Anda di halaman 1dari 11

axial, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Konstruksi Vol. 6, No.

2, Agustus 2018, Hal 113-122

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN APARTEMEN BIZ


SQUARE SURABAYA
Rizal Mustofa1, Agus Purwito Moestamin2
1
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
2
Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Jl. Dukuh Kupang XXV/54, Surabaya 60225 Indonesia
e-mail: rizaltofa@gmail.com

Abstrak
Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat di Kota Surabaya menyebabkan
bertambahnya kebutuhan tempat tinggal. Kebutuhan tempat tinggal pasti memerlukan
lahan yang mengakibatkan lahan di Kota Surabaya semakin menyempit. Lambat laun
ketersediaan lahan untuk tempat tinggal akan habis dan berimbas harga tanah menjadi
tinggi. Maka dibutuhkan jenis bangunan hunian yang bisa menghemat lahan di Kota
Surabaya dan memiliki harga jual yang bersaing yang dapat dijangkau masyarakat
menengah keatas. Hal ini yang melatar belakangi dibangunnya hunian vertikal atau
Apartemen BiZ Square. Sebagai solusi untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat
akan tempat hunian. Setiap rencana proyek harus didahului dengan studi kelayakan
(Feasibility study) sebagai kajian terhadap aspek-aspek yang berpengaruh dalam
meningkatkan potensi yang ada serta meminimalkan dampak-dampak yang muncul
sebagai akibat pembangunan apartemen tersebut. Penelitian ini bertujuan agar
pembangunan Apartemen BiZ Square Surabaya dinilai layak untuk dilakukan yang
ditinjau dari aspek teknis, aspek dampak lingkungan, aspek pemasaran dan aspek
finansial. Hasil dari analisa teknis, dampak lingkungan, pemasaran dinilai layak.
kemudian dilakukan Analisa finansial melalui indikator pengendalian investasi, diperoleh
nilai investasi sebesar Rp 434.507.551.942 sumber dana 50 % dari modal perusahaan, 26
% dari pendapatan tahun 1 dan sisanya 24 % melakukan pinjaman kepada Bank BTN
dengan bunga 11 % per tahun. Proyek Apartemen BiZ Square Rungkut Surabaya mampu
menghasilkan NPV sebesar Rp 16.033.704.168,67 dan IRR sebesar 22,253 % dimana
bunga bank 11 %, masa pengembalian modal (Payback period) dana investasi selama 1
tahun 8,71 bulan. Dan perhitungan Profitability Index dari pembangunan apartemen BiZ
Square sebesar 1,033 dianggap layak dan menguntungkan karena nilainya lebih besar dari
satu.

Kata kunci: Apartemen, Teknis, Lingkungan, Pemasaran, Finansial.

I. PENDAHULUAN hunian yang sempurna dan strategis saat ini


A. Latar belakang menjadi salah satu pertimbangan untuk memilih
Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat di tempat tinggal (BPS Kota Surabaya, 2017).
kota Surabaya mengakibatkan semakin Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (2017)
berkurangnya ketersediaan lahan untuk tempat mencatat bahwa kota Surabaya terdapat 723.901
hunian. Kota Surabaya yang membentang keluarga yang sudah memiliki status
dengan luas hingga 326,36 km² dan sebagai kepemilikan rumah tinggal sendiri dan 88.102
kota metropolitan yang menjadi pilihan setiap keluarga yang belum memiliki status tempat
orang dari luar Kota Surabaya untuk mengadu tinggal sendiri dengan memiliki kelas sosial
nasib. Hal ini membuat pertumbuhan penduduk yang berbeda yaitu 26.260 keluarga kelas
terus meningkat hingga 2.923.213 jiwa. bawah, 30.835 keluarga kelas menengah,
Pembangunan rumah dengan skala satu atau dua 31.007 keluarga kelas atas. Maka, menjadi
lantai di wilayah perkotaan ternyata tidak peluang untuk menyediakan tempat tinggal
sebanding dengan pertumbuhan penduduk kota yang suatu saat akan diperlukan oleh keluarga-
Surabaya. Lahan perumahan yang semakin keluarga yang belum memiliki tempat tinggal.
menyempit mengakibatkan semakin mahalnya Masalah Penyediaan tempat tinggal ini
harga properti di kota Surabaya. Bagi terpecahkan dengan bangunan tempat tinggal
masyarakat ekonomi menengah atas, lokasi vertikal yang lebih dikenal dengan Apartemen.

