Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN RISIKO

“RISIKO DAN MANAJEMEN RISIKO ”

OLEH :

KELOMPOK 1

 INANG VERLANI : B1C1 18 207


 MUHAMMAD ALIE : B1C1 18 218
 WIDDY ALFITRA : B1C1 18 219
 DEFILLA SYAMARIZANTI SILONDAE : B1C1 18 231
 DEVI OKTAVIANI : B1C1 18 233
 SARTIKA : B1C1 18 239
 ALFREDA VALDANA : B1C1 18 240
 AGUSTIN YOIOGA : B1C1 18 250
 LASRI NINGSIH : B1C1 18 252
 NOFRIANTI : B1C1 18 266

KELAS : D

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah Manajemen Risiko tentang
“Risiko dan Manajemen Risiko ” tepat pada waktunya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar mata kuliah Manajemen Risiko
atas arahan dan bimbingannya. Dan juga Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai
pihak yang turut  membantu baik secara moril maupun meteril dalam proses penyelesaian
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan.
Sehubungan dengan hal tersebut, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna mewujudkan makalah yang lebih baik di masa mendatang.

Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan konstribusi positif
kepada para pembaca.

Kendari , Oktober 2020

Penulis

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..............................................................................................................1

1.2 Tujuan...........................................................................................................................2

1.3 Manfaat ........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3

2. 1 Definisi Risiko...............................................................................................................3

2. 2 Pentingnya risiko............................................................................................................3

2. 3 Jenis – Jenis risiko.........................................................................................................4

2. 4 Definisi manajemen risiko...........................................................................................6

2. 5 Tujuan dan manfaat manajemen risiko ........................................................................7

2. 6 Tujuan penerapan manajemen risiko............................................................................8

2. 7 Prinsip dan manfaat penerapan manajemen risiko.......................................................8

2. 8 Faktor keberhasilan penerapan manajemen risiko........................................................9

2. 9 Fungsi unit kerja manajemen risiko.............................................................................9

2.10 Nilai ekonomis penanggulangan manajemen risiko..................................................9

BAB III PENUTUP................................................................................................................11

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

PERTANYAAN....................................................................................................................................13

ii
BAB I

PEMBAHASAN

1. 1 LATAR BELAKANG

Resiko dan Manajemen Resiko adalah suatu keadaan yang tidak pasti dan terdapat unsur
bahaya, akibat atau konsekuensi yang bisa terjadi akibat proses yang sedang berlangsung
maupun kejadian yang akan datang dari suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam
mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia
termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko
dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya.

Risiko mempunyai beragam jenisnya, mulai dari risiko kecelakaan, kebakaran, risiko
kerugian, fluktuasi kurs, perubahan tingkat bunga, dan lainnya. Salah satu cara untuk
mengelompokkan risiko adalah dengan melihat tipe-tipe risiko yaitu Risiko murni adalah
resiko yang terjadi dan pasti dapat mengakibatkan kerugian dan bila resiko tersebut tidak
terjadi maka tidak menimbulkan kerugian atau keuntungan. Risiko spekulatif adalah suatu
keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat
memberikan kerugian.

Dari materi resiko dan manajemen resiko ini kita akan mempelajari cara Melindungi
perusahaan dari tingkat risiko signifikan yang dapat menghambat pencapaian tujuan
perusahaan,Memberikan kerangka kerja manajemen risiko yang konsisten atas risiko yang
ada pada proses bisnis dan fungsi-fungsi dalam perusahaan tersebut, Mendorong menajemen
untuk bertindak proaktif mengurangi risiko kerugian, menjadikan pengelolaan risiko sebagai
sumber keunggulan bersaing, dan keunggulan kinerja perusahaan, Mendorong setiap insan
perusahaan untuk bertindak hati-hati dalam menghadapi risiko perusahaan, sebagai upaya
untuk memaksimalkan nilai perusahaan demi mencapai tujuan yang diinginkan bersama dan
Membangun kemampuan mensosialisasikan pemahaman mengenai risiko dan pentingnya
pengelolaan risiko. Dan dengan Hasil upaya penanggulangan risiko pada hakekatnya akan
mengurangi bahkan dapat menghilangkan kerugian-kemgian yang bersifat ekonomis dari
suatu risiko, sehingga upaya penanggulangan risiko mempunyai nilai ekonomis yang tidak
kecil.

