Anda di halaman 1dari 15

SEMINAR MANAJEMEN KEUANGAN

MANAJEMEN RISIKO INVESTASI

Dosen : Ni Ketut Yulia A, S.E.,M.M

Penyusun :
Ilyas Andrean 15420018

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA


FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belajar dari yang terbaik merupakan salah satu metode yang dapat memberikan dampak
positif pada pertumbuhan. Mencari tahu apa yang dikatakan oleh orang-orang sukses di dunia
investasi serta memahami dan mengplikasikannya dapat menjadi sebuah ilmu yang berharga.
Pengalaman orang-orang sukses tersebut dapat dijadikan acuan sebagai pondasi dalam mencari
jalur yang optimal dalam mencapai tujuan anda.

Dalam setiap buku, kursus maupun statemen para coach, dalam dunia investasi kerugian
dan manajemen resiko seringkali terdengar. Bahkan kadang menjadi prioritas bagi beberapa
mentor yang telah sukses dalam dunia Investasi. Setiap statement dari investor sukses sangat
memberikan titik berat pada point ini. Mereka selalu merekomendasikan pentingnya seorang
investor meminimalkan bias kerugian yang tak perlu serta mencari cara untuk manajemen resiko
yang efektif.

Stabilitas emosi dan disiplin adalah fondasi di mana seorang investor harus memilikinya.
Tanpa kemampuan untuk mengendalikan emosi dan keputusan yang ditimbulkan emosi, sistem
perdagangan terbaik dan pendekatan manajemen risiko terbaik akan terasa hambar.

Anda dapat menggali semua cara menjadi investor yang baik, namun jika emosi yang
labil dan inkosistensi masih melekat kuat pada keputusan anda, maka semua akan sia-sia.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain :
1. Apa yang dimaksud Mnajemen Risiko Investasi
2. Apa saja macam risiko investasi
3. Apa saja jenis investasi
1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu, untuk membahas beberapa masalah
antara laini:
1. Mengetahui maksud Manajemen Risiko Investasi
2. Macam risiko investasi
3. Jenis investasi
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Risiko

istilah risiko sendiri sudah biasa dipakai dalam kehidupan kita sehari-hari, yang
umumnya sudah dipahami secara intuituf. Tetapi untuk pengertian secara ilmiah dari risiko
sampai saat ini masih tetap beragam, nah untuk lebih jelasnya mengenai pengertian risiko
menurut para ahli.

Menurut Arthur Williams dan Richard M.H risiko merupakan suatu variasi dari hail-hasil yang
dapat terjadi selama periode tertentu.

Menurut Prof Dr.Ir.Soemarno, M.S risiko adalah suatu kondisi yang timbul karena
ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak menguntungkan yang mungkin terjadi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Risiko akibat yang kurang menyenangkan (merugikan,
membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan.

Bentuk-bentuk risiko antara lain risiko murni, risiko spekulatif, risiko partikular dan
risiko fundamental.

 Risiko murni adalah risiko yang akibatnya hanya ada 2 macam: rugi atau break even,
contohnya pencurian, kecelakaan atau kebakaran.
 Risiko spekulatif adalah risiko yang akibatnya ada 3 macam: rugi, untung atau break
even, contohnya judi.
 Risiko partikular adalah risiko yang berasal dari individu dan dampaknya lokal,
contohnya pesawat jatuh, tabrakan mobil dan kapal kandas.
 Sedangkan risiko fundamental adalah risiko yang bukan berasal dari individu dan
dampaknya luas, contohnya angin topan, gempa bumi dan banjir.

Risiko adalah penyimpangan hasil yang diperoleh dari rencana hasil yang diharapkan. Besarnya
tingkat resiko yang dimasukkan dalam penilaian investasi akan mempengaruhi besarnya hasil
yang diharapkan oleh pemodal.. Apabila perusahaan memasukkan tingkat resiko yang tinggi
pada suatu investasi yang dianggarkan, maka pemodal yang menanamkan dananya pada investasi
tersebut mengharapkan hasil atau mensyaratkan hasil (required rate of return) yang tinggi pula,
dan begitu sebaliknya.

2.2 Pengertian Investasi

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), investasi adalah penanaman modal, biasanya
dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva lengkap atau pembelian saham-saham dan surat
berharga lain untuk memperoleh keuntungan. proyek investasi merupakan suatu rencana untuk
menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek raksasa ataupun proyek kecil untuk
memperoleh manfaat pada masa yang akan datang.” Pada umumnya manfaat ini dalam bentuk
nilai uang. Sedang modal, bisa saja berbentuk bukan uang, misalnya tanah, mesin, bangunan dan
lain-lain. Namun baik sisi pengeluaran investasi ataupun manfaat yang diperoleh, semua harus
dikonversikan dalam nilai uang. Sedangkan menurut para ahli

Pengertian investasi menurut Mulyadi (2001) “Investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam
jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang.”

Pengertian investasi menurut Kasmir dan Jakfar, (2012) investasi dapat diartikan sebagai
penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif panjang dalam
berbagai bidang usaha. Penanaman modal yang ditanamkan dalam arti sempit berupa proyek
tertentu baik bersifat fisik atau pun non fisik, seperti proyek pendirian pabrik, jalan, jembatan,
pembangunan gedung dan proyek penelitian, dan pengembangan.

Dari pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa investasi merupakan sebagai kegiatan
membeli aset atau barang dengan harapan di masa depan akan memperoleh keuntungan atau
peningkatan nilai/harga. Jadi pada intinya, investasi merupakan upaya menciptakan penghasilan
atau keuntungan di masa depan, lewat suatu aksi yang dilakukan pada saat ini.

Dalam aktivitasnya investasi dikenal dalam dua kegiatan utama (Tandelilin, 2010) yaitu;
1. Investasi dalam bentuk penempatan pada investasi nyata (real investment) yang secara
umum mencakup aset berwujud, seperti tanah, bangunan, mesin- mesin, logam mulia
atau pabrik.
2. Investasi pada aset keuangan (financial asset) dalam bentuk deposito, saham, reksadana,
obligasi, atau surat utang negara lainnya.

Tujuan Investasi

Sumber dana yang dipakai untuk investasi berasal dari aset yang dimiliki oleh investor saat
ini, atau berupa dana penyertaan, pinjaman ataupun tabungan. Untuk mencapai suatu efektivitas
dan efisiensi dalam keputusan investasi terdapat beberapa tujuan dalam melakukan investasi
(Tandelilin, 2010), yaitu :

1. Terciptanya keuntungan dalam investasi yang berkesinambungan (continuity).


2. Mendapat kesejahteraan atau kehidupan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
3. Dapat membantu untuk mengurangi tekanan inflasi.
4. Dorongan untuk menghemat pajak

2.3 Manajement Risiko

suatu pendekatan terstruktur dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan


ancaman. Risiko berhubungan dengan ketidakpastian. ketidakpastian ini terjadi oleh karena
kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak
pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan.menurut Wideman, ketidak
pastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah peluang
(Opportunity), sedangkan ketidak pastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal
dengan istilah risiko (Risk)

Tahap-tahap yang dilalui oleh perusahaan dalam mengimplementasikan manajemen


risiko adalah mengidentifikasi terlebih dahulu risiko-risiko yang mungkin akan dialami oleh
perusahaan, setelah mengidentifikasi maka dilakukan evaluasi atas masing-masing risiko ditinjau
dari nilai risiko. Tahap terakhir adalah pengendalian risiko. Dalam tahap pengendalian risiko
dibedakan menjadi 2 yakni pengendalian fisik (risiko dihilangkan, risiko diminimalisir) dan
pengendalian finansial (risiko ditahan, risiko ditransfer).

Menghilangkan risiko berarti menghapuskan semua kemungkinan terjadinya kerugian


misalnya dalam mengendarai mobil di musim hujan, kecepatan kendaraan dibatasi maksimum 60
km/jam. Meminimasi risiko dilakukan dengan upaya-upaya untuk meminimumkan kerugian
misalnya dalam produksi, peluang terjadinya produk gagal dapat dikurangi dengan pengawasan
mutu (quality control). Menahan sendiri risiko berarti menanggung keseluruhan atau sebagian
dari risiko, misalnya dengan cara membentuk cadangan dalam perusahaan untuk menghadapi
kerugian yang bakal terjadi. Sedangkan pengalihan / transfer risiko dapat dilakukan dengan
memindahkan kerugian/risiko yang mungkin terjadi kepada pihak lain, misalnya perusahaan
asuransi.

Tujuan manajemen risiko adalah:

1. Tersedianya perlindungan, akan kemungkinan terjadinya semua risiko ekonomi yang


utama, misal kehilangan penghasilan karena kematian dini tulang punggung keluarga atau
cacat tetap.
2. Rencana keuangan tidak terganggu, karena adanya musibah atau hal-hal yang tidak
terduga.
3. Memperbanyak aset.

Dalam kehidupan selalu ada hal-hal yang tak terduga dan ketidakpastian. Hal-hal yang tidak
terduga dan ketidakpastian dalam keuangan dikenal dengan istilah risiko. Risiko sendiri selalu
ada dan risiko tidak dapat dihilangkan. Risiko dapat dikelola atau di-manage, melalui
pengendalian risiko dan pendanaan risiko

2.5 Risiko Investasi

Kata investasi tidak akan jauh dari kata risiko dan imbal hasil atau risk and return. Setiap
produk investasi pasti memiliki potensi risiko. Tetapi ada hal yang membedakan antara risiko
dan berisiko. Kata risiko merujuk pada potensi risiko dari masing-masing produk investasi,
sedangkan kata berisiko merujuk pada orang yang berinvestasi. Semakin seseorang mampu
mengendalikan investasinya maka risikonya semakin berkurang.

Ada beberapa jenis risiko yang umumnya melekat pada produk investasi:
1. Risiko Likuiditas
a. Definisi yang ilmiahnya dari Risiko likuiditas adalah risiko atas produk
investasi yang tidak mudah diperdagangkan atau tidak laku untuk dijual
kembali
2. Risiko Investasi
a. High Risk High Return
3. Risiko Gagal Bayar
a. risiko yang disebabkan peminjam/penerbit produk investasi yang tidak
mampu memenuhi kewajiban pembayaran sesuai dengan yang
dijanjikan/disepakati pada waktunya.
4. Risiko Pajak
5. Risiko Inflasi
a. potensi penurunan riil nilai pokok investasi dan hasil investasi di masa depan
6. Risiko Bunga
a. berhubungan dengan peningkatan atau penurunan suku bunga yang memiliki
dampak pada hasil investasi
7. Risiko Mata Uang
a. risiko investasi yang berkaitan dengan nilai mata uang negara lain dalam
hubungannya dengan mata uang dalam negeri

2.6 Manajemen Risiko Investasi

Pada saat akan melakukan investasi tentunya melakukan perhitungan secara matang
merupakan bagian yang sangat penting, terutama menganalisis lebih mendalam terhadap risiko
investasi yang akan terjadi. Dalam beberapa kasus investasi yang merugi kebanyakan berasal
dari analisis risiko yang terkadang meleset dari analisis atau kurang matangnya
memperhitungkan risiko.
Secara konseptual, semakin besar nilai investasi yang ditanam maka semakin besar nilai
risiko yang akan terjadi, atau sebaliknya semakin kecil nilai investasi maka semakin kecil risiko
yang akan diterima. Tetapi studi mengimplikasikan bahwa besar kecilnya risiko suatu investasi
tidak berhubungan secara signifikan dengan besarnya nilai investasi, tetapi berhubungan dengan
seberapa serius investor menganalisis atau mengelola risiko yang dikenal dengan manajemen
risiko investasi.

Secara spesifik manajemen risiko investasi dibedakan menjadi dua, yaitu untuk investasi
pada financial asset dan investasi pada real asset, Investasi pada financial asset di lakukan di
pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, Surat berharga pasar uang
(SBPU), dan lainnya. Investasi juga dapat dilakukan di pasar Modal, misalnya berupa saham,
obligasi, warrant dan yang lainnya. Sedangkan investasi pada real asset dapat dilakukan dengan
pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, perkebunan, dan yang
lainnya.

