1.3.Tujuan
Tujuan dibuatnya proposal ini yaitu:
1. Merealisasikan perkembangan pemukiman yang berada di wilayah Bandung
Barat dan memberikan tempat tinggal untuk penduduk yang belum memiliki
tempat tinggal.
2. Mengukur visibilitas aspek pasar dan pemasaran
3. Mengukur visibilitas aspek hukum
4. Mengukur visibilitas aspek teknis
5. Mengukur visibilitas aspek ekonomi dan lingkungan
6. Mengukur visibilitas aspek manajemen
7. Mengukur visibilitas aspek finansial
Bab 2 Pembahasan
Direktur
Sekretaris
Berhubung luas perumahan yang lebih dari 5000 m2, maka perizinan ditujukan
kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan peraturan daerah Provinsi
Jawa Barat untuk wilayah pembangunan seluas 20 Ha harus memiliki lahan hijau
paling tidak sebesar 60%. Kemudian sisanya dapat dijadikan bangunan dan atau
fasilitas pelayanan publik. Perusahaan Griya Azka Property sudah mempunyai akta
secara sah dan tercatat di kemenkumham yang berarti tidak pernah memiliki catatan
buruk di lingkungan bisnis properti, serta telah mempunyai SIUP dan IMB. Oleh
karena itu, Griya Azka Property sudah dinyatakan layak dalam aspek hukum.
2.3. Aspek Ekonomi dan Lingkungan
2.3.1. Aspek Ekonomi
Keuntungan dari segi ekonomi akan didapatkan oleh masyarakat sekitar perumahan
seperti lingkungan disekitarnya akan lebih berkembang dari segi pendapatan karena
pada pembangunannya dapat menyediakan berbagai lapangan pekerjaan baru
terutama usaha yang berkaitan dengan berbagai kebutuhan rumah tangga
masyarakat. Berbagai jenis usaha seperti rumah makan, warung-warung, toko-toko
pakaian dan aksesoris, penyediaan berbagai jasa dan lainnya dapat dilakukan oleh
masyarakat sehingga meningkatkan taraf hidup di lingkungan sekitarnya.
Selain itu, cara pengolahan limbah tersebut dapat dikelola dengan bekerja sama
dengan dinas kebersihan. Caranya yaitu dengan menyediakan jalur pembuangan
yang baik dan benar dari setiap tempat sampah pada rumah-rumah lalu
dikumpulkan di tempat pembuangan sampah sementara. Adapun limbah lainnya
seperti sisa kamar mandi, baterai, limbah kimia dan limbah lain yang tergolong
kedalam Bahan Bekas Berbahaya (B3) ditangani dan dikelola dengan baik dan
benar atau disalurkan melalui septic tank.
2.4. Aspek Teknis
2.4.1. Bahan Baku Pembangunan
Bahan-bahan yang digunakan untuk pembangunan rumah diantaranya:
1. Batu kali
Tahapan awal pembuatan rumah adalah membuat pondasi. Membuat rumah
minimalis modern dengan pondasi jalur biasa diterapkan untuk pembangunan
rumah satu lantai dan pondasi cakar ayam diterapkan untuk pembangunan
rumah bertingkat. Pada pondasi jalur biasa, pembangunannya merupakan
susunan batu kali yang disatukan dengan adukan semen dan pasir. Batu kali
kerap kali dipilih sebagai bahan pondasi karena lebih kuat dibandingkan bahan
pondasi lainnya. Pilihan bahan pembuat pondasi lain untuk menggantikan batu
kali antaralain batu bata, batu putih, dan batu gunung.
2. Semen
Semen berfungsi sebagai perekat dalam pembangunan rumah. Baik dari
pembuatan pondasi, dinding rumah, beton, plesteran dinding dan beragam
pengerjaan rumah lain pasti memerlukan banyak semen. Cara mengatasi
tembok retak yaitu dengan memilih semen dan pasir yang memiliki kualitas
bagus.
3. Pasir
Pasir digunakan sebagai campuran semen. Pasir yang baik adalah pasir yang
memiliki kandungan lumpur yang sedikit. Hal tersebut dikarenakan kandungan
lumpur yang ada di dalam semen akan menghambat ikatan antara semen dan
pasir. Pasir yang dipilih dalam pembangunan proyek ini adalah pasir gunung
galunggung.
4. Gamping
Gamping digunakan sebagai campuran pasir dan semen. Meski kadang
gamping tidak digunakan dalam adukan semen dan pasir. Gamping berfungsi
sebagai penghemat semen.
5. Baja
Baja merupakan bahan penguat dari sebuah rumah. Bagian dari rumah yang
memerlukan baja antara lain pada bagian sloof pada bagian atas pondasi, kolom
sebagai penguat dinding (dipasang vertical, sering kali dibagia pojokan,
pertemuan antara dua dinding), dan ring balok yang pembuatannya dibagian
paling atas dinding yang berfungsi sebagai pengunci kolom paling atas, serta
untuk memperkuat dinding dalam menahan beban atap.
6. Krikil
Krikil merupakan batu kecil-kecil. Krikil digunakan dalam pembuatan beton
bersamaan dengan semen, pasir untuk mengisi kolom. Krikil yang baik adalah
krikil yang keras dan berat. Hindari pemilihan batu apung yang banyak
berongga dan sangat enteng. Krikil dari pecahan batu yang besar termasuk
kerikil kualitas bagus. Kerikil juga bisa di manfaatkan sebagai material taman
di rumah.
8. Kayu
Kayu sering digunakan dalam gawang, reng genteng, kusen pintu jendela, serta
sebagian rumah yang mempunyai curah hujan relatif tinggi, ada pula yang
menggunakan kayu sebagai lantai dan tembok untuk sebagai cara mengatasi
dinding lembab dan berjamur. Kayu yang bagus adalah kayu yang cukup kering.
Jika kayu masih basah, setelah beberapa bulan pemasangan kayu pada
bangunan maka kayu akan melengkung.
9. Genteng
Genteng berfungsi sebagai atap rumah. Genteng yang banyak dipilih adalah
genteng yang terbuat dari tanah liat dan beton karena genteng dari bahan
tersebut membuat rumah lebih dingin di siang hari. Genteng yang lebih ringan
sebagai alternatif adalah genteng metal serta asbes. Beratnya yang lebih ringan
dapat mengurangi penggunaan katu sebagai kerangkanya.
Jangan lupa membeli beberapa genteng yang terbuat dari kaca agar rumah
menjadi terang disiang hari, karena cahaya matahari dapat masuk melalui
genteng kaca ini. Pemasangan genteng kaca juga sebagai salah satu cara
mencegah dan mengatasi dinding rumah cepat lembap dan juga berjamur.
10. Kusen
Kusen tempat pemasangan pintu, jendela serta ventilasi rumah. Pemasangan
kusen yang menancap mati dengan dinding membuat kita harus pintar memilih
kayu sebagai bahan pembuatnya. Pilih kayu yang benar-benar kering untuk
kusen sehingga bentuknya tidak akan melengkung setelah beberapa bulan
pemasangan dan terkena pancaran matahari setiap harinya.
11. Pintu
Pintu berfungsi sebagai akses keluar masuk rumah. Seperti kusen pilih kayu
yang tua dan benar-benar kering agar pintu tetap awet dan tidak melengkung.
Ada banyak jenis pintu yang bisa anda temukan, tetapi kebanyak kita lihat jenis
pintu geser.
14. Keramik
Keramik biasa digunakan untuk mempercantik tampilan lantai. Selain itu
keramik juga seringkali dipasang di dinding kamar mandi agar dinding dibagian
yang berlawanan dengan kamar mandi lebih awet serta dinding tersebut
terbebas dari lumut dan jamur.
15. Cat
Cat berfungsi sebagai pelapis dinding tembok. Dengan pemilihan warna cat
yang sesuai, rumah akan terasa lebih indah dan penghuni rumah semakin
nyaman berada di rumah.
16. Wallpaper
Wallpaper adalah alternatif lain dari penutup dinding rumah. Bentuknya yang
berupa gulungan kertas lebih cepat pemasangannya di dinding dibandingkan
dengan pengecatan rumah. Fungsi wallpaper rumah yaitu untuk menutupi
kekurangan tembok atau cat tembok yang lama yang sudah usang. Dengan
adanya wallpaper ruangan rumah anda menjadi lebih indah dan rapih.
17. Pipa
Pipa merupakan bahan yang berfungsi mendistribusikan air, baik dari sumber
air (PAM atau sumur) maupun sebagai saluran pembuangan air.
20. Lampu
Lampu sebagai penerangan rumah di malam hari. Pilihlah lampu hemat energi
agar lampu yang andapakai awet, tahan lama, dan hemat konsumsi listrik.
21. Dudukan WC
Salah satu ciri rumah yang tidak sehat adalah tidak adanya sarana MCK. Jika
anda ingin rumah anda termasuk rumah sehat, maka anda harus membangun
sarana MCK. Dudukan WC (baik dudukan untuk WC duduk maupun WC
jongkok) adalah salah satu bahan bangunan yang wajib anda beli.
22. Paku
Untuk paku bukan merupakan bahan bangunan utama, tetapi fungsinya untuk
memaku dan mengabungkan berbagai bahan bangunan seperti kayu dan bahan
bangunan yang lainnya sangat diperlukan dalam kegiatan pembangunan.
23. Bambu
Bambu sering kali dipakai sebagai bahan tambahan dalam proses
pembangunan. Bambu sering digunakan sebagai tiang dan dudukan para tukang
dalam membuat dinding serta sebagai tiang penyangga.
B. Rumah tipe 60
Untuk rumah tipe 60 diberikan prioritas sebesar 25% dari total alokasi luas
lahan yang akan dibangun sehingga 25%×80.000 m2 = 20.000 m2. Pada rumah
tipe 60 lahan yang digunakan untuk setiap rumahnya yaitu sebesar 150 m2.
Sehingga jumlah rumah tipe 60 yang akan dibangun yaitu 20.000 m2/100 m2=
133 unit rumah.
12000000
36000000
B. Market share
Pendirian rumah banyak dilakukan oleh pesaing dan berdasarkan observasi
perusahaan mendapatkan kemungkinan perolehan ketertarikan terhadap
penawaran perusahaan sebanyak 1% dari 120.000.000 orang yaitu sebesar
120.000. Market share dapat dilihat pada pie chart pada gambar 2.5.2 dibawah
ini:
Market Share
120000
10800000
2. Berdasarkan geografis
Penduduk yang tinggal di dataran rendah
Penduduk yang tinggal di dataran tinggi
D. Targeting pasar
Targeting pasar yang dipilih yaitu konsumen dengan penghasilan tinggi sebesar
Rp.10.000.000 keatas dan wilayah pada dataran tinggi (Pegunungan).
E. Positioning pasar
Perumahan Griya Azka Property merupakan hunian dengan udara yang sejuk,
pemandangan yang indah, suasana yang asri, disatukan dengan desain fasilitas
umum yang lengkap serta tersedianya pasar modern. Hunian yang kami bangun
memiliki berbagai keunggulan karena terletak di daerah Bandung yang sejuk
serta pemandangan yang indah.
Gambaran rumah untuk tipe 54 tipe dapat dilihat pada gambar 2.5.3 berikut ini:
F. Penetapan Harga
Harga jual berada pada kisaran 700.000.000 - 1.7 M harga ini diyakini
mempunyai nilai investasi yang menggiurkan. Harga ditetapkan dengan
perhitungan harga pokok produksi rumah, kemudian dikalikan 30% keuntungan
untuk mendapatkan harga pokok penjualan
Untuk menentukan kisaran, maka perhitungan harga pokok penjualan sebagai
berikut:
G. Promosi
Media yang akan dimanfaatkan adalah sebagai berikut:
1. Media tv pada acara talkshow Commercial tentang bisnis property
2. Media sosial facebook Griya Azka Property
3. Iklan-iklan di Youtube
4. Pameran, Dsb.
2.6.Aspek Finansial
A. Investasi
Investasi yang dikeluarkan dalam pembangunan usaha ini dapat dilihat pada
tabel 2.6.1 dibawah ini:
B. Biaya Operasional
Biaya-biaya operasional untuk dapat menjalankan bisnis perumahan ini dapat
dilihat pada tabel 2.6.2 sebagai berikut:
Jumlah penjualan setiap 6 bulan baik dengan pembelian cash atau cicilan dapat
dilihat pada tabel 2.6.5 dibawah ini:
BEP unit yang dihasilkan sebesar 23 unit untuk rumah tipe 23, 10 unit
untuk rumah tipe 60 dan 4 unit untuk rumah tipe 120. Sedangkan BEP
nilai dicari dengan cara:
IRR dan B/C rasio dapat dilihat pada tabel 2.6.10 dibawah ini:
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai IRR lebih dari nilai MARR yaitu
83%>13%. Serta nilia B/C Ratio yang lebih besar dari 1 dengan nilainya
3.43, Sehingga usaha pendirian perumahan di desa cihideung oleh
perusahaan Griya Azka Property ini dikatakan layak.
TUGAS ANALISIS PERANCANGAN
PERUSAHAAN
Proposal Pendirian Perumahan di Kecamatan Parompong,
Desa Cihideung, Kabupaten Bandung Barat
Disusun oleh:
Nama : Azka Fauzan Hafizh I (10314028)
Dosen : Iyan Andriana S.T.,M.T