Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN PROPERTI

DAN INVESTASI PROPERTI

BAHAN AJAR

PELATIHAN PENILAIAN PROPERTI TINGKAT DASAR UNTUK

PENILAIAN BARANG MILIK DAERAH (BLENDED LEARNING)

OLEH

AGUNG HARIS SETIAWAN

PUSDIKLAT KEKAYAAN NEGARA DAN PERIMBANGAN KEUANGAN

JAKARTA, 2 SEPTEMBER 2022


MANAJEMEN PROPERTI DAN INVESTASI PROPERTI

A. MANAJEMEN PROPERTI
Manajemen properti dan manajer properti yang handai sangat diperlukan untuk
meningkatkan nilai dari suatu properti. Definisi utama dari manajemen properti adalah
mengatur, memelihara operasi dan melaksanakan tujuan dari real properti seperti tanah,
bangunan residensial ataupun bangunan perkantoran dari pemilik properti (Kyle and
Baird,1995); sedangkan manajer properti adalah seseorang yang melaksanakan tugas dari
pemilik properti untuk mempertahankan bahkan jika mungkin meningkatkan nilai dari
properti (Kyle and Baird,1995). Adapun fungsi-fungsi dari manajemen properti adalah
sebagai berikut :
1. Membuat perencanaan manajemen dari suatu properti.
2. Membuat suatu anggaran kerja dari properti tersebut.
3. Memamerkan dan menyewakan ruangan.
4. Mengumpulkan uang sewa.
5. Mengutamakan hubungan baik dengan penyewa.
6. Membayar biaya- biaya operasional perusahaan dan menyimpan catatan-catatan.
7. Membuat jadwal pemeliharaan.
8. Menghemat energi.
9. Menyediakan keamanan.
10. Mengawasi karyawan.
11. Mengasuransikan properti.
Hubungan fungsi-fungsi tersebut dengan fungsi manajemen properti mengenai
perencanaan manajemen dimana tidak adanya atau kurangnya manajemen properti dan
manajer properti yang berkualitas di bidang properti, akan menyebabkan peningkatan
persediaan untuk bangunan perkantoran di masa yang akan datang. Padahal salah satu
tugas seorang manajer properti adalah mampu untuk membuat suatu perkiraan mengenai
nilai dari suatu properti dengan tujuan agar pemilik properti dapat mengetahui nilai
propertinya sesuai dengan kondisi pasar yang berlaku saat itu. Menurut Johan de W. Bruwer
salah satu fungsi manajemen properti adalah mengutamakan hubungan baik dengan
penyewa dimana dengan memperoleh bauran penyewa yang ideal, kesuksesan dari pusat
perbelanjaan yang dimaksud dan peningkatan nilai dari properti pusat perbelanjaan tersebut
akan dapat tercapai. Salah satu tugas manajer properti dalam hal ini adalah kemampuannya
mencari dan memelihara hubungan baik dengan penyewa sehingga keberhasilan yang
diharapkan akan dapat tercapai. Menurut Kwame Addae Dapaah dan Cindy Yeo bahwa
salah satu fungsi manajemen properti adalah mengenai penyewaan ruangan, pengumpulan
uang sewa, dan mengutamakan hubungan baik dengan penyewa. Dengan menciptakan
sebuah persentase perjanjian sewa yang akan menguntungkan kedua belah pihak yaitu
pemilik properti dan para penyewa yang memberi pemasukan bagi pemilik properti maka
kesuksesan akan dapat tercapai. Kesuksesan itu hanya bisa didapat dengan cara
menegosiasikan persentase perjanjian sewa yang terbuka sehingga menguntungkan kedua
belah pihak. Salah satu tugas manajemen properti dalam hal mi adalah menganalisis
terlebih dahulu faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi tarif sewa dan
menegosiasikannya serta melaksanakan kontrak sewa menyewa tersebut dengan baik.
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa nilai kesuksesan sebuah tim
kerja manajemen properti akan terbukti dari terlaksananya fungsi-fungsi dari manajemen
properti itu sendiri, dimana kesuksesan dari sebuah pusat perbelanjaan dan bangunan
perkantoran akan tercipta dengan adanya bauran penyewa yang ideal dengan tingkat
persentase perjanjian sewa yang menguntungkan kedua belah pihak dan tentunya juga
didukung oleh pegawai-pegawai manajemen properti beserta pengawasan manajer properti
yang berkualitas.

1. Pengertian Property Management


Secara harfiah Property Management bisa diartikan sebagai pengelola properti.
Properti yang dikelola bisa bermacam-macam, mulai dari sebuah lahan kosong, kos-kosan,
komplek perumahan, apartemen, perkantoran, shopping center dan lain-lain. Di Indonesia
seringkali seorang Property Manager (PM) masih dianggap sebagai penagih uang sewa,
manajer perbaikan bangunan atau sekedar pencari penyewa untuk gedung yang
dikelolanya.
Kehadiran tim Property Management sebenarnya bukan hanya sekedar mengerjakan
pekerjaan sebagaimana tersebut di atas. Tugas utama PM adalah memimpin timnya
mengimplementasikan strategi yang cocok untuk mencapai target Internal Rate of
Return (IRR) yang telah ditargetkan oleh pemilik properti. Dengan target IRR ini, maka ada 3
(tiga) unsur yang harus diperhatikan oleh seorang PM antara lain :
• Regular Income
• Regular Expenses
• Nilai jual gedung di akhir masa investasi
Regular Income-lah yang membuat PM nampak seperti tukang tagih. Dengan
tugasnya meningkatkan income, PM sejatinya mempunyai jiwa intrapreneur dalam mencari
Penyewa. Rental bukanlah satu-satunya income buat Property Management Office (PMO).
Kreatifitas seoarang PM sangatlah penting dalam rangka meningkatkan income. Other
income yang biasa dilakukan di highrise building adalah Reserved dan unreserved Parking,
Overtime Charge, Houskeeping Service di ruang yang disewakan, sewa tempat Internal
dan External Billboard, kerjasama dengan TV kabel dan lain sebagainya.
Regular expense adalah isu yang membuat seorang PM nampak seperti Teknisi
yang bertanggung jawab terhadap operasional properti. Memang benar bahwa PM harus
bertanggung jawab terhadap operasional propertinya. Namun lebih dari sekedar
mengoperasionalkan propertinya, sebenarnya yang diharapkan dari PM adalah menjaga
agar biaya operasional dari propertinya bisa lebih efisien tetapi tetap efektif. Bahkan
menjaga life time propertinya sampai dengan waktu yang ditentukan oleh pemilik properti.
Biaya operasional properti yang akan dijual dalam waktu 5 tahun ke depan tentu akan
berbeda dengan properti yang akan dijual 30 tahun lagi.
Salah satu kompetensi proffessional yang dibutuhkan seorang PM adalah teknik
membuat Standard Operation Procedure (SOP) yang komprehensif namun tetap aplikatif di
lapangan, mudah dimengerti, sehingga properti yang dikelolanya mencapai IRR yang
diharapkan oleh pemilik properti.
Dalam industri Property Management, terutama untuk kelompok properti komersil
seperti shopping center, perkantoran, dan hotel sangat rentan dengan design propertinya
baik exterior maupun interior design. Di usia tertentu design dimaksud harus sudah diubah
mengikuti trend model di wilayah dimana properti itu berada. Perubahan design properti ini
sejatinya juga menjadi bagian dari concern PM.
Bagi pemilik properti, gedung yang usianya sudah mencapai 30 sampai 50 tahun
seharusnya memang sudah di dispose, karena akan kalah bersaing dalam market properti di
sekitarnya karena baik dari sisi design gedung propertinya maupun kualitas bangunan yang
sudah menurun. Bagaimana mendisposenya tentu ada berbagai macam cara, diantaranya :
▪ Menjual kepada pihak lain
▪ Merubah fungsi gedung sesuai dengan demand
▪ Merenovasi total
▪ Merobohkan dan membangunnya kembali
Diusia gedung yang keduapuluh (20) tahun, seorang PM harus sudah mulai
menganalisisnya untuk didiskusikan dengan pemilik properti.

2. Fungsi dan Peran Property Manager (PM)


Dengan berkembangnya teknologi bangunan dan gedung bertingkat, Property
Management menjadi disiplin ilmu yang menuntut para stakeholder terus menerus
melakukan continues improvement baik dari sisi knowledge, skill maupun attitude pelayanan
kepada customer.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa tugas utama tim property
management adalah memastikan tercapainya target-target IRR yang ditetapkan oleh
Property Owner. Untuk mencapai target tersebut terdapat beberapa fungsi dan peran
tim Property Management antara lain adalah :

a. Fungsi Operasional
Memastikan properti beroperasi dengan baik dan benar adalah jaminan kepuasan
para customer yang berada dalam properti tersebut. Muara dari fungsi-fungsi operasional
yang menjadi tanggung jawab tim property management adalah menjaga kondisi keamanan,
ketertiban dan keselamatan.
Untuk menjamin ketiga fungsi tersebut, Property Manager akan membuat unit-unit
kerja yang berada dibawahnya antara lain security, safety, parking, cleaning, housekeeping,
landscaping, engineering, customer relation, finance, akunting, personalia dan general
affair. Untuk properti hotel dan gedung pertemuan biasanya dilengkapi juga dengan unit
kerja Food and Beverage dan Banquet. Tergantung dengan luasan propertinya, unit-unit
kerja tersebut bisa berada dalam kelompok divisi, departemen atau hanya berupa seksi-
seksi satuan tugas.

b. Fungsi Administrasi
Semua kegiatan operasional tersebut diatas harus didukung dengan administrasi
yang tertib. Beberapa properti yang dikelola oleh konsultan profesional diterapkan
sistem Total Quality Management (TQM). System Operasional Procedure (SOP) yang dibuat
dengan konsep TQM ini didaftarkan di standar ISO.
Untuk gedung-gedung diatas 4 lantai, minimum sistem administratur dan sistem
akuntingnya sebaiknya menggunakan software property management yang terintegrasi,
sehingga operasional bisa menjadi lebih efisien. Bukan hanya masalah efisiensi, kecepatan
pelayanan adalah hal yang sangat diharapkan oleh para customer. Dengan sistem yang
terintegrasi keputusan bisa diambil dengan cepat sehingga delevery time pelayanan bisa
lebih cepat.

c. Marketing dan Promosi


Fungsi peran ini mempunyai target untuk mencapai tingkat occupancy yang paling
optimum sehingga target IRR yang diinginkan oleh Property Owner bisa tercapai. Walaupun
biasanya untuk urusan sales mencari Penyewa atau Pembeli ruangan diserahkan kepada
property agent, namun Property Manager bertanggung jawab untuk strateginya.

d. Memberikan Konsultasi Kepada Property Owner


Sebagai investor, Property Owner sangat perhatian dengan jaminan return yang
ditetapkan dimuka. Sering kali Property Owner mempunyai beberapa aset properti sebagai
investasi. Dengan adanya Tim Property Management maka Property Owner akan mudah
memonitor setiap saat performance dari masing-masing properti yang dimiliki.
Untuk komunikasi yang intens PM membuat laporan bulanan kepada Property
Owner di minggu terakhir bulan berjalan. Kemudian diakhir minggu bulan berikutnya,
diadakan rapat bulanan antara Property Manager dengan Property Owner. Kesempatan
rapat ini biasanya digunakan oleh Property Owner untuk berkonsultasi dengan PM dalam
rangka mensinergikan seluruh propertinya agar mencapai return yang paling optimal.

e. Pra Konsultasi Pembelian Properti


PM sejatinya adalah oarng yang paling tahu tentang kondisi properti yang
dikelolanya dan kondisi market properti di kota dimana properti tersebut berdiri. Dengan
demikian PM akan menjadi orang pertama yang diajak konsultasi oleh Property
Owner. Konsultasi ini bukan hanya untuk membeli properti baru tapi juga konsultasi apabila
properti dimaksud akan didispose.

3. Kualifikasi Property Manager (PM)


Setelah mengetahui fungsi dan peran tim Property Management sebagaimana
dijelaskan sebelumnya, maka kita perlu mendefinisikan kualifikasi atau persyaratan
seseoarang untuk memimpin tim Property Management yang dapat secara optimal dalam
mengakomodasikan beberapa stake holdernya properti yang dikelolanya.

a. Latar Belakang Pendidikan


Di Indonesia belum ada universitas yang membuka jurusan Property Management
sehingga beberapa PM yang ada di Indonesia banyak yang berlatar belakang sekolah yang
ada hubungannya dengan gedung bertingkat seperti Sipil dan Arsitek. Namun belakangan
dengan berkembangnya bisnis Real Estate dan Property sendiri, orang yang diharapkan
sukses memberikan target IRR yang ditetapkan Property Owner bukan hanya yang berlatar
belakang di industri gedung bertingkat. Beberapa apartement resort mempunyai PM yang
berlatar belakang hotel. Ada juga beberapa Mall, Shopping atau Trade Center yang dikelola
oleh seorang PM yang berlatar belakang Finance Accounting. Akhirnya memang latar
belakang bisa dari mana saja, sepanjang mereka professional, bertanggung jawab, kreatif,
dan selalu willing belajar tentang teknologi gedung bertingkat.

b. Intra dan Interpreneur Skill


Lebih sering orang-orang yang mempunyai jiwa kewirausahaan yang bisa berkreasi
mengejar target IRR yang ditetapkan oleh Property Owner. Hampir semua klien PM adalah
para pengusaha/wirausahawan, baik sebagai Tenant maupun sebagai Property Owner unit
strata title. Mereka adalah customer yang mempunyai cara pandang bisnis yang beragam.
Maka kemampuan intrapreneur seorang PM sangat mempengaruhi tingkat hunian sebuah
properti.

c. Kemampuan Bernegosiasi
Ini adalah hal yang sangat penting buat seorang PM. Bukan hanya bernegosiasi
dengan para pengusaha yang menjadi penyewa maupun yang menjadi Owner di unit Strata
title, tetapi juga bernegosiasi dengan sub-contractors, outsourching company, vendors,
supplyer. Bahkan dalam arti yang positif, PM harus mampu menegosiasikan dengan
legislator tentang peraturan-peraturan bangunan atau gedung bertingkat.

d. Leadership yang Kuat


Walau tergantung dengan luas gedungnya, seorang PM juga harus mampu
memimpin lebih dari 250 orang untuk satu gedung bertingkat. Kemampuan mengelola,
mensupervisi, dan memotivasi bawahan haruslah menjadi hal yang utama dalam rangka
menjamin bangunan atau gedungnya dapat beroperasi dengan baik dan benar serta
memberikan kenyamanan kepada Customer.

e. Mampu Memahami Hal-hal Detil


Sering kali para penyewa atau pemilik unit strata title baru merasa yakin akan
terlayani dengan baik jika PMnya menunjukkan kemampunya di depan mereka dalam hal-
hal yang detil sehingga mereka yakin jika propertinya akan beroperasi dengan sempurna.
Dengan demikian mereka bisa dengan cepat memutuskan untuk menyewa atau membeli
unit strata title pilihannya.

B. INVESTASI PROPERTI
Cara investasi properti bukan sekedar membeli saat harga murah lalu menjual
kembali ketika harga sedang melambung tinggi, cara ini tidak dapat memberikan
keuntungan maksimal karena perlu waktu lama untuk menunggu mendapatkan laba dari
kenaikan harga jual rumah. Beberapa cara Investasi properti yang dapat dilakukan agar
mendapat keuntungan besar antara lain sebagai berikut :
1. Membeli rumah yang dilelang oleh Bank, kelebihanya adalah kita bisa mendapatkan
harga murah dan sertifikat rumah terjamin asli karena sudah di cek pihak perbankan yang
bekerja sama dengan Notaris/PPAT. Setelah dibeli lalu kita lakukan renovasi untuk
memperbagus dan memperindah rumah. Selanjutnya kita bisa menjualnya dengan
mendapatkan laba setelah dikurangi biaya pembelian dan renovasi.
2. Membuat merek agen properti, memperkenalkan dan membesarkan merek tersebut agar
dikenal bagus oleh masyarakat, untuk bisa besar maka kita harus banyak memberi
kepada masyarat, membantu, melayani atau memfasilitasi mereka di bidang properti.
Jika sudah dikenal maka kita bisa memfasilitasi mereka dengan mama merek tersebut
dalam melakukan transaksi jual beli. Dengan begini maka kita bisa memperoleh
keuntungan dari komisi atau peningkatan harga jual dari yang diminta pemilik rumah.
3. Bekerjasama dengan orang yang memiliki tanah, lalu mencari investor yang bersedia
memberikan modal untuk membangun properti, selanjutnya kita cari kontraktor yang bisa
memberikan jasa pembangunan dengan sistem pembayaran yang santai. Langkah
terakhir yaitu menjual rumah. Cara ini biasa dilakukan oleh pengembang perumahan
sehingga bisa memulai usaha tanpa modal.
4. Jika kita terbiasa menyewa rumah kos atau kontrakan, maka bisa mengalihkan uang
tersebut untuk mengangsur KPR rumah sehingga setelah lunas bisa mendapatkan
keuntungan tabungan berupa rumah milik sendiri.
5. Jika kita sedang mengangsur KPR rumah dan sudah berjalan selama sekian tahun maka
bisa melakukan take over atau refinance sehingga bisa mendapatkan dana tunai dari
Bank berupa selisih update harga rumah, dana tersebut bisa kita manfaatkan untuk
modal usaha atau membangun properti baru.
6. Sekolah atau kuliah mengambil jurusan bangunan, karena dengan ilmu maka kita bisa
bekerja atau berbisnis di bidang properti sehingga banyak mendapat keuntungan.
Investasi properti dapat dikatakan sebagai salah satu investasi yang tidak ada
matinya. Investasi properti dipandang dapat menjadi satu tolak ukur kesuksesan seseorang.
Contoh sederhananya untuk mereka yang sudah punya rumah dianggap sebagai orang
yang sukses, baik oleh diri mereka sendiri maupun menurut pandangan orang lain yang
menganggap mereka sudah sukses.
Ada beberapa alasan paling dasar mengapa memilih investasi properti sebagai salah
satu pegangan atau penambah pendapatan rutin. Tidak dipungkiri memperoleh keuntungan
dari jenis investasi ini tidak secepat investasi-investasi lainnya, namun tak ada yang lebih
tak terduga daripada investasi properti. Beberapa kelebihan investasi properti antara lain
adalah sebagai berikut :
a. Harga Properti Hampir Selalu Meningkat
Properti baik dalam bentuk tanah atau sudah ada bangunan hampir selalu
mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Hal ini dikarenakan permintaan lebih banyak
dibandingkan persediaan yang ada, ketersediaan tanah di bumi tidak dapat bertambah
sementara itu penduduk bumi semakin banyak dan mereka membutuhkan tempat tinggal /
usaha. Bahkan kenaikan harga properti melebihi kenaikan inflasi, oleh karena itu tidak ada
kata rugi untuk membeli properti. Dalam melakukan investasi properti juga harus cermat,
cara paling mudah dan sederhana dapat dilakukan dengan menjual di masa mendatang dan
mendapatkan harga selisihnya.
b. Menjual Properti Tersebut di Kemudian Hari
Seperti yang telah disebutkan di atas, salah satu cara untuk mendapatkan
keuntungan investasi properti adalah dengan menjualnya. Mengingat harganya yang selalu
naik tajam dari waktu ke waktu menjadikan selisih harga properti melambung tinggi.
c. Menyewakan Properti
Andaikan sayang untuk menjual properti, karena kita telah melakukan investasi
properti kita dapat menyewakan properti dimaksud. Properti dalam bentuk tanah ataupun
terdapat bangunan, dapat kita sewakan untuk memberikan keuntungan tersendiri. Kita dapat
memperoleh keuntungan dari waktu ke waktu selama properti tersebut digunakan oleh
orang lain hingga waktu yang tidak terbatas dalam status masih milik kita.
d. Dapat Dijadikan Jaminan Pinjaman
Ada hal lain lagi yang paling menyenangkan dengan memiliki properti. Kita dapat
memulai sebuah usaha lainnya dan mendapatkan modal. Kebanyakan bank pemberi kredit
atau lembaga perkreditan lainnya memberikan prioritas pinjaman bagi mereka yang memiliki
jaminan properti. Uang pinjaman tersebut dapat diputar lagi dalam bentuk usaha lainnya
ataupun jika kita ingin berinvestasi properti lagi dengan menambah jumlah properti.
Dengan melihat banyaknya peluang keuntungan dari investasi properti ini, sudah
seharusnya kita memikirkan investasi yang tidak ada matinya ini. Terlebih apabila kita dapat
melihat daerah-daerah yang berpotensi mengalami perkembangan pesat dalam bidang
ekonomi dan niaga. Daerah-daerah yang belum terjamah namun diprediksi akan
berkembang dalam beberapa waktu dapat menjadi pilihan terbaik untuk investasi properti.
Harga properti akan naik, terutama di dalam kondisi ekonomi Indonesia yang sangat
bagus. Jumlah pasangan muda yang membeli tanah, apartemen, atau rumah dari tahun ke
tahun semakin tinggi. Sedangkan ketersediaan tanah semakin terbatas. Investasi di dunia
properti, selain mendapat keuntungan dari harga properti yang makin menanjak, juga
mendapat cashflow yang bisa menjadi sumber pendapatan tetap apabila disewakan. Dalam
melakukan investasi properti, kita dapat memilih untuk mendapatkan pendapatan tetap
secara reguler dengan menyewakan properti atau mendapatkan keuntungan dari selisih nilai
jual beli dari properti tersebut.
Investasi properti memiliki likuiditas yang rendah, apabila kita hendak ingin menjual
properti, dibutuhkan waktu minimal 1 sampai 2 bulan bahkan lebih untuk terjadi transaksi
jual beli. Ada dua jenis investasi properti yang bisa kita jalankan, yaitu properti komersial
(ruko, rukan, condotel) dan residensial (rumah tinggal, apartemen, rusunami). Apabila kita
ingin mendapatkan selisih nilai jual beli properti, maka kita dapat membeli suatu jenis
properti kemudian menunggu harganya naik hingga mencapai nilai tertinggi dan kemudian
menjual properti tersebut. Investasi properti jenis condotel mulai marak di Indonesia, selain
pendapatan tetap dari uang sewa, kita juga mendapat hak untuk memakainya. Jenis
investasi ini dapat memberi kegembiraan tersendiri saat liburan tiba.

C. LATIHAN PENERAPAN MANAJEMEN PROPERTI DAN INVESTASI PROPERTI


UNTUK TUJUAN PENILAIAN

1. Suatu gedung perkantoran highrise building dengan luas tanah sebesar 4.050 m2,
memiliki pendapatan kotor pertahun sebesar Rp. 3.355.317.000,-. Biaya operasional per
tahunnya sebesar Rp 1.170.000.000,-. Nilai bangunan dihitung sebesar
Rp11.000.000.000,-. Apabila diketahui tingkat suku bunga 9% setahun dan tingkat
pengembalian modal gedung sebesar 4%, hitunglah nilai pasar tanahnya!

Jawab :
Pendapatan kotor tanah dan bangunan Rp 3.355.317.000,-
Biaya operasional Rp 1.170.000.000,- (-)
Pendapatan Bersih tanah dan bangunan Rp 2.185.317.000,-
Nilai Bangunan = Rp 11.000.000.000,-
Tingkat pengembalian gedung 4 % Rp 440.000.000,-
Tingkat suku bunga 9 % Rp 990.000.000,- (+)
Pendapatan bersih bangunan Rp 1.430.000.000,-
Pendapatan bersih tanah Rp 2.185.317.000,-
Rp 1.430.000.000,- (-)
Rp 755.317.000,-
Tingkat Kapitalisasi tanah 9 %
Nilai pasar tanah seluas 4.050 m2 Rp 755.317.000,-
0,09 (:)
Rp 8.392.411.111,-
Pembulatan Rp 8.392.411.000,-

2. Suatu tanah dan bangunan perumahan dengan luas tanah 160 m2 dan luas bangunan
154 m2 disewakan dengan pendapatan bersih pertahun sebesar Rp. 20.000.000,-. Nilai
pasar tanah sekitar adalah sebesar Rp 625.000,- per m2. Apabila diketahui tingkat suku
bunga 7% setahun dan tingkat pengembalian modal bangunan sebesar 4%, hitunglah
nilai propertinya !
Jawab :
Pendapatan kotor tanah dan bangunan Rp 20.000.000,-
Nilai tanah = 160*625.000 = Rp100.000.000,-
Pendapatan Bersih tanah (7%*100.000.000) Rp 7.000.000,- (-)
Pendapatan Bersih bangunan Rp 13.000.000,-
Suku bunga 7%
Tingkat pengembalian bangunan 4% (+)
Tingkat kapitalisasi bangunan 11%
Nilai bangunan Rp 13.000.000,-
0,11 (:)
Rp 118.181.818,-
Nilai Tanah Rp 100.000.000,- (+)
Nilai Properti Rp 218.181.818,-

Anda mungkin juga menyukai