1
2

1. 2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini antara lain sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan risiko?
2. Mengapa risiko penting?
3. Apasajakah jenis – jenis risiko ?
4. Apa yang dimaksud dengan manajemen risiko?
5. Apasajaka Tujuan diterapkannya manajemen risiko?
6. Apasajakah tujuan dan manfaat manajemen risiko?
7. Apasajakah Prinsip dan manfaat penerapan manajemen risiko?
8. Apasajakah Faktor keberhasilan penerapan manajemen risiko?
9. Apasajakah Fungsi unit kerja manajemen risiko?
10. Bagaimanakah nilai ekonomis upaya penanggulangan risiko?

1. 3 TUJUAN
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini antara lain sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui definisi risiko.
2. Untuk mengetahui pentingnya risiko.
3. Untuk mengetaui jenis – jenis risiko.
4. Untuk mengetahui definisi manajemen risiko.
5. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat manajemen risiko.
6. Untuk mengetaui Tujuan penerrapan manajemen risiko?
7. Untuk mengetahui Prinsip dan manfaat penerapan manajemen risiko?
8. Untuk mengetahui Faktor keberhasilan penerapan manajemen risiko?
9. Untuk mengetahui Fungsi unit kerja manajemen risiko?
10. Untuk mengetahui nilai ekonomis penanggulangan risiko.
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 DEFINISI RESIKO

Resiko adalah suatu keadaan yang tidak pasti dan terdapat unsur bahaya, akibat atau
konsekuensi yang bisa terjadi akibat proses yang sedang berlangsung maupun kejadian yang
akan datang. Semua aktivitas individu maupun organisasi pasti mengandung risiko di
dalamnya karena mengandung unsur ketidakpastian. Risiko tersebut bisa terjadi karena tidak
ada atau kurangnya informasi tentang hal yang akan terjadi di masa mendatang, baik itu hal
yang menguntungkan atau merugikan.

Dalam bidang asuransi, risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, di


mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian.

Menurut Djojosoedarsono (dalam Umar Hasan Bashori, 2008) mencatat beberapa pengertian
risiko secara umum
1. Risiko adalah suatu variasi dari hasil hasil yang bisa terjadi selama periode tertentu
(Arthur Williams & Richard MH)
2. Risiko adalah ketidaktentuan (Uncertainty) yang memungkinkan melahirkan
peristiwa kerugian (Loss) (A. Abas Salim)

3. Risiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa (Soekarto)

4. Risiko merupakan penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan semula
(Herman DarmawI)

Dari sejumlah pengertian resiko diatas, terdapat 2 karekteristik 


1. Merupakan ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa yang terjadi
2. Merupakan ketidakpastian yang bilamana terjadi akan menimbulkan suatu kerugian

2.2 PENTINGNYA RISIKO

Dalam suatu kegiatan bisnis, risiko adalah hal yang tidak dapat dihindari. Risiko memang
merupakan hal yang wajar dalam kegiatan bisnis. Untuk itu, penting untuk memahami apa itu
risiko atau dan jenis-jenis risiko dalam bisnis. Dengan mengetahui konsep risiko dalam
bisnis, maka diharapkan kita sebagai pengusaha dapat lebih siap ketika melangkah
menjalankan bisnis selain itu juga motivasi serta manajemen pengambilan risiko pun dapat
dipersiapkan dengan lebih baik. Manajemen risiko dalam menjalankan bisnis penting
dilakukan untuk melindungi organisasi dari risiko yang menghambat pencapaian tujuan dan
berbagai hal yang berpotensi menimbulk ankerugian bagi perusahaan.

3
4

2.3 JENIS JENIS RISIKO

Risiko beragam jenisnya, mulai dari risiko kecelakaan, kebakaran, risiko kerugian,
fluktuasi kurs, perubahan tingkat bunga, dan lainnya. Untuk memudahkan pemahaman dan
analisis terhadap risiko, kita bisa memetakan atau mengelompokkan risiko-risiko tersebut.
Salah satu cara untuk mengelompokkan risiko adalah dengan melihat tipe-tipe risiko. .

1. Risiko bisa dikelompokkan ke dalam risiko murni dan risiko spekulatif dengan
penjelasan sebagai berikut ini.

a. Risiko murni (Pure risks)


Risiko murni adalah resiko yang terjadi dan pasti dapat mengakibatkan kerugian
dan bila resiko tersebut tidak terjadi maka tidak menimbulkan kerugian atau
keuntungan. Dengan terjadinya resiko murni ini dapat menimbulkan beberapa
kondisi bagi perusahaan yaitu kerugian, kebangkrutan atau impas. Misalnya : risiko
teradinya kebakaran yang melanda gudang atau bangunan perusahaan, pencurian,
bencana alam dan sebagainya.
Jenis- jenis resiko murni dapat di bagi menjadi 3 (tiga) jenis yaitu:
1) Risiko aset fisik adalah risiko yang terjadi karena kejadian tertentu berakibat
buruk (kerugian) pada aset fisik organisasi. Contoh : Kebakaran yang melanda
gudang atau bangunan perusahaan
2) Risiko karyawan. Risiko karena karyawan organisasi mengalami peristiwa
yang merugikan. Contoh : Kecelakaan kerja mengakibatkan karyawan cedera,
kegiatan operasional perusahaan terganggu
3) Risiko legal adalah . Risiko ini dapat dtimbulkan karena Risiko kontrak tidak
sesuai yang diharapkan. Contohnya terjadinya pelanggaran kontrak antara
perusahaan sehingga dapat berakibat kerugian.

b. Risiko spekulatif
Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat
memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian. Risiko spekulatif
kadang-kadang dikenai pula dengan istilah risiko bisnis (business risk ). Seseorang
yang menginvestasikan dananya di suatu tempat menghadapi dua kemungkinan.
Kemungkinan pertama investasinya menguntungkan atau malah investasinya
merugikan Risiko yang dihadapi seperti ini adalah risiko spekulatif.
Jenis – jenis risiko spekulatif antara lain :
1) Risiko pasar adalah resiko yang timbul karena perubahan harga pasar seperti
nilai harga saham yang selalu mengalami pergerakan dan dapat menimbulkan
kerugian jika harganya turun. Bentuk-bentuk resiko pasar ada 2 yaitu:
a.Resiko Pasar secara umum yakni resiko yang dialami oleh seluruh perusahaan
yang disebabkan oleh suatu kebijakan yang dilakukan oleh lembaga terkait
yang mana kebijakan tersebut mampu memberi pengaruh bagi seluruh sektor
bisnis.
5

b.Resiko Pasar secara spesifik adalah suatu bentuk resiko yang hanya dialami
secara khusus pada sector atau sebagian bisnis saja tanpa bersifat menyeluruh.
4 Faktor standar risiko pasar:
 Resiko Modal,karena adanya kredit macet yang memaksa bank untuk
menerbitkan saham baru.
 Resiko Modal,karena adanya kredit macet yang memaksa bank untuk
menerbitkan saham baru.
 Resiko Nilai Tukar,Karena perubahan nilai tukar suatu mata uang
terhadap mata uang lain.
 Resiko Komoditas,Resiko kerugian pada posisi keuangan akibat
perubahan nilai komoditas.

2) Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan pihak lain dalam memenuhi
kewajiban kepada lembaga keuangan yang memberikan kredit sesuai dengan
peranjian yang disepakati. Resiko ini mempunyai dampak kelesuan ekonomi
akan berdampak langsung pada menurunnya omzet penjualan perusahaan
sehingga perusahaan akan mengalami kesulitan untuk dapat memenuhikewajiban
membayar utang-utangnya. Contoh : Debitur tidak bisa membayar cicilan dan
bunga hutang, sehingga perusahaan mengalami kerugian

3) Risiko likuiditas adalah risiko yang muncul akibat kesulitan menyediakan uang


tunai dalam jangka waktu tertentu.Faktor pendorong timbulnya risiko Likuiditas
umumnya ada 2:
a. kemampuan bank dalam memenuhi liabilitas.
b. Akses atau sumber pendanaan yang bisa membuat bank mendapatkan dana
baru guna memenuhi kebutuhan jangka pendek yang sudah jatuh tempo.
Contoh : jika suatu pihak tidak dapat membayar kewajibannya yang jatuh tempo
secara tunai. Meskipun pihak tersebut memiliki aset yang cukup bernilai untuk
melunasi kewajibannya, tetapi ketika aset tersebut tidak bisa dikonversikan
segera menjadi uang tunai, maka Aset tersebut dikatakan tidak likuid.

4) Resiko operasional adalah resiko yang diakibatkan dari kegiatan operasional


yang tidak berjalan dengan baik sepeti produser operasional dan administratif
bisnis. Contoh : komputer perusahaan terkena virus sehingga operasi perusahaan
terganggu. Prosedur pengendalian perusahaan tidak memadai sehingga terjadi
pencurian barang-barang yang dimiliki perusahaan,pegawai yang terkena
musibah seperti kecelakaan kerja,Resiko personal ini dapat mempengaruhi
secara langsung dan tidak langsung dan hilangnya kesempatan untuk
memperoleh keuntungan.

2. Di samping kategorisasi murni dan spekulatif, risiko juga bisa dibedakan antara risiko
yang dinamis dan yang statis.
6

a. Risiko dinamis adalah risiko yang mengalami perubahan sesuai dengan


perkembangan zaman. Sebagai contoh, perubahan kondisi masyarakat, perubahan
teknologi dan sebagainya. Misal, jika masyarakat semakin kritis, sadar akan
haknya, maka risiko hukum (Legal risk) yang muncul karena masyarakat lebih
berani mengajukan gugatan hukum (Sue) terhadap perusahaan, akan semakin besar.
b. Sedangkan, risiko statis adalah risiko-risiko yang selalu ada walaupun tidak terjadi
perubahan-perubahan keadaan, seperti misalnya kebakaran. resiko kebakaran tetap
ada walaupun kehidupan masyarakat tidak berubah. Pada umumnya risiko-risiko
statis ini digolongkan sebagai risiko murni.

3. Di samping kategorisasi murni dan spekulatif, dinamis dan statis risiko juga dapat
dibedakan menjadi :
a. Risiko Khusus (Particular Risk)
Risiko khusus adalah suatu risiko yang dampak maupun penyebabnya hanya
mempengaruhi lingkungan lokal (pribadi) baik secara kuantitas maupun kualitas.
Contohnya adalah pengangguran ataupun seorang pencuri. Ketika seseorang
mencuri maka risiko yang ditimbulkan hanya mempengaruhi individu tersebut.
b. Risiko Fundamental (Fundamental Risk)
Kebalikan dari risiko khusus, risiko fundamental akan menimbulkan dampak yang
sangat luas. Risiko ini bisa disebabkan oleh faktor atau pihak tertentu seperti
bencana alam, kebijakan pemerintah dan lain sebagainya.

4. Berdasarkan kontrol dapat tidaknya risiko tersebut dapat dialikan kepada piiak lain
maka risiko dapat dibedakan :
a. Risiko yang dapat dialihhkan kepada pihak lain, dengan mempertanggungjawabkan
suatu objek yang akan tekena risiko kepada perusahaan asuransi, dengan membayar
sejumla premi asuransi, sehingga semua kerugian menjadi tanggungjawab piak
asuransi.
b. Risiko yang tidak dapat dialihkan kepada pihak lain( tidak dapat asuransikan)
umumnya meliputi semua jenis risiko spekulatif.

5. Berdasarkan sumbernya risiko dapat dikelompokkan menjadi:


a. Resiko Intern, yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri seperti :
keusakan aktiva karena ulah karyawan sendiri dan sebagainya.
b. Risiko ekstren yaitu risiko yang berasal dari perusahaan seperti : risiko pencurian ,
penipuan , bencana alam, dan sebagainya.

2.4 DEFINISI MANAJEMEN RISIKO

Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola


ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia
termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko
dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil
antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain (transfer risk), menghindari risiko
7

(avoid risk), mengurangi efek negatif risiko (mitigate risk), dan menampung sebagian atau
semua konsekuensi risiko tertentu (accept risk). Ada beberapa proses yang mencakup
manajemen risiko yaitu:

1) Proses Identifikasi. Proses ini mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi dalam
suatu aktivitas usaha. Teknik yang digunakan dalam identifikasi risiko
ialah brainstorming, survey, wawancara, informasi historis dan kelompok kerja.
2) Proses Analisis. Proses ini merupakan tahapan selanjutnya setelah melakukan
identifikasi risiko, dengan cara melihat seberapa besar potensi terjadinya kerusakan
dan probabilitas terjadinya risiko tersebut. Beberapa risiko memang mudah untuk
diukur, tapi untuk menentukan probabilitas suatu kejadian sangatlah sulit.
Kesulitannya adalah dalam menentukan kemungkinan terjadi suatu risiko karena
informasi statistik tidak tersedia untuk beberapa risiko tertentu.

3) Proses Monitoring. Sangat penting untuk selalu memonitor proses dari identifikasi
risiko dan pengukuran risiko untuk mengetahui keefektifan respon yang telah dipilih
dan untuk mengidentifikasi adanya risiko yang baru maupun berubah. Sehingga,
ketika suatu risiko terjadi maka respon yang dipilih akan sesuai dan
diimplementasikan secara efektif.

2.5 TUJUAN DAN MANFAAT MANAJEMEN RISIKO

Adapun tujuan manajemen risiko dalam suatu perusahaan atau badan usaha yaitu sebagai
berikut :

1. Melindungi perusahaan dari tingkat risiko signifikan yang dapat menghambat


pencapaian tujuan perusahaan.
2. Memberikan kerangka kerja manajemen risiko yang konsisten atas risiko yang ada
pada proses bisnis dan fungsi-fungsi dalam perusahaan tersebut.

3. Mendorong menajemen untuk bertindak proaktif mengurangi risiko kerugian,


menjadikan pengelolaan risiko sebagai sumber keunggulan bersaing, dan keunggulan
kinerja perusahaan.

4. Mendorong setiap insan perusahaan untuk bertindak hati-hati dalam menghadapi


risiko perusahaan, sebagai upaya untuk memaksimalkan nilai perusahaan demi
mencapai tujuan yang diinginkan bersama.

5. Membangun kemampuan mensosialisasikan pemahaman mengenai risiko


dan pentingnya pengelolaan risiko.

Sedangkan manfaat manajemen risiko bagi perusahaan sebagai berikut :

1) Manajemen risiko bisa mencegah kegagalan sehingga peningkatan laba bisa


dilakukan atau setidaknya kerugian perusahaan tidak terlalu besar.
8

2) Manajemen risiko bisa melindungi perusahaan dari risiko murni karena kreditor
pelanggan dan pemasok lebih menyukai perusahaan yang terlindungi mungkin dengan
asuransi tertentu sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan public image.

3) Manajemen risiko bisa memberikan informasi dan persektif kepada pihak manajemen
perusahaan tentang profil risiko serta perubahan yang mendasar tentang produk,
pasar, lingkungan bisnis, dan perubahan lainnya yang diperlukan dalam proses
manajemen risiko

4) Manajemen risiko bisa membuat cadangan yang memadai untuk mengantisipasi risiko
yang terukur sehingga potensi kerugian yang relatif lebih besar bisa dihindari.

5) Manajemen risiko bisa menghitung dan mengukur besarnya risk exposure dan


menetapkan alokasi sumber-sumber dana sekaligus limit risiko yang lebih tepat.

2.6 TUJUAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

Penerapan manajemen risiko bertujuan untuk :

1) Meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan dan peningkatan kinerja.


2) Mendorong manajemen yang proaktif.
3) Memberikan dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan dan perencanaan.
4) Meningkatkan efektivitas alokasi dan efesiensi penggunaan sumber daya orrganisasi
5) Meningkatkan kepatuhan dan ketuhanan
6) Meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan
7) Meningkatkan ketahanan organisasi

2.7 PRINSIP DAN MANFAAT PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

Penerapan Manajemen Risiko harus memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut:

1) Berkontribusi dalam pencapaian tujuan dan peningkatan kinerja


2) Menjadi bagian dari proses organisasi secara keseluruhan
3) Membantu pengambilan keputusan
4) Memperhitungkan ketidakpastian
5) Sistematis, terstruktur, dan tepat waktu
6) Berdasarkan informasi terbaik yang tersedia
7) Disesuaikan dengan keadaan organisasi
8) Memperhitungkan faktor manusia dan budaya organisasi
9) Transparan dan inklusif
10) Dinamis dan tanggap terhadap perubahan dan perbaikan terus - menerus

Adapun manfaat penerapan manajemen risiko antara lain :


1) Berkurangnya peluang
2) Eksploitasi peluang
3) Meningkatnya perencanaan, kinerja, dan efektivitas organisasi
4) Meningkatnya hubungan dengan pemangku kepentingan
9

5) Meningkatnya mutu informasi untuk pengambilan keputusan


6) Meningkatnya reputasi
7) Perlindungan bagi pemimpin
8) Meningkatnya akuntabilitas dan governance organisasi

2.8 FAKTOR KEBERHASILAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

1) Adanya komitmen terhadap kebijakan,proses,dan rencana terkait dengan penerapan


Manajemen Risiko.
2) Adanya struktur yang jelas dan kerangka acuan yang dapat dijadikan pedoman dalam
penerapan Manajamen Risiko.
3) Adanya kebijakan pengelolaan risiko (risk manajemen) yang merinci tugas dan
tanggungjawab dari pimpinan dan staf dilingkungan kementerian keuangan.
4) Adanya pelatihan untuk seluruh pimpinan dan staf,baik itu pelatihan Manajemen
Risiko secara umum untuk tujuan Risk Awarennes maupun pelatihan yang lebih detail
dengan tujuan untuk menjalankan proses Manajemen Risiko.
5) Adanya sumber daya yang mencakupi untuk penerapan Manajemen Risiko.
6) Adanya pemantauan secara terus menerus mengenai status pengolaan Risiko.
7) Adanya Reinforcement (penguatan) yang mencakup Key Performance Indicators
(KPI),evaluasi individual,remunerasi,dan sanksi.
8) Adanya kesadaran dari setiap orang dilingkungan perusahaan terhadap prinsip-prinsip
pengelolaan Risiko untuk menciptakan kultur/budaya yang tepat dan memahami
manfaat yang dapat diperoleh dari pengelolaaan Risiko yang efektif.

2.9 FUNGSI UNIT KERJA MANAJEMEN RISIKO DI PERUSAHAAN

1) Manajemen Risiko dirancang sebagagi bagian perusahaan yang berfungsi mengelola


Risiko perusahaan.
2) Menjadi fungsi yang independen di dalam perusahaan
3) Membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan
4) Bertindak sebagai organisator yang mengorganisasi seluruh kegiatan pengelolaan
risiko di perusahaan
5) Menganalisa,mengukur,dan mengawasi risiko terkaitkegiatan seluruh unit kerja
perusahaan
6) Melakukan Agregasi Risiko
7) Mengupdate senior management terkait kondisi risiko perusahaan

2.10 NILAI EKONOMIS PENANGGULANGAN RISIKO

Hasil upaya penanggulangan risiko pada hakekatnya akan mengurangi bahkan dapat
menghilangkan kerugian-kemgian yang bersifat ekonomis dari suatu risiko, sehingga upaya
penanggulangan risiko mempunyai nilai ekonomis yang tidak kecil. Nilai-nilai ekonomis
tersebut meliputi :
10

1. Penghindaran / pengurangan nilai dari kerugian dari terjadinya peristiwa yang


merugikan, yang tidak diharapkan atau tidak dapat dipastikan terjadinya, yaitu seimbang
dengan nilai kerugiannya, misalnya : nilai kerugian harta karena kebakaran, kecelakaan
dan sebagainya.
2. Penghindaran terhadap kerugian secara ekonomis yang diakibatkan oleh adanya
ketidakpastian itu sendiri, meliputi :
a) Adanya ketidakpastian dapat menimbulkan ketegangan mental maupun fisik bagi
orang yang bersangkutan, karena adanya ketakutan dan kekhawatiran akan
terjadinya peristiwa yang merugikan. Bila hal itu penting dan berlangsung secara
terus-menerus / dalam waktu lama, akan mengakibatkan penurunan kesehatan
(stress), sehingga yang bersangkutan perlu berobat (membutuhkan biaya). Ini adalah
nilai ekonomis yang bersifat individual / mikro.

b) Semua orang tentu berusaha untuk mengamankan diri serta harta bendanya
terhadap risiko, termasuk sumber-sumber dana dan daya yang dimilikinya. Hal itu
tentu akan mengurangi kemauan dan potensi anggota masyarakat untuk mengadakan
investasi, yang selanjutnya mengakibatkan terjadinya inefisiensi dalam kehidupan
ekonomi secara menyeluruh (makro). Keadaan itu terjadi karena : sumber-sumber
dana dan daya akan cenderung hanya mengalir ke sektor-sektor ekonomi yang aman
(berisiko rendah), sehingga terjadi kelangkaan investasi di sektor-sektor yang
berisiko (tinggi). Akibatnya barang-barang akan melimpah di sektor yang aman,
sehingga harganya murah, yang untuk jangka panjang akan merugikan perusahaan.
Sebaliknya akan terjadi kelangkaan barang di sektor-sektor yang berisiko, sehingga
harganya mahal. Jadi dalam jangka panjang secara keseluruhan akan merugikan
masyarakat (bersifat makro), karena produksi, tingkat harga, struktur harga berada di
bawah titik optimum.

Dengan adanya upaya penanggulangan risiko (terutama asuransi), orang berani berusaha
di sektor-sektor yang berisiko, karena risikonya dapat dialihkan kepada pihak lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Definisi Resiko adalah suatu keadaan yang tidak pasti dan terdapat unsur bahaya, akibat
atau konsekuensi yang bisa terjadi akibat proses yang sedang berlangsung maupun kejadian
yang akan datang. Resiko juga memiliki karakteristik yang Merupakan ketidakpastian atas
terjadinya suatu peristiwa yang terjadi Dan Merupakan ketidakpastian yang bilamana terjadi
akan menimbulkan suatu kerugian. Maka dari itu pentingnya kita mempelajari resiko-resiko
yang akan terjadi untuk memastikan tidak terjadinya kerugian dan bila resiko tersebut tidak
terjadi maka tidak menimbulkan kerugian atau keuntungan. Dengan terjadinya resiko murni
dan resiko spekulatif ini dapat menghindari terjadinya beberapa kondisi bagi perusahaan
yaitu kerugian, kebangkrutan atau impas maupun keuntungan.

Dari hal tersebut kita harus mengetahui proses yang mencakup manajemen risiko yaitu:
Proses Identifikasi. Proses ini mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi dalam suatu
aktivitas usaha. Teknik yang digunakan dalam identifikasi risiko ialah brainstorming, survey,
wawancara, informasi historis dan kelompok kerja. Proses Analisis. Proses ini merupakan
tahapan selanjutnya setelah melakukan identifikasi risiko, dengan cara melihat seberapa besar
potensi terjadinya kerusakan dan probabilitas terjadinya risiko tersebut. Beberapa risiko
memang mudah untuk diukur, tapi untuk menentukan probabilitas suatu kejadian sangatlah
sulit. Kesulitannya adalah dalam menentukan kemungkinan terjadi suatu risiko karena
informasi statistik tidak tersedia untuk beberapa risiko tertentu.

Proses Monitoring. Sangat penting untuk selalu memonitor proses dari identifikasi risiko
dan pengukuran risiko untuk mengetahui keefektifan respon yang telah dipilih dan untuk
mengidentifikasi adanya risiko yang baru maupun berubah. Sehingga, ketika suatu risiko
terjadi maka respon yang dipilih akan sesuai dan diimplementasikan secara efektif. Dengan
adanya upaya penanggulangan risiko pada hakekatnya akan mengurangi bahkan dapat
menghilangkan kerugian-kemgian yang bersifat ekonomis dari suatu risiko, sehingga upaya
penanggulangan risiko mempunyai nilai ekonomis yang tidak kecil.

11
DAFTAR PUSTAKA

Risiko – Wikipedia Bahasa Indonesia. Sumber :


https://id.wikipedia.org/wiki/Risiko#:~:text=Risiko%20adalah%20bahaya%2C
%20akibat%20atau,dikehendaki%20dapat%20menimbulkan%20suatu
%20kerugian. (Diakses tanggal 07 Oktober 2020).

Pengertian Risiko, Jenis, Sumber, Karakteristik, dan Contoh Risiko. Sumber :


https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-risiko.html (Diakses tanggal
07 Oktober 2020).
Risiko, Proses Manajemen Risiko, dan Enterprise Risk Manajement (ERM). Sumber :
http://repository.ut.ac.id/4789/1/EKMA4262-M1.pdf. (Diakses tanggal 07 Oktober
2020).

Pengertian Risiko dan Jenis jenis Resiko. Sumber: https://www.cekkembali.com/resiko/


(Diakses tanggal 07 Oktober 2020).

Mengapa risiko penting untuk dipelajari. Sumber: https://www.dictio.id/t/mengapa-risiko-


penting-untuk-dipelajari-dalam-mengelola-suatu-perusahaan/15505. (Diakses
tanggal 07 Oktober 2020).

Pengertian, Tujuan Dan Manfaat Manajemen Risiko. Sumber :


https://www.lenterabisnis.com/pengertian-tujuan-dan-manfaat-manajemen-risiko.
(Diakses tanggal 11 Oktober 2020).

Manajemen Risiko - Manajemen Risiko. Sumber :


http://khampenkkhan.blogspot.com/2014/12/manajemen-resiko.html. (Diakses
tanggal 11 Oktober 2020).

12
13

PERTANYAAN UNTUK KELOMPOK 1

1. Niko Alvin (B1C1 18 221) dari Kelompok 2 :


Bagaimana cara sebuah perusahan bisa menangani risiko yang terjadi dalam bisnisnya ?
2. Fani Fitria (B1C118229) dari Kelompok 3 :
Bagaimana jika tujuan dan manfaat manajemen risiko yang pada poin 1 tidak bisa
diterapkan dalam perusahaan untuk melindungi risiko yang dapat menghambat
pencampaian tujuan perusahaan? Apa yang akan dilakukan perusahaan tesebut?
3. Apriyani Cahyaning (B1C118271) dari kelompok 3:
a. Manfaat manajemen risiko poin 1 : mencegah kegagalan
Apakah ketika suatu perusahaan telah menerapkan manajemen risiko, akan menjamin
keberhasilan/kesuksesan organisasi?
b. Poin 2.6 (nilai ekonomis penanggulangan risiko) : upaya penanggulangan risiko
mempunyai nilai ekonomis yg tidak kecil.
Apakah berarti bahwa nilai ekonomis yg ditimbulkan tersebut menjadi risiko
tersendiri? (Maksudnya diperlukan mitigasi agar tidak terjadi
penyalahgunaan/pemborosan)
4. Eza Bowo Prasetyo (B1C1 18 213) dari kelompok 4:
Berikan contoh risiko yang menguntung dan merugikan pada risiko spekulatif?
5. Dinda rezkiana Putri ( B1C118243) dari kelompok 5:
Dikatakan bahwa risiko itu tidak bsa di hindari tapi pada manfaat manajemen resiko
dikatakan bahwa manajemen Resiko bisa mencegah dan melindungi perusahaan dari
resiko. Jadi Pertanyaannya kenapa kedua pernyataan itu bertolak belakang dan terus
apakah risiko bisa dicegah?
6. Dwi Apriza Asfani (B1C118215) dari kelompok 6 :
terkait manfaat manajemen resiko yaitu salah satunya manajemen resiko bisa mencegah
kegagalan sehingga peningkatan laba bisa dilakukan atau setidaknya kerugian perusahaan
tidak terlalu besar.
Pertanyaannya :
Bisakah anda berikan contoh penerapan dari manfaat manajemen resiko ini sehingga
dapat mencegah kegagalan dan meningkatkan laba perusahaan?

Anda mungkin juga menyukai