BAHAN AJAR
OLEH
A. MANAJEMEN PROPERTI
Manajemen properti dan manajer properti yang handai sangat diperlukan untuk
meningkatkan nilai dari suatu properti. Definisi utama dari manajemen properti adalah
mengatur, memelihara operasi dan melaksanakan tujuan dari real properti seperti tanah,
bangunan residensial ataupun bangunan perkantoran dari pemilik properti (Kyle and
Baird,1995); sedangkan manajer properti adalah seseorang yang melaksanakan tugas dari
pemilik properti untuk mempertahankan bahkan jika mungkin meningkatkan nilai dari
properti (Kyle and Baird,1995). Adapun fungsi-fungsi dari manajemen properti adalah
sebagai berikut :
1. Membuat perencanaan manajemen dari suatu properti.
2. Membuat suatu anggaran kerja dari properti tersebut.
3. Memamerkan dan menyewakan ruangan.
4. Mengumpulkan uang sewa.
5. Mengutamakan hubungan baik dengan penyewa.
6. Membayar biaya- biaya operasional perusahaan dan menyimpan catatan-catatan.
7. Membuat jadwal pemeliharaan.
8. Menghemat energi.
9. Menyediakan keamanan.
10. Mengawasi karyawan.
11. Mengasuransikan properti.
Hubungan fungsi-fungsi tersebut dengan fungsi manajemen properti mengenai
perencanaan manajemen dimana tidak adanya atau kurangnya manajemen properti dan
manajer properti yang berkualitas di bidang properti, akan menyebabkan peningkatan
persediaan untuk bangunan perkantoran di masa yang akan datang. Padahal salah satu
tugas seorang manajer properti adalah mampu untuk membuat suatu perkiraan mengenai
nilai dari suatu properti dengan tujuan agar pemilik properti dapat mengetahui nilai
propertinya sesuai dengan kondisi pasar yang berlaku saat itu. Menurut Johan de W. Bruwer
salah satu fungsi manajemen properti adalah mengutamakan hubungan baik dengan
penyewa dimana dengan memperoleh bauran penyewa yang ideal, kesuksesan dari pusat
perbelanjaan yang dimaksud dan peningkatan nilai dari properti pusat perbelanjaan tersebut
akan dapat tercapai. Salah satu tugas manajer properti dalam hal ini adalah kemampuannya
mencari dan memelihara hubungan baik dengan penyewa sehingga keberhasilan yang
diharapkan akan dapat tercapai. Menurut Kwame Addae Dapaah dan Cindy Yeo bahwa
salah satu fungsi manajemen properti adalah mengenai penyewaan ruangan, pengumpulan
uang sewa, dan mengutamakan hubungan baik dengan penyewa. Dengan menciptakan
sebuah persentase perjanjian sewa yang akan menguntungkan kedua belah pihak yaitu
pemilik properti dan para penyewa yang memberi pemasukan bagi pemilik properti maka
kesuksesan akan dapat tercapai. Kesuksesan itu hanya bisa didapat dengan cara
menegosiasikan persentase perjanjian sewa yang terbuka sehingga menguntungkan kedua
belah pihak. Salah satu tugas manajemen properti dalam hal mi adalah menganalisis
terlebih dahulu faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi tarif sewa dan
menegosiasikannya serta melaksanakan kontrak sewa menyewa tersebut dengan baik.
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa nilai kesuksesan sebuah tim
kerja manajemen properti akan terbukti dari terlaksananya fungsi-fungsi dari manajemen
properti itu sendiri, dimana kesuksesan dari sebuah pusat perbelanjaan dan bangunan
perkantoran akan tercipta dengan adanya bauran penyewa yang ideal dengan tingkat
persentase perjanjian sewa yang menguntungkan kedua belah pihak dan tentunya juga
didukung oleh pegawai-pegawai manajemen properti beserta pengawasan manajer properti
yang berkualitas.
a. Fungsi Operasional
Memastikan properti beroperasi dengan baik dan benar adalah jaminan kepuasan
para customer yang berada dalam properti tersebut. Muara dari fungsi-fungsi operasional
yang menjadi tanggung jawab tim property management adalah menjaga kondisi keamanan,
ketertiban dan keselamatan.
Untuk menjamin ketiga fungsi tersebut, Property Manager akan membuat unit-unit
kerja yang berada dibawahnya antara lain security, safety, parking, cleaning, housekeeping,
landscaping, engineering, customer relation, finance, akunting, personalia dan general
affair. Untuk properti hotel dan gedung pertemuan biasanya dilengkapi juga dengan unit
kerja Food and Beverage dan Banquet. Tergantung dengan luasan propertinya, unit-unit
kerja tersebut bisa berada dalam kelompok divisi, departemen atau hanya berupa seksi-
seksi satuan tugas.
b. Fungsi Administrasi
Semua kegiatan operasional tersebut diatas harus didukung dengan administrasi
yang tertib. Beberapa properti yang dikelola oleh konsultan profesional diterapkan
sistem Total Quality Management (TQM). System Operasional Procedure (SOP) yang dibuat
dengan konsep TQM ini didaftarkan di standar ISO.
Untuk gedung-gedung diatas 4 lantai, minimum sistem administratur dan sistem
akuntingnya sebaiknya menggunakan software property management yang terintegrasi,
sehingga operasional bisa menjadi lebih efisien. Bukan hanya masalah efisiensi, kecepatan
pelayanan adalah hal yang sangat diharapkan oleh para customer. Dengan sistem yang
terintegrasi keputusan bisa diambil dengan cepat sehingga delevery time pelayanan bisa
lebih cepat.
c. Kemampuan Bernegosiasi
Ini adalah hal yang sangat penting buat seorang PM. Bukan hanya bernegosiasi
dengan para pengusaha yang menjadi penyewa maupun yang menjadi Owner di unit Strata
title, tetapi juga bernegosiasi dengan sub-contractors, outsourching company, vendors,
supplyer. Bahkan dalam arti yang positif, PM harus mampu menegosiasikan dengan
legislator tentang peraturan-peraturan bangunan atau gedung bertingkat.
B. INVESTASI PROPERTI
Cara investasi properti bukan sekedar membeli saat harga murah lalu menjual
kembali ketika harga sedang melambung tinggi, cara ini tidak dapat memberikan
keuntungan maksimal karena perlu waktu lama untuk menunggu mendapatkan laba dari
kenaikan harga jual rumah. Beberapa cara Investasi properti yang dapat dilakukan agar
mendapat keuntungan besar antara lain sebagai berikut :
1. Membeli rumah yang dilelang oleh Bank, kelebihanya adalah kita bisa mendapatkan
harga murah dan sertifikat rumah terjamin asli karena sudah di cek pihak perbankan yang
bekerja sama dengan Notaris/PPAT. Setelah dibeli lalu kita lakukan renovasi untuk
memperbagus dan memperindah rumah. Selanjutnya kita bisa menjualnya dengan
mendapatkan laba setelah dikurangi biaya pembelian dan renovasi.
2. Membuat merek agen properti, memperkenalkan dan membesarkan merek tersebut agar
dikenal bagus oleh masyarakat, untuk bisa besar maka kita harus banyak memberi
kepada masyarat, membantu, melayani atau memfasilitasi mereka di bidang properti.
Jika sudah dikenal maka kita bisa memfasilitasi mereka dengan mama merek tersebut
dalam melakukan transaksi jual beli. Dengan begini maka kita bisa memperoleh
keuntungan dari komisi atau peningkatan harga jual dari yang diminta pemilik rumah.
3. Bekerjasama dengan orang yang memiliki tanah, lalu mencari investor yang bersedia
memberikan modal untuk membangun properti, selanjutnya kita cari kontraktor yang bisa
memberikan jasa pembangunan dengan sistem pembayaran yang santai. Langkah
terakhir yaitu menjual rumah. Cara ini biasa dilakukan oleh pengembang perumahan
sehingga bisa memulai usaha tanpa modal.
4. Jika kita terbiasa menyewa rumah kos atau kontrakan, maka bisa mengalihkan uang
tersebut untuk mengangsur KPR rumah sehingga setelah lunas bisa mendapatkan
keuntungan tabungan berupa rumah milik sendiri.
5. Jika kita sedang mengangsur KPR rumah dan sudah berjalan selama sekian tahun maka
bisa melakukan take over atau refinance sehingga bisa mendapatkan dana tunai dari
Bank berupa selisih update harga rumah, dana tersebut bisa kita manfaatkan untuk
modal usaha atau membangun properti baru.
6. Sekolah atau kuliah mengambil jurusan bangunan, karena dengan ilmu maka kita bisa
bekerja atau berbisnis di bidang properti sehingga banyak mendapat keuntungan.
Investasi properti dapat dikatakan sebagai salah satu investasi yang tidak ada
matinya. Investasi properti dipandang dapat menjadi satu tolak ukur kesuksesan seseorang.
Contoh sederhananya untuk mereka yang sudah punya rumah dianggap sebagai orang
yang sukses, baik oleh diri mereka sendiri maupun menurut pandangan orang lain yang
menganggap mereka sudah sukses.
Ada beberapa alasan paling dasar mengapa memilih investasi properti sebagai salah
satu pegangan atau penambah pendapatan rutin. Tidak dipungkiri memperoleh keuntungan
dari jenis investasi ini tidak secepat investasi-investasi lainnya, namun tak ada yang lebih
tak terduga daripada investasi properti. Beberapa kelebihan investasi properti antara lain
adalah sebagai berikut :
a. Harga Properti Hampir Selalu Meningkat
Properti baik dalam bentuk tanah atau sudah ada bangunan hampir selalu
mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Hal ini dikarenakan permintaan lebih banyak
dibandingkan persediaan yang ada, ketersediaan tanah di bumi tidak dapat bertambah
sementara itu penduduk bumi semakin banyak dan mereka membutuhkan tempat tinggal /
usaha. Bahkan kenaikan harga properti melebihi kenaikan inflasi, oleh karena itu tidak ada
kata rugi untuk membeli properti. Dalam melakukan investasi properti juga harus cermat,
cara paling mudah dan sederhana dapat dilakukan dengan menjual di masa mendatang dan
mendapatkan harga selisihnya.
b. Menjual Properti Tersebut di Kemudian Hari
Seperti yang telah disebutkan di atas, salah satu cara untuk mendapatkan
keuntungan investasi properti adalah dengan menjualnya. Mengingat harganya yang selalu
naik tajam dari waktu ke waktu menjadikan selisih harga properti melambung tinggi.
c. Menyewakan Properti
Andaikan sayang untuk menjual properti, karena kita telah melakukan investasi
properti kita dapat menyewakan properti dimaksud. Properti dalam bentuk tanah ataupun
terdapat bangunan, dapat kita sewakan untuk memberikan keuntungan tersendiri. Kita dapat
memperoleh keuntungan dari waktu ke waktu selama properti tersebut digunakan oleh
orang lain hingga waktu yang tidak terbatas dalam status masih milik kita.
d. Dapat Dijadikan Jaminan Pinjaman
Ada hal lain lagi yang paling menyenangkan dengan memiliki properti. Kita dapat
memulai sebuah usaha lainnya dan mendapatkan modal. Kebanyakan bank pemberi kredit
atau lembaga perkreditan lainnya memberikan prioritas pinjaman bagi mereka yang memiliki
jaminan properti. Uang pinjaman tersebut dapat diputar lagi dalam bentuk usaha lainnya
ataupun jika kita ingin berinvestasi properti lagi dengan menambah jumlah properti.
Dengan melihat banyaknya peluang keuntungan dari investasi properti ini, sudah
seharusnya kita memikirkan investasi yang tidak ada matinya ini. Terlebih apabila kita dapat
melihat daerah-daerah yang berpotensi mengalami perkembangan pesat dalam bidang
ekonomi dan niaga. Daerah-daerah yang belum terjamah namun diprediksi akan
berkembang dalam beberapa waktu dapat menjadi pilihan terbaik untuk investasi properti.
Harga properti akan naik, terutama di dalam kondisi ekonomi Indonesia yang sangat
bagus. Jumlah pasangan muda yang membeli tanah, apartemen, atau rumah dari tahun ke
tahun semakin tinggi. Sedangkan ketersediaan tanah semakin terbatas. Investasi di dunia
properti, selain mendapat keuntungan dari harga properti yang makin menanjak, juga
mendapat cashflow yang bisa menjadi sumber pendapatan tetap apabila disewakan. Dalam
melakukan investasi properti, kita dapat memilih untuk mendapatkan pendapatan tetap
secara reguler dengan menyewakan properti atau mendapatkan keuntungan dari selisih nilai
jual beli dari properti tersebut.
Investasi properti memiliki likuiditas yang rendah, apabila kita hendak ingin menjual
properti, dibutuhkan waktu minimal 1 sampai 2 bulan bahkan lebih untuk terjadi transaksi
jual beli. Ada dua jenis investasi properti yang bisa kita jalankan, yaitu properti komersial
(ruko, rukan, condotel) dan residensial (rumah tinggal, apartemen, rusunami). Apabila kita
ingin mendapatkan selisih nilai jual beli properti, maka kita dapat membeli suatu jenis
properti kemudian menunggu harganya naik hingga mencapai nilai tertinggi dan kemudian
menjual properti tersebut. Investasi properti jenis condotel mulai marak di Indonesia, selain
pendapatan tetap dari uang sewa, kita juga mendapat hak untuk memakainya. Jenis
investasi ini dapat memberi kegembiraan tersendiri saat liburan tiba.
1. Suatu gedung perkantoran highrise building dengan luas tanah sebesar 4.050 m2,
memiliki pendapatan kotor pertahun sebesar Rp. 3.355.317.000,-. Biaya operasional per
tahunnya sebesar Rp 1.170.000.000,-. Nilai bangunan dihitung sebesar
Rp11.000.000.000,-. Apabila diketahui tingkat suku bunga 9% setahun dan tingkat
pengembalian modal gedung sebesar 4%, hitunglah nilai pasar tanahnya!
Jawab :
Pendapatan kotor tanah dan bangunan Rp 3.355.317.000,-
Biaya operasional Rp 1.170.000.000,- (-)
Pendapatan Bersih tanah dan bangunan Rp 2.185.317.000,-
Nilai Bangunan = Rp 11.000.000.000,-
Tingkat pengembalian gedung 4 % Rp 440.000.000,-
Tingkat suku bunga 9 % Rp 990.000.000,- (+)
Pendapatan bersih bangunan Rp 1.430.000.000,-
Pendapatan bersih tanah Rp 2.185.317.000,-
Rp 1.430.000.000,- (-)
Rp 755.317.000,-
Tingkat Kapitalisasi tanah 9 %
Nilai pasar tanah seluas 4.050 m2 Rp 755.317.000,-
0,09 (:)
Rp 8.392.411.111,-
Pembulatan Rp 8.392.411.000,-
2. Suatu tanah dan bangunan perumahan dengan luas tanah 160 m2 dan luas bangunan
154 m2 disewakan dengan pendapatan bersih pertahun sebesar Rp. 20.000.000,-. Nilai
pasar tanah sekitar adalah sebesar Rp 625.000,- per m2. Apabila diketahui tingkat suku
bunga 7% setahun dan tingkat pengembalian modal bangunan sebesar 4%, hitunglah
nilai propertinya !
Jawab :
Pendapatan kotor tanah dan bangunan Rp 20.000.000,-
Nilai tanah = 160*625.000 = Rp100.000.000,-
Pendapatan Bersih tanah (7%*100.000.000) Rp 7.000.000,- (-)
Pendapatan Bersih bangunan Rp 13.000.000,-
Suku bunga 7%
Tingkat pengembalian bangunan 4% (+)
Tingkat kapitalisasi bangunan 11%
Nilai bangunan Rp 13.000.000,-
0,11 (:)
Rp 118.181.818,-
Nilai Tanah Rp 100.000.000,- (+)
Nilai Properti Rp 218.181.818,-