Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/327810604

Penerapan Konsep Modular dalam Perancangan Rumah Susun Berdasarkan


Right Conservation Method

Conference Paper · October 2017


DOI: 10.32315/ti.6.d037

CITATION READS

1 3,244

3 authors, including:

Fanisa Dyastari Agus Suharjono Ekomadyo


Bandung Institute of Technology Bandung Institute of Technology
1 PUBLICATION   1 CITATION    49 PUBLICATIONS   32 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Fanisa Dyastari on 02 May 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 6, D 037-042
https://doi.org/10.32315/ti.6.d037

Penerapan Konsep Modular dalam Perancangan Rumah Susun


Berdasarkan Right Conservation Method
Kasus: Rusunami Cibangkong, Bandung

Fanisa Dyastari1, Agus S. Ekomadyo2, Binar Tyaghita3

1
Mahasiswa Program Sarjana Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi
Bandung.
2
Staf Pengajar Prodi Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung.
3
Mahasiswa Program Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut
TeknologiBandung.
Korespondensi : fanisa.dyastari@gmail.com

Abstrak

Peningkatan jumlah penduduk Kota Bandung semakin meningkat juga disertai dengan kenaikan
harga lahan. Kebutuhan akan hunian yang semakin bertambah dalam lahan-lahan kota yang
semakin mahal. Pembangunan rumah susun, sebagai bentuk hunian vertikal, seringkali dilakukan
melalui proses pembebasan lahan yang membutuhkan waktu yang lama dan kurang berhasil dalam
meyakinkan penghuni asli untuk pindah. Maka terdapat metoda lain yaitu penataan lahan dengan
menerapkan proses Metoda Pertukaran Hak (RCM). Kawasan Cibangkong ini dipilih karena
merupakan permukiman padat serta harga lahan yang tinggi akibat keberadaan TSM. Permasalahan
perancangan yang ingin diselesaikan adalah bagaimana pertimbangan RCM diterapkan dalam
perancangan rumah susun. Material yang dipilih yaitu beton prefabrikasi untuk meminimalisir harga
dan mempercepat proses konstruksi karena produksi yang dilakukan pelaksanaan produksi ber-
samaan dengan pelaksanaan struktur dilapangan. Lingkup rancangan mencakup kawasan hunian
dengan fasilitas usaha dan fasilitas umum. Proses ini membuat proyek menjadi lebih efisien dalam
segi proses membangun dan efektifitas pemanfaatan lahan yang lebih tinggi.

Kata-kunci : Rumah susun, Right Conversion Method, Beton Prefabrikasi, Modular

Pendahuluan konsep struktur ruang kota dengan pola poli-


sentrik atau dengan pusat banyak maka terjadi
Kepadatan penduduk kota Bandung yang sema- kenaikan nilai tanah pada suatu kawasan akibat
kin meningkat menimbulkan banyak dampak dari perkembangan fungsi komersial disekitar-
negatif akan kenyamanan kota. Banyak masalah nya. Namun lahan yang memiliki nilai jual tanah
yang timbul dari tingginya jumlah kepadatan ini, yang tinggi ini merupakan permukiman padat
seperti tingkat ketersediaan lahan yang tidak yang kurang direncanakan sehingga tidak dapat
dapat mengimbangi tingkat kebutuhan lahan menghasilkan keuntungan. Sebagai salah satun-
untuk hunian yang semakin tinggi. Pesatnya ya adalah kawasan permukiman disekitar Trans
pembangunan kota juga menyebabkan kawasan Studio Mall khususnya di RW 02 Kelurahan
menjadi sesak, padat, dan cenderung tidak Cibangkong.
tertata.
Pembangunan hunian vertikal berupa rumah
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk susun adalah salah satu bagian dari proses
dan kemampuan ekonomi kota untuk mem- penataan lahan yang dapat dilakukan untuk
bangun menjadikan Bandung sebagai salah satu mengkonversikan permukiman horizontal yang
kota metropolitan di Indonesia. Ini terlihat dari sudah terbangun ke permukiman vertikal.
kota Bandung yang diarahkan untuk memiliki
Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017 | D 037
ISBN 978-602-17090-8-5 E-ISBN 978-602-51605-0-9
Penerapan Konsep Modular dalam Perancangan Rumah SusunBerdasarkan Right Conservation Method
Kasus: Rusunami Cibangkong, Bandung

Sebenarnya pembangunan untuk memenuhi ke- perlu tergusur dari tempatnya semula. (Harun,
butuhan kota ini tidak selalu harus disertai 2014)
dengan pembebasan lahan. Tedapat metoda
lain yaitu penataan lahan dengan menerapkan Proses ini hampir sama dengan proses konso-
proses Metoda Pertukaran Hak (Right Corversion lidasi tanah, namun hak atas tanah penduduk
Method) pada persil yang sudah terbangun akan diganti hak atas tanah lain dan atau hak
permukiman warga. Namun pada prosesnya, atas bagian dalam bangunan. Dengan tujuan,
kita harus memperhatikan kecemasan warga hak atas tanah yang dipertukarkan akan di-
yang akan direlokasi. Kesesuaian kepemilikan gunakan untuk pembangunan areal perkotaan.
nilai aset yaitu luasan persil yang menjadi faktor Dalam proses RCM, pembangunan yang di
yang diutamakan. lakukan membutuhkan Koefisien Luas Bangunan
(KLB) yang tinggi agar pemilik tanah semula
Selain itu, kebutuhan warga dalam proses mendapatkan kembali haknya secara penuh
penyediaan perumahan bagi masyarakan yang dalam bentuk hak atas lantai atau bagian
akan direlokasi juga tidak lepas dari isu keter- bangunan yang nantinya akan dibangun. Proses
jangkauan masyarakat dalam segi ekonomi dan
kecepatan dalam membangun. Dalam peranca-
ngan, pemilihan material dan studi mengenai
proses konstruksi akan dilakukan untuk dapat
meminimalisir harga konstruksi bangunan dan
efektivitas membangun. Penggunaan material
yang dipilih yaitu beton prefabrikasi yang ke-
mungkinan untuk setiap unit bersifat fleksibel.
Fleksibel disini adalah setiap unit nantinya dapat
digabung karena penggunaan panel pada
dinding akan mudah untuk dimodivikasi saat
pembangunan.
dari RCM dapat dilhat pada gambar 1.
Oleh karena itu, tulisan ini berfokus pada bagai-
mana proses perancangan rumah susun yang
dilatarbelakangi oleh proses RCM dengan pene- Gambar 1. Ilustrasi Metode Right Corvention Method
rapan modul tiap komponen beton prefabrikasi (sumber: Harun, 2014)
sebagai material utama.
Tinjauan preseden yang dapat dipelajari ialah
Kajian Teori Right Convertion Method Gedung I-Land yang terletak di Shinjuku Barat
di Tokyo. Menutut Harun (2014) Secara prinsip
Landasan dalam proyek ini menggunakan dengan metode konversi hak pemilik lahan, unit
metode RCM dalam pemindahan penduduk asli yang disediakan pada bangunan baru telah di
dalam permukiman padat ke permukiman distribusikan kembali secara proporsional ter-
vertikal. Metoda Pertukaran Hak atau Right hadap para pemilik properti/tanah yang semula.
Conversion Method (RCM) merupakan suatu Karena mengandung sifat proporsional dalam
metoda yang dipergunakan untuk proyek-proyek pendistribusian kembali pemilikan, maka Peru-
pembangunan kembali perkotaan (urban rede- sahaan Air Minum Tokyo mendapatkan kembali
velopment). RCM merupakan metoda yang lantai yang terluas, karena sebelumnya memiliki
dipergunakan untuk areal-areal yang sudah tanah terluas.
terbangun dan memiliki kepadatan yang relatif
tinggi. Dengan metoda ini pembangunan kem- Hasil pendistribusian kembali ini menghasilkan
bali suatu bagian kota tidak perlu melakukan "excess floor," yaitu lantai yang bukan menjadi
pembebasan tanah, dan pemilik tanah tidak hak pemilik properti/tanah sebelumnya. Excess
floor ini dijual kepada pihak luar, yang hasilnya

