Anda di halaman 1dari 16

TEORI PASAR MODAL

Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Manajemen Keuangan Syari’ah
Dosen Pengampu: Agep Rumanto, M.E.

Disusun oleh:
1. Muhammad Nofa Zainal (2020610016)
2. Sintaliya (2020610019)
3. Hanifah Ishmahani (2020610028)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

AKUNTANSI SYARI’AH

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, taufik, dan
hidayah Nya kepada kita, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “TEORI
PASAR MODAL” dengan baik. Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang kita harapkan syafaat Nya di hari kiamat nanti.

Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dari berbagai pihak terutama dosen
pengampu Mata Kuliah Manajemen Keuangan Syari’ah, yaitu Bapak Agep Rumanto, M. E. dan
teman-teman dari kelompok 6 yang telah banyak membantu dalam proses pembuatan makalah
ini.

Kami menyadari bahwa kemampuan kami dalam menyusun makalah ini jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat dibutuhkan guna dalam penyusunan makalah ini bisa lebih baik lagi di masa yang akan
datang. Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi pengetahuan serta
ilmu sebagai pembelajaran bagi para pembacanya.

Kudus, 22 April 2022

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Era globalisasi adalah era dimana batas-batas suatu bangsa dalam segala bidang
terutama bidang perdagangan dan arus investasi yang semakin tidak jelas. Krisis ekonomi
yang menimpa sebagian negara-negara di Asia pada tahun 1997 adalah salah satu dampak
globalisasi yang berwujud liberalisasi perdagangan dunia. Liberalisasi dunia dalam
bidang ekonomi yaitu perdagangan bebas, mengakibatkan dunia usaha mau tidak mau
harus meningkatkan kinerjanya yang efektif dan efisien, terutama dalam memperoleh
dana murah. Dewasa ini pasar modal merupakan alternatif sumber pengerahan dana yang
diminati para pengusaha. Diantaranya, keunggulan yang dimiliki pasar modal adalah
perusahaan dapat memperoleh dana yang relatif besar, bahkan masyarakat diberikan
kesempatan untuk turut serta memiliki saham.

Pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan keuangan Dalam
melaksanakan fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan
dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (lender) ke pihak yang memerlukan
dana (borrower) sedangkan fungsi keuangan dilakukan dengan cara menyediakan dana
yang diperlukan oleh para borrower dan para lender menyediakan dana tanpa harus
terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi. Jenis
sekuritas yang paling banyak diperdagangkan di pasar modal adalah saham dan obligasi.
Obligasi merupakan tanda hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan atau
pemerintah sedangkan saham adalah tanda kepemilikan atas suatu perusahaan. Harga
saham akan meningkat apabila prospek perusahaan baik dan akan menurun apabila
prospek perusahaan tersebut buruk. Setiap investasi mengandung unsur ketidakpastian,
maka para pemodal harus memperkirakan berapa keuntungan (return) yang diharapkan
dalam investasi dan seberapa jauh hasil yang diperoleh menyimpang dari nilai yang
diharapkan (risk).
Risiko (risk) dapat dibagi dua, yaitu risiko sistematis dan risiko tidak sistematis.
Risiko sistematis adalah risiko yang tidak dapat dihindarkan karena dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang berhubungan dengan indeks pasar seperti perubahan daya beli uang,
fluktuasi tingkat suku bunga dan juga keadaan harga saham di pasar modal. Sedangkan
risiko tidak sistematis merupakan risiko khusus yang berasal dari masalah intern
perusahaan tersebut. Risiko ini dapat dihindarkan dengan melakukan diversifikasi
investasi. Ada dua komponen return dari investasi saham di pasar modal yaitu capital
gain (loss) merupakan keuntungan (kerugian) bagi investor yang diperoleh dari kelebihan
harga jual (harga beli) di atas harga beli (harga jual) yang keduanya terjadi di pasar
sekunder. Komponen kedua yakni yield. merupakan pendapatan atau aliran kas yang
diterima investor secara periodik misalnya berupa dividen atau bunga. Berdasarkan pada
teori dalam perdagangan saham berlaku teori "high risk, high return" (teori Keynes) yang
artinya semakin tinggi tingkat risiko suatu saham maka semakin tinggi tingkat
keuntungan yang disyaratkan. Oleh karena itu seorang pemodal yang akan berinvestasi
pada saham tidak hanya memperhatikan keuntungan yang diterima tetapi juga harus
memperhitungkan risiko yang akan dihadapi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pasar modal, investasi, saham, dan portofolio?
2. Bagaimana risiko dan bentuk-bentuknya?
3. Bagaimana return dan jenis-jenisnya?
4. Bagaimana hubungan return dan risiko?
5. apa itu portofolio modern ?
6. Bagaimana hubungan Risiko Dengan Keuntungan Dalam Lingkup CAPM?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui apa itu psar modal, inveswtasi, juga saham dan juga portofolio
2. Dapat mengetahui bagaimana resiko dan bentuk-bentuknya
3. Dapat mengetahui bagaimana return dan jenis-jenisnya
4. Dapat mengetahui bagaimana hubungan return dan resiko
5. Mengetahui apa itu portofolio modern
6. Dapat mengetahui 6. Bagaimana hubungan Risiko Dengan Keuntungan Dalam
Lingkup CAPM
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pasar Modal


Pasar modal sebagai wadah untuk mencari dana bagi perusahaan dan wadah
investasi bagi pemodal menyangkut kepentingan berbagai pihak. Pasar modal
mempertemukan perusahaan yang memerlukan dana (tambahan modal untuk keperluan
usahanya) dengan investor yang menyisihkan dananya untuk usaha yang bersifat
produktif.
Pasar Modal secara teoritis didefinisikan sebagai perdagangan investasi keuangan
(sekuritas jangka panjang) baik dalam bentuk modal sendiri maupun utang (bond), baik
yang diterbitkan oleh pemerintah maupun swasta.
B. Pengertian Saham

Saham menurut Darmadji dan Fakhruddin (2001: 5), saham adalah tanda
penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan
terbatas.

Menurut Tandelilin (200 1 : 18), saham adalah surat bukti bahwa kepemilikan
aset-aset pentsahaan yang menerbitkan saham.

C. Pengertian Investasi

Menurut Tandelilin (2001: 3), investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau
sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah
keuntungan di masa datang. Halim (2005: 4), investasi pada hakikatnya merupakan
penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan
dimasa mendatang. Sunariyah (2004: 4), investasi adalah penanaman modal untuk satu
atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan
mendapat keuntungan dimasa-masa yang akan datang, sehingga dapat disimpulkan
bahwa investasi adalah penempatan uang atau dana yang berupa saham dengan harapan
mendapatkan tambahan atau keuntungan tertentu atas nama yang diinvestasikan dalam
perdagangan di bursa efek.
D. Pengertian Portofolio

Menurut Sartono (2001: 15I), portofolio adalah kombinasi dari berbagai aset, baik
berupa aset keuangan atau sekuritas maupun aset riil. Teori portofolio menekankan pada
usaha untuk mencari kombinasi investasi optimal yang memberikan tingkat keuntungan
atau rates of return maksimal pada suatu tingkat resiko tertentu.

E. Pengertian Risiko
Kata risiko berasal dari bahasa inggris “risk”, yang artinya berarti ketidakpastian
dari pada kerugian (uncertainly of loss). Menurut kamus ekonomi, risiko adalah
kemungkinan mengalami kerugian atau kegagalan karena tindakan atau peristiwa
tertentu.
Menurut Hermawan Darmawan (2006:1) risiko senantiasa ada karena
mengenanya dengan kemungkinan akan terjadi akibat buruk atau akibat yang merugi,
seperti kemungkinan kehilangan, cidera, kebakaran, dan lain sebagainya.
Risiko hampir selalu melekat pada return. Return merupakan hasil yang diperoleh
dari investasi. Investasi adalah suatu tindakan yang menempatkan dana pada satu atau
lebih aktiva selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan/
atau peningkatan nilai investasi (Harianto dan Sudomo, 1998:2).
F. Bentuk-Bentuk Risiko
1. Pure Risk atau Risiko Murni
Risiko murni ini bersifat pasti, artinya saat risiko terjadi maka kamu akan
mengalami kerugian. Begitu juga sebaliknya, jika risiko murni tidak terjadi, maka
kamu akan memperoleh keuntungan.
Misalnya, kebakaran, banjir, perampokan, gempa bumi, tanah longsor, gunung
meletus, kecelakaan, dan lain-lain.
2. Speculative Risk atau Risiko Spekulatif
Ada tiga kemungkinan yang akan terjadi, jika kamu mengalami risiko spekulatif,
yakni keuntungan, kerugian, atau mungkin break even. Adapun yang dimaksud
dengan break even adalah titik impas.
Kondisi di mana tidak terjadi keuntungan maupun kerugian, jadi biasa saja.
Contoh paling nyata dari risiko spekulatif ialah undian berhadiah, bursa efek, risiko
kurs, dan lain-lain.
3. Particular Risk atau Risiko Khusus
Risiko khusus bersumber dari kegiatan individu, sehingga dampaknya masih
bisa diperkirakan atau diantisipasi di awal karena bersifat lokal. Misalnya, ledakan
turbin, kecelakaan kapal, atau mungkin tabrakan.
4. Fundamental Risk atau Risiko Fundamental
Risiko fundamental berasal dari lingkungan sekitar atau alam yang bisa
menimbulkan dampak cukup besar, karena manusia tidak mampu mengendalikannya.
Misalnya, gempa bumi, longsor, tsunami, angin topan, dan lain-lain. Jika peristiwa
tersebut melanda wilayah yang luas, maka risiko fundamental akan semakin besar.
G. Pengertian Return

Return atau pengembalian adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan,


individu, dan institusi, dari hasil kebijakan investasi yang dilakukan.

Terdapat banyak pengertian return saham menurut para ahli, yang disampaikan
berdasarkan pandangan masing-masing orang. Seperti yang disampaikan oleh Brigham et
al yang mengatakan bahwa return digunakan ketika mengukur hasil keuangan investasi
pada suatu perusahaan yang Anda beli sahamnya.

Ada juga definisi dari Corrado dan Jodan yang menyatakan bahwa return saham
merupakan profit yang didapatkan dari saham yang dimiliki oleh investor atas
investasinya yang berupa deviden serta capital gain/loss. Dilihat dari kedua definisi itu
saja kita dapat menarik kesimpulan bahwa return sudah terhitung bahwa selisih harga
yang sekarang relatif pada harga yang sebelumnya.

Return saham dibagi menjadi dua golongan, yaitu return saham sesungguhnya
dengan return ekspektasi.

Berdasarkan bentuknya, return memiliki dua komponen yaitu current income yang
berupa keuntungan dari pembayaran yang bersifat periodik yang terdiri dari dividen
sebagai hasilnya. Return yang kedua adalah capital gain yang berupa keuntungan dari
selisih antara harga jual dengan harga beli saham.

H. Jenis-Jenis Return Saham


1. Imbal Hasil Historis (Historical Return)
Imbal hasil satu ini adalah tingkat pembelian dari hasil investasi yang cara
penghitungannya berdasarkan data historis harga instrumen pada tahun lalu.
Penghitungan ini sangat penting karena menjadi salah satu pengukuran kinerja saham
yang akan terhitung di masa mendatang.
2. Imbal Hasil Ekspektasi (Expected Return)
Return ini banyak diharapkan oleh para investor untuk untuk di masa yang akan
mendatang. Pada imbal hasil satu ini, terdapat dua komponen menghitung yaitu
capital gain dan deviden. Perhitungan ini juga memperhitungkan simulasi dengan
keadaan yang berbeda-beda.
3. Imbal Hasil yang Diisyaratkan (Required Rate Of Return)
Imbalan ini adalah return minimum, dimana investor langsung yang
mengisyaratkan. Return satu ini dapat dihitung menggunakan banyak macam metode
alternatif. Anda hanya perlu memilih salah satunya sehingga dapat membantu Anda
mendapatkan imbal hasil yang maksimal.
4. Imbal Hasil Riil (Real Return)
Real return merupakan imbalan hasil sebuah investasi sesuai dengan tingkat
inflasi dengan hitungan yang mengkompensasi nilai waktu uang selama menjalankan
investasi. Selain itu return ini juga mengkompensasi ekspektasi inflasi yang terjadi
serta resiko yang ada pada investasi tersebut.
I. Hubungan Return dan Risiko
Berdasarkan return yang diharapkan dari investasi saham apabila dikaitkan dengan
preferensi investor terhadap risiko, maka menurut Halim (2005: 42), risiko dibagi
menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Investor pencari risiko (risk seeker), adalah investor yang senang menghadapi risiko,
apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat
pengembaliaan yang sama dengan risiko yang berbeda, maka ia akan lebih suka
mengambil investasi dengan risiko yang lebih tinggi.
2. Investor netral (risk neutral), adalah investor yang bersikap fleksibel dan hati-hati
dalam pengambilan keputusan investasi karena dia mengharapkan tingkat
keseimbangan antara pengembalian dengan setiap kenaikan risiko.
3. Investor anti risiko (risk averter) adalah investor yang bersikap cenderung
mempertimbangkan keputusan investasinya secara matang dan terencana apabila
dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memiliki tingkat pengembalian yang
sama dengan risiko yang berbeda, maka ia akan lebih suka mengambil investasi
dengan risiko yang lebih rendah.
J. Teori Portofolio Modern
Teori portofolio modern (modern portofolio theory) adalah sebuah teori
pendekatan untuk membuat keputusan investasi yang berfokus pada imbal hasil potensial
dengan potensi risiko.
Beberapa teori portofolio modern adalah Markowitz model, single index model,dan
CAPM.
1) Risiko dan return model Markowitz
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return
realisasi yang sudah terjadi atau berupa return ekspektasi yang belum terjadi, tetapi
yang diharapkan akan terjadi pada masa mendatang. Return realisasi dihitung
berdasarkan data historis yang berguna sebagai dasar penentuan ekspektasi dan risiko
pada masa mendatang. Rumus untuk menghitung return realisasi adalah sebagai
berikut:

Pt −Pt −1
Return = +Yield
Pt −1

Keterangan:

Pt = Harga aktiva atau sekuritas pada periode t

Pt −1 = Harga aktiva atau sekuritas pada periode t-1

Yield = Persentase penerimaan kas periodik terhadap harga aktiva, untuk


yield saham adalah persentase dividen terhadap Pt −1
Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperole investor
pada masa mendatang. Dalam konsep Markowitz, rumus untuk menghitung return
ekspektasi aktiva atau sekuritas tertentu dapat dituliskan dalam persamaan yang
menggunakan probabilitas berikut ini

n
E( Ri ¿=∑ ¿ ¿)
i=1

Keterangan :

E( Ri ¿ = Return ekspektasi aktiva atau sekuritas i

Ri = Return ke-i yang mungkin terjadi

Pi = Probabilitas return yang mungkin terjadi

N = Banyaknya return yang mungkin terjadi

2) Risiko dan return model indeks tunggal

Model indeks tunggal atau single index model yang dikembangkan oleh
Wiliiam Sharpe (1963) menyatakan bahwa tingkat return suatu sekuritas dipengaruhi
oleh perubahan pasar. Jika indeks pasar menguat, maka harga sekuritas cenderung
mengalami kenaikan. Demikian pula jika indeks pasar mengalami penurunan, maka
harga sekuritas juga cenderung turun. Jika perubahan pasar dinyatakan sebagai
tingkat return indeks pasar, maka return suatu saham dapat dinyatakan sebagai
berikut :

Ri=ai + β i . R m

Keterangan:

Ri = Return sekuritas i

ai = Bagian dari tingkat return sekuritas i yang tidak dipengaruhi oleh perubahan pasar

β i = Beta sekuritas i, yaitu parameter yang mengukur perubahan pada bila terjadi
perubahan pada Rm
Rm = Tingkat return indeks pasar

Variabel a i menunjukkan komponen tingkat return yang tidak bergantung pada perubahan
indeks pasar. Variabel ini dapat dibagi menjadi dua unsur, a i (alpha) yang menunjukkan
nilai ekspektasi dan ϵ i yang menggambarkan kesalahan residu sehingga

a i= α i+ ϵ i

Persamaan tingkat return saham dapat ditulis kembali menjadi

Ri=αi + β i . R m+ ∈i

Keterangan :

αi = Nilai ekspektasi dari return sekuritas yang independen terhadap return pasar

∈i = Residual, dengan nilai ekspektasinya sama dengan nol

3) Risiko dan Return Model Capital Asset Pricing Model (CAPM)


CAPM merupakan model yang dapat digunakan untuk menentukan harga
sekuritas dengan menganalisis hubungan risiko (risk) dan tingkat return. CAPM
dikembangkan pertama kali pada tahun 1960 oleh William F. Sharpe, Litner dan Mossin.
CAPM merupakan model yang memberikan tolak ukur risiko surat berharga
tertentu yang konsisten dengan teori portfolio. CAPM didasari oleh teori portfolio yang
dikemukakan oleh Markowitz. Berdasarkan model Markowitz, masing-masing investor
diasumsikan akan mendiversifikasikan portfolionya dan memilih portfolio yang optimal
atas dasar preferensi investor terhadap return dan risiko. Disamping asumsi tersebut, ada
9 asumsi lain dalam CAPM yang dibuat untuk menyederhanakan realitas yang ada yaitu
(Fabozzi, 2003, p. 239):
1) Semua investor mempunyai distribusi probabilitas tingkat return dimasa depan yang
identic.
2) Semua investor mempunyai satu periode waktu yang sama.
3) Semua investor dapat meminjam (borrowing) atau meminjamkan (lending) uang
pada tingkat risk free rate of return.
4) Tidak ada biaya transaksi.
5) Tidak ada pajak pendapatan.
6) Tidak ada inflasi.
7) Semua aktiva bisa diperjualbelikan dalam fraksi yang kecil.
8) Terdapat banyak sekali investor, dan tidak ada satupun investor yang dapat
mempengaruhi harga suatu sekuritas, semua investor adalah price-taker.
9) Pasar dalam keadaan seimbang (equilibrium).
K. Hubungan Risiko Dengan Keuntungan Dalam Lingkup CAPM

Menurut Husnan (2001 : 164), pengukuran risiko dalam CAPM yaitu rnenggunakan
beta (P) sebagai pengukur risiko. Investasi yang efisien adalah investasi yang
memberikan risiko tertentu dengan tingkat keuntungan yang maksimum atau tingkat
keuntungan tertentu dengan risiko yang minimum.* Apabila ada dua usulan investasi
yang memberikan tingkat keuntungan yang sama, tetapi mempunyai risiko yang berbeda,
maka investor yang rasional akan memilih investasi yang mempunyai risiko yang lebih
kecil.

Security Market Line (SML) menunjukkan hubungan antara risiko dan tingkat
keuntungan untuk semua sekuritas, baik yang efisien maupun tidak efisien. SML
merupakan penggambaran secara garis dari model CAPM, dimana SML menggambarkan
trade off antara risiko dengan expected return untuk sekuritas individual bisa
diidentifikasikan sebagai beta (β) saham tersebut.

Beta (β) menentukan besarnya tambahan expected return untuk sekuritas individual
dengan argumentasi bahwa portofolio yang di diversifikasikan dengan sempurna dan
risiko yang relevan hanya risiko sistematik yang diukur oleh beta.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
pasar modal yaitu tempat yang mempertemukan antara orang atau
badan usaha yang membutuhkan modal dengan orang atau badan usaha yang
menyediakan dananya untuk diperjualbelikan dalam bentuk surat berharga.
CAPM merupakan model yang memberikan tolak ukur risiko surat berharga
tertentu yang konsisten dengan teori portfolio. Model ini menghitung risiko
yang tidak terdiversifikasi dari suatu portfolio tunggal dan
membandingkannya dengan risiko yang terdiversifikasi dari suatu portfolio
yang terdiversifikasi dengan baik. Portofolio pasar adalah portofolio yang
terdiri dari semua kesempatan investasi yang berisiko dan efisien yang
berada di efficient frontier (efficient set), karena serangkaian portofolio
tersebut berada dipermukaan portofolio-portofolio lainnya yang tidak
efisien. Efficient frontier adalah kurva yang menghubungkan efisien
portofolio yang memiliki deviasi standar terendah dengan efisiensi
portofolio yang memiliki expected return tertinggi. Portofolio yang efisien
adalah portofolio yang memberikan tingkat keuntungan maksimum dengan
tingkat risiko tertentu atau yang memberikan tingkat risiko minimum dengan
tingkat keuntungan tertentu. Teori portofolio modern (modern portofolio
theory) adalah sebuah teori pendekatan untuk membuat keputusan investasi
yang berfokus pada imbal hasil potensial dengan potensi risiko.
B. Saran
. Di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan baik dari
susunan, isinya maupun dalam penyampaiannya, maka dari itu kritik dan saran sangat
kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Purwati. Citra Rizkiana. “Penerapan Capital Asset Pricing Model Dalam Memprediksi Return
Saham Syariah”. Jurnal Kajian Ekonomidan Kebijakan Publik. Vol. 6 N0. 1

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/17115/bab%2013.pdf?
sequence=2&isAllowed=y

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://jurnal.unej.ac.id/index.php/
prosiding/article/download/9189/6154/
&ved=2ahUKEwjQ2aSJxcz3AhVOZWwGHVZaDi4QFnoECAcQAQ&usg=AOvVaw2NrEvVz
TRs0ISBp1vtfo0p

https://journal.uwks.ac.id/index.php/equilibrium/article/view/269/253
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://dewey.petra.ac.id/repository/
jiunkpe/jiunkpe/s1/eman/2008/jiunkpe-ns-s1-2008-31404235-10786-capm-
chapter2.pdf&ved=2ahUKEwjUq8Sfxsz3AhWnH7cAHe3vAO4QFnoECF8QAQ&usg=AOvVa
w0s8RkuDVKQ9P7dGN9CvkCp
https://www.invesnesia.com/capm-adalah-pengertian-rumus-cara-menghitung-analisis/
https://www.cermati.com/artikel/beta-saham-pengertian-rumus-hingga-daftar-emiten-dengan-
angka-beta
https://pdfcoffee.com/qdownload/modifikasi-syariah-pada-kerangka-risiko-dan-return-pdf-
free.html
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://kaffahku.com/modifikasi-
syariah-pada-kerangka-resiko-dan-return/
%3Famp&ved=2ahUKEwiTjNCgktL3AhVZwjgGHdtrCS8QFnoECAYQAQ&usg=AOvVaw1B
iupjPrK9wSftTxJrccJq
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://accurate.id/ekonomi-
keuangan/return-adalah/&ved=2ahUKEwi-
hf6Bl9L3AhVb6XMBHU6gCrIQFnoECEQQAQ&usg=AOvVaw34jGnj-Kg15nnJlFleXDi7
https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/en/article/545-pengertian-resiko-usaha-jenis-jenis-
dancontohnya#:~:text=Risk%20Avoider%20adalah%20orang%20yang,risiko%20bahkan
%20cenderung%20menghindari%20resiko

Anda mungkin juga menyukai