Saya tahu pentingnya investasi dan mau memulainya, namun saya tidak memiliki banyak
uang, jadi bagaimana?"

Pertama kita harus mengetahui jenis jenis investasi, Terdapat berbagai jenis investasi,
yang masing-masing memiliki karakteristiknya sendiri. Ada jenis investasi yang membutuhkan
uang ratusan juta rupiah untuk memulainya, namun ada juga investasi yang bisa dimulai hanya
dengan seratus ribu rupiah. Ada investasi yang memiliki risiko tinggi dan cocok untuk orang-
orang yang berpengalaman, tetapi ada juga investasi yang cocok untuk para pemula. Untuk
selengkapnya, berikut berbagai jenis investasi yang perlu Anda ketahui:

Properti
Properti, seperti rumah, apartemen dan ruko, khususnya di Indonesia, saat ini menunjukkan
perkembangan harga yang luar biasa. Harga properti naik setiap tahunnya. Bahkan di beberapa
daerah di Jakarta peningkatan harganya bisa mencapai hampir dua kali lipat dalam waktu kurang
dari lima tahun. Anda juga bisa menyewakan properti yang Anda miliki sehingga dapat
memberikan penghasilan tambahan. Pada umumnya, investasi pada properti membutuhkan dana
yang besar untuk memulainya. Oleh karena itu, investasi properti cocok bagi Anda yang
memiliki modal yang cukup besar.

Emas
Emas atau logam mulia merupakan salah satu investasi yang sedang banyak digemari di
Indonesia. Kelebihan investasi pada emas antara lain emas merupakan aset likuid yang mudah
dijual. Sedangkan risiko investasi emas antara lain sulit dalam penyimpanannya.

Obligasi
Ketika Anda membeli obligasi, artinya Anda sedang meminjamkan uang kepada perusahaan atau
pemerintah. Instansi tersebut akan mengembalikan modal Anda sekaligus memberikan bunga
untuk pinjaman Anda. Daya tarik utama obligasi merupakan keamanan dari berinvestasi dengan
'meminjamkan uang'. Jika Anda membeli obligasi dari pemerintah maka investasi Anda bisa
dikatakan tanpa risiko. Kemanan dan stabilitas dari obligasi tentu saja mempunyai sisi
kelemahannya, yaitu rendahnya potensi return yang akan Anda dapatkan sehingga dapat
dikatakan obligasi merupakan kendaraan investasi yang memiliki return rendah.

Saham
Saat Anda membeli saham, itu menandakan Anda membeli kepemilikan suatu usaha. Ini
memberikan Anda hak keuntungan berupa deviden. Deviden adalah pembagian laba kepada
setiap pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki.

Dibandingkan dengan obligasi yang memberikan keuntungan pasti, saham bersifat tidak
menentu. Hal ini dikarenakan nilai saham berubah setiap harinya. Tidak ada garansi Anda
mendapat keuntungan saat Anda berinvestasi saham. Ada saham yang tidak memberikan
deviden, namun memberikan keuntungan ketika nilai saham meningkat. Namun tetap ada
kemungkinan nilai saham tidak meningkat.

Kelebihan saham dibanding investasi lainnya ialah dapat memberikan return yang relatif tinggi.
Tentu saja hal ini mengandung risiko tersendiri: ada kemungkinan untuk rugi ketika Anda
berinvestasi saham. Investasi saham cocok untuk Anda yang agresif, berpengalaman, serta
memiliki pengetahuan yang cukup untuk menganalisa pergerakan harga saham.
Berinvestasi pada dasarnya adalah tindakan mengambil resiko, menunda konsumsi saat ini agar
dapat mengkonsumsi yang lebih besar di masa depan. Manajemen investasi bukanlah
memikirkan tentang mendapat hasil terbesar dengan resiko terkecil, melainkan mengambil resiko
sesuai kemampuan untuk memperoleh hasil maksimal. Maka, berinvestasi berkaitan dengan
pengendalian. Kalau tidak bisa mengendalikan, maka resikonya jadi besar sekali. Kalau bisa
mengendalikan, tidak ada yang resikonya terlalu besar.

Menurut saya kalau investasi itu tetap penting hanya saja harus di planing dengan sangat
baik.

Strategi Investasi :

1. Tidak tertarik dengan iming iming dengan jenis FIXED /FLAT Contoh 5%/bln, 10%/bln atau
30% perbulan karena dijamin pasti cepat selesai dengan keadaan yang tidak baik.
2. Lebih baik tahu orang dan tempat, misal jarak yang jauh bisa mencari info di forum dan lain
sebagainya..
3. Sistem bisnis yang dijalankan, termasuk pengelola harus anda ketahui sudah berapa tahun
bergelut di bidang ini? semakin lama semakin baik karena seharusnya Pengelola dana sudah
memiliki usaha yang sudah jalan sehingga anda bisa melihat bukti bukti transaksi.
4. Survey diam-diam ke pengelola dengan menanyakan ke warga sekitar untuk mendapatkan
informasi apakah usaha yang sedang dijalanainya sudah berjalan lama? atau sudah berapa tahun
misalnya, terus tanyakan juga tentang kepribadian pengelola ke warga sekitar minimal 5-10
orang dan silahkan simpulkan sendiri.
5. Sebaiknya anda tau berapa jumlah utang si pengelola di bank, takutnya dana investasi anda
hanya untuk membayar hutang di bank.
6. Apakah orangnya tertutup ataukah terbuka jika anda hendak menginginkan informasi
tentangnya.
7. Sudah berapa jumlah testimoni. Semakin banyak semakin bagus tapi inipun tidak bisa di
jadikan patokan, karena bisa jadi Investornya masih Newbie semua mereka hanya ikut ikutan
arus dan trend tapi tidak tahu bagaimana sebenarnya investasi.
8. Jangan berharap kembali modal dengan cepat ketika anda sudah menginvestasikan dana.
Karena hanya Investor ecek ecek yang hanya mengharapkan modal kembali dengan tidak
melihat dan mempedulikan si pengelola yang baik mau untung atau buntung.

Jika menemukan pebisnis yang yakin akan usahanya aman, seharusnya investor bisa
mengujinya. Karena hanya pebisnis itu sendiri yang akan bilang jika bisnisnya aman dan itu
merupakan penilaian sepihak dari pihak pebisnis sendiri. Maka dari itu investor sangat perlu
untuk mengetahui record bisnis dan keuangan usaha si pelaku, dan disinilah letak pentingnya
management risiko investasi.

Investasi mengandung risiko dan tidak ada kepastian saya akan untung, apakah berarti
investasi itu judi?

Investasi bukanlah berspekulasi. Kalau Anda berjudi, berarti Anda berspekulasi


mempertaruhkan sejumlah uang atau harta dalam permainan tebakan berdasarkan kebetulan,
dengan tujuan mendapatkan sejumlah uang atau harta yang lebih besar dari jumlah uang atau
harta semula. Seorang investor yang sejati tidak dengan sembarangan menghabiskan uangnya
untuk berinvestasi. Dia akan melakukan investasi dengan terlebih dahulu melakukan analisa
yang teliti dan hanya berinvestasi jika analisanya menunjukan bahwa investasi tersebut akan
menguntungkan. Walau pun masih mengandung risiko, namun berinvestasi yang baik berarti
Anda menggunakan perhitungan dan mengetahui apa yang Anda lakukan, tidak sekedar berharap
bahwa Anda sedang beruntung.
BAB III

STUDI KASUS

Skema Ponzi diperkenalkan oleh Ponzi di amerika. Skema ini laiknya money game
dimana tak ada transaksi riil yang terjadi, namun berupa gali lubang tutup lubang. Jadi
keuntungan yang didapatkan investor awal, diperoleh dari uang pendaftaran investor baru.
Begitu seterusnya hingga suatu saat ketika jumlah investor baru terlalu sedikit, Pengelola usaha
tak mampu membayar keuntungan untuk investor awal, yang akibatnya macet. Dan ketika
investor yang mendaftar belakangan ingin menarik dana mereka, modal mereka sudah habis.

Pola investasi akal-akalan ini pernah terjadi beberapa kali di Indonesia. Sebut saja kasus
Yayasan Kesejahteraan Adil Makmur, lalu juga PT Qurnia Subur Alam Raya atau QSAR

Mengenali Skema Ponzi:

Skema Ponzi terjadi ketika kita melihat dua kegiatan tersebut:

1. Perancang program menggunakan uang dari investor sendiri untuk membayar bunga
“investasi” mereka, sambil menyakinkan mereka untuk tetap mempertahankan dana investasi
mereka.

2. Perancang program mencari investor baru dan menggunakan uang mereka untuk membayar
kepada investor lama.

Semakin besar bunga yang dijanjikan, semakin besar kebutuhan perancang program
untuk menemukan partisipan baru. Semakin cepat masa jatuh tempo yang dijanjikan, semakin
cepat perancang program harus menemukan investor baru.

Skema permainan Ponzi tidak mungkin bertahan terlalu lama karena keterbatasan jumlah
partisipan di wilayah geografis manapun. Skema ini dapat berumur lebih panjang jika perancang
program sanggup membangun sumber pendapatan baru di wilayah lain setelah partisipan di suatu
wilayah sudah mencapai tingkat maksimal.
Namun, pada akhirnya, pada suatu ketika semua skema Ponzi pasti akan runtuh.
Pertanyaannya hanya satu: Kapan?

Berikut adalah sebuah ilustrasi bagaimana skema Ponzi bekerja di zaman sekarang:
Contoh:

Anda mengaku sebagai seorang pengusaha peternakan ayam. Anda membuat perhitungan bisnis
peternakan ayam dan menemukan bahwa untuk setiap juta rupiah yang diinvestasikan, Anda bisa
mendapatkan keuntungan 400% dalam setahun. Setelah itu, Anda mulai mengundang orang-
orang untuk mendengarkan presentasi Anda. Anda menawarkan kepada mereka bunga 25%
setiap 3 bulan atas dana investasi mereka.

Ketika orang mulai menginvestasikan uang mereka, Anda secara aktif masih terus mencari
investor baru. Saat masa 3 bulan sampai, Anda menggunakan uang investor sendiri untuk
membayar mereka. Proses ini dilanjutkan selama yang Anda bisa sampai Anda tidak sanggup
membayar para investor lagi.

Di contoh di atas, perancang program tidak memiliki niat untuk mengembangkan peternakan
ayam sejak awal. Namun skema Ponzi tidak selalu seperti itu. Kadang-kadang, perancang
program bisa jadi benar-benar melaksanakan rencana bisnis yang dia buat. Namun, di tengah
jalan, bisnisnya gagal dan dia menemukan bahwa keuntungan dengan mengembangkan skema
Ponzi ternyata lebih menguntungkan dibanding dengan rencana bisnis awalnya. Akhirnya, dia
berpindah haluan dan fokus pada pencarian investor baru dan mengabaikan rencana bisnis
awalnya.

kalo di Amerika, di dunia investasi profesional ( saham, corporte investment, dll ), investasi
dengan bagi hasil lebih besar dari 2% per bulan dimasukan ponzi. karena gak ada growth
bisnis yg luar biasa sekali hingga bisa ekspansi 24% setahun.
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam dunia investasi managemen risiko investasi adalah hal yang paling penting
dilakukan. Dengan bisa mengatur risiko investasi kita sebagai investor bisa memperkecil risiko
yang akan diterima di masa yang akan dating. Tanpa adanya management risiko investasi dan
berharap dengan mengandalkan keberuntungan tentu saja kita tidak akan perna bisa mendapat
keuntungan maksimal dan akan malah mendapat kerugian yang besar karena hanya
mengandalkan keberuntungan seperti penjudi, seorang investor yang baik pasti akan melakukan
riset dan mengetahui apa yang akan diinvestasikannya.

Anda mungkin juga menyukai