D 038 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017


Fanisa Dyastari
(antara lain) dipergunakan untuk membiayai dari produsen beton prefabrikasinya. Maka
proyek. dalam perancangan Rusunami Cibangkong ini
desain menggunakan acuan ukuran dari salah
Pendekatan Konsep Modular satu produsen beton prefabrikasi lokal.

Beton prefabrikasi adalah industrialisasi metode Maka Konsep struktur menggunakan beton
konstruksi beton yang komponen-komponennya precast adalah slab lantai, dinding-dingding
diproduksi secara massal dan dirakit dalam dalam unit, dan fasade bangunan. Konsep
bangunan dengan bantuan crane dan alat-alat konfigurasi struktur yang jarak antar kolomnya
pengangkat dan penanganan yang lain. Adapun adalah kelipatan 1,2 m karena patokan pen-
keuntungan penggunaan beton prefabrikasi di- jualan beton precast produksi Bandung (PT BEP).
bandingkan metode konvensional adalah seba- Sedangkan untuk dinding bagian dalan
gai berikut, menggunakan b-panel dengan ukuran 60cm.

1. Sistem ini mempunyai kontrol kualitas yang Kasus Perancangan Rusunami Cibangkong
baik, karena proses produksi di pabrik dan
dapat terukur dengan baik. Lokasi proyek yang dipilih terletak di RW 02
Cibangkong. Kawasan ini berada di dekat sub
2. Lebih singkat dalam pelaksanaan karena pusat kota Bandung yaitu pusat komersil Trans
pelaksanaan struktur bawah bersamaan de- Studio Bandung yang memiliki tingkat ke-
ngan produksi komponen di pabrik dan pe- padatan penduduk tinggi. Lahan ini sudah
laksanaan struktur atas bersamaan dengan terbangun permukiman padat milik penduduk.
pekerjaan finishing arsitektur. Kawasan Cibangkong menjadi salah satu lokasi
yang menjadi perencanaan wali kota Bandung
3. Lebih ekonomis terhadap biaya karena untuk didirikan “Apertemen Rakyat”. Karena
terdapat reduksi dalam penggunaan ceta- proyek bersifat fiktif, maka proyek ini memiliki
kan, mempersingkat waktu konstruksi dan asumsi bahwa masyarakat sudah bersedia akan
produktivitas tenaga kerja di lapangan yang hak atas tanahnya untuk dikonversikan menjadi
tinggi. Efisiensi harga beton prefabrikasi permukiman vertikal guna pembangunan kawa-
terhadap konvensional kurang lebih men- san proyek ini.
capai 26,84%.
Lokasi RW 02 berada di Jalan Gatot Subroto
4. Lebih ramah lingkungan. yang merupakan jalan arteri sekunder dengan
didominasi oleh pelayanan jasa komersil. Lokasi
Sistem beton prefabrikasi dalam penggunaannya
yang dipilih tidak seluruh kawasan RW 02
diklasifikasikan menjadi beberapa macam yaitu:
melainkan sekitar 40% kawasan dan 60% sisa-
(1) Tiang pancang beton, (2) pelat lantai, (3)
nya diperuntukan untuk pengembangan selan-
Dinding luar, (4) dinding dalam, (5) komponen
jutnya dan pembangunan infrastruktur kota.
tangga, (6) kolom precast, (7) balok precast dan
Lahan proyek diambil dengan memotong sir-
lain sebagainya.
kulasi jalan yang sudah ada. Perpotongan lahan
Arsitektur modular merupakan sebuah konsep yang dipilih dapat di lihat pada gambar 2.
pembangunan objek rancangan berdasarkan
modul tertentu. Produksi modul yang dapat
ditempuh melalui sistem fabrikasi dinilai mampu
menekan waktu pelaksanaan pembangunan.
Arsitektur modular berprinsip pada unit-unit
modul yang ditambah serta dikurangi dengan
mempertimbangkan mobilitas modul dari tempat
produksi ke lahan rancangan sehingga mem-
permudah dan mengurangi biaya produksi.
Pembuatan beton prefabrikasi ini tidak lepas Gambar 2. Pemilihan Lokasi Proyek Rusunami
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017 | D 039
Penerapan Konsep Modular dalam Perancangan Rumah SusunBerdasarkan Right Conservation Method
Kasus: Rusunami Cibangkong, Bandung

