Anda di halaman 1dari 6

Kode Mata Kuliah : PWK22W0402

Mata Kuliah : Perencanaan Properti


Tanggal Penyerahan : 22 September 2022
Dosen : Ir.Supratignyo Aji, M.T.
Tugas : Tugas 3

PERANAN REAL ESTATE (PROPERTI) DAN RANTAI INDUSTRI


PROPERTI DALAM PEMBANGUNAN

Disusun Dalam Rangka Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan Properti

Disusun oleh:

Nabilah Khairiyah Athaya 203060008


Nadya Melita 203060021
Dewi Ajeng Khutomah 203060043
M Rafi Rabbani 203060044

PROGRAM PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
2022
TINJAUAN TEORI

1. Pengertian Real Estate


Menurut (Jacobus, 2010) Real estate adalah tanah dan segala perbaikan
serta hak untuk menggunakannya yang dilakukan diatasnya. Apapun yang
dibangun dengan maksud menjadi permanen dan menjadi bagian dari tanah
itu disebut real estate. Dengan demikian, rumah, sekolah, pabrik, gudang,
jalan, landsekap adalah real estate karena sifatnya meningkatkan
(improvement) atau mengembangkan tanah (develop the land). Real estate
dapat disebut juga sebagai entitas fisik berupa tanah dan pengembangan di
atasnya dengan konsep kepemilikan berupa konsep hukum. Kepemilikan dari
suatu real estate disebut real property.
Sementara menurut (Kallo, 2013) Real estate adalah salah satu indikator
fisik untuk melihat pertumbuhan wilayah, adanya peningkatan sektor real
estate berarti adanya perkembangan kegiatan manusia dalam suatu wilayah.
Selain itu, real estate berfungsi sebagai lokomotif perekonomian,
meningkatnya pertumbuhan real estate mampu memicu efek penggandaan
pada sektor lain terutama sektor jasa, perdagangan dan industri.
Aktivitas perekonomian suatu wilayah bisa disebut sebagai magnetic force
dalam pertumbuhan sektor real estate. Faktanya, ada penggunaan lahan real
estate memiliki hubungan dengan pertumbuhan ekonomi wilayah dimana
alokasi guna lahan terutama komersial, akan mengarah ke lokasi yang dapat
memberikan keuntungan tertinggi begitupun sebaliknya, pertumbuhan real
estate di suatu wilayah/kota merupakan cerminan aktivitas masyarakat
didalamnya.

2. Peran Real Estate dalam Pembangunan Kota


Industry real estate adalah perusahaan property yang bergerak dalam bidang
penyediaan, pengadaan, serta pemantangan tanah bagi keperluan usaha-usaha
industry, termasuk industry pariwisata. Sedangkan definisis property menurut
SK Menteri Perumahan Rakyat nomor 5 tahun 1995, property adalah tanah
hak dan atau bangunan permanen yang menjadi objek pemilik dan
pembangunan.
Dengan kata lain, property adalah industry real estate ditambah dengan
hokum-hukum seperti sewa dan kepemilikan. Produk yang dihasilkan dari
industry property real estate dan kontruksi bangunan berupa perumahan,
apartment, rumah took (ruko), rumah kantor (rukan), gedung perkantoran
(office building), pusat perbelajaan seperti mall, plaza, atau trade center.
Berikut peran real estate dalam pembangunan kota:

a. Memberikan multiplier effect (efek penggandaan)


Multiplier effect dengan menggunakan indikator pendapatan ini,
dilandaskan pada kenyataan bahwa penginjeksian sejumlah tertentu uang
ke dalam perekonomian regional akan menaikkan pendapatan regional
yang mengakibatkan bertambahnya pengeluaran konsumen (walaupun
dalam jumlah yang lebih kecil daripada jumlah uang yang diinjeksikan
semula). Bagian pendapatan yang dibelanjakan ini akan menjadi
pendapatan bagi pihak lain yang selanjutnya membelanjakannya sebagian,
demikian seterusnya (Glasson, 1977 dalam Sobari dan Farida, 2007)
Dengan adanya real estate yang bagus dan menarik juga dapat
memberikan efek penggandaan terhadap sektor-sektor non basis yang ada
di wilayah tersebut. Artinya, apabila real estate berkembang maka akan
memberikan sumbangan terhadap PAD, begitupun sebaliknya, tingkat
perkembangan kota memberikan dampak yang signifikan terhadap
pengembangan real estate di wilayah tersebut.
b. Kedudukanya dalam riset pasar
Pengembang real estate yang akan membangun produk real estate,
perlu memperhatikan konsumennya. Riset pasar berarti menemukan
secara spesifik pasar tertentu yang akan dituju, dalam hal ini adalah
konsumen. Riset pasar dilakukan dengan mengumpulkan, mengorganisir,
dan mengiterpretasi data lokal, regional, dan nasional untuk menentukan
potensi penjualan produk, jasa, atau fasilitas yang ditawarkan (Miles dkk,
2006: 254)
Dalam lingkup perancangan kota, perkembangan properti seringkali
dipisahkan dari perancangan kota. Akan tetapi, kedua proses itu, yaitu
perancangan kota dan proses perkembangan properti, hanyalah dua aspek
dari satu proses yang sama (Mandanipour dalam Zahnd, 1999). Proses
perkembangan properti adalah alat yang dipakai untuk pembangunan
perkotaan. Pada pembangunan properti, ruang perkotaan maupun
bangunan kota diperhatikan hubungannya di dalam skala makro maupun
mikro. Di dalam proses tersebut perlu dilihat potensi untuk mengusulkan
bentuk dan pola baru sebagai peningkatan kualitas kawasan perkotaan
dengan menyediakan serta mengontrol proses pembuatan yang baik di
dalam dinamika perkembangannya di masa depan. Sebaliknya, di dalam
proses perancangan kota juga penting mengerti proses perkembangan
properti. Keduanya perlu mengambil sebuah pendekatan terpadu.
Pada lingkup perenanaan kota, Galion dan Eisner (1997) menyebutkan
tentang rencana komprehensif. Rencana komprehensif harus mencakup
jauh lebih banyak aspek (tidak hanya penggunaan lahan, peraturan
pertapakan dan penzonaan) rencana harus mengandung unsur sosial,
ekonomi, politik, yang mempedomani kehidupan masyarakat kita dan
mereka yang hidup di dalamnya.
Rencana komprehensif harus mempunyai pandangan jauh ke depan,
mengantisiapsi kebutuhan-kebutuhan dan keinginan masyarakat. Agar
menjadi komprehensif, rencana tersebut harus berorientasi masyarakat dan
didukung oleh mereka pada saat usulan-usulan tersebut dilaksanakan oleh
aparat pelaksana. Prinsip dari rencana komprehensif yang diusung Galion
dan perencanan terpadu oleh Zahnd ini sejalan dengan prinsip dari analisis
pasar yaitu menitikberatkan pada kebutuhan masyarakat (demand) dan
juga memperhitungkan kondisi ekonomi.

3. Pengertian rantai industry property

Industry real estate adalah perusahaan property yang bergerak dalam


bidang penyediaan, pengadaan, serta pemantangan tanah bagi keperluan
usaha-usaha industry, termasuk industry pariwisata. Sedangkan definisis
property menurut SK Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 tahun1995,
property adalah tanah hak dan atau bangunan permanen yang menjadi objek
pemilik dan pembangunan.

Dengan kata lain, property adalah industry real estate ditambah dengan
hokum-hukum seperti sewa dan kepemilikan. Produk yang dihasilkan dari
industry property real estate dan kontruksi bangunan berupa perumahan,
apartment, rumah took (ruko), rumah kantor (rukan), gedung perkantoran
(office building), pusat perbelajaan seperti mall, plaza, atau trade center.

4. Peran rantai industry property dalam pengembangan kota


Sektor Industri adalah salah satu sektor yang berperan penting dalam
pembangunan skala nasional. Sektor industri memiliki kontribusi yang
signifikan terhadap pembangunan nasional dari tahun ke tahun selanjutnya.
Sektor industri telah memberikan kontribusi terbesar dalam Produk Domestik
Bruto (PDB) nasional pada triwulan 2020 dengan pancapaian 19,87 %.
Pengukuran peran industri dalam pertumbuhan struktur antara lain kontribusi
sektor industri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), jumlah tenaga kerja
yang besar terserap pada sektor industri, serta kontribusi komoditi
perindustrian terhadap ekspor barang dan jasa.
Sektor industri pengolahan memiliki peran utama untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi setiap tahunnya, dimana
memperluas lapangan usaha, memperluas kesempatan kerja dan sebagainya.
Pembangunan ekonomi itu sendiri untuk merubah dalam struktur produksi,
dan sumber daya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2005. Bunga Rampai Pembangunan Kota Indonesia dalam Abad 21,
Pengalaman Pembangunan Perkotaan di Indonesia. Jakarta: URDI-YSS

Hasibuan, M.2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Bumi Aksara.

Jacobus, Charles J. 2010. Real Estate Princples, Eleventh Edition, USA: Cangage
Learning

Keputusan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 5 Tahun 1995 tentang Pedoman


Penyelenggaraan Pembangunan Perumahan Dan Permukiman Di Daerah
Menteri Negara Perumahan Rakyat

Tambunan, T.2001. Industri di Negara Berkembang Kami Indonesia. Jakarta: Graha.

Anda mungkin juga menyukai