PENDAHULUAN
Apartemen dinilai hunian yang praktis untuk hidup di zaman modern seperti
sekarang,lokasinya yang berada dipusat kota memudahkan untuk melakukan aktifitas.
Selain itu apartemen menghemat lahan untuk pembuatan hunian. Tetapi dengan
catatan apartemen yang ramah lingkungan.
Oleh karena itu,kebutuhan akan hunian terutama hunian sewa di kota Bandung
sangat banyak dan sampai saat ini belum terpenuhi secara efektif. Berdsarkan dengan
hal tersebut diatas , maka rencana hunian vertikal untuk memenuhi kebutuhan pasar
akan hunian sewa yang aman,nyaman dan terjangkau serta dapat bersaing dngan
Apartemen-apartemen yang telah ada sebelumnya.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembangunan apartemen adalah menampung aktivitas bisnis
maupun non-bisnis dalam rangka menyediakan fasilitas terhadap mobilitas yang
tinggi di Bandung,menyediakan sarana tempat tinggal yang aman dan nyaman bagi
masyarakat yan ingin mendapatkan tempat hunian yang memiliki nilai yang tinggi
dan meningkatkan efektifitas waktu dan tenaga .masyarakat perkotaan.
1.3 Manfaat
Adapun maksud pembangunan apartemen ini sendiri adalah untuk memenuhi
kebutuhan pasar akan hunian yang aman,nyaman dan terjangkau. Selain maksud
diatas,ada beberapa manfaat lain diantaranya adalah:
1) Meningkatkan efisiensi tata guna lahan,ruang dan daya tampung kota
2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat
3) Memberikan tempat hunian yang aman,nyaman bagi para
Pekerja,Pelajar dan Mahasiswa serta para wisatawan yang menetap di Kota
Bandung untuk sementara
4) Meningkatkan efisiensi sarana,prasarana dan utilitas perkotaan .
BAB II
GAMBARAN PROYEK
Kawasan Bandung utara telah lama menjadi salah satu kawasan padat
penduduk di Kota Bandung. Banyaknya pusat-pusat perbelanjaan dan universitas
tinggi ternama negeri maupun swasta, telah menjadikan kawasan ini sebagai
kawasan yang menarik pendatang, baik sebagai mahasiswa, penghuni tetap,
maupun pengunjung yang berwisata
Adapun lingkup pekerjaan yang diamati selama kerja praktek berlangsung di antaranya:
1. Pekerjaan galian dan urugan
2. Pekerjaan raft foundation dan bore pile
3. Pekerjaan struktur beton kolom lantai 1
4. Pekerjaan struktur beton balok 1
5. Pekerjaan struktur beton pelat lantai 1
6. Pekerjaan struktur dinding penahan tanah
2.4 Pendanaan Proyek
Sumber dana proyek berasal dari PT. Bandung Artha Mas sebagai pemilik dari
proyek tersebut. Uang muka yang dibayarkan terhadap kontraktor sebesar 20% dengan
retensi 5%. Uang muka dibayarkan setelah kontraktor menyerahkan uang jaminan
sebesar 20%. Pembayaran dilakukan setiap bulan disesuaikan dengan progrres pekerjaan
bulanan sesuai permintaan kontraktor, dikurangi dengan retensi 5%. Waktu pelaksanaan
pengerjaan struktur selama 11 bulan dengan masa pemeliharaan 180 hari kalender. Jika
terjadi keterlambatan dalam pelaksanaan proyek, maka kontraktor dikenai denda
keterlambatan 0,1% per hari dari nilai kontrak dengan maksimal denda 5%.
BAB III
PROSES PERENCANAAN
soldier pile.
Raft foundation merupakan solusi dari adanya tanah lunak yang terdapat pada
kedalaman yang dangkal. Selain itu, pondasi ini juga berguna untuk mendukung
kolom-kolom yang jaraknya terlalu berdekatan sehingga tidak memungkinkan untuk
dipasangi telapak satu persatu.
Pondasi rakit merupakan jenis pondasi yang umum digunakan pada bangunan gedung
bertingkat tinggi, dengan basement yang dalam. Pada proyek ini, pondasi rakit
berfungsi sebagai lantai kerja yang menyalurkan beban ke tanah dan sebagai
pemberat bangunan. Pondasi rakit pada proyek ini merupakan pelat setebal 0.8 meter,
dengan menggunakan beton K-350 dan tulangan U-50. Pondasi rakit juga berfungsi
sebagai pelat lantai terendah yaitu basement 4.
Bored pile atau sumuran merupakan pondasi untuk kedalaman tanah keras 2-6 meter
dibawah permukaan tanah. Tipe pondasi sumuran yang digunakan adalah dengan
diameter 1,2 m dengan kedalaman 2,5 m dengan mutu K-225.
Soldier pile adalah pondasi yang berfungsi sebagai penahan tanah dan menahan
desakan air tanah yang biasa digunakan pada saat pembangunan basement. Pada
proyek ini soldier pile digunakan sebagai perkuatan tanah agar bangunan yang berada
di samping proyek tidak amblas. Pekerjaan ini dilakukan sebelum pekerjaan galian.
Mutu beton yang digunakan adalah K-225.
Basement pada bangunan Apartemen Dago Suites berfungsi sebagai tempat parkir serta
pengolahan air kotor pada basement terbawah. Secara umum, struktur basement hampir sama
dengan struktur atas, yakni terdiri dari kolombalok, dinding, tangga, dan pelat lantai. Hal yang
membedakan adalah adanya ramp dan retaining wall serta perkuatan raft pada basement
terbawah.
III.2.1 Perancangan Ramp
Ramp merupakan sarana yang menghubungkan lantai basement ke area parkir luar.
Ramp dirancang menggunakan mutu beton fc’=25 MPa serta mutu tulangan yang digunakan
U-50 untuk tulangan ulir dengan diameter kurang dari 12 mm.
Struktur atas terdiri dari kolom, balok, dinding, tangga, dan pelat lantai. Struktur
atas merupakan struktur yang meneruskan basement.
Kolom merupakan struktur utama dari bangunan portal yang berfungsi memikul
beban vertikal, beban horizontal, maupun beban momen yang berasal dari beban tetap
maupun sementara. Dimensi kolom sebanding dengan beban yang dipikul, sehingga
kolom di lantai struktur dengan elevasi rendah memiliki ukuran lebih besar karena
memikul beban yang lebih berat.
Kolom yang digunakan adalah kolom bulat berdiamater 1000 mm atau 1200 mm
dan kolom persegi panjang, dengan mutu beton K-350 dan tulangan U-50 untuk
tulangan ulir dengan diameter lebih dari 12 mm.
Shear wall merupakan elemen struktural yang digunakan untuk menahan gaya
lateral/horizontal. Terdapat tiga dinding shear wall yang terletak pada sudut- sudut
bangunan. Mutu beton yang digunakan K-450, nilai slump 12 cm, dan diameter
tulangan D10, D13, D16, dengan mutu U50.
Pelat lantai merupakan elemen konstruksi yang menumpang pada balok. Pelat lantai
dibuat monolit sehingga diasumsikan terjepit di keempat sisinya. Pelat dirancang
sanggup memikul beban saat konstruksi dan beroperasi.
Tebal pelat lantai bervariasi dari 160 hingga 250 mm, dengan mutu beton K - 350
dan tulangan U-50 untuk tulangan ulir dengan diameter lebih dari 12 mm.
BAB IV
PROSES PELAKSANAAN
Beton ready mix adalah beton siap pakai yang biasanya disediakan oleh
subkontraktor. Penggunaan beton ready mix memudahkan pelaksanaan di lapangan
karena kontraktor tidak perlu menyediakan pekerja dan menyimpan bahan dan
material di lapangan.
3. Hollow
Hollow adalah balok kayu memanjang yang gunakan untuk bekisting. Hollow
digunakan untuk melapisi multipleks sehingga menjadi lebih kokoh.
5. Kayu
Kayu yang digunakan merupakan balok dan papan yang digunakan untuk
pekerjaan cetakan dan perancah.
6. Bentonit
7. Additive
Additive yang digunakan adalah integral dan retarder. Integral berfungsi untuk
menjadikan beton kedap air. Penambahan integral dilakukan untuk beton yang akan
digunakan pada dinding penahan tanah dan instalasi sanitasi air. Sedangkan retarder
digunakan pada beton ready mix, untuk memperlambat pengerasan beton.
1. Mobile crane
Mobile crane diperlukan untuk proses pemasangan tower crane. Mobile crane
yang digunakan berkapasitas 50 T.
2. Tower crane
3. Back hoe
4. Mesin Bor
Mesin bor digunakan untuk membuat lubang galian tanah pada pekerjaan
soldier pile.
5. Truk
6. Bucket Cor
Bucket cor adalah wadah yang digunakan untuk membawa adukan beton ke
lokasi pengecoran dengan diangkut oleh tower crane
7. Trame
Pipa memanjang dari besi yang digunakan untuk memasukkan adukan beton ke
soldier pile.
Alat ini digunakan untuk memompa beton dari mixing truck ke lokasi
pengecoran.
9. Compressor
10. Vibrator
11. Theodolite
12. Waterpass
Perancah yaitu konstruksi pipa besi yang digunakan untuk menopang bekisting.
14. Bekisting
Pekerjaan tanah yang diamati adalah proses galian, serta urugan. Pada mulanya
penggalian tanah dilakukan oleh owner. Karena proses penggalian tanah belum selesai
saat proses konstruksi akan dimulai oleh kontraktor, akhirnya pekerjaan tanah yang
belum selesai dikerjakan oleh kontraktor. Pekerjaan galian tanah lalu dilakukan
paralel dengan proses pengerjaan struktur atas dan bawah, sehingga saat pengerjaan
sebagian struktur sudah mencapai beberapa lantai, pekerjaan galian tanah terutama di
areal depan bangunan rencana belum selesai.
Pada tahap ini tidak/sedikit sekali digunakan bekisting karena yang menjadi
lantai kerja adalah lapisan tanah. Karena tanah cukup kuat maka bekisting tidak
diperlukan terkecuali pekerjaan di segmen tepi luar bangunan.
Tujuan yang ingin dicapai yakni zero accidents, keamanan alat dan bahan, serta
dampak lingkungan yang minimal.
BAB V
5.2 Owner
Owner adalah seorang atau badan usaha pemerintah/swasta ataupun pihak
tertentu yang mempunyai gagasan, dana, dan menghendaki suatu pekerjaan
dilaksanakan oleh pihak lain sehubungan dengan kepentingannya atau hasil
pekerjaan. Kewajiban yang harus dijalankan oleh PT. Bandung Artha Mas
selaku owner sesuai dengan kontrak adalah sebagai berikut:
Pihak konsultan dalam proyek ini dibedakan menjadi konsultan perencana dan
konsultan pengawas. Konsultan perencana adalah pihak yang dipilih oleh owner
untuk membantu desain konstruksi sampai dengan menghitung volume kebutuhan
yang tertuang dalam BoQ (Bill of Quantity). Adapun kewajiban dari konsultan
perencana adalah :
7. Bertanggung jawab atas desain dan perhitungan struktur jika terjadi kegagalan
konstruksi
2. Menentukan warna dan jenis material yang akan digunakan dalam pelaksanaan
konstruksi
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Dari beberapa hal yang diamati dan dipelajari oleh penulis selama proses kegiatan
ada beberapa hal yang perlu dipehatikan yaitu: