Disusun oleh :
Dovan Arya Firmansyah (203060006)
Muhammad Finanza Rizky (203060028)
Riyadh Syahir Hermawan (203060035)
DAFTAR ISI...............................................................................................................................2
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................4
1.2 Tujuan................................................................................................................................4
BAB 2 TINJAUAN TEORI......................................................................................................5
2.1 Tinjauan Teori....................................................................................................................5
2.1.1 Pengertian Perencanaan...............................................................................................5
2.1.2 Pengertian Properti......................................................................................................5
2.1.3 Pengertian Perencanaan Properti.................................................................................5
2.1.4 Pengertian Real Estate.................................................................................................6
2.2 Pertumbuhan Kota..............................................................................................................7
2.3 Kebutuhan Pembangunan Properti.....................................................................................7
2.4 Daya Tarik Investasi...........................................................................................................8
2.5 Kendala Dalam Pengembangan Properti di Kabupaten Karawang.....................................8
2.5.1 Tingginya Kebutuhan akan rumah tinggal...................................................................9
2.6 Instrumen Kebijakan Daerah di Kabupaten Karawang.....................................................10
2.5.2 Kebijakan dalam informasi tentang lahan dan Properti.............................................12
BAB 3 GAMBARAN UMUM..................................................................................................13
3.1 Profil Kabupaten Karawang.............................................................................................13
3.2 Profil Properti di Kabupaten Karawang............................................................................13
3.2.1 Kawasan Industri.......................................................................................................13
3.2.2 Kawasan Perumahan Terpadu...................................................................................14
3.2.3 Kawasan Pergudangan...............................................................................................14
3.2.4 Kawasan Perdagangan dan Jasa.................................................................................14
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................................15
4.1 Analisis Lahan Potensial..................................................................................................15
4.1.1 Tutupan Lahan...........................................................................................................15
4.1.2 Regulasi/Kebijakan....................................................................................................15
4.1.3 Status Lahan..............................................................................................................17
4.1.4 Harga Lahan..............................................................................................................17
4.1.5 Daya Dukung lingkungan..........................................................................................18
4.1.6 Ketersediaan Infrastruktur.........................................................................................18
4.2 Analisis Kebutuhan..........................................................................................................18
4.2.1 Analisis Backlog Bdi Kabupaten Karawang..............................................................18
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
BAB 2
TINJAUAN TEORI
Di Indonesia, istilah “properti” identik dengan real estate, rumah, tanah, ruko, gedung,
atau gudang Belakangan, istilah properti bergeser dari pengertian semula menjadi lebih
spesifik pada pengertian harta benda tak bergerak (tanah/bangunan).
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, properti adalah harta berupa tanah dan
bangunan serta sarana dan prasarana yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tanah
dan/atau bangunan yang dimaksudkan. Berdasarkan Pengertian tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa pengertian properti adalah hak untuk memiliki sebidang tanah dan
memanfaatkan apa saja yang ada di atasnya Dalam hal ini yang dimaksud sebagai
properti adalah bangunan berkonstruksi horizontal atau vertikal (bertingkat) yang
digunakan untuk rumah bertempat tinggal (hunian), atau bangunan yang digunakan
untuk tempat usaha dan lainnya (non-hunian).
Sektor properti yang meliputi sektor konstruksi dan real estate merupakan salah satu
sektor yang penting karena mampu menarik dan mendorong kegiatan di berbagai sektor
ekonomi, mempengaruhi perkembangan sektor keuangan, serta berdampak pada
pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja. Mengingat perannya yang strategis tersebut
melalui kajian ini telah dilakukan analisis secara empirik dampak perkembangan sektor
properti terhadap perekonomian daerah serta penyusunan rekomendasi kebijakan bagi
pemerintah pusat dan daerah dalam rangka mengoptimalkan penerimaan dari sektor ini.
Berdasarkan hasil kajian sumber yang didapat menunjukkan bahwa dalam lima
tahun terakhir sektor konstruksi dan real estate di Indonesia mengalami pertumbuhan
yang cukup baik walaupun dengan tren pertumbuhan melambat, searah dengan
perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk sektor real estate pertumbuhan
sudah terlihat mulai membaik sejak triwulan III 2013. Kontribusi sektor konstruksi dan
real estate terhadap PDB cenderung tetap pada kisaran 9,5 persen untuk konstruksi dan
3 persen untuk real estate. Sektor properti mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 8,0
juta orang atau 6,62 persen dari seluruh total tenaga kerja yang mana sebanyak 7.7 juta
(6.38 persen ) bekerja di sektor konstruksi dan 294.392 orang (0.24 persen) di sektor
real estate. Di negara-negara maju, sektor real estate peranannya lebih besar
dibandingkan sektor konstruksi. Sedangkan di Indonesia, peran sektor real estate masih
lebih kecil dibandingkan sektor konstruksi sehingga sektor real estate masih sangat
terbuka untuk dikembangkan.
Elemen-elemen pembentuk kota pada kota organik, oleh kostol dianalogikan secara
biologis seperti organ tubuh manusia, yaitu :
1. Square, open space sebagai paru-paru.
2. Center, pusat kota sebagai jantung yang memompa darah (traffic).
3. Jaringan jalan sebagai saluran arteri darah dalam tubuh.
4. Kegiatan ekonomi kota sebagai sel yang berfikir.
5. Bank, pelabuhan, kawasan industri sebagai jaringan khusus dalam tubuh.
6. Unsur kapital (keuangan dan bangunan) sebagai energi yang mengalir ke seluruh
sistem perkotaan.
Dari laju pertumbuhan penduduk yang tinggi ini merupakan sebuah tantangan
bagi dinas pemerintah Kabupaten karawang. Berdasarkan Rencana Strategis Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Karawang tahun 2016 –
2021 Secara eksternal, tantangan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
adalah berupa isu-isu strategis pembangunan bersifat mendesak dengan skala kebutuhan
yang semakin luas dan kompleks yang memerlukan solusi-solusi yang konkret serta
menyentuh kebutuhan dasar masyarakat. Selain itu pula, dalam rangka mengantisipasi
perkembangan kebutuhan pembangunan di masa depan, Pemerintah Pusat tentunya akan
selalu mengeluarkan terobosan-terobosan dalam bentuk kebijakan-kebijakan baru yang
cenderung semakin progresif.
Sedangkan sebagai panduan atau arah pembangunan Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman yang mengacu kepada dan mendukung terhadap keinginan
pimpinan yang tertuang dalam visi maupun misinya pada Tahun 2016 – 2021 pada
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman adalah sebagai berikut :
Dalam bidang perumahan Misi yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Karawang
yaitu Mewujudkan Kabupaten Karawang Yang Produktif, Nyaman, Indah Dan Lestari
dengan prioritas pengembangan. Namun demikian masih ada banyak masalah yang
timbul dalam bidang ini. Secara garis besar permasalahan perumahan yaitu antara lain :
Sedangkan visi Kabupaten Karawang sendiri Adalah Visi dibangun guna mendorong
semangat bagi seluruh pemangku-kepentingan (stakeholders) untuk berperan serta
dalam membangun dan mewujudkan Kabupaten Karawang yang maju disegala aspek
kehidupan, serta terciptanya kehidupan masyarakat yang sejahtera dan mandiri.
Pada kabupaten Karawang terdapat banyak properti seperti Kawasan Industri, Kawasan
Perumahan Terpadu, Kawasan Pergudangan, Kawasan Perdagangan dan Jasa. Properti-
Properti tersebut menjadi penunjang pendapatan asli daerah kabupaten karawang.
4.1.2 Regulasi/Kebijakan
Menurut Undang-Undang No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan, Perumahan
adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun
perdesaan, yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian
dan tempat kegiatan yang mendukung perkehidupan dan penghidupan. Lokasi
perumahan harus sesuai dengan rencana peruntukan lahan yang diatur dalam Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) atau dokumen perencanaan lainnya yang ditetapkan
dengan Peraturan Daerah. Lokasi peruntukan perumahan adalah peruntukan ruang yang
merupakan bagian dari kawasan budidaya yang difungsikan untuk tempat tinggal atau
hunian. Identifikasi untuk menentukan kawasan perumahan diperoleh dari album
Rencana Pola Ruang RTRW Kabupaten Karawang tahun 2011-2031. Luas lahan
peruntukan perumahan adalah merupakan luas areal lahan yang akan dikembangkan
menjadi perumahn pada kawasan tertentu. Adapun lokasi pembangunan perumahan bagi
mahasiswa berpenghasilan rendah (MBR) sebagaimana dimaksud telah sesuai dengan
rencana tata ruang wilayah.
Dapat diketahui bahwa dari 7 titik lokasi peruntukan perumahan titik ini
diklasifikasi menjadi dua yaitu sesuai dan tidak sesuai dari luas lahan peruntukan
perumahan. Klasifikasi sesuai terdiri dari 23 titik dimana titik 20 merupakan titik
dengan luas 4,8 hektar yang berada di Kelurahan Bina Widya sedangkan klasifikasi
tidak sesuai terdiri dari 6 titik dimana titik 7 merupakan titik dengan luas 0,2 hektar
yang berada di Kelurahan Tobek Godang
Tabel IV. 2 Penentuan Lokasi Peruntukan Perumahan di Kabupaten Karawang
Berdasarkan Regulasi
Jika dilihat dari tabel diatas maka pada tahun 2020 di masih banyak mahasiswa yang
kekurangan unit perumahan tempat tinggal.