Lokasi ini memiliki kelebihan yaitu: (1) Berada di oleh PKL maupun warung-warung usaha warga.
Jalan Gatot Subroto yang terdapat penunjang Kegiatan lain seperti anak-anak bermain dan
kegiatan ekonomi berupa fungsi jasa, pendidi- jajan semua terlihat di pinggir jalan karena tidak
kan, dan komersial, (2) Sebagian besar area ada ruang terbuka yang dapat menfasilitasi.
bukan merupakan daerah rawan banjir. Selain
itu terdapat kekurangan pada kawasan ini,yaitu: Lingkup rancangan mencakup perancangan ka-
(1) Berada dekat dengan keberadaan Trans wasan hunian dengan fasilitas usaha dan fasili-
Studio Mall yang merupakan pusat komersial tas umum sebagai pelengkap aktivitas penghuni.
yang menimbulkan ketidaknyamanan, (2) Ku- Perancangan fokus ke perancangan bangunan
rangnya area bermain dan ruang terbuka untuk hunian mulai dari unit rencangan unit dengan
kegiatan sosial. acuan modul beton prefabrikasi, penyusunan
unit dan bentuk bangunan. Pada gambar 4
Sebelum masuk ke proses perancangan, dilaku- merupakan proses simulasi dari perancangan
kan survei langsung untuk mendapatkan data- unit yang dilakukan berdasarkan ukuran beton
data dasar mengenai kawasan seperti kondisi prefabrikasi.
fisik, kondisi sosial, jumlah KK yang terdaftar
dan perkiraan luasan rumah. Dari hasil survei
akan menjadi patokan penentuan luasan unit
rumah susun. dari survei langsung didapatkan
bahwa jumlah penduduk yang terdaftar terdiri
dari 225 KK dengan mayoritas penduduk
memiliki perkerjaan yaitu pegawai swasta dan
wirausaha kecil. Penduduk asli Cibangkong ini
mayoritas berkeluarga yang memiliki struktur
rumah yang terbangun pada kawasan ini
memilki minimal 2 kamar hingga 5 kamar de- Gambar 4. Ilustrasi simulasi penyusunan modul
ngan presentase terbesar memiliki 2-3 kamar. kompenen pada modul unit
Dari pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa
terdapat 3 kelompok tipe penghuni.Yaitu warga Konsep dan Hasil Rancangan
asli, warga pendatang yang sewa kamar atau
rumah, dan pelaku jasa/komersial. Gambar 3 Perancangan rumah susun sebagai pengganti
merupakan suasana di Jalan Cibangkong. permukinan RW 02 Cibangkong yang menjadi
bagian dari proses RCM ini akan berfokus pada
rancangan unit telebih dahulu. Dalam proses
pemindahan penduduk semua ke hunian vertikal,
maka proses harus dilakukan dengan waktu
yang seminimal mungkin. Oleh karena itu, faktor
efisiensi dan kecepatan dalam membangun ba-
ngunan bertingkat tinggi menjadi isu yang
penting. Maka penyusunan unit hunian dipilih
dengan konsep modular sesuai ukuran-ukuran
Gambar 3. Suasana RW02 Cibangkong beton prefabrikasi yang sudah ada pada pro-
dusen yang berada di Bandung.
Kondisi sosial seperti kegiatan interaksi banyak
muncul di area dekat dengan fasilitas sosial Terdapat tiga jenis tipe unit rumah susun yang
(sekolah dan warung) dan gang yang cenderung akan disediakan yaitu tipe 24 m2, unit tipe 36 m2,
sempit. Terlihat pula kumpulan pedagang kaki dan unit tipe 48 m2 dengan perbandingan 2:5:3.
lima muncul di beberapa titik pada trotoar jalan. Penghuni asli akan dialokasikan ke unit 36 m2
Sedangkan aktivitas yang berada di jalan yang memiliki 2 kamar dan sebagian unit 48 m2
sirkulasi sebagian besar ialah kegiatan komersial yang memilki 3 kamar. Jumlah unit yang akan