1
Apartemen merupakan salah satu contoh yang terjangkau di perkotaan. (Endy Marlina,
bangunan real estate yang meliputi sejumlah 2008).
unit hunian, yang ditempati berbagai penghuni Berbeda denagn residen lainnya, berdasarkan
berbeda-beda yang membeli atau membayar konsep penjualan properti, apartemen terbagi
uang sewa kepada pemilik. Apartemen adalah atas :
salah satu ruangan atau lebih dimana bangunan - Apartemen Strata-title (unit dijual lepas
tersebut merupakan salah satu struktur rumah menjadi hak milik)
tinggal yang melakukan proses kegiatan di - Apartemen Sewa/Service (unit dijual
dalamnya untuk tinggal menetap (Akmal, sebagai menjadi hak guna)
2007).
Maka bisnis Apartemen menjanjikan prospek 2) Studi Kelayakan
yang menguntungkan bagi para penduduk yang Studi kelayakan adalah penelitian yang
ingin memiliki hunian Apartemen dengan harga mendalam terhadap suatu ide bisnis tentang
yang cukup terjangkau. layak atau tidaknya ide tersebut untuk
Dari keterangan diatas yang membuat alasan dilaksanakan. Studi kelayakan proyek adalah
untuk dilaksanakan pembangunan proyek baru penelitian tebtang dapat tidaknya suatu proyek
lagi yaitu Apartemen Biz Square dibangun dilakukan dengan berhasil. Pengertian
sebagai solusi untuk mengakomodasi kebutuhan keberhasilan ini mungkin bisa ditafsirkan agak
masyarakat akan tempat hunian yang memiliki berbeda-beda. Ada yang menafsirkan dalam
harga bersaing dengan model tempat tinggal artian yang lebih terbatas, ada juga yang
lainnya. Setiap rencana proyek harus didahului mengartikan dalam artian yang lebih luas.
dengan Studi Kelayakan (Feasibility Study), Artian yang lebih terbatas, terutama
untuk mendukung pembangunan Apartemen dipergunakan oleh pihak swasta yang lebih
tersebut, maka diperlukan suatu penelitian Studi berminat tentang manfaat ekonomis suatu
Kelayakan yang bertujuan untuk menilai layak investasi. Sedangkan dari pihak pemerintah,
atau tidak layak proyek yang akan dikerjakan. atau lembaga nonprofit, pengertian
Mengingat di masa mendatang penuh dengan menguntungkan bisa dalam arti yang lebih
ketidakpastian, maka Studi Kelayakan tentunya relatif. Mungkin dipertimbangkan berbagai
akan melibatkan berbagai aspek dan faktor seperti manfaat bagi masyarakat luas
membutuhkan pertimbangan-pertimbangan yang bisa berwujud penyerapan tenaga kerja,
tertentu untuk memutuskannya. Beberapa aspek pemanfaatan sumber daya yang melimpah di
yang dipertimbangkan yaitu aspek pemasaran, tempat tersebut, dan sebagaianya. Bisa juga
aspek teknis, aspek lingkungan, dan aspek dikaitkan dengan misalnya, penghematan devisa
finansial (Sutojo, 2003). ataupun penambahan devisa yang diperlukan
Studi kelayakan yang dilakukan sebagai upaya pemerintah (Husnan dan Suwarsono, 2000).
kajian terhadap berbagai aspek tersebut yang
berpengaruh dalam meningkatkan potensi saat 3) Aspek teknis
pembangunan Apartemen tersebut (Sutojo, Pengkajian aspek teknis suatu aspek yang
2003). berkenaan dengan proses pembangunan proyek
secara teknis dan pengoperasiannya setelah
B. Rumusan Masalah proyek tersebut selesai dibangun. Pengkajian
1) Bagaimana analisa pada aspek teknis, aspek teknis amat erat hubungannya dengan
dampak lingkungan dan pemasaran pada aspek lain terutama aspek finansial, dan pasar
pembangunan Apartemen BiZ Square ? (Soeharto, 2002).
2) Bagaimana analisa kelayakan
pembangunan Apartemen BiZ Square 4) Strategi Pemasaran
berdasarkan aspek finansial yaitu dalam Strategi Pemasaran merupakan suatu
bentuk Cash flow, NPV, IRR, Payback manajemen yang disusun untuk mempercepat
period, dan Profability index ? pemecahan persoalan pemasaran dan membuat
C. Studi Literatur keputusan-keputusan yang bersifat strategis.
1) Apartemen Setiap fungsi manajemen memberikan
Bangunan yang memuat beberapa grup hunian, konstribusi tertentu pada saat penyusunan
yang berupa rumah flat atau rumah petak strategi pada level yang berbeda. Pemasaran
bertingkat yang diwujudkan untuk mengatasi merupakan fungsi yang memiliki kontak paling
masalah perumahan akibat kepadatan tingkat besar dengan lingkungan eksternal, padahal
hunian dan keterbatasan lahan dengan harga perusahaan hanya memiliki kendali yang
terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh
karena itu pemasaran memainkan peranan Dalam analisa finansial suatu proyek selalu
penting dalam pengembangan strategi. diperhitungkan faktor kekosongan gedung
sedikitnya 5%, yaitu kekosongan yang
5) Investasi disebabkan perpindahan penghuni.
Menurut Sutojo (2003), investasi merupakan
usaha menenamkan faktor-faktor produksi (8) Pendapatan Bangunan
langka dalam proyek tertentu. Proyek itu sendiri Yang dimaksud dengan pendapatan bangunan
dapat bersifat baru maupun pengembangan dari adalah penjualan (dengan atau tanpa angsuran)
proyek yang sudah ada. dalam proyek apartemen.
6) Variabel Analisa Investasi (9) Pengeluaran Bangunan
Pada analisa Pada analisa investasi terdapat Yang dimaksud dengan pengeluaran bangunan
beberapa variabel yang mendukung perhitungan adalah :
analisa investasi itu sendiri, yaitu : a) Biaya operasi dan pemeliharaan.
b) Biaya personil dan asuransi.
(1) Biaya Investasi Total c) Pajak-pajak real estate.
Komponen-komponen biaya investasi total
adalah : (10) Biaya Operasi dan Pemeliharaan Gedung
a) Biaya tanah .Kelompok biaya ini terdiri dari :
b) Biaya bangunan a) Biaya pemeliharaan gedung
c) Biaya tidak langsung b) Biaya listrik, telepon, dan AC
c) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
(2) Modal Sendiri (Equity) d) Asuransi gedung dan peralatan
Modal sendiri adalah jumlah modal yang e) Biaya personil dari badan pengelola gedung
ditanam untuk membiayai pekerjaan-pekerjaan
pra-konstruksi pada proyek, seperti pengadaan (11) Pajak Penghasilan
tanah, perencanaan, penasehat, biaya-biaya Tarif pajak untuk wajib pajak badan dalam
hukum, serta modal sendiri. negeri dan bentuk usaha tetap menurut UU
No.36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
(3) Modal Pinjaman yang diuraikan pada Tabel 1.
Modal pinjaman adalah pembiayaan proyek
yang berasal dari : Tabel 1. Tarif Pajak Penghasilan
a) Kredit langsung dari bank/institusi keuangan Penghasilan Kotor Tarif Pajak
lain. (Peredaran Bruto) Rp
b) Dana dari pasar uang dan modal. 1% x Penghasilan kotor
Kurang dari Rp 4,8 miliar
(peredaran bruto)
(4) Loan Equity Ratio
Perbandingan ini tidak mutlak, tergantung jenis Penghasilan Kotor
Tarif Pajak
proyek yangmempengaruhi resiko proyek. (Peredaran Bruto)
Rp (0,25 – (0,6
Lazimnya untuk proyek komersil
miliar/Penghasilan
perbandingannya adalah 3:1. Lebih dari Rp 4,8 miliar s/d
Kotor))xPKP
Rp 50 miliar

(5) Masa Konstruksi Lebih dari Rp 50 miliar 25% x PKP


Proyek-proyek komersil yang dibiayai dengan Sumber: (UU No.36 Tahun 2008)
modal pinjaman yang dikenakan bunga, maka
masa konstruksi harus diusahakan sesingkat- (12) Depresiasi
singkatnya agar beban bunga pada masa Adalah nilai ganti per tahun yang harus
tersebut (grace periode) menjadi sekecil- dikeluarkan atas beban pendapatan sebelum
kecilnya. pajak yang besarnya tergantung dari umur
ekonomis suatu gedung. Depresiasi atau
(6) Suku Bunga penurunan nilai yang terjadi pada suatu aset
Bunga atas suatu pinjaman adalah sejumlah pada berbagai kelompok harta bewujud yang
uang sebagai imbalan atas jasa pemberian diatur menurut UU No. 17 tahun 2000 tentang
modal pinjaman yang dapat dinikmati oleh Penyusutan aset yang diuraikan pada Tabel 2
pemberi pinjaman. dan Tabel 3.

(7) Faktor Kekosongan Gedung


Tabel 2. Penyusutan Aset diperoleh IRR < social discount rate, maka
Kelompok Harta proyek dikatakan tidak layak untuk dijalankan
Susut Masa Manfaat
Berwujud (Indryani R., 2013).
(tahun)
(%) Rumus untuk menghitung IRR adalah:
I 2,5 4 𝑏1 − 𝑐1 𝑏2 − 𝑐2 𝑏𝑛 − 𝑐𝑛
II 12,5 8 𝐼𝑅𝑅 = −𝑘𝑡 + +⋯⋯+ .
(1 + 𝑟) (1 + 𝑟)2 (1 + 𝑟)𝑛
III 6,25 16
𝑛 𝐵𝑡 − 𝐶𝑡 − 𝐾𝑡
IV 5 20 = ∑
𝑡=1 (1 + 𝑟)𝑡
Tanah 0 -
Bangunan 5 Permanen 20 9) Metode Payback Period
Semi Permanen Payback Period merupakam jangka waktu yang
Bangunan 10 10 diperlukan untuk membayar kembali
Sumber : (UU No.17 Tahun 2000) (mengembalikan) semua biaya-biaya yang
dikeluarkan di dalam investasi suatu proyek
Tabel 3. Tingkat Penurunan Nilai Bangunan per (Abdul Choliq, 2004).
Tahun Rumus untuk menghitung payback period
Usia
Fungsi Depresiasi (d) adalah: n + (a-b)/(c-b) x 12 bulan
Ekonomis
Apartemen 40 tahun 2,5% 10) Profitability Index
Hotel 40 tahun 2,5% Dengan menentukan tingkat bunga yang
Kantor 45 tahun 2,2%
digunakan untuk mendiskontokan dengan
memakai tingkat bunga pinjaman. Apabila PI
Pertokoan 50 tahun 2,0%
lebih besar dari satu maka proyek tersebut
Gedung Parkir 45 tahun 2,2% dianggap cukup sehat.
Sumber : (Juwana, 2005)
II. METODE PENELITIAN
7) Metode Net Present Value (NPV) A. Rancangan Penelitian
NPV adalah selisih antara benefit (penerimaan) Penelitian ini merupakan sebuah studi
dengan cost (pengeluaran) yang telah dipresent- kelayakan perencanaan pembangunan
valuekan. Adapun tingkat bunga yang Apartemen Biz Square yang terletak di
dipergunakan untuk mendiskontokan selisih Surabaya Timur. Terlebih dahulu melakukan
aliran kas yang masuk dan keluar diperoleh analisa aspek teknis mencakup pembahasan
dengan mlihat tingkat bunga pinjaman jangka kebutuhan dan macam ruangan, utilitas,,
panjang yang berlaku di pasar modal atau aksebilitas, struktur bangunan. Lalu analisa
dengan mempergunakan tingkat bunga aspek lingkungan dengan mengelolah dampak
pinjaman yang harus dibayar pemilik proyek. lingkungan pada tahap pra konstruksi, tahap
Apabila NPV > 0 maka proyek dikatakan layak, konstruksi dan tahap pasca konstruksi.
sedangkan bila NPV < 0 maka proyek dikatakan Kemudian analisa aspek pemasaran yaitu
tidak layak (Indryani R., 2013). dengan mempromosikan produk hunian
Rumus dar NPV sendiri adalah : Apartemen ke masyarakat agar cepat terjual.
𝑏1 − 𝑐1 𝑏2 − 𝑐2 𝑏𝑛 − 𝑐𝑛
Sedangkan untuk menentukan kelayakan
𝑁𝑃𝑉 = −𝑘𝑡 + +⋯⋯+ . dengan menganalisa aspek finansial dengan
(1 + 𝑖) (1 + 𝑖)2 (1 + mengetahui proyeksi arus kas (cash flow),
𝑖)𝑛
𝑛 𝐵𝑡 − 𝐶𝑡 − 𝐾𝑡 perhitungan net present value, proyeksi internal
= ∑ rate of return, perhitungan payback period,
𝑡=1 (1 + 𝑖)𝑡
perhitungan profitability index. Agar mudah
8) Metode Internal Rate of Return ( IRR dipahami dapat dilihat pada gambar 1.
Method)
Internal Rate of Return (IRR) merupakan B. Pengumpulan data
tingkat bunga yang menggambarkan bahwa Data Primer:
antara benefit (penerimaan) yang telah di Survey dan pengamatan langsung di lokasi
present-valuekan dan cost (pengeluaran) yang pembangunan. Meliputi: pengamatan kondisi
telah dipresent-valuekan sama dengan nol. site proyek.
Kriteria investasi IRR ini memberikan pedoman Data Sekunder:
bahwa proyek dikatakan layak jika IRR > social literature, peraturan pemerintah tentang
discount rate. Begitu pula sebaliknya, jika pekerjaan teknis bangunan tinggi, tarif dasar air,
tariff dasar listrik, tariff dasar telepon, besar
pajak penghasilan, Harga satuan pokok kegiatan - Site berada di Kecamatan Gunung Anyar
tahun 2018 kota Surabaya, besar gaji karyawan. yang masih sedikit apartemen yang berdiri.
- Site berada di lokasi strategis dengan
C. Analisa data pencapaian 10 menit dari bandara juanda
1) Analisa teknis memuat merencanakan International Airport
kegiatan teknis yaitu kebutuhan dan besar - Dekat dengan fasilitas umum diantaranya
ruang, utilitas pendukung, aksebilitas pada pusat perbelanjaan dan hiburan (Super Indo
lokasi dan jenis struktur yang dipakai Rungkut, Giant Pondok Candra dan
bangunan Apartemen BiZ Square. Surabaya Night Carnival), 15 menit dari
2) Analisa Lingkungan membahas pengelolaan Rumah Sakit Royal, dekat dengan Kampus
dampak lingkungan pada kegiatan pra UPN dan SMA Negeri 17
konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi. - Mudah di jangkau dengan transportasi baik
3) Analisa Pemasaran dengan mengetahui umum maupun pribadi.
penduduk yang mampu membeli unit - luas site kurang lebih yang bisa dibebaskan
apartemen dengan batasan gaji per bulan 0,7497 hektar
sebesar 1/3 untuk cicilan apartemen dinilai
layak apabila calon pembeli lebih banyak B. Analisa Teknis
dari unit yang tersedia. Selanjutnya Analisa ini merencanakan Kebutuhan dan besar
merencakan strategi promosi agar unit cepat ruang, utilitas pendukung, aksebilitas, jenis
terjual. struktur yang akan dipakai.dari hasil analisa
4) Analisa Finansial dengan menghiutng besar tersebut digunakan untuk membuat gambar
aliran kas masuk dan kas keluar selama denah Apartemen BiZ Square.
masa pembangunan sampai masa
operasional 5 tahun. Melakukan perhitungan 1) Kebutuhan dan besar ruang pada Apartemen
dengan 4 parameter kelayakan investasi BiZ Square diuraikan sebagai berikut:
yaitu NPV, IRR, PP, PI. - Pengelola = 450 m2
- Pelayanan Jasa = 2720 m2
- Fitnes = 271,6 m2
- Gym = 210,4 m2
- Kolam renang = 466 m2
- Restoran = 282,5 m2
- Keamanan = 75 m2
- Servis Bangunan = 236 m2
- Hunian = 26.675 m2
- Kebutuhan Parkir = 13.838,75 m2
Total luas lantai = 45.225,25 m2
Berdasarkan peraturan daerah kota Surabaya,
maka jumlah lantai dapat diketahui:
- Kebutuhan luas lantai = 45.225,25 m²
- Luas tanah = 7.497,64 m²
- KDB (Building Coverage) = 50 %
- Luas lahan yang boleh dibangun = 3.748,8

- KDH diambil 10% (749,76 m2) = 2.999,04

- Sehingga didapat jumlah lantai = 15,079 ≈16
Gambar 1.Diagram Alir Studi Penelitian lantai

2) Perabotan pada unit hunian Apartemen BiZ


III. ANALISA DAN PEMBAHASAN Square

A. Dasar pertimbangan pemilihan site


perencanaan
Pada lokasi JL. Kyai Abdul Karim No.37-38
Rungkut, Surabaya karena memiliki kelebihan
sebagai berikut:
Tabel 5. Perabotan tiap tipe hunian Jumlah lift yang dibutuhkan untuk Apartemen
𝐵𝑃𝐿 1011,4
No. Tipe Unit Kebutuhan dan fasilitas ruang BiZ Square adalah 𝑁 = = = 4,33 =
1 Bed, 2 nakas, 1 lemari pakaian, 1 𝐻𝐶 233,68
meja

1
Tipe Studio A kerja/belajar, 1 kursi, 1 laci/rak, 1 Rak 5 𝑙𝑖𝑓𝑡
(22 m2)
TV, 1 sofa dan meja, 1 meja kulkas,
1 meja dapur dan Rak 9) Penangkal petir
Tipe 2 2 Bed, 2 nakas, 1 lemari pakaian, 1 Bangunan Apartemen BiZ Square yang akan
2. Bedroom A meja berdiri sebanyak 16 lantai memerlukan
(33 m2) kerja/belajar, 1 kursi, 1 laci/rak, 1
penangkal petir sebagai pengaman bangunan
Rak TV, 1 sofadan meja, 1 meja
kulkas, 1 meja makan, 1 meja dapur jika suatu saat ada petir yang menyambar maka
Tipe 2 dan Rak dipasangnya penangkal petir model prevectron
3 Bedroom B indelec system non radio aktif dengan radius
(44 2 Bed, 1 nakas, 2 lemari pakaian, 1 100 meter.
m2) meja
kerja/belajar, 1 kursi, 2 laci/rak, 1 Rak
4 TV, 1 sofa dan meja, 1 meja kulkas, 10) Instalasi listrik
Tipe 2 1 meja makan, 1 meja dapur dan Rak Sumber tenaga listrik yang digunakn dari PLN
Bedroom C dan memasang genset sebagai sumber listrik
2 Bed, 1 nakas, 2 lemari pakaian, 1
(55 m2)
meja
cadangan untuk digunakan saat darurat.dengan
kerja/belajar, 1 kursi, 3 laci/rak, 1 Rak
TV, 1 sofa dan meja, 1 meja kulkas,
1 meja makan, 1 meja dapur dan rak
kapasitas genset 2500 kVA sebanyak 2 buah.
3) Jalan pada Site Apartemen BiZ Square
SK SNI T-04-1990-F, paving block merupakan
11) Perencanaan Pengudaraa/penghawaan
segmen-segmen kecil yang dibuat dari beton
Penghawaan berasal dari alami dan memasang
berbentuk segi empat atau segi banyak yang
bukaan jendela selain ini dipasang AC untuk
dipasang sehingga mengunci (Dudung Kumara,
meningkatkakn suhu dingin dengan cepat pada
1992; Akmaluddin dkk.1998). maka memakai
setiap unit hunian. Dari perhitungan AC yang
paving block sebagai jalan pada site Apartemen
dibutuhakan 2.151 buah.
BiZ Square

4) Taman 12) Perencanaan Sistem Plambing


Taman seluas 10% dari luas lahan yaitu sebesar Apartemen BiZ Square menggunakan sistem
750 cm2 vertikal dalam pengambilan sumber air bersih
melalui jaringan PDAM dengan sumber
5) Keamanan cadangan dari sumur artesis dan disediakan bak
Dipasang 2 pos satpam sebagai personil resevoir yang terdiri dari ground resevoir dan
keamanan top resevoir. Dipasang penyimpanan cadangan
air pada bak air bawah dan bak air atas dengan
6) Kebersihan ukuran masing-masing 27 m3 dan 21m3
Untuk menjaga kebersihan apartemen saat jadi
maka direncanakan pembuangan sampah 13) Alat komunikasi gedung
menggunakan shaft sampah dengan Dipasangnya telepon sistem PABX yang
diperhitungkan volume sampah per hari dari membantu menghubungkan setiap unit
kegiatan operasional apartemen sebesar 8,428 apartemen dan ruang kantor untuk karyawan
m3/h. Apartemen BiZ Square.

7) Perencanaan tempat parkir 14) Alat pelengkap Audiovisual


Dari perhitungan diperoleh kebutuhan parkir Untuk menunjang audiovisual diperlukan sinyal
mobil sebagai berikut: yang bagus maka dipasang antenna sectoral
dengan gain 14 dBi yang dipasang di lantai
Tabel 6. Kebutuhan Parkir paling atas.
Kelompok Kebutuhan Kapasitas Luas (m2) 15) Aksesbilitas menuju apartemen BiZ
Parkir Square
1000 33,75
Kebutuhan sepeda Merencanakan letak pintu masuk keluar utama
Parkir Motor 575 805 (ME) dan pintu masuk keluar service (SE)
Mobil 1040 13 apartemen BiZ Square dapat dilihat pada
Jumlah luas = 13.838,75 m2 gambar 2.
8) Lift

= Rp 4.000.000.000
- Pembuatan website professiona
= Rp 15.000.000
- Pembuatan video profile
= Rp 10.000.000
Jumlah = Rp 21.775.000.000

E. Analisa Finansial
Dalam analisa ini akan dilakukan penilaian
Gambar 2. Aksesbilitas menuju Apartemen
terhadap kelayakan investasi dengan
menghitung 4 parameter. Sebelumnya dilakukan
16) Struktur Bangunan Apartemen BiZ Square
proyeksi arus kas (Cash flow) dan proyeksi arus
- Struktur rangka menggunakan struktur beton
- Jenis pondasi menggunakan Tiang pancang kas keluar kemudian melakukan perhitungan
- Struktur atap menggunakan dak beton Net present value, Internal rate of return,
Payback peiod dan Profitabily index.
Dari perhitungan dan perencanan yang sudah
dibahas diatas maka diperoleh gambar denah 1) Proyeksi Kas Masuk dan Kas Keluar
Kas masuk diperoleh dari pendapatan dari
bangunan Apartemen BiZ Square.
penjualan unit, pendapatan operasional
C. Analisa Dampak Lingkungan apartemen (biaya servis, biaya perawatan, tariff
Dampak yang ditimbulkan oleh pembangunan parkir, member gym dan kolam renang), besar
depresiasi dan amortisasi dan pinjaman dari
Apartemen BiZ Square terhadap lingkungan
sekitar pada tahap pra konstruksi, konstruksi bank, sedangkan kas keluar terdapat biaya
pembangunan konstruksi apartemen,
dan pasca konstruksi harus dikelolah dengan
baik.Dari hasil identifikasi diperoleh jumlah pengeluaran operasional apartemen (gaji
karyawan, biaya listrik, biaya air, biaya telepon,
sumber dampak, jumlah jenis dampak, jumlah
pengelolaan sebagai berikut: biaya pembuangan sampah), angsuran pinjaman
kepada bank, biaya pajak penghasilan. Kas
Tabel 7. Jumlah Dampak Lingkungan masuk dan kas keluar pada proyek
pembangunan Apartemen BiZ Square Surabaya
Tahap Sumber Jenis dapat dilihat pada tabel 8 – 11.
Pengelolaan
Pembangunan Dampak Dampak
Tahap pra
konstruksi 1 4 3 Tabel 8. Harga Jual Unit Apartemen Biz Square
Harga Jual
Tahap
9 25 32
Type Jumlah Unit
konstruksi (Rp)

Tahap Pasca Studio 644 310.000.000


konstruksi 2 6 7
2 Bedroom A 302 460.000.000
2 Bedroom B 44 775.000.000
D. Analisa Pemasaran 2 Bedroom C 10 1.050.000.000
Agar Apartemen BiZ Square cepat terjual maka
diperlukan strategi pemasaran yang tepat untuk Tabel 9. Besar Angsuran Calon Pembeli kepada
mendukung berlangsungnya bisnis Apartemen. bank
Nominal yang
Booking fee Angsuran/bulan
Sebelumnya diketahui Besar gaji yang 10 juta, di KPA
berpeluang untuk membeli hunian Apartemen Type unit
Dp 20% (Rp) 180x
BiZ Square sebesar 8,94 juta per bulan. Dari (Rp) (Rp)
analisa didapat penduduk yang berpeluang Studio 60.000.000 240.000.000 2.983.333,33
membeli sebanyak 35.300 penduduk dari kelas 2 Bedroom A 90.000.000 360.000.000 4.475.000,00

sosial menengah keatas. 2 Bedroom B 153.000.000 612.000.000 7.607.500,00


2 Bedroom C 208.000.000 832.000.000 10.342.222,22
Untuk menjual unit apartemen secara cepat
dengan target 2 tahun habis, maka dilakukan
promosi yang diuraikan sebagai berikut disertai Tabel 10. Jadwal Angsuran Pinjaman
Saldo awal
jumlah biaya yang dikeluarkan untuk (Rp)
Bunga (11%) Angsuran (Rp) Saldo akhir (Rp)

pemasaran: 104.281.812.466,08 2.867.749.842,82 28.938.202.959,34 78.211.359.349,56

- Pameran = Rp 8.000.000.000 78.211.359.349,56 2.867.749.842,82 28.938.202.959,34 52.140.906.233,04


52.140.906.233,04 2.867.749.842,82 28.938.202.959,34 26.070.453.116,52
- Open house = Rp 3.500.000.000 26.070.453.116,52 2.867.749.842,82 28.938.202.959,34 -
- Cetak brosur = Rp 250.000.000 11.470.999.371,27 115.752.811.837,35

- Iklan Koran = Rp 6.000.000.000


- Iklan majalah property
Tabel 11. Resume Kas Masuk Dan Keluar analisis keuangan mengunakan berbagai macam
Tahun Kas Masuk Kas Keluar Surplus (Defisit) discount rate (r) sehingga dapat memperoleh
(Rp) (Rp) (Rp)
1 288.718.020.776,80 173.803.020.776,80 114.915.000.000,00
jumlah discount rate yang bilamana
2 528.949.531.165,20 387.928.342.373,82 141.021.188.791,38 dipergunakan untuk mendiskon seluruh net cash
3 46.095.619.409,05 26.044.417.158,31 20.051.202.250,74 flows akan mendapatkan jumlah present value
4 47.936.509.265,05 26.820.239.980,07 21.116.269.284,98
5 50.090.051.675,29 27.678.811.365,02 22.411.240.310,27
yang sama dengan jumlah investasi proyek.
Diperoleh IIR sebesar 22,253% lebih besar dari
suku bunga bank maka investasi proyek
2) Perhitungan NPV
pembangunan Apartemen BiZ Square dapat
Metode yang digunakan menghitung selisih
diterima.
antara jumlah seluruh Net Present Value dengan
jumlah investasi proyek. Apabila hasil
4) Perhitungan Payback Period
pengurangan itu positif, maka proyek tersebut
Tolak ukur dikatakan menguntungkan apabila
layak untuk direncanakan dan dibangun. Untuk
payback period sama atau lebih pendek dari
itu perlu ditentukan terlebih dahulu tingkat
jangka waktu yang diinginkan pemiliknya. Hal
diskon yang dianggap relevan. Umumnya
itu disebabkan semakin pendek payback period
tingkat diskon yang dipergunakan untuk
semakin kecil risiko investasi proyek,
mendiskonto dapat diperoleh dengan melihat
sebaliknya semakin panjang payback period
tingkat bunga pinjaman yang harus dibayar oleh
semakin besar risiko investasi proyek, sehingga
pemilik proyek. Perhitungan Net Present Value
dapat merugikan pemilik proyek.
dari proyek pembangunan Apartemen BiZ
Dana intern yang dipergunakan untuk
Square Rungkut, Surabaya yaitu menggunakan
mengembalikan seluruh dana investasi disebut
tingkat bunga (discount factor 20% per tahun)
net cash flow, yaitu laba sesudah pajak.
mulai tahun pertama sampai tahun ke-n.
Payback period ini bertujuan menghitung
Proyek pembangunan Apartemen biz square
berapa tahun diperlukan proyek untuk
dikatakan layak apabila memiliki nilai NPV > 0.
mengembalikan seluruh dana yang sudah
Diperoleh NPV sebesar Rp 16,033,704,168.42.
terinvestor. Diperoleh pengembalian modal 1
dengan demikian investasi Apartemen BiZ
tahun 8,71 bulan masih dalam masa investasi
Square layak untuk dilakukan.
maka priyek Apartemen BiZ Square dapat
diterima.
3) Perhitungan IRR
Internal Rate of Return (IRR) merupakan
5) Perhitungan Pritability Index
indikator tingkat efisensi dari suatu investasi.
Jika profitability Index lebih besar dari 1,
Suatu proyek/ investasi dapat dilakukan apabila
proyek tersebut dianggap cukup baik.
laju pengembaliannya (rate of return) lebih
Sebaliknya apabila hasil pembagian tersebut
besar dari pada laju pengembalian apabila
kurang dari 1, rencana pembangunan proyek
melakukan investasi di tempat lain, untuk itu
yang bersangkutan dianggap kurang baik dan
biasanya digunakan acuan bahwa investasi yang
bisa kemungkinan tidak layak untuk didirikan.
dilakukan harus lebih tinggi dari minimum
Angka profability Index didapat 1,033 > 1 maka
acceptable rate of return atau minimum
investasi proyek pembangunan Apartemen biz
atractive rate of return atau suku bunga yang
square diterima
berlaku.
Bilamana Internal Rate of Return (IRR)
IV. KESIMPULAN
dipergunakan untuk mendiskon seluruh net cash
Dari hasil analisa yang telah dilakukan pada
flows akan menghasilkan jumlah present value
investasi pembangunan Apartemen BiZ Square
yang sama dengan jumlah investasi proyek.
Surabaya, maka dapat disumpulkan beberapa
Tolak ukur ini menggambarkan tingkat
hal sebagai berikut:
keuntungan (the rate of return) yang diharapkan
1) Berdasarkan Analisa Teknis didapat
dapat diterima pemilik proyek dai jumlah
Rencana Proyek Apartemen BiZ Square
seluruh dana yang telah mereka investasikan
berada di lokasi Rungkut Surabaya yang
untuk pembangunan proyek Apartemen BiZ
memiliki beberapa keunggulan dan memakai
Square Rungkut Surabaya. Dengan demikian
luas tanah 7.497,64 m2. Dibangun 16 lantai
Internal Rate of Return (IRR) adalah presentase
dengan memiliki 1000 unit dengan luas
keuntungan senyatanya yang akan diperoleh
lantai mencapai 45.225,25. Dari hasil
investor dari proyek yang akan dibangun.
perhitungan Apartemen BiZ Square
Presentase Internal Rate of Return (IRR) bisa
menjual hunian dengan isi perabotannya,
dicari dengan cara coba-coba (trial and error)
tempat parkir menyediakan 1040 parkir
dan dalam mencari Internal Rate of Return ini
mobil, 575 parkir sepeda motor dan 50 dinilai menguntungkan dan layak untuk
parkir sepeda dengan total luas parkir dilakukan.
13.838,75 m2, untuk transportasi vertikal
menggunakan 5 lift, menggunakan
V. SARAN
penangkal petir prevectron indelec system
1) Analisa teknis lebih detail agar data yang
non radio aktif radius 100 meter, Instalasi
didapat lebih akurat.
listrik memakai PLN dan genset, menjaga
2) Pengelolaan terhadap dampak lingkungan
udara agar tetap nyaman dipasang AC
yang terjadi diperhatikan agar tidak
sebanyak 2151 buah, memakai bak air
menghambat proses pembangunan
bawah sebesar 27.000 ltr dan bak air atas
Apartemen BiZ Square.
21.000 ltr, alat komunikasi menggunakan
3) Sebaiknya melakukan proses pembangunan
telepon PABX , menggunakan antenna
pada tahun anggaran 2018.
Sectoral untuk mendapat sinyal yang bagus.
4) Penjualan unit Apartemen dengan target
Berdasarkan uraian diatas analisa teknis
habis lebih dipercepat. Hasil pendapatan
proyek pembangunan Apartemen BiZ
yang diperoleh digunakan untuk
Square sudah memenuhi persyaratan untuk
mengangsur pinjaman bank, agar bunga
menunjang pembuatan rencana anggaran
pinjaman yang diterima tidak bertambah.
biaya dan gambar denah apartemen.
5) Analisa dari aspek-aspek lain yang belum
2) Berdasarkan Analisa lingkungan didapat
dibahas dalam penelitian ini. Diharap
bahwa setiap tahapan proyek pembangunan
penelitian yang dilakukan selanjutnya
Apartemen BiZ Square akan menimbulkan
dibahas, karena untuk mendukung proyek
dampak terhadap lingkungan, dampak yang
pembangunan proyek Apartemen yang akan
timbul akibat kegiatan tersebut harus
direncanakan.
dikelolah. Terutama pada tahap kontruksi
yang memberikan sumbangan dampak
lingkungan paling banyak.
DAFTAR PUSTAKA
3) Berdasarkan Analisa pemasaran didapat dari
perhitungan calon konsumen yang mampu
Akmal, Imelda. 2007. Menata Apartemen.
membeli dengan harga cicilan satu unit
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Apartemen BiZ Square per bulan sebesar
Badan Pusat Statistik (BPS) diakses dari
2,98 juta adalah sebanyak 35.300 penduduk
http://www.bps.go.id/, diakses pada 2017.
di Surabaya, jumlah tersebut lebih banyak
Dendawijaya, Lukman, 2005. Manajemen
dari jumlah unit yang disediakan oleh
Perbankan, Edisi Kedua, Cetakan Kedua,
Apartemen BiZ Square yaitu 1000 unit maka
Bogor Jakarta : Ghalia Indonesia.
akan habis oleh calon pembeli. Agar unit
Husnan, S. dan Suwarsono, M. 2000. Studi
apartemen cepat terjual dalam jangka 2
Kelayakan Proyek. Edisi ke-4.Yogyakarta
tahun habis maka dilakukan pameran, Open
: Unit Penerbit dan Percetakan.
House, Cetak brosur, memasang iklan di
Sutojo, 2003. Studi Kelayakan Proyek. Jakarta :
Koran dan majalah property, membangun
PT.Pustaka Binaman Pressindo.
website professional, pembutan video profile
Harapah, 2013. Analisis Kritis Atas Laporan
serta memberikan penawaran menarik
Keuangan. Cetakan ke-11. Jakarta :
dengan DP sebesar 20% untuk pembelian
Rajawali Pers.
unit Apartemen. Dengan biaya
Hansen dan Moven, 2009. Akutansi
promosi/pemasaran sebesar Rp
Manajemen, Edisi 8, Jakarta : Salemba
21,775,000,000.
Empat.
4) Berdasarkan analisa finansial proyek
Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan
pembangunan Apartemen BiZ Square
Darat Nomor 272/HK.105/DRJD/96
rungkut Surabaya akan dapat memberikan
Tentang Pedoman
keuntungan dengan nilai NPV sebesar Rp
Teknis Penyelenggaraan
16,033,704,168.42 nilai IRR mencapai
Fasilitas Parkir. Soeharto, I. 2002. Studi
22,253% dari bunga bank 11 % maka
Kelayakan Proyek Industri. Jakarta :
didapatkan hasil Probability Index sebesar
Erlangga.
1,033 ( > 1,00), payback period selama 1
Umar, H. 2007. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi
Tahun 8,71 Bulan masih dalam masa
ketiga revisi. Jakarta : PT Gramedia
investasi. Maka proyek pembangunan
Pustaka Utama
Apartemen BiZ Square Rungkut Surabaya
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008. Pajak
Penghasilan, Jakarta: Salemba Empat
Kasmir dan Jakfar, 2003. Studi Kelayakan
Bisnis, kencana Prenada Media Group,
Jakarta
Murdifin Haming dan Salim Basalamah. 2010.
Studi Kelayakan Investasi Proyek dan
Bisnis . Jakarta: Bumi Aksara.
Marlina. Endy, 2008. Panduan Perancangan
Bangunan Komersial. Yogyakarta : Andi
offset.
Pujawan, 2008. Ekonomi Teknik Edisi Kedua.
Surabaya : Guna Widya. Cetakan ke 3
Jimmy S, Juwana. 2005. Panduan Sistem
Bangunan Tinggi Untuk Arsitek dan
Praktisi Bangunan. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai