dirugikan.
c. Sulitnya Menjual Produk Investasi.
Risiko ketiga yang ditakuti orang ketika berinvestasi adalah apakah produk
investasi yang dibelinya itu mudah untuk dijual/ diuangkan kembali. Beberapa
orang mungkin senang berinvestasi ke dalam emas karena emas dianggap mudah
dijual kembali. Contoh dari produk investasi yang tidak selalu mudah untuk dijual
kembali adalah barang-barang koleksi. Barang-barang koleksi umumnya tidak
mudah dijual kembali karena pasar pembeli barang-barang ini sangat spesifik.
2. Return dan manfaat investasi syariah
Konsep pendapatan/laba atau return di dalam Islam adalah Islam
menganjurkan kepada umatnya untuk mencari penghidupan sebanyak mungkin demi
kesejahteraan hidupnya didunia sebagaimana tertuang di dalam al-Qur’an surat al-
Jumu’ah ayat 10 yang artinya :”Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah
kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak
supaya kamu beruntung”.
Selain itu mengenai return juga diterangkan dalam hadits Nabi yang berbunyi:
“Carilah kebahagiaan (mencari harta sebanyakbanyaknya) di dunia seakan-akan
engkau akan hidup selamanya. Dan beribadahlah kamu setiap saat seakan-akan
engkau akan mati esok hari.”
Abdullah Lam bin Ibrahin (2005: 31), degan merujuk pada surat At-Taubah
ayat 34-35, yang artinya : “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan
tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa
mereka akan mendapat) siksa yang pedih. Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam
neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung
mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah harta bendamu yang kamu simpan
untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan
itu”., maka Abu Dzar berpendapat bahwa haram hukumnya memiliki harta benda
melebihi kebutuhan manusia. Dan setiap kelebihan harus didistribusikan ke jalan-
jalan Allah melalui mekanisme zakat, infaq dan shadaqah.
Menurut jumhur ulama dinyatakan bahwa tidak ada batasan maksimal
kepemilikan harta sejauh menjaga kaidah-kaidah dalam berusaha dan menggunakan
harta benda sesuai syariat. Manusia tidak bersalah dan tidak akan dihisab karena
mengumpulkan harta benda yang tidak terkira dan tidak terhitung tersebut.
x
Manfaat-manfaat dalam investasi syariah tidak jauh berbeda dengan manfaat investasi
secara umum, yaitu:
a. Manfaat bagi Investor
Manfaat bagi Investor Investor akan mendapatkan bagi hasil sesuai dengan
besar investasi yang ditanamkan dan sesuai dengan akad awal menurut prinsip
syariah.
Untuk menghindari resiko yang timbul dalam suatu investasi, maka yang dibutuhkan
adalah alternatif-alternatif kebijakan dalam pengambilan keputusan. Alternatif keputusan
yang diambil adalah sesuatu yang dianggap paling realistis dan tidak menimbulkan
masalah baru. Tindakan seperti ini dianggap sebagai bagian dari strategi investasi.
1. Memperkecil Resiko
Keputusan untuk memperkecil resiko ini adalah dengan cara tidak
memperbesar setiap keputusan yang mengandung resiko tinggi, tapi membatasinya,
atau bahkan meminimalisirnya agar resiko tersebut tidak menjadi bertambah besar
dan di diluar kontrol.
2. Mengalihkan Resiko
6
Irham Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi, Teori Portofolio dan Analisis Investasi Teori dan Soal Jawab,
(Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 160-161.
xi
Keputusan mengalihkan resiko ini dengan cara resiko yang ada dialihkan ke
tempat lain sebagian, seperti dengan mengasuransikan obyek (usaha) investasi.
3. Mengontrol Resiko
Keputusan mengontrol resiko yaitu dengan cara melakukan kebijakan
preventif atau mengantisipasi terjadinya resiko sebelum terjadi
4. Pendanaan Resiko
Keputusan pendanaan resiko ini dengan menyediakan sejumlah dana sebagai
cadangan guna mengantisipasi timbulnya resiko di kemudian hari, seperti
menyediakan cadangan mata uang dollar guna mengantisipasi fluktuasi nilai mata
uang.
Namun, dalam praktek invetasi secara umum, usaha untuk mengurangi risiko dapat
ditempu dengan cara termudah, yaitu dengan berinvestasi di berbagai sarana investasi.
Cara ini disebut dengan membuat portofolio investasi, dengan tujuan untuk mengurangi
kerugian investasi yang mungkin timbul dari suatu sarana investasi dengan menutupnya
menggunakan keuntungan yang diperoleh dari sarana investasi yang lain.
Misalnya berinvestasi pada reksa dana dan pada tabungan. Jika keduanya memberikan
keuntungan maka investor tidak akan menderita kerugian. Tetapi bagaimana jika salah
satunya mengalami kerugian, misalnya nilai reksa dana turun atau bank dilikuidasi?
Dengan adanya portofolio ini maka diharapkan kerugian salah satu investasi dapat
dikurangi oleh keuntungan dari investasi lain.
Misalnya berinvestasi pada reksa dana dan pada tabungan. Jika keduanya memberikan
keuntungan maka investor tidak akan menderita kerugian. Tetapi bagaimana jika salah
satunya mengalami kerugian, misalnya nilai reksa dana turun atau bank dilikuidasi?
Dengan adanya portofolio ini maka diharapkan kerugian salah satu investasi dapat
dikurangi oleh keuntungan dari investasi lain.
Dengan demikian untuk mengurangi risiko dalam investasi adalah berpegang pada
portofolio: “jangan meletakkan telurtelur dalam satu keranjang” karena jika terjatuh,
maka telur akan lebih banyak yang pecah dibandingkan jika ditaruh pada beberapa
keranjang jika keranjang yang lain tidak jatuh”.
xii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manfaat investasi dapat berwujud pendapatan atau keuntungan positif yang biasa
disebut return. Manfaat investasi ini dapat dilihat dari 2 aspek, yaitu : Aspek Ekonomi
dan Aspek Sosial.
Dalam Islam resiko disebut dengan istilah gharar yang berarti ketidakpastian
(uncertainty). Sementara Ibnu Qayyim menjelaskan bahwa gharar adalah kemungkinan
ada dan tidak ada. Islam dalam menanggapi masalah resiko dalam berinvestasi
menganjurkan umatnya untuk menggunakan prinsip kehati-hatian atau wara’ (prudent),
sebagaimana Sabda Rasulullah Saw., untuk sebaiknya meninggalkan segala sesuatu yang
menimbulkan keraguan
3.2 Saran
Dalam makalah ini telah dipaparkan mengenai resiko dan manfaat investasi syariah,
kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. Untuk itu
kami menyarankan agar pembaca dapat mencari referensi lain untuk menambah materi
yang kurang dari makalah ini. Kami juga mohon kritik dan sarannya guna perbaikan
dalam makalah ini agar menjadi lebih baik.
xiii
DAFTAR PUSTAKA
Chandra, Puji, 8 Kunci Sukse Investasi Emas, Yogyakarta, Sophia Timur Publisher, 2011
Irham Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi, Teori Portofolio dan Analisis Investasi Teori dan Soal
Jawab,(Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 160-161.
R. J. Shook, Wall Street Dictionary, Kamus Lengkap Wall Street, Penterjemah : Prof. Roy
Simbel, (Jakarta: Erlangga, 2002), hlm. 519
Miyosi Ariefiansyah, Jago Investasi, (Jakarta: PT. Niaga Swadaya, 2013), hlm. 116-122.
Ricky W, Griffin dan Ronald J. Elbert, Bisnis, Alih Bahasa : Rd. Soemarnagara, (Jakarta:
Erlangga, 2006), hlm. 752.
xiv