D 040 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017


Fanisa Dyastari
disediakan yaitu sebanyak 500 unit. Jumlah ini
lebih banyak dari pada jumlah KK terdaftar
karena sisanya akan dijual untuk masyarakat
Bandung. Unit terkecil pada desain merupakan
unit studio dengan sasaran pengguna adalah
pegawai di kawasan komersil dan mahasiswa
STIE Pasundan dan Universitas Winaya Mukti.

Penyusunan unit bangunan dibagi menjadi 2


tower. Jarak antar kolomnya pada konfigurasi
unit merupakan kelipatan dari modul precast
produsen yaitu 1.2 m dengan ditambah dengan
lebar balok. Maka pada rancangan hunian ini Gambar 5. Denah Unit
angka yang diambil yaitu jarak memanjang 6.4
m pada tower A,7.6 m pada tower B, melebar Setiap bangunan mempunyai 3 tangga sebagai
6.8 m dan 5.2 m. Jika dilihat dari kolom sirkulasi vertikal. Sirkulasi horizontal dari ba-
strukturalnya tipe 24 m2 merupakan setengah ngunan rumah susun menggunakan sistem
modul (trafe) sedangkan tipe 36 m2 adalah satu double loaded corridor dengan ruang bersama
modul. Berbeda dengan tipe 48 m2 karena berada di tengah dekat inti bangunan. Peng-
berbeda tower dengan kedua tipe lainnya maka gunaan panel prefabrikasi pada dinding unit
tipe ini memilki jarak kolom yang berbeda dan dipilih untuk meningkatkan fleksibilitas perlu-
merupakan satu setengah modul.Modul-modul asan unit untuk menyesuaikan konversi yang
inilah yang menjadi patokan dasar dalam setara dengan nilai hak persil semula.
perancangan keseluruhan bangunan rumah
susun. Kosep bentuk massanya didominasi bentuk
persegi-persegi panjang untuk mendukung
Tower A yang berada di depan terdiri dari unit adanya sirkulasi yang efektif. Ada jalur peng-
48 m2, sedangkan tower B terdiri dari unit 24 m2 hubung berupa pilotis antar massa di lantai
dan 36 m2. Pembagian hunian akan dipecah podium. Selain itu, dengan membawa konsep
menjadi dua yaitu untuk penghuni lama dan modular, maka bangunan dibuat menarik
untuk dijual ke masyarakat Bandung lainnya. dengan pengurangan jumlah modul secara ber-
Unit-unit yang mendapatkan pemandangan ke kala ke atas. Sehingga bentuk yang dihasil-kan
dalam kawasan perancangan akan dipersiapkan adalah bentuk yang berundak.
untuk penghuni asal sebagai pergantian hak
milik tanahhya sedangkan unit yang menghadap
luar akan dijual.

Gambar 6. (kiri) Konfigurasi peletakan unit pada massa bangunan, (kanan) Pemintakan pada bangunan

Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017 | D 041


Penerapan Konsep Modular dalam Perancangan Rumah SusunBerdasarkan Right Conservation Method
Kasus: Rusunami Cibangkong, Bandung

Gambar 7. (kiri ke kanan) Suasana taman bersama didalam tapak gedung,area masuk utama yang berupa
plaza, area masuk khusus untuk retail

Podium pada lantai dasar digunakan sebagai Kelemahan dari studi ini, data yang masuk
parkir dan tempat servis bangunan. Sedangkan terbatas hanya bisa didapat dari hasil survei ke
retail untuk komersial berada di podium di lapangan karena terkendala oleh keterbatasan
bagian menara depan sebanyak 2 lantai. waktu. Jadi diperlukan wawancara dengan war-
Bentuknya pilotis untuk menyatukan dengan ga dan studi selanjutnya agar hasil desain lebih
suasana luar dengan taman bersama didalam. sesuai. Pemilihan unit hanya dipilih yang dapat
Pada ruang masuk utama pedestrian terbuka mengakomodasi 2-3 kamar karena kurangnya
seperti plaza dengan banyak kegiatan yang bisa iterasi dalam proses desain dan keterbatasan
ditampung seperti jual beli jajanan kaki lima, waktu.
anak-anak bermain serta hanya untuk jalan pagi.
Maka dari itu ruang ini juga dapat digunakan Ucapan Terima Kasih
oleh masyarakat umum. Pintu masuk ini ter-
hubung langsung oleh fasilitas umum yang Saya mengucapkan terima kasih kepada Ir.
berada di lantai satu. Fasilitas sosial terdapat di Ismet Belgawan Harun M.Sc., Ph.D atas ilmunya
podium lantai 2 tower B.Adapula zona penerima mengenai konsep Right Conversion Method dan
khusus area retail yang berada di sebelah kanan Imaniar Sofie S.T, M.T. yang telah membantu
bangunan. Suasana yang dirancang terlihat di dalam pembuatan ide awal penelitian ini.
Gambar 7.
Daftar Pustaka
Kesimpulan
Harun, & Ismet. (2014). Pembangunan Areal Perkotaan
dengan Pendekatan Tanpa Menggusur: Penggunaan
Perancangan rumah susun milik yang dengan Right Conservation Method.
konsep modular untuk mendukung proses RCM Asharhani, & Imaniar, S. (2016). Pengembangan
ini membuat proyek menjadi lebih efisien dalam Permukiman Menjadi Area dengn Fungsi Campuran
segi proses membangun dan ketersuaian luasan Berdasarkan Prinsip Korespodensi dan Interaksi
unit. Selain itu proses ini lebih manusiawi karena Penghuni. Bandung: Institut Teknologi Bandung
tetap mempertahankan penduduk asli dan mem- Dinariana, D., & Imia, L. (2011). Value Engineering
fasilitasi kebutuhan sosialnya. Hasil dari proses Bangunan Rusunawa Prototype 5 lantai Type 36
Ditinjau dari Metode Pelaksanaan dan Bahan
RCM ini juga terlihat pada efektifitas pe-
Bangunan. Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi
manfaatan lahan yang lebih tinggi, karena dan Kesehatan.
jumlah unit yang dirangcang lebih banyak Juwana, J. S. (2005), Panduan Sistem Bangunan
dengan sudah mempertimbangkan segi ekonomi Tinggi, Erlangga, Jakarta.
lahan dan tetap bisa menyediakan lingkungan D. Chiara., & Joseph. (1984). Time Saver Standards for
hunian yang nyaman dengan ruang terbuka. Residential Development. New York: McGraw-Hill.
Perancangan unit dan fasilitas yang ada mem-
pertimbangkan kebutuhan dan karakter untuk
membantu meyakinkan penduduk asli untuk
bersedia mengikuti program RCM ini sebagai
apartemen rakyat.

D 042 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai