0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
88 tayangan36 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang peranan properti dan penilaian properti. Ia menjelaskan bahwa properti memainkan peranan penting dalam kehidupan manusia dan ekonomi. Dokumen tersebut juga membahas tentang proses penilaian properti, pelaku-pelaku dalam industri properti, dan hubungan antara investasi properti dengan penilaian nilai properti.
Dokumen tersebut membahas tentang peranan properti dan penilaian properti. Ia menjelaskan bahwa properti memainkan peranan penting dalam kehidupan manusia dan ekonomi. Dokumen tersebut juga membahas tentang proses penilaian properti, pelaku-pelaku dalam industri properti, dan hubungan antara investasi properti dengan penilaian nilai properti.
Dokumen tersebut membahas tentang peranan properti dan penilaian properti. Ia menjelaskan bahwa properti memainkan peranan penting dalam kehidupan manusia dan ekonomi. Dokumen tersebut juga membahas tentang proses penilaian properti, pelaku-pelaku dalam industri properti, dan hubungan antara investasi properti dengan penilaian nilai properti.
2 II NILAI DAN PENILAIAN 3 III PASAR PROPERTI 4 IV DASAR PENENILAIAN DAN DINAMIKA PASAR PROPERTI 5 V PROSES PENILAIAN 6 VI PASAR REAL-ESTAT, PASAR UANG DAN PASAR MODAL 7 VII PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA 8 VIII ANALISIS LAHAN DAN SITE 9 IX ANALISI PENGEMBANGAN 10 X ANALISIS PASAR 11 XI ANALISIS PENGGUNAAN TERTINGGI DAN TERBAIK 12 XII PENILAIAN DAN PENDEKATAN BIAYA 13 XIII METODE PENILAIAN PERBANDINGAN DATA PASAR BAB I PERANAN PROPERTI DAN PENILAIAN A. PERANAN PROPERTI Tanah mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena tanah merupakan pondasi dari semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia, baik kegiatan sosial, ekonomis, perdagangan dan sebagainya, tanah juga menjadi produk komoditi dan sekaligus berfungsi sebagai sumber dari kekayaan karena tanah dan kandungannya bisa memberikan berbagai sumber pendapatan bagi pemiliknya atau yg menguasai. Setiap pembelian properti adalah investasi, investasi pada real-estat lebih bnyak mendapatkan keuntungan. Dengan itu properti atau real-estat merupakan jenis alat investasi dari berbagai kesempatan investasi yang ada. walaupun tanah tanpa dengan investasi pada buruh, material, dan kapital, dalam keadaan normal sesungguhnya tidak akan menghasilkan pendapaan, namun tetap menarik bnyak kalangan untuk berinvestasi pada tanah. Alasan umum mengapa anggota masyarakat tertarik untuk menanamkan uangnya pada real-estat adalah : 1.Kelihatan sangat nyata 2.Dapat dikontrol oleh individu 3.Kepemilikan yang bisa membanggakan 4.Secara tradisional merupakan alat yang efektif untuk menghadapi inflasi 5.Memungkinkan dimilki melalui sumber pembiayaan pihak lain 6.Mempunyai potensi memperoleh keuntungan 7.Risiko atas kerugian dengan total sangat kecil Anggota masyarakat pada umumnya berpendapat bahwa uang pada properti merupakan suatu investasi yang bagus , terutama pada properti yang menghasilkan pendapatan (income producing property) dengan alasan : 1.Akan mendapatkan pendapatan tahunan (annual income) 2.Akan mendapatkan pendapatan ekuitas (equity income) 3.Akan mendapatkan apresiasi capital (capital appreciation) 4.Akan mendapatkan pengurangan beban pajak Terdapat hubungan antara investasi pada properti (terutama properti yang menghasilkan pendapatan) dengan penilaian, yaitu : 1.Arus kas yang dihasilkan oleh suatu income producing property mencerminkan nilai pasar dari properti tersebut. Nilai merupakan fungsi dari income sehingga apabila income dari suatu properti naik maka nilainya juga naik. Hal ini akan menyebabkan bahwa suatu properti yang dibangun dengan biaya tinggi bisa rendah karena pendapatan yang dibangun dihasilkan dari properti ternyata rendah. 2.Pendapatan yang dihasilkan oleh suatu properti diperoleh pada saat ini dan saat yang akan datang. Karena pendapatan diperoleh pada masa datan, maka menghadapi suatu risiko yang bisa berpengaruh terhadap nilai properti tersebut. Namun demikian risiko kerugian yang akan timbul secara total adalah kecil. 3.Investasi memiliki yield yang akan mengakibatkan adanya capital appreciation. Investasi pada real-estat merupakan produk dari paham kapitalisme pada zaman revolusi industri. Pembangunan pabrik baru banyak menarik para pekerja dari pedesaan ke kota-kota, mereka pindah ke kota menyewa perumahan yang disediakan oleh pengembang perumahan yang merupakan investor pada real-estat. Dengan berkembangnya penduduk perkotaan dan pertumbuhan industri menyebabkan kota menjadi tempat yang lebih banyak dapat menyediakan pelayanan dan administrasi. Kota menjadi pusat bagi kegiatan komersial dan meningkatnya perkembangan perkantoran serta bisnis eceran. Dikebanyakan kota peranan dari pengembang, pihak yang membiayai pembangunan dan menguasai proyek-proyek muali terpisah dan terspesialisasi. Dari situ timbulah pelayanan jasa spesialis seperti broker/pialang tanah, agen, manajer properti dan sebagainya. Kemudian muncullah profesi penilai. Pada awalnya di Eropa dan Amerika penilai mempunyai peranan penting pada perhitungan pajak atas tanah dan penilaian untuk kepentingan akuisisi lahan oleh pemerintah yang menjadi sektor kegiatan. Tanah juga mempunyai peranan penting bagi ilmu pengetahuan dan bnyak menjadi subjek pelajaran seperti ilmu hukum agraria, kemudian ekonomi yang memperlakukan tanah sebagai barang modal atau faktor produksi, ilmu bumi (geografi) dan sebagainya. Bagi ilmu sosiologi tanah berfungsi sebagai sumber alam yang dapat digunakan secara bersama-sama oleh masyarakat, tanah berfungsi sebagai komoditi yang dapat dimilki, diperdagangkan atau digunakan individu. Dalam konsep ekonomi tanah mempunyai nilai, karakteristik yang unik karena tidak dapat diguakan secara bersama-sama dengan investasi yang lain, yaitu : 1.Setiap persil dari tanah bersifat unik lokasinya serta komposisinya (tidak bisa dipindah lokasinya) 2.Tanah memerlukan pengembangan agar menjadi lebih produktif 3.Tanah dapat digunakan berulangkali dalam waktu yang lama dan memerlukan berbagai keahlian guna mengoperasikan investasi secara benar. 4.Tanah iu adanya terbatas dan tidak ada data formal sehingga sulit untuk menemukan segala sesuatu informasi yang kita perlukan tanpa mengadakan penelitian. 5. Tanah sangat berguna bagi masyarakat , tetapi tidak ada pasar formal atau Bursa Real-Estat atau Pasar Kondominium baik untuk pertukaran maupun untuk jual beli. 6. Kebanyakan anggota masyarakat tidak mengetahui banyak tentang penjualan dari properti dan sangat sedikit mengetahui mengenai negosiasi yang sedang berlangsung. 7. Sistem pendanaan dengan jumlah yang besar dan kompleks diperlukan untuk mendukung pasar real-estat. 8. Ada kesenjangan waktu yang panjang antara keputusan atas konsep atau rencana pengembangan dengan penjualan dan dalam tenggang waktu maka berbagai penyimpangan dari rencana akan terjadi. 9. Secara relatif tidak bisa dibagi sehingga agak sulit untuk membelinya sesuai dengan ukuran yang kita butuhkan, dan biasanya harus membelinya secara utuh/keseluruhan. Kadang kala kita membeli terlalu luas atau sempit sehingga memunculkan issue over capitalization dan dimishing return on invesment. Adanya sifat khusus tersebut menyebabkan investasi dalam bidang real-estat tidak sepopuler investasi dalam bidang sekuritas. B.PELAKU INVESTASI DALAM PROPERTI Adapun para pelaku investasi dalam real-estat dapat dibagi menjadi : 1.Pengembang (developer) 2.Pemilik/penghuni 3.Investor yang mengharapkan keuntungan finansial 4.Spekulator Yang masing-masing mempunyai kepentingan yang berbeda. Prof. Graaskamp memerkenalkan teori yang disebut sebagai : “a conceptual of real-estat process” yang menggambarkan kondisi yang harus dipenuhi agar penilai dapat melakukan tugasnya. Ada tiga 3 kategori pelaku yaitu “pemakai ruangan/space consumer, pengembang/space producers, dan infrastruktur publik/public infrastructure” Space consumer dibagi ke dalam 3 kategori, yaitu space users, collective users, dan future users. Space users adalah mereka yang menginginkan membeli semua real-estat yang disewakan. Collective users meruapakan kelompok yang membentuk suatu kesatuan agar memperoleh suatu tujuan tertentu atau keuntungan yang berhubungan dengan penggunaan ruangan. Future users adalah mereka yang membentuk permintaan atas properti dimasa yang akan datang. Gejala itu dicerminkan pada perubahan yang bersifat progresif pada penggunaan real-estat, seperti perubahan atas perumahan ke dalam perkantoran yang akan menyebabkan dilakukannya pembangunan kembali sebagai bagian dari suatu komplek bangunan komersial. Space production group yang merupakan kelompok yang terdiri dari 3 kelompok kecil utama yaitu skills, material dak kapital (modal). Skills adalah semua perdagangan dan profesi yang memberikan sumbangan terhadap pembangunan dan beroperasinya real-estat seperti surveyor, broker, manajer, arsitek, pengacara, peencana, penilai, agen pemasaran dan perdagangan yang berskala besar. Material terdiri dari mereka yang bertanggungjawab atas produksi dari semua komponen pembangunan real-estat mulai dari tanah dan semen sampai dengan sistem manajemen bangunan yang rumit dan memerlukan keahlian. Capital yang disediakan di pasar real-estat dapat tersedia dalam berbagai bentuk yang berbeda, dari kredit yang diberikan oleh perorangan, fasilitas overdraft, KPR, penggunaan ruangan secara bersama-sama dan sebagainya. Dikenal ada dua jenis modal yang sangat lazim diperlukan. Yang pertama pendanaan yang relatif beresiko tinggi dan mahal adalah yang sangat diperlukan pada saat pembangunan dari proyek. Yang kedua adalah pendanaan yang bisa berjangka agak panjang dan dengan biaya lebih murah yang diperlukan oleh investor atau pemilik bangunan yang sudah dibangun, dimana risiko investasinya biasanya rendah. Kelompok infrastruktur publik yang merupakan kisaran jasa yang variatif yang biasanya disediakan oleh sektor publik dengan maksud agar pembangunan real-estat dapat berjalan secara efesien. Termasuk pembangunan jalan-jalan, sistem transportasi, fasilitas komunikasi, ketentuan yang berkenaan dengan air pam/air tanah, listrik, drainase, dan sebagainya. Di antara berbagai kelompok tadi terdapat hubungan yang saling mempengaruhi dan mempunyai kepentingan yang sama agar dapat memelihara standar dan mencegah aktivitas yang aka mempengaruhi kualitas yang dapat berakibat pada berkurangnya nilai. C. ESTIMASI NILAI PASAR Penilaian real-estat melihat tanah sebagai pondasi dari nilai real-estat. Para penilai mengakui konsep dari tanah yang digunakan pada disiplin ilmu lain, namun mereka lebih berkepentingan dengan ukuran nilainya, bukan konsep yang bersifat teoritis. Pasar mencerminkan sifat da aksi dari masyarakat sebagai reaksi atas kekuatan sosial dan ekonomi. Dasar penilaian yang digunakan apakah nilai pasar atau nilai selain pasar sangat ditentukan oleh tujuan dan maksud penggunaan dari penelian. Dasar penilaian selain nilai pasar bisa berupa nilai asuransi , nilai penggunaan, nilai going concern, nilai investasi dan sebagainya. Situasi di Indonesia Berdasarkan pengamatan secara umum maka kita dapat dikatakan bahwa di Indonesia : Institusi investasi adalah relatif baru dan didasarkan kepada model yang dikembangkan di negara barat Pasar real-estat di Indonsia masih belum matang Profesi penilai masih dalam tahap awal untuk tumbuh dan berkembang Pendidikan di bidang real-estat pada umumnya masih bersifat informal Penelitian real-estat sedikit dilakukan kalau tidak boleh dikatakan tidak ada Investasi pemerintah pada informasi real-estat sangat rendah Penilaian berdasarkan nilai pasar adalah sangat sulit dilakukan karena tidak adanya appraisal data base yang menyediakan data pasar. Kecenderungan di dunia internasional Observasi yang terpenting dapat dilakukan tentang dunia investasi di negara maju adalah bahwa kesempatan untuk melakukan investasi telah berkembang, bertambah luas dan meningkat terus. Investasi tradisional pada real-estat sendiri secara nyata memang tumbuh namun apabila dibandingkan dengan nilai total investasi secara keseluruhan maka porsinya mengalami penurunan. Jasa penilaian di area yang tradisional seperti kredit perumahan mengalami tekanan karena banyak institusi yang mengalihkan pekerjaan menjadi bersifat otomatis dengan menggunakan bantuan program komputer. Para penilai sedang dalam penilaian yang lebih dalam lagi dibandingkan masa sebelumnya dan semakin terbuka terhadap tuntutan ganti rugi yang diajukan masyarakat. Pendidikan dan tingkat keahlian semakin diperlukan untuk ditingkatkan teus. Efisiensi data, keakuratan dan ke dalaman dalam pengkajian perlu untuk terus ditingkatkan. Penguasaan terhadap penggunaan komputer semakin menjadi penting. Keahlian dalam penggunaan internet juga semakin menjadi penting. D.KONSEP ATAS TANAH DI MASYARAKAT Penggunaan tanah di peroleh dari wewenang yang diberikan oleh organisasi kemasyarakatan. Diberbagai negara yang mempunyai sistem pemerintahan toaliter atau komunis, dimana kepemilikan dan pasar atas tanah tidak bebas diperjualbelikan, pemerintah sering mengatur semua penggunaan dari tanah. Penggunaan tanah diatur dalam undnag-undang, maka kita harus mengerti hukum tanah dan hukum lain seperti hukum adat yang mengatur tentang pertanahan. Tanah Menurut Konsepsi Ekonomi Tanah adalah entitas yang melekat dalam hak kepemilikan yang berdasarkan hukum yang dibatasi kebaikan umat manusia. Tanah merupakan sumber utama bagi kekayaan, yang dpat dinilaidengan uang atau dapat ditukar dengan uan g. Konsep ekonomi tanah adalah cerita yang pajang sebagai ajaran yang merupakan sumber dasar dari nilai yang merujuk pada teori nilai. Tanah Menurut Konsepsi Sosial Penawaran dan persediaan tanah itu sifatnya tetap sehingga peningkatan permintaan atas tanah menghendaki agar tanah dapat lebi diintensifkan. Berdasarkan ketentuan peraturan perundang yanng kita miliki hukum dan pemerintahan harus mengutamkan pemberian pelayanan pada kepentingan masyarakat atau umum. Pembangunan konstruksi berupa perkantoran, perumahan, pertokoan, dan bahkan pabrik harus mempertimbangkan kepentingan umum. Oleh karena itu diaturlah master plan yang dituangkan dalam peraturan daerah. Tanah Menurut Konsepsi Geografi Tanah mempunyai ciri fisik yang saling berbeda satu dengan yang lainnya. Setiap bidang tanah sangat unik dan letak atau lokasi tanah merupakan ciri yang sangat penting. Kegunaan dan highest dan best use dari tanah akan sangat mempengaruhi oleh bentuk fisik dan letak akses tersebut. E. ILMU PENGETAHUAN PENILAIAN Ruang lingkup pekerjaan penilaian semakin bertambah, dengan diresmikannya pasar modal yang memungkinkan perusahaan-perusahaan untuk menjual sahamnya untuk kepentingan perluasan usaha dan meningkatkan kemampuan keuangan perusahaan. Untuk keperluan masuk bursa, ketentuan yang harus dipenuhi oelh calon emiten adalah perusahaan harus melakukan penilaian kembali atas kekayaan perusahaan sebagaimana diatur oleh Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep-1677/MK/11/12/1976. Banyak penilai saat ini memperhatikan bahwa para penilai yang mengesampingkan prinsip-prinsip ekonomi telah menimbulkan banyak masalah pada profesi penilai yang modern, dan nampak ada kebutuhan untuk memahami lebih baik lagi aspek teknis dan teoritis tentang penentuan harga pasar dan perilaku ekonomi. Penilaian adalah suatu proses estimasi dari harga suatu properti yang paling mungkin terjadi akan dibayar penilaian. F. HAK LAIN ATAS TANAH Real properti adalah semua kepentingan, manfaat dan hak-hak yang melekat dalam kepemilikan real-estat secara fisik. Suatu hak atau kepentingan di dalam real-estat juga menunjuk pada apa yang di sebut estat yaitu tingkat, sifat alami serta luasnya kepentingan yang dimilki oleh seseorang atas suatu tanah. Seseorang yang memiliki semua hak atas properti disebut sebagai hak fee simple yaitu hak kepemilikan absolut yang tidak dibebani dengan kepentingan lain, namun tunduk kepada pembatasan yang dikenakan oleh kekuasaan negara di bidang perpajakan, eminent domain, kewenangan polisi dan escheat. Perpajakan adalah hak pemerintah untuk memperoleh pendapatan melalui pengenaan pajak atas barang, produk, dan hak-hak. Berdasarkan undang-undang Nomor 29 tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah. Eminent Domain adalah hak dari pemerintah untuk mengambil alih poperti yang dimilki oleh perorangan atau badan swasta bagi kepentingan publik dengan memberikan kompensasi Police Power adalah hak dari pemerintah di mana berdasarkan hak itu suatu properti itu dikenakan pengaturan dalam rangka memberikan proteksi untuk kepentingan keselamatan publik, kesehatan, moral, dan kesejahteraan masyarakat. Penetapan zoning, penentu peruntukan kawasan/lahan, ketentuan tata kota,peraturan lalu lintas udara dan juga peraturan kesehatan, lingkungan hidup (AMAL). Escheat adalah hak dari pemerintah yang memberikan kepda pemerintah daerah hak kepemilikan tituler atas properti ketika pemiliknya meninggal tanpa meninggalkan hak waris atau pesan lain tentang harrta peninggalannya. Ada sebuah istilah yang disebut fixture yaitu suatu benda yang sebenarnya termasuk personal properti namun telah didirikan atau dipasang melekat menjadi satu dengan tanah atau bangunan yang bersiat agak permanen. G. PRAKTEK PENILAIAN DI INDONESIA Penilaian properti dan penilaian bisnis yang profesional (sejak tahun 2008) menyediakan berbagai jenis pelayanan seperti melakukan penilaian atas suatu aset untuk berbagai keprluan, memberikan konsultasi kepada klien serta berpartisipasidalam pengambilan keputusan tentang real- estat/usaha. Standar Penilaian Indonesia (SPI) merupakan pedoman yang harus dipahami dan dilaksanakan oleh penilai untuk dijadikan pedoman dalam melaksanakan penilaian. Melalui Peraturan Menteri Kuangann Nomor 125/PMK.01/2008 tanggal september tentang Jasa Penilai peraturan ini mngatur bahwa : 1. Bidang Jasa Penilaian meliputi : a. Bidang Jasa penilaian properti b. Bidang Jasa Penilaian Bisnis 2. Bidang Jasa Penilaian Properti a. Tanah dan bangunan beserta kelengkapannya dan pengembanganya b. Instalasi dan peralatan yang dirankai dalam satu kesatuan yang digunakan dalam proses produksi c. Alat transportasi, berat, komunikasi, kesehatan, laboratorium dan utilitas, perabotan, dan peralatan militer d. Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan e. Pertambangan 3. Bidang Jasa Penilaian Bisnis a.Entitas Bisnis b.Penyertaan c.Surat berharga termasuk derivasinya d.Hak dan kewajiban perusahaan e.Aktiva tidak berwujud f.Kerugian ekonomis g.Opini kewajaran 4. Penilaian Publik a.Konsultasi pengembangan properti b.Desain sistem informasi aset c.Pengelolaan properti c. Pengelolaan properti d. Studi kelayakan usaha e. Jasa agen properti f. Pengawasan pembiayaan proyek Izin penilaian publik : a.Penilaian properti b.Penilaian bisnis Untuk mendapatkan izin, penilai mengajukan permohonan tertulis kepada Sekretaris Jenderal u.p. Kepala Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut : a)Berdomisili di wilayah NKRI yaitu dibuktikan dengan KTP atau bukti lain. b)Paling rendah berpendidikan S1 dari institusi pendidikan yang menerbitkan. c)Menjadi anggota Asosiasi Profesi yang dibuktikan dengan kartu anggota d)Telah lulus dalam Ujian Sertifikasi Penilai (USP) sesuai dengan klasifikasi izin yang diajukan yang dibuktikan dengan sertifikasi lulus USP dari MAPPI e) Dalam hal tanggal kelulusan USP telah melampaui masa 2 tahun, maka wajib menyerahkan bukti telah mengikuti Pelatihan Profesional Lanjutan (PPL) paling sedikit 50 Satuan Kredit PPL (SKP) dalam 2 tahun terakhir. f) Memiliki pengalaman kerja dibidang penilaian sesuai dengan klasifikasi permohonan izin yang dibuktikan dengan surat keterangan dari pimpinan atau Pemimpin Rekan KJPP yang bersangkutan bekerja. g) Pengalaman kerja paling sedikit 600 jam sebagai penilai dan diantaranya paling sedikit 200 jam sebagai Ketua Tim. h) Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). i) Tidak pernah dikenakan sanksi pencabutan izin penilai publik j) Membuat surat permohonan , melengkapi formulir permohonan izin penilai publik, membuat surat pernyataan bermaterai cukup yang menyatakan tidak merangkap jabatan, dan membuat sureat pernyataan cukup berisi bahwa data persyaratan yang disampaikan adalah benar. Badan usaha KJPP dapat berbentuk : a. Perorangan b. Persekutuan H. PELAKSANAAN PENILAIAN DAN FORMAT LAPORAN Penilaian lengkap adalah penilaian yang tidak memenuhi Departure Provision yang diatur USPAP. Sedangkan penilaian terbatas adalah estimasi dari nilai yang dilaksanakan sesuai dengan Departure Provision. Departure Provision menyatakan bahwa seorang penilai boleh membuat perjanjian untuk melaksanakan penilaian yang diperlukan yaitu : penilai telah menentukan jasa yang harus dilakukan itu tidak demikian terbatas yang dapat menyebabkan penugasan akan cenderung menjadi menyesatkan klien dan pengguna laporan Penilai telah memberikan nasehat kepada klien bahwa pelaksanaan penilaian akan tidak memenuhi ketentuan dalam pedoman penilaian dan dalam laporan akan diidentifikasikan dan dijelaskan mengenai permulaannya Klien setuju bahwa hasil penilaian terbatas atau jasa konsulasi mencukupi I. TUJUAN DAN PENGGUNAAN PENILAIAN Tujuan Penilaian yaitu untuk memperoleh estimasi nilai atas kepentingan pada suatu real-estat atau pekerjaan konsultasi untuk melakukan analisis atau memberikan konsultasi berkenaan dengan keptusaan yang di ambil atas real property. Jenis dari nilai yang diminta harus didefiniskan dipermulaan. Nilai yang dikehendaki mungkin bisa nilai pasar, nilai asuransi, going concern value, assesed value, use value, invesment, atau jenis yang lain. Dalam rangka pengalihan hak, penilaian gunanya untuk : Membantu pembeli yang punya prospek untuk menentukan harga permintaan Untuk membantu enjual menentukan harga jual yang dapat diterima Untuk memberikan dasar bagi pertukaran real property Menyediakan suatu dasar untuk melakukan reorganisasi atau penggabungan kepemilikan dari berbagai properti Untuk menentukan persyaratan dari harga jual pada proposal untuk bertransaksi Pendanaan dan Kredit Untuk memberikan estimasi atas nilai dari kertas berharga yang ditawarkan dalam rangka pengajuan proposal hipotek Menyediakan investor dasar yang kuat bagi pengambilan keputusan apakah membeli hipotek, obligasi, atau kertas berharga lain Memberikan dasar untuk penutupan asuransi atau memberikan jaminan atas kredit pada real property Litigasi Untuk menentukan estimasi nilai properti sebelum diambil/diakuisisi Menentukan estimasi nilai setelah diambil/akuisisi Menentukan kerusakan stelah diambil alih/diakuisisi Menentukan estimasi nilai dalam perselisihan tentang kontrak Menentukan nilai pasar dari real-estat sebagai bagian dari portofolio Menentukan nilai pasar dari partnership interest Menentukan estimasi kerusakan yang timbul atas pelanggaran lingkungan/amdal Menentukan nilai kerusakan karena adanya kejadian pencemaran Perpajakan Menentukan taksiran nilai pajak Menentukan aset yang terkena dan tidak terkena depresiasi dan untuk menentukan depresiasi Menentukan nilai komponen dari yang real-estat untuk mengetahui keuntungan di kemudian hari dan pajaknya Menentukan nilai barang hadiah serta pajaknya Investasi Menentukan skedul pembayaran sewa dan ketentuan sewa beli Menentukan feasibility program konstruksi dan renovasi Membantu perusahaan dan pihak ketiga dalam pembelian untuk keperluan pegawainya Memenuhi keperluan perusahaan asuransi, adjuster serta pemegang polis Menfasilitasi merger, penerbitan saham, serta revisi nilai buku Memberikan estimasi nilai likuidasi untuk penjualan atau pelelangan Menentukan kecenderungan atas penawaran dan untuk menentukan status dari suatu real-estat dan sebagainya Penilaian pada sektor publik integral dari proses penilaian adalah keterlibatan pemerintah dalam managemen pedesaan yang memerlukan penggunaan pajak atas properti dan pengaturn infrastruktur seperti jalan kereta api,terowongan,terminal bus umum,yang mmerlukan akuisisi atau pembebeasan properti milik masyarakat dan pemberian ganti rugi.kegiatan itu didukung oleh undang- undang pokok agraria (UUPA) yang menenukan kepentingan umum secara musyawarah sehingga estimasi nilai pasar dilakukan pnilaian secara profesional.investasi pada real estat,diakui oleh hukum sebagai jenis investasi yang potensial yag dapat memberikan hasil terbaik serta memerlukan dukungan finansial yang khusus dan terpecaya. Penilaian untuk tujuan PBB dan PBHTP pasal 1 ayat (3) Undang-undang No 12 tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan menyatakan bahwa Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) adalah harga rata-rata yang terjadi secara wajar, bilamana tidak terdapat transaksi jual beli NJOP ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis atau perolehan baru atau NJOP pengganti. Penjelasan pasal 1 ayat (3) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan perbandingan harga dengan obek lain yang sejenis adalah suatu pendekatan/metode penentuan nilai jual suatu objek pajak dengan cara membandingkan dengan objek lain yang sejenis letak serta fungsinya sama dan telah diketahui harga jual. Undang-undang tersebut terakhir diganti dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi daerah yang menyerahkan pengelolaan PBB Perdesaan dan Perkotaan kepada pemerintah daerah kabupaten dan kota madya. Dalam penilaian secara masal yang dalam ketentuan pasal 1 ayat (22) dinyatakan bahwa penilaian masal (mass valuation)adalah cara penilaian yang sistematis dengan menggunakan suatu prosedur strandar terhadp sejumlah objek yang dilakukan pada saat tertentu bersamaan dengan bantuan tertentu. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 384/KMK.04/1998 tentang penilaian kembali Aktiva tetap Perusahaan menentukan bahwa penilaian kembali aktiva tetap dilakukan berdasarkan nilai wajar aktiva tetap pada saat penilaian ditetapkan oleh perusahaan penilai yang diakui oleh pemerintah. Penilaian untuk tujuan pelelangan dalam rangka pelelangan maka pemerintah juga melakukan penilaian terhadap barang agunan yang di jaminkan oleh debitur sewaktu mengajukan permohonan pinjaman ke bank. Pasal 230 ayat (2) menentukan bahwa dalam hal objek penilaian bersifat khusus atau barang tidak berwujud , penilaian dilakukan oleh penilai eksternal.tentang penilaian pasal 241 ayat (1) ditentukan bahwa laporan penilaian yang disampaikan penyerah piutang dapat digunakan sebagai pedoman dalam menetapkan nilai pencairan dengan ketentuan : 1)Penilai yang ditunjuk penyerah piutang adalah penilai atau perusahaan penilai yang independen 2)Penilai atau perusahaan penilai memiliki izin rresmi darii lembaga yang berwenang untuk melakukan penilaian di indonesia 3)Laporan penilaian harus di tandatangani oleh penilai yang mempunyai sertifikat praktek penilaian Penilaian aset oleh pemerintah daerah ketentuan pasal 112 UU nomer 22 tahun1999 tentang pemeriintah daerah ditetapkan keputusan menteri dalam negeri nomor 12 tahun 2003 tentang pedoman penilaian barang daerah. Pasal 12 ditentukan bahwa pelaksaaan barang daerah dapat dilakukan bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah. Mekanisme sesuai dengan standar penilaian yang diakui pemerintah. Pasal 7 nya menentukan bahwa : 1)Penilaian barang daeeah dilaksanakan oleh lembaga independen yang bersetifikat sesuai peraturan perundangan 2)Lembaga independen yang dimaksut pada ayat (1) ditunjuk oleh kepala daerah 3)Penunjukan lembaga independen sesuia pada ayat (2) peraturan perundangan J. PERIZINAN DAN SERTIFIKASI Sertifikat dalam pelaksanaannya memang menghadapi banyak kendla karena dinilai menjadi penghalang mereka yang selama ini sudah berpraktek penilai walaupun tanpa dibekali pengetahuan yang memadai. Disetiap negara bagian, program sertifikasi dan lisensi menjadi semakin penting dan dipersyaratkan secara ketat oleh pemerintah negara bagian. Hal ini disebabkan oleh adanya ketentuan yang menyebutkan bahwa penilai yang melaksanakan tugas penilaian untuk kepentingan pemerintah federal maka harus mendapatkan sertifikasi dan izin dari pemerintah negara bagian dimana akan properti itu berada. disamping itu passage of the financial institution reform and enforcement act (FIRREA) dan surat edaran yang dikeluarkan oleh the office of management and budget (OMB) tahun 1998 yang menetapkan bahwa penilai yang digunakan harus penilai yang bersertifikat , harus beryuridiksi OMB. Sebagai contoh undang-undang penilai dari negara bagian Alabama yang dinamakan Alabama Real-estat Appraise Act yang berizin harus memenuhi persyartan sebagai berikut : 1.Mempunyai pengetahuan dasar entang istilah teknis yang biasa digunakan atau berkenaan dengan penilaian real-estat, penulisan laporan penilaian, dan konsep-konsep ekonomis yang digunakan dalam real-estat. 2.Mempunyai pengetahuan dasar tentang prinsip-prinsip ekonomi pertanahan, proses real-estat, serta problema yang nampaknya akan dihadapi dalam pengumpulan , interpretasi, serta pemprosesan data dalam melaksanakan disiplin penilaian. 3.Mempunyai pengetahuan dasar tentang standar untuk pengembangan dan komunikasi penilaian real-estat dalam undang-undang. 4.Mempunyai pengetahuan dasar teori depresiasi, estimasi biaya, dan matematika real-estat, penilaian yang cocok untuk tugas-tugas penilaian yang tidak bersertifikat. 5.Pengetahuan prinsip-prinsip dan prosedur lain mungkin cocok untuk tugas penilaian yang tidak bersertifikat. 6. Pengetahuan dasar tentang hukum real-estat. 7. Memahami kode etik dan ketentuan disiplin penilai yang apabila dilanggar dapat dituntut baik secara pidana maupun perdata. 8. Ujian tertulis harus konsisten dengan Uniform State Certification Examination. K. TANGGUNG JAWAB HUKUM PENILAI Sebagai suatu profesi maka penilai harus bekerja berdasarkan keahlian, bekerja sesuai dengan standar profesi dan kode etik dengan integritas yag tinggi dan bertanggung jawab secara penuh atas pekerjaannya. Semakin dituntutlah profesionalisme yang tinggi karena tanggung jawab yang senakin meningkat. Dan dimintai pertanggung jawaban atas kelalaian (negligence), penyajian yang keliru (misrepresentation), penipuan /berbuat curang (fraud), melanggar perjanjian (breach of contrac) atau tidak mematuhi standar profesi penilaian yang ditetapkan. Penilai harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi diri dari tuntutan semacam itu, dengan mengikuti CPD, penggunaan check list serta melakukan kaji ulang atas kesimpulan yang diperoleh dari pelaksanaan tugas melalui asosiasi. L. HIGHEST AND BEST USE ATAS PROPERTI Istilah ini banyak mengandung debat dan di Amerika para profesi lebih menyukai istilah “ the most probable use” sedang di Inggris lebih suka menggunakan istilah highest and best use. Prof. Graaskamp mempunyai dua pandangan atas maslah ii. Pertama, penggunaannya yang paling cocok ditentukan merupakan kompromi yang terbaik dengan mempertimbangkan faktor-faktor berupa pandangan konsumen, aspek keuangan, implikasi hukum dan sosialnya, dll. Pandangan kedua dapat ditentukan the most probable use yang merupakan pencermian dari faktor-faktor lokal bersifat politis, kondisi pasar uang saat itu, sikap/pandangan menjadi highest and best use tidak memenuhi kualifikasi melainkan merupakan the highest dan best use yang dibatasi oleh suatu penghitungan realistis berdasarkan kondisi. Berbagai faktor yang sangat jelas perlu untuk dipertimbangkan adalah : i. Aspek Hukum Pembatasan atas hak Penggunaan oleh penyewa saat itu Pembatasan penggunaan properti Faktor politis ii. Ciri – Ciri tempat Bentuk dan ukuran lahan Topografi dan geologi, tanahnya labil atau tidak, pemandangan dan lingkungannya Pencemaran, jika ada akan menimbulkan masalah yang ckup serius Aspek lain seperti keamanan iii. Ciri – Ciri Bangunan Ukuran dan luas Kondisi Bangunan Keusangan bangunan Tampilan bangunan Tata Ruang (layout) Mesin dan peralatan/perlengkapan gedung Perawatan bangunan iv. Ciri – Ciri Lokasi Kemudahan untuk ke lokasi Tersedianya sarana transportasi Lalu lintas dan kemacetan Lingkungan setempat dan peruntukan disekitarnya Properti pesaing Hubungan-hubungan yang penting v. Isu – Isu Lingkungan Bangunan yang dilindungi Tumbuh-tumbuhan yang penting Sifat/sikap kedaerahan vi. Ciri – Ciri Pasar Reputasi daerah yang bersangkutan Daya tarik dari properti Kebanggaan masyarakat/komunitas Reputasinya Penawaran dan permintaan saat itu Kecenderungan penghasilan Kecenderungan nilai properti Beberapa penggunaan optimal yang potensial bagaimana menggunakan tanah itu muncul masalah yaitu bagaimana mengidentifikasi pembeli potensial yaitu dengan melakukan kajian secara hati-hati pada data transaksi tanah sebelumnya dari daerah yanh sama, mencari alasan-alasan pembelian itu dan sejarah serta usia dari properti yang dibeli. Tugas-tugas itu merupakan tugas yang normal biasa harus dilakukan oleh penilai.